Anda di halaman 1dari 6

REKAYASA LINGKUNGAN DAN PENYEHATAN

TUGAS 3
“ PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ”

Disusun oleh :
Deita Minka Iffati
41117110094

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Mercu Buana
2017/2018
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

I. Pengertian
Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada
dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita (Otto Sunarwoto,
1976). Menurut UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Pasal 1, Poin (1) yaitu Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan peri kehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian
lingkungan hidup (Mitra Info, 2000). Pengelolaan lingkungan hidup diselenggarakan
dengan asa tanggung jawab negara, asa keberlanjutan, dan asas manfaat yang
bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia dan masyarakat seutuhnya
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan
terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumberdaya ke dalam
proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup
generasi masa kini dan masa depan.

II. Asas-asas dalam Pengelolalan Lingkungan Hidup


UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Pasal 2, mengatakan: Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
dilaksanakan berdasarkan asas:
1. Asas Tanggung Jawab Negara,
2. Asas Kelestarian dan Keberkelanjutan,
3. Asas Keserasian dan Keseimbangan,
4. Asas Keterpaduan,
5. Asas Manfaat, sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.
6. Asas Kehati-hatian,
7. Asas Keadilan,
8. Asas Ekoregion,
9. Asas Keanekaragaman Hayati,
10. Asas Pencemar Membayar,
11. Asas Partisipatif,
12. Asas Kearifan Lokal,
13. Asas Tata Kelola Pemerintahan yang Baik; dan
14. Asas Ekonomi Daerah.

III. Tujuan dan Sasaran Pengelolaan Lingkungan Hidup


UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Pasal 3 mengatakan Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
bertujuan:
1. Melindungi wilayah negara kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
2. Menjamin keselamatan, kesehatan dan kehidupan manusia;
3. Menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian
ekosistem;
4. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup;
5. Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup;
6. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa
depan;
7. Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai
bagian dari hak asasi manusia;
8. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;
9. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan, dan
10. Mengantisipasi isu lingkungan global
Sasaran pengelolaan lingkungan hidup adalah :
1. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia
dan lingkungan hidup;
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang
memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup;
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi mendatang;
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana;
6. Terlindunginya Negara Kesatuan RI terhadap dampak usaha dan/atau
kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau
perusakan Lingkungan Hidup.
Dari sasaran-sasaran pengelolaan lingkungan hidup di atas, terlihat bahwa
kelestarian fungsi lingkungan hidup merupakan sasaran utama yang dapat diukur.
Menurut bab V UU No. 23 Th. 1997 tentang pelestarian fungsi lingkungan hidup,
dinyatakan bahwa kelestarian fungsi lingkungan hidup dapat diukur dengan dua
parameter utama, yaitu Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku
Kerusakan Lingkungan Hidup. Dua parameter ini menjadi ukuran/indikator
untuk rencana usaha dan/atau kegiatan yang dapat menimbulkan dampak besar dan
penting bagi lingkungan hidup. PP 27 Th. 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) pasal 3 menyebutkan bahwa usaha dan/atau kegiatan yang
kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam.
2. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tidak
terbaharui.
3. Proses dan kajian yang secara potensial dapat menimbulkan
pemborosan, pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta
kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya.
4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam,
lingkungan buatan, serta lingkungan sumber daya.
5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian
kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar
budaya.
6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan dan jasad renik.
7. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non-hayati.
8. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan hidup.
9. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan dapat mempengaruhi
pertahanan negara.
IV. Hak dan Kewajiban dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hak dalam Pengelolaan Hidup adalah:
a. Hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat (Pasal 5 ayat (1)
UULH)
b. Hak atas informasi lingkungan hidup (Pasal 5 ayat (2) UULH)
c. Hak untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup (Pasal 5 ayat (3)
UULH)
Kewajiban dalam Pengelolaan Hidup adalah:
a. Kewajiban memelihara kelestarian fungsi LH serta mencegah dan
menanggulangi pencemaran dan perusakan LH (Pasal 6 ayat (1)
b. Penanggung jawab usaha/kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang
benar dan akurat mengenai pengelolaan LH
c. Penanggung jawab usaha/kegiatan wajib melakukan pengelolaan limbah hasil
usaha dan/atau kegiatan
d. Penanggung jawab usaha/kegiatan wajib melakukan pengelolaan B3
e. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib memenuhi permintaan
petugas pengawas sewaktu petugas pengawas tersebut melaksanakan tugas
pengawasan pada tempat usaha dan/atau kegiatan yang dipimpinnya (Pasal
24 ayat (2) UU No. 23/1997)

V. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup


Artikel 164 Deklarasi Johannesburg 2002 menegaskan kembali komitmen
perlunya peran serta masyarakat UU Nomor 32 Tahun 2009, Pasal 70, Ayat (1)
sampai (3), mengatakan:
1. Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya
untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
2. Peran masyarakat dapat berupa:
a. Pengawasan sosial
b. Pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan; dan/atau
c. Penyampaian informasi dan/atau laporan
3. Peran masyarakat dilakukan untuk:
a. Meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup
b. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan
c. Menumbuh kembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat
d. Menumbuh kembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan
pengawasan sosial; dan
e. Mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam rangka
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Dasar pemikiran perlunya peran serta masyarakat menurut Prof. Dr. Koesnadi
Hardjasoemantri, S.H.
1. Memberi informasi kepada pemerintah
2. Meningkatka kesediaan masyarakat untuk menerima keputusan
3. Membantu perlindungan hukum
4. Mendemokratisasikan pengambilan keputusan

VI. Referensi
http://iusyusephukum.blogspot.co.id/2015/11/makalah-sistem-pengelolaan-
lingkungan.html
http://farisyalwan.blogspot.co.id/2009/05/pengelolaan-lingkungan-hidup.html
http://ekookdamezs.blogspot.co.id/2011/02/pengelolaan-lingkungan-hidup-
adalah.html
http://www.biomagz.com/2016/03/pengelolaan-lingkungan-hidup-
pengertian.html

Anda mungkin juga menyukai