Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PARTISIPASI DAN PERAN MAHASISWA KEHUTANAN TERHADAP


PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

DISUSUN OLEH:
FRANSEDA

KELAS: REGULER A

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada TUHAN YESUS KRISTUS karena atas berkat dan pertolongannya Saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai
dengan harapan.
Ucapan terima kasih Saya sampaikan kepada Bapak Pdt. David Agus Haryono, M. Th
sebagai dosen pengampu mata kuliah Agama Kristen yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan. Maka dari itu Saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Pendidikan Pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting bagi semua orang, apalagi yang
Namanya agama.Oleh karena itu para mahasiswa harus mengutamakan takut akan Tuhan
karena dalam Amsal 1:7 berbunyi Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan,
tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. Itulah sebabnya mahasiswa harus bisa
mengutamakan Tuhan dalam hidupnya supaya ilmunya selalu didasarkan dari Tuhan. Selain
itu pentingnya peranan mahasiswa dalam menanggapi pentingnya Pendidikan agama Kristen
dalam hidupnya.

1.2 tujuan

tujuan dari makalah ini adalah untuk memberitahukan kepada mahasiswa beragama Kristen
akan pentingnya Tuhan dalam hidup, dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah agama
Kristen.
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan Agama di Indonesia merupakan amanat undang-undang dan oleh karenanya
bersifat wajib (compulsory).Tak terkecuali juga Perguruan Tinggi yang sudah “berbasis
agama†seperti Perguruan Tinggi Advent. Lembaga-lembaga pendidikan Advent adalah
salah satu dari instrument instrumen penting Gereja Masehi Adventis Hari Ketujuh
(GMAHK) dalam menggenapi misinya melalui pelayanan pendidikan. Pendidikan Advent
berusaha untuk menyediakan pendidikan yang berpusat kepada Allah dan membangun
diantara para siswa pandangan dunia (worldview) dengan pengajaran dan pembelajaran yang
paling berkualitas. “Pendidikan Advent mengimpartasikan lebih dari pengetahuan
akademik, ia mendorong perkembangan manusia seutuhnya yang seimbang†(pernyataan
filsafat pendidikan GMAHK) Mengingat akan sifatnya yang “Kristen†maka model
pendidikan moral Kristiani pun diterapkan dalam pengajaran dan kegiatan sekolah-sekolah
dan perguruan tinggi Advent, seperti pembacaan Alkitab, ibadah kampus, pembinaan asrama,
dan sebagainya. Ini belum terhitung kegiatan-kegiatan lain di luar kegiatan akademik seperti
retret, pekan doa, seminar, dll. Kehidupan kampus yang “Kristen†ini tak pelak
membawa dampak bagi matakuliah Agama Kristen di kampus. Mahasiswa mempertanyakan
relevansi matakuliah ini, mengingat pelajaran agama sudah mereka dapatkan sehari-hari, baik
di kampus maupun diluar kegiatan reguler. Matakuliah agama seringkali hanya sekedar
“tempelan†untuk memenuhi tuntutan matakuliah wajib. Pengajaran Agama Kristen pun
seolah berada di persimpangan dan membingungkan pengajar maupun mahasiswa. Tulisan
ini merupakan sebuah usaha untuk menjawab dilema tersebut. Bahwa dalam lembaga Kristen
pun, matakuliah Agama tetaplah relevan. Relevansi mata kuliah agama Kristen ditunjukkan
melalui kemampuannya mengintegrasikan nilai-nilai Alkitab dengan keilmuan umum.

