2.1
2.1.1
a.
Standar pelayanan berguna dalam penerapan norma tingkat kinerja yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan
b.
Melindungi masyarakat
c.
d.
Untuk menentukan kompetisi yang diperlukan bidan dalam menjalankan praktek sehari-hari.
e.
Sebagai dasar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan pengembangan
pendidikan (Depkes RI, 2001:2)
2.1.2
a.
b.
Pernyataan standar berisi pernyataan tentang pelayanan kebidanan yang dilakukan, dengan
penjelasan tingkat kompetensi yang diharapkan.
c.
Hasil yang akan dicapai oleh pelayanan yang diberikan dan dinyatakan dalam bentuk yang dapat
diatur.
d.
Prasyarat yang diperlukan (misalnya, alat, obat, ketrampilan) agar pelaksana pelayanan dapat
menerapkan standar.
e.
Proses yang berisi langkah-langkah pokok yang perlu diikuti untuk penerapan standar (Depkes
RI, 2001:2).
2.1.3
a.
b.
c.
Bidan sebagai tenaga profesional merupakan ujung tombak dalam pemeriksaan kehamilan
seharusnya sesuai dengan prosedur standar pelayanan kebidanan yang telah ada yang telah
tertulis dan ditetapkan sesuai dengan kondisi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes
DIY, 1999).
d.
2.2
Standar outcome
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap
klien. Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun
negatif. Outcome jangka pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu atau prosedur
tertentu. Outcome jangka panjang adalah status kesehatan dan kemampuan fungsional klien
2.2.1
Kepuasan Pelanggan
Pembelian atau penggunaan jasa memutuskan memberikan suatu penilaian terhadap produk
atau jasa dan bertindak atas dasar itu. Apakah pembeli puas setelah membelanjakan tergantung
kepada penampilan yang ditawarkan dalam hubungannya dengan harapan pembeli.
Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management , memberikan definisi tentang
kepuasan pelanggan (customer satisfaction): Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan
seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan pemampilan atau outcome produk yang
dirasakan dalam hubungannya denagn harapan seseorang.
Tingkat kepuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara penampilan yang dirasakan dan
harapan.
Ada 3 tingkat kepuasan :
a.
b.
c.
1.
pemahaman pengguna jasa tentang jenis pelayanan yang akan diterimanya, dalam hal ini aspek
komunikasi memegang peranan penting
2.
Empati (sikap peduli) yang ditunjukan oleh para petugas kesehatan, kemudahan dalam
melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para pelanggan. Sikapa
ini akan menyentuh emosi pasien. Faktor inin akan berpengaruh pada tingkat kepatuhan pasien
(compliance)
3.
Biaya (cost), tingginya biaya pelayanan dapat dianggap sebagai sumber moral hazard pasien dan
keluarganya, yang penting sembuh sehingga menyebabkan mereka menerima saja jenis
perawatan dan teknologi yang ditawarkan petugas kesehatan. Akibatnya, biaya perawatan
menjadi mahal. Informasi terbatas yang dimiliki pasien dan keluarganya tentang perawatan yang
diterima dapat menjadi sumber keluhan pasien. Sistem asuransi kesehatan dapat mengatasi
masalah biaya kesehatan.
4.
Bukti langsung penampilan fisik (tangibility); meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan
sarana komunikasi
5.
6.
7.
Daya tanggap/ kecepatan petugas dalam memberi tanggapan terhadap keluhan pasien
(responsiveness); keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan
pelayanan dengan tanggap
2.2.2
a.
1.
2.
3.
2.3
Bagaimana saya dapat membantu orang lain untuk memahami arti pekerjaan bagi
keseluruhan
8 prinsip perbaikan mutu :
a.
1)
2)
Nyatakan secara terbuka keinginan untuk bekerja dalam kemitraan untuk meningkatkan
pelayanan
b.
Mendefinisikan Kualitas
Kemampuan pelayanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
c.
Mengukur Kualitas
1)
2)
d.
e.
Memahami Sistem
Kesalahan yang terjadi disebabkan oleh sistem (85%) dan manusia (15%)
f.
g.
Mengurangi Biaya
Mengurangi kerja sia-sia, duplikasi, kompleksitas yang tak perlu
h.
Komitmen Pemimpin
Menunjukkan segala sesuatu baik itu dengan kata-kata maupun perbuatan atas komitmen yang
telah ditetapkan terutama untuk mutu.
yang jelas dan tertulis. Mengingat kinerja mengandung komponen kompetensi dan
produktifitas hasil, maka hasil kinerja sangat tergantung pada tingkat kemampuan
individu
dalam
pencapaiannya.
Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja seseorang
antara lain :
a. Faktor individu: kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman tingkat sosial
dan demografi seseorang.
b. Faktor psikologis: persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja
c. Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan
(reward system)
Tujuan
1. Meningkatkan prestasi kerja staf, baik secara individu maupun dalam kelompok
setinggi tingginya. Peningkatan prestasi kerja perorangan pada gilirannya akan
mendorong kinerja staf.
2. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan meningkatkan hasil
kerja melalui prestasi pribadi.
3. Memberikan kesempatan kepada staf untuk menyampaikan perasaannya tentang
pekerjaan, sehingga terbuka jalur komunikasi dua arah antara pimpinan dan staf.
Kinerja Klinis
Pengembangan dan managemen kinerja pada dasarnya sebuah proses dalam
managemen sumber daya manusia. Implikasi dari kata "manajemen" berarti proses
diawali dengan penetapan tujuan dan berakhir dengan evaluasi. Kata "klinis"
menunjukkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan berada pada tatanan pelayanan
langsung kepada asuhan pasien.
Secara garis besar ada lima kegiatan utama yaitu:
1. Merumuskan tanggung jawab dan tugas yang harus dicapai oleh seorang
perawat/bidan dan disepakati oleh atasannya. Rumusan ini mencakup kegiatan
yang dituntut untuk memberikan kontribusi berupa hasil kerja (outcome).
2. Menyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yang harus dicapai dalam kurun
waktu tertentu, termasuk penetapan standar prestasi dan tolak ukurnya.
1.
2.
3.
4.
5.
pertama (First Line Manager) dan staf, sehingga apa yang akan dimonitor dan
dievaluasi akan menjadi jelas bagi kedua belah pihak.
Pengukuran Indikator Kinerja Klinis
Untuk menilai keberhasilan suatu kegiatan pelayanan keperawatan/kebidanan
dipergunakan indikator kinerja klinis. Indikator adalah pengukuran kuantitatif,
umumnya pengukuran kuantitatif meliputi numerator dan denominator. Numerator
adalah suatu data pembilang dari suatu peristiwa (events) yang yang sudah diukur.
Denominator data penyebut adalah jumlah target sasaran atau jumlah seluruh
pasen yang menjadi sasaran pemberian asuhan/pelayanan. Contoh data
denominator di puskesmas: populasi sasaran dalam satu wilayah seperti: jumlah
balita, bumil, bayi baru lahir. Indikator yang meliputi denominator sangat berguna
untuk memonitor perubahan dan membandingkan tingkat keberhasilan suatu area
dengan area lain pada suatu wilayah.
Pengumpulan data indikator kinerja
Pengumpulan data indikator merupakan tulang punggung dari program pengukuran
kinerja. Hal tersebut hanya dapat dikembangkan melalui sistem manajemen
informasi yang t.epat; dimana pengumpulan data, pengorganisasian serta reaksi
terhadap data kinerja direncanakan dan diorganisir secara sistematik, sehingga
dapat memberikan makna terhadap perubahan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dalam suatu organisasi.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Menurut Kamus
penghormatan.
Besar
Bahasa
penghargaan,
Stndar Asuhan
2.
Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan
3.
Diagnosa
Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan
4.
Rencana Asuhan
Rencana asuhan kebidanan berdasarkan asuhan kebidanan
5.
Tindakan
Dilaksanankan berdasarkan rencana dan perkembangan kedaan klien dilanjutkan
dengan evaluasi
6.
Partisipasi klien
Tindakan kebidanan dilakukan bersama-sama klien dan keluarga dalam rangka
peningkatn pemeliharan dan pemulihan kesehatan
7.
Pengawasan
Monitor terhadap klien dilaksanakan secara kontinue
8.
Evaluasi
Dilaksanakan terus menerus dan seiring dengan tindakan
9.
Dokumentasi
Asuhan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan
yang diberikan
CONTOH PENGHARGAAN PADA BIDAN
Bidan Delima.
Adalah BPS yang mampu memberikan pelayanan yang berkualitas dalam bidang
KB dan kesehatan reproduksi melaksanakan pelayanannya sesuai dengan standar
profesi yang diadaptasi oleh profesi
Keterampilan
3.
Prilaku
Manfaat bidan delima untuk BPS adalah memberikan pembinaan dan penghargaan
untuk meningkatkan kualitas.
Manfaat bidan delima untuk masyarakat
- Mengetahui tempat pelayanan berkualitas
- Mendapatkan pelayanan berkualitas
- Harga terjangkau