MAKALAH
OLEH:
NEHEMIA BIMA FIRNANDO
2020.2.644
KARANGANYAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.....................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN..................................................................1
D. METODE PENULISAN.................................................................1
BAB II
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN.........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang penulisan karya ilmiah ini didsari dari tugas akhir penulis yang
kemudian banyak bergam dosa yang dilakukan oleh manusia bahkan dosa sendiri
sudah ada sejak kejatuhan malaikat kedalam dosa bahkan juga dosa turun kepada
manusia pertama. Tetapi dari begitu banyaknya dosa yang disebutkan dalam
perjanjian lama dan baru ada pula dosa yang tidak dapat diampuni, apakah itu?
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam penulisan karya ilmiah yang berjudul akibat menghujat roh kudus
meiliki rumusan masalah sebagai berikut:
C. TUJUAN PENULISAN
Dalam penulisan karya ilmiah yang berjudul akibat menghujat roh kudus
memiliki tujuan tidak lain tidak bukan untuk penilaian akhir semester yan
gdiberikan oleh dosen pengampu dan juga menambah wawasan punulis tentang
roh kudus dan dosa.
D. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan untuk mengkaji tulisan ini adalah metode deskriptif
pendekatan kajian pustaka. Kajian pustaka adalah mengumpulkan teori dan
informasi dari kepustakaan yang berkaitan dengan topik penelitian sebagai
landasan dalam pemecahan masalah penelitian Albi dan Johan menambahkan
bahwa penelitian kualitatif tidak menggunakan statistik, tetapi melalui
pengumpulan data, analisis, kemudian diinterpretasikan Kajian ini bertujuan untuk
menjelaskan strategi pembelajaran pendidikan agama kristen di era digital
Peneliti kemudian memperoleh data melalui penelusuran perpustakaan,
penelusuran makalah yang diterbitkan oleh peneliti sebelumnya pada subjek
penelitian. Menggunakan literatur, peneliti mengumpulkan data melalui studi
artikel jurnal otoritatif, buku, dan makalah akademis. Peneliti kemudian
menganalisis teori tersebut dan menjelaskannya melalui teknik analisis data.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada awalnya seseorang tidak menyadari adanya Roh kudus sebagai suatu
prinadi. Roh secara etimologis diterjemahkan dari kata Ibrani Ruah yang artinya
adalah angin, udara, dan nafas. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani
berarti Pneuma yang artinya sama yaitu nafas atau angin Kedua konsep ini
berkaitan dengan proses hidup, karena keduanya berarti hembusan, angin, badai
dan taufan. 1
Roh Kudus atau Holy Spirit atau Paraclete, adalah Pribadi ketiga
dalam Tritunggal, yang disembah dan dimuliakan bersama dengan Bapa dan
Putera, sebagai yang satu dalam kodrat dan sama dalam keagungan pribadi
dengan Bapa dan Puter.
Roh Kudus. Secara singkat, Roh Kudus adalah suatu pribadi nyata yang
datang tinggal dalam pengikut Kristus sejati setelah Yesus bangkit dari kematian-
Nya.Orang Kristen yang mempercayai Tuhan Yesus akan mendapatkan Roh
Kudus. Kasih Allah pun dicurahkan kepada mereka melalui Roh Kudus secara
nyata, dan tidak pilih kasih alias semua mendapatkannya.Kita juga sudah melihat
ada banyak sekali karunia Roh Kudus bagi kehidupan orang percaya. Tapi
mungkin kita belum benar-benar mengenal apa itu Roh Kudus. Roh Kudus adalah
sumber kebenaran dan sudah tertulis di dalam Alkitab. Yohanes 14:16-17 “Aku
akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong
yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.
Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak
mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan
diam di dalam kamu?” 2
1
Dr. Niko Syukur Dister, OFM, Teologi Sistematika 1, (Yogyakarta: Kanisius, 2004), hlm. 246
2
Lembaga Alkitab Indonesia
Di dalam sejarah Gereja, penjelasan dogmatis terpenting tentang Roh
Kudus, ditetapkan dalam Konsili Konstantinopel I pada tahun 381, sebagaimana
tertera di bawah ini:
Arti Roh Kudus memang menjadi satu dengan Allah atau Bapa dan Putera.
Putera adalah sabda atau kebijaksanaan yang berasal dari Allah, Roh Kudus
sendiri merupakan kasih yang berasal dari Allah Bapa dan Putera. Ini yang juga
menjadi penyebab Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putera.Pengertian Roh
Kudus juga bisa diartikan sebagai perantaraan dari para Nabi, yaitu untuk
menekankan jika Roh Kudus adalah Allah. Pribadi Roh Kudus sudah berbicara
melalui perantaraan pada Nabi dan ini juga dipertegas kembali oleh Petrus. 2
Petrus 1:21“Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi
oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.”4
Dikutip dari Peran Roh Kudus sebagai Allah yang Personal di dalam
Gereja oleh Edy Syahputra Sihombing. Roh Kudus memiliki peran utama dalam
menyatukan seluruh umat beriman yang berhimpun untuk mengambil bagian
dalam Allah Tritunggal. Roh Kudus juga berperan sebagai penolong bagi umat
beriman dan menuntun hati umat beriman untuk mengalami keselamatan dari
Bapa yang diwujudkan dalam Yesus Kristus. Selain itu, beberapa peran Roh
Kudus lainnya dalam kehidupan umat Kristen, antara lain:
3
Drs. Theodorus Silab, Pr, L.Th, Mariologi, (Modul), (Kupang: FFA, 2008).
4
Lembaga Alkitab Indonesia
a) Roh Kudus memberi orang percaya kehidupan yang baru. Termasuk dalam
karya-Nya memberi kehidupan yang baru adalah kelahiran baru orang Roh
Kudus, Roh Kudus mendiami orang percaya, baptisan Roh Kudus, dan
pemeteraian oleh Roh Kudus.
b) Roh Kudus membawa orang percaya kepada pengalaman kekudusan.
Dalam hal ini, Roh Kudus membebaskan orang percaya dari ikatan dosa,
Roh Kudus menguduskan orang percaya, Roh Kudus memenuhkan orang
percaya, dan Roh Kudus memimpin kepada seluruh kebenaran.
c) Roh Kudus menguatkan orang percaya. Dia menjadi jaminan bagi orang
percaya dan turut berdoa bagi orang percaya.
d) Roh Kudus memperlengkapi orang percaya. Dia memberikan karunia-
karunia dan menjadikan orang percaya berbuah.
a. Kelahiran Baru
6
ussell Byrum, R., Holy Spirit Baptism and the Second Cleansing (James L. Fleming, 2005; 2005)
7
Arthur W. Pink, The Holy Spirit, electronic ed. (Escondido, CA: Ephesians Four Group, 2002).
merupakan pengalaman, baik pada saat keselamatan atau kemudian.8
pemeteraian Roh Kudus dituliskan dalam 2 Korintus 1:22; Efesus 1:13;
4:30. Allah yang memeteraikan orang percaya, dan pemeteraian itu
dilakukan oleh Roh Kudus ketika seseorang percaya, pemeteraian adalah
pengalaman semua orang percaya dan hanya orang percaya. Pemeteraian
juga memberikan gambaran bahwa apa yang dimeteraikan itu tidak boleh
dibuka kecuali oleh yang layak atau berhak membukanya. Tidak ada yang
dapat membuka meterai itu kecuali Allah sendiri. Ini berarti, orang
percaya yang dimeteraikan itu telah menjadi milik Allah, dan Allah
memiliki hak penuh atas hidupnya.
8
Walvoord, John F. The Holy Spirit. Galaxie Software, 2008
Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang memimpin orang
mengenal dan masuk ke dalam kebenaran-Nya. Yesus berkata Tetapi
apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke
dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya
sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang aka
dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan
datang. (Yohanes 16:13). Roh Kudus mengajarkan kepada orang percaya
banyak hal serta mengingatkan tentang pekerjaan atau kuasa Allah dalam
kehidupannya. Roh Kudus memberikan kesanggupan untuk mengerti akan
Firman Allah setiap waktu. Roh Kuduslah yang menerangi hati dan
pikiran setiap orang percaya, sehingga mereka dapat memahami kebenaran
firman Allah dengan baik. Peranan Roh Kudus ini sangatlah penting.
Tanpa Roh Kudus, tak ada seorang manusia pun yang dapat memahami
kehendak dan maksud Allah dalam kehidupannya.
3. Roh Kudus Menguatkan Orang Percaya
Dalam menjalani hidup sebagai pengikut Kristus, mungkin ada
rintangan yang harus dilalui. Beratnya tantangan kehidupan bisa membuat
orang percaya mengalami keleihan secara rohani. Di sinilah peran Roh
Kudus sebagai Penghibur dan Penolong bagi orang percaya. Roh Kudus
menguatkan memberikan keberaniaan dan sukacita berlimpah. Roh Kudus
membantu orang percaya bahkan saat dalam kelemahan (Roma 8:26). Roh
Kudus memberika.
C. PENEGERTIAN DOSA
Dosa dalam bahasa yunani maupun ibrani memiliki banyak artian
tetapi tetap mengacu kepada satu hal yaitu berarti tidak sampai kepada
sasaran, kebobrokan, pendurhakaan, penyelewengan, kesesatan, kejahatan,
penyimpangan, keadaan yang tidak beriman, pengingkaran hukum,
kecurangan, kebodohan dan niat meninggalkan jalan yang benar atau dapat
juga diartikan sebagai berlawanan dengan atau menentang karakter Allah.
William Dyrness mengungkapakan hal yang sama, dimana dosa itu
bermula dari kejatuhan.9 Kejatuhan yang dimaksud adalah ketika Adam
9
William Dyrness, Tema-Tema Dalam Teologi Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, 2013)
dan Hawa di dalam Taman Eden, memakan buah,“pengetahuan yang baik
dan yang buruk” yang ada di tengah-tengah taman itu (Kejadian 3). Hal ini
terjadi ketika manusia menjadikan dirinya bebas di luar tatanan yang telah
ditentukan bagi mereka oleh firman Allah. Tetapi ada juga yang
mengatakan bahwa dosa berawal dari pada malaikat yang telah
memberontak kepada Allah dan kemudian ada sebutan iblis. Millard J.
Erikson dalam buku “Teologi Kristen” mengatakan bahwa sumber dosa
adalah keinginan manusia itu sendiri.10 Menurutnya dosa bersumber dari
keinginan manusia yang merupakan sarana potensial untuk pencobaan dan
dosa. Tiga keinginan manusia yang paling mendasar dan menjadi sarana
dosa yaitu, keinginan untuk menikmati sesuat keinginan untuk
mendapatkan sesuatu, keinginan untuk melakukan sesuatu.
1. Akibat Dari Pada Dosa
10
Millard J. Erikson, Teologi Kristen cet. 2 (Malang: Gandum Mas, 2003), 204-205.
bahkan sampai pada pengusisran dari taman eden semuanya itu
menandakan adnaya perubahan. Dosa timbul pada satu pihak kemudian
akibatn-akibatnya melibatkan kedua pihak sampai selanjutnya. Dosa
menimbulkan amarah Allah yan gsungguh luar biasa, tidak mungkin Allah
tidak peduli terhadap dosa . kemudian akibat dosa Allah sangat membenci
segala kejahatan. Manusia mendapatkan hukuma bukan karena kutukan
pembalasan seperti dalam agama-agama lain. Dan dari kejatuhan Manusia
kedalam dosa mengakibatkan Allah membuat rencana yang sunguh
panjang kepada umat-Nya melalui nubuat-nubuat dan juga penggenapan
yang dilakukan sampai pada penebusan di kayu salib.
11
Billy Graham, Roh Kudus: Kuasa Allah dalam Hidup Anda (Bandung: LLB, 1986), 194.
PENUTUP
KESIMPULAN
FFA, 2008).
ussell Byrum, R., Holy Spirit Baptism and the Second Cleansing
2003), 204-205.