NARKOBA
NAMA KELOMPOK :
Alfaren Ladza Syahputra ( 03 )
Farel Ekhy Syahputra ( 18 )
Johanes Saputra ( 21 )
Raka Pangestu ( 26 )
Rendy E.N ( 28 )
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 3
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 3
BAB 2 ISI................................................................................................................... 4
2.1 Penjelasan dan Pengertian Narkoba..................................................................... 4
2.2 Penggolongan Narkoba........................................................................................ 5
2.3 Jenis-jenis Narkoba.............................................................................................. 6
2.4 Dampak yang ditimbulkan dari Pengunaan Narkoba........................................... 8
2.5 Ciri-ciri Orang yang Kecanduan Narkoba........................................................... 9
2.6 Pengobatan dan Penyembuhan Penyalahgunaan Narkoba................................... 10
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 11
3.2 Saran..................................................................................................................... 11
2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Pemberian informasi tentang narkoba dapat menambah wawasan bagi peserta
didik. Pastinya kita akan tahu tentang pengertian, jenis, dan dampak narkoba bagi
kesehatan. Serta kita dapat bersosialisasi kepada teman, keluarga, dan kerabat dekat
tentang betapa bahaya narkoba bagi diri kita
3
BAB 2 ISI
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun
semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya
rangsang. Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa
narkotika merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan
efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan. Obat-obatan
tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan. Pemanfaatan
dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan ketenangan.
Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum.
Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa
dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat
narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Tentu saja hal ini bisa
membuat orang tua, organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir. Upaya
pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan. tetapi masih sedikit kemungkinan
untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-
anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan
narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan
4
Narkoba pada anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk
mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba.
Golongan 1
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat berbahaya jika
dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.
Golongan 2
Golongan 3
Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup
ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.
Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Golongan ini sering
dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian. Contoh dari narkotika
yang bersifat sintetis seperti Amfetamin, Metadon, Deksamfetamin, dan sebagainya.
Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan langsung bisa
digunakan melalui proses sederhana. Karena kandungannya yang masih kuat, zat
5
tersebut tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat. Bahaya narkoba ini sangat tinggi
dan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Salah satu
akibat fatalnya adalah kematian.
Opium
Ganja
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan
pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan
sebagai sumber minyak. Namun, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika
dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini
dan di banyak tempat disalahgunakan. Di sejumlah negara penanaman ganja
6
sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk
kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus
mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Sebelum
ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen
sayur dan umum disajikan. Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap
seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara
beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
Morfin
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama
yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk
menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran,
euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar,
merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan
tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita
insomnia dan mimpi buruk. Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam
mitologi Yunani.
Kokain
Kokain merupakan obat perangsang yang dapat mencapai jaringan otak dengan sangat
cepat. dan menyebabkan pengguna menjadi bereaksi berlebihan. Konsumsi kokain
secara berlebihan berlebihan dapat menyebabkan depresi, peningkatan tekanan darah,
peningkatan denyut jantung, lumpuh, mual, sakit kepala, sesak nafas, insomnia, nafsu
makan menurun dan menyebabkan kecanduan. Kokain termasuk dalam golongan
opioda. Penggunaan kokain dapat menimbulkan kerusakan parah pada daerah otak
tertentu yang berkaitan dengan proses belajar, emosi, dan pengambilan keputusan.
Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman koka, yang berasal dari
7
Amerika Selatan, di mana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk
setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”. Saat ini Kokain masih digunakan
sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan,
karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai
suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.
Sabu-sabu
Berbentuk seperti bumbu masak, yakni kristal kecil-kecil berwarna putih, tidak
berbau, serta mudah larut dalam air alkohol. Pemakaiannya segera akan aktif, banyak
ide, tidak merasa lelah meski sudah bekerja lama, tidak merasa lapar, dan memiliki
rasa percaya diri yang besar.
Putaw
Merupakan minumam khas Cina yang mengandung alkohol dan sejenis heroin yang
serumpun dengan ganja, pemakaiannya dengan menghisap melalui hidung atau mulut,
dan menyuntikkan ke pembuluh darah.
Heroin
Tidak seperti morfin yang masih mempunyai nilai medis, heroin yang masih berasal
dari candu, setelah melalui proses kimia yang sangat cermat dan mempunyai
kemampuan yang jauh lebih keras dari morfin.
Halusinogen, yaitu efek dari narkoba bisa mengakibatkan seseorang menjadi ber-
halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata
bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu. Contohnya kokain & LSD.
Stimulan, yaitu efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh
seperti jantung dan otak lebih cepat dari biasanya sehingga mengakibatkan
8
penggunanya lebih bertenaga serta cenderung membuatnya lebih senang dan
gembira untuk sementara waktu.
Depresan, yaitu efek dari narkoba yang bisa menekan sistem saraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan
tertidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putau.
Adiktif, yaitu efek dari narkoba yang menimbulkan kecanduan. Seseorang yang
sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu
dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara
tidak langsung narkoba memutuskan saraf-saraf dalam otak. Contohnya: ganja,
heroin, dan putau.
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat
laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka
pengguna itu akan overdosis dan akhirnya mengakibatkan kematian.
Saat lepas dari narkoba, muncul rasa depresi, pusing, keringat dingin, kebingungan,
nyeri perut, hingga badan bergetar.
Tidak bisa lepas dari narkoba saat pecandu sudah membuat banyak masalah kepada
teman, keluarga, dan sekitarnya.
Tahan untuk tidak tidur, atau konsumsi makanan berlebih atau kurang.
9
Kondisi fisik tubuh lemah dan tak terkendali, mata terbuka, bau mulut, sering
mimisan, hingga tubuh terlalu kurus atau gemuk.
2. Rehabilitasi medik, dengan substitusi obat pengganti agar dapat keluar dari
ketergantungan narkoba.
3. Rehabilitasi perilaku serta psikologis pasien, yang perlu dibantu oleh berbagai
pihak, seperti keluarga, teman yang suportif, serta pengawasan psikolog atau
psikiater.
Salah satu dampak narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya adalah kecenderungan
mental yang terganggu. Kecanduan yang berkepanjangan tentunya dapat disembuhkan
dengan rehabilitasi rutin, dan konsultasi berkala dengan psikolog maupun psikiater
untuk memperbaiki pola hidupnya.
10
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa
dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat
narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Tentu saja hal ini bisa
membuat orang tua, organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir. Upaya
pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan. tetapi masih sedikit kemungkinan
untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-
anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan
narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan
Narkoba pada anak-anak adalah pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan untuk
mengawasi dan mendidik anaknya agar selalu menjauhi penyalahgunaan Narkoba.
3.2 Saran
Sistem keamanan di Indonesia harus lebih ditingkatkan, agar tidak dapat
masuknya penyelendupan ke wilayah indonesia. Dan serta komitmen rakyat untuk
bersatu dalam membina persatuan dan kesatuan untuk memberantas narkoba
.
11