IKM 4/ Semester IV
MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
segala nikmat terutama nikmat kesehatan. Sehingga penyusunan makalah dengan
judul “Sistem Informasi Geografis” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam marilah kita hadiahkan kepada panutan dan suri tauladan
hidup, yakni Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah
sampai pada zaman Islam.
Kelompok V
i
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR...................................................................................i
2. DAFTAR ISI...............................................................................................ii
3. PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................1
4. PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Pengertian SIG................................................................................2
B. Tujuan SIG......................................................................................2
C. Ruang Lingkup/Komponen/Alur Informasi SIG...............................3
D. Contoh Penerapan SIG.................................................................14
E. Kendala/Hambatan SIG................................................................15
5. PENUTUP................................................................................................18
A. Kesimpulan ..................................................................................18
6. DAFTAR PUSTAKA................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Teknologi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
kita sekarang ini. Dengan adanya perkembangan teknologi yang ada sekarang ini,
juga membuat kegiatan pemberian informasi juga tidak luput dari teknologi yang
ada sekarang ini. Perkembangan sistem informasi tak ada artinya jika tidak
didukung oleh kemajuan teknologi jaringan computer. Hal ini juga membuat
internet sangat berperan penting dalam perkembangan teknologi informasi.
B. Rumusan masalah
1) Apa yang dimaksud dengan sistem informasi geografis ?
2) Bagaimana ruang lingkup/komponen/alur informasi pada sistem informasi
geografis ?
3) Apa saja contoh penerapan SIG (Penyakit/factor resiko tertentu) ?
4) Apa saja kendala atau hambatan SIG ?
C. Tujuan penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
fasilitas-fasilitas kesehatan maupun jumlah tenaga medis dapat pula
dilakukan dengan SIG (Sistem Informasi Geografis).
Menurut WHO, SIG dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan
antara lain :
1. Menetukan distribusi geografis penyakit
2. Analisis trend spasial dan temporal
3. Pemetaan populasi berisiko
4. Stratifikasi faktor risiko
5. Penilaian distribusi sumberdaya
6. Perencanaan dan penentuan intervensi
7. Monitoring penyakit
3
d. Data manupulation and analysis, subsistem ini melakukan
manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi
yang diharapkan yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Geografis
(SIG).
Secara lebih jelas, subsistem dalam Sistem Informasi
Geografis (SIG) tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Beberapa hal tersebut diatas cukup menjadi alasan bahwa konsep dan
aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) sangat menarik untuk digunakan dalam
berbagai bidang ilmu karena SIG sangat efektif, dapat digunakan sebagai alat
bantu, mampu menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke
4
dalam bentuk beberapa layer atau coverage data spasial, memiliki kemampuan
yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial dan bentuk atribut-
atributnya serta dapat menurunkan data-data secara otomatis tanpa keharusan
untuk melakukan interpretasi secara manual.
5
ini. Data spasial dari penginderaan jauh dan survei teretrial tersimpan dalam basis
data yang memanfaatkan teknologi komputer digital untuk pengelolaan dan
pengambilan keputusan.
6
RAM: sebagai penyimpanan sementara file temporal saat komputer
berjalan
Printer: sebagai alat output dalam bentuk hardcopy
Hard Disk/SSD: Sebagai tempat penyimpanan data
Monitor: agar kita dapat melihat secara visual proses dan hasil
olahan SIG kita
2) Perangkat Lunak (Software)
Komponen SIG berikutnya adalah perangkat lunak yang menjadi
tools untuk mengolah data spasial maupun aspasial yang sudah dimiliki
dalam database. Software membantu untuk melakukan fungsi query,
edit, mengolah, dan menampilkan data SIG kepada pengguna.
Perangkat lunak system informasi geografis sangatlah banyak, namun,
yang sering digunakan antara lain adalah ArcGIS, ArcView, QGIS, dan
SAGA GIS. Software tersebut menggunakan RDBMS (relational
database management system) untuk melakukan manajemen basis
data. Berikut ini adalah beberapa komponen dari perangkat lunak dalam
sistem informasi geografis.
