Asuhan Kebidanan Kompleks dr. Budi Ermanto SpOG Tujuan Konseling Kebidanan • Konseling dapat dilakukan pada se?ap siklus reproduksi manusia, dari tahapan bayi, anak, remaja, pra nikah, merencanakan keluarga, kehamilan, antenatal, masalah dan risiko reproduksi, serta persalinan, nifas dan menopause (Depkes RI, 2006). Lima Tujuan Konseling Kebidanan 1. Membantu memecahkan masalah. • Meningkatkan keefek?fan individu dalam pengambilan keputusan secara tepat. • Fasilitasi ?dak hanya terbatas pada klien tapi juga keluarganya. 2. Membantu pemenuhan kebutuhan klien. • Melipu? menghilangkan perasaan yang menekan/mengganggu dan mencapai kesehatan mental yang posi?f. Tujuan Konseling Kebidanan 3. Mengubah sikap dan perilaku. • Dari nega?f menjadi posi?f dan dari yang merugikan klien jadi menguntungkan klien. • Banyak klien yang ?dak menyadari bahwa mereka memiliki perilaku yang berisiko. • Konseling diharapkan bisa membantu klien untuk mengubah perilaku rentan mereka. 4. Meningkatkan rasa percaya diri. • Klien yang mengalami permasalahan kesehatan reproduksi biasanya cenderung menutup diri dari masyarakat dan keluarga. Tujuan Konseling Kebidanan 5. Efek?fitas personal. • Akar masalah seksualitas dan kesehatan reproduksi (SKR) sangat kompleks, bukan sekedar masalah medis tetapi juga permasalahan sosial. • Tujuan konseling adalah menginformasikan klien m e n g e n a i h a k - h a k d a n p i l i h a n n y a , s e r t a memberdayakan klien untuk membuat keputusan. • K o n s e l o r - > m e n j a n g k a u m a s y a r a k a t s e r t a mengajarkan mereka mengenai akar masalah, keterbatasan, dan konsekuensi yang berkaitan dengan pengobatan ( Depkes RI, 2006). Jenis Konseling Bidan Ada 3 jenis konseling, yaitu konseling jangka pendek, konseling jangka panjang, dan konseling mo?vasi. 1. Konseling Jangka Pendek • Konseling jangka pendek umumnya dilakukan untuk mengatasi masalah klien yang rela?f mudah. • Pada situasi seper? ini, seorang bidan yang profesional harus tetap berusaha untuk memberikan petunjuk atau mengarahkan kliennya agar menetapkan pilihan yang terbaik untuk didiskusikan lebih lanjut. Jenis Konseling Bidan 2. Konseling Jangka Panjang • Konseling jangka panjang adalah konseling yang diselenggarakan dalam jangka panjang tertentu (?dak cukup hanya sekali pertemuan) untuk mengatasi masalah. • Klien yang mengalami krisis perkembangan akan dapat memerlukan konseling seumur hidupnya. • Tidak terdapat perbedaan antara teknik konseling jangka pendek dan panjang. Perbedaannya hanya terletak pada waktu dan proses konseling yang ?dak selesai pada satu kali pertemuan. Jenis Konseling Bidan 3. Konseling Mo?vasi • Konseling mo?vasi melipu? diskusi tentang perasaan dan minat klien. • Pada situasi tersebut, bidan yang telah membina hubungan terapeu?k dapat membantu klien mengeksplorasi mengapa mo?vasi atau dorongan klien hilang dan kemundian mengangkat masalah yang ditemukan untuk dicari penyelesaiannya dalam konseling. Fungsi Konseling dalam Asuhan Kebidanan 1. Fungsi Pencegahan • Fungsi pencegahan merupakan upaya mencegah ?mbulnya masalah kesehatan yang berkaitan dengan kebidanan dari ?ngkat pertama, ?ngkat kedua, dan ?ngkat ke?ga. • Contohnya yaitu ibu hamil harus banyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi untuk mencegah anemia pada kehamilan; seorang ibu hamil terdeteksi mengalami kehamilan presentasi bokong maka dilakukan an?sipasi rujukan. Konseling dalam Asuhan Kebidanan 2. Fungsi Pemecahan • Fungsi pemecahan adalah upaya untuk