Anda di halaman 1dari 20

ANALISA KUALITAS LINGKUNGAN TEMPAT-TEMPAT UMUM

Kelompok :X

Nama Anggota Kelompok :

1. Syifa Arya Sukma (0801183426)


2. Nurul Hafifah (0801182185)
3. Bagus Prayogi (0801182282)

Kelas : IKM 4/ Sem 4

Ruang Lingkup

Tempat-tempat umum berupa pasar tadisional & modern, terminal, pelabuhan, bandara,
stasiun dan lokasi wisata

1. Pengertian lingkungan tempat–tempat umum


2. Penetapan parameter lingkungan tempat–tempat umum
3. Pengukuran dan interpretasi (analisis kualitas lingkungan) tempat–tempat umum

Pendahuluan

Lingkungan biasa diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan atau
organism. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan
akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik dalam bentuk individual
maupun komunitas pada tempat tertentu

Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan atau alat yang dipergunakan oleh
masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, oleh karena itu perlu dikelola demi
kelangsungan kehidupan dan penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial, yang memungkinkan penggunanya hidup dan bekerja dengan produktif secara
social ekonomis. Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan
lingkungan apabila memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan
penyakit antar pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu harus memenuhi
persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Pasal 22 ayat (2)


mengamanatkan bahwa tempat umum wajib memelihara dan meningkatkan kualitas
lingkungannya.

 Dalam rangka upaya untuk memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan


tersebut perlu dilakukan upaya pengawasan terhadap tempat-tempat umum.  Pengawasan
terhadap tempat-tempat umum dilakukan secara terus menerus guna mengantisipasi factor
lingkungan yang dapat menjadi sumber penyebaran berbagai penyakit  serta pencemaran
lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan tempat-tempat umum.

Usaha-usaha pengawasan tidak hanya ditujukan kepada kondisi fisik bangunan, namun
juga kepada pengelola dan lingkungan sekitar tempat-tempat umum.
Isi

Tempat-Tempat Umum

Menurut Kepmenkes Nomor 288 tahun 2003, Sarana dan bangunan umum merupakan
tempat dan atau alat yang dipergunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya,
oleh karena itu perlu dikelola demi kelangsungan kehidupan dan penghidupannya untuk
mencapai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan penggunanya
hidup dan bekerja dengan produktif secara social ekonomis. Sarana dan bangunan umum
dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila memenuhi kebutuhan fisiologis,
psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit antar pengguna, penghuni dan masyarakat
sekitarnya, selain itu harus memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan.

Menurut Departemen kesehatan RI tempat-tempat umum adalah tempat kegiatan bagi


umum yang dilakukan oleh badan-badan pemerintah, swasta, perorangan yang langsung
digunakan oleh masyarakat, mempunyai tempat dan kegiatan tetap serta memiliki fasilitas.

Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit,


pencemaran lingkungan, ataupun gangguan kesehatan lainnya. Pengawasan atau pemeriksaan
sanitasi terhadap tempat-tempat umum dilakukan untuk mewujudkan lingkungan tempat-
tempat umum yang bersih guna melindungi kesehatan masyarakat dari kemungkingan
penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya (Budiman, 2007). Tempat umum antara
lain hotel, penginapan, pasar, bioskop, tempat ibadah, tempat rekreasi, kolam renang
(termasuk pemandian umum), terminal, pelabuhan, bandar udara, salon, pusat perbelanjaan
dan sejenisnya.

Menurut Budiman (2006), Tempat-tempat umum meliputi hotel, terminal angkutan


umum, pasar tradisional atau swalayan pertokoan, bioskop, salon kecantikan atau tempat
pangkas rambut, panti pijat, taman hiburan, gedung pertemuan, pondok pesantren, tempat
ibadah, objek wisata, dan lain-lain.

Tempat-tempat umum terdiri dari berbagai macam jenis salah satunya adalah objek
wisata. Objek wisata merupakan suatu tempat berupa bangunan kuno yang terdiri dari
peninggalan sejarah kuno, bangunan moderen, pemancingan kebun binatang, dan lain-lain
digunakan untuk kegiatan pariwisata beserta kelengkapan lainnya yang dikelola secara
profesional. Ketersediaan fasilitas pada tempat tempat umum berpotensi untuk menyebarkan
penyakit dan pencemaran lingkungan.

Tempat-tempat umum diantaranya adalah terminal, hotel, angkutan umum, pasar


tradisional atau swalayan/pertokoan, bioskop, salon kecantikan, pangkas rambut, panti pijat,
taman hiburan, gedung pertemuan, pondok pesantren, tempat ibadah, objek wisata, dan lain-
lain.

Pasar

Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik
yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat
perdagangan maupun sebutan lainnya.

a. Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah,swasta, koperasi,
dan swadaya masyarakat. Tempat usahanya dapat berbentuktoko, kios, los, dan tenda
yang menyediakan barang-barang konsumsi sehari-harimasyarakat. Pasar tradisional
biasanya dikelola oleh pedagang kecil, menengah, dan koperasi. Proses penjualan dan
pembelian dilakukan dengan tawar-menawar.

b. Pasar Modern

Pasar modern adalah pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, dan koperasi
yang dikelola secara modern. Pada umumnya pasar modern menjual barang kebutuhan
sehari-hari dan barang lain yang sifatnya tahan lama. Modal usaha yang dikelola oleh
pedagang jumlahnya besar. Kenyamanan berbelanja bagi pembeli sangat diutamakan.
Biasanya penjual memasang label harga pada setiap barang. Contoh pasar modern
yaitu plaza, supermarket, hipermart, dan shopping centre.
c. Toilet

Toilet adalah fasilitas sanitasi untuk tempat buang air besar dan kecil, tempat
cuci tangan dan muka (Kemenbudpar, 2004).

d. Sanitasi

Sanitasi menurut WHO, ialah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor
lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal hal yang
mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup.

Menurut Budiman (2007), sanitasi adalah bagian dari ilmu kesehatan


lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat untuk mengontrol
dan mengendalikan lingkungan hidup eksternal yang berbahaya bagi kesehatan serta
yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.
Sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang kesehatan
manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat. Buruknya kondisi sanitasi akan berdampak negatif di
banyak aspek kehidupan, mulai dari turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat,
tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian diare
dan munculnya beberapa penyakit .

Sanitasi Tempat-Tempat Umum


Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan
yang berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan
timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh
kegiatan tersebut dapat dicegah (Fahmi, 2009).
Sanitasi tempat-tempat umum menurut Mukono (2006), merupakan problem
kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Tempat umum merupakan tempat
bertemunya segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh
masyarakat. Oleh sebab itu tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala
penyakit terutama penyakit yang medianya makanan, minuman, udara dan air, dengan
demikian sanitasi tempat-tempat umum harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam
arti melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tempat-tempat umum harus mempunyai kriteria sebagai berikut :
a. Diperuntukkan bagi masyarakat umum, artinya masyarakat umum boleh keluar masuk
ruangan tempat umum dengan membayar atau tanpa membayar.
b. Harus ada gedung/ tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu dimana
masyarakat melakukan aktivitas tertentu.
c. Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung tempat-tempat
umum tersebut.
d. Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai dengan
ramainya, harus mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di tempat-tempat umum. Tempat atau sarana layanan umum
yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan antara lain, tempat umum atau
sarana umum yang dikelola secara komersial, tempat yang memfasilitasi terjadinya
penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensitas jumlah dan waktu
kunjungannya tinggi. Tempat umum semacam itu meliputi hotel, terminal angkutan
umum, pasar tradisional atau swalayan pertokoan, bioskop, salon kecantikan atau
tempat pangkas rambut, panti pijat, taman hiburan, gedung pertemuan, pondok
pesantren, tempat ibadah, objek wisata, dan lain-lain.

Pedoman penyehatan sarana dan bangunan umum adalah Kepmenkes


288/Menkes/SK/III/2003 tentang pedoman penyehatan sarana dan bangunan umum.
Penyehatan sarana dan bangunan umum adalah upaya kesehatan lingkungan
dalam pengendalian faktor resiko penyakit pada sarana dan bangunan umum. Faktor
resiko penyakit adalah hal yang memiliki potensi terhadap timbulnya penyakit

2)Penerapan Parameter Lingkungan Tempat-tempat Umum


Kebersihan Tempat-tempat umum merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling
cukup mendesak karena tempat umum merupakan tempat bertemunya segala macam
masyarakat dengan segala penyakit yang dimiliki masyarakat tersebut. Oleh sebab itu maka
tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala penyakit terutama penyakit-penyakit
yang medianya makanan, minuman , udara, dan air. Dengan demikian maka sanitasi Tempat-
tempat umum harus memenuhi Syarat-syarat kesehatan dalam arti melindungi, memelihara,
dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat.
Tempat-tempat umum mempunyai potensi sebagai tempat terjadinya penularan
penyakit, pencemaran lingkungan, ataupun gangguan kesehatan lainnya. Pengawasan atau
pemeriksaan sanitasi Tempat-tempat umum dilakukan untuk mewujudkan lingkungan
Tempat-empat umum yang bersih guna melindungi kesehatan masyarakat dari berbagai
kemungkinan penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.
Untuk membedakan dan menerapkan apakah sebuah tempat termasuk tempat-tempat
umum atau bukan,diterapkan batas-batas ataupun syarat-syarat sebagai berikut :
1. Ada temppat dan kegiatan permanen
2. Dilakukan kegiatan-kegiatan atau aktivitas yang dapat menimbulkan terjadi penyakit
menular, penyakit akibat kerja dan kecelakaan
3. Tempat tersebut diperuntukkan bagi Masyarakat Umum
4. Terdapat Fasilitas-fasilitas atau perlengkapan yang dapat menimbulkan penyakit atau
kecelakaan

Sesuai dengan ruang lingkupnya, maka tempat umum dikelompokan atas 4 bagian,
yaitu:

1. Yang berhubungan dengan sarana pariwisata dan jenis-jenisnya adalah hotel,


penginapan, kolam renang, pemandian umum, restoran, rumah makan, bioskop,
gedung pertemuan dan taman hiburan
2. Yang berhubungan dengan sarana perhubungan. Jenis-jenisnya adalah terminal
angkutan darat, angkutan laut, pelabuhan udara dan stasiun kereta api
3. Yang berhubungan dengan sanitasi social. Jenis-jenisnya adalah tempat-tempat
beribadah dan pasar
4. Yang berhubungan dengan komersial lainnya. Jenis-jenisnya adalah tempat salon
kecantikan dan panti pijat

Dari ruang lingkup yang telah diuraikan diatas maka pelabuhan termasuk tempat
umum yang berhubungan dengan sarana perhubungan yang harus mendapat pengawasan
sesuai peraturan yang ada.

Pelabuhan adalah tempat dan termasuk fasilitas yang didatangi oleh masyarakat untuk
menunggu , naik dan turun dari kapal, menmgangkut barang-barang keluar dan masuk
pelabuhan.

1. Terminal Pelabuhan
A. Sanitasi Terminal Pelabuhan

Dalam pelaksanaannya kesehatan lingkungan tersebut, Pelabuhan termasuk


didalamnya yang dimana kesehatan atau sanitasi lingkungannya harus tetap dilaksanakan
dengan baik dan benar, terus menerus dan berkesinambungan. Sanitasi pelabuhan adalah
suatu usaha untuk membuat wilayah pelabuhan tidak menjadi sumber penularan atau
habitat yang subur bagi perkembangbiakan kuman/vector dan penyakit.

Adapun Persyaratan sanitasi dan pelabuhan yang harus dipenuhi anatar lain :

1. Bagian Luar
a. Tempat parkir harus bersih , tidak ada sampah berserakan , dan tidak ada
genangan air
b. Tempat sampah tersedia tempat penampungan sampah sementara yang tertutup
dan kedap airserta dalam jumlah yang cukup
c. Pencahayaan penerangan harus cukup dan tidak menyilaukan mata, terutama
pada pintu masuk dan keluar tempat parkir
2. Bagian Dalam
a. Ruang Tunggu
1. Ruangan harus bersih
2. Tempat duduk harus bersih dan bebas dari kutu busuk
3. Pencahayaan harus cukup dan tidak menyilaukan (minimal 10 fc) sehingga
dapat digunakan untuk membaca
4. Penghawaan harus cukup , minimal 10 % dari luas lantai
5. Lantai tidak licin, kedap air, dan mudah dibersihkan

b. Pembuangan Kotoran Manusia


1. Tersedia jamban yang memenuhi syarat (Tipe leher angsa) minimal 1
jamban untuk 100 pengunjung, atau minimal 2 jamban
2. Tersedia peturasan yang baik, minimal 1 peturasan untuk 200 pengunjung
dan tersedia pasokan air yang cukup
3. Harus ada tanda yang jelas untuk membedakan antara jamban pria dan
wanita
4. Jamban dan peturasan harus dalam keadaan bersih dan tidak berbau

c. Pembuangan Sampah
1. Pengangkutan sampah dilakukan setiap hari sehingga tidak ada sampah
yang menumpuk

d. Pembuangan Air limbah dan air hujan dialirkan melalui saluran tertutup dan
dibuang ke septi tank atau ke saluran air kotor perkotaan
e. Tempat cuci tangan harus tersedia tempat cuci tangan yang baik, minimal satu
dilengkapi dengan sabun atau kain serbet.

3. Lain-lain
a. Tersedeia alat perlengkapan untuk P3K
b. Tersedia alat pemadam kebakaran
B. Persyaratan Higiene Sanitasi Terminal Pelabuhan

Persyaratan hygiene sanitasi yang harus dipenuhi pelabuhan seperti yang ditetapkan
oleh Departemen Keseharan RI, 2007 adalah :

1. Penyediaan Air Bersih

Persyaratan Air yang harus dipenuhi di pelabuhan adalah :

a. Tersedianya air dengan kualitas yang sesuai dengan standar air minum
internasional yaitu memenuhi syarat fisik antara lain air tidak berasa, tidak
berwarna dan tidak berbau, memenuhi syarat kimia, dan bakteriologis.
b. Kapasitas air harus memenuhi persyaratan
c. Konstruksi dan keadaan reservoir atau menara air, tangki-tangki air, hydran dan
pipa-pipa penyalur dalam keadaan baik
d. Air bersih tersedia untuk setiap kegiatan secara berkesinambungan Air
memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan
manusia akan sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi,
mencuci dan sebagainya.

2. Pembuangan Air Limbah

Salah satu penyebab terjadinya pencemaran air adalah air limbah yang dibuang
tanpa pengolahan kedalam badan air.

Syarat Higiene dan sanitasi dipelabuhan untuk pembuangan limbah adalah:

a. Tersedia fasilitas untuk pembuangan air kotor atau kotoran cair


b. Saran-sarana atau sanitasi dasar tersedia dalam jumlah yang cukup
c. Organisasi kebersihan yang berfungsi dengan efisien
d. Air kotor dari pelabuhan disalurkan melaluli sistem saluran atau pipa yang
tertutup atau riol dan konstruksi dibuat sedemikian rupa agar tidak mengganggu
aliran air
3. Pembuangan Sampah

Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau
sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya.

Penampunagn Sampah dalam bak sampah yaitu :

a. Membedakan antara sampah basah dan sampah kering


b. Membuang sampah kering dalam bak sampah dari kayu/plastic
c. Sampah basah diletakan pada bak sampah dari plastic tebal atau logam ringan
yang tahan karat dan kedap air
d. Dasar bak sampah setengah bulat agar mudah dibersihkan
e. Sampah yang telah ditampung harus dapat diangkat oleh satu orang.

2. Hotel Dan Motel

Kesehatan lingkungan hotel dan motel sebagai bangiunan untuk umum, perlu
diperhatikan mulai dari kualitas bangunan, rutinitas, peralatan /sarana, suplai makanan,
kesehatan pekerja, kamar mandi, sampai pada buangannya dan desinfeksi tempat atau
barang-barang bekas pakai orang sebelum dapat dipergunakan oleh orang lain.

1. Fasilitas

Fasilitas nginap ini dapat merupakan sarana penularan penyakit apabila tidak
dikelola secara professi onal.

2. Kebersihan Dan Kesehatan

Kebersihan Dan Kesehatan hotel dan motel juga sangat mempengaruhi minat para
wisatawan. Karenanya, Kebersihan ini akan dapat membantu meningkatnya
kepariwisataan.

Pengukuran dan interpretasi (analisis kualitas lingkungan) tempat-tempat umum


Rumahsakit:

 Lingkungan, ruang dan bangunan rumah sakit


harus selalu dalam keadaan bersih dan tersedia fasilitas sanitasi yang memenuhi
persyaratan kesehatan, tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang dan
berkembang biaknya serangga, binatang pengerat dan binatang pengganggulainnya.
 Bangunan rumah sakit
harus kuat, utuh, terpelihara, mudah dibersihkan dan dapat mencegah penularan
penyakit serta kecelakaan.
 Konstruksi
Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan mudah
dibersihkan.
 Lantai yang selalu kontak dengan air
Harus mempunyai kemiringan yang cukup(2 –3 %) ke arah saluran pembuangan air
limbah.
 Permukaan dinding harus rata, berwarna terang, di cat tembok dan mudah dibersihkan.
 Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus terbuat dari bahan yang kuat
dan kedap air.
 Ventilasi dapat menjamin peredaran udara di dalam kamar/ruang dengan baik.
 Bila ventilasi tidak menjamin adanya penggantian udara dengan baik, kamar/ruang
harus dilengkapi dengan penghawaan mekanis(exhauster).
 Atap Kuat, tidak bocor dan tidak menjadi tempat perindukan serangga dan tikus,
kerangka atap perlu diresidu terlebih dahulu agar tahan rayap, sebelum pemasangan
kayu reng dilapisi lembaran triplex dan alumunium foil supaya tidak bocor.
 Langit-langit kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkan dengan tinggi minimal 2,5
m dari lantai.
 Kerangka kayu langit-langit dibuat anti rayap.
 Pintu kuat, dapat mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang pengganggu
lainnya.
 Bila digunakan cat, diharuskan menggunakan cat anti rayap.
 Jaringan instalasi air minum, air limbah, gas, listrik, system penghawaan, sarana
komunikasi dan lain-lain harus rapi, aman dan terlindung.

Pasar Sehat:

Untuk menjadi pasar sehat, ada beberapa persyaratan kesehatan lingkungan pasar yang harus
dipenuhi, yaitu:

 Lokasi
Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam, kecelakaan dan daerah bekas tempat
pembuangan akhir sampah atau pertambangan.
 Bangunan
Pembagian area sesuai dengan jenis komoditi, sesuai dengan sifat dan klasifikasinya
seperti basah, kering, penjualan unggas hidup, pemotongan unggas
 pembagian zoning diberi indentitas yang jelas
 tempat penjualan daging, karkas unggas, ikan ditempatkan di tempat khusus
 setiaplos (area berdasarkan zoning) memiliki lorong yang lebarnya minimal 1,5 meter
 jarak tempat penampungan dan pemotongan unggas dengan bangunan pasar utama
minimal 10 m atau dibatasi tembok pembatas dengan ketinggian minimal 1,5 m
 khusus untuk jenis pestisida, bahan berbahaya dan beracun(B3) dan bahan berbahaya
lainnya ditempatkan terpisah dan tidak berdampingan dengan zona makanan dan bahan
pangan
 ventilasi minimal 20 % dari luas lantai
 Tingkat pencahayaan ruangan minimal 200 lux
 Tersedia toilet terpisah bagi laki2 dan perempuan
 Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir
 Area Parkir
Adanya parkir yang terpisah berdasarkan jenis alat angkut, seperti: mobil, motor,
sepeda, andong/delman dan becak
Tersedia area parkir khusus untuk pengangkut hewan hidup dan hewan mati
 Tersedia area bongkar muat khusus yang terpisah dari tempat parkir pengunjung
 Tidak ada genangan air
 Tersedia tempat sampah yang terpisah antara sampah kering dan basah dalam
jumlah yang cukup, minimal setiap radius 10m
 Ada tanda masuk dan keluar kendaraan secara jelas, yang berbeda antara jalur
masuk dan keluar
 Adanya tanaman penghijauan
 Adanya area resapan air di pelataran parkir

Tempat penjualan bahan pangan kering

 mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yang rata dan mudah
dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm dari lantai
 meja tempat penjualan terbuat dari bahan yang tahan karat dan bukan dari kayu
 tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan mudah diangkat
 tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir
 tempat penjualan bebas binatang penular penyakit(vektor) dan tempat
perindukannya(tempat berkembang biak) seperti: lalat, kecoa, tikus, nyamuk

Tempat Penjualan Makanan Jadi/Siap Saji

Tempat penyajian makanan tertutup dengan permukaan yang rata dan mudah
dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm dari lantai dan terbuat bahan yang tahan karat dan
bukan dari kayu tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air yang
mengalir Tersedia tempat cuci peralatan dari bahan yang kuat, aman, tidak mudah berkarat
dan mudah dibersihkan saluran pembuangan air limbah dari tempat pencucian harus tertutup
dengan kemiringan yang cukup tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup
dan mudah diangkat tempat penjualan bebas vector penular penyakit dan tempat
perindukannya, seperti: lalat, kecoa, tikus, nyamuk pisau yang digunakan untuk memotong
bahan makanan basah/matang tidak boleh digunakan untuk makanan kering/mentah

Integrasi Keagamaan

Lingkungan merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari manusia sehingga secara
alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Terkadang manusia yang memengaruhi
lingkungan dan terkadang lingkungan yang memengaruhi manusia. Manusia sebagai khalifah
di bumi tentunya memiliki kewajiban menjaga dan mengelola lingkungan agar tercipta
lingkungan yang bersih dan sehat sehingga lingkungan dapat mendukung kehidupan manusia.

Pengaruh lingkungan terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh


manusia terhadap lingkungan lebih bersifat aktif. Manusia memiliki kemampuan ekploitatif
terhadap lingkungan, sehingga mampu mengubahnya sesuai dengan yang dikehendakinya.
Meskipun lingkungan tidak memiliki keinginan dan kemampuan aktif-ekploitatif terhadap
manusia, namun pelan tapi pasti, apa yang terjadi pada lingkungan, langsung ataupun tidak
langsung akan terasa pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Hadis sebagai sumber ajaran
Islam yang kedua tentunya menerangkan bagaimana manusia harus menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan
Tempat umum atau tempat-tempat yang biasa dikunjungi dan dimanfaatkan oleh
masyarakat umum merupakan milik bersama bukan milik pribadi sehingga kewajiban untuk
menjaga kebersihan dan kelestariaannya merupakan tanggung jawab bersama. Rasullullah saw
bersabda:

Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Suwaid al-Ramliy dan Umar bin Khaththāb
dan hadisnya lebih sempurna; bahwasannya Sa‟īd bin al-Hakam menceritakan kepada mereka,
katanya: Nāfi‟ bin Yazīd mencerita kepada kami. Haywah bin Syuraih tela menceritakan
kepadaku bahwa Abā Sa‟īd al-Himyariy menceritakannya dari Mu‟ādz bin Jabal, seraya
berkata:

Rasulullah saw bersabda: “Takutlah kamu dengan tiga hal terkutuk, yaitu buang hajat
pada sumber air, tempat berlalunya manusia dan pada tempat berteduh” (HR. Abū Dāwud).

Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta tempat umum yang bersih,
indah dan nyaman perlu adanya penanganan sampah yang serius di jalan-jalan, tempat-tempat
umum dan ruang terbuka hijau sehingga pengendalian kebersihan dan keindahan lingkungan
dapat terlaksana dengan efektif. Sehingga tidak mengganggu kesehatan masyarakat, seperti
polusi (baik polusi air dan udara) lingkungan kotor, kumuh, limbah (baik limbah pabrik,
rumah tangga). Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, indah dan nyaman tentu
perlu kepedulian semua pihak mulai dari masyarakat hingga Pemerintah Daerah.

Dalam ilmu pencegahan penyakit (preventif disease) dan ilmu pengetahuan alam
diketahui bahwa membiarkan lingkungan kotor atau tidak membersihkannya dari najis,
kotoran atau semua perantara yang menyebabkan penyebaran wabah, tentu akan memberi
dampak buruk yang sangat besar terhadap manusia.

Sekitar 55% sumber penularan penyakit demam berdarah terjadi di tempat-tempat


umum, oleh karena itu tempat-tempat umum perlu menjadi perhatian utama dalam
pemberantasan penyakit. Terjadinya penyakit-penyakit tersebut disebabkan lingkungan yang
buruk dan perilaku yang tidak sehat seperti tidak menggunakan air bersih, membuang sampah
sembarangan, membiarkan air tergenang dan kebiasaan merokok di tempat umum. Kondisi
lingkungan yang buruk dan perilaku yang tidak sehat di tempat-tempat umum dapat
menimbulkan berbagai penyakit.
Kesimpulan

Tempat-tempat umum merupakan suatu tempat dimana banyak orang berkumpul untuk
melakuikan kegiatan baik secara insidentil maupun terus-menerus, baik secara membayar,
maupun tidak, atau

Tempat–tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak berkumpul untuk
melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun secara terus menerus.

 Kriteria tempat umum:

1. Diperuntukkan bagi masyarakat umum

2. Harus ada gedung/tempat yang permanen

3. Harus ada aktifitas

4. Harus ada fasilitas

Mengingat banyaknya orang-orang yang akan berkumpul dan akan melakukan suatu
kegiatan berarti akan meningkatkan juga hubungan/kontak antara orang yang satu dengan
yang lain, berarti kemungkinan terjadinya penularan penyakit baik secara langsung atau tidak
langsung yaitu melalui perantara (berupa benda, alat-alat yang dipergunakan untuk melakukan
kegiatan) akan lebih meningkat.

Beberapa masalah yang ditemukan pada program Kesling antara lain, belum
optimalnya kegiatan pengawasan sanitasi tempat-tempat umum, belum optimalnya
pemeriksaan terminal, serta belum berjalannya kegiatan pengawasan sanitasi tempat-tempat
umum.

Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan yang


berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau
menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat
dicegah. Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan
apabila memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit
antar pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu harus memenuhi persyaratan
dalam pencegahan terjadinya kecelakaan. Penyelenggaraan sarana dan bangunan umum
berada di luar kewenangan Departemen Kesehatan, namun sarana dan bangunan umum
tersebut harus memenuhi persyaratan kesehatan. Hal ini telah diamanatkan pada UU No.23
Tahun 1992 tentang Kesehatan.

Prioritas masalah yang didapatkan pada program Kesehatan lingkungan adalah belum
optimalnya kegiatan pendataan dan pengawasan sanitasi tempat-tempat umum.

Dalam ilmu pencegahan penyakit (3preventif disease) dan ilmu pengetahuan alam
diketahui bahwa membiarkan lingkungan kotor atau tidak membersihkannya dari najis,
kotoran atau semua perantara yang menyebabkan penyebaran wabah, tentu akan memberi
dampak buruk yang sangat besar terhadap manusia.

Sekitar 55% sumber penularan penyakit demam berdarah terjadi di tempat-tempat


umum, oleh karena itu tempat-tempat umum perlu menjadi perhatian utama dalam
pemberantasan penyakit. Terjadinya penyakit-penyakit tersebut disebabkan lingkungan yang
buruk dan perilaku yang tidak sehat seperti tidak menggunakan air bersih, membuang sampah
sembarangan, membiarkan air tergenang dan kebiasaan merokok di tempat umum. Kondisi
lingkungan yang buruk dan perilaku yang tidak sehat di tempat-tempat umum dapat
menimbulkan berbagai penyakit.
Daftar Pustaka

Mahir Hasan Mahmud, Terapi Air: Keampuhan Air dalam Mengatasi Aneka Penyakit
Berdasarkan Wahyu dan Sains, (jakarta: Qultum Media, 2008), h. 58-59

Dinas Kesehatan Provinsi Bali, PHBS di Tempat Umum, artikel diakses pada Rabu, 23

Agustus 2017 dari http://www.diskes.baliprov.go.id/id/PERILAKU-HIDUP-BERSIH-


DANSEHAT--PHBS--DI-TEMPAT-TEMPAT-UMUM

Ikhtiar, Muhammad. 2018. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Makassar : CV Social


Politic Genius.

Slamet, Juli Soemirat. 1994. Kesehatan Lingkungan. Bandung : Gadjah Mada


University Press.

https://www.google.com/amp/s/shejackwd.wordpress.com/2009/02/10/kualitas-
lingkungan-tempat-tempat-umum/amp/ diakses pada tanggal 12 Maret 2020 pada pukul 18.47

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62429/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y diakses pada tanggal 13 Maret 2020 pada pukul 06.36

Anda mungkin juga menyukai