Anda di halaman 1dari 25

PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

DIKALANGAN REMAJA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

"Pengantar Sosiologi"

Dosen Pengampu :

Dini Valdini M.Si

Disusun Oleh :

Fikri Addiansa

044121350

PRODI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

UNIVERSITAS PAKUAN
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Tiada untaian kata yang patut saya hadirkan Allah SWT yang melimpahkan
serta nikmat Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DIKALANGAN REMAJA”.

Sholawat dan salam kasih saya sampaikan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW yang nanti-nantikan Syafaat kelak di Yaumul Qiyamah. Ungkapan
yang disampaikan terima kasih tidak lupa saya sampaikan kepada semua yang telah
memberikan dukungan yang baik atas makalah ini kepada Dini Valdini M.Si Dosen
Pengampu Mata Kuliah Pengantar Sosiologi.

Terkait dengan referensi dan penulisan makalah ini, kemungkinan saja ada
kesalahan dan kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat saya harapkan. Akhir kata dengan segala puji dan syukur kehadirn Allah SWT
dan makalah makalah ini memberikan Ilmu Pengetahuan dan bermanfaat bagi kita
semua.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................. iv

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 3

1.3 Tujuan Masalah........................................................................................................ 3

1.4 Manfaat............................................................................................................ 3

BAB II. PEMBAHASAN...................................................................................................... 4

2.1 Pengertian Narkoba.............................................................................................. 4

2.2 Jenis - Jenis Narkoba...................................................................................... 6

2.3 Faktor Penyalahgunaan Narkoba Dikalangan Remaja...................................... 7

2.4 Bahaya dan Dampak Narkoba Dikalangan Remaja......................................... 8

2.5 Pencegahan dan Penanggulangan Menghindari Narkoba................................ 16

BAB III. PENUTUP............................................................................................................... 19

4.1 Kesimpulan............................................................................................................. 19

4.2 Saran........................................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 20

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Narkoba adalah singkatan dari Narkoba dan obat/bahan berbahaya.Istilah ini


sering digunakan oleh aparat penegak hukum seperti Polisi (termasuk didalamnya
Badan Narkotika Nasional), Jaksa, Hakim dan petugas masyarakat.Narkoba sering
disalah gunakan karena narkoba dapat membantu mereka yang sedang mengalami
masalah dalam kehidupan. Narkoba memiliki sifat yang dipilih tidak sesuai dengan
penggunanya maka akan berakibat fatal, seperti rusaknya sistem saraf yang
kematiannya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.22 tahun 1997 tentang
Narkotika “Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan, kesadaran, penurunan rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan”1

Di zaman yang modern ini hampir semua kalangan menyalahgunakan narkoba,


termasuk remaja dan anak-anak.Remaja merupakan jumlah terbesar dalam tahu
narkoba.Karena remaja memiliki rasa ingin yang tinggi untuk selalu mencoba hal-hal
yang baru.Selain itu, remaja juga mulai menikmati bergabung dengan suatu kelompok.
Jika remaja tersebut masuk ke dalam kelompok yang sering menggunakan narkoba,
kemungkinan besar ia akan terpengaruh dan akan menggunakannya. Oleh karena itu
pentingnya pengetahuan tentang narkoba khususnya untuk kalangan remaja. Masalah
narkoba di Indonesia masih merupakan sesuatu yang bersifat mendesak dan kompleks.
Dalam kurun waktu satu dekade terakhir permasalahan ini menjadi marak. Terbukti
dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau pecandu narkoba secara signifikan,
seiring dengan perkembangan tindak kejahatan narkoba yang meningkatkan polanya
dan peningkatan masif pula jaringan sindikatnya.

1
Wikipedia. 2010. “Narkoba” (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba)

1
Dampak dari narkoba tidak hanya sebatas kehidupan dan masa depan kehidupan
saja, namun juga masa depan dan negara, tanpa membedakan strata sosial, ekonomi,
maupun tingkat pendidikan. Sampai saat ini tingkat peredaran narkoba sudah merambah
pada berbagai level, tidak hanya pada daerah perkotaan saja melainkan sudah
menyentuh komunitas pedesaan. Penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang
(narkoba) di kalangan remaja dinilai menghargai. Tidak hanya itu, angka pengguna
narkoba di Ibu Kota DKI Jakarta, juga terbilang tinggi. Berdasarkan data Badan
Narkotika Nasional (BNN) 2,2% dari total populasi orang di Indonesia terjerat narkoba.
Hal itu berdasarkan hasil penelitian terbaru BNN dan Universitas Indonesia (UI). Di
Provinsi Jawa Tengah, terdapat sekitar 500 ribu penduduk yang terlibat dalam obat-
obatan terlarang tersebut. Sedangkan, penggunaan narkoba di wilayah DKI Jakarta
mencapai angka 7% dan merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan kota lain.
Kota lain rata-rata hanya berada pada angka 2,2% pengguna dari jumlah penduduknya,
selisih 4,8% dibandingkan dengan Jakarta.

