Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA

“NARKOBA SEBAGAI PEMBUNUH NOMOR 1”

DISUSUN OLEH :

NAMA : AGUSTINA SYAPUTRI


KELAS : 1B KEPERAWATAN
NIM : PO7220121 1741

DOSEN PEMBIMBING : UMU FADHILAH, M.Pd

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
PRODI D-III KEPERAWATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah “Narkoba
sebagai Pembunuh Nomor 1” ini dengan memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan yang
saya miliki. Saya sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi khalayak
banyak orang. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, Ibu
Umu Fadhilah, M.Pd yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada saya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik,
saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan akhirnya membawa jikmah untuk
semuanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.

Tanjungpinang, 21 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A.Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................................ 1
D. Manfaat .............................................................................................................................. 1

PEMBAHASAN .................................................................................................................... 2
A. Sejarah Narkoba ................................................................................................................. 2
B. Pengertian Narkoba ............................................................................................................ 2
C. Jenis-Jenis Narkoba ............................................................................................................ 2
1. Narkotika ............................................................................................................................ 2
2. Psikotropika ........................................................................................................................ 3
3. Zat adiktif lainnya ................................................................................................................ 3

D. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba ........................................................................ 3


1. Faktor Individu ................................................................................................................... 3
2. Faktor Lingkungan .............................................................................................................. 4
a. Lingkungan Keluarga .......................................................................................................... 4
b. Lingkungan Sekolah ........................................................................................................... 4
c. Lingkungan Teman Sebaya ................................................................................................. 4

E. Dampak Narkoba ................................................................................................................ 4


F. Efek Samping Pemakaian Narkoba ..................................................................................... 4
G. Bahaya Narkoba bagi Remaja ............................................................................................ 4
H. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba ......................................................................... 5

PENUTUP ............................................................................................................................. 6
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 6

B. Saran .................................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 7

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia remaja sangat rentan oleh pergaulan bebas. Karena terlalu bebasnya, sering kali
kegiatan mereka sehari-hari tidak terkontrol oleh pihak sekolah. Jika hal tersebut berlanjut
bukan tidak mungkin bahwa akan banyak hal negatif yang akan menimpa mereka. Salah
satunya adalah terjerumusnya dalam dunia penyalahgunaan obat-obatan atau narkoba. Di
kota-kota besar di Indonesia, penyebarannya pada kalangan remaja sudah tidak terkendali
lagi. Bandar-bandar narkoba bahkan sudah berani masuk ke lingkungan sekolah. Jelas saja hal
tersebut membuat banyak orang tua merasa resah dan khawatir atas perkembangan serta
pertumbuhan anaknya di luar sana. Mungkin saja di rumah mereka terlihat biasa-biasa saja
atau berkelakuan baik. Namun, bagaimana perilaku mereka di luar sana. Remaja sebenarnya
tahu kalau itu sangat berbahaya bagi mereka. Namun, tetap saja ada beberapa di antara
mereka yang menggunakannya entah karena ingin coba-coba atau ikut-ikutan temannya.
Tentu kenyataan tersebut sangat mengkhawatirkan karena remaja adalah generasi penerus
bangsa, bagaimana nasib bangsa di masa mendatang jika banyak generasi penerusnya terlibat
penyalahgunaan narkoba.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah singkat tentang narkoba?
Apa pengertian dari narkoba?
Apa saja jenis-jenis narkoba?
Faktor apa saja yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba?
Bagaimana dampak dari narkoba?
Apa saja efek samping pemakaian narkoba?
Apa bahaya narkoba bagi remaja?
Bagaimana cara penanggulangan penyalahgunaan narkoba?

C. Tujuan
Penulisan makalah tentang Narkoba ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara
konferhensif kepada pembaca tentang bahaya narkoba bagi generasi muda. Sehingga para
generasi muda mengetahui pengaruh buruknya, sebab dapat merusak masa depan generasi
muda yang menjadi tumpuan harapan orang tua, agama, bangsa dan negara.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah tentang Narkoba sebagai Pembunuh Nomor 1 ini
untuk memberikan informasi tentang bahaya narkoba agar kita tidak terjerumus di dalamnya
serta kita bisa menjadi penerus bangsa yang bersih dari narkoba.

