OLEH :
HASNULLAH FARHAN
41120110112
i
Kata Pengantar
Hasnullah Farhan
ii
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengenal dan mendapatkan
informasi lebih dalam mengenai SIG dengan segala kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari, terutama dalam bidang ilmu geografi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dikenal juga dengan istilah Sistem
Informasi Keruangan, Sistem Analisa Data Keruangan, dan Sistem Informasi
Sumber Daya Alam adalah suatu sistem informasi yang mempunyai referensi
geografi (bergeoreferensi) untuk klasifikasi perolehan, penyimpanan, mendapat
kembali dan manipulasi data. SIG juga mempunyai pengertian sebagai suatu sistem
berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,
menggabungkan, mengatur, mentransformasi, memanipulasi dan menganalisis data
geografis. Jadi SIG adalah rangkaian kegiatan pengumpulan penataan, pengolahan
dan penganalisisan data/fakta spasial sehingga diperoleh informasi spasial untuk
dapat menjawab atau menyelesaikan suatau masalah dalam ruang muka bumi
tertentu. SIG merupakan akronim dari :
1. Sistem
Pengertian suatu system adalah kumpulan elemen-elemen yang saling
berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Informasi
Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG informasi
memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data
tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam
peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat
membuat peta menjadi berkualitas baik. Ketika data tersebut diasosiasikan
dengan permukaan geografis yang representative. Data tersebut mampu
memberikan informasi dengan hanya mengklik mouse pada objek. Perlu
diingat bahwa semua adalah data tapi tidak semua data merupakan
informasi.
2
3. Geografis
Istilah ini digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada ‘Geografi’
atau‘spasial’. Setiap objek geografi mengarah pada spesifikasi lokasi dalam
suatu space. Objek bisa berupa fisik. Budaya atau ekonomi alamiah.
Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan
gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan
kenyataannya di bumi. Simbol, dan warna garis digunakan untuk mewakili
setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensi (Prahasta, 2002).
Sistem informasi Geografi (SIG) merupakan komputer yang berbasis pada
sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisis
terhadap geografi bumi. Definisi GIS selalu berubah karena GIS merupakan bidang
kajian ilmu dan teknologi yang relatif masih baru. Beberapa definisi dari GIS
adalah:
1. Definisi GIS (Rhind,1998) : GIS is a computer system fo collecting ,
checking, integrating and analyzing information related to the surface of the
earth.
2. Definisi GIS yang dianggap lebih memadai (Marble & Peuquet,1983) and
(Parker,1988; Ozemoy et al., 1981; Burrough, 1986: GIS deals with space
time data and often but not necessarily, employs computer hardware and
software.
3. Purwadhi, 1994 : SIG merupakan suatu system yang mengorganisir
perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software), dan data, serta
dapat mendaya-gunakan system penyimpanan, pengolahan, maupun analisis
data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan
dengan aspek keruangan.
4. SIG merupakan manajemen data spasial dan non-spasial yang berbasis
komputer dengan tiga karakteristik dasar, yaitu:
a) Mempunyai fenomena actual(variable data non-lokasi) yang
berhubungan dengan topik pemasalahan di lokasi yang bersangkutan.
b) Merupakan suatu kejadian di suatu lokasi dan
c) Mempunyai dimensi waktu.
3
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis
(SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu system informasi
yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau
berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sitem basis data
dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan
(spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja.
Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu
sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data
teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geografis di bumi (georeference).
Disamping itu, SIG juga dapat mehubungkan data, mengatur data dan melakukan
analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan
dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem
manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital computer). Perbedaan
yang paling mendaasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual
biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk
tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan
kesemua data tersebut sikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa
komputer. Sedangkan sistem informasi Geografis otomatis telah menggunakan
komputer sebagai system pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital
dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi.
Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Pakereng, 2004).
SIG merupakan salah satu sistem yang kompleks dan pada umumnya juga
(selain yang stand-alone) terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer lainnya
di tingkat fungsional dan jaringan (network). Jika diuraikan, SIG terdiri dari
beberapa komponen (sebagai berikut) dengan berbagai karakteristiknya:
1. Perangkat Keras
SIG sudah tersedia bagi berbagai platform perangkat keras; mulai dari kelas
PC desktop, workstations, hingga multi-user host yang bahkan dapat
digunakan oleh banyak orang secara bersamaan (simultan) dalam jaringan
komputer yang luas,tersebar, berkemampuan tinggi, memiliki ruang
penyimpanan (harddisk) yang besar, dan mempunyai kapasitas memori
4
(RAM) yang besar. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk
aplikasi SIG adalah komputer (PC), mouse, monitor (plus VGA-card grafik)
yang beresolusi tinggi, digitizer, printer, plotter, receiver GPS, dan scanner.
2. Perangkat Lunak
SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular di
mana sistem basis datanya memegang peranan kunci pada perangkat SIG
tertentu.
3. Data & informasi geografi
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data atau informasi yang
diperlukan baik secara tidak langsung maupun secara langsung.
4. Manajemen
Suatu proyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan
oleh orang-orang yang memiliki keahlian (kesesuaian dengan job-
description yang bersangkutan) yang tepat pada semua tingkatan.
Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan
nama Data Banks for Development. Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis
seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International
Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967. Dikembangkan oleh
Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada).
CGIS digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang
dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI-Canadian Land Inventory)
yang merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah
pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian,
pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Sejak
saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama Benua
Amerika, Benua Eropa, Benua Australia, dan Benua Asia. Seperti di Negaranegara
yang lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan
dan militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh
sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus). Dalam sejarahnya
5
penggunaan SIG modern (berbasis computer, digital) dimulai sejak tahun 1960-an.
Pada saat itu untuk menjalankan perangkat SIG diperlukan computer mainframe
khusus dan mahal. Dengan perkembangan computer PC, kecanggihan CPU, dan
semakin murahnya memori, sekarang SIG tersedia bagi siapapun dengan harga
murah (Kadir, 2004).
1. Input Data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut
harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi
data dari peta kertas atau foto ke dalam bentuk digital disebut dengan
digitizing. SIG modern bisa melakukan proses ini secara otomatis
menggunakan teknologi scanning.
2. Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel
dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis.
Prosesnya diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat
didigitalkan dan informasi digital tersebut dapat diterjemahkan ke dalam
SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala dan dapat
menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan karakteristik tertentu.
3. Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau
manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem.
Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk
memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak
dibutuhkan.
4. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah
data user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah
6
menggunakan Data Base Management System (DBMS) untuk membantu
menyimpan, mengatur, dan mengelola data.
5. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan
alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG
digunakan untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.
6. Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis,
hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat
efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi geografis.
Namun saat ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan
menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia (Haryanto,
2004).
7
berbagai kegunaan di berbagai bidang dan berbagai bidang keilmuan. Pemanfaatan
SIG tersebut diantaranya pada :
1. Bidang Pendidikan
Pada bidang pendidikan SIG dapat dimanfaatkan untuk menentukan
lokasi sekolah, untuk membuat system informasi pendidikan dan sebagai
alat bantu pemahaman siswa pada pembelajaran Geografi.
2. Bidang Geologi, Pertambangan dan Perminyakan
Penggunaan data SIG pada bidang Geologi, pertambangan dan perminyakan
dilakukan untuk menentukan lokasi tambang yang aman bagi pekerja dan
tidak merusak lingkungan. SIG juga dapat dipergunakan untuk menganalisis
limbah yang merupakan hasil buangan industri tambang.
3. Bidang Sumber Daya Alam
SIG bermanfaat untuk inventarisasi, manajemen dan kesesuaian lahan untuk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan, anlisis
daerah rawan bencana alam, analisis dan pemantauan lokasi-lokasi
kebakaran hutan.
4. Bidang Perencanaan
SIG dapat dijadikan media yang tepat bagi perencanaan permukiman
transmigrasi, perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kota,
perencanaan pengembangan desa tertinggal, perencanaan lokasi dan
relokasi industri, pasar, permukiman dan sebagainya.
5. Bidang Lingkungan
Peranan SIG dapat dijadikan untuk menganalisis dan pemantauan
pencemaran udara, limbah berbahaya, pencemaran air sungai, danau, laut,
evaluasi pengendapan lumpur atau sedimen, baik di sekitar danau, sungai
atau pantai.
6. Bidang Hidrologi dan Kelautan
SIG digunakan dalam kegiatan inventarisasi dan manajemen stasiun
pengamatan pasang surut, manajemen daerah pesisir pantai, manajemen
daerah wisata laut/ bahari, taman laut dan sejenisnya.
8
7. Bidang Transportasi dan Perhubungan
SIG digunakan dalam manajemen pemeliharaan dan perencanaan dan
perluasan jaringan transportasi, penentuan jalur transportasi yang efektif,
analisis rawan kemacetan dan bahaya kecelakaan, serta inventarisasi
jaringan transportasi.
