Anda di halaman 1dari 9

12/10/2021

Landasan
Psikologis
Pembinaan Warga Gereja Anak & Remaja

CABANG ILMU PSIKOLOGI

Psikologi Behavioral,
Psikoanalitis, Kognitif,
Perkembangan, Gestalt,
Humanistik, Sosial,
dan Transformasional.

KLASIFIKASI UMUR MENURUT


WHO (WORLD HEALTH ORGANIZATION)

0-1 tahun Bayi (infants)

2-10 tahun  Anak-anak (children)

11-19 tahun  Remaja (adolescents)

20-60 tahun  Dewasa (adult)

> 60 tahun  Lanjut Usia (elderly)

1
12/10/2021

KLASIFIKASI UMUR MENURUT


WHO (WORLD HEALTH ORGANIZATION)

2-10 tahun  Anak-anak (children)

11-19 tahun  Remaja (adolescents)

0-1 tahun Bayi (infants)

20-60 tahun  Dewasa (adult) > 60 tahun  Lanjut Usia (elderly)

EMPAT PENDEKATAN
1. Perkembangan Kognitif (Jean Piaget)
2. Psikologi Perkembangan (Erik Erickson)
3. Perkembangan Moral (Lawrence Kohlberg)
4. Perkembangan Iman (James Fowler)

1 Perkembangan Kognitif
Jean Piaget

2
12/10/2021

1 Perkembangan Kognitif
Jean Piaget

Kognitif adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk


dapat memahami apa yang ia lihat, dengar, sentuh, dan
rasakan.
Menurut Piaget, ada 4 tahap perkembangan kognitif anak:
Tahap sensorimotor, Tahap Operasional Konkret,
Tahap Praoperasional, Tahap Operasional Formal.

Menurut Piaget, ada 4 tahap perkembangan kognitif anak:


Tahap sensorimotor
Tahap sensorimotor terjadi pada bayi usia 0-2 tahun.
Setiap bayi lahir dengan refleks bawaan dan keinginan untuk mengeksplorasi sekitarnya.
Pada usia ini, kemampuan bayi masih sangat terbatas pada gerak refleks dan panca indra.
Gerakan-gerakan refleks pun nantinya akan berkembang menjadi kebiasaan.
Pada tahap ini akan belum dapat mempertimbangkan keinginan orang lain. Ia hanya mau
keinginannya terpenuhi.
Sekitar usia 18 bulan, bayi sudah bisa memahami fungsi barang yang dekat dengannya
sehari-hari. Ia juga dapat melihat hubungan antar peristiwa dan mengenal orang-orang
seperti anggota keluarganya.

Tahap Praoperasional, Tahap Operasional Formal. Tahap Operasional Konkret,

Tahap Praoperasional
Tahap ini adalah tahap perkembangan anak usia 2-7 tahun.
Pada masa ini anak sudah bisa bersosialisasi dengan lingkungannya.
Ia juga sudah bisa mengelompokkan berbagai barang berdasarkan warna, bentuk, dan
sebagainya.
Anak juga sudah dapat memahami realitas di lingkungan dengan menggunakan tanda-tanda
dan simbol.
Cara berpikir anak pada usia ini masih tidak sistematis, tidak konsisten, dan tidak logis.
Anak pada usia ini hanya memikirkan tentang dirinya sendiri (egosentris).

Tahap Operasional Formal. Tahap Operasional Konkret,

3
12/10/2021

Tahap Operasional Konkret


Tahap ini dialami pada usia 7-11 tahun.
Anak sudah mampu mengurutkan dan mengklasifikasikan objek serta situasi-situasi yang
dihadapi. Ia juga sudah mampu mengingat dan berpikir secara logis.
Anak pada tahapan ini sudah mulai memahami konsep sebab akibat secara sistematis dan
rasional. Ini adalah waktu yang tepat untuk belajar membaca dan belajar matematika.
Sikap egois anak mulai menghilang secara perlahan karena ia sudah mulai memahami
permasalahan dari persepsi orang lain.
Anak masih butuh objek fisik sebagai sarana untuk mengingat dan memahami tugas-
tugasnya.

Tahap Operasional Formal.

10

Tahap Operasional Formal


Tahap perkembangan kognitif usia 12 tahun ke atas.
Anak sudah mampu berpikir abstrak dan menggunakan nalarnya.
Anak sudah bisa menarik kesimpulan dari berbagai informasi yang diterima.
Mulai memahami konsep abstrak, seperti cinta dan norma-norma. Ia juga
sudah mulai memahami tentang hidup yang tidak selalu hitam atau putih.
Tahap ini adalah persiapan menuju dewasa.

11

2 Psikologi Perkembangan
Erick Erikson

12

4
12/10/2021

0-18 BULAN – FASE BAYI


Percaya vs Curiga, ini adalah krisis atau konflik utama yang
dialami pada masa ini. Pada tahap ini kondisi (lingkungan)
berperan besar dalam menentukan apakah ia akan mudah
percaya atau curiga kepada orang lain.
Pada masa ini, ibu (orang yang berperan sebagai ibu) memiliki
peranan yang sangat penting dalam proses perkembangan
sosial anak.
Pada masa ini, bayi sering sekali merasa takut pada lingkungan
sekitar (yang tidak dikenal dengan baik).

