Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BAHAYA NARKOBA BAGI GENERASI MUDA

Disusun oleh :

1. Yeyen Nuryeni

2. Risa Yulianti

Kelas : XI MIPA 2

BAHASA INDONESIA
SMA NEGERI 1 CISAGA
Tahun Ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda ini tepat pada waktunya. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kesehatan
tentang penyakit menular, khususnya pada bagian Narkotika, Psikotropika, dan
Bahan Adiktif lainnya(NARKOBA) bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Adapun pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian, jenis-jenis
dan bahaya Narkoba serta cara pencegahan Narkoba yang dapat kita terapkan
agar terhindar dari zat yang membuat ketergantungan itu, khususnya di kalangan
generasi muda. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih.

Cisaga, 12 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A.Latar Belakang..............................................................................................1
B.Identifikasi Masalah......................................................................................2
C.Batasan Masalah...........................................................................................3
D.Rumusan Masalah.........................................................................................3
E. Tujuan Masalah............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5
A.Kajian Teori..................................................................................................5
1. Pengertian Narkoba......................................................................................5
2. Jenis-Jenis Narkoba......................................................................................7
3. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda........................11
4. Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda..............12
5. Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda.....14
BAB III PENUTUP............................................................................................16
A.Kesimpulan.................................................................................................16
B.Saran...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan
Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak
hukum; seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional),
jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lainyang
menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Narkoba yaitu Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif. Istilah Narkoba biasanya lebih banyak dipakai
oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya
pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang
sama tadi.
Menurut UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan
pengertian Narkotika. Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan”. Sebenarnya Narkoba adalah obat legal yang digunakan
dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan.
Bahkan di kalangan remaja tidak sedikit yang terjerumus dalam bahaya
narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan
untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahuai
bahaya narkoba.
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat.
Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun.
Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya,
pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya
dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal
yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus
meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan

1
orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu
kemudian mengalami ketergantungan. Dalam kurun waktu dua dasawarsa
terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu negara yang dijadikan pasar
utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang berdimensi
internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan peredaran
narkotika di negara- negara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar
(market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat
internasional yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang.
Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak
bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan
perilaku mereka cenderung merosot.melihat latar belakang diatas maka kami
mengangkat judul Makalah Kenakalan remaja ( tentang Narkoba ) yang
terfokus pada pengetahuan tentang narkoba dan akibatnyan bagi remaja.
Oleh karena itu, selain untuk menyelesaikan tugas dari mata pelajaran
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, saya menyusun makalah ini bertujuan
untuk memberikan informasi betapa bahayanya Narkoba, khususnya di
kalangan remaja atau generasi muda.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah-masalah yang muncul dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Banyaknya masyarakat, khususnya generasi muda, belum mengetahui
bahayanya narkoba.
2. Banyaknya masyarakat, khususnya generasi muda, belum memiliki
pemahaman tentang bahaya narkoba.
3. Banyaknya masyarakat, khususnya generasi muda, belum memiliki konsep
hidup sehat.
4. Banyaknya masyarakat, khususnya generasi muda, belum memiliki
pemahaman tentang pencegahan-pecegahan yang dapat dilakukan untuk
menghindari bahaya narkoba.
5. Banyaknya masyarakat, khususnya generasi muda, belum mengetahui
pengaruh bahaya narkoba bagi kehidupan di masa kini maupun di masa

2
yang akan datang.
C. Batasan Masalah
Untuk memudahkan pembaca memahami karya tulis ini, maka saya akan
membatasi pembahasan dalam makalah yang sederhana ini. Sehingga maksud
dan tujuan penulis sampai kepada pembaca dan bisa dilaksanakan dalam
menjalani kehidupan sehari hari menuju suasana hidup yang lebih baik.
Adapun batasan masalah yang akan dipaparkan penulis dalam karya tulis ini
adalah :
a. Pengertian Narkoba.
b. Jenis-jenis Narkoba yang dikonsumsi di masyarakat
c. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba di kalangan Generasi Muda
d. Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba pada Generasi Muda.
e. Kiat Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda.
f. Penerapan pola hidup sehat di kalangan Generasi Muda.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari karya ilmiah ini, yaitu:
1. Apa Pengertian atau definisi Narkoba?
2. Apa saja jenis-jenis narkoba yang dikonsumsi di masyarakat?
3. Apa penyebab penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda?
4. Apa saja dampak atau bahaya narkoba terhadap generasi muda?
5. Bagaimana pencegahan terhadap penyebaran dan penyalahgunaan narkoba
dikalangan generasi muda?
6. Bagaimana penerapan pola hidup sehat yang baik dan benar di kalangan
generasi muda?
E. Tujuan Masalah
Tujuan pembuatan karya ilmiah ini, yaitu:
1. Memahami pengertian narkoba.
2. Lebih mengatahui jenis-jenis narkoba di kalangan masyarakat.
3. Mencari tahu apa dampak atau bahaya narkoba terhadap generasi muda.
4. Lebih mengetahui penyebab penyalahgunaan narkoba dikalangan
kalangan generasi muda.

3
5. Mengetahui bagaimana cara pencegahan terhadap penyebaran dan
penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda.
6. Mengetahui bagaimana penerapan pola hidup sehat yang baik dan benar
di kalangan generasi muda.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Teori
1. Pengertian Narkoba
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun
2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana
tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis
narkotika adalah:
- Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing,
jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan
damar ganja.
- Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta
campuran- campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan
tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental
dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan
psikotropika menurut undang-undang tersebut, tetapi setelah
diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, maka
psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika.
Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya
menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No.
5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain : Sedatin (Pil BK),
Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin,
Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-
shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide).

5
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi
sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau
kokaina yang dapat mengganggu sistem saraf pusat, seperti : Alkohol yang
mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik
(karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh
minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap.
Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat.
Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24
tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada
awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya
sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan
inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung
ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba.
Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Saat ini bahaya dan dampak narkoba atau narkotika dan obat-obatan
pada kehidupan dan kesehatan pecandu dan keluarganya semakin
meresahkan. Bagai dua sisi mata uang narkoba menjadi zat yang bisa
memberikan manfaat dan juga merusak kesehatan. Seperti yang sudah
diketahui, ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis
narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang
bisa menenangkan. Namun jika dipakai dalam dosis yang berlebih, bisa
menyebabkan kecanduan. Penyalahgunaan ini mulanya karena si pemakai
merasakan efek yang menyenangkan. Dari sinilah muncul keinginan untuk
terus menggunakan agar bisa mendapatkan ketenangan yang bersifat
halusinasi. Meski dampak narkoba sudah diketahui oleh banyak orang, tetap
saja tidak mengurangi jumlah pemakainya.
Bahaya narkoba hingga menjadi kecanduan tersebut memang bisa
disembuhkan, namun akan lebih baik jika berhenti menggunakannya sesegera
mungkin atau tidak memakai sama sekali.

6
2. Jenis-Jenis Narkoba
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantunganNarkotika sendiri dikelompokkan lagi
menjadi: Golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta
mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh:
Heroin, Kokain, Ganja. Golongan II: Narkotika yang berkhasiat
pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam
terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh:
Morfin, Petidin.
Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/ atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh:
Codein. Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah: zat atau obat,
baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Psikotropika terdiri dari
4 golongan:
 Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh:
Ekstasi.
 Golongan II: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat
digunakan dalan terapi dan/ atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh: Amphetamine.

7
 Golongan III: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh: Phenobarbital.
 Golongan IV: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat
luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh: Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM). Zat
Adiktif Lainnya Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah bahan atau
zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika,
meliputi: Minuman Alkohol, mengandung etanol etil alkohol, yang
berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian
dari kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. Jika
digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan
memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3
golongan minuman beralkohol:
a. Golongan A: kadar etanol 1-5 % (Bir)
b. Golongan B: kadar etanol 5-20 % (Berbagai minuman anggur)
c. Golongan C: kadar etanol 20-45 % (Whisky, Vodca, Manso House,
Johny Walker) Inhalasi, gas yang dihirup dan solven (zat pelarut)
mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada
berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai
pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah: Lem, Tiner,
Penghapus Cat Kuku, Bensin. Tembakau, pemakaian tembakau
yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat. Dalam upaya
penanggulangan Narkoba di masyarakat, pemakaian rokok dan
alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya
pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk
penyalahgunaan Narkoba lain yang berbahaya.

8
 Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari
Narkoba dapat digolongkan menjadi 3 golongan:
a. Golongan Depresan (Downer), adalah jenis Narkoba yang
berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini
membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat
tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda (Morfin,
Heroin, Codein), sedative (penenang), Hipnotik (obat tidur) dan
Tranquilizer (anti cemas).
b. Golongan Stimulan (Upper), adalah jenis NARKOBA yang
merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja.
Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan
bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
c. Golongan Halusinogen, adalah jenis NARKOBA yang dapat
menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan,
pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda
sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis
(ganja). Di dalam masyarakat Narkoba yang sering disalahgunakan
adalah: Opiada, terdapat 3 golonagan besar:
- Opioda alamiah (Opiat): Morfin, Opium, Codein.
- Opioda semisintetik: Heroin / putauw, Hidromorfin.
- Opioda sintetik: Metadon.
1. Kokain
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut.
Nama jalanan: koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju. Cara
pemakainnya: membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian
berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar
kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau
dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara
dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian
dalam. Efek pemakain kokain: pemakai akan merasa segar, kehilangan
nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit.

9
2. Kanabis
Nama jalanan: cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.
Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan:
dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan
menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai
cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan (euphoria), sering
berfantasi/menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive,
kering pada mulut dan tenggorokan.
3. Amphetamine
Nama jalanan: seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk
bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan: dengan
cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air. Ada 2
jenis Amphetamine: MDMA (methylene dioxy methamphetamine) Nama
jalanan: Inex, xtc. Dikemas dalam bentuk tablet dan
capsul.Metamphetamine ice, nama jalanan: SHABU, SS, ice. Cara
pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya
dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang
khusus (boong).
4. Lysergic Acid
Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan: acid, trips, tabs,
kertas. Bentuk: biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak
kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada
juga yang berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan: meletakan LSD
pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 – 60 menit kemudian,
menghilang setelah 8-12 jam. Efek rasa: terjadi halusinasi tempat, warna,
dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan
menyeramkan dan lama-lama menjadikan penggunaanya paranoid.
5. Sedatif-hipnotik (benzodiazepin)
Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotika (obat
tidur). Nama jalanan : Benzodiazepin: BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara
pemakaian: dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus.

10
Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang
mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
1. Solvent/Inhalasi
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya: Aerosol,
Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.
Biasanya digunakan dengan cara coba- coba oleh anak di bawah umur, pada
golongan yang kurang mampu. Efek yang ditimbulkan: pusing, kepala
berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung
dan hati.
3. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda
Penyebab penyalahagunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan
oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Oleh karena itu
penulis akan memaparkan faktor faktor tersebut sebagai berikut :
1. Faktor Internal : faktor yang berasal dari diri seseorang.
a. Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken
Home) maka seseorang akan mudam merasa putus asa dan Frustasi.
Akibat lebih jauh, orang akhirnya mencari kompensasi diluar rumah
dengan menjadi konsumen narkoba.
b. Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk
bekerja menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup
mampu, tetapi kurang perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk
dalam lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna
narkoba.
c. Kepribadian :Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan
mudah dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus kejurang
narkoba.
2. Faktor Eksternal :
Berasal dari luar seseorang. Faktor yang cukup kuat mempengaruhi
seseorang.

11
a. Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi
terjerumusnya seseorang kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-
ikutan teman. Terlebih bagi seseorang yang memiliki mental dan
keperibadian cukup lemah, akan mudah terjerumus.
b. Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan
memiliki organisasi yang baik akan mencegah terjadinya
penyalahgunaan narkoba. Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya
digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagai
alasan – mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang
status sosial, ingin melupakan persoalan, dan lain lain, maka narkoba
kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan
menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1. Coba-coba
2. Senang-senang
3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. Penyalahgunaan
5. Ketergantungan
4. Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran
yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan
inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena
terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ
tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan
narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang
dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara
umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis
maupun sosial seseorang
 Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi .

12
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti:
infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi,
eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen,
progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara
lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian
jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit
seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada
obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis
yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk
menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
 Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai narkoba antara lain :
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
6. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
7. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
8. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

13
5. Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi
Muda
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan
pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam
hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut
berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak
kita. Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat dilakukan
adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk
melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin
mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari
orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih
sayang.
Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap
gerak- gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi)
narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah
penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan
kepada siswa.Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke
dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan
keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun,
akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai saat ini, selaku pendidik,
pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya
narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak yang masih rentan
akan pengaruh budaya asing. Banyak hal yang masih bisa dilakukan untuk
mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang
sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi,
yaitu :
a. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk
pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan
melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih
banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar

14
pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan
kepada remaja langsung dan keluarga.

b. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya


penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal
(initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan
mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3
minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan
adiktif secara bertahap.
c. Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai
dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase
stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali
ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan
penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang
bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling,
membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan
alternatif, dll.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian makalah yang disusun kami menyimpulkan bahwa
terjadinya penyalahgunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan
oleh dua faktor yakni : faktor internal dan eksternal. Tetapi pada akhirnya
narkoba hanya menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan kepedulian
orang tua, insan pendidik, tokoh masyarakat dan instansi pemerintahan dalam
membina generasi muda. Agar mereka bisa bebas dari bahaya narkoba.
Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua, masyarakat, negara
dan agama sudah saatnya kita berkata,”Katakan tidak pada Narkoba” atau
say “ No To Drugs”. Dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba
kita bisa lebih berprestasi dan mandiri. Jangan kita sia-siakan masa depan
yang lebih baik hanya karena ingin mendapat kenikmatan sesaat yang dapat
mengahancurkan fisik dan menganggu kesehatan mental dengan mencoba
coba menggunakan narkoba.

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal
ini disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh
karena itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu
dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga kita senantiasa terhindar dari
bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan kegiatan yang
bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga,
maupun mengikuti kegiatan berorhganisasi yang dapat mengembangkan
kreativitas kita. Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang
berbakti kepada kedua orangtua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga
membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan mereka tampa kita sadari
kita telah membuka pintu-pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita
sendiri.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-narkoba/
https://wennymochi24.wordpress.com/2012/12/18/karya-ilmia-tentang-
bahaya-narkoba-bagi- generasi-muda/
https://jhohandewangga.wordpress.com/2012/06/13/makalah-remaja-
tentang-narkoba/
https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/
http://macam-makalah.blogspot.com/2016/03/makalah-gaya-hidup-
sehat.html#.XsVPfDlS_IU

Anda mungkin juga menyukai