Lingkungan hidup merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,
karena seperti yang kita ketahui lingkungan hidup mempunyai tiga unsur utama, yakni manusia,
hewan dan tumbuhan. Manusia merupakan unsur dari lingkungan hidup yang mempunyai
peranan yang sangat penting, karena manusia memiliki kemampuan yang lebih diandingkan
mahluk hidup yang lainya, yakni mempunyai akal. Peranan manusia ini dapat diwujudkan
dengan adanya kemampuan manusia untuk menciptakan suatu inovasi di bidang lingkungan
hidup, seperti adanya teknologi yang dirancang khusus untuk melindungi manusia dari pengaruh
alam yang buruk.
Pada dasarnya manusia dan lingkungan itu memiliki hubungan saling keterkaitan satu sama lain
tidak dapat dipisahkan, itu semua bertujuan untuk memperoleh keserasian, keseimbangan, dan
keselarasan. Istilah lingkungan dan lingkungan hidup atau lingkungan hidup manusia sebagai
terjemahan dari bahasa Inggris environment and human environment, seringkali digunakan
secara silih berganti dalam pengertian yang sama.[1]
Keberadaan lingkungan hidup sebagai salah satu aset bagi manusia merupakan suatu hal yang
sangat mendasar. Itu terbukti dengan adanya perhatian masyarakat dunia yang telah memberikan
gambaran mengenai persoalan lingkungan hidup salah satunya adalah dengan mengadakan
Konferensi Tingkat Tinggi, dimana masyarakat dunia ini telah tergabung dalam suatu organisai
internasional yakni PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Oleh karena itu kami rasakan sangat perlu adanya berbagai macam tindakan preventif untuk
mengatasi berbagai kecemasan yang saat ini dirasakan oleh masyarakat inernasional, untuk
merealisasikan hal tersebut diperlukan adanya hal yang sangat mendasar yang perlu diketahui
oleh kita semua mengenai lingkungan hidup, asas-asas dan tujuan dari pengelolaan lingkungan
hidup, serta peran serta didalam masyarakat yang diperlukan didalam pengelolaan lingkungan
hidup.
B. Rumusan Masalah
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari empat bab, bab satu terdiri dari beberapa poin yakni latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. Bab dua terdiri atas
tinjauan teoritis. Bab tiga merupakan pembahasan. Sedangkan bab empat adalah penutup.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, lingkungan bisa berarti daerah (kawasan), atau alam
keadaan (kondisi, kekuatan) sekitar yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku
organisme. [2]
Lingkungan atau lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada
dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. (Otto Sunarwoto, 1976)[3]
Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup
segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang
berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997[1], lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak
berdaulat, dan yurisdiksinya.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 1,
Poin (1), mengatakan:
“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
peri kehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 2,
mengatakan:
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan asas:
1. Asas Tanggung Jawab Negara,
2. Asas Kelestarian dan Keberkelanjutan,
3. Asas Keserasian dan Keseimbangan,
4. Asas Keterpaduan,
5. Asas Manfaat, sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.
6. Asas Kehati-hatian,
7. Asas Keadilan,
8. Asas Ekoregion,
9. Asas Keanekaragaman Hayati,
10. Asas Pencemar Membayar,
11. Asas Partisipatif,
12. Asas Kearifan Lokal,
13. Asas Tata Kelola Pemerintahan yang Baik; dan
14. Asas Ekonomi Daerah
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 3,
mengatakan:
Dan juga untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup
dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat
Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Artikel 164 Deklarasi Johannesburg 2002 menegaskan kembali komitmen perlunya peran serta
masyarakat
UU Nomor 32 Tahun 2009, Pasal 70, Ayat (1) sampai (3), mengatakan:
1. Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
2. Peran masyarakat dapat berupa:
a. Pengawasan sosial
b. Pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan; dan/atau
c. Penyampaian informasi dan/atau laporan
3. Peran masyarakat dilakukan untuk:
a. Meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
b. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan
c. Menumbuh kembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat
d. Menumbuh kembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan
sosial; dan
e. Mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam rangka pelestarian fungsi
lingkungan hidup[4]
Dasar pemikiran perlunya peran serta masyarakat menurut Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri,
S.H.
1. Memberi informasi kepada pemerintah
2. Meningkatka kesediaan masyarakat untuk menerima keputusan
3. Membantu perlindungan hukum
4. Mendemokratisasikan pengambilan keputusan
D. Kewenangan dan Kelembagaan Pengelolaan Hidup
1. Kewenangan melakukan pengelolaan LH bersumber dari Pasal 33 ayat (1) UUD 1945:
“Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.”
2. Konsekuensinya memuat prinsip “hak menguasai negara”
3. Pelaksanaannya dilakukan oleh “pemerintah”
A. Kesimpulan
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan,
pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. Dasar dan prinsip pengelolaan
lingkungan hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan
hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia sebagai bagian
lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan. Untuk memberikan dasar hukum yang kuat
tentang usaha pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dalam melaksanakan pelestarian
alam maka di buat peraturan perundang-undangan tentang lingkungan.
B. Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus
memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan
sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Muhammad Daud Silalahi, S.H., Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum
Lingkungan Indonesia, Penerbit Alumni, Bandung, 2001
[1] Dr. Muhammad Daud Silalahi, S.H., Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum
Lingkungan Indonesia, Penerbit Alumni, Bandung, 2001, hlm. 8.
[2] Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.Hlm 595-596
[3] Op.cit. Dr. M. Daud Silalahi, SH.hlm 9
[4] UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup