Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyang,

Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah

tentang Sistem Koloid Membuat Sampah

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu

dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang membangun dari

pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat pagi pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................i


DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2

1.3 Tujuan....................................................................................................4

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Landasan Teori......................................................................................5

BAB III ALAT DAN BAHAN


3.1 Alat dan Bahan .....................................................................................6

3.2 Proses Pembuatan..................................................................................9

3.3 Hasil Pengamatan................................................................................11

3.4 Pembahasan.........................................................................................13

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................................18

4.2 Saran....................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

1. KWK

1.1 Latar Belakang

Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yangbersifat

homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1- 100 nm),

sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikelterdispersi tidak terpengaruh

oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakankepadanya; sehingga tidak terjadi

pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini jugadimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki

oleh campuran biasa (suspensi).

Sistem koloid berhubungan dengan proses – proses di alam yang mencakupberbagai

bidang. Misalnya saja, makanan yang kita makan (dalam ukuran besar) sebelum digunakan

oleh tubuh,terlebih dahulu diproses sehingga berbentuk koloid, dan protoplasma dalam sel –

sel makhluk hidup. Dalam kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang

merupakan campuran daribeberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata.

Misalnya saja saatkita membuat susu, serbuk atau tepung susu bercampur secara merata

dengan airpanas. Kemudian, es krim yang biasa kita konsumsi, mempunyai rasa

yangberagam, es krim tersebut haruslah disimpan dalam lemari es agar tidak meleleh.Semua

itu merupakan contoh sistem koloid.

Udara juga mengandung sistem koloid, misalnya polutan padat yangterdispersi

(tercampur) dalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air yang terdispersidalam udara yang

disebut kabut merupakan sistem koloid. Mineral – mineral yangterdispersi dalam tanah, yang

dibutuhkan oleh tumbuh – tumbuhan jugamerupakan koloid. Penggunaan sabun untuk mandi
dan mencuci berfungsi untukmembentuk koloid antara air dengan kotoran yang melekat

(minyak). Campuranlogam selenium dengan kaca lampu belakang mobil yang menghasilkan

cahayawarna merah juga merupakan sistem koloid.

Oleh karena itu sangat penting dilakukannya praktikum mengenai sistemkoloid ini

yang kami khususkan pada koloid santan. Mengingat begitu banyakkegunaannya serta begitu

erat dengan kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa sajakah alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan koloidsantan?

b. Bagaimana proses pembuatan santan dengan sistem koloid?

c. Apa keunggulan dan kelemahan pembuatan santan dengan sistem koloid?

1.3 Tujuan

2 Tujuan pembuatan makalah


ini adalah sebagai berikut.
3 1. Mengetahui jenis alat dan
bahan yang dibutuhkan dalam
pembuatan koloid
4 santan.
5 2. Mengetahui bagaimana
proses pembuatan santan.
6 3. Mengetahui keunggulan
dan kelemahan pembuatan
santan dengan
7 menggunakan sistem koloid
8 Tujuan pembuatan makalah
ini adalah sebagai berikut.
9 1. Mengetahui jenis alat dan
bahan yang dibutuhkan dalam
pembuatan koloid
10 santan.
11 2. Mengetahui bagaimana
proses pembuatan santan.
12 3. Mengetahui
keunggulan dan kelemahan
pembuatan santan dengan
13 menggunakan sistem
koloid
14 Tujuan pembuatan
makalah ini adalah sebagai
berikut.
15 1. Mengetahui jenis alat
dan bahan yang dibutuhkan
dalam pembuatan koloid
16 santan.
17 2. Mengetahui bagaimana
proses pembuatan santan.
18 3. Mengetahui
keunggulan dan kelemahan
pembuatan santan dengan
19 menggunakan sistem
koloid
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.

a. Mengetahui jenis alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan koloidsantan.

b. Mengetahui bagaimana proses pembuatan santan

c. Mengetahui keunggulan dan kelemahan pembuatan santan denganmenggunakan

sistem koloid
BAB II

LANDASAN TEORI

2. SDNDD

2.1 Landasan Teori

Santan merupakan emulsi minyak dalam air alami berwarna putih susuyang
diekstrak dari endosperma (daging buah) kelapa tua baik dengan atautanpa penambahan
air. Pada skala rumah tangga, ekstraksi santan dilakukan Dengan cara memeras parutan
kelapa segar yang sudah dicampur dengan airpanas (hangat). Emulsi santan relatif tidak
stabil karena ukuran partikelnyarelatif besar (lebih dari 1 mikron). Santan yang
didiamkan beberapa saat (5-10 jam) akan memisah menjadi dua fase, yaitu fase kaya air
(skim) padabagian bawah dan fase kaya minyak (krim) pada bagian atas. Santan
yangbaru diekstrak pada dasarnya merupakan suatu emulsi yang relatif
stabil .Secara alami distabilkan oleh protein kelapa yaitu globulin dan albumin
sertaadanya emulsifier fosfolipida. Beberapa protein yang ada dalam fase air darisantan
berinteraksi dengan globula lemak dan bertindak sebagai emulsifier dengan
menyelimuti permukaannya. Ketidakstabilan yang terjadi berdasarpada kenyataan
bahwa kandungan dan kualitas protein dalam santan tida kcukup untuk menstabilkan
globula lemak.
Emulsi pada santan kelapa ditandai oleh terpisahnya komponen lemak

danminyak, dan terjadinya koagulasi komponen santan pada kondisi suhu yangterlalu

tinggi. Oleh karena itu, perlu diteliti cara untuk mempertahankankestabilan emulsi santan

kelapa selama proses sterilisasi, dan mengetahuikondisi proses yang optimum yang

diharapkan dapat mencegah penurunanmutu dari santan tersebut. Berdasarkan hasil


penelitian pendahuluan, kondisiproses pengolahan santan kelapa yang optimum dengan

menggunakan bahanpengemulsi yang paling menunjukkan tingkat kestabilan yang paling

baikadalah Carboxy Methyl Cellulose (CMC).

