Pengertian lingkungan hidup adalah semua benda, daya & kondsi yg terdapat dalam suatu
tempat/ruang, temapat manusia/makhluk hidup berada & dapat mempengaruhi hidupnya. Istilah
lingkungan hidup, dalam bahasa Inggris disebut dengan environment, dalam bahasa Belanda
disebut dengan millieu/dalam bahasa Perancis disebut dengan l’environment.
B. Sejarah Hukum Lingkungan Hidup
Deklarasi Stockholm sebagai akibat dari sidang umum PBB 1 Juni 1970 yang
menyarankan untuk meningkatkan usaha & tindakan nasional serta internasional guna
menanggulangi “proses kemerosotan kualitas lingkungan hidup” agar dapat diselamatkan
keseimbanan & keserasian ekologis, demi kelangsungan hidup manusia.
Menurut Undang Undang No. 4. Tahun 1982 Jo. 23 Tahun 1997, Lingkungan Hidup Jo.
UU No.32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
“Sebagai suatu benda,kondisi,keadaan &pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita
tempati & mempengaruhi hal-hal yang hidup termasuk kehidupan manusia “
“ Segala benda & daya serta kondisi,termasuk di dalamnya manusia & tingkah
perbuatannya,yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada & mempengaruhi
kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad-jasad hidup lainnya “
1. Sikap Hormat terhadap Alam merupkan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian
dari alam semesta seluruhnya.
2. Prinsip Tanggung Jawab, artinya bukan saja bersifat individu melainkan juga kolektif yang
menuntut manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan & tundukan bersama secara
nyata untuk menjaga alam semesta dengan isinya.
3. Prinsip Solidaritas artinya, prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan
sepenanggungan dengan alam & dengan makhluk hidup lainnya sehingga mendorong
manusia untuk menyelamatkan lingkungan.
4. Prinsip Kasih Sayang & Keadilian artinya Prinsip satu arah menuju yang lain tanpa
mngharapkan belasan, tidak didasarkan kepada kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk
alam.
5. Prinsip “No Harm” Yaitu Tidak Merugikan/merusak, karena manusia mepunyai kewajiban
moral & tanggung jawab terhadap alam.
6. Prinsip Hidup Sederhana & Selaras dengan Alam, artinya pola konsumsi & produksi
manusia modern harus dibatasi.
7. Prinsip Keadilan, artinya semua kelompok & anggota masyarakat ikut menentukan
kebijakan pengadilan SDA & pelestarian alam & dalam ikut menikmati manfaat SDA secara
lestari.
8. Prinsip Demokrasi artinya terhadap berbagai jenis perbedaan keanekaragaman dengan
pengambilan kebijakan dalam menenutkan baik-buruknya tidak merusak suatu SDA.
9. Prinsip Integritas Moral, ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap & perilaku
moral yang terhormat serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang
terkait dengan SDA.
Menurut Hardjasoemantri, kaidah dasar PPHL indonesia terkandung dalam pembukaan UUD
1945 alinea ke-4 pada kalimat “….pemerenitah negara indonesia yang melindungi segenap
bangsa indonesia & seluruh tumpah darah indonesia & untuk memajukan kesejahteraan umum”.
Kaitannya dengan dalam kentek HL&PLH setiap bangsa indonesia adalah sumber-sumber
insani dalam LH indonesia baik yang mencakup benda hidup (biotic community) & benda mati
(abitic community). Selanjutnya ditegaskan dlm Pasal 33 ayat (3) & Pasal 28H UUD 1945.
Prinsip utama LH adalah pemerintah wajib memelihara & melindungi SDA & LH indonesia
untuk kepentingan &kesejahteraan seluruh rakyat indonesia secara berkesinambungan. Hak
setiap atas LH yang baik & sehat merupakan bagian dari HAM.
DASAR HUKUM
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum
Asas
(Pasal 2 UU No.32/2009 tetang PPLH) “PPLH dilaksanakan berdasarkan asas” dan (Lihat pl
Pasal 2-QA No. 2 Tahun 2011 tentang PLH) :
Tujuan
(Pasal 3 UU No. 32/2009 tentang PPLH) tujuan PPLH dan (Pasal 3-QA No. 2 Tahun 2011
tentang PLH) bertujuan:
Ruang Lingkup
lingkungan hidup Indonesia melipti ruang, tempat NKRI yang berwawasan nusantara dalam
melaksankan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya. (Pasal 4 UU No. 32/2009 tentang
PPLH) meliputi :
a. perencanaan;
b. Pemanfaatan;
c. Pengendalian;
d. Pemeliharaan;
e. Pengawasan; dan
f. Pengakuan hukum.
PLH adalah merupkan upaya terpadu untuk melestrikan fungsi LH yang meliputi kebijaksanaan
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemelihraan, pemilihan, pengawasan & pengendalian
LH
Di lihat dari fungsinya, hukum lingkungan berisi kaidah-kaidah tentang perilaku masyarakat
yang postif terhadap lingkungannya langsung/tidak langsung. Langsung ditunjukan kepada
masyarakat apa yang dilarang & apa yang diperbolehkan. Tidak langsung ditujukan kepada
masyarakat untuk memeberikan landasan bagi yang berwewenang untuk memberikan kaidah
kepada masyarakat.
PERENCANAAN
Pasal 5
c. penyusunan RPPLH.
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 33 ayat (3), menyebutkan: "Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat". Kata-kata dikuasai oleh Negara dalam Pasal 33 ayat (3)
di atas merupakan dasar bagi konsep Hak Penguasaan Negara.
Sesuai Peraturan Presiden nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2004-2009, disebutkan bahwa, "sumber daya alam dimanfaatkan
untuk sebesar-besamya kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi
lingkungan hidupnya. Sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal
pertumbuhan ekonomi (resource based economy) dan sekaligus sebagai penopang sistem
kehidupan (life support sistem)".
Pengertian
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar & terencana yang memadukan aspek
lingkungan hidup, sosial & ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin ke-utuhan
lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan & mutu hidup generasi masa
kini & generasi masa datang. Sumber daya yang mendukung pembangunan antara lain :
1. sumber daya alam yaitu air, tanah, udara.
2. sumber daya manusia.
3. ilmu pengetahuan dan teknologi
Adapun ciri2 pmbngnan bwwsan ling antara lain:
· Menjamin pemerataan dan keadilan.
· Menghargai keanekaragaman hayati.
· Menggunakan pendekatan integratif/terpadu.
· Menggunakan pandangan jangka panjang.
Sebagai tindak lanjut Deklarasi Stockholm pada 5-16 1972 & Deklarasi Rio de Janeiro
brazil, 1992 tentang Pembangunan Lingkungan yang menghasilkan 27 asas tentang
pembangunan berkelanjutan yang merupakan hak & kewajiban bangsa-bangsa.
Maka terdapat 5 prinsip utama yang terkandung dalam pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingngkungan (ecologically sustainable development) yaitu:
Edith Brown Weiss menyebutkan bahwa makna yang terkandung dalam prinsip ini
adalah setiap genersi umat manusia di dunia mempunyai hak untuk menerima & menempati
bumi bukan dalam kondisi yang buruk akibat perdebatan generasi sebelumnya.
Prinsip ini menekankan pada keadilan dalam sebuah genersi umat manusia, termasuk di
dalamnya ketidak berhasilan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar lingkungan & sosial,
atau tepatnya kesenjangan antra individu dengan kelompok-kelompok dalam masyarakat tentang
pemenuhan kualitas hidup.
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa apabila terdapat ancaman berarti atau adanya
acaman keruskan lingkungan yang tidak dapat dipulihkan, ketiadaan temuan alasan untuk
pembuktian ilmiah yang konkluksif & pasti, tidak dapat dijadikan alsan untuk menunda upaya-
upaya untuk mencegah terjadinya kerusakan tersebut.
Potensi keragaman hayati memberikan arti penting begi kesinambungan kehidupan umat
manusia. Krsakan keragaman hayati berakibat fatal bagi kelangsungan kehidupan umat manusia.
Prinsip perlindngan keragaman hayati merupkan prasyarat bagi berhasilnya pelaksanaan prinsip
keadilan antar genersi.
Rasio pentingnya diberlakukan prinsip ini karen suatu keadaan dimana penggunaan SDA
kini merupakan kencendrungan/reaksi dari dorongan pasar. Sebagai akibatnya kepentingan yang
selama itu tidak terwakili dalam komponen pengambilan keputusan untuk penentuan harga pasar
tersebut menjadi terabaikan & menimbulkan kerugian bagi mereka.
Kajian lingkungan hidup stratgis yang selanjutnya disebut KLHS adalah rangkaian analisi
yang sistemtis, menyeluruh & prtsptif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar & terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau
kebijkan, rencana dan/atau program (Pasal 1 butir 10 uu ini).
AMDAL
Amdal
Dampat besar dan penting
Kerangka acuan
Rencana pngllaan ling hdp
Rencana pmntauan ling hdp
Pemrakarsa
Jnis ush dan/atau kgtan yg wjib mmlki Amdal
Dkmen amdal
Pemrakarsa
Pngwasan&Ktrbkaan infrmsi srt peran masy.
Komisi Penilai
kadaluarsa
Tujuan Amdal
pengertian
AMDAL adalah Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengmbilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/ atau kegitan (Pasal 1 butir 1 PP No. 27/1999 tentang
Amdal). Lihat pl Pasal 1 angka 11 UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH.
Kerangka acuan adalah ruang lingkup kajian Amdal yang merupkan hasil pelengkupan (lihat
Pasal 1 butir ke-3 PP ini)
Rencana pengllaan lingkungan hidup adalah upaya penanganan dampak besar & penting
terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan (butir
ke-5 PP ini)
Jenis-jenis usaha yang wajib memiliki Amdal (Pasal 3 ayat (1) PP No 27 dan Lihat Pasal 23
ayat (1) UU no 32/2009 tentang PPLH).
DOKUMEN AMDAL
Dkmen amdal adl dasar pntpan kptsan klykan LH: (Lht Psl 24 UU No. 32/2009 ttg
PPLH)&dkmen amdal mmuat :
a. pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
c. saran masukan serta tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan;
d. prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting dampak yang terjadi jika rencana usaha
dan/atau kegiatan tersebut dilaksanakan;
e. evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk menentukan kelayakan atau
ketidaklayakan lingkungan hidup; dan
Dokumen AMDAL terdiri dari 4 (empat) rangkaian dokumen yang dilaksanakan secara
berurutan , yaitu:
Pemrakarsa.
Adl org atau bdn hkm yg brtnggung jwb ats suatu rncna ush dan/ atau kgtan yg akn dilksnkan
(butir ke-7 PP No. 27 Thn 1999 ttg Amdal.
Pemrakarsa usaha dan/atau kegtan wjib mnympaikan laporan plksnaan rncana pnglolaan
LH&rncana pmntauan LH kpd instansi yg mmbidangi usaha dan/atau kegtan yg brsngktan,
instansi yg ditugasi mngndalikan dampak lngkngn dan Gubernur (lht Psl 32 ayat (1) PP ini.
Ktntuan ini jg dsbtkan dlm Psl 22 ayat (1) UU No. 32 thn 2009 ttg PPLH.
Jns ush dan/atau kgtan sgmna dmksud pada Psl 3 ayat (1) PP ini, yg wjb mmlki Amdal dittapkan
olh mntri stlh mndngar&mmprhtkan saran dr &pndpt mntri lain dan/atau pmpnan lmbga pmrntah
non-dprtmen yg trkait (lht Psl 3 ayat (2) PP ini).
Lht Psl 32 ayat (2) PP No. 27 thn 1999 ttg amdal : Instansi yg ditgsi mngndlikan dmpak ling hdp
mlkkan:
Stiap ush dan/atau kgtan wjib di umumkan trlbih dhlu kpd masy sblum pemrakarsa mnyusun
AMDAL, (lht Psl 33 PP ini).
Wrga masy yg brkpntingan wjib dilibtkan dlm prses pnyusunan krngka acuan, pnlai krngka
acuan, Amdal, rncna pngllan ling hdp&rncna pmntauan ling hdp (lht Psl 34 ayat (1) PP ini)&(lht
Psl 26 ayat (2) & ayat (3) UU No. 32/2009 ttg PPLH)
Komisi penilai.
Adl komisi yg brtgas mnlai Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL) dg pngrtian ditingkat pusat olh Komisi Penilai Pusat dan tingkat daerah oleh Komisi
Penilai Daerah(Lht Psl 8, Psl 9&Psl 10 PP ini).
Kadaluwarsa dan batalnya keputusan hasil Analisis Dampak Lingkungan Hidup, Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup. (PP No. 27 thn 1999 ttg Amdal dan Lht pula Psl 89 UU No. 32
thn 2009 ttg PPLH)
Kptsan klyakan LH suatu usaha dan/atau kgtan dinytkan kadaluwarsa ats kktan Prtran Pmrintah
ini, apbla rencana usaha dan/atau kgtan tdk dilksnakan dlm jngka wktu 3 (tiga) thn sjk
ditrtibkannya kptsan klykan tsb.
Apbla kptsan klykan LH dinytkan kadaluwarsa sbgmna dimksud pd ayat (1), mk utk mlksnakan
rencana usaha dan/atau kegtannya, pemrakarasa wjib mngjukan kmbli prmhonan prstujuan ats
ANDAL, rncna pnglolaan LH, rncana pmntauan LH kpd instansi yg brtnggung jawab.
T u j u a n.
Scra umum tjuan AMDAL adl mjga&mningktkan kualitas ling hdp srt menekan pncmaran
shngga dmpak negatifnya mjd srendah mungkin. Dlm plksnaannya ada dua hal pkok yg mjdi
tjuan AMDAL yaitu :
1. Mengidentifikasi, memprakirakan, dan mengevaluasi dmpak yg mngkin tjd thdp ling hdp yg
disbbkan olh kgtan yg direncanakan.
2. Meningkatkan dmpak positif dan mngrangi smpai sekecil2-Nya dmpak negatif yg tjd dg
mlksnakan RKL–RPL scra konsekuen.
Kesimpulan
• Pemrakarsa, org/bdn hkm yg brtnggungjwab ats suatu rncna ush dan/atau kgtan yg akn
dilksnkan.
• masy yg brkpntingan, masy yg trpngaruh ats sgla bntuk kptsan dlm proses AMDAL.