PEMBAHASAN
Doktrin tentang gambar dan rupa Allah dalam diri manusia sangat penting dalam
teologi, sebab gambar dan rupa Allah ini adalah suatu kualitas yang menjadikan manusia
istimewa dalam hubungannya dengan Allah. Kenyataaan bahwa manusia adalah gambar dan
rupa Allah menjadikan manusia berbeda dengan binatang dan dengan semua makhluk lain.
Banyak yang sudah ditulis orang untuk menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksudkan
bahwa manusia itu diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Berikut adalah konsep-konsep
1. Pandangan Katolik
Katolik membedakan gambar dan rupa. Gambar adalah gambar alamiah milik
kebebasan, dan kekekalan. Rupa adalah gambar moral yang bukan milik manusia
pada saat ia diciptakan tetapi yang pada mula sekali ditambahkan dengan cepat pada
manusia. Penambahan ini perlu karena kecenderungan wajar pada keinginan yang
lebih rendah walau hal itu bukannya dosa. Pada waktu manusia berdosa, ia kehilangan
rupa Allah tetapi tetap memiliki gambar. Sebab itu kebenaran semula yang telah
2. Pandangan Neo-Ortodoks
pemahamannya bahwa gambar dan rupa Allah tidak terdapat di dalam intelek atau
rasio seseorang. Barth menolak untuk menempatkan gambar Allah di dalam setiap
2
kapasitasnya dll.1 Meskipun para teolog sebelumnya meluangkan banyak waktu
secara tepat, struktur-struktur dan kualitas manusia yang di dalmnya gambar Allah
berdiam, menurut Karl Barth mereka semua melakukan kesalahan dengan mencarinya
di sana. Fakta bahwa kita diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan menunjukkan
bahwa Allah memberikan karunia kepada manusia yang dengannya laku-laki dan
hubungan perjumpaan ini sebagai gambar Allah karena hubungan perjumpaan yang
sama juga terjadi di antara Allah dan manusia.2 Allah merupakan keberadaan yang
menjumpai kita dan masuk ke dalam hubungan aku-kamu dengan kita. Bahwa
manusia diciptakan dengan kapasitas untuk memiliki hubungan yang serupa dengan
data Alkitab secara tidak memadai, ia mengatakan bahwa gambar Allah murni bersifat
relasional dan oleh karenanya murni bersifat berformal: kapasitas untuk berjumpa dan
bertemu.
Dari antara penulis neo-ortodoks, konsep Brunner agak mirip dengan pandangan
Katolik. Brunner berpendapat, ada gambar yang resmi yang tak dapat hilang pada
Brunner juga melihat sebuah gambar yang bersifat materi yang telah hilang pada
1
Karl Barth. Church Dogmatic, III/2 (Edinburgh: 1960) hal. 76
2
Anthony A. Hoekema. 2008. Manusia: Ciptaan menurut gambar Allah. Momentum. Surabaya. 65
3
makhluk yang menaggapi panggilan kasihNya dengan tanggapan kasih yang penuh
syukur.3”
3. Pandangan Rasionalis
Menurut pandangan Socinian dan sebagian Arminian, mula-mula gambar dan rupa
Allah berada dalam kuasa manusia atas makhluk yang lebih rendah saja dan tidak
lebih. Anababtis berpendapat bahwa manusia pertama sebagi manusia duniawi yang
terbatas belumlah merupakan gambar dan rupa Allah tetapi hanya dapat menjadi
demikian melalui kelahran kembali. Pelagian, sebagian besar Armenian, dan seluruh
kaum rasional dengan berbagai variasinya menganggap gambar dan rupa Allah hanya
berada dalam kepribadian bebas manusia, dalam karakter rasionalnya, dalam disposisi
etika-religius dan nasibnya untuk hidup dalam persekutuan dengan Allah. Semua
bebasnya sendiri; sedangkan kesucian hanya dapat dihasilkan dari suatu kemenangan
tentunya tidak mungkin diciptakan dala keadaan suci, dan manusia diciptakan sebagai
makhluk yang dapat mati. Dengan mengikuti ajaran Aristoteles, beberapa teolog
adalah cerminan penting dari gambar Allah. Martin Luther melihat hal ini hanya
sebagai variasi atas apa yang telah ia katakan tentang otonom pribadi. Teolog liberal
gambar Allah, berarti hidup manusia itu suci sehingga kita bisa melakukan apa yang
harus dilakukan di bumi dan untuk bumi. Para teolog itu menganggapnya sebagai
konsep "hubungan". Dengan kata lain, karena seseorang memiliki kapasitas untuk
3
Ibid. 69
4
mengasihi orang lain, maka ia pasti memiliki gambar Allah dalam dirinya. Walaupun
hal ini sangat benar, Martin Luther menganggap argumentasi seperti ini kurang kuat
isinya, karena menurutnya "Imago Dei" melukiskan lebih dari sekadar apakah
artinya setiap jenis berasal dari jenisnya. Penciptaan ini jelas berbeda dengan penciptaan
