Anda di halaman 1dari 42

Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016

BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)


Kelompok V

BAB 3

PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH

(SOIL TEST)

3.1 Pengujian Kadar Air Tanah (Water Content)


3.1.1 Dasar Teori
Air tanah berfungsi sebagai pelarut unsur hara dalam tanah. Air tanah berfungi
membawa unsur hara ke permukaan akar tumbuhan. Pada pengolahan tanah, air
tanah juga berfungsi mempermudah pengelolaan tanah dan mengendalikan
perubahan suhu. Air tanah juga sangat menentukan kekuatan dari struktur tanah
tersebut.

3.1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai kadar air
tanah yang merupakan perbandingan antara berat air yang dikandung tanah
dengan berat kering tanah, dinyatakan dalam persen.

3.1.3 Alat dan Bahan

1. Oven listrik dengan pengatur suhu konstan sampai 110oC


2. Timbangan atau neraca dengan ketelitian sekurang-kurangnya 0,01 gram
untuk berat kurang dari 100 gram
3. Cawan tahan karat
4. Contoh tanah hasil boring

11
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 12
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

Gambar 3.1 Oven Listrik

Gambar 3.2 Neraca dan Cawan

3.1.4 Benda Uji

Benda uji berupa tanah (basah) yang diambil dari sampel tanah hasil pengeboran
lapangan dengan berat minimum tergantung pada ukuran terbesar dari butiran
tanah.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 13
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.1.5 Cara Kerja

Pelaksanaan dari pengujian ini, meliputi:


1. Membersihkan dan mengeringkan cawan kosong kemudian menimbang
cawan tersebut ( =W1 gram).
2. Mengambil sedikit contoh tanah kemudian memasukkan dalam cawan lalu
menimbangnya ( =W2 gram).
3. Memasukkan cawan + contoh tanah tersebut ke dalam oven selama 24 jam
dengan suhu 110o C.
4. Setelah 24 jam, lalu mendinginkan cawan + tanah kering dalam desikator,
kemudian menimbang ( =W3 gram).
5. Dari setiap satu tabung sampel diambil 3 (tiga) contoh tanah yang
diperlakukan sama seperti langkah-langkah tersebut di atas untuk
mendapatkan nilai kadar air rata-rata.

3.1.6 Data Pengujian

Data Pengujian dari percobaan ini disajikan dalam Tabel 3.1

Tabel 3.1 Data Pengujian Percobaan Kadar Air


Data 1 2 3
Berat Cawan (gr) (W1) 4,7 4,1 4,2
Berat Cawan + Tanah Asli (gr) (W2) 37,5 30,6 30,6
Berat Cawan + Tanah Kering (gr) (W3) 28,6 24,5 24,5

3.1.7 Teori dan Persamaan yang Digunakan

Untuk menentukan besarnya kadar air (water content) yang terkandung dalam
tanah asli digunakan rumus :
berat air
𝜔= x100%
berat tana h kering
W2 - W3
= x100%
W3 - W1
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 14
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

dimana :
𝜔 = Kadar Air (%)
W1 = Berat cawan kosong (gram)
W2 = Berat cawan + tanah asli (gram)
W3 = Berat cawan + tanah kering oven (gram)

3.1.8 Data dan Perhitungan

Sampel 1
berat air
Kadar air (𝜔) = x100%
berat tana h kering
W2 - W3
= x100%
W3 - W1
(37,5  28,6)
= x100%  37,2385%
(28,6  4,7)
Hasil perhitungan kadar air selanjutnya disajikan dalam Tabel 3.2
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Kadar Air
Data 1 2 3
Berat Cawan (gr) (W1) 4,7 4,1 4,2
Berat Cawan + Tanah Asli (gr) (W2) 37,5 30,6 30,6
Berat Cawan + Tanah Kering (gr) (W3) 28,6 24,5 24,5
Berat Air (gr) = (W2 - W3) 8,9 6,1 6,1
Berat Tanah Kering (gr) = (W3 – W1) 23,9 20,4 20,3
W2 - W3
Kadar Air = x100% 37,23% 29,90% 30,04%
W3 - W1
Kadar Air Rata-rata 32,39%
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 15
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.2 Pengujian Berat Jenis Tanah / Specific Gravity (Gs)

3.2.1 Dasar Teori


Dalam perhitungan analisis mekanika tanah, berat jenis (Specific Gravity) dari
butiran tanah padat sering di butuhkan. Harga berat jenis tanah yang diperlukan
dapat kita periksa atau di uji di laboratorium, sehingga kita dapat menentukan
harga-harga Gs secara akurat. Berat spesifik suatu tanah perlu diketahui karena
didalam tanah itu sendiri banyak mengandung berat spesifik mineral-mineral
penting untuk diketahui berapa kadarnya.

3.2.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui besarnya berat
jenis tanah yang merupakan perbandingan antara berat butir tanah dengan berat air
destilasi di udara pada volume yang sama dan pada temperatur tertentu.

3.2.3 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini, antara lain:


1. Piknometer, yaitu botol gelas dengan leher sempit dan bertutup yang
berlubang kapiler, dengan kapasitas 50 ml atau lebih
2. Timbangan atau neraca dengan ketelitian sekurang-kurangnya 0,01 gram
3. Akuades
4. Termometer
5. Cawan tahan karat dan pemukul berkepala karet untuk menguraikan gumpalan
tanah menjadi butir-butir tanpa merusakkan butir itu sendiri
6. Oven listrik dengan pengatur suhu konstan sampai 1100C
7. Kompor pemanas, dan
8. Saringan nomor 40 (0,425 mm).
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 16
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

Gambar 3.3 Alat Uji Berat Jenis Butir Tanah

Keterangan:
a. Neraca
b. Piknometer

3.2.4 Benda Uji

Benda uji berupa tanah kering oven dengan berat sekitar 15-20 gram untuk setiap
piknometer dan 3 (tiga) piknometer untuk setiap sampel tanah.

