Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“Kasus Narkoba Raffi Ahmad”

DISUSUN OLEH:

GO REVANO .S. GOSALI


X IPA 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… 1

BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………………………… 2
1. Latar belakang ……………………………………………………………………………2
2. Perumusan Masalah ………………………………………………………………………2
3. Tujuan …………………………………………………………………………………….2
4. Manfaat ……………………………………………………………………………………2

BAB II: PEMBAHASAN…………………………………………………………………… 3


1. NARKOBA………………………………………………………………………………..3
a. Pengertian Narkoba…………………………………………………………………………3
b. Penyebaran……………………………………………………………………………….....4
c. Efek Narkoba………………………………………………………………………………..4
d. Jenis Narkoba……………………………………………………………………………….4
e. Faktor Penyalahgunaan Narkoba……………………………………………………………5

2. Kronologi Penangkapan Raffi Ahmad……………………………………………………..5


3. Jenis Narkoba yang dipakai Raffi Ahmad…………………………………………………6
a. Ganja……………………………………………………………………………………….6
I. pengertian Ganja……………………………………………………………………………6
II. Klasifikasi Ganja…………………………………………………………………………..7
III. Kandungan Kimia Ganja………………………………………………………………….7
IV. Macam – macam Ganja…………………………………………………………………..12
V. Pemanfaatan Ganja………………………………………………………………………..12

4. Efek Narkoba yang dipakai Raffi Ahmad…………………………………………………13


a. Biosintesis Cannabinoid…………………………………………………………………..14
b. Efek ganja bagi tubuh…………………………………………………………………….15
c. Pengaruh Jangka Panjang Pemakaian Ganja……………………………………………..15

5. Undang – undang yang menjerat Raffi Ahmad…………………………………………..16

BAB III: PENUTUP…………………………………………………………………………19


1. Simpulan ………………………………………………………………………………….19
2. Saran………………………………………………………………………………………19

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………. 20
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, Karena rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan dan dapat menyusun makalah tentang "Kasus Narkoba yang
menjerat artis Raffi Ahmad", Guna memenuhi tugas mata pelajaran Kimia.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepad semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penyus unan maklah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik membangun yangg dtunjukan demi kesempurnan makalah ini,
semoga makalah bisa bermanfaat bagi semua pihak.

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa
pemakainya menjadi kecanduan. Berbeda dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan
bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat
manusia. Di antara pengguna ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa
gembira) yang berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir di antara para
pengguna.
Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan
menjadi malas dan otak akan lamban dalam berpikir, Namun, hal ini masih menjadi
kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang
mendukung medical marijuana marijuana pada umumnya Selain diklaim sebagai pereda rasa
sakit, dan pengobatan tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan
adanya lonjakan kreatif itas berfikir serta dalam berkarya terutama pada para seniman dan
musisi.
Ditambah dengan pengaruh narkoba yang umumnya untuk mengatasi insomnia,
membuat para pekerja terlebih khusus dunia entertainment merasa bahwa dengan narkoba
mereka dapat menjalankan pekerjaan mereka tanpa merasa mengantuk. Hal ini yang
dirasakan artis Raffi Ahmad yang pada tahun 2013 ditangkap atas penyalahgunaan narkotika.

2. PERUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan dampak umum dari narkoba?
2. Bagaimana kronologi penangkapan Raffi Ahmad?
3. Apa jenis narkoba yang digunakan Raffi Ahmad?
4. Apa efek Narkoba yang digunakan oleh raffi Ahmad?
5. Apa undang undang yang menjerat Raffi Ahmad?

3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu narkoba.
2. Untuk mengetahui kasus narkoba yang dialami Raffi Ahmad
3. Untuk mengetahui peran pemerintah dalam penyalahgunaan narkoba.

4. MANFAAT
1. Mengetahui seberapa bahayanya jika mengkonsumsi narkoba
2. Bagaimana dampak narkoba yang dirasakan Raffi Ahmad

2
BAB 2
PEMBAHASAN

NARKOBA

a. PENGERTIAN NARKOBA

Narkoba dan Napza Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya.
Napza adalah singkatan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Nikotik
secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya 'kelenger, merujuk sesuatu yang
bisa membuat seseorang tak sadarkan diri (fly), sedangkan dalam bahasa Inggris narcotic
lebih mengarah ke obat yang membuat penggunanya kecanduan.

Narkotika secara farmakologik adalah opioida, tetapi menurut UU no 22, tahun 1997
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangntrasa, mengurangi sampai menghilang kan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Seiring berjalannya waktu keberadaan narkoba bukan hanya sebagai
penyembuh namun justru menghancurkan. Awalnya narkoba masih digunakan sesekali dalam
dosis kecil dan tentu saja dampaknya tak terlalu berarti.

Yang dimaksud dengan narkotika meliputi :


Golongan Opiat : heroin, morfin, madat, dan lain-lain.
Golongan Kanabis : ganja, hashish,
Golongan Koka : kokain, crack.

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas aktivitas mental dan perilaku. Zat Adiktif Lainnya adalah bahan lain bukan
narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi ectasy, shabu-


shabu, LSD, obat penenang/obat tidur, obat anti depresi dan anti psikosis, Zat psikotropika
yang sering disalahgunakan (menurut WHO 1992) adalah;

1. Alkohol : Semua minuman beralkohol yang mengandung etanol (Etil alkohol),


2 Opioida: morfin, pethidin, candu,
3. Kanabinoida : Ganja, hashish,
4. Sedativa/hipnotika obat penenang/obat tidur,
5. Kokain : daun koka, serbuk kokain, crack,

Stimulansia lain, termasuk kafein, ectasy, dan shabu-shabu Halusinogenika,


LSD,mushroom, mescalin. Tembakau (mengandung nikotin). Pelarut yang mudah menguap
seperti aseton dan lem. Multipel (kombinasi) dan lain-lain, misalnya kombinasi heroin dan
shabu-shabu, alkohol dan obat tidur Zat adiktif lain ter masuk inhalansia (aseton, thinner cat,
lem, nikotin, kafein)

3
b. PENYEBARAN
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab, Misalnya saja dari bandar nar koba yang senang mencari mangsa
didoerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat per kumpulan genk. Tentu
saja hal ini bisa m embuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran
narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dikaku kan,
namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja
maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan banyak yang terjerumus narkoba Hingge
soat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba terhadap anak
yaitu dari Pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan selalu dapat mengawasi dan mendidik
anaknya untuk menjahui narkoba.

c. EFEK NARKOBA
Halusinogen, efek dari nar koba bisa mengakib atkan bila dikonsumsi dalam
mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang
sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD

Stimulation, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti
jantung dan otak bekerja lebih biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga
sementara waktu, dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk
sementara waktu

Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai
tidur tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.

Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin
lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif,
karena secara tidak langsung nar koba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak, contohnya
ganja, heroin putaw. Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun
organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu a
kaptverdosis dan akhirnya kematian.

Sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Dipasarkan untuk


kasus parah gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian. Efek fisik dapat mencakup
anoreksia, hiperaktif, pupil melebar, kemerahan, kegelisahan, mulut kering, sakit kepala,
takikardia, Brady car dia, tachypnea, hipertensi, hipotensi, hipertermia, diaphoresis, diare,
sembelit penglihatan kabur, pusing, berkedut, insomnia, kesemutan, jantung berdebar,
aritmia, jerawat, pucat, kejang-kejang, serangan jantung, stroke, dan kematian dapat terjadi.

d. JENIS-JENIS NARKOBA
Adapun jenis-jenis narkoba, yaitu:

4
1. Heroin
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya diasetilmorfin) dan
disintesiskan darinya melalui asetilasi, Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam
hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan Heroin atau
diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid

2. Ganja
Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil lebih
dikenal karena kandungan zat narkotika pada bij inya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-
hydro-cannab inol) dapat embuat pemakainya mengalami euforie (rasa senang yang
berkepanjangan Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer bias anya
dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga
didengungkan sebagai simtol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara
kapitalis terhadap negara ber kembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa
Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan
cara menghisap Hashish melalui Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.

3.. Narkotika
Narkotika zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun
semi sintetis yang menyebabkan pengaruh bagi pengguannya. Pengaruh tersebut berupa
pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat, halusinasi atau timbulnya khayalan-
khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.

e. FAKTOR PENYALAHGUNAAN NARKOBA


Penyalahgunaan beb erapa faktor yaitu:
Motif ingin tahu: masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu setelah itu ingin
mencobanya, misalnya dengan mengenal narkotika, psykotropika maupun minuman keras
atau bahan berbahaya lainnya.
Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-masing, mungkin
juga karena kurangnya rasa kasih say ing dari keluarga ataupun karena akibat dari broken
home.
Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan mem berikan fas ilitas dan uang yang
berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan uang tersebut untuk membelj
narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka.