Tselem
Kata gambar adalah tselem (Ibrani), image (Inggris), dan morphe (Yunani), yang
berarti gambar yang dihias, suatu bentuk/figure yang representatif. Arti suatu gambar
memiliki bentuk atau pola tertentu. Hal ini bisa mengakibatkan kita cenderung
berpikir ada bentuk fisik Allah. Istilah tselem memang lebih mudah dimengerti
Demuth
Sedangkan kata rupa adalah demuth (Ibrani), likeness (Inggris), schema (Yunani)
yang mengacu pada arti kesamaan tapi lebih bersifat abstrak atau ideal - Dalam PB,
kata yang mirip untuk itu adalah eikon dan homoiosis. Pengertiannya mirip dengan
bentuk, dalam arti sesuatu yang modelnya harus seperti bentuk yang pertama. Berarti
Kata gambar dan rupa dipakai secara bersinonim dan dipakai saling bergantian dan
dengan demikian tidak mununjukkan dua hal yang berbeda. Kata “gambar” tidak mengacu
pada suatu kesanggupan dalam diri manusia, melainkan pada kenyataan bahwa Allah
menciptakan manusia sebagai rekanNya dan bahwa manusia dapat hidup bersama dengan
Allah. Ini menentang penafsir yang terpusat pada kebolehan manusia, yaitu sesuatu di dalam
5
diri manusia yang menurut penafsirnya dapat disamakan dengan gambar dan rupa Allah. Jadi,
gambar Allah buka sesuatu yang dimiliki manusia atau sesuatu kemampuan untuk menjadi
melainkan suatu hubungan Allah dengan manusia sebagai mitra kerja atau wakil Allah di
bumi.
Sebagai seorang Kristen harus mempercayai bahwa di dalam penciptaan manusia ada
keterlibatan Allah. Di dalam kejadian 1:26 “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, kata menjadikan dalam ayat tersebut berasal dari
bahasa Ibrani ‘ השׂעasah yang berarti “menjadikan” atau “membuat” dengan memakai bahan.
Kata tersebut berbicara mengenai tubuh manusia yang diciptakan oleh Allah dengan
menggunakan bahan yaitu debu tanah, “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu
dari debu tanah” (Kej. 2:7a) dan kata ארבbara’ yang berarti “menciptakan” dengan tidak
memakai bahan, 4kata tersebut mengacu kepada jiwa manusia yang diciptakan Allah tanpa
memakai bahan melainkan Allah langsung menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya;
demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Kej. 2:7b). kata berikut ialah yatsar
yang berarti “membentuk”, bukan bertumbuh dan bertambah-tambah (Kej. 2:7).[3] Jadi dari
ketiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa teori evolusi yang mengatakan “suatu jenis
berkembang dan berubah sampai menjadi jenis baru yang lebih tinggi tingkatannya”,5 hal itu
merupakan kekeliruan karena Allah sendiri yang telah menciptakan manusia secara langsung
baik dengan menggunakan bahan maupun tanpa menggunakan bahan. “Cerita Kitab Kejadian
tentang penciptaan memberikan kepada manusia tempat mulia dalam alam semesta.
Penciptaan manusia tidak hanya merupakan penutup dari segenap karya ciptaan Allah, tapi
dalam penciptaan manusia itu sendiri terkandung penggenapan dan makna dari seluruh
pekerjaan Allah pada kelima hari lainnya. Manusia diperintahkan memenuhi bumi dan
4
Dyrness, William. Tema-Tema dalam Teologi Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 2001.
5
J. Wesley Brill, Dasar Yang Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 1994), 181.
6
menaklukkannya, dan manusia berkuasa atas semua makhluk. ”6Teori evolusi dan teori
penciptaan merupakan teori yang paling sering dibicarakan dan dipertentangkan. Untuk
mengetahui kebenaran yang asli harus kembali kepada kebenaran Alkitab secara menyeluruh
bukan setengah-setengah.
Kata tselem juga berarti sia-sia (vain), empty (kosong), image (gambar, patung, kesan,
bayang-bayang), likeness (persamaan). Pengertian dasar dari kata tselem adalah to shade
untuk menyatakan suatu bentuk pemberhalaan terhadap suatu bentuk gambar atau patung.
Penggunaan demut dalam PL menjelaskan tentang rupa dalam konsep ciptaan (Kej.
1:26; 5:1), rupa dalam konsep keturunan yang dihasilkan manusia (Kej. 5:3), bagan (II Raja
16:10), gambar yang mirip dengan asli, kiasan (II Taw. 4:3), penyerupaan yang menyatakan
kiasan (Mzr. 58:5), seperti yang menyatakan penggambaran (Yes. 13:4), serupa yang
menyatakan perbandingan yang tidak sama (Yes. 40:18), menyerupai yang menyatakan
kemiripan, atau nampaknya/seperti (Yeh. 1:5, 10), berbentuk seperti (Yeh. 10:21).