3.2.5 Cara Kerja

Pelaksanaan dari pengujian ini, meliputi:


1. Memasukkan air ke dalam piknometer kosong lalu menimbang (=W4 gram)
2. Mengeluarkan air, lalu piknometer di oven, mendapatkan berat piknometer
kosong (=W1 gram)
3. Mengambil sampel tanah yang telah masuk saringan dalam keadaan kering
oven sebanyak 1/3 bagian (15 gram), kemudian memasukkan dalam
piknometer kemudian ditutup dan ditimbang (=W2 gram)
4. Mengisikan akuades ke dalam piknometer hingga sampel tanah terendam lalu
mengukur suhunya dengan termometer (=T1o).
5. Memanaskan piknometer hingga gelembung udara pada benda uji keluar
6. Memasukkan akuades ke dalam piknometer hingga penuh lalu menutupnya
(=W3 gram)
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 17
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

7. Mengeringkan dinding luar piknometer dengan kain, selanjutnya menimbang


(=W4 gram) dan mengukur suhu dengan termometer (=T2o).
8. Mengeluarkan akuades dan sampel tanah dari piknometer, lalu
membersihkannya

3.2.6 Teori dan Persamaan yang Digunakan

Untuk mendapatkan harga berat jenis butir tanah (specific gravity), dipergunakan
rumus :
(W2 - W1 )
Gs =
(W4 - W1 ).t1 - (W3 - W2 ).t 2

Dengan :
Gs = berat jenis butir tanah
W1 = berat piknometer kosong (gram)
W2 = berat piknometer + sampel kering (gram)
W3 = berat piknometer +sampel +aquades (gram)
W4 = berat piknometer + aquades jenuh (gram)
t1 = faktor koreksi pada suhu T1
t2 = faktor koreksi pada suhu T2

3.2.7 Data dan Perhitungan

Data Pengujian dari percobaan ini disajikan dalam Tabel 3.3


Tabel 3.3 Data Pengujian Berat Jenis Tanah
Data 1 2 3
Berat piknometer kosong (gr) (W1) 25,74 28,12 26,94
Berat piknometer + sampel kering (gr) (W2) 40,74 43,12 41,94
Berat piknometer + sample + aquades (gr) (W3) 85,41 87,39 86,34
Berat piknometer + aquades jenuh (gr) (W4) 76,10 78,01 77,03
T1 = temperature of W4°C 30 30 30
T2 = temperature of W3 °C 31 31 31
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 18
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

Sampel 1
1. Berat piknometer kosong (W1) = 25,74 gram
2. Berat piknometer + sampel kering (W2) = 40,74 gram
3. Berat piknometer + sampel + aquades (W3) = 85,41 gram
4. Berat piknometer + aquades jenuh (W4) = 76,10 gram
5. Temperatur W4 (T1) = 30oC
6. Temperatur W3 (T2) = 31oC
7. Faktor koreksi pada suhu T1 = 0,9986
8. Faktor koreksi pada suhu T2 = 0,9983
(W2 - W1 )
Gs =
(W4 - W1 )  t1 - (W3 - W2 )  t 2

40,74 - 25,74
Gs =  2,64
(76,10 - 25,74)  0,9986 - (85,41)  0,9983

Untuk perhitungan selanjutnya disajikan dalam Tabel 3.4 berikut ini :


Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Gs (Spesific Gravity)
Data 1 2 3
Berat piknometer kosong (gr) (W1) 25,74 28,12 26,94
Berat piknometer + sampel kering (gr) (W2) 40,74 43,12 41,94
Berat piknometer + sample + aquades (gr) (W3) 85,41 87,39 86,34
Berat piknometer + aquades jenuh(gr)(W4) 76,10 78,01 77,03
T1 = temperature of W4(oC) 30 30 30
T2 = temperature of W3(oC) 31 31 31
Faktor koreksi pada suhu T1 0,9986 0,9986 0,9986
Faktor koreksi pada suhu T2 0,9983 0,9983 0,9983
(W2 - W1 )
Gs = 2,63 2,67 2,63
(W4 - W1 )t1 - (W3 - W2 )t 2
Gs rata-rata 2,64
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 19
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.3 Pengujian Berat Volume Basah Tanah / Bulk Density (b)

3.3.1 Dasar Teori


Secara umum tanah terdiri dari bahan yaitu butiran tanah sendiri, air dan udara
yang terdapat didalam ruangan antara butiran-butiran tanah. Dan ruangan tersebut
dinamakan ruangan pori, apabila tanah dalam keadaan kering maka sudah tidak
ada air dalam porinya, keadaan ini jarang sekali ditemukan. Ditentukan pada tanah
yang masih dalam keadaan asli di lapangan.

3.3.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai berat isi atau
berat volume tanah asli ( γb ) yang merupakan perbandingan antara berat butiran
tanah termasuk air dan udara dengan volume total tanah.

3.3.3 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini, meliputi:


1. Timbangan atau neraca dengan ketelitian sekurang-kurangnya 0,01 gram
untuk berat kurang dari 100 gram.
2. Cawan tahan karat
3. Air Raksa sebagai media untuk mengetahui volume contoh tanah.
4. Cawan kaca dengan diameter kecil untuk tempat air raksa dan yang
berdiameter besar sebagai tempat air raksa yang tumpah.
5. Pelat kaca sebagai perata

d
b c

Keterangan:
a. Plat kaca
b. Cawan tahan karat
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 20
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

c. Cawan kaca
d. Air raksa

3.3.4 Benda Uji

Benda uji berupa tanah (basah) yang diambil dari sampel tanah hasil pengeboran
lapangan dan diiris berbentuk kubus dengan ukuran kira-kira 1 x 1 x 1 cm3 .