Software SIG: Bertujuan untuk mengolah data yang ada pada SIG
RDBMS: Bertujuan untuk menyimpan dengan rapih data-data SIG
agar dapat digunakan dan diolah oleh software
Query Tools: Alat-alat yang berkerjasama dengan RDBMS untuk
melakukan fungsi SQL seperti query, delete, dan insert.
GUI: interface antara komputer dan manusia agar pengguna dapat
mengakses software tersebut tanpa harus mendalami coding atau
bahasa mesin.
Layout: Fitur untuk melakukan desain dan layouting kepada peta
yang akan dibuat
3) Data
7
Salah satu komponen paling penting dan paling mahal dari system
informasi geografis adalah data geografis itu sendiri. Data ini terdiri dari
data spasial berupa sistem koordinat, foto, dan peta lama, serta data
aspasial berupa statistik dan deskripsi. Data yang diolah oleh SIG bisa
berupa data raster ataupun data vector. Data raster berupa gambar
yang terdiri dari pixel-pixel kecil sedangkan data vector terdiri dari garis-
garis. Data raster dapat diubah menjadi data vector dengan
menggunakan proses digitasi, yaitu tracing dan georeferencing.
Georeferencing hanya dapat dilakukan ketika kita mengetahui sistem
proyeksi dan koordinat apa yang digunakan oleh data tersebut. Berikut
ini adalah data-data yang ada pada Sistem Informasi Geografis:
Data Spasial: Gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di
permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan dalam bentuk grafik,
peta, atau gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk
koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang
memiliki nilai tertentu.
Data Raster: Data disimpan pada sel-sel (pixel) dengan nilai-nilai
tertentu. Nilai ini akan menggambarkan apa sebenarnya arti dari tiap
pixel tersebut. Contohnya adalah foto udara dan foto satelit.
Data Vektor: Data diskrit, umumnya berbentuk titik, garis (polyline),
atau ruang (polygon) yang dilengkapi dengan data koordinat x,y,z.
Data Aspasial: Umumnya berupa data berbentuk tabel dimana tabel
tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam
data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling
terintegrasi dengan data spasial yang ada.
4) Manusia
Manusia adalah pengguna dari Sistem Informasi Geografis.
Secanggih apapun hardware dan softwarenya, jika manusia dibalik
8
semua itu tidak berkompeten, maka SIG tidak akan menghasilkan apa
apa.
Pada awalnya, sangat sulit bagi para praktisi untuk menggunakan
SIG. Dahulu, semuanya dijalankan dengan menggunakan Bahasa
mesin dan pemrograman. Hal ini menyebabkan hanya sedikit saja
orang yang bisa memanfaatkan SIG, padahal, SIG memiliki banyak
sekali manfaat. Oleh karena itu, diciptakanlah GUI yang lebih simpel
agar semua orang dapat menggunakan SIG. Sekarang, orang-orang
hanya perlu mengklik tombol untuk menjalankan suatu fungsi, tidak lagi
harus mengetik coding fungsi tersebut.
Umumnya, SIG digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan
analisis spasial, seperti tata guna lahan, pembuatan peta, pembuatan
rencana pengembangan, inventarisasi sumber daya, atau peninjauan
daerah rawan bencana.
5) Metode Penggunaan
Agar pengoperasian sistem informasi geografi dapat berjalan dengan
lancar, dibutuhkan rencana penggunaan dan metode yang
terdokumentasikan dengan baik. Organisasi-organisasi besar dan
institusi akademik tentu saja memiliki metode penggunaan SIG mereka
masing-masing.
Metode ini membahas mengenai proses penyimpanan data,
pengaplikasian RDBMS dalam penyimpanan data, pengolahan data,
dan masih banyak lagi. Dengan adanya metode penggunaan yang
jelas, proses SIG dapat dijalankan dengan baik.
Selain metode pemrosesan data, dibutuhkan pula metode analisis
data tersebut. Metode analisis ini bermacam-macam, mulai dari analisis
spasial hingga aspasial. Metode apa yang digunakan sangat tergantung
dengan apa yang sedang diteliti oleh para ahli SIG yang mengolah data
tersebut.
9
3. Alur Informasi Sistem Informasi Geografis
Tahapan kerja sistem informasi geografi terbagi menjadi 4 yaitu,
input, pengelolaan dan pengolahan data, serta output. Keempat proses ini
menggambarkan alur pergerakan data, mulai dari pengambilannya hingga
keluar menjadi sebuah produk visual seperti peta atau produk analisis
seperti rencana.
1) Tahap Input
Tahap pertama dalam penggunaan SIG adalah memasukkan data
yang ingin dikelola dan diolah kedalam sistem. Data yang dimasukkan
dapat berupa data spasial maupun data aspasial, bentuknya pun
bebas, dapat berupa data vector/ raster, maupun data tabular.
Data vektor/raster umumnya merupakan data spasial yang
memiliki informasi lokasi mengenai suatu obyek. Informasi lokasi
ini dapat berupa jarak, ketinggian, koordinat, ataupun gambar
yang menunjukkan lokasi relatif dibandingkan dengan objek
referensi lainnya.
Data tabular umumnya berupa table atau informasi atribut yang
bertujuan untuk menjelaskan secara rinci atau mendeskripsikan
data spasial yang sudah ada. Data tabular ini dikenal juga
sebagai data aspasial karena tidak memiliki informasi lokasi
yang berupa koordinat.
Jenis Data Sistem Informasi Geografi Secara umum, data SIG yang
digunakan dalam penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Data spasial, yaitu data SIG yang berbentuk vektor dan raster. Data
vektor memiliki arah dan jarak serta berupa garis dan titik sedangkan
data raster berbentuk gambar/piksel.
10
Data atribut/aspasial yaitu identitas yang dimiliki data grafis. Data ini
berfungsi untuk menjelaskan sejelas-jelasnya mengenai data spasial
yang sudah ada.
11
d) Memasukkan data atribut yang nantinya akan digunakan sebagai
identitas dari data spasial. Umumnya dimasukkan kedalam attribute
table (jika menggunakan ArcGIS)
e) Transformasi koordinat, pada tahap ini, sistem koordinat dan sistem
proyeksi yang ada pada data disesuaikan dengan standar yang berlaku
di negara tersebut.
12
b) Pemodelan Kerangka Analisis
Pemodelan ini meliputi pembuatan dasar teori,
kerangka berfikir, kerangka analisis, dan model flowchart atau
diagram alir kasar yang berisi hipotesa kita terhadap objek
yang diteliti.
13
yang baik, dan dekat dengan pabrik kayu. Maka, cara
menganalisisnya adalah sebagai berikut.
Pertama, buffer terlebih dahulu area pelayanan pabrik kayu
(misal 500 km). Lalu overlay hasil buffer tersebut dengan peta
kemiringan lereng yang dapat diterima (missal <10%) dan peta
kandungan air tanah. Setelah itu, kita lihat, daerah mana saja yang
masuk kedalam ketiganya, area buffer, kemiringan lereng, dan air
tanah.
c) Scoring
Scoring merupakan proses penilaian kelayakan suatu lokasi
untuk dijadikan sesuatu, misalnya pertanian atau kawasan industri.
Scoring sangat mirip dengan overlay, namun, pada scoring, kita
tidak serta merta melihat apakah semuanya saling tumpang tindih.
Ada nilai dari setiap variabel tersebut.
4) Tahap Output Data
Tahapan terakhir dalam sistem informasi geografi adalah
menciptakan keluaran data, atau output yang dapat dinikmati oleh
peneliti dan para pemangku kepentingan yang terkait. Output
umumnya meliputi desain dan layouting peta sedemikian rupa agar
indah untuk dilihat, mudah untuk dimengerti, dan efisien dalam segala
aspek
14
akan suatu situasi dan berbagai faktor determinan. Para peneliti yang juga
sama menyataka bahwa data yang detail terhadap resiko malaria serta
perspektif fundamental dimana (distribusi/sebaran), mengapa (faktor
determinan lingkungan), bagaimana (intensitas penyebaran), dan kapan
(waktu/musim)sangat minim tersedia atau bahkan tidak ada sama sekali
informasi tersebut. Pada titik inilah Sistem Informasi Geografis digunakan
untukmenjawab kekurangan data yang telah banyak digunakan dalam
kegiatan program pengendalian malaria di berbagai belahan dunia. Salah
satu implementasi yang luar biasa dalm program pengendalian malaria
adalah atlas.
Resiko malaria di Afrika yaitu ARMA atau Malaria Afrika Risk Atlas
(MARA) tahun 1998. Atlas telah menjadi salah satu contoh yang baik
tentang bagaimana sistem informasi geografis dapat digunakan untuk
memahami determinan penyakit malaria dan skala spasial. Atlas MARA
menunjukan kolaborasi jaringan yang luar biasa untuk menghasilkkan
informasi dari berbagai sumber, serta mampu menyediakan database
malaria yang kuat. Dalam situasi menyatakan bahwa Sistem Informasi
Geografis saat ini digunakan untuk mengontrol dan penelitian yang
berkaitan malaria dapat dibagikan dalam beberapa kategori yaitu pemetaan
pravelensi/kejadian malaria, kejadian malaria dengan sejumlah variable
penyebab lainnya seperti suhu,demografi dan perubahan iklim, penggunaan
metode inovatif dalam pengumpulan data, dan pemodelan resiko
malaria.dalam penggunaan Sistem Informasi Geografis terdapat beberapa
tantangan berkaitan dengan malaria yaitu dengan ketersediaan data oleh
karena tanpa data, maka Sistem Informasi Geografis menjadi tidak terlalu
berguna. Lebih spesifik ini akan berkaitan dengan data yang akurat dari
penyakit malaria itu sendiri dan bagaimana penyakit malaria dilaporkan,
data lingkungan dasar serta data demografis.
E. Kendala/Hambatan SIG
15
Hambatan dalam menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)
yang dijumpai oleh si pengguna mulai dari Indonesia maupun di negara
berkembang lainya sudah menjadi masalah umum yang terjadi .yaitu
adalah jumlah data yang sangat terbatas karena sistem pelaporan yang
tidak berjalan dengan baik, kejadian serupa juga terjadi dalam studi di
Nigeria. Di Indonesia SIK (Sistem Informasi Kesehatan) juga masih
mengalami permasalahan klasik dimana data yang di olah dan berita belum
terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang cukup
baik, selain itu masih dijumpai kegiatan yang tidak sesuai dengan
pengolahan dan pengumpulan data di setiap bagian dan yang terakhir
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) belum digunakan secara baik, duplikasi
data juga masih terjadi dan sumberdaya belum dijalankan secara baik.
Langkah pemerintah Indonesia yang mengubah sistem pemerintahan dari
terpusat berubah ke desentralisasi membuat Sistem Informasi Kesehatan
(SIK) bekerja sangat tidak lancar, hak dan kewenangan otonom tiap level
pemerintahan yaitu mengurus dan mengatur secara pribadi urusan
kepemerintahan untuk membuat ketidak seimbangan pengelolaan Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) di Indonesia, kemudian dalam kebenaran real
data Sistem Informasi Kesehatan (SIK) terhenti atau terfrag-mentasi karena
pengelola program dan yang mempunyai kewenangan memiliki sistem
informasi yang tidak sama (tidak terintegrasi).
... Kendala pemakaian SIG secara garis besar terjadi pada faktor
dana dalam pelaksanaan dan pembaruan seleuruh alat alat perlengkapan
ataupun pelatihan tenaga kerja yang mahal. Terbatasnya tenaga kerja yang
kurang mampu untuk mengoperasikan dan menginterprestasikan hasil
analisis Sistem Informasi Geografis permasalahan kesehatan pada setiap
warga yang menjadi tantangan dalam penggunaan Sistem Informasi
Geografis .
16
... Data berulang, kasus yang tidak dilaporkan ke pusat pelayanan
kesehatan, informasi yang hilang ( Pelaporan data) .berita terkait variabel
yang tidak dicatat seperti cuaca; laporan yang tidak siap digunakan atau
ready to use (landscape). kurangnya hardware, staf yang mahir, software
yang mahal (Teknologi).aplikasi yang belum tepat untuk menganalisis
statistik spasial (Metodologi).
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
DAFTAR PUSTAKA
https://insanpelajar.com/komponen-sistem-informasi-geografis/ , diakses
pada tanggal 11 Mei, Jam 12.00 Wib
https://insanpelajar.com/tahapan-kerja-sistem-informasi-geografi/,
diakses pada tanggal 11 Mei, Jam 12.15 Wib
19