Kata Ibrani untuk gambar ialah tselem yang diturunkan dari akar kata yang
bermakna “mengukir” atau “memotong.” Maka kata ini bisa dipakai untuk mendeskripsikan
ukiran berbentuk binatang atau manusia. Ketika diaplikasikan pada penciptaan manusia
dalam Kejadian 1, kata tselem ini mengindikasikan bahwa manusia menggambarkan Allah,
artinya manusia merupakan suatu representasi Allah. Kata Ibrani untuk rupa ialah damuwth
yang bermakna “menyerupai”. Jadi, orang bisa berkata bahwa kata damuwth di Kejadian 1
menyerupai Kita.” Kedua kata itu memberi tahu kita bahwa bahwa manusia
tanah dan menghembuskan napas hidup agar menjadi makhluk hidup (Kej. 2:7), yang
hasilnya adalah tunggal, yaitu manusia yang berupa satu kesatuan. Tanah adalah bahan
kebendaan dan napas Allah yang memberi hidup. Unsur kebendaan menghasilkan saluran
darah, otak, otot dan sebagainya. Unsur bukan kebendaan menghasilkan jiwa, roh, hati
nurani, kemauan, kesadaran, dan sebagainya. Tanpa kesatuan dari kedua hal tersebut, masing-
masing tidak dapat berfungsi. Manusia diciptakan dari materi (debu tanah) dan non-materi
(napas hidup dari Allah) yang menjadi satu kesatuan. Kematian memisahkan badan dari roh
(Yak. 2:26). Ibrani 4:12, “Firman tidak memisahkan jiwa dari roh tetapi firman itu menembus
sehingga membagi jiwa dan roh, bagian yang terdalam dari manusia.” Dengan maksud,
firman tidak meninggalkan apa pun yang tersembunyi dari manusia. I Tesalonika 5:23,
nampaknya bagian bukan materi terdiri dari jiwa dan roh. Tekanan ayat ini adalah
kesempurnaan penyucian. Tidak ada tempat yang tersembunyi dari bagian non-materi
Manusia pada dasarnya adalah makhluk ciptaan Allah yang paling spesial, karena
Allah menciptakan manusia secara langsung, Allah membentuk manusia itu dengan memakai
tangan Allah sendiri (Kej.2:7) “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari
debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu
menjadi makhluk yang hidup.” Tidak sama halnya dengan penciptaan makhluk lainnya, Allah
menciptakan makhluk lainnya hanya dengan berfirman tanpa Allah membentuk langsung.
Allah juga memberikan kuasa kepada manusia atas mahkluk ciptaan yang lain (Kej. 1:26,28),
ini juga merupakan salah satu bukti bahwa manusia itu berbeda dari makhluk ciptaan yang
lainnya. Hal yang paling membedakan manusia dengan makhluk ciptaan yang lainnya ialah
8
Segala sesuatu tentu ada tujuannya, demikian pula dengan penciptaan manusia. Allah
menciptakan manusia tentunya dengan maksud dan tujuan yang berbeda dengan makhluk
Tujuan utama penciptaan manusia yaitu untuk kemuliaan Allah. Itulah sebabnya
manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Maksud dari segambar dan
serupa dengan Allah untuk menyatakan kemuliaan melalui kehidupan manusia (Rom.
11:36)
Dari awal penciptaan Allah memberkati manusia Adam dan Hawa dalam sebuah
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-
burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Dalam Kejadian
1:28 mengandung beberapa rencana Allah bagi kehidupan manusia. Dimulai dengan
jasmani yaitu menghasilkan keturunan secara fisik, untuk menggenapi rencana Allah
di dalam dunia ini. Kedua, dari bahasa aslinya הרפparah yang dalam terjemahan
bahasa Inggrisnya fruitful yang berarti berhasil, pertemuan yang berhasil baik,
bermanfaat, subur dan penuh keberhasilan. Rencana Allah dalam kehidupan manusia
untuk mendapat berkat, berguna bagi sesama, menjadi berkat, dan penuh dengan
keberhasilan.
Kata bertambah banyak dalam bahasa aslinya rabah yang dalam terjemahan bahasa
Inggrisnya multiply memiliki pengertian mengalikan dan melipat gandakan. Allah ingin
manusia mengembangkan segala sesuatu yang telah Allah berikan atau percayakan
kepadanya sebagai contoh talenta yang telah Tuhan berikan dikembangkan untuk melayani
9
Dia, kepandaian yang dipercayakan digunakan untuk memuliakan nama Allah, karunia
digunakan untuk membangun tubuh Kristus. Beranakcucu dan bertambah banyak adalah
10