PRODI S1 PENDIDIKAN
TEKNIK BANGUNAN
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Critical Book
Review ini. Critical Book Review ini kami buat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Hidrologi yang diampu oleh bapak Drs. Sorgang Siagiaan, M.Pd. dan bapak Edo Barlian,
S.T.,M.T.
Critical Book Review ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Semoga Critical Book Review ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
bagi pembaca pada umumnya.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
BAB I PENGANTAR
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………1
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini kita mengenal peta sebagai gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan
bumi yang diperkecil dalam sebuah bidang datar atau diproyeksikan dalam bentuk dua
dimensi dengan skala tertentu. Perkembangan pemetaan dan kebutuhan akan peta di berbagai
bidang mendorong munculnya sebuah sistem berbasis peta dengan bantuan komputer.
Terdapat banyak sekali definisi tentang SIG seiring dengan perkembangan SIG itu sendiri.
Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja
dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu
SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang
bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan
Wiradisastra, 2000). Ahli lain menyebutkan bahwa SIG adalah hasil kerja perangkat
komputer, perangkat lunak, data geografi dan proses desain dengan tujuan untuk
mempermudah pekerjaan-pekerjaan menyimpan, menganalisis, mengubah, dan menampilkan
seluruh bentuk informasi tentang geografi (Dangermond, 1992). Aronoff (1989), di mana GIS
yaitu sistem berbasiskan komputer yang didesain untuk menyimpan, menganalisis,
memanipulasi, dan menampilkan informasi geografis.
1
BAB II
A. Buku utama
- Merupakan suatu sistem hasil pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak
untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam satu sistem
berbasis komputer.
- Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta aplikasi terkait.
- Masalah dalam pengembangan, meliputi: cakupan, kualitas dan standar data, struktur,
model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, Expert
System dan Decision Support System, serta penerapannya.
- Perbedaannya dengan sistem informasi lainnya: data dikaitkan dengan letak geografis
dan terdiri dari data tekstual maupun grafik
- Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu masalah.
Contoh: penyelesaian masalah perubahan iklim memerlukan informasi dasar seperti:
curah hujan, suhu, angin, kondisi awan. Data dasar biasanya dikumpulkan secara
berkala dalam jangka yang cukup panjang.
Fungsi dari sistem informasi adalah untuk menaikkan kemampuan dalam membuat
kesimpulan. Sistem informasi merupakan rantai dari kegiatan perencanaan yang meliputi :
2
observasi dan pengumpulan data, penyimpanan data dan analisis data untuk
digunakan sebagai informasi untuk penarikan kesimpulan. Tahapan ini mendorong pada
sebuah pemahaman bahwa peta merupakan sistem informasi. Peta pada akhirnya merupakan
kumpulan dari penyimpanan dan analisis data, serta informasi yang didapatkan dari data
tersebut digunakan untuk menarik kesimpulan.
Pada awal kemunculannya SIG manual bersifat statis, keluarannya tidak dapat
diubah-ubah secara cepat dan tidak dapat ditambah dengan informasi baru secara dinamis.
SIG yang bersifat dinamis pertama kali dikembangkan oleh CGIS (Canadian Geographic
Information Systems) dipelopori oleh Roger Thomlinson pada dekade 1960-an (Sutanto,
1994). Lebih utamanya, SIG saat ini telah berfungsi untuk seluruh disiplin ilmu yang
membutuhkan analisis geospasial guna mendukung tugas-tugasnya dan menyelesaikan
permasalahannya(Kraak dan Ormeling, 2007).
Peranan SIG telah banyak dirasakan pada berbagai bidang kehidupan dan telah
memberikan implikasi luar biasa terhadap pengembangan keilmuan, baik geografi ataupun
non geografi. Perkembangan GIS sangat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi
komputer, serta pemrograman yang bersinggungan langsung dengan pengolahan data spasial.