Ditinjau dari segi gizi dan kesehatan, kelapa dikenal sebagai sumber komponen

fungsional yang penting secara fisiologis dalam diet manusia. Buah kelapa mempunyai

komposisi sabut 35% Tempurung 32% dan Dagingkelapa 21% lainnya berupa air kelapa

10 %. Dari daging kelapa ini didapatkan kandungan minyak sebesar 28%, Blondo atau

padatan santan 23%dan serat sebagai ampas kelapa 25%.

BAB III

PEMBAHASAN
3. KDDKD
3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.

a. Mangkuk

b. Kompor gas

c. Sendok

d. Pemarut kelapa

e. Tempat hasil parutan

f. Panci

g. Alat pengaduk santan

h. Penyaring santan

3.1.2 Bahan

Bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.

a. Daging kelapa

b. Air matang

c. Air mentah

3.2 Proses Pembuatan


a. Percobaan santan dengan air mentah dan air matang

1. Parutlah kelapa secukupnya.

2. Setelah diparut, masukkan setengah parutan ke dalam penyaringsantan yang

dibawahnya sudah ada mangkuknya

3. Lalu peras santan menggunakan air matang.

4. Tunggu hingga parutan berubah menjadi ampas kelapa

5. Lakukan percobaan 2,3,dan 4 untuk percobaan menggunakan air mentah.

6. Mengamati perbedaan 2 hasil air santan hingga 10-15 menit.

b. Percobaan santan yang dididihkan dengan diaduk dan tidak diaduk

1. Parutlah kelapa secukupnya

2. Setelah diparut, masukkan setengah parutan ke dalampenyaring santan yang

dibawahnya sudah ada mangkuknya.

3. Lalu peras santan menggunakan air matang

4. Tunggu hingga parutan berubah menjadi ampas kelapa.

5. Air santan yang dihasilkan lalu dimasukkan ke dalam pancilalu

dipanaskan/dididihkan dan diaduk selama 10 menit

6. Lakukan percobaan 2,3,4 dan 5 untuk percobaan santan yangtidak diaduk selama

10 menit.

7. Setelah mendidih, masukkan kedua hasil tersebut ke dalammangkuk yang berbeda

8. Mengamati hasil perbedaan pada kedua mangkuk tersebut.

3.3 Hasil Pengamatan


3.4 Pembahasan

1. Percobaan santan dengan air matang

Terpisah antara sisa perasan kelapa yang terbawa dengan air. Warna air yang terpisah

lebih kekuning-kuningan.

2. Percobaan santan dengan air mentah

Terlihat tercampur (tidak terlalau terpisah) antara sisa perasankelapa yang terbawa

dengan air. Warna air perasan lebih putihdibandingkan dengan santan dengan air

matang.

3. Percobaan santan yang dididihkan dengan diaduk

Muncul sedikit gumpalan-gumpalan, karena suhu pada saatmendidihkan terlalu

tinggi. Sedikit gumpalan tersebut muncul di tepiansantan yang ada di mangkok.

Seharusnya mengaduk dengan pelan dandengan suhu yang tidak terlalu tinggi.

Pengadukan secara perlahan saatmemasak adalah upaya untuk mempertahankan

kestabilan santan.

4. Percobaan santan yang dididihkan tanpa diaduk


Muncul banyak gumpalan-gumpalan pada pinggir dan permukaansantan yang ada di

mangkok. Karena santan merupakan emulsi minyak dalam air, jadi jika tidak diaduk

dan mendidihkan dalam suhu yang tinggi maka emulsitersebut pecah, terpisah antara

bagian air dan krim santannya.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Koloid adalah suatu sistem pencampuran “menstabilkan” (seolah-olahstabil,

tapi akan memisah setelah waktu tertentu).

Santan merupakan koloid karena dalam santan terdapat emulsi. Karenadalam

santan terdapat dua jenis zat cair yang berbeda dan tidak saling melarutkan,dua zat

cair tersebut adalah air dan minyak. Emulsi pada santan kelapa ditandaidengan oleh

terpisahnya komponen lemak dan minyak, dan terjadinya koagulasi komponen santan

pada kondisi suhu yang terlalu tinggi.

Santan dengan perasan dengan air matang dan mentah sama-sama

terpisah.Bedanya jika menggunakan air matang lebih terlihat terpisah

dibandingkandengan menggunakan air mentah. Begitu juga dengan santan yang

dididihkandengan diaduk dengan yang tidak diaduk. Pemisahan terlihat dari

gumpalan-gumpalan yang muncul pada santan yang tidak diaduk.

4.2 Saran
Kelemahan pada percobaan ini yaitu cukup sulitnya membedakan antarasantan

yang diperas dengan air matang dan mentah. Untuk percobaan selanjutnyasebaiknya

lebih memperhatikan lagi teknik dalam melakukannya.Kelemahan yang lain yaitu

sulit membedakan antara santan yangdididihkan dengan diaduk dengan yang tidak

diaduk. Sebaiknya untuk percobaanselanjutnya lebih hati-hati dalam mengaduk,

karena mengaduknya harus pelan dandengan suhu yang tidak terlalu tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

http://fittasukma.blogspot.co.id/2014/12/koloid-pada-santan.html?m=1

mykoloid.blogspot.co.id/2015/12/makalah-koloid-lengkap.html?m=

http://iskabere.blogspot.com/2014/05/makalah-koloid-lengkap.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai