Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyang,
Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang membangun dari
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat pagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................4
3.4 Pembahasan.........................................................................................13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................................18
4.2 Saran....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1. KWK
Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yangbersifat
homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1- 100 nm),
sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikelterdispersi tidak terpengaruh
oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakankepadanya; sehingga tidak terjadi
pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini jugadimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki
bidang. Misalnya saja, makanan yang kita makan (dalam ukuran besar) sebelum digunakan
oleh tubuh,terlebih dahulu diproses sehingga berbentuk koloid, dan protoplasma dalam sel –
sel makhluk hidup. Dalam kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang
merupakan campuran daribeberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata.
Misalnya saja saatkita membuat susu, serbuk atau tepung susu bercampur secara merata
dengan airpanas. Kemudian, es krim yang biasa kita konsumsi, mempunyai rasa
yangberagam, es krim tersebut haruslah disimpan dalam lemari es agar tidak meleleh.Semua
(tercampur) dalam udara, yaitu asap dan debu. Juga air yang terdispersidalam udara yang
disebut kabut merupakan sistem koloid. Mineral – mineral yangterdispersi dalam tanah, yang
dibutuhkan oleh tumbuh – tumbuhan jugamerupakan koloid. Penggunaan sabun untuk mandi
dan mencuci berfungsi untukmembentuk koloid antara air dengan kotoran yang melekat
(minyak). Campuranlogam selenium dengan kaca lampu belakang mobil yang menghasilkan
Oleh karena itu sangat penting dilakukannya praktikum mengenai sistemkoloid ini
yang kami khususkan pada koloid santan. Mengingat begitu banyakkegunaannya serta begitu
a. Apa sajakah alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan koloidsantan?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui jenis alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan koloidsantan.
sistem koloid
BAB II
LANDASAN TEORI
2. SDNDD
Santan merupakan emulsi minyak dalam air alami berwarna putih susuyang
diekstrak dari endosperma (daging buah) kelapa tua baik dengan atautanpa penambahan
air. Pada skala rumah tangga, ekstraksi santan dilakukan Dengan cara memeras parutan
kelapa segar yang sudah dicampur dengan airpanas (hangat). Emulsi santan relatif tidak
stabil karena ukuran partikelnyarelatif besar (lebih dari 1 mikron). Santan yang
didiamkan beberapa saat (5-10 jam) akan memisah menjadi dua fase, yaitu fase kaya air
(skim) padabagian bawah dan fase kaya minyak (krim) pada bagian atas. Santan
yangbaru diekstrak pada dasarnya merupakan suatu emulsi yang relatif
stabil .Secara alami distabilkan oleh protein kelapa yaitu globulin dan albumin
sertaadanya emulsifier fosfolipida. Beberapa protein yang ada dalam fase air darisantan
berinteraksi dengan globula lemak dan bertindak sebagai emulsifier dengan
menyelimuti permukaannya. Ketidakstabilan yang terjadi berdasarpada kenyataan
bahwa kandungan dan kualitas protein dalam santan tida kcukup untuk menstabilkan
globula lemak.
Emulsi pada santan kelapa ditandai oleh terpisahnya komponen lemak
danminyak, dan terjadinya koagulasi komponen santan pada kondisi suhu yangterlalu
tinggi. Oleh karena itu, perlu diteliti cara untuk mempertahankankestabilan emulsi santan
kelapa selama proses sterilisasi, dan mengetahuikondisi proses yang optimum yang
Ditinjau dari segi gizi dan kesehatan, kelapa dikenal sebagai sumber komponen
fungsional yang penting secara fisiologis dalam diet manusia. Buah kelapa mempunyai
komposisi sabut 35% Tempurung 32% dan Dagingkelapa 21% lainnya berupa air kelapa
10 %. Dari daging kelapa ini didapatkan kandungan minyak sebesar 28%, Blondo atau
BAB III
PEMBAHASAN
3. KDDKD
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
a. Mangkuk
b. Kompor gas
c. Sendok
d. Pemarut kelapa
f. Panci
h. Penyaring santan
3.1.2 Bahan
a. Daging kelapa
b. Air matang
c. Air mentah
6. Lakukan percobaan 2,3,4 dan 5 untuk percobaan santan yangtidak diaduk selama
10 menit.
Terpisah antara sisa perasan kelapa yang terbawa dengan air. Warna air yang terpisah
lebih kekuning-kuningan.
Terlihat tercampur (tidak terlalau terpisah) antara sisa perasankelapa yang terbawa
dengan air. Warna air perasan lebih putihdibandingkan dengan santan dengan air
matang.
Seharusnya mengaduk dengan pelan dandengan suhu yang tidak terlalu tinggi.
kestabilan santan.
mangkok. Karena santan merupakan emulsi minyak dalam air, jadi jika tidak diaduk
dan mendidihkan dalam suhu yang tinggi maka emulsitersebut pecah, terpisah antara
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
santan terdapat dua jenis zat cair yang berbeda dan tidak saling melarutkan,dua zat
cair tersebut adalah air dan minyak. Emulsi pada santan kelapa ditandaidengan oleh
terpisahnya komponen lemak dan minyak, dan terjadinya koagulasi komponen santan
4.2 Saran
Kelemahan pada percobaan ini yaitu cukup sulitnya membedakan antarasantan
yang diperas dengan air matang dan mentah. Untuk percobaan selanjutnyasebaiknya
sulit membedakan antara santan yangdididihkan dengan diaduk dengan yang tidak
karena mengaduknya harus pelan dandengan suhu yang tidak terlalu tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://fittasukma.blogspot.co.id/2014/12/koloid-pada-santan.html?m=1
mykoloid.blogspot.co.id/2015/12/makalah-koloid-lengkap.html?m=
http://iskabere.blogspot.com/2014/05/makalah-koloid-lengkap.html?m=1