3.3.5 Cara Kerja

Langkah-langkah pelaksanaan dalam pengujian ini, antara lain:


1. Membersihkan dan mengeringkan cawan kosong lalu ditimbang (=W1 gram).
2. Contoh tanah yang telah dipotong dengan bentuk kubus tersebut diatas, lalu
memasukkannya dalam cawan lalu ditimbang (=W2 gram).
3. Meletakkan cawan kaca diameter kecil diatas cawan kaca berdiameter lebih
besar lalu menuangkan air raksa pada cawan kaca kecil dan meratakan dengan
pelat perata
4. Membersihkan cawan kaca besar dari tumpahan air raksa, disusun kembali
dibawah cawan kaca kecil.
5. Meletakkan benda uji diatas air raksa dan ratakan lagi dengan pelat perata
sehingga terdapat air raksa yang tumpah pada cawan kaca besar.
6. Menimbang air raksa tumpahan tersebut beserta cawan kacanya (=W3 gram)
7. Membersihkan cawan kaca besar lalu menimbangnya (=W4 gram).

3.3.6 Teori dan Persamaan yang Digunakan

Untuk mendapatkan harga berat volume basah ( γb ) maka digunakan beberapa


rumus, meliputi:
1. Mencari volume air raksa yang tumpah (V cm3)
W3 - W1
V=
13,6
dimana :
W1 = berat cawan kosong (gram)
W3 = berat cawan + air raksa yang tumpah (gram)
V = volume air raksa yang tumpah (cm3)
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 21
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

2. Mencari berat volume basah ( γb )

W2 - W1
γb =
V
dimana :
W1 = berat cawan kosong (gram)
W2 = berat cawan + contoh tanah (gram)
γb = berat volume basah (gr/cm3)
V = volume air raksa yang tumpah (cm3)

3.3.7 Data dan Perhitungan

Data Pengujian dari percobaan ini disajikan dalam Tabel 3.5


Tabel 3.5 Data Pengujian Berat Isi Basah Tanah
Data 1 2 3
Berat Cawan(gr) (W1) 87,55 87,55 87,55
Berat Cawan + Tanah Asli(gr)(W2) 89,77 90,5 89,36
Berat Cawan + Air Raksa yg Tumpah (gr) (W3) 106,18 110,5 102,85

Sampel 1:
1. Berat jenis air (  w ) = 1 gr/cm3
2. Berat cawan kosong (W1) = 87,55 gram
3. Berat cawan + tanah asli (W2) = 89,77 gram
4. Berat cawan + air raksa yang tumpah (W3) = 106,18 gram

Maka :
1. Volume air raksa yang tumpah {V = (W3-W1)/13.6} = 1,37 cm3
2. Berat volume basah {  b = (W2-W1)/V} = 1,62 gr/cm3
= 16,2 kN/m3
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 22
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

Untuk perhitungan selanjutnya disajikan dalam Tabel 3.6


Tabel 3.6 Perhitungan Berat Volume Basah ( γb )

Data 1 2 3
Berat Cawan(gr)(W1) 87,55 87,55 87,55
Berat Cawan + Tanah Asli(gr)(W2) 89,77 90,5 89,36
Berat Cawan + Air Raksa yg Tumpah (gr) (W3) 106,18 110,5 102,85
Volume air raksa yang tumpah
1,37 1,69 1,13
V = {(W3-W1)/13.6}(cm3)
Berat volume basah
1,62 1,75 1,61
γb = {(W2-W1)/V} (gr/cm3)

γb rata-rata (gram/cm3) 1,61

Dalam perhitungan ini hasilnya memenuhi, yaitu γb rata-rata adalah 1,61 gr/cm3.

Seharusnya nilai Bulk Density ( γb ) berkisar antara 1,5 – 1,7 gr/cm3. Tanah yang

mengandung kadar organik rendah menyebabkan nilai Bulk Density ( γb ) menjadi


besar.

3.4 Perhitungan Hubungan Berat dengan Volume

3.4.1 Dasar Teori


Menurut Lembaga Penelitian Tanah (1979), definisi berat isi tanah adalah berat
tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan kering dibagi dengan volume tanah,
dinyatakan dalam gr/cm3. Nilai berat isi tanah sangat bervariasi antara satu titik
dengan titik lainya karena perbedaan kandungan bahan organic, tekstur tanah,
kedalaman tanah, jenis fauna tanah, dan kadar air tanah (agus et al. 2006)

3.4.2 Maksud dan Tujuan

Setelah parameter-parameter w, Gs dan γs sudah didapatkan, maka dapat


digunakan untuk menentukan parameter-parameter tanah lainnya, yaitu Berat Isi
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 23
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

Kering ( γd ), Porositas (n), Angka Pori (e), Berat Isi Tanah Jenuh ( γ sat ), Berat Isi

Butir Tanah ( γs ), Berat Isi Tanah Efektif ( γ eff ).