KRONOLOGI PENANGKAPAN RAFFI AHMAD

Artis Raffi Ahmad ditangkap di rumahnya di Jalan Gunung Balong Kavling VII Nomor 16


I, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Bersama beberapa artis lainnya, dia diduga menggunakan
narkoba. Begini kronologi penangkapan Rafi, seperti yang dituturkan dua orang
pembantunya, pada Ahad, 27 Januari 2013.

5
- Pukul 01.00 WIB dinihari.
Pembantu tersebut mengatakan Raffi pulang bersama beberapa kawannya. "Mas Raffi
memang biasa pulang jam segitu," kata pembantu lelaki laki-laki yang enggan disebut
namanya. "Tapi kalau kumpul jarang." Selanjutnya pembantu tadi tidak tahu apa yang
terjadi. Raffi dan kawan-kawannya berkumpul di ruang tamu lantai satu.

- Pukul 05.30 WIB.


Salah seorang pembantu lainnya, Denia, mengaku turun dari kamarnya di lantai dua. Dia
bermaksud mematikan lampu. Setelah itu terdengar ketukan di pintu rumah. "Saya buka
pintu dan kaget ada 15-an orang berbadan tegap mengaku polisi," ujarnya.

Denia mengaku takut dan langsung lari ke atas membangunkan suaminya. Polisi
meneriakinya agar tidak lari. Sesaat Denia dan suaminya turun beserta pembantu lainnya.

"Suami saya tanya ada keperluan apa, tapi malah dimarahin, disuruh naik lantai dua dan
menyerahkan semua telepon," katanya. Dia mengaku ketakutan. Selanjutnya yang dia tahu
polisi menuju ruang tamu. Di sana Raffi dan kawan-kawannya tertidur.

- Pukul 06.30 WIB.


Polisi-polisi tadi keluar menggiring Raffi, Wanda Hamidah, Zaskia, dan Irwansyah beserta
belasan orang lainnya keluar. Mereka langsung membawa Raffi dan lainnya ke BNN.

Salah seorang warga yang melihat kejadian ini mengaku kaget. "Ada enam mobil dan yang
bawa Raffi tegap-tegap," kata warga yang berjualan mi ayam di depan kompleks
perumahan Raffi ini.

JENIS NARKOBA YANG DIPAKAI RAFFI AHMAD

Pihak BNN menyita barang bukti narkotika berupa 2 linting ganja dan 14 kapsul


ekstasi. Raffi Ahmad yang berdasarkan hasil tes urine menunjukkan positif
mengonsumsi narkotika berbahan zat chatinone, akhirnya dirujuk ke Unit Pelaksana Teknis
Terapi dan Rehabilitasi BNN di Lido, Sukabumi, Jawa Barat. Dengan begitu, Raffi Ahmad
mengonsumsi narkoba jenis ganja.

a. GANJA

I. Pengertian Ganja
Ganja kering merupakan semua bagian pada tumbuhan ganja, termasuk benih dan
ranting tua. Ganja dapat tumbuh disemua bagian dunia. Merupakan tumbuhan tahunan dan
dapat tumbuh tinggi hingga 1-5 m. Awalnya ganja ditanam untuk menghasilkan serat rami,
tangkai yang padat tanpa daun dan bukan bagian atas tumbuhan dapat digunakan sebagai
serat rami (UNODC. 2009)

6
Ganja adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat
narkotika pada bijinya yaitu THC yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa
senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Tanaman ganja biasanya dibuat menjadi rokok
marijuana. Berdaun menjari dengan bunga jantan dan betina ada di tanaman berbeda
(berumah dua). Bunganya kecil-kecil berbentuk kelompok di ujung ranting. Ganja hanya
tumbuh di pegunungan tropis dengan elevasi di atas 1.000 meter di atas permukaan laut
(Moffat, et al. 2004).

Industri ganja (industri rami) terdiri dari sejumlah jenis ganja yang dimaksudkan untuk tujuan
pertanian dan industri. Industri ganja ditandai dengan konten THC rendah dan CBD tinggi.
Di sebagian besar negara Eropa pada saat ini Batas hukum untuk budidaya adalah 0,2 persen
Δ9-THC (Kanada: 0,3 persen). Rasio CBD ke THC lebih besar dari satu. Foto tanaman ganja
dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut

1.1
II. Klasifikasi Ganja :

Adapun klasifikasi ganja secara ilmiah adalah sebagai berikut :


Kingdom : Plantae
Phylum : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Urticales
Family : Cannabinaceae
Genus : Cannabis
Spesies : Cannabis sativa L.
Nama Indonesia : Ganja

III. Kandungan Kimia Ganja

a. Zat aktif yang ditemukan pada ganja sampai saat ini sejumlah 60 cannabinoid, diantaranya
Δ9-THC (Delta 9 Tetrahydrocanabinol), CBD (Canabideol), CBN (Canabinol), CBC
(Cannabichromene), CBG (Cannabigerol) dan lain-lain (Tayyap and Durre, 2014). Beberapa
zat aktif yang ditemukan pada ganja adalah sebagai berikut.

b. Δ9-Tetrahydrocannabinol dan Δ9-Tetrahydrocannabinolic Acid

Konstituen aktif yang utama pada ganja adalah Δ9-THC, yang mempunyai efek
halusinogenik dan depresan. Pada saat ganja dijadikan rokok, Δ9- tetrahydrocannabinolic
acid (Δ9-THCA) hanya sebagian yang diubah menjadi THC. Suhu konversi bergantung pada

7
dekarboksilasi THCA dibawah analisis dan kondisi merokok. Besarnya rata- rata konversi
menjadi THC dibawa kondisi analisis sekitar 70%. Sedangkan pasa saat dijadikan rokok
berkisar 30% (Jung, et al. 2009). Struktur kimia Δ9-THC ditunjukkan pada Gambar 2.1 dan
struktur kimia (THCA) ditunjukkan pada Gambar 2.2 berikut

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Waktu paruh dari THC dalam plasma berkisar antara 20–36 jam. Bila digunakan
dengan inhalasi/merokok, efeknya muncul selama 7–10 menit pada waktu 2–3 jam pada
pengguna tetap waktu paruh Δ9-THC sekitar 2 jam, Δ9-THC 11 oic acid sekitar 120 jam.
Pada pengguna tidak tetap waktu paruh Δ9-THC sekitar 1,5 jam, Δ9-THC 11 oic acid sekitar
144 jam (Siegel, 2000). Gambar 2.3 menunjukkan Metabolisme Δ9-THC.

8
Gambar 2.3

Masing- masing sifat kimia dan fisika kedua senyawa tersebut sebagai berikut:

Sifat kimia dan fisika Δ9-THC

Rumus Molekul: C21H30O2


Berat Molekul: 314,46 gram/mol
Kelarutan: Tidak larut dalam air, Larut dalam etanol, kloroform dan n-hexan

9
Sifat kimia dan fisika Δ9-THCA

Rumus Molekul: C22H30O4


Berat Molekul: 358 gram/mol
Kelarutan: Tidak larut dalam air, Larut dalam etanol, kloroform dan n-hexan.

(UNODC. 2009)

c. cannabidiol

Konstituen utama lain dari materi tanaman ganja adalah CBD, telah terbukti memiliki
anxiolytic dan sifat antipsikotik dan untuk memperbaiki beberapa efek samping dari THC.
THC dan CBD telah terbukti memiliki efek berlawanan pada daerah aktivasi otak dalam
berbagai tugas kognitif (Nadia, et al. 2014). CBD merupakan tanaman konstituen non-
psikotropika, umumnya ditemukan dalam konsentrasi yang relatif tinggi di ganja (Raphael, et
al. 2007). CBD adalah komponen dari ganja dan merupakan 40% dari ekstrak tanaman.
Namun, konsentrasi CBD sangat bervariasi dan tergantung pada kondisi pertumbuhan,
fenotip yang berbeda ganja ilegal, dan pada bagian tanaman dianalisis (Mateus, et al. 2011).
Struktur kimia CBD ditunjukkan pada Gambar 2.4.

Sifat kimia dan fisika CBD

Rumus Molekul: C21H30O2


Berat Molekul: 314,46 gram/mol
Kelarutan: Tidak larut dalam air, Larut dalam etanol, kloroform dan n-hexan.
o
Titik lebur: 66-67 C

(UNODC. 2009)

d. Cannabinol

CBN adalah cannabinoid alami pertama yang diisolasi dan dimurnikan. Pada tahun 1896
Wood, et al sebuah kelompok riset dari Cambridge melaporkan isolasi senyawa yang disebut
sebagai CBN dengan distilasi (Sabrina. 2014). Gambar 2.5 menunjukkan Struktur CBN.

10
Gambar 2.5

Sifat kimia dan fisika CBN

Rumus molekul: C21H26O2


Berat Molekul: 310,43 gram/mol
Kelarutan: Tidak larut dalam air Larut dalam etanol, kloroform dan n-hexan.
o
Titik Lebur: 76-77 C

e. Cannabichromene

Kandungan CBC dalam ganja berkisar 0,7-0,8%, disamping itu abundance relatif sangat
kecil. Hanya sedikit penelitian CBC secara farmakologi. CBC berfungsi sebagai anti
mikroba, efek anti implamantologi dan bersifat analgesik. Struktur CBC ditunjukkan pada
Gambar 2.6.

Gambar 2.6

f. Cannabigerol

CBG adalah jenis Cannabinoid yang tidak memiliki sifat psikoaktif. Memiliki aktivitas anti
tumor in-vitro, bersifat antibakterial (Erin, et al. 2011). CBG adalah cannabinoid pertama kali
diidentifikas dan prekursor asam CBG terbukti menjadi cannabinoid biogenik pertama
diproduksi di pabrik. Rantai samping propyl dan turunan monomethyl ether merupakan
cannabinoids lain dari kelompok ini (Rudolf. 2007). Gambar 2.7 Struktur Kimia CBG.

11
Gambar 2.7

IV. Macam-macam Jenis Ganja


Ø  Purple Passion
Ø  Hash piant
Ø  Hawaiian Sativa
Ø  Hollywood 0.6.
Ø  Mago
Ø  Master
Ø  Misty Haze
Ø  Mc. Nice
Ø  Trainweek
Ø  Bubba
Ø  Rowdy 06
Ø  Sove Diesel
Ø  Supper Bubble
Ø  Supper Silver Kush
Ø  Teve 06 Kush
Ø  Werewolf
Ø  White widon
Ø  GDP
Ø  Xmas Kush
Ø  Shawoenur

V. Pemanfaatan Ganja
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat
kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber
minyak.
 
Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan
ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat
disalahgunakan.
 
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain,
penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah
varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada

12
sama sekali. Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja
menjadi komponen sayur dan umum disajikan. Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar
dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut
bong.

EFEK NARKOBA YANG DIPAKAI RAFFI AHMAD

Ganja dapat menyebabkan euphoria dan relaksasi. Ganja bisa menyebabkan efek
psikotoksik akut yang pada beberapa cara menyerupai “bad trip” akibat Lysergic acid
diethylamide/LSD (Neal. 2002).

Efek yang ditimbulkan tergantung pada jumlah dan cara pemakaiannya. Dalam jangka
pendek dapat menimbulkan perasaan relaksasi, nyaman dan enak, meningkatnya persepsi
visual dan indera pendengaran, banyak berbicara, menimbulkan perasaan bingung dan emosi
menurunkan kemampuan memori, kemampuan mengemudi, dan koordinasi. Pada kasus
halusinasi jarang terjadi. Pada pemakaian dengan merokok, efek akan muncul pada satu
sampai dengan tiga jam. Sedangkan bila dimakan, efek akan muncul 12 jam kemudian.
Kematian karena overdosis sementara ini belum diketahui. Efek pada pemakaian jangka
panjang dapat meningkatkan resiko bronchitis, kanker paru-paru, lesu, bersikap masa bodoh,
melalaikan pekerjaan. Efek dari pemakaian ganja dapat juga menurunkan tekanan darah dan
meningkatkan denyut jantung, sehingga sangat berbahaya apabila digunakan oleh orang yang
mempunyai kelainan jantung. Pemakaian ganja dapat mengurangi kesuburan laki-laki dan
wanita, dan bila digunakan pada saat kehamilan dapat menyebabkan kelahiran premature
(British Medical Assosiation, 2005).

Efek ganja yang terberat adalah di otak. Kerusakan otak yang terjadi merupakan
kerusakan yang irreversible atau tak dapat diubah. Efek ganja di otak tergantung dari lama,
jumlah dan cara pemakaian. Efek yang terjadi ialah euforia, rasa santai, mengantuk dan
berkurangnya interaksi sosial. Pada kasus-kasus keracunan (pemakaian dalam jumlah sangat
banyak) dapat muncul perasaan curiga yang berlebihan (paranoid), halusinasi visual.

Ganja dapat meningkatkan efek sedasi pada susunan saraf pusat apabila digunakan
bersama sama dengan obat yang mempunyai efek sedative, seperti obat anti anxietas, obat
tidur, obat anastesi, narkotik, analgesik, antipsikosis, antidepressan, antihistamin dan alkohol
(British Medical Assosiation, 2005

Faktor yang mempengaruhi kekuatan cannabis menurut kantor Perserikatan Bangsa-


Bangsa (PBB) untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), konsentrasi Δ9- THC dalam
hubungannya dengan senyawa tambahan pada CBN, khususnya CBD yang telah terbukti
mempengaruhi efek Δ9-THC, menentukan kekuatan atau potensi produk ganja. Konsentrasi
Δ9-THC dalam tanaman ganja dan preparasi ganja berikutnya tidak konstan dan bervariasi
sesuai dengan faktor genetik dan teknik budidaya yang digunakan.

13
Kepentingan ilmiah dalam memahami efek dari cannabinoid pada manusia telah
berkembang dalam beberapa tahun terakhir dengan pengakuan bahwa senyawa yang berbeda
dalam ganja materi tanaman dapat sangat berbeda tetapi juga memberi efek sinergis.
Konstituen psikoaktif utama ganja adalah THC, memiliki efek terapi pada manusia, tetapi
juga sebagian besar telah dikaitkan dengan berbagai efek samping, termasuk induksi seperti
gejala psikotik dan gangguan memori. Konstituen utama lain dari materi tanaman ganja,
CBD, telah terbukti memiliki anxiolytic dan sifat antipsikotik dan untuk memperbaiki
beberapa efek samping dari THC. THC dan CBD telah terbukti memiliki efek berlawanan
pada daerah aktivasi otak dalam berbagai tugas kognitif (Nadia. 2014).

a. Biosintesis Cannabinoid

Prekursor dari semua terpenoid, isopentenyl pyrofosfat (IPP) dan dimethylallyl pyrofosfat
(DMAPP) dibiosintesis melalui jalur asam mevalonat. Penelitian selanjutnya menunjukkan
bahwa, banyak terpenoid tanaman yang dibiosintesis melalui jalur fosfat deoksixylulosa yang
ditemukan dan diringkas dalam Gambar 2.8 Intermediet pertama jalur alternatif terpenoid, 1-
deoksi-d-xylulose 5- fosfat, dibentuk dari d-gliseraldehida 3-fosfat dan piruvat oleh aksi
katalitik dari 1- deoxyxylulose 5-synthase fosfat (protein dxs) dan diubah menjadi 2C-metil
derythritol 2,4-cyclodiphosphate oleh aksi katalitik dari protein dxs, ispD, ispE dan ispF yang
ada dalam bakteri serta tanaman. Pada tumbuhan tingkat tinggi, dua jalur terpenoid
tampaknya dipisahkan. Secara khusus, jalur deoxyxylulose fosfat terjadi pada kompartemen
plastid dan jalur mevalonat terletak di sitoplasma.

Gambar 2.8

14
Untuk menganalisis asal biosintesis dari prekursor cannabinoid, memotong kecambah
C. sativa yang disodorkan dengan campuran glukosa berlabel glukosa atau gula. Asam
Tetrahydrocannabinolic dan asam cannabichromenic diisolasi dan dianalisis dengan
spektroskopi NMR kuantitatif. Data memberikan bukti yang jelas bahwa prekursor C5-
terpenoid, IPP dan DMAPP, yang berasal sebagian besar (>98%) melalui jalur deoxyxylulose
fosfat. Bagian asam fenolik tetrahydrocannabinolic dan asam cannabichromenic (6) terbukti
dihasilkan melalui mekanisme jenis poliketida (Fellermeier, et al. 2001).

b. Efek ganja terhadap tubuh

Cannabis sativa L. merupakan alah satu spesies tanaman ganja yang mengandung
senyawa cannabinoid. Cannabinoid merupakan golongan dari bermacam senyawa kimia yang
mengaktifkan reseptor cannabinoid yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia
(rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab) (Khajuria, 2014).

Apabila ganja terikat pada protein maka akan merangsang reaksi sel saraf sehingga
menyebabkan penderita berkeinginan untuk menggunakan obat tersebut secara terus menerus
(aditif) (Starks, 1990). Pengaruh jangka pendek yang diakibatkan oleh ganja adalah gangguan
mengingat dalam belajar, gangguan persepsi, sulit berpikir dan memecahkan masalah, denyut
jantung akan meningkat dan mudah panik (Saito, 2011).

Gangguan akibat pemakaian ganja, yang sering terjadi pada saluran pernafasan yaitu
bronchitis dan asma bronchial. Gejala yang terlihat adalah batuk- batuk, gejala bronchitis
ksonis dan fungsi paru-paru terganggu (Starks, 1990). Pada jantung dapat terjadi gangguan
karena pengguna biasanya mencampurkan ganja dengan cocain, hal trsebut akan
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Ganja dapat menyebabkan kardiovaskuler
terganggu (Mechaulam, 2009).

Beberapa detik setelah Cannabinoid masuk ke dalam alran darah, rasa euforia santai
akan mengalir ke seluruh tubuh. Pengguna yang mengkonsumsi akan pusing, mata akan
makin membesar, membuat warna nampak lebih cerah. Salah satu senyawa yang terkandung
yakni tetrahydrocannabinol adalah zat psikoaktif yang menyebabkan perubahan kimia yang
nyata di dalam otak dan tubuh ketika tubuh mengkomsumsi ganja (Swift, 2013).

Cannabinoid dapat meniru atau memblokir neurotransmiter dengan cara mengganggu


aktifitas normal mereka. Zat ini mengikat reseptor cannabinoid di seluruh tubuh dan
mengirimkan pesan relaksasi menyenangkan dan euforia ke otak (Starcks, 1990). Ada
beberapa kelompok reseptor cannabinoid terkonsentrasi di berbagai tempat di seluruh otak.
Setelah mengkonsumsi cannabis, sistem saraf pusat masih mengirimkan pesan ke otak.

Cannabis akan meredakan nyeri dengan mengikat reseptor dengan cara mengirimkan
pesan yang kuat akan kesenangan dan kebahagiaan ke otak. Proses ini membuktikan bahwa
ganja menjadi salah satu penghilang rasa sakit terbaik yang alami (Grotenhermen, 2002).

c. Pengaruh Jangka Panjang Pemakaian Ganja


Penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang lebih berat apabila ganja
digunakan secara teratur. Beberapa diantaranya:
 

15
- Resiko tinggi bronkhitis, kanker paru-paru dan penyakit-penyakit pernafasan (ganja
mengandung tar dua kali lebih banyak dari rokok).
- Kehilangan minat dan semangat untuk melakukan kegiatan,
- Kehilangan tenaga dan kebosanan.
- Kerusakan memori jangka pendek, daya pikir logikal dan koordinasi gerakan badan.
- Dorongan seks menurun.
- Jumlah sperma berkurang (pada pria), siklus menstruasi tidak teratur (pada wanita).
- Gejala gangguan kejiwaan yang berat.
- Kerusakan sistem kekebalan tubuh.
- Addiction. Ganja menimbulkan ketergantungan mental dan mengakibatkan kecanduan
secara mental.
 - Mengendarai kendaraan bermotor
Ganja mempengaruhi keterampilan motorik dan koordinasi, penglihatan dan kemampuan
untuk mengukur jarak dan kecepatan. Mengendarai mobil atau motor dengan orang yang
sedang "teler" karena ganja adalah sangat berbahaya.
 - Daya ingat dan belajar. Ganja mempengaruhi kemampuan mengingat. THC akan
mengganggu proses berpikir terutama yang membutuhkan logika. Ganja juga dapat
mengakibatkan kesulitan belajar, walaupun pelajaran/tugas yang sederhana, sehingga
seseorang dapat berprestasi buruk dalam pekerjaan atau belajar.
 - Obat-obat lain. Ganja dianggap sebagai 'gerbang narkoba' karena seseorang yang memakai
ganja memiliki resiko yang lebih besar untuk memakai zat-zat adiktif yang lebih keras.
Berdasarkan hasil survey, sekitar 98% pemakai heroin bermula dari memakai ganja.

UNDANG – UNDANG YANG MENJERAT RAFFI AHMAD

Artis Raffi Ahmad ditetapkan sebagai tersangka bersama tujuh orang temannya oleh
Badan Narkotika Nasional (BNN) mulai Jumat.
"Hari ini BNN telah menetapkan delapan orang yang diamankan dari rumah kediaman RA
(Raffi Ahmad, red) di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Minggu (27/1) pada pukul
05.00 WIB," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) BNN Kombes Pol
Sumirat Dwiyanto di Gedung BNN, Jakarta Timur, Jumat (1/2).
Penetapan delapan orang tersangka berdasarkan hasil laboratorium dan lainnya yang
telah dilakukan oleh BNN selama 5X24 jam, katanya.
"Terhadap tersangka RA, telah diterbitkan Surat Perintah Penahanan selama 20 hari terhitung
mulai hari ini dan ditahan di Rutan BNN, Cawang, Jakarta Timur. RA terbukti menguasai 14
butir 'methylene dioxy metacathinone' dan dua linting ganja," papar Sumirat.
Sedangkan terhadap enam tersangka lain yakni WTM, MT, RJ, MF, KA dan JA
sambil menunggu proses penyidikan, keenamnya ditempatkan di panti rehabilitasi.
"Terhadap tersangka UW tidak dilakukan penahanan atas jaminan keluarga dengan ancaman
kurungan maksimal satu tahun," kata Sumirat.

