Anda di halaman 1dari 7

BAG V

OPTIMASI PENGGUNAAN BENGKEL/LABORATORIUM


A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai materi ini peserta akan dapat :
1). Menjelaskan makna optimasi penggunaan bengkel, laboratorium
2). Menerapkan cara-cara pengoptimasian penggunaan bengkel
3). Menghitung efisiensi penggunaan bengkel, laboratorium.
4). Memahami dan mengimplementasikan 5 S
B. Materi Pembelajaran
Pengertian Optimasi Bengkel atau Laboratorium

Yang dimaksud dengan optimasi bengkel atau laboratorium, adalah suatu usaha untuk
mengoptimasikan pemakaian bengkel, laboratorium  sehingga bengkel tersebut secara
optimal memberikan faedah dan penunjang pencapaian tujuan bengkel atau laboratorium .
Sebagai bengkel, laboratorium pendidikan yang befungsi sebagai tempat pelatihan siswa
dan bertujuan untuk memberikan keterampilan kejuruan pada siswa, tentu saja bengkel
yang optimum penggunaannya akan memberikan faedah yang sebesar-besarnya kepada
siswa yaitu memberikan ketrampilan kejuruan yang handal.
Agar bengkel, laboratorium  dapat optimum digunakan tentu saja bengkel atau
laboratorium  tersebut harus dikelola dengan baik. Berikut ini disebutkan ciri-ciri atau
karakteristik bengkel, laboratorium  yang dikelola dengan baik.

Karakteristik bengkel, laboratorium  yang dikelola dengan baik :

1) Efektif dan efisien, efektif yaitu peralatan mendukung peningkatan kualitas PBM.    
Efisien yaitu setting peralatan tidak menyia-nyiakan energi, biaya bahkan    
meningkatkan produktivitas kerja
2) Sehat dan aman yaitu penerangan, ventilasi, sanitasi, air bersih, keselamatan kerja,
lingkungan, semuanya memenuhi persyaratan
3) Peralatan/fasilitas selalu siap pakai dan aman yaitu semua peralatan / fasilitas terhindar
dari kerusakan, kemacetan dan terlindung dari kehilangan
4) Seluruh aktivitas bengkel mudah dikontrol yaitu dengan adanya administrasi yang baik,
visualisasi informasi yang jelas dan program yang jelas
5) Memenuhi kebutuhan psikologis yaitu secra visual l menarik dan menyenangkan, iklim
kerja yang baik, dan kesejahteraan lahir dan batin yang memadai
Ciri-ciri bengkel atau laboratorium yang optimal penggunaannya adalah :
1) Efisiensi pemakaian bengkel, laboratorium  berkisar antara 60 % s.d 80 %

Perencanaan Lab/Bengkel 1 of 7
2) Program Kerja bengkel, laboratorium  terlaksana secara tuntas
3) Siswa puas dengan memperoleh ketrampilan sesuai dengan target kompetensi
(kurikulum)
4) Pengelola dan Staf bengkel, laboratorium mendapat kepuasan

Upaya Mencapai Optimalisasi Bengkel / Laboratorium

Untuk meningkatkan optimasi bengkel ada beberapa saran yang disampaikan adalah :
a.      Penyusunan jadwal pemakaian Bengkel
Agar bengkel, laboratorium  dipakai secara tertib dan teratur, tidak terjadi tabrakan antara
pemakai yang satu dengan pemakai yang lain, maka perlu adanya jadwal pemakaian
bengkel, laboratorium .
Untuk dapat menyusun jadwal pemakaian bengkel, laboratorium  tersebut, tentu saja perlu
diinventarisasi segala kegiatan yang akan dilakukan di bengkel, laboratorium,  misalnya
kegiatan praktik (pelatihan) kegiatan pemeliharaan (M & R) dan sebagainya. Demikian
juga perlu diinventarisasikan personil/orang-orang yang akan melakukan kegiatan tersebut,
berapa jumlahnya, rombongan belajar atau perorangan  disamping itu perlu juga
diidentifikasi waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan dan waktu yang tersedia
yaitu waktu buka maupun tutup bengkel, laboratorium .
Dengan data-data yang lengkap ini maka jadwal penggunaan bengkel, laboratorium  dapat
disusun
b.     Penyusunan Daftar Pembagian Tugas
Strategi untuk mengatur siswa dalam melaksanakan praktek itu ada bermacam- macam
tergantung dari karakteristik bengkel, laboratorium masing-masing. Ada yang diatur secara
kelompok, dan ada yang diatur secara induvidu.
Ada yang perlu diatur secara seri yaitu bila materi itu memang harus berurutan atau dapat
diatur secara paralel
c.      Papan Informasi tentang Kemajuan Praktik
Papan Informasi tentang kemajuan praktik siswa adalah berupa table berapa buah
job.pekerjaan yang harus dikerjakan siswa dan seberapa banyak yang telah dikerjakan oleh
masing- masing siswa. Papan ini berguna bagi guru dalam menentukan kemajuan siswa
secara individu dan berguna pula bagi siswa untuk menilai seberapa banyak pekerjaan
yang telah dilakukannya.
Perhitungan Efisiensi Bengkel
Telah disepakati bersama bahwa yang dimaksud dengan efisiensi adalah perbandingan
antara sesuatu yang terpakai dengan sesuatu yang tersedia.

Perencanaan Lab/Bengkel 2 of 7
Kita akan mengetahui apakah bengkel kita efisien atau tidak dapat kita hitung apabila kita
mengetahui pemakaiannya. Rumus efisiensi dapat kita susun sebagai berikut :

Ef = Efisiensi pemakaian ruang bengkel, laboratorium / laboratorium


K = kelas/kelompok yang memakai ruang bengkel / laboratorium
R= Ruang (jumlah ruang)
Wp = Jumlah jam praktek tiap-tiap minggu
Ws = jumlah jam kerja sekolah setiap minggu (misal 50 jam pelajaran)

Contoh :
Beberapa efisensi ruang komputer bila ruang tersebut digunakan oleh :
Kelas I selama 3 jam /minggu
Kelas II selama 4 jam/ minggu
Kelas III selama 3 jam/ minggu
Sedang jumlah kelas adalah :
Kelas I sebanyak 4 kelas
Kelas II sebanyak 4 kelas
Kelas III sebanyak 3 kelas

Jawab :
Kelas I akan memakai selama : 4x3 jam = 12 jam/minggu
Kelas II akan memakai selama : 4x4 jam = 16 jam/minggu
Kelas III akan memakai selama : 3x3 jam = 12 jam/minggu
Ruang praktek (R) hanya 1 ruang
Jam kerja selama (Ws) = 50 jam pelajaran

Ruang / laboratorium ini masih cukup efisien


Sebaliknya dengan rumus efisiensi kita juga dapat menentukan jumlah kebutuhan ruang.

Implementasi 5S

Perencanaan Lab/Bengkel 3 of 7
Istilah “5S” sangat sering kita dengar terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai
karyawan industri manufaktur. Secara harfiah “5S” berasal dari 5 kata dalam bahasa
jepang yaitu, Seiri, Seiton, Seisou, Seiketsu, dan Shitsuke. Jika kita terjemahkan dalam
bahasa Indonesia ia akan menjadi Pemilahan, Penataan, Pembersihan, Pembiasaan,
Pendisiplinan. Sehingga dalam beberapa pabrik, kosa kata 5S ini sudah diubah ke dalam
bahasa Indonesia menjadi “5P” atau dalam konteks lain ia berubah menjadi 5R (Ringkas,
Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) walaupun untuk yang terakhir ini terkesan sedikit
memaksa, tetapi masih memiliki semangat yang sama dengan 5S.
Secara umum orang mengenal 5S sebagai sebuah cara atau filosofi yang merupakan cara
me-manage, cara mengelola area kerja baik dari pola kerja yang efisien dan efektif, pola
melakukan perbaikan terus-menerus dengan mengikis segala bentuk pemborosan,
memperbaiki alur kerja, serta memangkas proses-proses yang tidak perlu dan tidak
rasional, selain itu 5S juga mengajarkan kepada kita tentang pola kedisiplinan yang tidak
pernah mengenal lelah apalagi menyerah.
Semangat 5S dan sekaligus target sasaran 5S adalah perubahan moralitas kerja ketika kita
berada diarea kerja kita, keselamatan kerja, dan efisiensi dalam setiap hal pekerjaan yang
kita lakukan. Sebab dengan pelaksanaan 5S, kita bisa dengan mudah melihat perbedaan
setiap jenis barang di tempat dan lokasi yang berbeda pula, lebih mudah mengakses dan
menemukan sesuatu yang kita cari karena petunjuk lokasi dan tempat yang sudah jelas,
lebih hemat waktu dalam mengerjakan sesuatu karena petunjuk yang jelas dan standar
kerja yang sudah baku disesuaikan dengan kebutuhan kerja, lebih merasa aman dan
nyaman dalam bekerja karena semua karyawan telah melakukan hal yang sama dan
standar.
Untuk itu, singkat– kita kaji satu persatu dari 5 kata S diatas
1.     Seiri (整理), Pemilahan
Pastikan setiap barang yang berbeda jenis dan keperluannya terpisah. Tidak
mencampurkan jenis produk yang sama dalam satu keranjang atau karton box yang sama

Perencanaan Lab/Bengkel 4 of 7
sebab hal ini berpotensi terkirim sampai ke pelanggan. Pisahkan pula produk yang
dinyatakan “OK” dengan produk yang dinyatakan “NG” atau “BS” demikian juga dengan
produk yang belum diperiksa, semuanya harus benar-benar jelas memiliki tanda dan
terpisah. Pastikan tools, alat-alat yang bisasa digunakan untuk bekerja tidak tercampur
dengan alat-alat yang sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi.
2.     Seiton(整頓), Penataan
Setelah kita memilah barang yang berbeda jenis, berbeda keperluannya, dan berbeda
tujuan, maka langkah berikutnya adalah menata setiap barang tersebut dengan pemberian
identitas yang jelas agar benar-benar tidak tercampur, menatanya dengan pola
penyimpanan yang rapi, dari warna box yang dibedakan, misalnya warna biru untuk box
produk “OK” warna merah untuk produk “NG” dan warna kuning untuk produk yang
belum diperiksa. Atau kita tata alat ukur yang biasa digunakan di lapangan produksi
dengan gelang berwarna untuk setiap periode kalibrasi yang kita tetapkan, misalnya gelang
kuning untuk alat ukur yang sudah dikalibrasi pada periode semester genap dan gelang
warna hijau untuk alat ukur yang dikalibrasi pada periode semester ganjil. Jika masa kerja
kita telah memasuki semester ganjil sementara masih ada alat ukur yang menggunakan
gelang warna kuning, maka hal ini dengan mudah bisa dideteksi dan segera dilakukan
perbaikan dengan melakukan kalibrasi atas alat ukur tersebut.

3.     Seisou (清掃), Pembersihan


Aktifitas bersih-bersih bukanlah merupakan aktifitas khusus dalam pekerjaan kita,
melainkan menyatu dengan keseharian jadwal kerja. Dengan seisou, kita pastikan bahwa
area kerja kita tetap bersih setelah pekerjaan selesai sama seperti ketika memulai
pekerjaan, hal ini bertujuan agar jika terjadi kesalahan atau hal-hal aneh selama bekerja
bisa terdeteksi pada saat akhir bekerja, misalnya setiap selesai bekerja semua tools
dikembalikan ke kotaknya dan dibersihkan dari kotoran jika ditemukan tools yang sudah
rompal dan tidak bisa digunakan, maka dengan segera kita tahu bahwa tools yang
dimaksud harus diganti. Selanjutnya perlu segera dilakukan order untuk penjagaan level
stock. Dalam hal lain, kita bersihkan meja kerja kita setiap selesai pekerjaan,
mengembalikan file-file yang digunakan kepada tempatnya dimana kita pertama kali
mengambil. Merapikan meja kerja dan sekelilingnya dari kerja dari dokumen-dokumen
yang berceceran dan sampah-sampah lain lalu membuang sampah ke tong sampah dan
menyimpan dokumen pada tray dokumen sesuai kebutuhannya. Kegiatan ini menyatu
dalam keseharian jadwal kerja kita kapanpun dan dimanapun. Jika hal ini dilakukan maka
dengan mudah kita bisa menemukan dokumen yang kita perlukan karena tinggal
mengambil di tempat yang sudah ditetapkan bersama, demikian pula halnya dengan tools
yang kita butuhkan akan selalu pasti tersedia dalam level stock yang aman untuk digunakan
dan dalam kondisi yang bisa pakai. Dalam keseharian habits orang jepang sering kita
dengar istilah junbi (Ed: jumbi: persiapan) dan katazuke (rapi-rapi) setiap mereka selesai
bekerja, hal ini tidak lain adalah proses seisou yang telah menjadi karakter pribadi setiap

Perencanaan Lab/Bengkel 5 of 7
orang jepang. Dalam kondisi normal, mereka tidak akan mungkin meninggalkan meja
kerjanya berantakan tanpa berusaha melakukan katazuke sebelum meninggalkan tempat
kerjanya
4.     Seiketsu (清潔), Pembiasaan
Istilah seiketsu ini sering kali diterjemahkan sebagai pembiasaan walaupun maknanya
lebih dekat pada Standarisasi. Bahwa setiap kita dituntut untuk melaksankan 3S diatas
dalam proses sehari-hari, bukan lagi sebagai aktifitas dadakan yang menyita waktu dan
energy apalagi tetapi tidak memberikan dampak berarti dalam pekerjaan. Rangkaian
aktifitas 4S dilaksanakan dengan konsisten dalam keseharian kerja kita, dilaksanakan oleh
semua orang tanpa kecuali sebagai sebuah standar baku yang menyatu dengan pekerjaan
inti.
5.     Shitsuke (躾), Pendisiplinan
Ini adalah fase terakhir dari rangkaian “Pilah-Tata-Bersihkan-Biasakan”. Penetapan
pendisiplinan diri merujuk pada proses panjang yang berkelanjutan. Maka Seiketsu sebagai
S ke-5 menjadi penyempurnaan dari 4S sebelumnya. Pada konsep pendisiplinan ini
diharapkan pula bukan sekedar mempertahankan kondisi yang ada tetap rapih, bersih, dan
standar saja melainkan perlu ada perbaikan berkelanjutan tanpa perubahan berhenti
berinovasi. Sebab hanya dengan cara itulah perusahaan dapat mempertahankan kondisinya
untuk tetap survive ditengah era persaingan global saat ini.
Tabel di bawah ini menjelaskan  tentang 5 S tersebut.
日本語 INDONESIA PENGERTIAN
PILAH yang diperlukan
dengan yang tidak
diperlukan
整理 PILAH barang yang OK
PEMILAHAN
SEIRI (Bisa Pakai) dengan NG
(Tidak bisa pakai)
PILAH setiap barang yang
berbeda jenisnya
TATA setiap barang agar
mudah dicari
整頓 TATA setiap barang
PENATAAN
SEITON sesuai keperluannya
TATA setiap barang agar
indah dilihat
清掃 PEMBERSIHAN BERSIH-kan tempat
SEISOU kerjamu agar jika ada hal
aneh mudah dideteksi
BERSIH-kan setiap
barang agar selalu terawat

Perencanaan Lab/Bengkel 6 of 7
BERSIH-kan sekelilingmu
agar tetap BERSIH
BIASA-kan dirimu
bekerja sesuai STANDAR
BIASA berlaku benar
清潔
PEMBIASAAN adalah STANDAR
SEIKETSU
BIASA berbuat sesuai
STANDAR adalah
BENAR
DISIPLIN-kan Kebiasaan
3S pada keseharianmu
DISIPLIN-kan Kebiasaan
躾 baik agar menjadi
PENDISIPLINAN
SHITSUKE KARAKTER
DISIPLIN-kan
Berperilaku sesuai
Standard

3.     LATIHAN
1). Buatlah format untuk merencanakan kebutuhan alat dan bahan praktik selama satu
semester, kemudian diskusikan dengan teman anda format yang paling baik harus memuat
apa saja ?
2). Buatlah daftar penggunaan bengkel kemudian diskusikan dengan teman anda apakah
jadwal ini tersebut sedah baik ?
3). Buat pula daftar pembagian tugas setiap guru yang ada di bengkel/laboratorium tersebut
?
4). Buatlah papan informasi yang berisi daftar kemajuan pekerjaan siswa tentang suatu
praktik yang berlangsung di bengkel/laboratorium ?
5). Hitunglah efisiensi penggunaan bengkel di sekolah saudara ?
6). Pahami makna dan filosopi 5 S untuk dapat diterapkan di Sekolah saudara ?

Perencanaan Lab/Bengkel 7 of 7

Anda mungkin juga menyukai