Anda di halaman 1dari 22

Pandangan Kristen Tentang Penyalahgunaan

Narkoba

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Alfredo Bastianta Bukit

NIM: 150406082

Andreas Julian Simangunsong

NIM: 150406100
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………… i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………….………. ii

Bab 1 Pendahuluan………………………………………………………………………………………………. 1
1.1 Alasan pemberian Judul……………………………………………………………………….. 1
1.2 Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………….. 1

Bab 2 Pandangan Kristen tentang Narkoba………………………………………………………….. 2


2.1 Definisi Penyalahgunaan Narkoba………………………………………………………… 2
2.2 Jenis Jenis Narkoba yang disalahgunakan…………………………………………….. 3
2.3 Teknik Penyalahgunaan Narkoba…………………………………………………………. 5
2.4 Alasan Menyalahgunakan Narkoba………………………………………………………. 5
2.5 Akibat Penyalahgunaan Narkoba………………………………………………………….. 7
2.6 Pandangan Masyarakat tentang Penyalahgunaan Narkoba ………………….. 9
2.7 Pandangan Hukum tentang Penyalahgunaan Narkoba………………………….. 10
2.8 Mencegah Penyalahgunaan Narkoba……………………………………………………. 11
2.9 Menolong Pecandu Narkoba…………………………………………………………………. 12
2.10 Pandangan Kristen tentang Narkoba…………………………………………………… 14
2.11 Keterlibatan Kristen dalam Mencegah Narkoba………………………………….. 15
2.12 Keterlibatan Kristen Dalam Menolong Pelaku Narkoba……………………….. 16

Bab 3 Penutup……………………………………………………………………………………………………… 17
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………... 17
3.2 Saran-saran…………………………………………………………………………………………… 18

i
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Alasan Pemberian judul
Alasan Pemberian judul “Pandangan Kristen tentang Narkoba” dilatarbelakangi
oleh penyalahgunaan narkoba oleh masyarakat, terutama pada usia remaja.
Masa remaja adalah masa transisi, dimana pada masa masa seperti ini sering
terjadi ketidakstabilan baik itu emosi maupun kejiwaan. Pada masa transisi ini
juga remaja sedang mencari jati diri sebagai seorang remaja.
Namun sering kali dalam pencarian jati diri ini remaja cendrung salah dalam
bergaul sehingga banyak melakukan hal yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku di masayarakat. Perilaku menyimpang remaja tersebut dapat dikatakan
sebagai kenakalan remaja. Perilaku menyimpang itu memiliki banyak contoh
terutama dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Namun didalam makalah ini bukan hanya membahas tentang penyalahgunaan
narkoba oleh remaja tetapi masyarakat pada umumnya. Dan kita sebagai pengikut
Kristus harus mengetahui tentang penyalahgunaan Narkoba tersebut.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini antara lain
- Menambah wawasan penulis
- Memberu informasi kepada pembaca
- Syarat mengikuti Pendidikan Agama Kristen (PAK)

1
Bab 2 Pandangan Kristen tentang Narkoba
2.1 Definisi Penyalahgunaan Narkoba
Sebelum kita masuk kepada definisi penyalahgunaan narkoba kita terlebih
dahulu harus mengetahui pengertian narkoba, jenis-jenis narkoba, zat-zat yg
terkandung dalam narkoba, dan lain-lain.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza",
mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi
penggunanya.
Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa
psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau
obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat
pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya. Pada saat ini (2015)
terdapat 35 jenis narkoba yang dikonsumsi pengguna narkoba di Indonesia dari yang
paling murah hingga yang mahal seperti LSD. Di dunia terdapat 354 jenis narkoba.
Jadi dapat didefinisikan Penyalahgunaan narkoba adalah pemakain obat-
obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan
penelitian serta digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Dalam
kondisi yang cukup wajar/sesuai dosis yang dianjurkan dalam dunia kedokteran saja
maka penggunaan narkoba secara terus-menerus akan mengakibatkan
ketergantungan, depedensi, adiksi atau kecanduan.

2
2.2 Jenis-Jenis Narkoba yang Disalahgunakan
Seperti yang kita ketahui Narkoba adalah singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan bahan adaktif lainya,yaitu nama seglongan zat alamiah, semi sintetik
maupun sintetik. Kadang disebut juga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif).
Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti Halusinasi, ketagihan,
dan efek psikologi lainnya.

Narkotika
Narkotika Sebenarnya narkotika adalah zat ataupun obat yang berasal dari
sejenis tanaman atau bukan tanaman, baik berbentuk semi sintetis maupun sintetis.
Misalnya : mariyuana yang lebih terkenal dengan nama ganja, bunga koka, kokain,
opium yang digolongkan narkotika.

A. Ganja/Mariyuana/Kanabis Sativa ( Halusinogen)


a. Ganja yang dikenal juga dengan nama cannabis sativa pada mulanya banyak
digunakan sebagai obat relaksan untuk mengatasi
intoksikasi (keracunan ringan). Bahan yang
digunakan dapat berupa daun, batang dan biji,
namun kemudian disalahgunakan pemakaiannya.
b. Banyak orang mengkonsumsi ganja dengan cara
menghisap seperti orang menghisap rokok. Ada
juga dengan cara memasukkan ke dalam makanan
guna mendapatkan rasa nikmat.
c. Membuat ketagihan secara mental dan berfikir
menjadi lamban dan pecandunya nampak
bodohkarena zat tersebut dapat mempengaruhi konsentrasi dan ingatan serta
kemampuan berfikir menjadi menurun. d. Mengandung bahan kimia Delta-
9tetrahydrocanabinol (THC) yang dapat mempengaruhi pemakai dalam cara melihat
dan mendengar.
e. Bahwa pemakai ganja dalam waktu panjang dapat menyebabkan schizophrenia
atau kegilaan.

B. Morfin
Morfin merupakan turuna opium yang dibuat dari hasil pencampuran getah
poppy (papaver sormary ferum) dengan bahan kimia lain, sifatnya jadi semi sintetik.
Morfin merupakan zat aktif dari opium. Di dalam dunia kedokteran zt ini digunakan
untuk mengurangi rasa sakit pada waktu dilakukannya pembedahan/operasi.

3
Ketika pecah perang saudara di Amerika Serikat tahun 1856 zat ini digunakan
untuk serdadu yang luka, mengurangi rasa sakit. Akan tetapi efeknya yang negative
maka penggunya diganti dengan obat-obatan sintetik lainnya.

C.Heroin
Heroin ini merupakan turunan morfin yang sudah mengalami proses kimiawi. Pada
mulanya heroin ini di gunakan untuk pengobatan ketergantungan morfin, tetapi
kemudian terbukti bahwa kecanduan heroin justru lebih hebat. Morfin atau heroin
disebut juga putaw. Bentuknya seperti serbuk putih tidak berbau.

D. Kokain
Efek dari penggunaan kokain dapat menyebabkan paranoid, halusinasi serta
berkurang rasa percaya diri. Pemakaian obat ini akan merusak saraf di otak. Selain
memperburuk system pernafasan, penggunaan yang berlebihan sangat
membahayakan dan bisa membawa kematian. Kokain yang turunannya putaw sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia.

Morpin Heroin Kokain

PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah obat-obatan yang bukan narkotika, tetapi mempunyai efek
yang sama dengan narkotika apabila disalahgunakan. Karena sasaran dari obat-
obatan tersebut adalah syaraf-syaraf tertentu dari system syaraf pusat di otak.
Pemakaian obat ini menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.
Contoh obat-obatan yang tergolong jenis psikotropika antara lain :
Shabu-shabu,Ekstasi, amphetamin (zat psikostimulan), Rohypnol/ pil koplo, Mandrax

4
A. Shabu
Zat yang tidak berbau dan bening ini merupakan komoditas baru yang sedang
trend dan laris. Dalam dunia kedokteran disebut juga
dengan istilah Methamfetamine yang masih saudara
kandung ecstasy, karena sama-sama tergolong dalam
keluarga psikotropika stimulansia dapat menyebakan
ketergantungan Indikasi
- Bentuk seperti kristal putih mirip vetsin
- Efek penggunaan zat sama dengan ecstasy
menyebabkan kenikmatan semu
- Mengakibatkan efek yang kuat pada system syaraf
- Pemakai akan bergantung secara fisik dan mental
- Penggunaan terus menerus dapat merusak otot jantung
- Zat ini mendorong tubuh melampaui ambang batas kekuatan fisik
- Pemakai mersa terbang dengan perasaan kosong, sementara itu berangsur
-angsur membangkitkan kegelisahan yang luar biasa
- Efek langsung penggunaannya menjurus pada prilaku

B. Ekstasi
Dari sekian banyak jenis narkoba yang beredar maka ekstasi mungil inilah yang
paling banyak di produksi di dalam negeri. Selain dari bahan bakunya mudah di dapat
harga jualnya pun bervariasi mulai dari harga golongan “high class eksekutif”
selebritis, diatas Rp.100.000 hingga harga banting di warung kafe Rp. 10.000/butir.
Inex nama lain ekstacy ini masih keturunan kandung psikotropika banyak di
perjualbelikan bagai kacang goreng.
Ekstasi beredar dalam bentuk tablet dan kapsul dengan ukuran sebesar
kancing kerah baju yang berdiri dari berbagai macam jenis, diantaranya : Adam, Eva,
Flash, Dolar, Bonjovi, Mike Tyson, Playboy, Apple, Angel, White Dove, dan lain-lain.

C.Bahan adiktif
Meskipun bahan zat adiktif bukan narkotika atau psikotropika tetapi
penyalahgunaannya dapat berdampak buruk bagi penggunanya, karena dapat
menimbulkan ketergantungan atau ketagihan. Selain merusak kesehatan diri pribadi
akibat minuman keras yang mengandung etanol, karbohidrat, tapi dapat
memabukkan orang yang menenggaknya. Begitu juga tembakau yang mengandung
tar dan nikotin yang dapat menimbulkan penyakit jantung koroner.

5
2.3 Teknik Penyalahgunaan Narkoba
Bentuk narkoba bermacam - macam, bergantung dari asal pembuatannya Ada
narkoba yang berasal dari tanaman. Ada narkoba dari bahan yang diolah secara
kimiawi dari tanaman, dan disebut bahan semi-sintetis contoh Heroin. Ada pula
narkoba yang berasal dari bahan kimia murni hasil olahan pabrik,dan disebut bahan
sintetis, Contoh: amfetamin,ekstasi,beberapa obat penenang/ obat tidur.
Cara pemakaian narkoba pun bermacam – macam yaitu ditelan,
diminum,dihisap,dihirup, dan disuntikan.
Contoh - contoh:
- ditelan: obat penenang / tidur,dan tablet ekstasi.
- diminum:alkohol;
- dihisap:nikotin
- dihirup melaui hidung:zat yang dihirup(ngelem),kokain,shabu, dan heroin.
- disuntikan ke dalam pembuluh darah balik ( vena): heroin, shabu,dan ekstasi

2.4 Alasan Penyalahgunaan Narkoba


Berikut ini adalah alasan-alasan mengapa seseorang ataupun kelompok
menggunakan Narkoba

1.Faktor Diri
a.Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berfikir panjang
tentang akibatnya di kemudian hari.
b.Keinginan untuk mencoba-coba kerena penasaran.
c.Keinginan untuk bersenang-senang.
d.Keinginan untuk dapat diterima dalam satu kelompok (komunitas) atau lingkungan
tertentu.
e.Workaholic agar terus beraktivitas maka menggunakan stimulant (perangsang).
f.Lari dari masalah, kebosanan, atau kegetiran hidup.
g.Mengalami kelelahan dan menurunya semangat belajar.
h.Menderita kecemasan dan kegetiran.
i.Kecanduan merokok dan minuman keras. Dua hal ini merupakan gerbang ke arah
penyalahgunaan narkoba.
j.Karena ingin menghibur diri dan menikmati hidup sepuas-puasnya.
k.Upaya untuk menurunkan berat badan atau kegemukan dengan menggunakan obat
penghilang rasa lapar yang berlebihan.
l.Merasa tidak dapat perhatian, tidak diterima atau tidak disayangi, dalam lingkungan
keluarga atau lingkungan pergaulan.

6
m.Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
n.Ketidaktahuan tentang dampak dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
o.Pengertian yang salah bahwa mencoba narkoba sekali-kali tidak akan menimbulkan
masalah.
p.Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau
kelompok pergaulan untuk menggunakan narkoba.
q.Tidak dapat atau tidak mampu berkata TIDAK pada narkoba.

