Anda di halaman 1dari 24

2

01 Angga Trisna S 1141600

02 Shafira Fitriyani 1141600


.

03 Nadya Elsa R.P 114160029

04 Muhamad Ikbal S 114170016


.
3

Kesepakatan Hukum Hukum Lingkungan


Internasional Klasik dan Modern

Konten
Bahasan
Konsep, Asas, Fungsi da Batasan Hukum
Sejarah Lingkungan
Manusia hidup dalam lingkungannya dan melakukan
interaksi (hubungan timbal balik) dengan komponen-
komponen yang ada di lingkungannya. Interaksi
tersebut dapat terjadi dengan komponen biotik atapun
abiotik atau sosial budaya.

Hubungan manusia dan lingkungan bekerja melalui dua


cara. Pada satu sisi, manusia dipengaruhi oleh
lingkungan, tetapi pada sisi lain manusia memiliki
kemampuan untuk mengubah lingkungan.
Menurut Prof. Drs. H.R. Bintarto lingkungan adalah
sesuatu disekitar kita, baik berupa benda maupun
nonbenda yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh sikap dan tindakan kita.

A B C
Abiotik Biotik Culture (Budaya)
7

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan asas:


a. tanggung jawab negara;
b. kelestarian dan keberlanjutan:
c. keserasian dan keseimbangan;
d. keterpaduan;
e. manfaat;
f. kehati-hatian;
g. keadilan;
h. ekoregion;
i. keanekaragaman hayati;
j. pencemar membayar;
k. partisipatif;
l. kearifan lokal;
m. tata kelola pemerintahan yang baik.
n. otonomi daerah
8

Pengelolaan lingkungan hidup berasaskan pelestarian kemampuan


lingkungan yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang
berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia.
•Lingkungan berfungsi sebagai wahana atau habitat, tempat manusia
melangsungkan aktifitas kehidupannya
•Manusia berfungsi menjaga dan memelihara lingkungan supaya
kelangsungan hidup tetap berkelanjutan
•Untuk menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan
kelestarian ekosistem
•Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan
•Untuk menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia
•Lingkungan adalah tempat manusia bersosialisasi, mencari
kekayaan, mendapatkan hiburan, edukasi dan lain lain.
•Lingkungan hidup juga memiliki peran yang penting dalam
perkembangan seni budaya, dimana lingkungan sangat berpengaruh
terhadap tingkah laku manusia yang menjadi salah satu unsur
pembentuk budaya.
11
1. Peraturan perundangan yang berkaitan dengan lingkungan hidup sejak zaman
kolonial Belanda Natuurbeschermings Ordonantie, 1941 (Ordonansi
Perlindungan Alam)

2. Undang-undang No. 4 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Pengelolaan Lingkungan Hidup

3. Setelah diadakannya KTT Bumi 1992 terbitlah Undang-undang Nomor 23 tahun


1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

4. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2004-2009 yang kemudian


menggunakan hak inisiatif terutama dalam hal penyusunan Undang-undang
Lingkungan Hidup yang baru. Hasilnya adalah terbitnya Undang-undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
13

fira
Hukum lingkungan modern menetapkan
ketentuan dan norma untuk mengatur
tindak perbuatan manusia dengan tujuan
untuk melindungi lingkungan dari
kerusakan dan kemerosotan mutunya
untuk menjamin kelestariannya
Hukum lingkungan modern
1. Berwawasan lingkungan
2. Metodenya comprehenship-
integral (utuh-menyeluruh)
3. Sifatnya sangat luas (fleksibel)
karena terpengaruh oleh kenyataan
Hal ini dikarenakan adanya perbedaan secara biotik, abiotik dan kultur/sosial masyarakat
disetiap masing – masing negara, oleh karena itu perlu adanya penyesuaian agar
tercapainya keseimbangan dan kesesuaian dengan kondisi lingkungan pada tiap negara
dan masalah yang ditimbulkan masing – masing negara tersebut akan berbeda – beda
sehingga tidak semua negara dapat menjalankan hukum internasional.
Perusahaan dianggap melanggar undang-undang
lingkungan hidup dengan membuang limbah cair ke aliran
Sungai Deli
Sampel limbah cair dan penyelidikan arah pipa pembuangan
limbah menuju sungai
Surat peringatan dari 2003 sampai 2018 dibiarkan oleh
perusahaan
20
Pihak perusahaan melakukan pelanggaran perundang-undangan 21

1. Undang-undang 32 tahun 2009 pasal 20 ayat 3

2. Undang-undang 32 tahun 2009 pasal 68 huruf b dan c


22
3. Undang-undang 32 tahun 2009 pasal 100 ayat 2

4. Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2001 pasal 37


23
5. Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2001 pasal 40 ayat 1

6.Permen LH No 5 Tahun 2014 tentang baku mutu air limbah


2
4

Anda mungkin juga menyukai