Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PANCASILA

MASALAH NARKOBA DI KALANGAN REMAJA

DOSEN PENGAMPU : Drs. Frans Hawitony, M.Pd.


DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:
1. Adisti Rahayu
2. Arie Oktoberiani
3. Chairun Nisa
4. Hatimah Nurhanida
5. Maulida Rahmah
6. Muhammad Nurfajrin Maulana
7. Rika Rahmah

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BANJARMASIN
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-
Nya, kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak
lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, sehingga makalah “Masalah Narkoba Di Kalangan Remaja” dapat
diselesaikan.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Pendidikan Pancasila. Kami berharap makalah ini dapat menjadi
referensi untuk menambah ilmu dan wawasan.

Kamimenyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan


karena kesalahan dan kekurangan.Kami terbuka terhadap kritik dan saran
pembaca agar makalah ini dapat lebih baik.Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan.Akhir kata, semoga makalah ini


dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Banjarbaru, 07 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 Pengerian Remaja dan Narkoba serta Jenis-Jenis Narkoba.......................3
2.2 Bahaya Penyalahgunaan Narkoba.............................................................6
2.3 Faktor dan Dampak Penyebab Penyalahgunaan Narkoba........................8
2.4 Contoh Kasus Narkoba Di Kalangan Remaja.........................................10
2.5 Upaya Penanggulangan Masalah Narkoba Di Kalangan Remaja...........12
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..............................................................................................14
3.2 Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat
terbatas.Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba itulah yang mendorong
terjadinya penyalahgunaan terhadap narkoba.Oleh karena itu, penyebarluasan
informasi tentang narkoba secara benar dan tepat sasaran perlu
ditingkatkan.Dengan mengetahui seluk-beluk narkoba dan akibatnya bagi
kesehatan maka dapat menghindarinya.
Narkoba atau NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat-zat Adiktif
Lainnya) pada awalnya ditemukan dan ciptakan untuk kepentingan
pengobatan (kepentingan umat manusia) seperti untuk operasi, menghilangkan
rasa sakit dan sebagainya yang digunakan secara legal dengan dosis
pemakaian yang ditentukan dokter.Diluar keperluan ilmu pengetahuan dan
kesehatan, narkoba menjadi benda yang berbahaya.Oleh karenanya,
penyalahgunaan narkoba atau NAPZA menjadi problem masyarakat.
Penyalahgunaan narkoba atau NAPZA belakangan ini banyak dilakukan
oleh kalangan remaja. Pemakaian narkotika dengan dosis yang teratur tidak
akan membawa efek-efek negatif. Tetapi penyalahgunaan narkotika inilah
yang bisa membawa akibat-akibat yang membahayakan pemakai, karena akan
selalu ketagihan dan tergantung kepada zat-zat narkotika .
Kalangan anak muda mudah terpengaruh kedalam pemakaian
narkoba.Terutama pada remaja karena masa remaja merupakan masa seorang
anak mengalami perubahan cepat dalam segala bidang, menyangkut
perubahan tubuh, perasaan, kecerdasan, sikap sosial dan kepribadian.Remaja
mudah dipengaruhi karena dalam dirinya banyak perubahan dan tidak
stabilnya emosi cenderung menimbulkan perilaku yang nakal.
Remaja pada umumnya belum menyadari, bahwa narkoba jika
disalahgunakan akan merugikan diri sendiri. Narkoba dapat menyebabkan

1
kerusakan pada otak, sehingga tidak dapat berpikir dengan sehat bahkan
gila.Selain merusak otak, narkoba juga merusak organ (bagian-bagian) tubuh
kita yang lain, misalnya hati, ginjal, dan paru-paru.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka
permasalahan yang akan di bahas adalah:
1. Apa pengertian remaja dan narkoba serta jenis-jenis narkoba itu?
2. Mengapa Narkoba berbahaya bila disalah gunakan?
3. Apa saja faktor dan dampak penyebab remaja menyalahgunakan narkoba?
4. Apa saja contoh kasus narkoba di kalangan remaja?
5. Bagaimana solusi atau upaya penanggulangan masalah narkoba di
kalangan remaja?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian remaja dan narkoba serta jenis-jenis
narkoba.
2. Untuk mengetahui alasan bahayanya narkoba.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor dan dampak penyebab remaja
menyalahgunakan narkoba.
4. Untuk mengetahui contoh dari kasus narkoba di kalangan remaja.
5. Untuk mengetahui solusi atau upaya penanggulangan masalah narkoba di
kalangan remaja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau
dirata-ratakan usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11
sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasi bahwa bahaya narkoba sewaktu-
waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong
seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau
berkesinambungan. Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan atau sakau
yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat
pada tubuh (Yusuf, 2004:34).

2.1 Pengerian Remaja dan Narkoba serta Jenis-Jenis Narkoba


Remaja adalah masaperalihan manusia dari anak-anak menuju
dewasa. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi
tidak dapat pula disebut anak-anak. Pada masa ini remaja sangat rentan
dengan perubahan yang dialaminya, ketidak siapan remaja dalam menghadapi
perubahan tersebut dapat menimbulkan berbagai perilaku menyimpang seperti
kenakalan remaja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat
terlarang atau zat adiktif. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan
khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza
yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif.Menurut WHO yang dimaksud dengan pengertian definisi narkoba ini
adalah suatu zat yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan
mempengaruhi fungsi fisik dan atau psikologi (kecuali makanan, air, atau
oksigen).
 Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat

3
menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Berikut golongan narkotika yang diatur
dalam Pasal 6 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika:
 Narkotika Golongan I
Golongan narkotika ini hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing,
Katinon, MDMDA/Ekstasi, dan lebih dari 65 macam jenis lainnya.
 Narkotika Golongan II
Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan, namun
digunakan sebagai pilihan terakhir.Selain itu, dapat digunakan untuk
terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan.Mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon.
 Narkotika Golongan III
Golongan narkotika ini berkhasiat untuk pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan, serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh: Kodein, Buprenorfin, Etilmorfina, Nikokodina, Polkodina,
Propiram, dan ada tiga belas macam termasuk beberapa campuran
lainnya.
 Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental
dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997).Sehubungan dengan itu,
diperlukan suatu upaya untuk mengendalikan seluruh kegiatan yang

4
berhubungan dengan psikotropika melalui perundang-undangan di bidang
psikotropika yaitu Undang-Undang No.5/1997. Undang-undang ini
mengatur kegiatan yang berhubungan dengan psikotropika yang berada di
bawah pengawasan internasional, yaitu yang mempunyai potensi
mengakibatkan sindroma ketergantungan dan digolongkan menjadi:
 Psikotropika golongan I
Yaitu psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dapam terapi, serta mempunyai
potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.Pemakaian
zat tersebut memberikan efek halusinasi bagi penggunanya serta
merubah perasaan secara drastis.Efek buruk dari penyalahgunaannya
bisa menimbulkan kecanduan yang mengarah pada kematian jika
sudah mencapai level parah.
Contoh: LSD, DOM, Ekstasi, dan lain-lain yang secara keseluruhan
jumlahnya ada 14.
 Psikotropika golongan II
Yaitu psikotropika yang berkasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.Psikotropika
golonganini termasuk jenis obat-obatan yang paling sering
disalahgunakan oleh pemakaianya.
Contoh: Sabu atau Metamfeamin, Amfetamin, Fenetilin, dan zat
lainnya yang total jumlahnya ada 14.
 Psikotropika golongan III
Yaitu psikotropika yang berkasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Jika dipakai
dengan dosis berlebih, kerja sistem juga akan menurun secara drastis.
Pada akhirnya, tubuh tidak bisa terjaga dan tidur terus sampai tidak
bangun-bangun.Penyalahgunaan obat-obatan golongan ini juga bisa
menyebabkan kematian.

5
Contoh: Mogadon, Brupronorfina, Amorbarbital, dan lain-lain yang
jumlah totalnya ada 9 jenis.
 Psikotropika golongan IV
Yaitu psikotropika yang berkasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Penyalahgunaan obat-obatan pada golongan 4 terbilang cukup
tinggi.Beberapa diantaranya bahkan bisa dengan mudah ditemukan dan
sering dikonsumsi sembarangan.
Contoh: Lexotan, Pil Koplo, Sedativa atau obat penenang, Hipnotika
atau obat tidur, Diazepam, Nitrazepam, dan masih banyak zat lainnya
yang totalnya ada 60 jenis.
 Obat terlarang atau Zat adiktif
Zat adiktif adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang mampu
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya. Zat adiktif bukan
narkotika dan psikotropika justru datang dari kebiasaan sehari-hari.
Contoh: Inhalansia, Kafein, Nikotin, Alkohol, dan Rokok.

2.2 Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Hingga saat ini pengguna narkoba terus meningkat, peredarannya sulit


untuk dikontrol melihat mudahnya cara mendapatkan barang haram tersebut.
macam-macam narkoba mulai meningkat jenisnya, saat ini telah ditemukan
jenis-jenis narkoba baru.
Meski ada beberapa jenis yang diperbolehkan dipakai untuk keperluan
pengobatan, namun tetap saja harus melalui pengawasan ketat dokter. Ada
banyak macam-macam narkoba dan bahayanya bagi hidup dan kesehatan bila
disalahgunakan, bahaya tersebut antaranya adalah:

1. Dehidrasi
Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit
berkurang.Akibatnya badan kekurangan cairan.Jika efek ini terus terjadi,
tubuh akan kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan

6
rasa sesak pada bagian dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini
dapat menyebabkan kerusakan pada otak.
2. Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna
narkoba seperti ganja.Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa
menyebabkan muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan
kecemasan.Apabila pemakaian berlangsung lama, bisa mengakibatkan
dampak yang lebih buruk seperti gangguan mental, depresi, serta
kecemasan terus-menerus.
3. Menurunnya Tingkat Kesadaran
Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang
berlebih, efeknya justru membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran
berkurang drastis.Beberapa kasus si pemakai tidur terus dan tidak bangun-
bangun.Hilangnya kesadaran tersebut membuat koordinasi tubuh
terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku.Dampak
narkoba yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan sehingga
sulit mengenali lingkungan sekitar.
4. Kematian
Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan
obat-obatan tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan
overdosis.Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan
tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat menimbulkan
kematian.Inilah akibat fatal yang harus dihadapi jika sampai kecanduan
narkotika, nyawa menjadi taruhannya.
5. Gangguan Kualitas Hidup
Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh,
penggunaan obat-obatan tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup
misalnya susah berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan,
hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar
hukum.Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk
kepentingan medis sesuai dengan pengawasan dokter dan juga untuk
keperluan penelitian.Selebihnya, obat-obatan tersebut tidak memberikan

7
dampak positif bagi tubuh.Yang ada, kualitas hidup menjadi terganggu,
relasi dengan keluarga kacau, kesehatan menurun, dan yang paling buruk
adalah menyebabkan kematian.Karena itu, jangan coba-coba memakai
barang berbahaya tersebut karena resikonya sangat tinggi bagi hidup dan
kesehatan.

2.3 Faktor dan Dampak Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba adalah suatu pola perilaku di mana seseorang


menggunakan obat-obatan golongan narkotika, psikotoprika, dan zat aditif
yang tidak sesuai fungsinya.
Faktor penyebab penyalahagunaan narkoba pada remaja dapat disebabkan
oleh dua faktor, yaitu :

1. Faktor internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, seperti
kecemasan, depresi serta kurangnya religiusitas.Kebanyakan
penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab
remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun
sosial yang pesat merupakan individu yang rentan dalam penyalahgunaan
obat-obat terlarang ini.Remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko
lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
2. Faktor eksternal
Yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti
kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh positif dan terhidar dari
penyalahgunaan narkoba.
Menurut data yang diterima oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah
penyalahgunaan narkoba di Tanah Air mencapai 3,5 juta orang pada tahun
2017 lalu. Bahkan hampir 1 juta orang diantaranya telah menjadi
pecandu.Kebanyakan dari korban-korban tersebut adalah remaja.Menanggapi
fenomena ini pemerintah telah menetapkan negara kita sedang berada dalam

8
keadaan darurat dalam penyalahgunaan narkoba. Bila narkoba digunakan
secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan
mengakibatkan ketergantungan. Ketergantungan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan
pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-
paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada
jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi
pemakai.Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik,
psikis maupun sosial seseorang.

 Dampak Fisik :
 Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti : kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran dan kerusakan syaraf tepi.
 Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti :
infeksi akut otot jantung dan gangguan peredaran darah.
 Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti : penanahan (abses), alergi dan
eksim.
 Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti : penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas dan pengerasan jaringan paru-paru.
 Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
 Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin,
seperti : penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
 Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe (tidak haid).
 Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum
suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.

9
 Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis
yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya.
Over dosis bisa menyebabkan kematian.

 Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai narkoba antara lain :


 Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
 Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
 Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
 Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
 Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
 Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
 Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
 Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik
akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat
(tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa
keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejala
fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan
untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif dan lainnya.

2.4 Contoh Kasus Narkoba Di Kalangan Remaja

Berikut ada beberapa contoh kasus narkoba di kalangan remaja yang,


diantaranya :

1. 2 Pelajar dan 2 Mahasiswa Bogor Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Bogor - Polresta Bogor menangkap 2 pelajar SMK dan 2 mahasiswa


terkait kasus narkoba. Beberapa paket ganja dan 0,70 gram sabu disita.

Berdasarkan pemeriksaan, 2 pelajar berinsial PS dan AN tersebut


masih bersekolah di kelas 1. Keduanya ditangkap di lokasi berbeda. Dari
tangan keduanya, polisi mengamankan barang bukti berupa 5 paket kecil
berisi ganja seberat 53 gram.

"Satu pelajar berinisial PS ditangkap saat mengkonsumsi ganja di


sebuah rumah di Cibuluh, Bogor Utara. Sementara satu pelajar lainnya,

10
ditangkap di lokasi yang berbeda," kata Kapolres Bogor Kota AKBP
Bahtiar Ujang Purnama di Mapolres Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat
Kota Bogor, Senin (28/4/2014).

Polisi masih mendalami dugaan bahwa salah satu pelajar yang


diamankan merupakan pengedar. "Kita kejar jaringannya. Kita telusuri
apakah (pelajar) yang kita amankan ini merupakan pengedar untuk
kalangan pelajar," kata Bahtiar.

Sementara, 2 mahasiswa yang diamankan polisi adalah Aan


Nursyirwansyah (21) dan Ilkan alias Iam (23). "Dari keduanya kita
amankan barang bukti berupa ganja seberat 535 gram dan sabu seberat
0,70 gram," jelas Bahtiar.

Kasat Narkoba Polres Bogor Kota AKP Andri Alam menambahkan


dalam seminggu terakhir, polisi mengamankan 12 pengguna dan pengedar
narkoba sabu dan ganja. "Ada pelajar, mahasiswa, sopir dan karyawan.
Barang bukti yang kita amankan, sabu seberat 0,90 gram dan ganja 2,5
kilogram," kata AKP Andri.

Pengguna dan pengedar narkoba akan dijerat dengan UU nomor 35


Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling singkat 6
tahun dan maksimal 20 tahun penjara.

2. Bawa 74 Paket Tembakau Gorilla, 5 Pelajar SMA di Makassar Dibekuk


Polisi

5 pelajar SMA di Makassar ditangkap polisi edarkan tembakau gorila


Lima pelajar SMA di Makassar dibekuk polisi. (Dok. Istimewa)
Makassar - Tim Raimas Polrestabes Makassar menangkap lima pelajar
SMA di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), karena tertangkap
tangan membawa narkoba jenis tembakau Gorilla. Saat dilakukan
pemeriksaan, mereka membawa 74 paket tembakau Gorilla siap edar.
"Adapun kami temukan lima terduga pelaku penyalahgunaan narkotika
jenis tembakau Gorilla. Pada saat kami geledah, kami mengamankan
barang bukti sebanyak 71 paket kecil, 2 paket sedang, dan 1 paket besar,"
ujar Danru Raimas Polrestabes Makassar, Bripka Emir Sholihan, Senin
(14/9/2020).

Selain menangkap lima remaja dan mengamankan puluhan paket


tembakau Gorilla, polisi turut menyita uang jutaan rupiah yang diduga
hasil penjualan bisnis haram itu. Sementara itu, mereka juga mengakui
barang tersebut dibeli dari salah satu akun media sosial untuk kembali
diedarkan dengan harga yang lebih mahal.

5 pelajar SMA di Makassar ditangkap polisi edarkan tembakau


gorilla Sebanyak 74 paket tembakau Gorilla. (Dok. Istimewa)

11
"Adapun yang yang kami amankan dari hasil penjualan tersebut
sebesar Rp 1.296.000. Status mereka saat ini pelajar, barang (narkoba
tembakau Gorilla) itu diperoleh dari media sosial," jelas Emir.

Berdasarkan pengakuan pelaku, mereka memasarkan jualannya


tersebut kepada kalangan remaja dan rekan sekolahnya. Bisnis haram itu
pun telah dijalankannya sejak kurang-lebih satu bulan yang lalu.

Guna proses hukum lebih lanjut, lima pelajar tersebut langsung


dibawa ke Polrestabes Makassar. Barang bukti berupa puluhan paket
tembakau Gorilla juga diserahkan untuk dilakukan penyelidikan secara
intensif.

2.5 Upaya Penanggulangan Masalah Narkoba Di Kalangan Remaja

Upaya penanggulan masalah narkoba di kalangan remaja dapat dilakukan


dengan cara sebagai berikut:
1. Preventif
a. Pendidikan agama sejak dini
b. Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh
perhatian dan kasih sayang
c. Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak
d. Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak
e. Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba,
jenis, dan dampak negatifnya.
2. Tindakan Hukum
Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan undang-undang dan
peraturan disertai tindakan nyata demi keselamatan generasi muda penerus
dan pewaris bangsa sayangnya KUHP perlu mengatur tentang
penyalahgunaan narkoba kecuali UU nomor 5 tahun 1997 tentang
psikotropika dan undang-undang nomor 22 tahun 1997 tentang narkotika.
3. Rehabilitasi
Didirikan pusat pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah
sakit secara khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan
sehubungan dengan hal itu ada beberapa alternative:
a. Mengingat penyalahgunaan narkoba adalah masalah global maka
penanggulangannya harus dilakukan melalui kerjasama internasional.

12
b. Penanggulangan secara nasional yang teramat penting adalah
pelaksanaan hukum yang tidak pandang bulu tidak pilih kasih
kemudian menanggulangi masalah narkoba harus dilakukan secara
terintegrasi antara aparat keamanan hakim jaksa imigrasi diknas semua
dinas atau instansi mulai dari pusat hingga daerah daerah.
c. Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerjasama
yang baik antara orangtua dan guru diaktifkan artinya guru bertugas
mengawasi para siswa selama jam belajar di sekolah dan orangtua
bertugas mengawasi anak-anak mereka di rumah dan di luar rumah.
d. Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak
terhadap berbagai diskotik karaoke dan tempat-tempat lain yang
mencurigakan sebagai tempat transaksi narkoba demikian juga para
penumpang pesawat kapal laut dan kendaraan darat yang masuk baik
secara rutin maupun secara incidental
e. Kerjasama dengan tokoh-tokoh agama perlu diefektifkan kembali
untuk membina iman dan rohani para umatnya agar dalam setiap
khotbah para tokoh agama selalu mengingatkan tentang bahaya
narkoba.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebiasaan menggunakan narkoba di kalangan remaja amat membahayakan


baik ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan serta sosial ekonomi.
Dipandang dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu
pelajarannya, sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan menggunakan
narkoba akan menyebabkan berbagai penyakit. Melalui sikap kepedulian,
pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalan remaja, keamanan,
kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikap kepedulian
ini, maka motto bahwa, ”Pencegahan lebih baik dari mengobati”, akan benar-
benar terbukti dalam kasus pemakaian obat-obat terlarang.
Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah
keluarga. Oleh karena itu, orang tua merupakan orang penting (significant
other) dalam sosialisasi. Guna mencegah terjerumusnya para penerus bangsa
tersebut ke dunia Narkoba, maka campur tangan dan tanggung jawab orang
tua memegang peranan penting di sini. Karena baik atau buruknya perilaku
anak sangat bergantung bagaimana orang tua menjadi teladan bagi putra-
putrinya

3.2 Saran

Dalam masalah yang kita hadapi hendaklah kita selalu mencari


penyelesaiannya dengan cara yang baik dan berfikir positif. Masalah Narkoba
di kalanagan remaja hanyalah segelintir masalah yang kita hadapi. Mungkin
saya dapat memberikan saran dalam penyelesaian masalah tentang Narkoba
antaralain :
1. Orang tua hendaknya selalu memperhatikan kelakuan dan perubahan
perilaku anak.
2. Kasih sayang dari orang tua dan pendidikan agama.

Semoga Makalah ini dapat di gunakan sebagai referensi dalam


penanggulangan narkoba dalam kalangan remaja. Dan semoga kedepannya
bangsa ini dapat menjdi lebih baik lagi dan terbebas dari narkoba.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.liputan6.com/citizen6/read/3916695/macam-macam-narkoba-dan-
bahayanya-jika-disalahgunakan diakses pada 10 Oktober 2020 pukul 21:05 WITA

https://communication.binus.ac.id/2019/01/22/dampak-penggunaan-narkoba-bagi-
generasi-muda-2/ diakses pada pukul 10 Oktober 2020 pukul 21:45 WITA

Yunus, 2007. Pencegahan Narkoba Sejak Dini. Jakarta:Badan Narkotika Nasional


Republik Indonesia

https://news.detik.com/berita/d-2567767/2-pelajar-dan-2-mahasiswa-bogor-
ditangkap-terkait-kasus-narkoba diaskes pada 28 April 2014 pukul 16.06 WIB

https://news.detik.com/berita/d-5171927/bawa-74-paket-tembakau-gorilla-5-
pelajar-sma-di-makassar-dibekuk-polisi diakses pada 14 September 2020 pukul
09.25 WIB

15

Anda mungkin juga menyukai