membantu klien mengalami perubahan biologis, psikologis, sosial, kultural, dan lingkungan yang berkaitan dengan kebidanan. • Dalam hal ini, klien perlu beradaptasi dengan keadaan tersebut, misalkan seorang ibu hamil beradaptasi terhadap kehamilannya, ibu nifas beradaptasi dengan proses nifas dan menyusui. Konseling dalam Asuhan Kebidanan 3. Fungsi Perbaikan • Fungsi perbaikan dilaksanakan ke?ka terjadi penyimpangan perilaku klien atau pelayanan kesehatan dan lingkungan yang menyebabkan terjadinya masalah kesehatan sehingga diperlukan upaya perbaikan dengan pelayanan konseling. • Contoh dari fungsi perbaikan ini misalnya seorang calon ayah adalah perokok, maka dilakukan konseling tentang bahaya rokok bagi kehamilan dan bayi. Konseling dalam Asuhan Kebidanan
4. Fungsi Pengembangan • Fungsi pengembangan ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan upaya peningkatan peran serta masyarakat. • Ini dicontohkan dengan pemberian konseling pada anggota keluarga atau masyarakat untuk tanggap dan mendukung. Teknik-teknik Konseling
1. Teknik authoritharian atau direc?ve di mana dalam proses wawancara konseling berpusat pada konselor. 2. Teknik non-direc?ve/conselei centered, di mana dalam pendekatan ini konseli diberi kesempatan untuk memimpin wawancara dan memikul sebagian besar tanggung jawab atas pemecahan masalahnya sendiri. 3. Teknik ede?c, di mana konselor menggunakan cara yang dianggap baik atau tepat, disesuaikan dengan konseli dan masalahnya. Peran Bidan Pada Ibu Hamil Pada saat kehamilan akan terjadi perubahan pada ibu, baik perubahan fisik maupun emosi. Hal-hal yang dapat menimbulkan ketakutan atau kecemasan ibu hamil adalah sebagai berikut. 1. Ibu belum mempunyai pengalaman sebelumnya karena ini merupakan kehamilan yang pertama 2. Anak yang ?dak diharapkan, seper? kehamilan di luar nikah atau janin mengalami kecacatan. 3. Pengalaman yang ?dak menyenangkan terhadap proses persalinan sebelumnya. 4. Adanya masalah hubungan seksual. 5. Masalah sosial ekonomi. Peran Bidan Pada Ibu Bersalin • Persalinan dapat meninggalkan kesan nega?f pada seorang ibu bersalin ke?ka dia ?dak dipersiapkan dan ?dak diberi pengetahuan sebelumnya. • Ke?ka ada pengalaman nega?f sebelumnya, maka akan berdampak ?dak baik pada kondisi yang sama berikutnya. • Walaupun persalinan adalah proses fisiologis, namun bidan seharusnya bisa mamberikan hasil yang lebih posi?f pada persalinan, salah satunya adalah dengan konseling. • Agar konseling yang kita berikan berhasil-> menjalin hubungan yang mengenakkan (rapport) dengan klien. Peran Bidan Pada Ibu Nifas • Asuhan kebidanan dan konseling yang tepat pada ibu nifas merupakan bentuk asuhan yang berkualitas sebagai bentuk dukungan kita sebagai bidan kepada klien. • Pada saat memberikan asuhan pada ibu nifas, seorang bidan mempunyai peran mendukung dan memantau kesehatan fisik ibu dan bayi, mendukung dan memantau kesehatan psikologis, emosi, sosial, dan memberi semangat kepada ibu, membantu ibu dalam menyusui bayi (manfaat ASI eksklusif). • Jelaskan tanda bahaya bagi ibu, tanda bahaya bagi bayi, nutrisi ibu dan bayi,dan teknik menyusui yang benar, Peran Bidan pada KB Pada saat memberikan konseling pada klien, terutama klien baru, seorang bidan diharapkan menerapkan enam langkah yang dikenal dengan SATU TUJU. Pelaksanaan dari langkah tersebut ?dak perlu dilakukan secara berurutan. • SA dalam langkah ini adalah berikan salam pada klien secara terbuka dan sopan; • T adalah tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya (tentang iden?tas, keluhan, keinginan dsb.); • U adalah uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beri tahu apa pilihan reproduksi yang paling mungkin termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi; • TU mengandung makna banTUulah klien menentukan pilihannya; • J berar? jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya, • U dimana dalam konseling ini diperlukan kunjungan ulang. Komunikasi Dalam Prak?k Kebidanan • Gallen dan Leitenmaier (1987) mempunyai singkatan untuk memudahkan bidan dalam melaksanakan langkah konseling yang in?nya sama dengan langkah di atas yaitu GATHER yang mempunyai singkatan : • G (great), A (Ask), T (Tell), H (help), E (Explain), R (refer or return visit). Peran bidan pada penyakit keturunan • Bidan sering dihadapkan pada pertanyaan tentang kelainan gene?k atau kemungkinan kelainan gene?k pada kliennya. • Konseling gene?k hakikatnya adalah menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kelainan suatu keluarga, serta memberi gambaran dan dapat memperkirakan terulangnya kelainan di dalam keluarga yang sama. Tujuan Konseling Gene?k/penyakit keturunan 1. Fungsi preven?f I, yaitu memberikan informasi berbagai faktor gene?k yang mungkin ada. 2. Preven?f II, mengadakan deteksi pasangan, calon suami isteri yang berkaitan dengan masalah gene?ka, baik masa pra konsepsi maupun pra kelahiran 3. Preven?f III, langkah-langkah dalam pengambilan keputusan orang tua yang memiliki anak dengan kelainan gene?k.
Cara Konseling Penyakit Gene?k. 1. Mengadakan anamnesis untuk menggali masalah. 2. Mengajak pasangan untuk memahami kemungkinan terjadinya kelainan gene?k. 3. Mencari jalan keluar bersama klien. 4. Mendorong mengambil keputusan. 5. Membantu klien melaksanakan jalan yang telah dipilih. Kesimpulan • Bidan mempunyai tugas yang sangat pen?ng dalam memberikan konseling kepada wanita sepanjang daur reproduksi dari bayi sampai nifas, KB dan gene?k untuk meningkatkan kesejahteraan klien. • Komunikasi bayi dimulai sejak dari lahir. • Pada fase pertumbuhan dan perkembangan komunikasi, bayi akan mengalami fase- fase di bawah ini, yaitu: Fase prelinguis?c (fase sebelum bicara), kata pertama, kalimat pertama, kemampuan berbicara egosentris dan memasyarakat. Kesimpulan • Konseling pada remaja, bidan memberi masukan tentang: Perubahan fisik/biologis, perubahan emosi, proses kehamilan yang mungkin terjadi, penyalahgunaan obat terlarang dan bahan bahaya, kenakalan remaja, hambatan dalam belajar. • Konseling pada calon orang tua ini mempunyai tujuan untuk membantu pemahaman dan untuk menjadi orang tua. Kesimpulan • Prinsip komunikasi pada ibu hamil: Pesan yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi dan umur kehamilan, ciptakan kenyamanan dan keakraban. • Konseling pada ibu bersalin mempunyai tujuan untuk kesejahteraan ibu dan agar proses melahirkan dapat berjalan dengan semes?nya. • Konseling pada ibu nifas berfokus pada pemberian bantuan tentang (pemahaman keadaan diri) dalam hal adaptasi pada masa nifas, dan perawatan payudara. Kesimpulan • Langkah pada konseling KB adalah SATU TUJU. SA adalah berikan salam, T adalah tanyakan , U adalah uraikan, TU mengandung makna banTulah klien, J berar? jelaskan secara lengkap, U dalam konseling yaitu diperlukan kunjungan ulang. • Konseling penyakit keturunan/gene?k -> kelainan suatu keluarga, serta memberi gambaran dan dapat memperkirakan terulangnya kelainan. TERIMA KASIH
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu