BAHAYA NARKOBA
ALDI HARIANTO N
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan nikmatnya serta selawat dan salam
saya sampaikan kepada rasulullah SAW yang telah membawa manusia ke alam
yang penuh berkah. Sehingga dapat menyelesaikan Artikel Ilmiah mata pelajaran Bahasa
Indonesia . Kami ucapkan terimah kasih kepada guru pembimbing kami Ibu Yuli. Kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun pembaca untuk penyempurnaan Artikel
Ilmiah ini. Semoga Artikel Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak
yang membutuhkannya.
DAFTAR ISI
Bab II
PEMBAHASAN ..................................................................................................................
• Kesimpulan ...................................................................................................
• Saran .....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
khususnya, di kota-kota besar. Hal ini terjadi pada berbagai strata masyarakat,
dapat dikatakan tidak ada daerah (Kelurahan, bahkan RT/ RW) yang bebas
narkoba yang semakin beragam polanya dan semakin masif pula jaringan
kelangsungan hidup dan masa depan penyalahgunanya saja, namun juga masa
depan bangsa dan negara, tanpa membedakan strata sosial, ekonomi, usia maupun
masalah yang perlu mendapat perhatian bagi negara Indonesia, melainkan juga
PEMBAHASAN
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis
yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.Sementara
menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan
atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya
kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan.
Pemanfaatan dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan
ketenangan. Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum.
Kandungan yang terdapat pada narkoba tersebut memang bisa memberikan dampak yang
buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Menurut UU tentang Narkotika, jenisnya dibagi
menjadi menjadi 3 golongan berdasarkan pada risiko ketergantungan.
• Narkotika Golongan 1
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat berbahaya jika
dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.
• Narkotika Golongan 2
Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup
ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa didapatkan
secara alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia. Jika berdasarkan pada
bahan pembuatnya, jenis-jenis narkotika tersebut di antaranya adalah:
Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Golongan ini sering
dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh dari narkotika yang
bersifat sintetis seperti Amfetamin, Metadon, Deksamfetamin, dan sebagainya.
Pengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami yang kemudian diisolasi
dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya. Contohnya adalah Morfin, Heroin,
Kodein, dan lain-lain.
Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan langsung bisa
digunakan melalui proses sederhana. Karena kandungannya yang masih kuat, zat tersebut
tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat. Bahaya narkoba ini sangat tinggi dan bisa
menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Salah satu akibat
fatalnya adalah kematian.
Peredaran dan dampak narkoba saat ini sudah sangat meresahkan. Mudahnya mendapat
bahan berbahaya tersebut membuat penggunanya semakin meningkat. Tak kenal jenis
kelamin dan usia, semua orang berisiko mengalami kecanduan jika sudah mencicipi zat
berbahaya ini.
Meski ada beberapa jenis yang diperbolehkan dipakai untuk keperluan pengobatan, namun
tetap saja harus mendapatkan pengawasan ketat dari dokter. Ada banyak bahaya narkoba
bagi hidup dan kesehatan, di antaranya adalah:
• Dehidrasi
• Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti
ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan muntah, mual,
rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila pemakaian berlangsung lama,
bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk seperti gangguan mental, depresi, serta
kecemasan terus-menerus.
Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih, efeknya
justru membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis. Beberapa kasus
si pemakai tidur terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut membuat
koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku. Dampak
narkoba yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan sehingga sulit mengenali
lingkungan sekitar.
• Kematian
Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan obat-obatan
tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis. Pemakaian sabu-
sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika dibiarkan dapat
menimbulkan kematian. Inilah akibat fatal yang harus dihadapi jika sampai kecanduan
narkotika, nyawa menjadi taruhannya.
Bahaya narkoba bukan hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan obat-
obatan tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah berkonsentrasi saat
bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian
jika terbukti melanggar hukum.
Pemakaian zat-zat narkotika hanya diperbolehkan untuk kepentingan medis sesuai dengan
pengawasan dokter dan juga untuk keperluan penelitian. Selebihnya, obat-obatan tersebut
tidak memberikan dampak positif bagi tubuh. Yang ada, kualitas hidup menjadi terganggu,
relasi dengan keluarga kacau, kesehatan menurun, dan yang paling buruk adalah
menyebabkan kematian. Karena itu, jangan coba-coba memakai barang berbahaya tersebut
karena resikonya sangat tinggi bagi hidup dan kesehatan.
Menurut Undang Undang Narkotika pasal 1 ayat 1, narkotika merupakan zat buatan yang
berasal dari tanaman dan memberikan efek halusinasi, penurunan kesadaran, hingga
kecanduan. Di tahap kecanduan, kondisi tersebut terjadi jika narkoba dipakai secara
berlebihan.
Awal mulanya narkotika berfungsi sebagai obat penenang atau penghilang rasa nyeri di
dunia medis. Penyalahgunaan zat tersebut dinilai melanggar fungsinya, dan bisa terkena
sanksi hukum. Untuk lebih jelasnya, berikut ini bahaya narkoba, dan beberapa penyebab
pemicu kecanduan.
Sebagian besar dari pengguna narkoba tidak menyadari efek buruk yang menghantuinya.
Mereka hanya tergoda merasakan kesenangan sesaat sebagai pelarian dari permasalahan
hidup yang dihadapinya. Padahal, efek narkoba bukan perasaan menenangkan yang bikin
nagih saja.
Bahayanya bahkan bisa merusak kesehatan fisik dan kejiwaan seseorang. Berikut ini
sejumlah bahaya narkoba yang tidak bisa disepelekan begitu saja:
Bahaya narkoba yang pertama adalah menurunkan kesadaran, yang dapat berujung pada
hilang ingatan. Hal tersebut dikarenakan narkoba dapat mengakibatkan efek sedatif seperti
kebingungan, hilang ingatan, perubahan perilaku, tingkat kesadaran menurun, dan
koordinasi tubuh terganggu.
2. Dehidrasi
Bahaya narkoba yang satu ini dapat terjadi jika digunakan dalam jangka panjang, dan dalam
dosis yang tinggi. Pasalnya, beberapa jenis narkoba memaksa otak bekerja tidak semestinya.
Otak dipaksa bekerja lebih cepat, tetapi menekan saraf pusat dan memaksa diri untuk lebih
tenang.
Perubahan sel di otak akan mengganggu komunikasi antar sel saraf, sehingga dapat memicu
kerusakan otak permanen. Setelah berhenti mengonsumsi narkoba, penyembuhan tidak
dapat berjalan dengan cepat. Pasalnya, efek kecanduan dari narkoba dapat berlangsung
seumur hidup.
Seperti pada ulasan sebelumnya, narkoba dapat berdampak pada kesehatan fisik dan jiwa
seseorang. Hal tersebut dapat berujung pada penurunan kualitas hidup penggunanya.
Pasalnya, rasa ketagihan yang didapatkan dari penggunaan narkoba memicu penggunaan
dalam dosis lebih tinggi.
Jika tidak mampu memenuhinya, seseorang akan berbuat nekat bahkan rela mencuri demi
memuaskan hasrat kecanduannya. Kondisi tersebut bukan hanya memicu perburukan
hubungan sosial saja, tetapi juga melanggar hukum yang dapat berujung pada sanksi seperti
dipenjara.
5. Kematian
Bahaya narkoba yang paling parah adalah kematian. Kondisi ini terjadi akibat konsumsi obat
dalam kadar berlebihan, yaitu lebih tinggi dari jumlah yang dapat ditoleransi oleh tubuh.
Gejala overdosis narkoba ditandai dengan kejang-kejang, mulut berbusa, dan bola mata
yang mengarah ke atas.
Bahaya Narkoba Tergantung pada Kondisi Ini
Beberapa jenis narkoba legal digunakan dalam dosis dan resep yang disarankan oleh dokter.
Pada tersangka penyalahgunaan narkoba, mereka mengonsumsinya dengan sembarangan,
tanpa kadar atau dosis yang selayaknya. Bahaya penggunaan narkoba juga akan tergantung
pada:
• Seberapa sering obat diminum. Semakin sering obat diminum, semakin besar
risikonya bagi kesehatan. Terutama, jika tubuh belum sempat pulih sepenuhnya
dari efek konsumsi sebelumnya.
Dalam kasus yang ringan, kecanduan narkoba akan menimbulkan gejala berupa halusinasi,
sakau, perubahan suasana hati, penurunan nafsu makan, penurunan libido, dan perubahan
perilaku. Kondisi tersebut perlu mendapat penanganan segera, agar proses penyembuhan
dapat segera dilakukan.
Jika dibiarkan, akan muncul gejala dalam intensitas berat seperti penurunan kesadaran, henti
napas, kejang-kejang, serangan jantung, gangguan psikologis, bahkan overdosis yang dapat
berujung pada kematian.Itulah bahaya narkoba dan kondisi yang dapat memicu sejumlah
bahaya tersebut. Jika kamu adalah pecandu yang ingin berhenti menggunakan obat terlarang
ini, disarankan untuk memeriksakan diri di rumah sakit terdekat. Segera atasi gangguan agar
kualitas hidup tidak terganggu.
C. Cara Menghindari
Berikut cara agar bisa terhindar dari penggunaan narkoba:
1. Jangan pernah mencoba menggunakan narkoba atau narkotika, kecuali untuk alasan
pengobatan serta terapi.
2. Mencari tahu tentang apa itu narkoba serta dampak negatifnya bagi kesehatan
tubuh.
3. Memilih lingkungan pergaulan yang baik.
4. Melakukan berbagai kegiatan positif, seperti belajar ataupun berolahraga.
5. Gunakan waktu luang untuk bersantai bersama keluarga, belajar, berolahraga
ataupun melakukan kegiatan positif lainnya.
6. Jika memiliki permasalahan, jangan gunakan narkoba sebagai pelarian atau jalan
keluarnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
2. Bagi masyarakat dan tokoh masyarakat diharapkan lebih terbuka dan melaporkan pada
aparat kepolisian untuk dapat dilakukan pengeledahan dan penangkapan.
3. Kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polisi perlu lebih meningkatkan kinerja
dalam pemberantasan masalah narkoba ini. Karena narkoba saat ini sudah menyebar luas.