Hingga kini penyebaran narkoba hampir tak bisa dicapai. Mengingat hampir
seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari
mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan
geng. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan
penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Masalah narkoba di Indonesia sudah
sangat penting. Hal ini disebabkan beberapa hal antara lain karena Indonesia yang
terletak di antara tiga benua dan mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka pengaruh globalisasi, arus transportasi yang sangat maju dan
penggeseran nilai materialistis dengan dinamika sasaran opini peredaran gelap narkoba.
Kekhawatiran ini semakin meningkat akibat maraknya peredaran gelap narkotika yang
telah merebak di segala lapisan masyarakat, termasuk di kalangan generasi muda. Hal
ini akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara pada masa
mendatang. Perilaku remaja yang nyata telah jauh dari pandangan tentang nilai-nilai
hukum dan norma serta yang berlaku di tengah kehidupan menjadi salah satu penyebab
maraknya penggunaan narkoba di kalangan generasi muda. Dalam kehidupan sehari-

2
hari di tengah-tengah masyarakat banyak dijumpai remaja yang masih melakukan
narkoba.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa pengertian narkoba?


2) Apa saja jenis-jenis narkoba?
3) Apa faktor - faktor penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja?
4) Apa bahaya dan dampak narkoba dikalangan remaja?
5) Bagaimana pencegahan dan penanggulangan untuk menghindari narkoba
dikalangan remaja?

1.3 Tujuan Masalah

1) Untuk Mengetahui pengertian narkoba


2) Untuk Mengetahui jenis-jenis narkoba
3) Untuk Mengetahui faktor penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja
4) Untuk Mengetahui bahaya dan dampak narkoba
5) Untuk Mengetahui pencegahan dan penanggulangan untuk menghindari narkoba
dikalangan remaja

1.4 Manfaat

1) Mengetahui pengertian narkoba


2) Mengetahui jenis-jenis narkoba
3) Mengetahui faktor penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja
4) Mengetahui bahaya dan dampak narkoba
5) Mengetahui pencegahan dan penanggulangan untuk menghindari narkoba
dikalangan remaja

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain


narkoba Departemen Kesehatan Republik Indonesia memperkenalkan istilah Napza
yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif
lainnya.Narkoba merupakan bahan/zat yang dapat mempengaruhi kejiwaan/psikologi
seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan fisik dan psikologi.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.22 tahun 1997 tentang Narkotika
“Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan,
kesadaran, penurunan rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan”.Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang
biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu.

Narkoba adalah zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
lisan/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau
perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan (adiksi) fisik dan
psikologis. Menurut pengaruh penggunaan (efek), akibat kelebihan dosis (overdosis)
dan gejala bebas pengaruhnya (Withdrawal Syndrome) dan kalangan medis, obat-obatan
yang sering disalahgunakan. Zat atau obat sintesis juga dipakai oleh para dokter untuk
terapi bagi para pecandu narkoba itu dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok yaitu:

1. Kelompok Narkotika, pengaruhnya menimbulkan euforia, rasa ngantuk


berat, penciutan pupil mata, dan sesak napas. Kelebihan dosis akan
menyebabkan kejang-kejang, koma, napas lambat dan pendek-pendek.
gejala bebas pengaruhnya adalah gambang marah, gemetaran, panik serta
pengaruh, obatnya seperti: metadon, kodein, dan hidrimorfon.

4
2. Kelompok Depresent, adalah jenis obat yang berfungsi mengurangi
aktivitas fungsional tubuh. Obat ini dapat membuat si pemakai merasa
tenang dan bahkan dapat mewujudkan atau tidak sadarkan diri.

Sesuai dengan Undang-Undang Narkoba Nomor 35 Tahun 2009 tentang


Narkotika, Narkoba yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya.
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo (1986) bahwa pengertian Narkotika adalah
“Zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya
dengan memasukkan ke dalam tubuh.” Pengaruh tersebut dapat berupa
pembiusan, rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau khayalan-
khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis
bertujuan memanfaatkan pengobatan dan kepentingan manusia di bidang
pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
2. Psikotropika
Psikotopika (Soerdjono Dirjosisworo: 1986) adalah zat atau obat bukan
narkotika, baik alam maupun sintesis, yang memiliki Psikoaktif melalui efek
pilihan pada sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada 19
aktivitas dan perilaku normal.
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menyebabkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah:
a. Rokok
b. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan
menimbulkan ketagihan
c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat,
bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008).2

2
Tanjung, Ain. 2004. Pahami Serangan Narkoba. Jakarta: Lembaga
TerpaduPemasyarakatan Anti Narkoba

5
2.2 Jenis - Jenis Narkoba
Sesuai dengan Undang-Undang Narkoba Nomor 35 Tahun 2009 tentang 3 jenis
narkoba yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya.
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo (1986) bahwa pengertian Narkotika adalah
“Zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya
dengan memasukkan ke dalam tubuh.” Pengaruh tersebut dapat berupa
pembiusan, rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau khayalan-
khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis
bertujuan memanfaatkan pengobatan dan kepentingan manusia di bidang
pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
a. Golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam, serta memiliki potensi
yang sangat tinggi untuk menghasilkan terapi. contohnya adalah :
 Heroin
Heroin ini merupakan turunan morfin yang sudah mengalami
proses kimiawi.Pada mulanya heroin ini digunakan untuk
pengobatan ketergantungan morfin,tetapi kemudian terbukti
bahwa kecanduan heroin justru lebih hebat. Morfin atau heroin
disebut juga putaw. Bentuknya seperti serbuk putih tidak
berbau.
 Kokain
Efek dari penggunaan kokain dapat menyebabkan paranoid,
halusinasi serta berkurang rasa percaya diri. Pemakaian obat
ini akan merusak saraf di otak. Selain sistem pernafasan,
penggunaan yang berlebihan sangat membahayakan dan bisa
membawa kematian. Kokain yang turunannya putawsangat
berbahaya bagi kesehatan manusia.

6
 Ganja
Ganja yang dikenal juga dengan nama marijuana sativa pada
mulanya banyak digunakan sebagai obat relaksan untuk
mengatasi intoksikasi (keracunan ringan).Bahan yang
digunakan dapat berupa daun, batang dan biji, namun
kemudian salah gunakan penggunaannya. Ganja dapat
membuat ketagihan secara mental dan berfikir menjadi lamban
pecandunya muncul karena zat tersebut dapat mempengaruhi
konsentrasi dan ingatan serta kemampuan berfikir untuk
menurun.
b. Golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan
pengembangan ilmu sertamempunyai potensi tinggi yang
mengakibatkan ketergantungan. contohnya adalah :
 Morfin
Morfin merupakan turunan opium yang dibuat dari hasil
pencampuran getah poppy (papaver sormary ferum) dengan
bahan kimia lain, sifatnya jadi semisintetik. Morfin merupakan
zat aktif dari opium. Di dalam dunia kedokteran, zatini
digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada waktu mengenal
saudara atau operasi.Ketika pecah pada tahun 1856, zat ini
digunakan untuk serdadu yang luka, yang mengurangi rasa
sakit. Akan tetapi efeknya yang negatif maka penggantiannya
dengan obat-obatan sintetik lainnya.
c. Golongan III
Narkotika yang bermanfaat untuk pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
memiliki potensi yang lebih ringan. contohnya adalah :

7
 Kodein
Kodein adalah jenis obat yang digunakan untuk
mengobati nyeri sedang hingga berat. Efek sampingnya
dapat mencela jiwa, seperti halnya senyawa opiatlai nya
adalah depresi pernapasan.

2. Psokotopika
Psikotopika (Soerdjono Dirjosisworo: 1986) adalah zat atau obat bukan
narkotika, baik alam maupun sintesis, yang memiliki Psikoaktif melalui efek
pilihan pada sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada 19
aktivitas dan perilaku normal.
a. Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan, serta memiliki potensi yang kuat
untuk menghasilkan terapi ketergantungan. contohnya adalah :
 Ekstasi
Dari sekian banyak jenis narkoba yang beredar maka ekstasi
mungil inilah yang paling banyak di produksi di dalam negeri.
Selain dari bahan bakunya mudah didapat harga jualnya pun
bervariasi mulai dari harga golongan eksekutif kelas atas
selebritis, diatas Rp.100.000 hingga harga banting di warung
kafe Rp.10.000/butir. Inex nama lain ekstasi ini masih keturunan
kandung psikotropika banyak dijual-belikan bagai kacang
goreng. Ekstasi beredar dalam bentuk tablet dan kapsul dengan
ukuran kancing kerah baju yang berdiri dari berbagai macam
jenis, diantaranya: Adam, Eva, Flash, Dolar, Bonjovi, Mike
Tyson, Playboy, Apple, Angel, White Dove, dan lain-lain.
b. Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam
terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi besar untuk
memicu timbulnya ketergantungan. contohnya adalah :

8
 Amfetamin
Memiliki nama jalanan: seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya
ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan dan juga
tablet. Cara penggunaan dengan cara dihirup. Sedangkan yang
berbentuk tablet diminum dengan udara.
c. Golongan III
Psikotropika yang bermanfaat untuk pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan atau ilmu pengetahuan serta memiliki potensi yang
mengakibatkan timbulnya ketergantungan. contohnya adalah :
 Fenobarbital
Fenobarbat merupakan antikonvulsan turunan barbiturat yang
efektif dalam mengatasi epilepsi. Phenobarbatial menekan
sensor korteks, menurunkan aktivitasmotorik, menyebabkan
kantuk, efek sedasi, dan hipnotik.
d. Golongan IV
Psikotropika yang bermanfaat untuk pengobatan dan sangat luas
digunakan untuk terapi dan atau untuk ilmu pengetahuan serta
memiliki potensi yang ringan sehingga mengakibatkan
ketergantungan. Contohnya : Diazepam.

3. Zat Adiktif Lainnya


Zat Adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif di luar
Narkotika dan Psikotropika, meliputi:
a. Minuman Alkohol yang mengandung etanol etil alkohol, yang
mempengaruhi susunan saraf pusat, dan sering dari kehidupan
manusia sehari-hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan secara
bersamaan dengan narkoba atau psikotropika akan memperkuat
pengaruh obat atau zat itu dalam tubuh manusia. Ada tiga golongan
minuman beralkohol, yaitu:
1. Golongan A dengan kadar alkohol 1-5% (Bir).

9
2. Golongan B dengan kadar etanol 5-20% (Berbagai
minuman anggur),dan
3. Golongan C dengan kadar etanol 20-45% (Whisky, Vodca,
Manson House, Johny Walker).
b. Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah
menguapkan senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang
keperluan rumah tangga,kantor, dan sebagai pelumas mesin. Beberapa
yang sering disalahgunakanadalah Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku,
dan Bensin.
c. Tembakau. Pemakaian yang mengandung nikotin sangat luas
dimasyarakat. Rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk ke
NAPZA. Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan
dari NAPZA dapat digolongkan menjadi tiga golongan sebagai
berikut:
1. Golongan Depresan (Bawah)
Jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktivitas
fungsional tubuh. Jenisini membuat pemakaiannya menjadi
tenang dan bahkan membuat hidup dan tidak sadarkan diri.
Contohnya: Opioda (Morfin, Heroin, Kodein),sedative
(penenang), Hipnotik (obat tidur), dan Obat penenang (anti
cemas).
2. Golongan Stimulan (Atas)
Jenis NAPZA yang mengaktifkan fungsi tubuh dan
meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini membuat
pemakainya menjadi aktif, segar, dan bersemangat.Contoh:
Amphetamine (Shabu,Ekstasi), Kokain.
3. Halusinogen Golongan
Jenis NAPZA ynag dapat menimbulkan efek halusinasi yang
bersifatmerubah perasaan, pikiran, dan sering menciptakan
daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat
terganggu. Contoh: Kanabis (ganja).

10
2.3 Faktor Penyalahgunaan Narkoba Dikalangan Remaja
Perilaku remaja yang nyata telah jauh dari pandangan tentang nilai-nilai hukum
dan norma serta yang berlaku di tengah kehidupan menjadi salah satu penyebab
maraknya penggunaan narkoba di kalangan generasi muda. Dalam kehidupan sehari-
hari di tengah-tengah masyarakat banyak dijumpai remaja yang masih melakukan
narkoba. Penyebab terjerumusnya seseorang dalam kecanduan narkoba menurut
Libertus Jehani dan Antoro (2006) disebabkan oleh banyak faktor, baik internl,
eksternal maupun khusus.3
1. Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari diri seseorang yang terdiri dari:
a. kepribadian
Bila seseorang labil, kurang baik, dan mudah terpengaruh orang lain
maka lebih mudah terjerumus dalam narkoba
b. Keluarga
Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis maka seseorang akan
mudah merasa putus asa dan frustasi.
c. ekonomi
Mencari pekerjaan sebagai keinginan untuk bekerja menjadi pengedar
narkoba. Seseorang yang ekonominya cukup mampu, tapi kurang
perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang
salah lebih mudah membuat pengguna narkoba.
2. Faktor Eksternal, yaitu faktor penyebab yang berasal dari luar seseorang
yang mempengaruhi dalam melakukan suatu tindakan, dalam hal ini
narkoba. Faktor eksternal itu sendiri antara lain:
a. Pergaulan
Teman sebaya memiliki pengaruh yang cukup kuat selama narkoba,
biasanya berawal dari ikut-ikutan teman terutama bagi para remaja
memiliki mental dan kepribadian cukup lemah.
b. Sosial /Masyarakat

3
Kartono, Kartini. (1988). Psikologi Remaja. Bandung: PT. Rosda Karya

11
Masyarakat yang baik dan memiliki organisasi yang baik akan mencegah
lingkungan narkoba, begitu sebaliknya jika lingkungan sosial cenderung
apatis dan tidak mempedulikan keadaan lingkungan sekitar dapat
menyebabkan maraknya narkoba di kalangan remaja.
3. Faktor Khusus. Beberapa faktor penyebab seseorang, khususnya remaja,
menjadi pecandu atau pengguna zat terlarang adalah:
a. Ingin Terlihat Gaya
Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pemakainya menjadi
lebih berani, keren, percaya diri, kreatif, santai, dan lain sebagainya.
Efek keren yang terlihat oleh orang lain tersebut dapat menjadi trend
di kalangan tertentu sehingga orang yang memakai zat terlarang itu
akan disebut trendi, gaul, modis, dan sebagainya.
b. Solidaritas
Kelompok/Komunitas/Geng Sekelompok orang yang memiliki
tingkat kekerabatan yang tinggi antar anggota biasanya memiliki
nilai solidaritas yang tinggi. Jika ketua atau beberapa anggota
kelompok yang berpengaruh pada kelompok itu menggunakan
narkotik, maka biasanya anggota yang lain terpaksa atau tidak
terpaksa akan ikut menggunakan narkotik itu agar merasa seperti
keluarga senasib sepenanggungan.
c. Menghilangkan Rasa Sakit
Seseorang yang memiliki suatu penyakit atau kelainan yang dapat
menimbulkan rasa sakit yang tidak terputuskan dapat membuat
orang tertarik jalan pintas untuk mengobati sakit yang dideritanya
yaitu dengan menggunakan obat-obatan dan zat terlarang.
d. Coba-Coba atau Ingin Tahu
Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat
yang dilarang, seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat
untuk menikmati nikmatnya zat terlarang tersebut. Seseorang dapat
mencoba narkoba untuk sekedar mengobati rasa penasarannya.

12
Tanpa disadari dan diinginkan, orang-orang tersebut akan ketagihan
dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa berhenti.
e. Ikut-ikutan
Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha
mengajak orang lain yang belum terkontaminasi narkoba agar orang
lain ikut merasakan sensasi atau penderitaan yang dirasakannya.
Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagikan obat
terlarang gratis sebagai perkenalan dan akan meminta bayaran
setelah ketagihan.
f. Menyelesaikan dan Melupakan Masalah/Beban Stres
Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah
dapat terjerumus dalam pangkuan narkotika, narkoba atau zat adiktif
agar dapat tidur nyenyak, mabuk, atau merasakan kegembiraan yang
timbul yang merupakan efek penggunaan dari zat tertentu
g. Menonjolkan Sisi Pemberontakan atau Merasa Hebat
Seseorang yang jahat atau jahat umumnya ingin dilihat oleh orang
lain sebagai sosok yang ditakuti agar segala keinginannya dapat
terpenuhi. Zat terlarang akan membantu membentuk sikap serta
perilaku yang tidak umum dan bersifat memberontak dari tatanan
yang sudah ada. Pemakai yang ingin dianggap hebat oleh kawan-
kawannya pun dapat terjerembab pada zat terlarang
h. Menghilangkan Rasa Penat dan Bosan
Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagaian
orang adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan ingin segera
menghilangkan dari alam pikiran. Zat terlarang dapat membantu
seseorang yang sedang banyak pikiran untuk melupakan kebosanan
yang melanda. seseorang dapat menikmati kesenangan dengan
menggunakan obat terlarang yang menyebabkan khayalan dan
khayalan yang menyenangkan.

13
i. Mencari Tantangan atau Kegiatan Beresiko
Bagi orang-orang yang senang dengan kegiatan yang memiliki
resiko tinggi dalam menjalankan aksinya ada yang menggunakan
obat terlarang agar bisa menjadi yang beroperasi, penuh tenaga dan
penuh percaya diri.
j. Merasa Dewasa
Pemakai zat terlarang yang masih muda sepertinya dianggap dewasa
oleh orang lain agar dapat hidup bebas, sehingga melakukan zat
terlarang. Dengan menjadi dewasa seolah-olah orang itu dapat
bertindak semaunya sendiri, merasa sudah matang, bebas dari
peraturan dan pengawasan orangtua, guru, dan lain-lain.4

2.4 Bahaya dan Dampak Narkoba Dikalangan Remaja


Penyalahgunaan narkotika adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba
dan psikotropika secara berkala atau teratur di luar indikasi medis, sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan gangguan fungsisosial. Akibat dari
yang dilakukan terlalu sering akan menyebabkan ketergantungan.
1. Dampak pada Tubuh
a. Otak dan saraf pusat yang mengakibatkan gangguan daya ingat,
gangguan perhatian atau konsentrasi, gangguan bertindak rasional,
sehingga menimbulkan halusinasi gangguan motivasi sehingga atau
gangguan pengendalian diri suli tmembedakan baik atau buruk.
b. Saluran napas akan terjadi di paru dan pembengkakan paru.
c. Jantung, terjadi peradangan oto jantung, pengambilan darah jantung.
d. Hati, terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik,
hubungan seksual.
e. Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS. Para pengguna NAPZA yang
dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan

4
BNK Samarinda. 2007. “Faktor dan Akibat Narkoba"

14
hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat.
Penyakit yang terjadia dalah kencing nanah, raja singa, dan lain-lain.
Pengguna NAPZA jugamenggunakan jarum suntik bersama-sama
membuat angka penularanHIV/AIDS semakin meningkat.
f. Kulit bekas pemakaian bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik
hingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
g. Sistem reproduksi sering terjadi kemandulan.
h. Komplikasi pada kehamilan meliputi: ibu mengalami anemia, infeksi
vagina, hepatitis, dan AIDS. Kandungan mengalami abortus, keracunan,
kehamilan, bayi lahir mati, dan janin mengalami pertumbuhan terhambat,
prematur, dan berat bayi rendah.
2. Dampak Sosial
a. Lingkungan Keluarga
1. Sering terjadi dan mudah digunakan.
2. Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
3. Perilaku menyimpang anak (berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup
bebas)dan aib keluarga.
4. Putus sekolah atau menganggur karena dikeluarkan dari sekolah atau
pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, dan kesulitan
keuangan.
5. Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat
untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
b. Lingkungan Sekolah
1. Merusak disiplin dan motivasi belajar.
2. Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, dan tawuran pelajar.
3. Memengaruhi latihan di antara sesama teman sebaya.
c. Lingkungan Masyarakat
1. Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari
penggunanya.
2. Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa
yang telah menjadi ketergantungan.

15
3. Meningkatnya kejahatan di masyarakat, seperti perampokan,
pencurian, dan pembunuhan yang membuat masyarakat menjadi
resah.
2.5 Pencegahan dan Penanggulangan Untuk Menghindari Narkoba Dikalangan
Remaja
1. Pencegahan Terhadap Diri Sendiri
a. Belajar untuk mengatakan tidak, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang
lain yang menawarkan barang haram itu terhadap kita.
b. Tidak usah terpancing karena dibilang kuper.
c. Tidak perlu selalu ingin dianggap hebat, berani, gaul, dan sebagainya.
d. Bergaul dengan teman yang baik dan jauhi teman yang berperilaku buruk.
e. Jangan pernah coba-coba.
f. Berpikir bahwa narkoba akan mengakibatkan penderitaan, baik bagi diri sendiri
maupu bagi orang lain.
g. Isilah hari-hari dengan kegiatan yang positif, seperti berolahraga, ikut kegiatan
taruna, dan ekstrakulikuler.
h. Menambah iman dan taqwa kepada Allah swt.
2. Pencegahan Terhadap Keluarga
a. Pengasuhan anak yang baik dengan penuh kasih sayang, penanaman disiplin
yang baik, mengajarkan yang baik dan buruk, mengembangkan kemandirian,
memberi kebebasan bertanggung jawab, dan mengembangkan harga diri dengan
menghargai jika melakukan sesuatu baik dan mencapai prestasi tertentu.
b. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat sehingga membuat anak rindu
untuk pulang ke rumah.
c. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
d. Orang tua menjadi teladan yang baik.
e. Kembangkan komunikasi yang baik.
f. Memperkuat kehidupan beragama.
g. Orang tua memahami masalah NAPZA agar dapat berkomunikasi dengan anak.

16
3. Pencegahan Terhadap Lingkungan Sekolah
a. Upaya Terhadap Siswa
1. Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat dari
NAPZA.
2. Melibatkan siswa dalam perencanaan, pencegahan, dan penanggulangan
NAPZA di sekolah.
3. Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan keterampilan
yang positif untuk menghindari dari pemakaian NAPZA dan merokok.
4. Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi
siswa(ekstrakulikuler).
5. peningkatan kegiatan bimbingan konseling.
6. Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari-hari.
b. Upaya Mencegah Peredaran NAPZA di Sekolah
1. Razia dengan cara sidak.
2. Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan
sekolah.
3. Melarang siswa keluar sekolah pada jam pelajaran tanpa izin guru.
4. Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
5. peningkatan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang
sekolah.
c. Upaya Membina Lingkungan Sekolah
1. menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina
hubungan yang harmonis antara pendidik dan peserta didik.
2. Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah.
3. Sikap keteladanan guru sangat penting.5

5
Raharjo, ST. 2015. Asesmen untuk Praktik Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial.
Bandung: Pers Unpad, 2015. Dasar Pengetahuan Pekerjaan Sosial. Bandung: Pers

17
Upaya penanggulangan Narkotika dan psikotropika dapat dilakukan melalui beberapa
cara berikut ini

1. Preventif (Pencegahan)
Pencegahan dilakukan untuk membentuk masyarakat yang memiliki ketahanan
dan kekebalan terhadap narkoba. Pencegahan adalah lebih baik daripada
pemberantasan. Pencegahan narkoba dapat dilakukan dengan berbagai cara,
seperti pembinaan dan pengawasan dalam keluarga, penyuluhan oleh pihak yang
kompeten baik di sekolah dan masyarakat, pengajian oleh para ulama,
pengawasan tempat-tempat hiburan malam oleh pihak keamanan, pengawasan
distribusi obat-obatan ilegal dan melakukan tindakan-tindakan lain yang
bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan peluang terjadinya narkoba.
2. Kuratif (Pengobatan)
Kuratif bertujuan untuk penyembuhan para korban, baik secara medis maupun
dengan media lain. Seperti tempat-tempat penyembuhan dan rehabilitasi
pecandu narkoba, yaitu Pusat Rehabilitasi Narkoba.
3. Rehabilitatif (Rehabilitasi)
Rehabilitasi dilakukan agar setelah pengobatan selesai para korban tidak
kambuh kembali “ketagihan” narkoba. Rehabilitasi berupaya menyantuni dan
memperlakukan secara wajar para korban narkoba agar dapat kembali
kemasyarakat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
4. Represif (Penindakan)
Represif artinya menindak dan memberantas narkoba melalui jalur hukum, yang
dilakukan oleh para penegak hukum atau aparat keamanan yang dibantu oleh
masyarakat. Jika masyarakat mengetahui harus segera melaporkan kepada pihak
berwajib dan tidak boleh ada hakim utama sendiri.6

6
Unpad. , 2015. Keterampilan Pekerjaan Sosial: Dasar-dasar. Bandung, Pers Unpad.

18
Penggambaran profil dari kelima informan tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Informan AH
Informan adalah seorang pria berinisial AH lahir di Kota Tanjungpinang.
AH adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di
Tanjungpinang. Dia memiliki tinggi rata-rata, bertubuh agak kurus, berkulit
putih. Sehari-harinya adalah orang yang disukai di lingkungan tempat
tinggalnya maupun di tempat kuliahnya. AH yang saat ini berumur 20 tahun
dan merupakan anak tunggal. AH Saat berumur 8 tahun dia ikut pamannya
menjadi di salah satu sekolah di Batam tapi tiga kemudian dia kembali ke
Kota Tanjungpinang untuk tinggal bersama orangtuanya dan melanjutkan
sekolahnya hingga saat ini mahasiswa. Keluarga AH tergolong keluarga
yang mampu dalam memenuhi kebutuhan ekonominya, hal ini dari properti
yang dimiliki orang tuanya, terlihat salah satunya mobil yang dikendarai
AH tersebut pada saat mengikuti proses penilaian di BNN Kota
Tanjungpinang.

Penulis menanyakan kepada informan sejak kapan ia mengkonsumsi


narkoba serta bagaimana awal pertama kali mengenal narkoba? Penuturan
AH sebagai berikut : “Saya pakai begituan (narkoba) sejak saya masih
duduk di SMA kelas XII, sekitar tahun 2012, awal saya mengenal dan
memakai narkoba pertama kali di ajak sama teman satu kelas saya, katanya
gak gaul anak muda gak pakai narkoba. Karena tiap hari ditawarin terus
akhirnya saya ikutan deh makai. Saat itu saya makai cimeng (ganja),
sekali-kali saya juga memakai shabu-shabu tapi sejak beberapa bulan
belakangan ini aja bang”.

Lalu penulis menanyakan kepada informan tentang seberapa besar faktor


kepribadian mempengaruhi AH sehingga AH terjerumus dalam narkoba?
Informan AH menuturkan sebagai berikut : “maklumlah bang saya kan
masih muda jadi masih labil teman saya, saya takut teman- teman akan

19
meninggalkan saya kalo saya tidak mengikuti ajakannya untuk
mengkonsumsi cimeng (ganja), saya sering dibilang gak setia kawan
makanya saya jadi ikut-ikutan mengkonsumsi narkoba, awalnya takut bang
tapi lama kelamaan saya jadi ketagihan dan rasa takut hilang dengan
sendirinya, saya merasa fly (tenang) aja kalo udah pakai narkoba, udah
gak mikir apa-apa lagi rasanya”.

Keluarga yang menjadi salah satu faktor penyebab narkoba di kalangan


remaja, sebagai berikut : Penulis menanyakan kepada informan tentang
bagaimana hubungan keseharian informan dengan keluarganya? dan apakah
Faktor Keluarga menjadi penyebab terjadinya narkoba?, berikut penuturan
AH :“saya tidak ada masalah dengan keluarga saya, dan selama ini
keluarga saya baik-baik saja, bahkan jarang sekali saya melihat video di
keluarga saya dari sejak saya kecil, keluarga kami akur-akur aja bang.
Kalau masalah kelurga bukan menjadi penyebab saya mengkonsumsi."

Garis besar faktor yang menyebabkan terjadinya narkoba di kalangan


remaja terdiri dari faktor internal maupun eksternal. internal, yaitu faktor
yang berasal dari diri seseorang, dimana faktor internal itu sendiri terdiri
dari : Faktor Kepribadian, Faktor Keluarga serta Faktor Ekonomi.
Selanjutnya Faktor Eksternal, yakni faktor yang berasal dari luar seseorang /
remaja yang mempengaruhi terjadinya narkoba. Adapun Faktor Eksternal
itu sendiri terdiri dari : Faktor Pergaulan Dan Faktor Sosial / Masyarakat.
Dari beberapa faktor tersebut yang paling dominan yang menyebabkan
terjadinya narkoba di kelas remaja adalah karena faktor pergaulan, dimana
pergaulan yang terlalu bebas dan tidak terkendali menyebabkan remaja
hilang kendali sehingga mudah terpengaruh oleh narkoba. Selain itu kondisi
kepribadian remaja yang tergolong masih labil sehingga remaja mudah
terbujuk untuk menyalahgunakan narkoba tanpa dampak buruk dari narkoba
itu sendiri.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Narkotika adalah bahan atau zat yang dapat memengaruhi kondisi kejiwaan
psikologi seseorang (pikiran, perasaan, dan perilaku) serta dapat menciptakan
ketergantungan secara fisik dan psikologi. Sedangkan psikotropika adalah zat atau
sintesis baik alami maupun sintesis bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
interaksi selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku. Faktor penyebab narkoba dapat dibagi menjadi dua
faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian,
kecemasan, dan depresi serta kurangnya agama, serta faktor eksternal yang berasal dari
individu atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, kelemahan hukum
serta pengaruh lingkungan. Upaya pengawasan dan psikotropika dapat dilakukan
melalui beberapa cara seperti pencegahan seperti pembinaan dan pengawasan dalam
keluarga, kuratif seperti penyembuhan dengan medis atau media lain, rehabilitatif agar
korban tidak ketagihan dengan narkoba, dan represif melalui jalur hukum.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan tersebut, saran penulis adalah sebagai berikut:
1. Jangan pernah mencoba narkoba walaupun hanya sedikit.
2. Pemerintah harus memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
3. Orang tua harus memperhatikan agar anaknya tidak terjerumus ke jurang jurang.
4. Perlu peningkatan kerja sama antar masyarakat dengan aparat untuk
memeberantas peredaran narkoba.
5. Remaja harus diperhatikan oleh semua pihak agar tidak terjerumus dalam
narkoba.

21
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2010. “Narkoba” (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba)

BNK Samarinda. 2007. “Faktor dan Akibat Narkoba"

Kartono, Kartini. (1988). Psikologi Remaja. Bandung: PT. Rosda Karya

Kartono, Kartini. (1992). Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Press

Unpad. , 2015. Keterampilan Pekerjaan Sosial: Dasar-dasar. Bandung, Pers Unpad.

Sarwono, Sarlito W. (2010). Psikologi Remaja. PT Raja Grafindo Persada.

Raharjo, ST. 2015. Asesmen untuk Praktik Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial.
Bandung: Pers Unpad, 2015. Dasar Pengetahuan Pekerjaan Sosial. Bandung:
Pers

Tanjung, Ain. 2004. Pahami Serangan Narkoba. Jakarta: Lembaga


TerpaduPemasyarakatan Anti Narkoba

22

Anda mungkin juga menyukai