1
PEMBAHASAN

A. Sejarah Narkoba
Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelm Adam Sertürner
menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang kemudian dikenal sebagai
Morphin (diambil dari nama dewa mimpi Yunani yang bernama Morphius). Tahun 1856
waktu pecah perang saudara di A.S. Morphin ini sangat populer dipergunakan untuk
penghilang rasa sakit luka-luka perang sebahagian tahanan-tahanan tersebut “ketagihan”
disebut sebagai “penyakit tentara”. Tahun 1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari
London, merebus cairan morphin dengan asam anhidrat (cairan asam yang ada pada sejenis
jamur) campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing yaitu: anjing tersebut
tiarap, ketakutan, mengantuk dan muntah-muntah. Namun tahun 1898 pabrik obat “Bayer”
memproduksi obat tersebut dengan nama Heroin, sebagai obat resmi penghilang sakit (pain
killer). Tahun 60-an sampai dengan 70-an pusat penyebaran candu dunia berada pada daerah
“Golden Triangle” yaitu Myanmar, Thailand dan Laos, dengan produksi 700 ribu ton setiap
tahun. Pada daerah “Golden Crescent” yaitu Pakistan, Iran dan Afganistan dari Golden
Crescent menuju Afrika dan Amerika.
Selain morfin dan heroin ada lagi jenis lain yaitu kokain (ery throxylor coca) berasal dari
tumbuhan coca yang tumbuh di Peru dan Bolavia. Biasanya digunakan untuk penyembuhan
Asma dan TBC. Pada akhir tahun 70-an ketika tingkat tekanan hidup manusia semakin
meningkat serta teknologi mendukung maka diberilah campuran-campuran khusus agar candu
tersebut dapat juga dalam bentuk obat dan pil.

B. Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Istilah lain yang
diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang
merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik
“narkoba” ataupun “napza”, mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki
risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah
senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak
dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan
akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya. Pada tahun 2015 terdapat 35
jenis yang dikonsumsi pengguna di Indonesia dari yang paling murah hingga yang mahal
seperti LSD, di dunia terdapat 354 jenis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi
tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang
termasuk jenis narkotika adalah: Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu,
jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan
sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

C. Jenis-Jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya.
Penjelasan mengenai jenis-jenisnya adalah sebagai berikut:
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat
yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan
memasukkan ke dalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa
sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat

2
tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi
pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit
dan lain-lain. Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:
1) Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat
tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh: ganja,
heroin, kokain, morfin, dan opium.
2) Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: petidin, benzetidin, dan
betametadol.
3) Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang
memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika
digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah:
Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui
manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP,
dan ekstasi.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh: amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: nitrazepam (BK, mogadon, dumolid),
dan diazepam.
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, di antaranya adalah:
Rokok. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan.
Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila
dihirup akan dapat memabukkan.

D. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan narkoba pada seseorang.
Berdasarkan kesehatan masyarakat, faktor-faktor penyebab timbulnya penyalahgunaan
narkotika, terdiri dari:
1. Faktor Individu
Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk menyalahgunakan NAPZA. Faktor
yang mempengruhi individu terdiri dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi. Alasan-
alasan yang biasanya berasal dari diri sendiri sebagai penyebab penyalahgunaan NAPZA
antara lain:
 Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir panjang mengenai
akibatnya;
 Keinginan untuk bersenang-senang;
 Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya;
 Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok;
 Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup;
 Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak menimbulkan ketagihan;
 Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok
pergaulan untuk menggunakan napza;

3
 Tidak dapat berkata tidak terhadap napza.
2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Keluarga
Hubungan ayah dan ibu yang retak, komunikasi yang kurang efektif antara orang tua dan
anak, dan kurangnya rasa hormat antar anggota keluarga merupakan faktor yang ikut
mendorong seseorang pada gangguan penggunaan zat.

b. Lingkungan Sekolah
Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat hiburan, kurang memberi kesempatan
pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif, dan adanya murid
pengguna napza merupakan faktor kontributif terjadinya penyalahgunaan napza.

c. Lingkungan Teman Sebaya


Adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya mendorong remaja untuk dapat diterima
sepenuhnya dalam kelompoknya. Ada kalanya menggunakan napza merupakan suatu hal
yang penting bagi remaja agar diterima dalam kelompok dan dianggap sebagai orang
dewasa.

E. Dampak Narkoba
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan
mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada
susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan
terganggunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi),
psikomotor (perilaku), dan aspek sosial. Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya
pecandu telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya hukum.
Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi
pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen)
banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan
pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.
Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan tetapi
usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang dibayangkan.

F. Efek Samping Pemakaian Narkoba


Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian sebelumnya
dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk mengobati nyeri, batuk dan diare akut,
narkotika menghasilkan perasaan “lebih membaik” yang dikenal dengan euforia dengan
mengurangi tekanan psikis. Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. Tanda-tanda fisik,
dapat dilihat dari tanda-tanda fisik si pengguna, seperti mata merah, mulut kering, bibir
berwarna kecokelatan, perilakunya tidak wajar, bicaranya kacau, daya ingatannya menurun.

G. Bahaya Narkoba bagi Remaja


Penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini
kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat
membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai
generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti
zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.
Sasaran dari penyebaran ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran
adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun.
Di Indonesia, perkembangan pencandu semakin pesat. Para pencandu itu pada umumnya
berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya

4
dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika
pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu
narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai
berikut:
 Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
 Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
 Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
 Sering menguap, mengantuk, dan malas,
 Tidak memedulikan kesehatan diri,
 Suka mencuri untuk membeli narkoba.

H. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba

Pendekatan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Indonesia saat ini belum benar-benar


terpadu dan terlihat setiap instansi atau kelompok masyarakat bekerja sendiri-sendiri sehingga
hasil yang diperoleh belum optimal. Sebenarnya banyak instansi selain Polri yang memiliki
tugas memberantas penyalahgunaan narkoba. Belum ada upaya pembinaan khusus terhadap
pengguna sebagai korban, karena masih beranggapan bahwa para pengguna itu adalah
penjahat dan tanpa mendalami lebih jauh mengapa mereka sampai mengonsumsi atau
menyalahgunakan narkoba.
Peran serta masyarakat sangat rendah karena mereka masih berpandangan bahwa
pemberantasan penyalahgunaan Narkoba adalah tugas dan tanggung jawab polisi. Dengan
demikian mereka kurang peduli dan kurang berpartisipasi aktif dalam upaya penanggulangan
penyalahgunaan Narkoba. Ada beberapa LSM yang peduli dalam penyalahgunaan narkoba
seperti granat, geram, ganas, dan lain-lain. Namun sayangnya kegiatan mereka masih
cenderung belum konsisten dan belum berkesinambungan. Mereka lebih banyak untuk
menyoroti dan mencari kelemahan dan kesalahan yang dilakukan oleh penyidik/aparat
penegak hukum dari pada melakukan kemitraan, dengan kata lain kadar kemitraannya dengan
aparat penegak hukum masih meragukan.
Sedangkan di lingkungan internal Polri sendiri, kegiatan antar fungsi masih belum terpadu
dan belum terencana secara baik. Yang terkesan hanya kegiatan represif saja oleh fungsi
Reserse. Fungsi Binamitra, Intelijen dan Samapta kurang proaktif dalam melakukan upaya
perfektif dan preventif, sebagai contoh bahwa penyuluhan atau komunikasi, informasi dan
edukasi kepada masyarakat lebih banyak menunggu jika ada permintaan dari pihak lain
(kelompok masyarakat).

5
PENUTUP

A. Kesimpulan
Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa
merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk. Narkoba merupakan sumber
dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketenteraman umum, dan dapat
menimbulkan dampak negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun
psikologis.
Bahaya narkoba sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya maupun dampak sosial
yang ditimbulkannya, pencegahan penyalahgunaan narkoba bukanlah menjadi tugas dari
sekelompok orang saja, melainkan juga menjadi tugas bersama. Peran orang tua dalam
keluarga dan juga dari peran pendidikan di sekolah sangatlah besar pengaruhnya untuk
pencegahan penanggulangan narkoba. Dan perlunya peningkatan pengetahuan bahaya
narkoba bagi para remaja. Penanganan dini bagi para penggunaan narkoba sangatlah penting.

B. Saran
Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan
kegiatan bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, aktif di
kegiatan majelis taklim, belajar, dan lain sebagainya. Dengan demikian berarti kita dapat
menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, dengan senantiasa berusaha sekuat
tenaga membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan mereka tanpa disadari kita telah
membuka pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa yang akan datang.
Salah satunya dengan cara tidak mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit.

6
DAFTAR PUSTAKA

Bewana, Satya. 2008. Membantu Pemulihan Pecandu Narkoba dan Keluarganya. Jakarta:
Balai Pustaka.
Martono, Lydia Harlina. 2008. Menangkal Narkoba dan Kekerasan. Jakarta: Balai Pustaka.
Tanjung, Ain. 2004. Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta: Lembaga Terpadu Pemasyarakatan
Anti Narkoba.

Anda mungkin juga menyukai