Anda di halaman 1dari 12

ANGGOTA :

1. HAYUNING FANI
2. SYAM SAHARA
3. FARIDA INTAN
4. YUNITA NUR FAJARWATI
5. ANISA SEKAR
6. LI’ANA FATIMATUL
PENGERTIAN
Dalam kamus bahasa Indonesia istilah “pemerasan”
berasal dari kata dasar “peras” yang bermakna leksikal
“meminta uang dan sejenisnya dengan ancaman’.
Sementara menurut Black’s Law Dictionary (2004:
180), blackmail :
diartikan sebagai ‘a threatening demand made without
justification’. Sinonim dengan extortion, yaitu suatu
perbuatan untuk memperoleh sesuatu dengan cara
melawan hukum seperti tekanan atau paksaan.
Pengertian yang diberikan Black’s Law Dictionary lebih
mendekati dari maksud hukum terhadap pemerasan
sebagai sebuah kejahatan atau tindak pidana.
Pemerasan (Belanda: afpersing; Inggris: blackmail), adalah satu
jenis tindak pidana umum yang dikenal dalam hukum pidana
Indonesia. Spesifik tindak pidana ini diatur dalam pasal 368
KUHP. Dalam struktur KUHP, tindak pidana pemerasan diatur
dalam satu bab (Bab XXIII) bersama tindak pidana pengancaman.
Karena itu kata afpersing sering digabung dengan kata
afdreiging yang diatur pasal 369 KUHP.
Pemerasan adalah tindakan melawan hukum memaksa seseorang
dengan kekerasan atau pencurian yang didahului disertai kekerasan
atau ancaman kekerasan, baik diambil sendiri oleh tersangka maupun
penyerahan barang oleh korban.
(Pasal 368 ayat (2) KUHP )
Jenis-Jenis Pemerasan Dengan Hukumannya
1. Hukuman maksimal 9 tahun penjara
Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
hukum, memaksa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memberikan
barang atau memberikan hutang maupun menghapus piutang (Pasal 368 (1)
KUHP
2. Hukuman maksimal 12 tahun penjara
a. Jika perbuatan pemerasan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah
rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, di jalan umum atau dalam
kereta api atau trem yang sedang berjalan (KUHP pasal 365 ayat 2).
b. Jika perbuatan pemerasan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu.
c. Jika masuknya ke tempat kejahatan dengan merusak atau memanjat atau
memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu.
d. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat (Pasal 356 (2) KUHP).
3. Hukuman maksimal 15 tahun penjara
Dihukum maksimal 15 tahun, jika perbuatan
pemerasan mengakibatkan mati.
4. Hukuman maksimal 20 tahun penjara, pidana
mati atau penjara seumur hidup
Jika perbuatan mengakibatkan luka berat, atau
mati dan dilakukan dua orang atau lebih
dengan bersekutu pula disertai oleh salah satu
hal yang diterangkan dalam No. 1 dan 3
(Pasal 365 (3,4) KUHP).
Unsur-Unsur Pemerasan
a. Unsur obyektif.
1) Dalam pemerasan terdapat unsur kesengajaan yang bersifat tujuan, yaitu
mengambil barang orang lain dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan
atau mengambil barang dengan membunuh korban.
2) Unsur memaksa pelaku terhadap korban. Memaksa merupakan tindakan yang
merugikan orang lain
3) Yang dipaksa yaitu orang (yang menjadi korban)
4) Cara memaksa menggunakan ancaman tertulis, lisan, maupun akan membuka
rahasia korban.
b. Unsur subyektif
1) Maksud yang dituju. Maksud pelaku untuk
melakukan pemerasan merupakan tindakan pidana
yang dilarang
2) Menguntungkan diri atau orang lain.Perbuatan
ini dilakukan, untuk menguntungkan diri atau
orang lain, sebagaiman dijelaskan dalam pasal
pemerasan
3) Melawan hukum. Pemerasan merupakan pidan
terhadap benda orang lain, yang sudah menjadi
kekuasaan mereka.
Berdasarkan definisi dan dasar hukumnya, pemerasan dapat dibagi
menjadi 2 yaitu :
1) Pemerasan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah kepada orang
lain atau kepada masyarakat. Pemerasan ini dapat dibagi lagi
menjadi 2 (dua) bagian berdasarkan dasar hukum dan definisinya
yaitu :
a) Pemerasan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah karena mempunyai
kekuasaan dan dengan kekuasaannya itu memaksa orang lain untuk memberi atau
melakukan sesuatu yang menguntungkan dirinya. Hal ini sesuai dengan Pasal 12
huruf e UU PTPK;
b) Pemerasan yang dilakukan oleh pegawai negeri kepada seseorang atau
masyarakat dengan alasan uang atau pemberian ilegal itu adalah bagian dari
peraturan atau haknya padahal kenyataannya tidak demikian. Pasal yang
mengatur tentang kasus ini adalah Pasal 12 huruf e UU PTPK.
2) Pemerasan yang di lakukan oleh pegawai negeri kepada pegawai
negeri yang lain. Korupsi jenis ini di atur dalam Pasal 12 UU PTPK.
Berdasarkan rumusan Pasal 368 KUHP tersebut, maka terdapat empat
inti delik pemerasan, yakni;

Pertama:
Dengan maksud untuk menguntungkan diri
sendiri atau orang lain. Dalam hal ini tindakan
seseorang melakukan pemerasan tidak saja
untuk dirinya sendiri, tetapi termasuk tindakan
pemerasan yang dilakukan untuk kepentingan
orang lain.
Kedua:
Secara melawan hukum.
Ketiga:
Memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman.
Dalam konteks ini bagaimana bentuk pemaksaan dan
ancaman itu harus pula didalami sedemikian rupa.
Keempat:
Untuk memberikan sesuatu barang yang seluruhnya
atau sebagian adalah kepunyaan si-kena peras atau
kepunyaan orang lain, atau supaya membuat utang atau
menghapus piutang.
CONTOH
• Seorang pemuda asal Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (7/7), dibekuk
polisi lantaran diduga kerap memeras di rumah keluarga artis dan pelawak Nunung
Srimulat. Pemuda bernama Andi Rismanto alias Ambon yang dikenal sebagai
preman kampung meminta jatah Rp 150 ribu per minggu dengan alasan iuran
keamanan. Saat dimintai keterangan, ia hanya bisa tertunduk lesu. Pemuda bertato
ini ditangkap aparat Kepolisian Sektor Banjarsari, menyusul laporan salah seorang
kerabat Nunung. Dari keterangan saksi, tersangka sering memeras di rumah
keluarga tersebut. Jika tidak dituruti, maka pelaku tidak segan melakukan
kekerasan

• Perilaku tersangka pun dianggap meresahkan. Tidak hanya keluarga Nunung


Srimulat yang menjadi korban, tapi juga warga lain di kawasan tersebut. Dari
pengakuan tersangka, uang yang diperoleh digunakan untuk membeli rokok dan
minuman keras. Selain menangkap tersangka, polisi menyita barang bukti uang
sebesar Rp 20 ribu dan kartu tanda penduduk milik tersangka. Atas perbuatannya,
tersangka dijerat pasal 368 KUHP mengenai pemerasan dengan ancaman
hukuman maksimal sembilan tahun penjara.[1]

Anda mungkin juga menyukai