“Masyarakat Pesisir”
Dosen Pengampu :
disusun
Oleh :
Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT.
karena rahmat-Nya lah kita masih diberi kehidupan yang sejahtera. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan besar Habibana Wanabiyana
Muhammad SAW, karena bimbingannya lah kita bisa berjalan pada jalan yang
diridoi Allah SWT.
Harapan kami semoga laporan ini yang bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca , sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II
A. Konsep
B. Hipotesis
BAB III
A. Metode Penelitian
BAB IV
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan yang artikan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosialyang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomissedangkan masyarakatadalah sekumpulan manusia yang saling bergaul,
atau denganistilah lain saling berinteraksi. Arti lain kesehatan menurut WHO
(1947) adalah suatukeadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial
serta tidak hanya bebas daripenyakit atau kelemahan. Sehat menurut UU 23 tahun
1992 tentang kesehatanmenyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yangmungkin hidup produktif secara social dan
ekonomis. Sehat secara mental (kesehatan jiwa) adalah satu kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik, intelektual danemosional yang optimal dari
seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengankeadaan orang-orang lain.
Sehat secarasosial adalah perikehidupan seseorang dalammasyarakat, yang
diartikan bahwa seseorang mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara dan
memajukan kehidupannya sendiri dan kehidupan keluarga
sehinggamemungkinkan untuk bekerja, beristirahat dan menikmati liburan.
B. Rumusan masalah :
A. KONSEP
Pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut, kearah darat
meliputi bagian daratan, baik kering maupun kerendam air, yang masih
dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasng surut, angin laut, dan perembesan air
asin, sedangkan kearah laut meliputi bagian alaut yang masih dipengaruhi oleh
proses-proses alami yang terjadi didarat seperti sedimenasi dan aliran air tawar,
maupun yang dise3babkan oleh kegiatan manusia didarat seperti penggundulan
hutan dan pencemaran.
Wilayah pesisir merupakan satu areal dalam lingkungan hidup yang sangat
penting diperhatikan baik pengelolaan secara administrasi, pengelolaan habitat
hidup, maupun pengelolaan sanitasi lingkungan hidup. Sanitasi lingkungan
merupakan salah satu program prioritas dalam agenda internasional Millennium
Development Goals (MDGs) yang ditujukan dalam rangka memperkuat
pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis
lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat serta mengimplementasikan
kebijakan pemerintah dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar
secara berkesinambungan dalam pencapaian MDGs tahun 2015.
World Bank Water Sanitation Program (WSP) mengungkapkan, bahwa
Indonesia berada diurutan kedua di dunia sebagai negara dengan sanitasi buruk.
Menurut data yang dipublikasikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 63 juta
penduduk Indonesia tidak memiliki toilet dan masih buang air besar (BAB)
sembarangan di sungai, laut, atau di permukaan tanah.
Bentuk nyata dari implementasi kebijakan tersebut Departemen Kesehatan
Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) melalui keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
852/MENKES/SK/IX/2008 tentang strategis nasional STBM dengan target utama
menurunkan angka
kesakitan penyakit berbasis lingkungan termasuk pada daerah pesisir. Upaya
kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
mencapai derajatkesehatan yang setinggi-tingginya.
Desa Tanjung Rejo merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah
Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deli Serdang. Desa Tanjung Rejo
wilayahnya berada di wilayah pesisir. penyakit berbasis lingkungan adalah
sebagai berikut: malaria, penyakit kulit, kecacingan, ISPA, Diare, dan, DBD.
Faktor risiko masalah kesehatan berbasis lingkungan di Desa Tanjung Rejo
Kecamatan Percut Seituan disebabkan karena belum terpenuhinya sarana air
bersih, sanitasi yang belum memenuhi syarat kesehatan, masih banyak yang
membuang sampah disembarang tempat terutama di pesisir pantai, kemudian
kurangnya kepemilikan jamban yang memenuhi syarat. Sehingga memicu
terjadinya penyakit berbasis lingkungan seperti, diare dan penyakit kuli.
Permasalahan perumahan sehat juga terjadi pada masyarakat di wilayah pesisir.
Penerapan rumah sehat dinilai sulit diperoleh oleh masyarakat yang berada di
wilayah pesisir jika dilihat dari keseluruhan aspek indikator rumah sehat, seperti
pembuangan sampah, lantai rumah yang permanen, serta kepemilikan jamban
keluarga. Masyarakat di pesisir pantai secara umum merupakan nelayan
tradisional dengan penghasilan pas-pasan, dan tergolong keluarga miskin yang
disebabkan oleh faktor alamiah, yaitu semata-mata bergantung pada hasil
tangkapan dan bersifat musiman, serta faktor nonalamiah berupa keterbatasan
tegnologi alat penangkap ikan, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan
keluarga.
B. HIPOTESIS
Hipotesis yang dapat kami berikan dari penelitian ini
bahwa Dalam menanggapi pemasalahan-permasalahan yang
terjadi pada masyarakat pesisir Desa Tanjung rejo, Kecamatan
Percut, Sei Tuan, dapat dilihat akibat yang terjadi pada
lingkungan masyarakat pesisir tersebut kerena prilaku yang
diterapkan pada lingkungan mereka tidak benar sehingga akan
mengakibatkan penyebaran suatu penyakit terhadap daerah
tersebut seperti DIARE , DBD, IRITASI KULIT yang disebabkan
karena masyarakat yang membuang sampah sembarangan
seperti dilaut yang mana air laut tersebut dipakai oleh
masyarakat yaitu untuk minum, mandi.
BAB III
A. METODE PENELITIAN
Objek Pengamatan
Objek pengamatan dalam kegiatan survey adalah meliputi :
a. Kondisi Lingkungan
b. Masalah Kesehatan
c. Budaya Masyarakat
BAB IV
Masyarakat pesisir pada Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan
memiliki status lingkungan yang cukup kotor, mempunyai status perilaku
yang sangat disayangkan, mereka memiliki lingkungan yang
kurang bersih seperti membuang sampah sembarangan di
kawasan perairan dan daratan, kemudian mereka masih
memakai laut sebagai sarana tempat pembuangan kotoran
mereka sehingga mengakibatkan masyarakat tersebut mudah
terjangkit penyakit, seperti diare dan dbd.
.
Masyarakat pesisir pada Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan
juga masih memakai jamban untuk membuang air besar dan kecil Masyarakat
desa tanjung rejo memang bukan masyarakat yang langsung dekat laut, namun
kehidupan mereka terhubung dengan air yang mengalir dari laut, dan masih
menjadi nelayan dalam mata pencaharian.
A. KESIMPULAN
Desa Tanjung Rejo merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah
Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deli Serdang. Desa Tanjung Rejo
wilayahnya berada di wilayah pesisir. penyakit berbasis lingkungan adalah
sebagai berikut: malaria, penyakit kulit, kecacingan, ISPA, Diare, dan, DBD.
Faktor risiko masalah kesehatan berbasis lingkungan di Desa Tanjung Rejo
Kecamatan Percut Seituan disebabkan karena belum terpenuhinya sarana air
bersih.
Masyarakat pesisir pada Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan
memiliki status lingkungan yang cukup kotor, mempunyai status perilaku yang
sangat disayangkan, mereka memiliki lingkungan yang kurang bersih seperti
membuang sampah sembarangan di kawasan perairan dan daratan.
B. SARAN
Dari pembahasan yang telah kami sampaikan sebelumnnya, kami memberikan
beberapa saran, diantaranya:
1.Kesadaran untuk menjaga dan melestarikan laut dimulai dari diri sendiri, kemud
ian dilanjutkan oleh pelajar, pemuda dan mahasiswa sebagai kaum intelektual
yang memiliki wawassan tentang pesisir dan laut.
2.Pemerintah lebih meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya fungsi laut, dan bahaya yang ditimbulkan dari
pencemaran laut.
Muslikhah, Ida, Hariati Lestari, Jusniar Rusli Afa. 2018. Identifikasi Masalah
Kesehatan Berbasis Lingkungan Di Wilayah Pesisir Desa Wawatu Kecamatan
Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017. Ilmiah Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat. 2(1).