Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SOSIOLOGI

HINDARILAH PENGGUNAAN NARKOBA

Disusun Oleh:

Farrel Davin Satria Yoan (2221838)


Rajendra Belino Biru (2221854)
Rayhan Dewangga Sakti (2221855)
Rena Abel Prawitha (2221856)

SMA NEGERI 1 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur kepada-Nya, atas rahmat, keberkahan, dan
kenikmatan yang Dia berikan, kami mampu menyelesaikan makalah sosiologi yang
berjudul “Hindarilah Penggunaan Narkoba”

Terima kasih hanya bisa kami ucapkan kepada guru pembimbing dan semua media
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Atas bantuan dari
berbagai pihak dan usaha kami dalam mengerjakannya, makalah ini berhasil dengan sukses
seiring berjalannya waktu.

Walaupun makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kami tetap bersyukur dan masih
membutuhkan kritik dan saran agar kedepannya menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................................................

B. Rumusan Masalah....................................................................................................

C. Tujuan .....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................

A. Pengertian ...............................................................................................................

B. Penyebab/Faktor yang mempengaruhi ...................................................................

C. Dampak ...................................................................................................................

D. Solusi/Pemecah masalah .........................................................................................

BAB III KESIMPULAN ....................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................

B. Saran........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang.


Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Di Indonesia narkoba adalah kejahatan tertinggi kedua. Sepanjang 2021, ada 22.950
kasus narkoba jenis sabu. Diikuti dengan ganja 2.105 kasus, daftar obat G 1.245
kasus, dan obat keras 697 kasus. Sejak 2009 hingga 2021, BNN telah menangani
6.894 kasus narkotika, dengan total jumlah tersangka yang terlibat mencapai 10.715
orang.

Berdasarkan data dari Indonesia Drugs Report 2022, jenis narkoba yang paling
banyak digunakan di Indonesia adalah ganja 41,4%, sabu 25,7%, nipam 11,8%, dan
dextro 6,4%.

Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok
senyawa yang memiliki efek penurunan kesadaran, halusinasi, daya rangsang yang
umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan,
narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk
membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.
Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan
dosis yang semestinya.

Penyalahgunaan Narkoba dapat merusak generasi penerus bangsa karena tergerogoti


zat adiktif penghancur syaraf otak. Jika hal tersebut dibiarkan, tentu akan
berdampak hilangnya suatu generasi bangsa (lost generation) di masa depan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam
makalah ini adalah:

1. Apa sajakah bentuk/jenis Narkotika?

2. Apa saja faktor penyebab penyalahgunaan Narkotika dikalangan masyarakat?

3. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan Narkotika?

4. Bagaimanakah faktor penyebaran Narkotika dikalangan masyarakat?

5. Bagaimana cara/upaya pemerintah dalam penanggulanan Narkotika dikalangan


masyarakat?

C. Tujuan

Dari beberapa permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang


dapat disusun adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dan jenis jenis Narkotika.
2. Mengetahui apa saja dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan Narkotika.
3. Mengetahui faktor penyebab penyalahgunaan Narkotika.
4. Mengetahui faktor penyebaran Narkotika dikalangan masyarakat.
5. Mengetahui cara penanggulanan penyalahgunaan Narkotika.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pengertian Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan)
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun
semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta
daya rangsang.
Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa
narkotika merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang
memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan
kecanduan.
Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya
berlebihan. Pemanfaatan dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang
nyeri serta memberikan ketenangan. Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi
hukum.
B. Penyebab
Bahaya dan Dampak Narkoba pada Hidup dan Kesehatan
Peredaran dan dampak narkoba saat ini sudah sangat meresahkan. Mudahnya
mendapat bahan berbahaya tersebut membuat penggunanya semakin meningkat.
Tak kenal jenis kelamin dan usia, semua orang berisiko mengalami kecanduan
jika sudah mencicipi zat berbahaya ini.

Meski ada beberapa jenis yang diperbolehkan dipakai untuk keperluan


pengobatan, namun tetap saja harus mendapatkan pengawasan ketat dari dokter.
Ada banyak bahaya narkoba bagi hidup dan kesehatan, di antaranya adalah:

 Dehidrasi
Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan
elektrolit berkurang. Akibatnya badan kekurangan cairan. Jika efek ini terus
terjadi, tubuh akan kejang-kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif,
dan rasa sesak pada bagian dada. Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini
dapat menyebabkan kerusakan pada otak.

 Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh
pengguna narkoba seperti ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih
juga bisa menyebabkan muntah, mual, rasa takut yang berlebih, serta
gangguan kecemasan. Apabila pemakaian berlangsung lama, bisa
mengakibatkan dampak yang lebih buruk seperti gangguan mental, depresi,
serta kecemasan terus-menerus.

Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis


yang berlebih, efeknya justru membuat tubuh terlalu rileks sehingga
kesadaran berkurang drastis. Beberapa kasus si pemakai tidur terus dan tidak
bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut membuat koordinasi tubuh
terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku. Dampak narkoba
yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan sehingga sulit
mengenali lingkungan sekitar.

 Kematian
Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai
menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang
dikenal dengan overdosis. Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain bisa
menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat menimbulkan
kematian. Inilah akibat fatal yang harus dihadapi jika sampai kecanduan
narkotika, nyawa menjadi taruhannya.

 Gangguan Kualitas Hidup


Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh,
penggunaan obat-obatan tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup
misalnya susah berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan,
hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar
hukum.

Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk


kepentingan medis sesuai dengan pengawasan dokter dan juga untuk
keperluan penelitian. Selebihnya, obat-obatan tersebut tidak memberikan
dampak positif bagi tubuh. Yang ada, kualitas hidup menjadi terganggu,
relasi dengan keluarga kacau, kesehatan menurun, dan yang paling buruk
adalah menyebabkan kematian. Karena itu, jangan coba-coba memakai
barang berbahaya tersebut karena resikonya sangat tinggi bagi
hidup dan kesehatan.

C. Dampak
Narkoba dapat menyebabkan efek serta dampak negatif bagi
pemakainya.
Narkoba dampaknya sangat besar bagi kesehatan fisik, mental, dan
emosional. Narkoba memiliki dampak langsung dan dampak tidak langsung.
Dampak langsung penyalahgunaan narkoba terhadap tubuh manusia berupa
gangguan pada jantung yang mengakibatkan infeksi akut otot jantung dan
gangguan peredaran darah, dehidrasi yang membuat tubuh mengalami
kejang-kejang, halusinasi, perilaku agresif dan rasa sesak bagian dada,
hemoprosik, pernapasan tidak akan bekerja dengan baik dan akan lebih
mudah merasakan lelah, hilang ingatan, lalu dapat terinfeksi penyakit
menular berbahaya seperti HIV AIDS, hepatitis, TBC dll. Narkoba yang
dipakai berlebihan mengakibatkan overdosis yang berujung pada kematian.

Dampak tidak langsung narkoba adalah uang dan harta benda habis terkuras,
dikucilkan dalam lingkungan masyarakat dan dari pergaulan orang-orang
baik, tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba
akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
D. Solusi
Penyalahguna adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak
atau melawan hukum. Ketika seseorang melakukan penyalagunaan
Narkotika secara terus-menerus, maka orang tersebut akan berada pada
keadaan ketergantungan pada Narkotika, baik secara fisik maupun psikis.
Ketergantungan Narkotika adalah kondisi yang ditandai oleh dorongan
untuk menggunakan Narkotika secara terus-menerus dengan takaran yang
meningkat agar menghasilkan efek yang sama dan apabila penggunaannya
dikurangi dan/atau dihentikan secara tiba-tiba, menimbulkan gejala fisik dan
psikis yang khas.
Metode pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba
yang paling efektif dan mendasar adalah metode promotif dan preventif.
Upaya yang paling praktis dan nyata adalah represif dan upaya yang
manusiawi adalah kuratif serta rehabilitatif.

 Promotif
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi dalam
bentuk dialog interaktif, pelatihan, dan lainnya tentang bahaya narkoba ke
Instansi, para tokoh, kalangan, masyarakat dll yang belum mengetahui dan
memakai narkoba. Upaya ini dilakukan dalam upaya meningkatkan peranan
dan kegiatan masyarakat agar menjadi lebih sejahtera secara nyata sehingga
mereka sama sekali tidak akan pernah berpikir untuk memperoleh
kebahagiaan dengan cara menggunakan narkoba.

 Preventif
Metode ini dilakukan dalam mencegah sebuah hal yang negatif
sebelum terjadi kejadian yang kurang menyenangkan. Adapun yang
dilakukan sebagai berikut:

- Kampanye anti penyalahgunaan narkoba


- Penyuluhan seluk beluk narkoba Berbeda dengan kampanye yang
hanya bersifat
- Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya
- Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan upaya
distribusi narkoba di masyarakat.
- Kuratif
Metode ini adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan, mengurangi, bahkan
mengobati rasa sakit seperti sakau akibat penyalahgunaan narkoba.

Bentuk kegiatan yang yang dilakukan dalam program pengobat ini adalah:

- Penghentian secara langsung;


- Pengobatan gangguan kesehatan akibat dari penghentian dan
pemakaian narkoba (detoksifikasi);
- Pengobatan terhadap kerusakan organ tubuh akibat pemakaian
narkoba;
- Pengobatan terhadap penyakit lain yang dapat masuk bersama
narkoba seperti HIV/AIDS, Hepatitis B/C, sifilis dan lainnya.

 Rehabilitatif
Program ini disebut juga sebagai upaya pemulihan kesehatan jiwa
dan raga yang ditujukan kepada penderita narkoba yang telah lama
menjalani program kuratif. Tujuannya agar ia tidak memakai dan bisa bebas
dari penyakit yang ikut menggerogotinya karena bekas pemakaian narkoba.
Kerusakan fisik, kerusakan mental dan penyakit bawaan macam HIV/AIDS
biasanya ikut menghampiri para pemakai narkoba.

 Represif
Ini merupakan program yang ditujukan untuk menindak para
produsen, bandar, pengedar dan pemakai narkoba secara hukum.

BAB III
KESIMPULAN
Bahwa Narkotika adalah obat terlarang sehingga siapapun yang
mengkonsumsi atau menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat pada UU
No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dilarang keras untuk mengkonsumsi
dan menjualnya. Selain itu di dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
hanya
dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu
pengetahuan.Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk
kepentingan medis sesuai dengan pengawasan dokter dan juga untuk keperluan
penelitian. Selebihnya, obat-obatan tersebut tidak memberikan dampak positif
bagi tubuh. Yang ada, kualitas hidup menjadi terganggu, relasi dengan
keluarga kacau, kesehatan menurun, dan yang paling buruk adalah
menyebabkan kematian. Karena itu, jangan coba-coba memakai barang
berbahaya tersebut karena resikonya sangat tinggi bagi hidup dan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai