Anda di halaman 1dari 13

Narkoba

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya kepada kita
semua sehingga akhirnya tugas makalah tentang Narkoba dapat terselesaikan. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga
akhir zaman.

Makalah tentang Narkoba yang terbentuk dari hasil kerja sama kelompok di mana tugas ini
merupakan prasyarat dari aspek penilaian mata pelajaran PJOK. Dalam penyelesaian tentang Narkoba
ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi yang
didapatkan penulis karena hanya mengandalkan pengamatan dilingkungan sekitar sebagai bahan
penyusun makalah. Pada akhirnya makalah tentang Narkoba ini dapat diselesaikan meskipun masih
terdapat banyak kekurangan.

Penulis menyadari bahwa tugas makalah tentang Narkoba ini masih banyak memiliki kekurangan.
Oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun, penulis harapkan untuk kemajuan masa-masa
mendatang. Harapan penulis semoga makalah tentang Narkoba ini dapat diambil manfaatnya oleh
pembaca.

Indonesia, Maret 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................... 1 Rumusan


Masalah............................................................................................................ 1

C. Tujuan............................................................................................................................. 1

D. Manfaat.......................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Narkoba............................................................................................................ 5

B. Pengertian Narkoba...................................................................................................... 6

C. Jenis-Jenis Narkoba..................................................................................................... 6

1. Narkotika.................................................................................................................. 7

2. Psikotropika............................................................................................................. 7

3. Zat adiktif lainnya.................................................................................................... 8

D. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

1. Faktor Individu......................................................................................................... 8

2. Faktor Lingkungan.................................................................................................. 9

a. Lingkungan Keluarga.............................................................................................. 9

b. Lingkungan Sekolah............................................................................................... 9

c. Lingkungan Teman Sebaya................................................................................... 9

E. Dampak Narkoba......................................................................................................... 9

F. Efek Samping Pemakaian Narkoba............................................................................ 10

2
G. Bahaya Narkoba bagi Remaja................................................................................... 11

H. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba............................................................ 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................. 12

B. Saran........................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia remaja sangat rentan oleh pergaulan bebas. Karena terlalu bebasnya, sering kali kegiatan mereka
sehari-hari tidak terkontrol oleh pihak sekolah. Jika hal tersebut berlanjut bukan tidak mungkin bahwa
akan banyak hal negatif yang akan menimpa mereka. Salah satunya adalah terjerumusnya dalam dunia
penyalahgunaan obat-obatan atau narkoba. Di kota-kota besar di Indonesia, penyebarannya pada
kalangan remaja sudah tidak terkendali lagi. Bandar-bandar narkoba bahkan sudah berani masuk ke
lingkungan sekolah.

Jelas saja hal tersebut membuat banyak orang tua merasa resah dan khawatir atas perkembangan serta
pertumbuhan anaknya di luar sana. Mungkin saja di rumah mereka terlihat biasa-biasa saja atau
berkelakuan baik. Namun, bagaimana perilaku mereka di luar sana. Remaja sebenarnya tahu kalau itu
sangat berbahaya bagi mereka. Namun, tetap saja ada beberapa di antara mereka yang
menggunakannya entah karena ingin coba-coba atau ikut-ikutan temannya. Tentu kenyataan tersebut
sangat mengkhawatirkan karena remaja adalah generasi penerus bangsa, bagaimana nasib bangsa di
masa mendatang jika banyak generasi penerusnya terlibat penyalahgunaan narkoba.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah singkat tentang narkoba?

2. Apa pengertian dari narkoba?

3. Apa saja jenis-jenis narkoba?

4. Faktor apa saja yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba?

5. Bagaimana dampak dari narkoba?

6. Apa saja efek samping pemakaian narkoba?

7. Apa bahaya narkoba bagi remaja?

8. Bagaimana cara penanggulangan penyalahgunaan narkoba?

C. Tujuan
Penulisan makalah tentang Narkoba ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif
kepada pembaca tentang bahaya narkoba bagi generasi muda. Sehingga para generasi muda
mengetahui pengaruh buruknya, sebab dapat merusak masa depan generasi muda yang menjadi
tumpuan harapan orang tua, agama, bangsa dan negara.

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah tentang Narkoba ini untuk memberikan informasi tentang
bahaya narkoba agar kita tidak terjerumus di dalamnya serta kita bisa menjadi penerus bangsa yang
bersih dari narkoba.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Narkoba

Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelm Adam Sertürner menemukan
modifikasi candu yang dicampur amoniak yang kemudian dikenal sebagai Morphin (diambil dari nama
dewa mimpi Yunani yang bernama Morphius). Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di A.S. Morphin
ini sangat populer dipergunakan untuk penghilang rasa sakit luka-luka perang sebahagian tahanan-
tahanan tersebut “ketagihan” disebut sebagai “penyakit tentara”. Tahun 1874 seorang ahli kimia
bernama Alder Wright dari London, merebus cairan morphin dengan asam anhidrat (cairan asam yang
ada pada sejenis jamur) campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing yaitu: anjing
tersebut tiarap, ketakutan, mengantuk dan muntah-muntah.

Namun tahun 1898 pabrik obat “Bayer” memproduksi obat tersebut dengan nama Heroin, sebagai obat
resmi penghilang sakit (pain killer). Tahun 60-an sampai dengan 70-an pusat penyebaran candu dunia
berada pada daerah “Golden Triangle” yaitu Myanmar, Thailand dan Laos, dengan produksi 700 ribu ton
setiap tahun. Pada daerah “Golden Crescent” yaitu Pakistan, Iran dan Afganistan dari Golden Crescent
menuju Afrika dan Amerika.

Selain morfin dan heroin ada lagi jenis lain yaitu kokain (ery throxylor coca) berasal dari tumbuhan coca
yang tumbuh di Peru dan Bolavia. Biasanya digunakan untuk penyembuhan Asma dan TBC. Pada akhir
tahun 70-an ketika tingkat tekanan hidup manusia semakin meningkat serta teknologi mendukung maka
diberilah campuran-campuran khusus agar candu tersebut dapat juga dalam bentuk obat dan pil.

5
B. Pengertian Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Istilah lain yang diperkenalkan
khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan
dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik “narkoba” ataupun “napza”, mengacu
pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar
kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk
membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi
itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.

Pada tahun 2015 terdapat 35 jenis yang dikonsumsi pengguna di Indonesia dari yang paling murah
hingga yang mahal seperti LSD, di dunia terdapat 354 jenis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
(Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana
tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:

1. Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina,
kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.

2. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-
sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

C. Jenis-Jenis Narkoba

Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan mengenai
jenis-jenisnya adalah sebagai berikut:

1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat yang bisa
menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan ke dalam tubuh.
Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi
atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis
bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan,
menghilangkan rasa sakit dan lain-lain. Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:

Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini
digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh: ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh: petidin, benzetidin, dan betametadol. Narkotika golongan III adalah
narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian.
Contoh: kodein dan turunannya.

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah:

Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk
pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.

Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan
dan penelitian. Contoh: amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.

Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh: lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.

Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh: nitrazepam (BK, mogadon, dumolid), dan diazepam.

3. Zat adiktif lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan
ketergantungan pada pemakainya, di antaranya adalah:
• Rokok.

• Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.

Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan
dapat • memabukkan.

D. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan narkoba pada seseorang. Berdasarkan
kesehatan masyarakat, faktor-faktor penyebab timbulnya penyalahgunaan narkotika, terdiri dari:

1. Faktor Individu

Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk menyalahgunakan NAPZA. Faktor yang
mempengruhi individu terdiri dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi. Alasan-alasan yang biasanya
berasal dari diri sendiri sebagai penyebab penyalahgunaan NAPZA antara lain:

Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir panjang mengenai akibatnya;

• Keinginan untuk bersenang-senang;

• Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya;

• Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok;

• Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup;

• Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak menimbulkan ketagihan;

• Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok pergaulan untuk
menggunakan napza;

• Tidak dapat berkata tidak terhadap napza.

2. Faktor Lingkungan

a. Lingkungan Keluarga
Hubungan ayah dan ibu yang retak, komunikasi yang kurang efektif antara orang tua dan anak, dan
kurangnya rasa hormat antar anggota keluarga merupakan faktor yang ikut mendorong seseorang pada
gangguan penggunaan zat.

b. Lingkungan Sekolah

Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat hiburan, kurang memberi kesempatan pada siswa
untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif, dan adanya murid pengguna napza merupakan
faktor kontributif terjadinya penyalahgunaan napza.

c. Lingkungan Teman Sebaya

Adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya mendorong remaja untuk dapat diterima sepenuhnya
dalam kelompoknya. Ada kalanya menggunakan napza merupakan suatu hal yang penting bagi remaja
agar diterima dalam kelompok dan dianggap sebagai orang dewasa.

E. Dampak Narkoba

Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan
perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di
otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan terganggunya fungsi kognitif (alam
pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial. Berbagai
upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya
hukum.

Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi pengedar dan
pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan
oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa
dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati. Sebenarnya juga tidak sedikit para
pengguna ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan
narkoba tidak semudah yang dibayangkan.

F. Efek Samping Pemakaian Narkoba


Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian sebelumnya dan
harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk mengobati nyeri, batuk dan diare akut, narkotika
menghasilkan perasaan “lebih membaik” yang dikenal dengan euforia dengan mengurangi tekanan
psikis. Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. Tanda-tanda fisik, dapat dilihat dari tanda-tanda
fisik si pengguna, seperti mata merah, mulut kering, bibir berwarna kecokelatan, perilakunya tidak
wajar, bicaranya kacau, daya ingatannya menurun.

G. Bahaya Narkoba bagi Remaja

Penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian
meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan
menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf.
Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang
tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran ini adalah kaum muda atau
remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun.

Di Indonesia, perkembangan pencandu semakin pesat. Para pencandu itu pada umumnya berusia antara
11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar
yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan
merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah,
pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang
yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:

• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,

• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,

• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,

• Sering menguap, mengantuk, dan malas.

10

• Tidak memedulikan kesehatan diri,


• Suka mencuri untuk membeli narkoba.

H. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba

Pendekatan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Indonesia saat ini belum benar-benar terpadu
dan terlihat setiap instansi atau kelompok masyarakat bekerja sendiri-sendiri sehingga hasil yang
diperoleh belum optimal. Sebenarnya banyak instansi selain Polri yang memiliki tugas memberantas
penyalahgunaan narkoba. Belum ada upaya pembinaan khusus terhadap pengguna sebagai korban,
karena masih beranggapan bahwa para pengguna itu adalah penjahat dan tanpa mendalami lebih jauh
mengapa mereka sampai mengonsumsi atau menyalahgunakan narkoba.

Peran serta masyarakat sangat rendah karena mereka masih berpandangan bahwa pemberantasan
penyalahgunaan Narkoba adalah tugas dan tanggung jawab polisi. Dengan demikian mereka kurang
peduli dan kurang berpartisipasi aktif dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan Narkoba. Ada
beberapa LSM yang peduli dalam penyalahgunaan narkoba seperti granat, geram, ganas, dan lain-lain.
Namun sayangnya kegiatan mereka masih cenderung belum konsisten dan belum berkesinambungan.
Mereka lebih banyak untuk menyoroti dan mencari kelemahan dan kesalahan yang dilakukan oleh
penyidik/aparat penegak hukum dari pada melakukan kemitraan, dengan kata lain kadar kemitraannya
dengan aparat penegak hukum masih meragukan.

Sedangkan di lingkungan internal Polri sendiri, kegiatan antar fungsi masih belum terpadu dan belum
terencana secara baik. Yang terkesan hanya kegiatan represif saja oleh fungsi Reserse. Fungsi Binamitra,
Intelijen dan Samapta kurang proaktif dalam melakukan upaya perfektif dan preventif, sebagai contoh
bahwa penyuluhan atau komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat lebih banyak menunggu
jika ada permintaan dari pihak lain (kelompok masyarakat).

11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah
sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk. Narkoba merupakan sumber dari tindakan
kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketenteraman umum, dan dapat menimbulkan dampak
negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis.

Bahaya narkoba sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya maupun dampak sosial yang
ditimbulkannya, pencegahan penyalahgunaan narkoba bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang
saja, melainkan juga menjadi tugas bersama. Peran orang tua dalam keluarga dan juga dari peran
pendidikan di sekolah sangatlah besar pengaruhnya untuk pencegahan penanggulangan narkoba. Dan
perlunya peningkatan pengetahuan bahaya narkoba bagi para remaja. Penanganan dini bagi para
penggunaan narkoba sangatlah penting.

B. Saran

Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan
bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, aktif di kegiatan majelis
taklim, belajar, dan lain sebagainya. Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti
kepada kedua orang tua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan
membahagiakan mereka tanpa disadari kita telah membuka pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri
kita sendiri di masa yang akan datang. Salah satunya dengan cara tidak mencoba narkoba walaupun itu
hanya sedikit.

12

DAFTAR PUSTAKA

Bewana, Satya. 2008. Membantu Pemulihan Pecandu Narkoba dan Keluarganya. Jakarta: Balai Pustaka.

Martono, Lydia Harlina. 2008. Menangkal Narkoba dan Kekerasan. Jakarta: Balai Pustaka.

Tanjung, Ain. 2004. Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta: Lembaga Terpadu Pemasyarakatan Anti
Narkoba.
13

Anda mungkin juga menyukai