13

18 BLN – 3 TAHUN: FASE KANAK-KANAK


Otonom vs Malu-malu
Fase ini banyak menentukan rasa percaya diri sang anak saat
beranjak dewasa nanti.
Sosok yang paling berperan penting pada fase ini adalah kedua
orang tua atau sosok yang dianggap orang tua.
Aktivitas utama pada fase ini adalah berbicara, berjalan, bercita-
cita tinggi (harapan terlalu ditonjolkan), sudah tidak terlalu
mementingkan diri sendiri (belajar menunda kesenangan).
Pada fase ini anak cenderung mengalai stres apabila berpisah
dengan orang tuanya (biasanya Ibu).

14

3-5 TAHUN: FASE AWAL ANAK KECIL


Inisiatif vs Rasa Bersalah
Ini adalah krisis emosi yang paling dirasakan pada fase ini.
Pada fase ini anak banyak belajar mengenai apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan, serta mencoba untuk mengerjakan segala
sesuatu sendiri.
Kosakata sudah mulai bertambah, interaksi dengan lingkungan
khususnya kelompok sebaya menjadi lebih intens.
Pada tahap ini beberapa anak bertumbuh menjadi minder,
merasa bersalah, dan mengekspresikannya dengan menjauhi
kelompok sebayanya atau bahkan menangis.

15

5
12/10/2021

5-13 TAHUN: FASE ANAK KECIL


Percaya diri vs Rendah diri
Ini adalah krisis utama yang paling dirasakan pada fase ini,
terutama ketika berada dalam kelompok sebaya.
Lingkungan sekolah dan tetangga memiliki peranan yang
penting dalam fase pertumbuhan sosial anak.
Anak cenderung lebih aktif secara fisik dan lebih kompetitif,
sehingga mereka lebih suka aktivitas seperti olahraga,
permainan, dll.
Anak pada fase ini biasanya tidak suka ketika dibatasi dalam hal
beraktivitas atau bermain. Orang tua harus bijak dalam
mengatur aktivitas anak.

16

13-21 TAHUN: FASE REMAJA


Identitas vs Kebingungan Peran
Pada fase ini, orang tua kewalahan menghadapi anak. Remaja
sedang mencari jati diri dan memiliki emosi yang tidak stabil.
Sosok yang berperan pada fase ini adalah kelompok dan teladan
kepemimpinan. Pada masa ini sang anak akan mudah terbawa
emosi kelompok serta nekat melakukan tindakan berbahaya
atas nama kelompok (tawuran, berkelahi, dll.)
Pada masa ini hasrat seksual lebih aktif, sehingga patut
diberikan pengertian yang baik tentang intimasi seksual.
Keinginan mencari identitas (mandiri, kuat, dll) dan menjadi
sosok yang berguna. Mudah emosi jika dianggap masih terus
bergantung pada orang lain.

17

3 Perkembangan Moral
Lawrence Kohlberg

18

6
12/10/2021

MASA MORAL PRE KONVENSIONAL


Individu sangat tanggap pada aturan budaya (baik buruk, salah benar, dll)
Individu mengaitkan aturan-aturan tersebut sesuai dengan akibat yang akan
dihadapi atas perbuatan yang dilakukan.

 Masa puhisment and obedience orientation (6-8 tahun)


Pada masa ini konsekuensi perbuatan sangat menentukan baik buruknya
perbuatan yang dilakukan, tanpa melihat sisi individu (yang
melakukannya). Jika tidak ada konsekuensi, dianggap bukan hal buruk.
 Masa instrumental relativist orientation atau hedonistic orientation (6-10)
tahun)
Perbuatan dikatakan benar apabila memenuhi kebutuhan diri sendiri dan
individu lain, serta tidak merugikan.

19

MASA MORAL KONVENSIONAL


Pada masa ini, tindakan memenuhi harapan keluarga, kelompok, masyarakat,
maupun bangsa dianggap sebagai perbuatan yang terpuji.

 Masa interpresonal concordance atau good boy/good girl orientation (10-


12 tahun)
Perbuatan bermoral adalah yang menyenangkan, membantu, diterima
dan diakui individu lainnya.  berusaha menyenangkan orang lain.
 Masa law and order orientation (12-15 tahun)
Individu mengarah pada otoritas, pemenuhan aturan, berupaya
memelihara ketertiban sosial.
Perbuatan bermoral adalah yang mengarah pada pemenuhan kewajiban,
hormat pada otoritas, memelihara tertib sosial sesuai norma yang
berlaku pada tempat tertentu.

20

MASA MORAL POST KONVENSIONAL


Terdapat usaha individu menentukan norma-norma dan prinsip-prinsip yang
memiliki validitas yang diwujudkan tanpa harus mengaitkan dengan otoritas
kelompok maupun individu di luar dirinya.
 Masa social contract, legalistik orientation (15 tahun ke atas)
Kematangan moral sudah cukup baik. Perbuatan bermoral adalah yang
mampu merefleksikan hak-hak individu dan memenuhi ukuran yang sah
dalam masyarakat luas. Menyadari perbedaan individu (pendapat). Benar
dan salah dilihat berkaitan dengan norma dan pendapat individu.
 Masa orientation of universal ethical principles
Prinsip moral didasarkan pada prinsip etis, bukan pada individu atau
kelompok masyarakat tertentu. Contoh prinsip keadilan, persamaan
HAM, dll.

21

7
12/10/2021

4 Perkembangan Iman
James Fowler

22

6 TAHAP PERKEMBANGAN IMAN


Tahap 2 Tahap 4
Mythic-Literal Individual-Reflective

Tahap 1 Tahap 3
Intuitive-projective Synthetic-Conventional

23

6 FASE IMAN – JAMES FOWLER

Tahap 5 Tahap 6
Iman conjunctive Iman Universalizing

24

8
12/10/2021

TUHAN
MEMBERKATI

25

Anda mungkin juga menyukai