Anda di halaman 1dari 17

A.

Kadar Air
Kadar air tanah menurut Shirley (1987) adalah konsentrasi air dalam tanah yang
biasanya dinyatakan dengan berat kering. Kadar air tanah dapat dinyatakan dalam persen
volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Proses pengujian kadar air
memberikan gambaran tentang ketersediaan air pada volume tanah tertentu. Cara penetapan
kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada
suhu 100 °C – 110±5 °C untuk waktu tertentu. Serta menurut SNI 1965 (2008) kadar air tanah
adalah perbandingan berat air yang mengisi rongga pori material tanah atau material batuan
terhadap berat partikel padatnya, yang dinyatakan dalam persen.
Wesley (2017) dalam bukunya yang berjudul mekanika tanah untuk menentukan kadar
air, sejumlah tanah ditempatkan dalam kurs/cawan (kaleng kecil), kemudian kurs diisi dengan
tanah kemudian ditimbang kembali, setelah itu dimasukkan kedalam oven yang yang
tempraturnya 110°C selama 24 jam, kemudian kurs dan tanah ditimbang kembali, dengan
demikian berat air, berat tanah kering dan kadar air dapat digunakan seperti pada persamaan
1.1 – 1.3 dibawah ini.
Persamaan 1.1, berat air;

Pers. (1.1)
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑖𝑟 = 𝑊1 − 𝑊2

Dimana:
W1 = Berat tanah basah + Cawan (gram)
W2 = Berat tanah kering + Cawan (gram)

Persamaan 1.2, berat tanah kering;

Pers. (1.2)
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 = 𝑊2 − 𝑊3

Dimana:
W2 = Berat tanah kering + Cawan (gram)
W3 = Berat Cawan (gram)

Persamaan 1.3, kadar air;

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑖𝑟
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟 = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑎𝑛𝑎 ℎ 𝐾𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑥 100 %
Pers. (1.3)
𝑊1 − 𝑊2
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟 = 𝑥 100 %
𝑊2 − 𝑊3

Dimana
W1 = Berat tanah basah + Cawan (gram)
W2 = Berat tanah kering + Cawan (gram)
W3 = Berat Cawan (gram)
Peralatan yang digunakan adalah:

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

Gambar 1.3 Peralatan Pengujian Kadar Air: (a)cawan; (b)oven; (c)timbangan digital; (d)
desikator; (e) pisau perata; (f)spatula (Alat lab tanah unimed, 2019)

Prosedur pengujian adalah sebagai berikut:


(a) Timbang dan catat berat cawan kering yang kosong tempat benda uji (beserta
tutupnya jika memakai tutup) (W3). Seperti pada Gambar 1.10 dibawah ini.

Gambar 1.10 Penimbangan Cawan Kosong (Pengujian, 2019)

(b) Ambil benda uji dari lapangan, pengambilan sample diambil dari tabung selby
(tanah tidak terganggu) atau dari kantong plastik (tanah terganggu). Seperti pada
Gambar 1.11 dibawah ini.

Gambar 1.11 Pengambilan Benda Uji Dari Tabung Selby


(Pengujian, 2019)
(c) Masukkan benda uji yang telah diambil dilapangan kedalam cawan dan jika cawan
memakai tutup, pasang tutupnya hingga rapat. Seperti pada Gambar 1.12 dibawah
ini.

Gambar 1.12 Pemasukan Benda Uji Kedalam Cawan


(Pengujian, 2019)

Catatan 1, Untuk menjaga kekeliruan benda uji yang dapat


menghasilkan hasil uji yang tidak benar, semua
cawan dan tutupnya harus diberi nomor dan
nomor nomor cawan harus dicatat pada lembaran
data laboratorium. Nomor tutup harus cocok
dengan nomor cawannya untuk mengurangi
kekeliruan.

(a) Tentukan berat cawan yang berisi material basah menggunakan timbangan
kemudian catat nilai tersebut, (W1), Seperti pada Gambar 1.13 dibawah ini.

Gambar 1.13 Penimbangan Cawan Yang Berisikan Tanah Basah (Pengujian, 2019)

(b) Buka tutupnya (jika memakai tutup) dan masukan cawan yang berisi benda uji
basah kedalam oven pengering. Keringkan benda uji hingga beratnya konstan.
Pertahankan oven pengering pada temperatur 110ºC ± 5ºC, selama 24 jam. Seperti
pada Gambar 1.14 dibawah ini.
Gambar 1.14 Proses Pengovenan Benda Uji
(Pengujian, 2019)

(c) Setelah benda uji dikeringkan hingga beratnya konstan, keluarkan cawan dari
dalam oven (dan tutup kembali jika memakai tutup). Seperti pada Gambar 1.15
dibawah ini.

Gambar 1.15 Proses Pengeluaran Benda Uji dari Oven


(Pengujian, 2019)

Catatan 2; Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan berat


benda uji konstan akan bervariasi tergantung pada
jenis material, ukuran benda uji, jenis dan kapasitas
oven dan faktor-faktor lainnya. Pengaruh dari faktor-
faktor tersebut umumnya dapat dihindari dengan
kepastian yang baik dan pengalaman terhadap material
yang diuji serta peralatan yang digunakan.

Catatan 3 Pada banyak kasus, pengeringan benda uji semalaman


(sekitar 12 sampai 16 jam) telah cukup. Jika terjadi
keragu-raguan mengenai pengeringan yang memadai,
maka pengeringan harus dilanjutkan sampai terjadi
perubahan berat setelah dua waktu berturut-turut
(lebih dari 1 jam) pengeringan yang menunjukkan
tidak signifikan (kurang dari 0,1%). Benda uji yang
berupa tanah pasir seringkali dikeringkan hingga
mencapai berat yang konstan dengan waktu sekitar 4
jam jika menggunakan oven forced draft.

Catatan 4 Benda uji kering dapat menyerap kadar air terhadap


benda uji basah, tanah kering harus dikeluarkan
sebelum benda uji basah dimasukan ke dalam oven
yang sama. Tetapi hal ini tidak berlaku jika benda uji
yang dikeringkan sebelumnya tetap berada di dalam
oven pengering untuk penambahan periode waktu
sekitar 16 jam.
(d) Masukkan kedalam desikator, biarkan benda uji dan cawannya menjadi dingin pada
temperatur ruangan atau sampai cawan dapat dipegang dengan aman
menggunakan tangan. Seperti pada Gambar 1.16 dibawah ini.

Gambar 1.16 Penyimpanan Benda Uji Dalam Desikator


(Pengujian, 2019)

(e) Setelah suhu normal, timbang benda uji,tentukan berat cawan dan berat material
kering oven menggunakan timbangan yang sama dengan yang digunakan pada poin
4.Bd kemudian catat nilainya, (W2). Seperti pada Gambar 1.17 dibawah ini.

Gambar 1.17 Penimbangan Cawan Yang Berisikan Tanah Kering (Pengujian,


2019)

Catatan 5, Pendinginan dalam desikator dapat dilakukan dengan


tertutup rapat untuk mengurangi penyerapan yang
besar terhadap kelembapan dari atmosfer selama
pendinginan, terutama untuk cawan yang tanpa
penutup rapat.
Diketahui hasil data pengujian kadar air seperti pada Tabel 1.5 dibawah ini.
Tabel 1.5 Hasil Data Pengujian Kadar Air
Nomor Contoh dan Keladaman (m) BM-1 (1- 1,4 m)
Nomor cawan 01 02
1. Berat cawan + tanah basah (W1) gram 58,95 71,93
2. berat cawan + tanah kering (W2) gram 53,18 64,90
3. berat cawan (W3) gram 13,42 17,54

Ditanya : w (kadar air) %........ ?

Penyelesaian:
Diketahui :
1. Berat cawan + tanah basah (W1) gram 58,95 71,93
2. berat cawan + tanah kering (W2) gram 53,18 64,90
Penyelesaian :
3. berat cawan (W3) gram 13,42 17,54
Sampel 01;
𝑊1 − 𝑊2 58,95−53,18
𝑤01 = 𝑥 100 % = 𝑥 100 %
𝑊2 − 𝑊3 53,18−13,42
5,77
𝑤01 = 𝒙 100 %
39,76
𝑤01 = 0,1451 𝒙 100 %
𝑤01 = 𝟏𝟒, 𝟓𝟏 %

Sampel 02;
𝑊1 − 𝑊2 71,93 − 64,90
𝑤02 = 𝑥 100 % = 𝑥 100 %
𝑊2 − 𝑊3 64,90 − 17,54
7,05
𝑤02 = 𝒙 100 %
47,36
𝑤02 = 0,1488 𝒙 100 %
𝒘𝟎𝟐 = 𝟏𝟒, 𝟖𝟖 %

Sehingga :
𝑤01 + 𝑤02
𝒘=
2
14,51 + 14,88
𝒘=
2
𝒘 = 14,69 %
A. Speedy Moisture Tester
Pengujian kadar air dengan alat Speedy Moisture Tester adalah pengujian di lapangan (on
site)dengan sistem portabel untuk mengukur kadar air dari berbagai bahan termasuk tanah,
agregat, debu dan bubuk (dan cairan). Sistem ini terdiri dari wadah baja kasar berisi bejana
bertekanan rendah yang dilengkapi dengan pengukur tekanan dan skala elektronik. Alat Speedy
Moisture Tester dilakukan dengan mencampur sampel material yang ditimbang dengan pereaksi
- Kalsium Karbida (CaC2)- dalam bejana bertekanan tertutup. Pereaksi bereaksi secara kimiawi
dengan air dalam sampel yang menghasilkan gas asetilena yang pada gilirannya meningkatkan
tekanan di dalam bejana. Karena peningkatan tekanan dalam bejana sebanding dengan jumlah
air dalam sampel, kadar air dapat dibaca langsung dari pengukur tekanan yang dikalibrasi.
Alat Speedy Moisture Tester tersedia dalam dua ukuran dengan pilihan rentang pengukuran
kelembaban seperti pada Tabel 8.1 dibawah ini.
Tabel 8.1 Ukuran Alat Speedy Moisture Tester (Humboldt Mfg Co)
Jarak Ukuran Partikel
Ukuran speedy Berat sampel
Pengukuran Maksium
Moisture (Gram)
(H20 % W/W) (mm)
Besar 0 – 20 20 20
Standar 0 - 20 10 6

Skema gambar Speedy Moisture Tester dapat dilihat pada Gambar 8.6 dan 8.7 dibawah ini.

Gambar 8.6 Alat Speedy Moisture Tester (AASHTO T-217, 2003)


Dan skema timbangan Speedy Moisture Tester dapat dilihat pada Gambar 8.7 dibawah ini
Gambar 8.7 Timbangan Speedy Moisture Tester (AASHTO T-217, 2003)

Permasalahan yang mungkin timbul dalam pengujian Speedy Moisture Tester sehingga
mengakibatkan pengukuran kelembaban yang tidak akurat atau salah, disebabkan antara lain
(Humboldt Mfg Co):
a. Prosedur pengujian belum diikuti dengan benar. Pastikan berat sampel yang benar
digunakan. Pastikan sampel masuk kedalam bejana Speedy Moisture Tester dan reagen
(Kalsium Karbida (CaC2)) ditempatkan di tutup Speedy.
b. Pastikan bejana Speedy Moisture Tester dan tutup speedy disatukan dan disegel di
dataran horizontal untuk mencegah kontak dini Kalsium Karbida (CaC2) dan sampel.
c. Pembersihan bejana Speedy Moisture Tester dan tutup speedy yang kurang bersih.
d. Jika Reagen (Kalsium Karbida) yang tidak mencukupi. Ulangi tes dengan menambahkan
Reagen (Kalsium Karbida) menggunakan sendok reagen (Kalsium Karbida).
e. Reagen (Kalsium Karbida) yang tidak efektif, pastikan reagen masih bagus yang
ditandai dengan warna reagen (Kalsium Karbida) berwarna abu-abu gelap, bila
pereaksi yang tidak efektif (yang telah terkena uap air di udara atau sumber lain) akan
berubah menjadi abu-abu muda.
f. Persiapan sampel yang tidak sesuai, hanculkan terlebih dahulu jika sampel uji dalam
berukuran besar.
g. Efek suhu. Pembacaan rendah dapat direkam jika speedy digunakan dalam suhu yang
sangat rendah. Ambil banyak bacaan berurutan untuk menaikkan suhu pengoperasian
Speedy.
h. Kehilangan tekanan. Periksa secara visual tutup speedy apakah ada lubang atau jalur
bocor. Lepaskan pengukur tekanan dan periksa dial pengukur tekanan secara visual.
Periksa secara visual bejana Speedy Moisture Tester dan tutup speedy untuk
mengetahui celah rambut
i. Pengukur tekanan rusak. Ditandai dengan tidak bergeraknya dial atau terjadi loncatan
dalam proses kenaikan dial.

Jika pembacaan ukuran lebih tinggi dari yang Anda harapkan atau antisipasi, periksa yang
berikut ini (Humboldt Mfg Co):
a. Pastikan berat sampel yang benar digunakan.
b. Pastikan speedy dipegang di dataran horizontal setinggi mata saat membaca pengukur
tekanan.
c. Efek suhu. Pembacaan tinggi dapat direkam jika speedy digunakan dalam suhu yang
sangat tinggi. Jika speedy hangat / panas untuk disentuh sebagai hasil dari mengambil
banyak bacaan berturut-turut, berikan waktu untuk itu menjadi dingin sebelum
mengambil lebih banyak tes.
d. Pengukur tekanan yang rusak. Apakah jarum kembali ke nol setelah melepaskan
tekanan dari speedy? Jika tidak, ganti pengukur.

Bentuk persiapan sampel uji dapat dipersiapkan seperti pada Tabel 8.2 sebagai berikut
(Humboldt Mfg Co):
Tabel 8.2 Persiapan Sampel Uji (Humboldt Mfg Co)
Jenis Material Bentuk Persiapan
Periksa ukuran sampel maksimum, jika terdapat
Agregat ukuran butir besar, hancurkan terlebih dahulu,
sampai ukuran butir menjadi kecil
Dust Langsung diuji
Cairan Campurkan sedikit dengan pasir kering
Bubuk Langsung diuji
Pasir Langsung diuji
Jika tanah dalam posisi bergumpal, hanculkan
Tanah terlebih dahulu, sampai tidak ada gumpalan -
gumpalan

Menurut (AASHTO T-217, 2003) kadar air dinyatakan sebagai persentase dari berat
kering tanah, sehingga bacaan dial yang diperoleh oleh Speedy Moisture Tester harus dikonversi
terlebih dahulu kedalam persamaan rumus 8.9 atau bisa menggunakan Gambar grafik 8.6
dibawah ini.
Kadar air yang telah terkonversi:

Pers. (8.9)
𝑤𝑑𝑖𝑎𝑙
𝑤= 𝑤𝑑𝑖𝑎𝑙
1−
100

Dimana :
w = Kadar air yang telah terkonversi (%)
Wdial = Kadar air yang terdapat pada pembacaan dial speedy

Atau, bisa menggunakan Tabel konversi 8.3 dibawah ini


Tabel 8.3 Tabel Konversi Kadar Air Speedy Moisture Tester (AASHTO T-217, 2003)
Berat Berat Berat Berat Berat Berat
basah Kering basah Kering basah Kering
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 1,0 20,5 25,8 35,5 55,0
2 2,1 21,0 26,5 36,0 56,2
3 3,2 21,5 27,4 36,5 57,4
4 4,3 22,0 28,2 37,0 58,7
5 5,4 22,5 29,0 37,5 60,0
6 6,5 23,0 29,8 38,0 61,2
7 7,6 23,5 30,7 38,5 62,6
8 8,7 24,0 31,5 39,0 63,9
9 9,8 24,5 32,4 39,5 65,2
10,0 11,0 25,0 33,3 40,0 66,6
10,5 11,7 25,5 34,2 40,5 68,0
11,0 12,3 26,0 35,3 41,0 69,4
11,5 13,0 26,5 36,0 41,5 70,9
12,0 13,6 27,0 36,9 42,0 72,4
12,5 14,2 27,5 37,9 42,5 74,8
13,0 14,9 28,0 38,8 43,0 75,4
13,5 15,6 28,5 39,8 43,5 76,9
14,0 16,3 29,0 40,8 44,0 78,5
14,5 16,9 29,5 41,8 44,5 80,1
15,0 17,6 30,0 42,8 45,0 81,8
15,5 18,3 30,5 43,9 45,5 83,4
16,0 19,0 31,0 44,9 46,0 85,1
16,5 19,7 31,5 45,9 46,5 86,9
17,0 20,4 32,0 47,0 47,0 88,6
17,5 21,2 32,5 48,1 47,5 90,6
18,0 21,9 33,0 49,2 48,0 92,3
18,5 22,7 33,5 50,3 48,5 94,1
19,0 23,4 34,0 51,5 49,0 96,0
19,5 24,2 34,5 52,6 49,5 98,0
20,0 25,0 35,0 53,8 50,0 100

Selain penggunaan persamaan rumus dan tabel konversi juga bisa menggunakan grafik konversi
seperti pada Gambar grafik 8.8 dibawah ini
Gambar 8.8 Grafik Konversi Kadar Air Speedy Moisture Tester (AASHTO T-217, 2003)

A. speedy Moisture

(a) (b)

(c) (d) (e)

(f) (g) (h)

(i)
Gambar 8.10 Peralatan Pengujian speedy moisture tester; (a) 1 set pengujian speedy
moisture tester; (b) Bejana dan dial speedy moisture tester; (c) timbangan
speedy moisture tester; (d) kalsium karbida (CaC2); (e) bola baja dan scope;
(f) sikat pembersih; (g) pahat; (h) sendok; (i) waterpass; (Alat lab tanah
unimed, 2019)

Prosedur pengujian speedy moisture berdasarkan SNI 03-1965.1.2000 dan AASHTO T 217
adalah sebagai berikut:
(a) Siapkan alat dan bahan
(b) Bersihkan bagian dalam alat Speedy Moisture Tester dengan sikat pembersih,
pastikan tidak ada pasir yang menempel pada bagian dalam alat speedy moisture
tester. Seperti pada Gambar 8.49 dbawah ini

Gambar 8.49 Alat Speedy Moisture Tester Dibersihkan


(Pengujian, 2019)

(c) Ukur kerataan kotak tempat alat speedy moisture tester, dengan menggunakan alat
waterpasas, sebagai tempat perletakan untuk menimbang tanah uji, seperti pada
Gambar 8.50 dibawah ini

Gambar 8.50 Mengukur Kerataan Tempat Penimbangan


Tanah Uji (Pengujian, 2019)

(d) Timbang benda uji dengan menggunakan timbangan Speedy Moisture Tester sampai
tanah tersebut mencapai berat seimbang, seperti pada Gambar 8.51 dibawah ini

Gambar 8.51 Penimbangan Tanah Uji (Pengujian, 2019)


(e) Masukkan tanah uji yang telah ditimbang dengan menggunakan timbangan alat
Speedy Moisture Tester kedalam alat speedy moisture tester, (poisisi alat speedy
moisture dalam posisi berdiri/vertkal), seperti pada Gambar 8.52 dibawah ini

Gambar 8.52 Tanah Uji Dimasukkan kedalam alat speedy moisture (Pengujian,
2019)
(f) Miringkan alat speedy moisture tester, kemudian masukkan 2 bola baja kedalam
alat speedy moisture tester, seperti pada Gambar 8.53 dibawah ini

Gambar 8.53 Pemasukan Bola- Bola Baja (Pengujian, 2019)

(g) Masukkan kalsium karbida (CaC2) kedalam tutup alat Speedy Moisture Tester
sebanyak 1 sendok takar, seperti pada Gambar 8.54 dibawah ini.

Gambar 8.54 Kalsium Karbida Dimasukkan Kedalam Tutup speedy moisture tester
(Pengujian, 2019)

Apabila tanah dalam keadaan seperti mendekati kering


oven, gunakan kalsium karbida (CaC2)sebanyak 2 – 3
sendok takar

(h) Miringkan kembali alat Speedy Moisture Tester , kemudian tutup alat speedy dengan
rapat (hati- hati kalsium karbida (CaC2) keluar/tumpah dari tutup speedy moisture
tester, kunci dengan klem pemutar alat, hingga alat Speedy Moisture Tester benar –
benar dalam keadaan rapat, seperti pada Gambar 8.55 dibawah ini

Gambar 8.55 Alat Speedy Moisture Tester Ditutup


(Pengujian, 2019)

Pada saat menutup alat Speedy Moisture Tester harus dilakukan dengan posisi
horizontal untuk menghindari kontak dini antara benda uji dengan kalsium karbida.