berlangsung seumur hidup. Pembaharuan pendidikan diharapkan atas dasar falsafah


bangsa dan diarahkan untuk membentuk watak bangsa atau manusia Indonesia yang
sehat jasmani dan rohani (Lemhanas 1988: 102).
Pendidikan agama secara umum merupakan sistem pendidikan nasional yang
menyebutkan bahwa kurikulum dan isinya memuat pendidikan agama, Pancasila dan
Kewarganegaraan (UU No. 2 Tahun 1989). Pendidikan nasioanal yang diharapkan
pemerintah adalah pendidikan yang berakar pada budaya bangsa dan diarahkan
untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan
masyarakat yang beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Peserta didik
diharapkan berkualitas dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan
masyarakat sekelilingnnya, serta memenuhi kebutuhan pembangunan nasional yang
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Jadi watak bangsa yang dimaksudkan adalah manusia Indonesia yang berirman
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, mandiri, profersional di bidangnya yang
dapat memenuhi tuntutan jaman atau bertanggung jawab terhadap nusa bangsa sebagai
personifikasi dari cinta tanah air.
Peran pendidikan agama diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai agama yang
diyakini kebenarannya dan dapat menjadi dasar bagi peserta didik agar hidup berguna
dalam mengembangkan IPTEKS (ilmu pengetahuan teknologi dan seni) dan mampu
memgantisipasi perubahan jaman, perubahan sosial, maupun globalisasi. Nilai-nilai
agama dijadikan panduan, keyakinan yang membimbing, mengarahkan bagi setiap
individu dan kelompok masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan agama juga diharapkan sebagai moral force (kekuatan moral) bagi bangsa
untuk menghadapi segala permasalahan yang ada , mewujudkan integrasi nasional atau
pun tujuan nasional.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
pendidikan Kristen adalah wadah untuk pembentukan dan pengasuhan karakter dan
spirtualitas mahasiswa agar kelak dapat menjadi pribadi yang berkarater Kristen yang
mampumenyuarakan kebenaran Allah di tengah-tengah berbagai problem yang dihadapi.
Selain itu, hal ini juga menunjukkan bagian dari peran pendidikan Kristen dalam mendukung
transformasi karakter anak bangsa.
Pendidikan Agama Kristen merupakan salah satu mata kuliah yang diikuti mahasiswa
Kristen di perguruan tinggi. Materi ajar PAK berisi pengenalan akan Tuhan Yang Maha Esa
dan Yesus Kristus adalah Tuhan. Namun, materi ajar PAK kurang diminati oleh mahasiswa
Kristen di perguruan tinggi, menurut pengamatan peneliti sebagai dosen PAK. Mahasiswa
Kristen sering memprioritaskan mata kuliah lain yang sesuai dengan program studinya
dibandingkan dengan PAK yang merupakan mata kuliah umum. Mahasiswa ingin
memaksimalkan kompetensinya demi menjawab tatangan globalisasi sehingga mengabaikan
mata kuliah yang menurutnya kurang penting. Alasan lainnya, PAK telah diterima seorang
mahasiswa sejak jenjang Sekolah Dasar (SD) sehingga ia mengalami kejenuhan pada materi
yang dianggap sama. Mahasiswa sering menganggap dirinya telah menguasai topik
Kristologi selama ia dapat mengatakan Yesus adalah Tuhan. Padahal Kristologi alkitabiah
tidak hanya mencakup Ketuhanan Yesus saja. Anggapan ini menurunkan minat mahasiswa
Kristen mengikuti Pendidikan agama Kristen di perguruan tinggi.

3.2 SARAN
Pendidikan Agama Kristen diharapkan menghasilkan peserta didik yang
menjadi garam dan terang ditengah-tengah masyarakat yang ditekankan dalam bentuk
pendidikan nilai (budi pekerti atau value education), memeliki kesadaran berani
mengambil sikap positif demi masa depan bangsa yang bertujuan untuk
mewujudkan warga negara yang baik (Good Cetezen) dengan kriteria bersedia
memberikan hidupnya untuk kepentingan bangsa dan negara sesuai dengan profesinya
masing-masing. Pendidikan nilai agama yang diberikan, harus diintegrasikan dalam
seluruh mata pelajaran dan melekat pada setiap pendidik maupun pengajar seperti nilai
kebebasan, persamaan, persaudaraan, kesatuan (liberty, eqality, frienthernity, unity),
demokrasi demokrasi, kebangsaan, kebhinekaan dan pluralisme.
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab. (2002). Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia

Charles C. Ryrie. Teologi Dasar : Buku 1.


(Yogyakarta: Yayasan Andi,
1991)

Chris Marantika. Yesus Itu Tuhan dalam


Yesus Kristus Allah, Manusia
Sejati. (Surabaya: PASTI dan
YAKIN, 1983)

Daniel Fajar Panuntun dan Eunike


Paramita. “Hubungan
Pembelajaran Alkitab terhadap
Nilai-Nilai Hidup Berbangsa
dalam Pemuridan Kontekstual
(Kelompok Tumbuh Bersama
Kontekstual)”. Jurnal Gamaliel :
Teologi Praktika Vol 1, No 2.
(2019). http://jurnal.sttgamaliel.ac.id/index.php/gamaliel/
article/view/30/14.

Daniel Nuhamara. Pembimbing PAK.


(Bandung: Jurnal Info Media,
2009)
Dasim Budimansyah. Tantangan
Globalisasi Terhadap Pembinaan
Wawasan Kebangsaan Dan Cinta
Tanah Air Di Sekolah. Jurnal
Penelitian Pendidikan Vol. 11,
No. 1, April 2010.
G.C. van Niftrik dan B.J. Boland.
Dogmatika Masa Kini. (Jakarta: Gunung Mulia, 2015)

Anda mungkin juga menyukai