8. Bidang Telekomunikasi
Pada bidang ini, SIG dimanfaatkan pada waktu perencanaan, pemeliharaan
dan analisis perluasan jaringan telekomunikasi, pembuatan sistem informasi
pelanggan dan fasilitas umum telekornunikasi seperti telepon umum,
wartel, warnet, dan yang lainnya. SIG dapat pula dimanfaatkan untuk
menginventarisasi jaringan telekomunikasi dan pelanggan TV kabel, antene
parabola dan sejenisnya.
9. Bidang Ekonomi, Bisnis dan Marketing
Pada bidang bisnis dimanfaatkan untuk menentukan lokasi-lokasi bisnis
yang prospektif untuk bank, pasar swalayan, mal, gerai ATM, kantor
cabang, showroom, counter, outlet gudang dan sejenisnya dengan
memperhatikan lokasi konsumen atau pelanggan. Selain itu SIG juga
digunakan untuk menganalisis rute terpendek yang harus dilalui tenaga
penjual.
10. Bidang Perpajakan
Pada bidang perpajakan, SIG dimanfaatkan untuk memperkirakan potensi
pendapatan dari sektor pajak PBB (Paiak Bumi dan Bangunan), yaitu
dengan membuat sistem informasi untuk penarikan pajak dari sektor
periklanan yang berasal dari perizinan dan pemasangan papan komersil,
plang, billboard yang terkait dengan data posisi, ruang dan waktu.
11. Bidang Militer
Pada bidang militer sangat dibutuhkan dalam penyediaan data spasial untuk
analisis rute-rute perjalanan logistik dan peralatan perang, pembuatan peta
elektronik yang dihubungkan dengan radar yang mampu mendeteksi
kendaraan-kendaraan ataupun pesawat-pesawat militer musuh, maupun
untuk usaha pertahanan negara.
9
12. Bidang Kesehatan
Manfaat SIG juga dapat digunakan untuk menentukan distribusi penderita
suatu penyakit, pola atau penyebaran penyakit serta penentuan distribusi
unit-unit rumah sakit atau puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya.
13. Bidang Utilitas
SIG dimanfaatkan dalam proses inventarisasi dan manajemen informasi
jaringan pipa air minum, sistem informasi pelanggan, perencanaan dan
perluasan jaringan pipa air minum. Inventarisasi dan manaiemen jaringan
listrik, pemeliharaan dan perluasan jaringan listrik. Penentuan distribusi
tempat-tempat fasilitas umum, seperti tong sampah, WC umum dan fasilitas
umum lainnya.
10
4. Buffering, yaitu analisis yang akan menghasilkan buffer/ penyangga yang
bisa berbentuk lingkaran atau poligon yang melingkupi suatu objek sebagai
pusatnya, sehingga kita bisa mengetahui berapa parameter objek dan luas
wilayahnya. Buffering misalnya dapat digunakan untuk menentukan jalur
hijau di perkotaan, menggambarkan Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) yang
dimiliki suatu negara, mengetahui luas daerah yang mengalami tumpahan
minyak di laut, atau untuk menentukan lokasi pasar, toko atau outlet dengan
memperhatikan lokasi konsumen termasuk memperhatikan lokasi toko atau
outlet kompetitor.
5. Tiga dimensi, analisis ini sering digunakan untuk memudahkan
pemahaman, karena data divisualisasikan dalam bentuk tiga dimensi.
Misainya digunakan untuk menganalisis daerah yang akan terkena aliran
lava jika gunung berapi aktif diprediksi akan meletus.
2.6 Kesimpulan
1. SIG untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui,
mengelola, mamanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan
menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.
2. SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibelitas dari pada lembaran peta
kertas.
3. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata.
4. Obyek-obyek yang direpresentasikan diatas peta disebut unsur peta atau
map features (contohnya sungai, jalan, dan lain-lain).
5. SIG juga menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut
didalam satuan-satuan yang disebut layer, sungai, bangunan, jalan, batas-
batas administrasi, dan hutan. Kumpulan-kumpulan dari layer-layer akan
membentuk basis data SIG.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://seputarilmu.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis
https://www.siswapedia.com/pemanfaatan-sistem-informasi-geografi-atau-sig/
http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/juni07/02%20-
%20STMIK%20AMIKOM%20Yogyakarta%20Sistem%20Informasi%20Geograf
i,%20Pengertian%20dan%20Pemanfaatannya.pdf
Pakereng, M.A Ineke dan Teguh Wahyono. 2004. System Basisdata. Graha Ilmu:
Jakarta
https://media.neliti.com/media/publications/172812-ID-sistem-informasi-
geografi-pemetaan-lokas.pdf
12