(i) Angkat alat Speedy Moisture Tester dengan hati-hati ke arah vertikal dan ketuk
tutup dengan hati-hati agar kalsium karbida (CaC2) jatuh ke bagian bawah speedy
moisture tester, hati-hati agar bola baja tidak mengenai bagian bawah alat speedy
moisture Tester, seperti pada Gambar 8.56 dibawah ini

Gambar 8.56 Pengetukan Tutup Alat speedy Moisture


(Pengujian, 2019)

(j) Setelah tanah kalsium karbida menyatu, kembalikan alat Speedy Moisture Tester ke
posisi horizontal. Dengan gerakan memutar melingkar alat Speedy Moisture Tester
selama kurang lebih 30 detik, (dengan tujuan bola-bola baja di sekeliling bagian
dalam alat Speedy Moisture Tester dapat memecah gumpalan tanah serta jangan
biarkan bola baja mengenai tutup atau bagian bawah alat speedy moisture tester),
seperti pada Gambar 8.57 dibawah ini

Gambar 8.57 Alat Speedy Moisture Tester di Guncangkan


(Pengujian, 2019)
(k) Guncangkan terus secara melingkar, sampai dial indikator pada alat Speedy
Moisture Tester sudah tidak bergerak lagi
(l) Apabila dial indikator tidak bergerak lagi, lakukan pembacaan dial, seperti pada
Gambar 8.58 dibawah ini

Gambar 8.58 Pembacaan Dial (Pengujian, 2019)

usahakan dalam membaca sambil memegang alat dalam


posisi horizontal setinggi mata

(m) Pembacaan pada dial indikator merupakan jumlah persentase kadar air dari benda
uji
(n) Buka tutup alat Speedy Moisture Tester secara hati – hati dan perlahan – lahan,
seperti pada Gambar 8.59 dibawah ini

Gambar 8.59 Penutup Alat speedy Moisture Dibuka


Secara Perlahan- (Pengujian, 2019)

(o) Keluarkan bola- bola baja, benda uji dan kalsium karbida dari dalam alat seperti
pada Gambar 8.60dibawah ini
Gambar 8.60 Bola Baja Dikeluarkan Dari Alat Speedy Moisture Tester (Pengujian,
2019)

(n) Bersihkan alat Speedy Moisture Tester dengan sikat dan bola- bola baja dengan kain
pembersih.

Gambar 8.61 Alat Speedy Moisture Tester Dibersihkan Kembali


(Pengujian, 2019)

Hasil pengujian Speedy Moisture Tester dibaca jarum dial manometer menunjukkan persentase
kadar air sebesar 18,5 persen, berapakah nilai konversi kadar air yang diperoleh, jika
menggunakan:
a. Rumus konversi kadar air
b. Tabel konversi kadar air
c. Grafik konversi kadar air

Penyelesaian
a. Rumus konversi kadar air
𝑤𝑑𝑖𝑎𝑙 18,5 18,5
𝑤= 𝑤𝑑𝑖𝑎𝑙 = = = 22,69 %
1 − ( 100 ) 1 − (18,5) 1 − 0,185
100

b. Tabel konversi kadar air


Berdasarkan Tabel 8.2 tentang Tabel Konversi Kadar Air Speedy Moisture Tester , maka
diperoleh:
Berat basah Berat Kering
(%) (%)
18,5 22,7

c. Grafik konversi kadar air


wdial =18,5, maka
Gambar 8.62 Grafik Konversi Kadar Air Speedy Moisture Tester (Pengujian, 2019)
Dari grafik diperoleh wgrafik = 22 %

Cara menenetukan nilai dari grafik adalah


a. Tentukan nilai pembacaan kadar air pada alat speedy moisture tester.
b. Setelah diperoleh nilai dial kadar air, tarik garis secara horizontal kearah kanan
(garis warna merah) sampai mendekati lengkungan grafik.
c. Setelah ketemu dengan garis lengkung, tarik garis lurus kebawah (garis kuning),
kemudian baca nilai yang diperoleh

Anda mungkin juga menyukai