Anda di halaman 1dari 3

SIAP SEDIA DALAM SEGALA SITUASI

EFESUS 6:10-16

Pendahuluan
Ketika kita sudah meresponi panggilan Tuhan, kita menyerahkan diri kita untuk
mengikuti Tuhan Yesus meninggalkan kebiasaan lama kita yang dulu kita lakukan. Kita sudah
tidka lagi melakukan dosa-dosa yang sama seperti masa lalu kita. Jika masih ada titik dosa
yang ada kepada Tuhan minta ampunlah kepda Tuhan dan mulai lah mendekatkan diri dengan
membangun hubungan yang baik kepada Tuhan ya dangan cara berkomunikasi seperti
membaca Alkitab, memberikan pujian penyembahan, dengan doa, dengan hati kita dan
banyak cara lain yang kita lakukan untuk berkomunikasi kepada Tuhan.
Tetapi ketika kita mengikut Tuhan sudah menyerahkan diri kepada Tuhan kok masih
ada masalah yang menimpa kita? Untuk apakah Tuhan memberikan pencobaan-pencobaan
didalam hidup kita? Tentu saja setiap pencobaan yang kita alami bukan pencobaan yang
diluar kendali atau kemampuan kita Tuhan mau kita Tumbuh menjadi tunas yang kuat
menjadi pokok yang kuat di setiap medan pencoaan yang dilakukan.
Oleh sebab itu kita harus mempersiapkan diri kita untuk menghadapi apa yang akan
terjadi seperti kita sedang berperang, kenapa demikian mari kita membaca didalam Efesus
6:10-16
Pada perikop ini jemaat di efesus merupakan orang-orang yang sudah percaya kepada
Tuhan Yesus Kristus. Mereka termasuk kedalam orang-orang yang taat dan setia kepada
Tuhan. Teapi ada permasalahan seperti perselisihan antara orang-orang non yahudi dan
orang-orang yahudi banyak perbedaan seperti orang yang bersunat dan tidak bersunat. Tetapi
Rasul Pulus mengingatkan antara pemisahan antara kedua kubu tersebut dan menjadikan
perselisihan tersebut dengan mengingatkan kita sudah dipersatukan dari kematian Yesus
Kristus di kayu salib bahwa bait Allh sudah tidak terpisah lagi tidak ada lagi pembeda antara
miskin dan kaya.
Orang-orang Kristen tidak hanya berjuang melawan serangan-serangan dari manusia,
tetapi juga berjuang melawan serangan dari kuasa-kuasa si jahat yang bergelut melawan
Allah. Orang percaya memang tidak perlu memahami kata-kata Paulus secara harafiah; tetapi
pengalaman sendiri cukup membuktikan bahwa di dunia ini ada kuasa jahat yang sangat giat
bekerja. Sehingga Paulus mengajurkan kepada jemaat Efesus untuk mengenakan seluruh
perlengkapan senjata Allah, sebagai alat perlawanan roh-roh jahat itu. Karena Paulus akan
berpisah dengan mereka, ia memikirkan betapa beratnya perjuangan yang masih mereka akan
hadapi. Maka Paulus mengajurkan untuk menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah
bukan hanya sebagian perlengkapan senjata Allah ( Efesus 6:11-12) oleh sebab itu kita harus
siap sedia seperti keadaan saat berperang:
1. Berikat pinggngkan kebenaran ( efesus 6:14)
Kenapa disini menggunakan kiasan ikat pinggang fungsi ikat pinggang adalah untuk
mengikat tubuh kuat-kuat sehingga terlindung selama peperangan. Beralih dari persenjataan
fisik ke persenjataan Allah, kita diperintahkan untuk mengikat pinggang kita dengan
kebenaran. Pinggang di sini bukan pinggang secara fisik tetapi “pinggang berupa akal budi
kita” (1 Petrus 1:13). Ikat pinggang yang mampu memenuhi tujuan ini adalah kebenaran dan
Yohanes 17:17 mengatakan bahwa Firman Allah adalah kebenaran. Dengan kata lain, kita
tidak akan siap menghadapi pertempuran dengan berikatpinggangkuat, bila akal budi kita
belum “berikatpinggangkan” kebenaran yaitu Firman Tuhan.
2. Berbajuzirahkan keadilan (14)
karena fungsi dari baju zirah adalah untuk melindungi dada, terutama jantung kita,
maka selama kita mengenakan baju zirah ini—selama kita menanamkan dalam akal budi kita
bahwa kita telah dibenarkan di hadapan Allah bukan karena melakukan perbuatan baik. maka
hati kita) terlindungi dari hal-hal seperti tuduhan dan penyakit-penyakit spiritual lain yang
disebabkan oleh Iblis dengan tujuan membuat kita meragukan relasi kita dengan Allah.
3. Kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera

Seperti yang kita ketahui, kasut diperlukan untuk memfasilitasi gerakan kita. Dalam
hal perlengkapan senjata Allah, kasut yang harus kita kenakan adalah “kerelaan untuk
memberitakan Injil damai sejahtera”. Mengenakan kasut ini berarti kita siap, kapan pun ada
kesempatan, untuk bergerak dan memberitakan Injil damai sejahtera.

Terkadang mudah bagi kita untuk memprioritaskan hal-hal lain lebih daripadaInjil.
Sehingga, ketika Allah memanggil, kita tidak mendengar karena pikiran kita tertuju pada
“komitmen-komitmen” lain seperti pekerjaan, keluarga, study, dll. Allah tidak mengatakan
kita tidak boleh memiliki pekerjaan atau keluarga. Namun, kita harus memastikan bahwa
hal yang paling utama dalam hidup kita adalah Allah dan keinginan-Nya. Ini bukan berarti
kita harus berhenti bekerja atau belajar. Yang diperlukan dari kita adalah kita harus
memiliki “telinga” yang mendengar sehingga kita tahu apa yang Allah inginkan. Kita dapat
terus belajar dan bekerja namun tetap menjadikan Tuhan dan Firman-Nya serta perluasan
Firman Allah, yakni Injil damai Sejahtera-Nya, sebagai prioritas utama kita.

4. Dalam segala keadaan pergunakan perisai iman

Disini mengugnakan perisai yaitu iman.kita sudah tau iman itu apa iaman adalah
segala sesuatu yang tidak kita lihat dan tidak kita percaya. Dengan iman kita dengan
sepenuh hati percaya kepada Allah kita yiatu Tuhan Yesus Kristus walaupun banyak
cemooh dari luar sana bukan membuat kita menjadi lemah tetapi menjadikan kita semakin
lagi bertumbuh didalm Tuhan. Dengan iman kita bisa membentengi diri dengan kuasa-
kuasa jahat yang ada.
Iblis adalah musuh kita yang sesungguhnya dan ia tetap aktif sampai sekarang dan
akan terus aktif hingga akhirnya ia akan dihukum dalam penghukuman yang kekal,
dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang (Wahyu 20:10).

Namun sementara itu, kita bukannya tanpa perlindungan. Allah telah memberi kepada
kita perlengkapan senjata-Nya sehingga kita dapat bertahan melawan serangan Iblis.
Sebagaimana yang 1 Yohanes katakan kepada kita:

“Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu;
sebab ROH YANG ADA DI DALAM KAMU, LEBIH BESAR DARI PADA ROH
YANG ADA DI DALAM DUNIA.”

Allah akan selalu memimpin kita dalam kemenangan, apabila kita mengandalkan
Dia dan Firman-Nya. Namun, sekali lagi, kita harus mengerti dengan jelas bahwa ini bukan
berarti “hari-hari yang jahat” tidak akan terjadi; kita tahu dari Firman-Nya bahwa hari-hari
seperti itu bisa datang kapan saja karena kita mempunyai musuh. Namun, sekali pun
demikian, apabila kita melakukan apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan (berjaga-jaga dan
waspada, mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah untuk melawan si Iblis dan
menaati Tuhan) Allah akan memimpin kita dalam kemenangan!

Anda mungkin juga menyukai