2.Faktor Lingkungan
a.Keluarga bermasalah atau broken home.
b.Ayah, ibu atau keduanya atau saudara menjadi pengguna atau penyalahguna atau
bahkan pengedar gelap nrkoba.
c.Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau beberapa atau bahkan
semua anggotanya menjadi penyalahguna atau pengedar gelap narkoba.
d.Sering berkunjung ke tempat hiburan (café, diskotik, karoeke, dll.).
e.Mempunyai banyak waktu luang, putus sekolah atau menganggur.
f.Lingkungan keluarga yang kurang / tidak harmonis.
g.Lingkungan keluarga di mana tidak ada kasih sayang, komunikasi, keterbukaan,
perhatian, dan saling menghargai di antara anggotanya.
h.Orang tua yang otoriter,.
i.Orang tua/keluarga yang permisif, tidak acuh, serba boleh, kurang/tanpa
pengawasan.
j.Orang tua/keluarga yang super sibuk mencari uang/di luar rumah.
k.Lingkungan sosial yang penuh persaingan dan ketidakpastian.
l. Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk, orang tidak dikenal secara pribadi, tidak ada
hubungan primer, ketidakacuan, hilangnya pengawasan sosial dari
masyarakat,kemacetan lalu lintas, kekumuhan, pelayanan public yang buruk, dan
tingginya tingkat kriminalitas.
m.Kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, dan keterlantaran.

3.Faktor Ketersediaan Narkoba


Narkoba itu sendiri menjadi faktor pendorong bagi seseorang untuk memakai
narkoba
karena :
a.Narkoba semakin mudah didapat dan dibeli.

7
b.Harga narkoba semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat.
c.Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara pemakaian, dan bentuk kemasan.
d.Modus Operandi Tindak pidana narkoba makin sulit diungkap aparat hukum.
e.Masih banyak laboratorium gelap narkoba yang belum terungkap.
f.Sulit terungkapnya kejahatan computer dan pencucian uang yang bisa membantu
bisnis perdagangan gelap narkoba.
g.Semakin mudahnya akses internet yang memberikan informasi pembuatan
narkoba.
h.Bisnis narkoba menjanjikan keuntugan yang besar.
i. Perdagangan narkoba dikendalikan oleh sindikat yagn kuat dan professional. Bahan
dasar narkoba (prekursor) beredar bebas di masyarakat.

2.5 Akibat Penyalahgunaan Narkoba


Penyalahgunaan obat jenis narkoba sangat berbahaya karena dapat
mempengaruhi susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan,
karena mempengaruhi susunan syaraf. Narkoba menimbulkan perubahan perilaku,
perasaan, persepsi,dan kesadaran.
Pemakaian narkoba secara umum dan juga psikotropika yang tidak sesuai dengan
aturan dapat menimbulkan efek yang membahayakan tubuh.
Berdasar efek yang ditimbulkan dari penyalahgunaan Narkoba dibedakan menjadi 3,
yaitu:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas
fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan
kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya
seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta
kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang
sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau
mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman
seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada
jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai
adalah marijuana atau ganja.

8
Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada
sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan
ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis
narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara
umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial
seseorang.
1) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap fisik
 Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
 Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi
akut otot jantung, gangguan peredaran darah
 Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
 Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
 Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
 Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi adalah
gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi
(estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
 Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi pada remaja
perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan
menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
 Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum
suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B,
C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
 Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over
dosis bisa menyebabkan kematian

9
2) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap psikis
 Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
 Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
 Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
 Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
 Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
3) Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap lingkungan sosial
 Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
 Merepotkan dan menjadi beban keluarga
 Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan
sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis
ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang
tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

2.6 Pandangan Masyarakat tentang Narkoba


Penyalahgunaan narkoba sedang marak dibicarakan oleh masyarakat Indonesia
maupun masyarakat dunia dan memang menurut mereka penyalahgunaan narkoba
sedang dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Penggunaan obat-obatan
terlarang telah merasuk kedalam masyarakat dan mengancam generasi muda. Tidak
hanya orang dewasa melainkan ikut juga ke anak usia sekolah. Penggunaan narkoba
dapat berakibat sangat buruk bagi kondisi kesehatan, jiwa, fisik, psikis dan rohani,
termasuk juga hubungan dengan sesama, hubungan dengan orangtua, hubungan
dengan keluarga dan lainnya.
Berbagai tindakan kriminal seperti mencuri, merampok, pemerkosaan,
pembunuhan dan hal lainnya sangat dipengaruhi obat-obatan terlarang tersebut.
Kesadaran dan akal sehat dari pemakai narkoba tersebut seakan hilang. Itu karena
zat-zat yang terdapat pada narkoba tersebut membuat sel saraf diotak menjadi tidak
berjalan dengan semestinya sehingga para pemakai narkoba tersebut tidak kenal
takut untuk melakukan hal-hal tersebut.

10
2.7 Pandangan Hukum tentang Narkoba
Pengaturan narkotika berdasarkan undang-undang nomor 35 tahun 2009 (UU
No.35 tahun 2009), bertujuan untuk menjamin ketersedian guna kepentingan
kesehatan dan ilmu pengetahuan, mencegah penyalahgunaan narkotika, serta
pemberantasan peredaran gelap narkotika.
Penyalahgunaan narkotika di Indonesia sudah sampai ketingkat yang sangat
mengkhawatirkan, fakta dilapangan menunjukan bahwa 50% penghuni LAPAS
(lembaga pemasyarakatan) disebabkan oleh kasus narkoba atau narkotika. Berita
kriminal di media masa, baik media cetak maupun elektronik dipenuhi oleh berita
penyalahgunaan narkotika. Korbannya meluas kesemua lapisan masyarakat dari
pelajar, mahasiswa, artis, ibu rumah tangga, pedagang , supir angkot, anak jalanan,
pejabat dan lain sebagainya. Narkoba dengan mudahnya dapat diracik sendiri yang
sulit didiktesi. Pabrik narkoba secara ilegalpun sudah didapati di Indonesia.
Penegakan hukum terhadap tindak pidana narkotika telah banyak dilakukan
oleh aparat penegakan hukum dan telah banyak mendapatkan putusan hakim di
sidang pengadilan. Penegakan hukum ini diharapkan mampu sebagai faktor
penangkal terhadap merebaknya peredaran perdagangan narkoba atau narkotika,
tapi dalam kenyataan justru semakin intensif dilakukan penegakan hukum, semakin
meningkat pula peredaran perdagangan narkotika tersebut.

Tindak pidana narkoba atau narkotika berdasarkan undang-undang nomor 35


tahun 2009 (UU No.35 tahun 2009), memberikan sangsi pidana cukup berat, di
samping dapat dikenakan hukuman badan dan juga dikenakan pidana denda, tapi
dalam kenyataanya para pelakunya justru semakin meningkat. Hal ini disebabkan
oleh faktor penjatuhan sangsi pidana tidak memberikan dampak atau deterrent
effect terhadap para pelakunya.
Gejala atau fenomena terhadap penyalahgunan narkotika dan upaya
penanggulangannya saat ini sedang mencuat dan menjadi perdebatan para ahli
hukum. Penyalahgunaan narkoba atau narkotika sudah mendekati pada suatu
tindakan yang sangat membahayakan, tidak hanya menggunakan obat-obatan saja,
tetapi sudah meningkat kepada pemakaian jarum suntik yang pada akhirnya akan
menularkan HIV.
Perkembangan kejahatan narkotika pada saat ini telah menakutkan kehidupan
masyarakat. Dibeberapa negara, termasuk indonesia , telah berupaya untuk
meningkatkan program pencegahan dari tingkat penyuluhan hukum sampai kepada
program pengurangan pasokan narkoba atau narkotika.

11
2.8 Mencegah Penyalahgunaan Narkoba
Mengetahui bahaya penggunaan Narkoba maka cara ini dapat digunakan
dalam mencegah pemakaian narkoba
1. Jangan pernah mencobanya, walaupun untuk iseng atau untuk alasan lain, kecuali
perintah dokter/alasan medis.
2. Kuatkan iman, mantapkan pribadi, pakailah rasio (pemikiran, pertimbangan) lebih
banyak dari pada emosi.
3. Jangan menghindar dari problem, tetapi hadapi dan atasi persoalan sampai tuntas,
bila tak mampu konsultasi pada ahli.
4. Pilihlah pergaulan yang aman jangan yang berbahaya.
5. Pilih kegiatan yang sehat, tak merugikan diri sendiri ataupun orang lain, ikutilah
klub olah raga, organisasi sosial. Lakukan hobi bersama teman dan keluarga.
6. Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-malam.
Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan bersama, masak bersama,
beres-beres bersama nonton bersama keluarga.
7. Selalu berusaha menjadi pribadi yang baik, bertindak positif, bertanggungjawab,
jadilah figure/sosok yang diteladani.
8. Berusahalah "saling mendengar", saling mengingatkan dan saling memaafkan agar
semakin mendewasakan pribadi masing-masing.
9. Buatlah keluarga, rumah tangga, menjadi tempat yang paling menyenangkan,
paling menenangkan sehingga membuat "betah" tinggal bersama "sahabat".
10. Selalu ingatkan, bahwa ancaman hukuman untuk penyalah guna Narkoba, apalagi
bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga Pemasyarakatan.
11. Ingatkan bahwa Narkoba akan merusak kerja otak, susunan syaraf pusat, merusak
ginjal, lever dan sebagainya.
Lebih baik mencegah terkena pengaruh Narkoba daripada kita harus
mengobatinya. Karena untuk proses pengobatan dan penyembuhan tidaklah mudah
dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

12
2.9 Menolong Pecandu Narkoba
Cara menolong pecandu narkoba terutama dengan cara rehabilitasi. Tahap-
tahap rehabilitasi antara lain:
1. Tahap rehabilitasi medis (detoksifikasi), tahap ini pecandu diperiksa seluruh
kesehatannya baik fisik dan mental oleh dokter terlatih. Dokterlah yang memutuskan
apakah pecandu perlu diberikan obat tertentu untuk mengurangi gejala putus zat
(sakau) yang ia derita. Pemberian obat tergantung dari jenis narkoba dan berat
ringanya gejala putus zat. Dalam hal ini dokter butuh kepekaan, pengalaman, dan
keahlian guna memdeteksi gejala kecanduan narkoba tersebut.
2. Tahap rehabilitasi nonmedis, tahap ini pecandu ikut dalam program rehabilitasi. Di
Indonesia sudah di bangun tempat-tempat rehabilitasi, sebagai contoh di bawah BNN
adalah tempat rehabilitasi di daerah Lido (Kampus Unitra), Baddoka (Makassar), dan
Samarinda. Di tempat rehabilitasi ini, pecandu menjalani berbagai program
diantaranya program therapeutic communities (TC), 12 steps (dua belas langkah,
pendekatan keagamaan, dan lain-lain.
3. Tahap bina lanjut (after care), tahap ini pecandu diberikan kegiatan sesuai dengan
minat dan bakat untuk mengisi kegiatan sehari-hari, pecandu dapat kembali ke
sekolah atau tempat kerja namun tetap berada di bawah pengawasan.
Untuk setiap tahap rehabilitasi diperlukan pengawasan dan evaluasi secara terus
menerus terhadap proses pulihan seorang pecandu.
Dalam penanganan pecandu narkoba, di Indonesia terdapat beberapa metode terapi
dan rehabilitasi yang digunakan yaitu :
1. Cold turkey; artinya seorang pecandu langsung menghentikan penggunaan
narkoba/zat adiktif. Metode ini merupakan metode tertua, dengan mengurung
pecandu dalam masa putus obat tanpa memberikan obat-obatan. Setelah gejala
putus obat hilang, pecandu dikeluarkan dan diikutsertakan dalam sesi konseling
(rehabilitasi nonmedis). Metode ini bnayak digunakan oleh beberapa panti
rehabilitasi dengan pendekatan keagamaan dalam fase detoksifikasinya.
2. Metode alternatif

13
3. Terapi substitusi opioda; hanya digunakan untuk pasien-pasien ketergantungan
heroin (opioda). Untuk pengguna opioda hard core addict (pengguna opioda yang
telah bertahun-tahun menggunakan opioda suntikan), pecandu biasanya mengalami
kekambuhan kronis sehingga perlu berulang kali menjalani terapi ketergantungan.
Kebutuhan heroin (narkotika ilegal) diganti (substitusi) dengan narkotika legal.
Beberapa obat yang sering digunakan adalah kodein, bufrenorphin, metadone, dan
nalrekson. Obat-obatan ini digunakan sebagai obat detoksifikasi, dan diberikan dalam
dosis yang sesuai dengan kebutuhan pecandu, kemudian secara bertahap dosisnya
diturunkan.
Keempat obat di atas telah banyak beredar di Indonesia dan perlu adanya kontrol
penggunaan untuk menghindari adanya penyimpangan/penyalahgunaan obat-obatan
ini yang akan berdampak fatal.
4. Therapeutic community (TC); metode ini mulai digunakan pada akhir 1950 di
Amerika Serikat. Tujuan utamanya adalah menolong pecandu agar mampu kembali
ke tengah masyarakat dan dapat kembali menjalani kehidupan yang produktif.
Program TC, merupakan program yang disebut Drug Free Self Help Program. program
ini mempunyai sembilan elemen yaitu partisipasi aktif, feedback dari keanggotaan,
role modeling, format kolektif untuk perubahan pribadi, sharing norma dan nilai-nilai,
struktur & sistem, komunikasi terbuka, hubungan kelompok dan penggunaan
terminologi unik. Aktivitas dalam TC akan menolong peserta belajar mengenal dirinya
melalui lima area pengembangan kepribadian, yaitu manajemen perilaku,
emosi/psikologis, intelektual & spiritual, vocasional dan pendidikan, keterampilan
untuk bertahan bersih dari narkoba.
5. Metode 12 steps; di Amerika Serikat, jika seseorang kedapatan mabuk atau
menyalahgunakan narkoba, pengadilan akan memberikan hukuman untuk mengikuti
program 12 langkah. Pecandu yang mengikuti program ini dimotivasi untuk
mengimplementasikan ke 12 langkah ini dalam kehidupan sehari-hari.