3.4.3 Teori dan Persamaan yang Digunakan

Sehingga dapat ditentukan besarnya :


a. Berat volume kering ( γd ), yaitu perbandingan antara berat tanah kering
seluruhnya dengan isi butir tanah.
b
γd =
1 

dengan:
γd = berat volume kering

b= berat volume basah

𝜔 = kadar air

b. Berat isi butir ( γs ), yaitu perbandingan antara berat butir tanah dengan isi

butir tanah.
Ws W
s  dimana s  Gs . w maka  s  Gs . w
Vs Vs

dengan:
Ws = berat butir tanah

Vs = berat isi butir tanah

 s  berat isi butir


 w  berat jenis air
Gs = berat jenis butir tanah

c. Porositas (n), yaitu perbandingan antara isi pori dengan isi total tanah.

  
n  1 - w 
 s 
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 24
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

dengan:
n = Porositas
 w  berat jenis air
 s  berat isi butir
d. Angka pori (e), yaitu perbandingan antara isi pori dengan butir tanah

n
e
1- n

dengan:
e = angka pori
n = Porositas
e. Berat isi tanah jenuh ( γ sat ), yaitu perbandingan antara berat butir tanah jenuh

Gs  e
 sat  . w
1 e
dengan:
γ sat = berat isi tanah jenuh
Gs = berat jenis butir tanah
E = angka pori
w = berat jenis air

f. Berat isi tanah efektif ( γeff ), yaitu berat isi tanah jenuh dikurangi γw

 eff   sat -  w
dengan:

γeff = berat isi tanah efektif


γ sat = berat isi tanah jenuh
w = berat jenis air

g. Derajat Kejenuhan (Sr)

Gs x 
Sr =
e
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 25
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

dengan:
Sr = derajat Kejenuhan
Gs = berat jenis butir tanah
e = angka pori
𝜔 = kadar air

3.4.4 Data dan Perhitungan

Dari hasil perhitungan sebelumnya, didapat harga-harga


γb = 1,61 gr/cm3 = 16,1 kN/m3
Gs = 2,64
𝜔 = 32,39 %

Sehingga dapat ditentukan besarnya :


a. Berat volume kering ( γd ), yaitu perbandingan antara berat tanah kering
seluruhnya dengan isi butir tanah.
b 1,61
γd = = 1,22 gram / cm 3
1   1  0,32

b. Berat isi butir ( γs ), yaitu perbandingan antara berat butir tanah dengan isi
butir tanah.
Ws W
s  dimana s  Gs . w maka  s  Gs . w  2,64 x1 2,64 gr / cm 3
Vs Vs
c. Porositas (n), yaitu perbandingan antara isi pori dengan isi total tanah.
    1 
n  1 - w   1 -   0,62
  s   2,64 
d. Angka pori (e), yaitu perbandingan antara isi pori dengan butir tanah
n 0,62
e  1,63
1- n 1 - 0,62

e. Berat isi tanah jenuh ( γ sat ), yaitu perbandingan antara berat butir tanah jenuh
dengan isi butir tanah jenuh
Gs  e 2,64  1,63
 sat  . w  x11,62 gr / cm 3
1 e 1 1,63
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 26
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

f. Berat isi tanah efektif ( γeff ), yaitu berat isi tanah jenuh dikurangi γw
 eff   sat   w

maka  eff  1,62  1  0,62gr / cm3

Gs x w 2,64 x0,32
g. Derajat Kejenuhan (Sr) = X 100%  X 100%  51,83%
e 1,63

3.5. Analisis Butiran (Grain Size Analysis)

Berdasar pada standar ASTM D422-63 mengenai particle size analysis, sifat-sifat
tanah sangat tergantung pada ukuran butirannya. Besar butiran dijadikan dasar
untuk pemberian nama dan klasifikasi tanahnya. Oleh karena itu analisis butiran
merupakan pengujian yang sangat sering dilakukan.

Analisis butiran tanah adalah penentuan prosentase berat butiran pada satu unit
saringan, dengan ukuran diameter lubang tertentu.

Tujuan umum dari analisis ini adalah untuk mengetahui prosentase susunan butir
tanah sesuai dengan batas klasifikasinya sehingga dapat diketahui jenis contoh
tanah yang diuji.

Percobaan ini terdiri dari 2 macam percobaan, yaitu :


1. Analisis Hidrometer / Hydrometer Analysis
Yaitu untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih kecil dari 0,075 mm
atau lolos saringan no. 200.
2. Analisis Butiran / Sieve Analysis
Yaitu untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih besar dari 0,075 mm
atau tertahan saringan no. 200.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 27
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.5.1 Analisis Hidrometer


3.5.1.1 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari analisis hidrometer (hydrometer analysis) ini adalah
untuk menentukan distribusi ukuran butir tanah yang memiliki diameter kurang
dari 0.075 mm (lolos saringan no 200 ASTM) dengan cara pengendapan.

3.5.1.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan, meliputi :


1. Gelas ukur 1000 ml 1 buah
2. Pelampung hidrometer
3. Cawan alumunium, mangkuk, solet
4. Akuades
5. Neraca
6. Oven
7. Stopwatch
8. Termometer
9. Sodium silica
10. Alat pemanas

Bahan yang digunakan pada analisis hidrometer adalah sampel tanah boring yang
telah dioven selama 24 jam
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 28
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

Gambar 3.4 Alat Pengujian Analisis Hidrometer

Keterangan gambar:
1. Kompor
2. Cawan Alumunium
3. Akuades
4. Pelampung Hidrometer
5. Gelas ukur 1000 ml

3.5.1.3 Cara Kerja


Cara kerja dalam pengujian ini, meliputi:
1. Mengambil sampel tanah hasil boring yang telah dioven sebanyak 60 gram,
kemudian memberikan akuades secukupnya dan memanaskan sampai
mendidih.
2. Menyampur sampel tanah dengan sodium silikat 10 ml dan mengaduk-aduk
hingga merata.
3. Memasukkan campuran tadi dalam gelas ukur dan menambahkan akuades
hingga volumenya menjadi 1000 ml dan mendiamkan selama 24 jam.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 29
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

4. Setelah 24 jam, mengocok sampel hingga homogen lalu memasukkan


pelampung hidrometer dan termometer, menghidupkan stopwatch dan
memulai pengukuran.
5. Menyatat hasil pengamatan dalam tabel terhadap pelampung hidrometer dan
mengamati suhu dari termometer, waktu pengamatan pada menit ke-0, 1, 2, 5,
15, 30, 60, 240, dan 1440.
6. Penentuan menit ke-0 adalah pada saat tabung gelas ukur tegak lurus pada
meja kerja (saat mulainya proses pengendapan) sebelum pelampung
hidrometer masuk.

3.5.1.4 Teori dan Persamaan yang Digunakan

Dari harga berat jenis yang diperoleh dari percobaan Specific Gravity (G s), kita
menghitung berat isi tanah yaitu :
1. Dengan harga  s dari tabel dapat diperoleh nilai koreksi meniskus (Cm)
Rumus yang digunakan :
 s  Gs x  w
Dimana :
γs = berat isi butir

Gs = berat jenis butir tanah


γw = berat jenis air
2. Koreksi meniskus (Cm) ditambahkan pada data hasil pembacaan pelampung
(Ra), sehingga pembacaan pelampung yang telah dikoreksi

(Rc) = Ra + Cm

3. Berdasarkan suhu pada pengamatan ke t menit, dari table diperoleh harga


berat isi air ( γ w ), nilai Ct didapat dari table koreksi suhu untuk tiap
pembacaan suhu.
4. Berdasarkan harga Rc dari tabel hasil kalibrasi hydrometer diperoleh nilai L
(panjang pelampung yang berada di dalam air dihitung dari titik berat sampai
permukaan air).
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 30
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.5.1.5 Data Pengujian


Data pengujian Analisis Hidrometer disajikan dalam Tabel 3.7
Tabel 3.7 Tabel Data Pengujian Analisis Hidrometer
Clock Elapsed Time Minute / t Temperature / T
Ra
Time (menit) (o C)

08.22 0 13 27°

08.23 1 12 27°
08.24 2 10 27°
08.27 5 7 27°
08.37 15 5 27°
08.52 30 4 27°
09.22 60 2,5 27°
12.22 240 1 27°
08.22 1440 0 27°

3.5.1.6 Perhitungan
Perhitungan untuk menit ke-1
Merupakan pengisian kolom pada tabel analisis hydrometer test
Kolom 1 = jam pengamatan
Kolom 2 = menit pengamatan
Kolom 3 = pembacaan skala pada pelampung hidrometer (Ra)
Kolom 4 = perhitungan koreksi Rc = Ra + cm
Gs= 2,64 (dari percobaan Specific Gravity )
γ s= Gs x γ w = 2,64 x 0,99627 (untuk T = 270C)

= 2,63 gram/cm3
Dari harga s kita dapat mencari harga koreksi meniskus (Cm) melalui tabel
koreksi miniscus (terlampir), sehingga didapat (Cm) = 1,003
Rc = Ra + Cm
= 13 + 1,003 = 14,003
Kolom 5 = pembacaan suhu = 270C
Kolom 6 = dari harga Rc akan didapat harga L dengan melihat tabel
hidrometer no 2, maka harga L = 12,648
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 31
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

Kolom 7 = L/t = 12,648/0 = 0

Kolom 8 = L/t = 0
Kolom 9 = harga  dapat diketahui dari tabel hubungan suhu  dengan
untuk T = 270C, didapatkan  = 0,00836

30.
980(Gs -  w ) 30  0,00836
=  0,012
980(2,64 - 0,99627)

Kolom 10 = diameter, didapat dari (8) x (9)


D = 0 x 0,012= 0
Kolom 11 = koreksi suhu (Ct)
Dari tabel koreksi suhu didapat Ct = 2
Kolom 12 = R = Rc + Ct = 14,003+ 2= 16,003
Kolom 13 = menghitung nilai M, dengan persamaan:

V  Gs 
M  
Ws  Gs   w  = 1000  2,64 
  26,77
60  2,64  0,99627 

dimana : V = Volume = 1000ml


Ws = Berat tanah sampel = 60 gram
Kolom 14 = perhitungan prosentase butir tanah (P)

R.M
P 28,52 x 26,77
10   76,35%
10

Perhitungan selanjutnya disajikan dalam Tabel 3.8.


Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

Tabel 3.8 Tabel Hasil Data Perhitungan Pengujian Analisis Hidrometer

Kelompok V
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2015
Pembacaan P
Suhu 30. Suhu
Menit Hidrometer L 𝐿 R R.M
Jam (T) L/t √ 980(Gs -  w ) Diameter Koreksi M P
(t) (R) (tabel) 𝑡 (Rc+Ct) 10
̊C (Ct)
Ra Rc
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
08.18 0 13 14,003 27 12,648 0 0 0,0126 0 2 16,003 26,7717 42,8428
08.19 1 12 13,003 27 12,801 12,8006 3,5778 0,0126 0,04519 2 15,134 26,7717 40,5161
08.20 2 10 11,0029 27 13,107 6,55328 2,5599 0,0126 0,03234 2 13,134 26,7717 35,1617
08.22 5 7 8,0029 27 13,566 2,71311 1,6472 0,0126 0,02081 2 10,134 26,7717 27,1302
08.33 15 5 6,0029 27 13,872 0,92477 0,9616 0,0126 0,01215 2 8,134 26,7717 21,7759
08.48 30 4 5,0029 27 14,025 0,46749 0,6837 0,0126 0,00864 2 7,134 26,7717 19,0987
09.18 60 2.5 3,5029 27 14,254 0,23757 0,4874 0,0126 0,00616 2 5,634 26,7717 15,0829
12.18 240 1 2,0029 27 14,484 0,06035 0,2457 0,0126 0,0031 2 4,134 26,7717 11,0672
08.18 1440 0 1,0029 27 14,637 0,01016 0,1008 0,0126 0,00127 2 3,134 26,7717 8,38999

32
32
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 33
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.5.2 Analisis Saringan / Sieve Analysis


3.5.2.1 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari analisis saringan (sieve analysis) ini adalah untuk
menentukan distribusi ukuran butir tanah yang memiliki diameter lebih besar dari
0,075 mm (tertahan diatas saringan no 200 ASTM) dengan cara penyaringan.

3.5.2.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan dari percobaan ini, antara lain:


1. Satu set saringan ( no 4, 8, 16, 20, 40, 80, 100, 120,200 )
2. Penggetar saringan / vibrator
3. Neraca dan anak timbangan
4. Sikat halus dan solet
5. Oven listrik
6. Cawan alumunium
7. Sampel tanah yang digunakan pada analisis hidrometer
Bahan yang digunakan dalam pengujian ini adalah sampel tanah dari percobaan
hydrometer yang tidak lolos saringan no.200.

Gambar 3.5 Alat Pengujian Analisis Saringan


Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 34
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.5.2.3 Cara Kerja

Cara kerja dalam pengujian ini, meliputi:


1. Menyuci sampel tanah dari percobaan hidrometer dengan saringan no 200
sampai bersih.
2. Pencucian dinyatakan bersih apabila air bekas cucian telah jernih.
3. Sampel tanah yang tertahan dalam saringan no 200 diletakkan di cawan dan
dioven selama 24 jam pada suhu 110 oC.
4. Sampel tanah kering yang telah dioven selama 24 jam ditimbang bersama
cawannya.
5. Sampel tanah dimasukkan kedalam susunan saringan kemudian digetarkan
dengan alat penggetar.
6. Sampel tanah yang tertinggal pada setiap saringan ditimbang.

3.5.2.4 Teori dan Persaaman yang Digunakan


Secara umum tanah terdiri atas tiga bagian yaitu :
1. Butiran
2. Air
3. Udara
Sifat dan karakteristik tanah banyak tergantung pada ukuran butirannya.Ukuran
butiran menentukan klasifikasi atau jenis tanah tersebut. Untuk butiran yang kasar
dipakai cara penyaringan (sieving) dalam penentuan ukuran butiran tanah.

Tanah kering oven disaring pada serangkaian saringan dengan ukuran diameter
lobang saringan tertentu dari mulai yang kasar hingga yang halus disusun dari atas
kebawah. Dengan demikian butiran tanah akan terpisah menjadi beberapa bagian
dengan batas ukuran yang diketahui yaitu sesuai dengan diameter lobang saringan.

Rumus yang digunakan:


Wtertahan
Prosentase tanah tertahan (% tertahan) = x 100%
Wtotal
Prosentase tanah lolos (% lolos) = 100% - % tertahan
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 35
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.5.2.5 Data dan Perhitungan

Data pengujian Analisis Saringan disajikan dalam Tabel 3.9


Tabel 3.9 Data Pengujian Percobaan Analisa Saringan
Saringan
Berat
Cawan + Berat Berat Sampel
Diameter Sampel Cawan Tanah
Nomor lobang Tanah
(mm) (gr) (gr) (gr)
4 4,75 459,5 459,3 0,2
8 2,36 449,7 447,5 2,2
16 1,18 451,1 447,5 3,6
20 0,85 398,9 395 2,9
40 0,425 375 367,3 7,7
80 0,18 364,7 358,3 6,4
100 0,15 353 350 3
120 0,125 276,8 274,8 2
200 0,075 272,8 269,1 3,7
PAN --- 269,3 241 28,3

Adapun cara-cara perhitungan dalam pengujian ini, meliputi:


1. Prosentase tanah yang tertahan = berat yang tertinggal/ berat total x 100%
2. Prosentase komulatif tertahan saringan no 4, 8, 16, 20, 40, 80, 100, 120,200.
3. Contoh Perhitungan
(untuk contoh tanah pada saringan nomor 4, diameter ayakan 4,75 mm)
a. Berat sampel mula-mula = 60 gram
(pada percobaanhidrometer)
b. Berat sampel + cawan = 459,5gram
c. Berat cawan = 459,3gram
d. Berat sample tertahan = 0,2 gram
e. % tertinggal = (0,2/60) x 100% = 0,33%
f. % tertinggal kumulatif = 0,33%
g. % lolos = 100 – 0,33 % = 99,67%
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 36
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

Perhitungan Pengujian Analisis Saringan selanjutnya disajikan dalam Tabel. 3.10


Tabel 3.10 Perhitungan Percobaan Analisa Saringan
Berat
Saringan
Cawan Berat Persen
Berat Persen Persen
+ Sampel kumulatif
Diameter Cawan tertahan lolos
Sampel Tanah tertahan
Nomor lobang
Tanah
(mm) (gr) (gr) (gr) (%) (%) (%)
4 4,75 459,5 459,3 0,2 0,33 0,33 99,67
8 2,360 449,7 447,5 2,2 3,67 4,00 96,00
16 1,180 451,1 447,5 3,6 6,00 10,00 90,00
20 0,850 398,9 395 2,9 4,83 14,83 85,17
40 0,425 375 367,3 7,7 12,83 27,67 72,33
80 0,250 364,7 358,3 6,4 10,67 38,33 61,67
100 0,150 353 350 3 5,00 43,33 56,67
120 0,125 276,8 274,8 2 3,33 46,67 53,33
200 0,074 272,8 269,1 3,7 6,17 52,83 47,17
PAN --- 269,3 241 28,3 47,17 100,00 0,00
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 37
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.5.2.6 Cara Pembuatan Grafik

Hasil pengujian disajikan dalam bentuk grafik dan penggambarannya sabagai


berikut :
1 Grafik digambar dengan
 Sumbu x absis merupakan diameter saringan dengan skala logaritma.
 Sumbu y ordinat merupakan prosentase kumulatif yang lolos saringan
dengan skala normal
2 Data-data dari analisis hidrometer dan analisis saringan kemudian diplotkan
ke dalam kertas grafik.
3 Setelah mengetahui tempat kedudukan titik-titik dari data di atas, kemudian
dibuat garis yang menghubungkan titik-titik tersebut.

S (ø 4,75 – 0,075) M & C (ø 4,75 – 0,075)

100
90
80
Prosentase lolos (%)

70
60
50
40
30
20
10
0
1 0.1 0.01 0.001
Diameter tanah (mm)
Sieve Hidrometer

Grafik 3.1 Distribusi Ukuran Butiran


Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 38
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

Tanah pada kedalaman tersebut mengandung :


a. Gravel (> Φ 4.75mm) = 0 %
b. Sand (Φ 4.75 mm - Φ 0.075 mm) = 52,83 %
c. Silt and Clay (<Φ 0.075 mm) = 47,17 %
= 100,00 %
Kesimpulan
D10 = 0,003
D30 = 0,025
D60 = 0,22
Koefisien Keseragaman (Cu)
𝐷60
Cu = 𝐷10
0,22
= 0,003 = 73,33

Koefisien Kurvature/Kelengkungan (Cc)


𝐷302
Cc = 𝐷60.𝐷10
0,0252
= 0,22 𝑥 0,003= 0,95

Dari hasil hitungan diatas, dapat diketahui gradasi dari tanah sampel adalah
gradasi yang baik karena Cu > 6 dan Cc < 1.

3.6 Pengujian Batas Atterberg


3.6.1 Maksud dan Tujuan
 Untuk mengetahui besarnya nilai kadar air batas cair tanah.
 Untuk menentukan batas plastis suatu tanah (dinyatakan dalam %) bagi tanah
tersebut yang masih dalam keadaan plastis (liquid limit test dan plastic limit
test)
 Untuk mengetahui nilai indeks plastis dan indeks cair sehingga dapat
digunakan untuk mengetahui klasifikasi tanahnya.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 39
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.6.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada pengujian liquid limit adalah
a. Cawan porselen
b. Solet
c. Neraca dengan ketelitian sekurang – kurangnya 0,01 gram
d. Oven listrik dengan suhu konstan 1100C
e. Cassagrande
f. Mangkuk
g. Pisau dan pisau cassagrande
h. Akuades
i. Saringan no. 40 (0,425 mm)
j. Desikator
k. Pipet

Bahan yang digunakan pada pengujian liquid limit adalah tanah hasil boring yang
telah disaring dengan saringan no. 40 (0.425 mm) dan di aduk rata.

3
5
1
4
2
6
7

Gambar 3.6 Alat Pengujian Batas Cair


Keterangan gambar:
1. Solet
2. Cawan
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 40
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3. Pipet
4. Mangkuk
5. Cassagrande
6. Pisau
7. Pembarut/ Grooving tool
8. Neraca
Alat yang digunakan pada pengujian plastic limit adalah :
a. Cawan
b. Solet
c. Neraca
d. Oven
e. Mangkuk
f. Lempeng kaca
Bahan yang digunakan untuk pengujian liquid limit adalah tanah hasil boring yang
telah dioven selama 24 jam dan lolos saringan no 200 (0,075 mm)

3.6.3 Cara Kerja


Untuk pengujian liquid limit:
a. Menimbang berat cawan dan meletakkan sampel asli hasil boring dalam
cawan
b. Menambahkan air ke dalam sampel lalu mengaduknya hingga merata
c. Meletakkan sampel ke dalam mangkuk, mengaduk, dan meratakannya dengan
solet.
d. Membelah sampel pada Cassagrande dengan pisau cassagrande hingga
terpisah menjadi 2 bagian yang sama.
e. Memutar stang Cassagrande sehingga terketuk hingga alur menutup kembali
sepanjang 1 cm.
f. Mencatat jumlah ketukan
g. Mengambil tanah dari Cassagrande menjadi 3 bagian lalu menimbangnya.
h. Melakukan percobaan 4 kali dan mengusahakan agar jumlah ketukan di bawah
25 kali sebanyak 2 kali dan di atas 25 ketukan sebanyak 2 kali juga.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 41
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

i. Memasukkan sampel yang telah ditimbang dalam oven kemudian


menimbangnya kembali.

Untuk pengujian plastic limit:


a. Menimbang cawan kosong
b. Menambahkan sampel tanah dengan akuades dan mengaduknya sampai rata.
c. Meletakkan sampel di atas kaca dan menggelintirnya sampai berdiameter 3 mm
dan mulai retak.
d. Jika sampai diameter 3 mm dan belum retak berarti tanah terlalu banyak
mengandung air. Maka dicari bagian tanah yang tidak terlalu banyak airnya.
e. Jika sampai diameter 3 mm dan mulai retak lalu memasukkanya ke dalam oven
selama 24 jam pada suhu 110 °C dengan menimbangnya kembali.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 42
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.6.4 Teori dan Persamaan yang Digunakan


 Batas cair / liquid limit adalah suatu keadaan antara cair dan plastis atau
keadaan air tanah bisa diputar 25 kali ketukan dengan alat cassagrande , tanah
sudah dapat merapat (sebelumnya terpisah dalam jalur yang dibuat dengan
solet).

Rumus :
(b  c)
  100%
(c  a )
dimana :
a = berat cawan (gram)
b = berat cawan + tanah basah (gram)
c = berat cawan + tanah kering (gram)
 = kadar air (%)
 Batas plastis adalah kadar air minimum dimana masih dalam keadaan plastis
atau keadaan di antara keadaan plastis dan keadaan semi plastis.