16
Dia menambahkan, Raffi dikenakan pasal berlapis UU No. 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika. "Tersangka RA (Raffi Ahmad) usia 26 tahun dikenakan pasal 111 ayat 1, 112 ayat
1, 132, 133 jun to pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika," kata
Sumirat.

Berikut adalah UU No. 35 Tahun 2009, pasal 111 ayat 1, 112 ayat 1, 127, 132, 133.
Pasal 111 ayat 1 berbunyi demikian;
Pasal 111 (1) “Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara,
memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk
tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama
12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah)”.

Pasal 112 ayat 1 berbunyi demikian;


Pasal 112 (1) “Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah)”.

Pasal 127 berbunyi demikian;


Pasal 127 (1)
“Setiap Penyalah Guna:
a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun;
b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun; dan
c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun.
(2) Dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hakim wajib
memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Pasal 55, dan Pasal 103.
(3) Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibuktikan atau
terbukti sebagai korban penyalahgunaan Narkotika, Penyalah Guna tersebut wajib
menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.”

Pasal 132 berbunyi demikian;


Pasal 132
“(1) Percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan
Prekursor Narkotika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal 113, Pasal
114, Pasal 115, Pasal 116, Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121, Pasal
122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, dan Pasal 129, pelakunya dipidana dengan
pidana penjara yang sama sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal-
Pasal tersebut.

17
(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal 113,
Pasal 114, Pasal 115, Pasal 116, Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121,
Pasal 122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, dan Pasal 129 dilakukan secara
terorganisasi, pidana penjara dan pidana denda maksimumnya ditambah 1/3 (sepertiga).
(3) Pemberatan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku bagi tindak
pidana yang diancam dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana
penjara 20 (dua puluh) tahun”.

Pasal 133 berbunyi demikian;


Pasal 133
“(1) Setiap orang yang menyuruh, memberi atau menjanjikan sesuatu, memberikan
kesempatan, menganjurkan, memberikan kemudahan, memaksa dengan ancaman, memaksa
dengan kekerasan, melakukan tipu muslihat, atau membujuk anak yang belum cukup umur
untuk melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal
113, Pasal 114, Pasal 115, Pasal 116, Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal
121, Pasal 122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, dan Pasal 129 dipidana dengan
pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan paling banyak Rp20.000.000.000,00 (dua puluh
miliar rupiah).
(2) Setiap orang yang menyuruh, memberi atau menjanjikan sesuatu, memberikan
kesempatan, menganjurkan, memberikan kemudahan, memaksa dengan ancaman, memaksa
dengan kekerasan, melakukan tipu muslihat, atau membujuk anak yang belum cukup umur
untuk menggunakan Narkotika, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah)”.

18
BAB 3
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Narkoba adalah obat obatan terlarang yang jika dikonsumsi mengakibatkan kecenduan dan
jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun orecn dalam tubuh
akan rusak takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kemation, Narkoba pun
ada berbagai jenis seperti: heroin, ganja, putaw, kokain, sabu-sabu,dan alkoholpun termasuk
dalam golongan narkoba. Manf aat dir asakan hanyalah sesaat. Tapi mudhorotnya jelas
banyak sekali Banyak organ tubuh menjadi rusak. pNagi bila pakai obat bius. Dalah-salah
poda saat operasi (karena suatu kejadian) bakal tak mam pu lagi bius bagi para penggunanya.
Yang pasti biaya untuk bisa mengkonsumsi barang-barang haram itu, sangatlah mahal. Salah-
salah bisa masuk bui, kalau ketangkap aparat. Seperti halnya dengan Raffi Ahmad.
Raffi Ahmad ditangkap di rumahnya di Jalan Gunung Balong Kavling VII Nomor 16 I,
Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ia menggunakan narkoba jenis ganja. Narkoba jenis ganja
memang sering digunakan oleh para pengguna narkoba.

2. SARAN Diharapkan setelah penulis menyusun makalah ini masyarakat sadar akan
bahayanya mengkonsumsi narkoba dan menyalahgunakan narkoba.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-tentang-narkoba-10

https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/15114/167006011.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

file:///Users/macbookair/Downloads/UU%20Nomor%2035%20Tahun%202009.pdf

https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt510b7dae0535a/raffi-ahmad-ditetapkan-
sebagai-tersangka

https://metro.tempo.co/read/457239/begini-kronologi-penggerebekan-raffi-ahmad-cs/
full&view=ok

20

Anda mungkin juga menyukai