14
2.10 Pandangan Kristen tentang Penyalahgunaan Narkoba
NARKOBA atau NAPZA dalam pandangan agama Kristen Katholik dan Protestan juga
merupakan barang haram. Sebagaimana bisa kita kutip dari firman-firman sebagai
berikut :
“ Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang
tidak berbuahklan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu
”. ( Galatia 5 : 11 ).
“ YESUS berkata kepada murid-murid Nya : Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia
harus menyangkal ”. ( Matius 16 : 24 ).
“ Marilah kita melakukannya dengan mata tertuju kepada YESUS, yang memimpin
kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang
dengan mengabaikan kehinaan ”. ( Ibrani 12 : 2 ).
Dari firman-firman tersebut di atas, dapat dipahami bahwa umat Kristiani
dilarang melakukan perbuatan-perbuatan yang destruktif (merusak), termasuk
penyalahgunaan NARKOBA. Sebaliknya, umat Kristiani diperintahkan untuk mengikuti
jejak YESUS, dengan keharusan untuk menyangkal setiap ajakan hawa nafsu yang
dapat menjerumuskan manusia kepada kehinaan.
Dalam pandangan agama Kristen, dikatakan bahwa tanpa disadari “Pecandu
NARKOBA” berarti telah meninggalkan kayu salibnya, dan berjalan berseberangan
dengan YESUS. Sebagaimana firman Nya :

“ Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi
murid Ku ”. ( Lukas 14 : 27 ).
“ YESUS memanggil murid-muridnya dan berkata : Setiap orang yang mau mengikuti
Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku ”. ( Markus 8 :
34 ).
Penyalahguna NARKOBA adalah orang-orang yang telah sesat, karenanya mereka
ditegur dan diingatkan Allah, dalam firman Nya :
“ Sesungguhnya berbahagialah manusia yang ditegur Allah, sebab itu janganlah
engkau menolak didikan Yang Maha Kuasa ”. ( Ayub 15 : 17 ).
“ Karena perintah itu pelita dan ajaran itu cahaya, serta teguran yang mendidik itu
jalan kehidupan ”. ( Amsal 29 : 15 ).
“ Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan
mempermalukan ibunya ”. ( Amsal 29 : 15 ).

15
2.11 Keterlibatan Kristen dalam mencegah Narkoba

Agama Kristen melarang umatnya melakukan perbuatan yang merusak dirinya.


Rasul Paulus menuliskan agar hendaknya kita mempersembahkan tubuh sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah ( Roma 12:1
). Hal ini mengajarkan kepada kita agar tidak mencemarkan diri dengan narkoba,
sebab narkoba hanya akan merusak tubuh. Kita juga harus memahami bahwa tubuh
kita adalah bait Roh Kudus ( 1 Korintus 6:19 ). Hal yang kudus tidak dapat bergabung
dengan hal yang kotor, untuk itu kita harus menjaga kebersihan tubuh kita dari
penyalahgunaan narkoba. Hendaklah kita memuliakan Allah dengan tubuh kita ( 1
Korintus 6:20 ). Dasar agama yang ditanamkan sejak kecil akan menjadi perisai bagi
diri seseorang untuk menolak sesuatu yang merusak akhlak. Akan tetapi orang -
orang yang tidak pernah mendapatkan pendidikan agama sangat rawan melakukan
tindakan kriminal seperti memakai narkoba, minum minuman keras, dll. Untuk itu
kita sebagai orang Kristen adalah orang-orang yang telah dikeluarkan dari kuasa
kegelapan atau dosa oleh Allah.