Fungsi SIG secara mendasar adalah sebagai berikut.
a. Memasukkan (input) data untuk mengubah format data-data grafis menjadi data
digital dalam suatu format yang digunakan oleh GIS.
b. Mengelola (management) data, yaitu dapat menyimpan data yang sudah dimasukkan
dan kemudian mengambil data tersebut pada saat yang diperlukan.
c. Memanipulasi dan analisis data yang ada, sehingga dari GIS ini dapat diperoleh
informasi lebih mendalam dan lengkap.
d. Mengeluarkan (output) data, sehingga dari GIS dapat diperoleh informasi yang
merupakan hasil olahan dalam GIS tersebut (Winarno, et al., 1994).
B. Buku Pembanding
Merupakan gabungan dari tiga unsur pokok : sistem, informasi, dan geografis. SIG
merupakan salah satu sistem informasi, seperti yang telah dibahas di muka, dengan
3
tambahan unsur "Geografis". Atau, SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada
unsur "informasi geografis". Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi, maka SIG
merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik dan logika
yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi.Adapun ruang
limgkup SIG adalah Input, Transformas, Editing, Manajemen,data, Visualisasi, queri dan
analisis.
SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya.
Terdapat dua jenis fungsi analisis; fungsi analisis atribut (basisdata atribut) dan fungsi
analisis spasial. Manfaat sistem Informasi Geografis sangatlah beragam, beberapa manfaat
SIG sebagai berikut :a. Sebagai alat analisis komunikasi dan integrasi antar disiplin ilmu
terutama yang memerlukan informasi-informasi geosciences.b. Memecahkan masalah
seputar akurasi representasi, akurasi prediksi dan keputusan yang diambil berdasarkan
representasi, minimalisasi volume data yang digunakan, maksimalisasi kecepatan
komputasi, kesesuaian dengan para pengguna, perangkat lunak, dan proyek-proyek yang
lainnya.
Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana didalamnya terdapat
informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan,
kelautan dan bawah atmosfir. Data spasial dan informasi turunannya digunakan untuk
menentukan posisi dari identifikasi suatu elemen di permukaan bumi. Sumber data spasial
dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber, diantaranya adalah :Citra Satelit, Peta
Analog, Foto Udara, Data Tabular, Data Survei. Terdapat dua model dalam data spasial,
yaitu model data raster dan model data vector.
4
Bab 5 : Sistem Proyeksi & Kordinat System
Proyeksi peta Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk
menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran
berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin.
Proyeksi peta juga memiliki Pemilihan proyeksi peta. Sistem koordinat geografi digunakan
untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Perencanaan dan pengelolaan sumberdaya air yang baik mutlak diperlukan untuk
menjaga kelestariannya. Untuk itu dipelukan informasi yang memadai yang bias digunakan
oleh pengambil keputusan, termasuk diantaranya informasi spasial. Sistem Informasi
Geografis (SIG) merupakan teknologi spasial yang sedang berkembang saat ini. Pada kasus
5
ini pengguna akan mengembangkan suatu model bahaya erosi yang dapat mengidentifikasi
area-area mana saja yang sangat beresiko mengalami erosi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem informasi Geografi adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus
untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat
operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000).
2. SIG adalah hasil kerja perangkat komputer, perangkat lunak, data geografi dan proses
disain dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan-pekerjaan menyimpan, menganalisis,
merubah dan menampilkan seluruh bentuk informasi tentang geografi (Dangermond,
1992).
3. Menurut Aronoff (1989), SIG merupakan sistem berbasiskan komputer yang di disain
untuk menyimpan, menganalisis, memanipulasi dan menampilkan informasi geografis.
4. Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog),
dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar
terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan
beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara,
laporan statistik dan laporan survey lapangan.
6. SIG yang bersifat dinamis pertama kali dikembangkan oleh CGIS (Canadian Geographic
Information Systems) dipelopori oleh Roger Thomlinson pada dekade 1960-an (Sutanto,
1994).
7. Sebagai sebuah sistem, SIG memiliki karakteristik umum sebagaimana layaknya sistem-
sistem yang dikembangkan diberbagai bidang. Komponen utama Sistem Informasi
Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizer,
scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat lunak (ArcGIS,
6
ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan
pemakai (use
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA