KESEHATAN KLIEN
DI RUMAH TANGGA
KELOMPOK 7
Konseling Kesehatan:
Suatu upaya pemberian bantuan yang dilakukan seorang konselor berkaitan
dengan Kesehatan klien untuk mencapai sehat yaitu kondisi sejahtera, baik
secara fisik, mental, maupun social yang bermuara pada tercapainya tujuan
akhir dari konseling yaitu KES ataupun KES-T.
Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), Centers for Disease Control (CDC), dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2018 terdapat beberapa masalah kesehatan yang perlu menjadi perhatian khusus di Indonesia. Pemberian ASI (Air Susu
Ibu) dan imunisasi masih perlu diperhatikan, karena masih memerlukan kerja keras dalam edukasi dan pendampingan.
Demikian pula dengan perkembangan dan pertumbuhan anak, termasuk dalam hal status gizi, pencegahan penyakit
infeksi dan penyakit menular, serta kesehatan psikologis. Selain itu, kesehatan dan kesejahteraan ibu selama kehamilan
dalam hal fisik maupun psikologis juga masih perlu mendapatkan perhatian lebih. Edukasi dalam hal usia reproduksi
yang aman, kontrol kehamilan secara rutin, dan proses persalinan yang baik dengan tenaga kesehatan yang terlatih
masih sangat diperlukan. Hal ini Ini menjadi masalah kesehatan yang membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, agar
terus mengalami perbaikan.
Oleh karena itu dapat kita lihat Ruang Lingkup Konseling Kesehatan di rumah tangga
adalah membahas tentang kondisi lingkungan kehidupan keluarga, membahas pola
interaksi orangtua dengan anak, membahas tentang problema kesehatan yang
terdapat dalam keluarga seperti membahas tentang KB dan membahas cara hidup
bersih & sehat di rumah tangga. Konselor dapat memberikan Konseling Keluarga
Berencana dan Konseling pada Anak.
02
KONSELING
KELUARGA
BERENCANA
Pengertian
Konseling Keluarga Berencana (KB)
Konseling KB juga dapat diartikan sebagai proses pertukaran informasi dan interaksi positif
antara klien-petugas untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi terbaik
dan membuat keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi. Teknik
konseling yang baik dan informasi yang lengkap akan memberikan keleluasaan kepada klien
dalam memutuskan untuk memilih kontrasepsi (Informed Choice) yang akan digunakan.
Konseling KB mempunyai manfaat untuk mengetahui kemantapan calon peserta atau peserta
KB dalam memilih dan menggunakan alat KB. Dengan proses konseling KB bisa diketahui,
apakah cara KB yang dipilih dan dipakai oleh peserta KB benar-benar atas kemauan sendiri
atau karena mengikuti kehendak orang lain (dibujuk, dipaksa). Jika konseling KB dilakukan,
maka pilihan dan pemakaian cara KB bisa lebih mantap dan menjamin kelestarian peserta KB.
Selain itu sewaktu memilih alat KB, peserta sudah mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang manfaat alat KB tersebut. Dia juga tahu macam-macam kemungkinan yang bisa
dialaminya. Dia juga tahu cara-cara mengatasinya kalau mengalami kesulitan, misalnya
keluhan-keluhan efek samping.
Tujuan Konseling Keluarga Berencana
bertujuan membantu klien dalam hal:
Konseling Umum
Konseling umum dapat dilakukan oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) serta kader yang sudah
mendapatkan pelatihan konseling yang standar. Konseling umum sering dilakukan di lapangan (nonklinik). Tugas
utama dipusatkan pada pemberian informasi KB, baik dalam kelompok kecil maupun secara perseorangan.
Konseling umum meliputi penjelasan umum dari berbagai metode kontrasepsi untuk mengenalkan kaitan antara
kontrasepsi, tujuan dan fungsi reproduksi keluarga.
Konseling Spesifik
Konseling spesifik dapat dilakukan oleh dokter/ bidan/ konselor. Pelayanan konseling spesifik dilakukan di klinik
dan diupayakan agar diberikan secara perorangan di ruangan khusus. Pelayanan konseling di klinik dilakukan
untuk melengkapi dan sebagai pemantapan hasil konseling lapangan. Konseling spesifik berisi penjelasan spesifik
tentang metode yang diinginkan, alternatif, keuntungan, keterbatasan, akses, dan fasilitas layanan.
Konseling awal
Bertujuan memutuskan metode apa yang akab dipakai, didalamnya termasuk mengenalkan tentang semua cara
KB atau pelayanan kesehatan, prosedur klinis, kebijakan dan bagaimana pengalaman klien pada kunjugannya. Bila
dilakukan dengan objektif, konseling awal membantu klien untuk memilih jenis KB yang cocok. Hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan konseling awal adalah menanyakan cara kontrasepsi apa yang disukai klien, apa
yang dia ketahui mengenai cara kontrasepsi, menguraikan secara ringkas tentang cara kerja, kelebihan, dan
kekurangan berbagai metode kontrasepsi.
Konseling khusus
Konseling khusus mengenai metode KB memberi kesempatan kepada klien untuk mengajukan pertanyaan
tentang cara KB tertentu dna membicarakan pengalamannya, mendapatkan informasi lebih rinci tentang cara KB
yang tersedia. Konseling khusus memungkinkan klien mendapat bantuan untuk memilih metode KB yang cocok
serta mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana menggunakan metode tersebut dengan aman,
efektif, dan memuaskan.
Konseling anak menawarkan tempat yang aman untuk berbicara tentang hal-hal yang sulit. Selama
konseling, seorang anak didorong untuk dapat menyatakan perasaan mereka. Pemikiran dan perasaan yang
tetap dan tak terungkapkan cenderung menjadi semakin akut dan dapat menimbulkan masalah jangka
panjang.
Dalam konseling, klien (anak-anak) memiliki beberapa kekuasaan dan dapat membuat pilihan atas apa yang
ia lakukan. Mereka merasa sudah cukup dianggap bertanggung jawab untuk dewasa dari setiap hal yang
dilakukannya. Konseling anak juga dapat memberikan anak suatu hubungan dengan orang dewasa di mana
mereka lebih dapat dipercaya.
Dalam memberikan konseling untuk anak berbeda metodenya dengan konseling yang ditujukan
kepada remaja ataupun orang dewasa. Kekhasan atau keunikan anak merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari penggunaan metode pendekatan konseling. Penguasaan metode yang ditunjang dengan
pemahaman tentang dunia anak sesungguhnya akan mempermudah kerja konselor dan tujuan
diadakannya konseling tersebut dapat tercapai.
Kesehatan sangat dibutuhkan bagi setiap manusia, khususnya anak-anak. Anak usia sekolah merupakan usia
rawan terhadap penyakit yang berhubungan dengan pencernaan, seperti diare dan cacingan. Adanya kejadian
penyakit pada anak usia sekolah yang terjadi secara berulang disebabkan karena anak belum menyadari
pentingnya Kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat bagi diri sendiri. Masalah Kesehatan yang
dihadapi anak usia sekolah sangat bervariasi, misalnya berhubungan dengan kebersihan individu dan
lingkungan yang dimulai dari perilaku dasar seperti ketidaktepatan menggosok gigi, mencuci tangan tanpa
menggunakan sabun, memilih makanan yang tidak sehat dan bergizi, serta kurangnya menjaga kebersihan diri.
Maraknya penyakit yang kerap dialami anak memerlukan adanya upaya untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia khususnya pada anak-anak. Anak-anak usia sekolah
merupakan kelompok khusus sebagai proses pertumbuhan dan perkembangan. Untuk
mencapai proses pertumbuhan dan perkembangan yang sempurna diperlukan pengetahuan
yang meliputi wawasan Kesehatan dan aspek psikologi seperti kecerdasan, persepsi serta
emosi. Pengetahuan merupakan faktor tidak langsung yang dapat mempengaruhi perilaku
untuk menanamkan kebiasaan yang baik, sehingga diperlukan pengetahuan dasar terhadap
Kesehatan upaya anak mampu menerapkan perilaku hidup sehat bagi dirinya.
Ciri-ciri anak sehat dapat dilihat dari tiga aspek yakni aspek fisik, psikis, dan sosial. Aspek fisik
dapat dilihat dari kenampakan seperti tidak lemas, gesit, tampak aktif, dan mata bersih. Aspek
psikis misalnya, bertambahnya pikiran yang cerdas, gembira, tidak murung, dan memiliki
perkembangan jiwa yang wajar. Aspek sosial dapat dilihat dari kemampuan anak yang mampu
menyesuaikan diri dengan teman di lingkungannya.
➢ Pendidikan Kesehatan merupakan suatu proses dimana komponen-komponennya sama seperti
proses Pendidikan. Yang bertindak sebagai pendidik adalah petugas kesehatan dan siapa saja yang
berusaha mempengaruhi individu atau masyarakat untuk meningkatkan kesehatannya. Tenaga
Kesehatan, pihak sekolah, bahkan orang tua untuk bersama-sama berupaya melakukan penyuluhan
dan memberikan Pendidikan Kesehatan mengenai pentingnya sarapan, mencuci tangan, dan
pemilihan jajan yang baik. Terkhusus bagi pihak sekolah, kiranya dapat menyediakan tempat khusus
berupa lapangan bagi anak untuk melakukan olahrga atau aktivitas fisik.
➢ Keberhasilan anak-anak usia sekolah dalam mengikuti proses belajar mengajar bukan hanya
ditentukan dari itelegensi yang dimiliki, tetapi juga dipengaruhi salah satunya oleh faktor Kesehatan
mental. Dengan adanya konseling anak diharapkan menjadi pengaruh yang baik bagi anak-anak
terutama pada tingkah laku, yaitu anak-anak akan lebih terarah berani dalam mengambil
keputusannya sendiri, tidak rendah diri (pesimis) melainkan selalu optimis apa yang ia lakukan,
artinya Kesehatan diri dan Kesehatan mental anak normal dan tidak dipengaruhi pada hal-hal yang
negative.
➢ Kesehatan mental memiliki pengaruh yang besar terhadap Kesehatan fisik anak-anak, maka perlu
dibina dan dicegah berkembangnya berbagai macam gangguan mental sedini mungkin. Peran
konselor dalam melalui layanan konseling sangat diperlukan di samping peran orang tua dan
lingkungan, karena persoalan-persoalan yang dihadapi anak-anak yang sebagian besar dihadapi di
sekolah.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan
konseling untuk anak
a. Usia: Perbedaan usia pada anak akan mempengaruhi berbagai macam hal yang
membantu proses pelaksanaan konseling, misalnya penerimaan/persepsi anak
yang masih sederhana berpengaruh pada bahasa dan metode pendekatan, serta
media yang dipakai.
c. Keterbukaan dan kerjasama dari orang tua dalam memberikan informasi merupakan
hal penting untuk melihat perubahan perilaku pada anak.
Tujuan Konseling Anak
❑ Tujuan Fundamental
o Memberdayakan anak-anak untuk menghadapi masalah emosional yang menyakitkan
o Memberdayakan anak-anak mencapai beberapa tingkatan kongruen yang berkaitan
dengan pemikiran, emosi dan perilaku
o Memberdayakan anak-anak untuk merasa nyaman dengan dirinya
❑ Tujuan anak-anak
o Tujuan ini muncul selama masa terapi dan merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh anak-anak, meskipun biasanya tidak
mampu untuk mengatakannya secara verbal. Tujuan ini didasarkan pada benda-benda yang dibawa oleh si anak selama
terapi. Kadang-kadang tujuan ini sesuai dengan tujuan konselor dan terkadang tidak sesuai misalnya, konselor bisa
melakukan sesi terapi dengan tujuan tingkat tiga sehingga anak-anak perlu dikuatkan. Hal ini bisa timbul ketika terapi
berlangsung, yaitu anak-anak ingin membicarakan kehilangan misalnya, konselor bisa melakukan sesi terapi dengan
tujuan tingkat 3 sehingga anak-anak perlu dikuatkan. Hal ini bisa timbul ketika terapi berlangsung, yaitu anak-anak ingin
membicarakan kehilangan.
Kriteria Konselor Anak
▪ Kongruen: Anak-anak harus menganggap hubungannya dengan konselor sebagai hal yang bisa
dipercaya dan suasana konseling dirasa aman. Agar ini terwujud konselor harus terintegrasi
secara personal, rendah hati, bersikap wajar, konsisten dan stabil sehingga kepercayaan bisa
ditumbuhkan dan dijaga.
▪ Berhubungan dengan sisi kekanakannya: Menemukan sisi anak-anak tidak berarti menjadi
kekanak-kanakan atau menajdi anak-anak, tetapi berarti berhubungan dengan bagian dari diri
kita yang sesuai dengan dunia anak-anak.
▪ Menerima: Jika kita ingin mendorong anak menggali sisi pribadi atau sisi gelap diri anak, maka
konselor harus bersikap dengan cara paling bisa diterima sehingga anak merasa diizinkan untuk
menjadi diri mereka, tanpa batasan. Dalam bersikap menerima, yang kita lakukan adalah
menerima, dengan sikap yang tidak menghakimi terhadap apapun yang dikatakan dan dilakukan
anak-anak.
▪ Tidak emosional: Konselor tidak terpengaruh secara emosional dengan masalah anak, yakni
konselor juga melakukan pengabaian emosional. Konselor tidak hanya harus menghindari
tekanan emosional, tapi juga harus mencoba menghindari menunjukkan respons emosional yang
kuat dalam menghadapi masalah anak. Meskipun konselor memiliki tingkatan pengabaian
emosional, ini tidak berarti bahwa konselor harus bersikap canggung, hampa dan terasing.
Konselor harus menampilkan diri dihadapan anak sebagai sosok yang tenang dan stabil yang
mampu ikut serta ketika dibutuhkan dan selalu mendengar, menerima dan memahami anak.
04
Perilaku Hidup
Bersih & Sehat di
Rumah Tangga
PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan
pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran
pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada
bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.
PHBS di Tatanan Rumah Tangga adalah upaya untuk menyadarkan keluarga dan masing masing
anggota keuarga agar memilki kemauan dan kemampuan dalam mempraktikkan PHBS. Sehingga
keluarga dan seluruh anggota keluarga dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan masyarakat. Rumah tangga atau keluarga yang sehat dapat diwujudkan
dengan mengimplementasikan PHBS dan menciptakan dukungan lingkungan yang sehat.
PHBS itu jumlahnya bisa banyak sekali, bisa ratusan; misalnya tentang Gizi: makan
beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi Garam
Beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A; dst. Namun setiap rumah tangga
dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan; untuk manfaat yang tidak
ternilai; baik bagi rumah tangga itu sendiri, lingkungan, dan bahkan nasional.
Rumah Tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang
melakukan 10 PHBS di Rumah Tangga, yaitu :
Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat dan
mampu meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di rumah tangga antara lain:
o Setiap anggota keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan tidak mudah sakit.
o Rumah tangga sehat mampu meningkatkan produktivitas anggota rumah tangga
o Anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat
o Anak dapat tumbuh sehat dan tercukupi gizi
o Anggota keluarga giat bekerja.
o Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
Jika kita menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga,
maka kita akan merasakan manfaat jangka pendek maupun panjangnya.
Baik terhadap kesehatan fisik dan mental. PHBS juga dapat membantu kita
memiliki hidup yang lebih terorganisir.
06
Peran Pelayanan
Bimbingan terhadap
Kesehatan di
Rumah Tangga
Kesehatan bukan hanya mengupayakan penguatan layanan kesehatan primer,
namun juga menguatkan program keluarga sehat dengan pendekatan keluarga
atau yang lebih dikenal dengan program keluarga sehat untuk menjamin
kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota keluarga.
Keluarga memberikan sumbangan yang sangat besar dan tiada ternilai harganya dalam
pertimbangan individu. Keluarga yang menyelenggarakan healthy parenting akan memberikan
sumbangan positif, sedangkan unhealthy parenting akan memberikan andil negatif terhadap
perkembangan anak-anak yang berada di dalam keluarga tersebut.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak terjadi secara
otomatis, tetapi upaya harus selalu dilakukan dari menjadi tidak sehat hingga hidup sehat dan
menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan pola hidup sehat
di rumah tangga yang harus dimulai dan dilakukan sendiri. Oleh karena itu, pemberian konseling
kesehatan di rumah tangga dengan memberikan penyuluhan terkait perilaku hidup bersih dan
sehat diharapkan dapat menjadi upaya mendorong setiap anggota keluarga untuk melakukan
upaya membuat perilaku hidup sehat dan bersih dalam kesehariannya serta memberikan
pengetahuan bagaimana mewujudkannya agar seluruh anggota keluarga peduli terhadap
kesehatan tercipta.
Source:
- http://metryyulita.blogspot.com/2015/05/konseling-kesehatan-di-rumah-
tangga.html
- https://promkes.kemkes.go.id/phbs
- https://krakataumedika.com/info-media/artikel/phbs-perilaku-hidup-bersih-
dan-sehat-di-tatanan-rumah-tangga
- https://www.alodokter.com/pentingnya-menerapkan-phbs-perilaku-hidup-
bersih-dan-sehat-dalam-kehidupan-sehari-hari
- https://jurnal.syntax-idea.co.id/index.php/syntax-idea/article/view/1150/698
Thanks
Do you have any questions?