Kita tahu bahwa penyalahgunaan narkoba adalah suatu perbuatan kegelapan


atau dosa. Kita harus menghargai usaha agung Allah dan Kristus yang telah
membebaskan kita dari dosa-dosa kita di masa lampau dan tidak lagi kembali
melakukannya atau mau mencoba melakukan dosa, seperti terlibat dalam
penyalahgunaan obat-obat terlarang atau minum minuman keras. Suatu fakta yang
kita temukan bahwa yang paling rentan terlibat dalam penyalahgunaan obat-obat
terlarang dan minum minuman beralkohol adalah kaum muda. Oleh sebab itu, bagi
kaum muda dalam gereja Tuhan harus menjaga diri dan berhati-hati bergaul dengan
orang-orang dunia, karena melalui pergaulan kita bisa terjerumus dalam tindakan
terkutuk ini. Ingatlah selalu peringatan Tuhan, “ Janganlah kamu sesat: Pergaulan
yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” ( 1 Korintus 15:33 ). Kita harus selalu
mempertimbangkan akibat yang akan kita terima bila terlibat dalam tindakan ini,
yang bukan hanya pada fisik, mental, social, tetapi yang paling mengerikan adalah
bila jiwa kita menderita selamanya di dalam neraka yang kekal kelak.

16
2.12 Keterlibatan Kristen Dalam Menolong Pelaku Narkoba

Tuhan YESUS tak pernah berhenti untuk menolong mereka yang terjebak
dalam kecanduan narkoba. Dalam Markus 10 : 27 Yesus berkata, “Bagi manusia hal
itu tidak mungkin, Tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah
mungkin bagi Allah.” Dia dapat memberikan mereka teman – teman yang baik untuk
diajak bicara, juga guru-guru, anggota keluarga, atau para penasihat yang akan
menolong mereka. YESUS punya kuasa untuk melepaskan mereka dari belenggu
kecanduan sebagaimana Dia telah membebaskan orang-orang yang dulu dikuasai
setan atau roh-roh jahat. Tuhan sanggup menolong mereka, dan semua itu dimulai
dari suatu hubungan pribadi dengan YESUS. Sebagai orang Kristen kita juga harus
menolong mereka para pelaku narkoba, seperti memberi dukungan, doa, mendengar
keluhannya, dll. Firman-Nya berkata, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Galatia 6:2) dan “Ketahuilah barang
siapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan
menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.” (Yakobus 5 :
20). Tuhan YESUS ingin kita untuk menolong mereka para pelaku narkoba
sebagaimana Ia telah datang kedunia untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita.

17
BAB 3 Penutup

3.1 Kesimpulan

1. Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, san bahan adiktif lainnya.
2. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
atau bukan sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
3. Psikotropika adalah adalah obat-obatan yang bukan narkotika, tetapi mempunyai
efek yang sama dengan narkotika apabila disalahgunakan yaitu perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku
4. Bahan adiktif adalah bahan atau zat yang menyebabkan manusia kecanduan
terhadap zat tersebut.
5. Penyalahgunaan narkoba adalah pemakain obat-obatan atau zat-zat berbahaya
dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian serta digunakan tanpa
mengikuti aturan atau dosis yang benar.
6. Berdasarkan efek yang ditimbulkan dari penyalahgunaan Narkoba dibedakan
menjadi 3, yaitu:
1. Depresan
2. Stimulan
3. Halusinogen
7. Akibat narkoba berpengaruh pada:
1. fisik
2. psikis
3. lingkungan social
8. Tuhan menghendaki agar umat_Nya hidup seturut kehendak_Nya dan
memberikan tubuh mereka sebagai persembahan yang kudus kepada Allah, untuk itu
manusia tidak selayaknya menyalahgunakan narkoba.
9. Manusia hendaknya selalu bijak dan berhikmat dalam kehidupannya sehari-hari
agar dia mengerti akan kehendak Allah dan menjauhkan diri dari penyalahgunaan
obat-obat terlarang.

18
3.2 Saran - Saran

1. Hendaklah kita tidak hanya membaca makalah ini sebagai sebuah tulisan, baiklah
kita menjadikannya suatu pembangkit semangat untuk memerangi narkoba.

2. Penulis berharap setiap orang yang membaca tulisan ini akan memiliki pemikiran
baru untuk mampu bersikap sesuai kehendak Allah dalam usaha menghindari
penyalahgunaan narkoba.

3. Tulisan ini masih memiliki kekurangan, untuk itu penulis berharap adanya kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca.

19
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas kasih karunia dan berkat_Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Meskipun banyak kesulitan dalam membuat makalah ini, namun berkat
penyertaan_Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.Sejalannya kurikulum dan materi kuliah Agama, maka mahasiswa ditugaskan
untuk membuat makalah tentang Narkoba. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas belajar tersebut.

Kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para


pembacanya.Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Medan, Oktober 2015

Penulis

II

Anda mungkin juga menyukai