Standar berbasis bukti (EBP) adalah: Gagasan bahwa praktek kerja harus berdasarkan pada bukti
ilmiah.Praktik berbasis bukti berkembang sejak pengenalan formal kedokteran berbasis bukti pada
tahun 1992,dan telah menyebar ke profesi kesehatan,pendidikan,manajemen,hukum,kebijakan
fublik,arsitektur dan bidang lain nya
Standar berbasis praktik /evidence based practice ialah kerangka kerja untuk menguji,meng evaluasi
dan menerapkan temuan penelitian dengan tujuan meningkatkan pelayanan keperawatan yang akan
diberikan kepada pasien (Melnyk,Fineout-overholt et al.,2012).Pelayanan kesehatan yang bersifat
EBP secara internasional telah di akui sebagai pendekatan yang bersifat dapat menyelesaikan
masalah serta menekan kan pada penerapan penelitian yang terbukti untuk membantu perawat
profesional dan calon perawat profesional mendapatkan ilmu yang terbaru (Stokke et al.,2014 dan
chang & crowe,2011).
Menurut Habsari (2011) Tujuan EBP ialah memberikan data pada perawat praktisi berdasarkan bukti
ilmiah agar dapat memberikan perawatan secara efektip dengan menggunakan hasil penelitian yang
terbaik,menyelesaikan masalah yang ada pada pemberian pelayanan kepada pasien,mencapai
kesempurnaan dalam pemberian asuhan keperawatan,jaminan standar kualitas dan memicu inovasi
Menurut Melnyk dan Overholt(2011) Ada 3(tiga) komponen dalam Epidence Based Practice(EBP)
yaitu:
1. Bukti eksternal berupa hasil penelitian ,teori yang lahir dari penelitian,pendapat dari ahli dan
hasil diskusi para ahli
2. Bukti internal berupa penilaian klinis,hasil dari proyek peningkatan kualitas dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan klinik,penggunaan sumberdaya tenaga kesehatan yang
diperlukan untuk melakukan perawatan
3. Memberikan manfaat terbaik untuk kondisi pasien saat itu dan meminimalkan pembiayaan
Langkah langkah penerapan Epidence Based Practice( EBP)/praktik berbasis bukti menurut Melnyk
dan Overholt (2011) ada 7(tujuh) langkah dalam proses EBP yaitu;
Ada beberapa model Epidence Based Practice( EBP)/praktik berbasis bukti yang telah dikembangkan
sebagai panduan perawatan kesehatan profesional untuk menginplementasi berbasis bukti dalam
praktik
5.Layanan kebidanan berkualitas dan semua pengalaman di perlukan oleh siswa kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah intergral dari sistem pelayanankesehatan yang diberikan 0leh bidan
yang telah terdaftar ( terintegrasi ) yang dapat dilakukan secara mandiri,kolaborasi atau
rujukan.pelsysnsn kebidanan merupakan bagian yang integral dari pelayanan kesehatan,yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga,sesuai dengan kewenangan dalam rangka
tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.(Rahmawati,2012)
Pelayanan kebidanan yang berkualitas adalah pelayanan yang diberikan sesuai dengantugas dan
tanggungjawab praktik profesi bidan dalam memberikan pelayanan secara komperhensif untuk
meningkatkan kesehatan ibu,anak,keluarga dan masyarakat yang memberikan kepuasan pelanggan
baik secara mandiri,kolaborasi dan rujukan.
6.Aturan kepegawaian
Dengan peraturan mentri negara No: 01 tahun 2008 ;Telah ditetapkan jabatan fungsional Bidan dan
angka kreditnya
Untuk tertib administrasi dalam pelaksanaan nya perlu menetapkan peraturan bersama mentri
kesehatan dan kepala badan kepegawaian negara dengan petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional
bidan dan angka kreditnya
- UU No 8 tahun 1974
- UU No 43 tahun 1999
- UU No 32 tahun 1992
- PP No 4 tahun 1966
- PP No 7 tahun 1977
- PP No 10 tahun 2008
- PP No 30 tahun 1980
- PP No 16 tahun 1994
- PP No 32 tahun 1996
- PP No 97 tahun 2000
- PP No 54 tahun 2003
- PP No 98 tahun 2000
- PP No 99 tahun 2000
- PP No 11 tahun 2002
- PP No 12 tahun 2022
- PP No 101 tahun 2000
- PP No 9 tahun 2003
- KEPPRES No 87 tahun 1999
- KEPPRES No 103 tahun 2001
- PERPRES No 9 tahun 2005
- PERMENTAN No 01 tahun 2007