Rumus :
(e  f )
  100%
( f  d)

Dimana :
d = berat cawan (gram)
e = berat cawan + tanah basah (gram)
f = berat cawan + tanah kering (gram)
 = kadar air (%)
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 43
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.6.5 Data dan Perhitungan


Berdasarkan hasil uji Atterberg yang dilakukan, didapat data-data sebagai berikut:
 Liquid Limit Test
Data hasil pengujian liquid limit:
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Liquid limit
Jumlah ketukan Satuan 21
Berat cawan kosong ( a ) gram 4 4,1 5,1
Berat cawan + tanah basah ( b ) gram 50,1 62,11 51,13
Berat cawan + tanah kering (c ) gram 36,8 44,7 37,5

Jumlah ketukan Satuan 22


Berat cawan kosong ( a ) gram 4 4,2 4,2
Berat cawan + tanah basah ( b ) gram 50,1 56,4 55,8
Berat cawan + tanah kering (c ) gram 36,8 40,9 41,1

Jumlah ketukan Satuan 28


Berat cawan kosong ( a ) gram 4,2 4,1 5,1
Berat cawan + tanah basah ( b ) gram 44,9 49,3 49,9
Berat cawan + tanah kering (c ) gram 32,9 35,8 36,3

Jumlah ketukan Satuan 32


Berat cawan kosong ( a ) gram 4,1 4 4
Berat cawan + tanah basah ( b ) gram 59,35 55 51,5
Berat cawan + tanah kering (c ) gram 43,5 40,4 38,2

 Analisis Data dan Perhitungan


Rumus yang digunakan dalam perhitungan batas cair / liquid limit
(b  c)
  100%
(c  a )
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 44
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

dimana : a = berat cawan (gram)


b = berat cawan + tanah basah (gram)
c = berat cawan + tanah kering (gram)
 = kadar air (%)
Contoh perhitungan :
Untuk sampel dengan 32 ketukan
Cawan D :
a = 4,1 gram
b = 59,35 gram
c = 43,5 gram
59,5  43,5
  100%  40,2284%
43,5  4,1
Perhitungan selanjutnya disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Batas Cair
Jumlah ketukan 21
Nomor Cawan 13 14 15
Berat Cawan (gram) (a)
4,00 4,10 5,10
Berat Cawan + Tanah Basah (gram) (b)
50,10 62,11 51,13
Berat Cawan + Tanah Kering (gram) (c)
36,80 44,70 37,50
Water content (%)
40,55 42,88 42,07
Rata-rata water content (%) 42,48

Jumlah ketukan 22
Nomor Cawan 1 2 3
Berat Cawan (gram)
4,00 4,20 4,20
Berat Cawan + Tanah Basah (gram)
50,10 56,40 55,80
Berat Cawan + Tanah Kering (gram)
36,80 40,90 41,10
Water content (%)
40,55 42,23 39,84
Rata-rata water content (%) 42,20
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 45
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

Jumlah ketukan 28
Nomor Cawan 10 11 12
Berat Cawan (gram)
4,20 4,10 5,10
Berat Cawan + Tanah Basah (gram)
44,90 49,30 49,90
Berat Cawan + Tanah Kering (gram)
32,90 35,80 36,30
Water content (%)
41,81 42,59 43,59
Rata-rata water content (%) 41,39

Jumlah ketukan 32
Nomor Cawan 7 8 9
Berat Cawan (gram)
4,10 4,00 4,00
Berat Cawan + Tanah Basah (gram)
59,35 55,00 51,50
Berat Cawan + Tanah Kering (gram)
43,50 40,40 38,20
Water content (%)
40,23 40,11 38,89
Rata-rata water content (%) 39,50

Dengan cara seperti di atas diperoleh harga-harga berikut ini:


w pada ketukan 21 kali = 42,48 %
w pada ketukan 22 kali = 42,20 %
w pada ketukan 28 kali = 41,39 %
w pada ketukan 32 kali = 39,50 %

 Penggambaran grafik

Langkah – langkah penggambaran grafik :


1. Menggambar grafik pada grafik logaritmik.
2. Gambar dibatasi oleh :
 Sumbu X (absis) sebagai jumlah ketukan
 Sumbu Y (ordinat) sebagai kadar air
Dari gambar dapat diketahui bahwa grafik berupa garis linear dimana semakin
banyak ketukan maka kadar air semakin kecil
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 46
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

Grafik Batas Cair


Kadar Air (%) 50

45

40

35
25 35
20
Jumlah Ketukan

Grafik 3.2 Hubungan Antara Jumlah Ketukan dan Kadar Air

Dari grafik diperoleh harga LL (batas cair) = 41,49 %. Dengan cara menarik
garis vertikal yang tegak lurus sumbu X pada 25 ketukan, kemudian, memotong
garis linear, dari titik perpotongan tersebut ditarik garis horisontal yang
memotong sumbu Y untuk mendapatkan harga LL.

 Plastic Limit Test


Data hasil pengujian plastic limit :
Tabel 3.13 Hasil Pengujian Plastic Limit
Pengujian 4 5 6
Berat cawan kosong ( d ) gram
4,2 4,1 3,9
Berat cawan + tanah basah ( e ) gram
8,8 9,4 10,2
Berat cawan + tanah kering ( f ) gram
8,2 8,2 9,1
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 47
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

 Analisis Data dan Perhitungan


Rumus yang digunakan dalam perhitungan plastic limit adalah

(e  f )
  100%
( f  d)

dimana :
 = kadar air
d = berat cawan
e = berat cawan + tanah basah
f = berat cawan + tanah kering

Contoh Perhitungan :
Perhitungan untuk sampel tanah 1 :
d = 4,2 gram
e = 8,8 gram
f = 8,2 gram
8.8 - 8.2
1 =  100%  15%
8.2 - 4.2

Perhitungan selanjutnya disajikan dalam tabel berikut ini :


Tabel 3.14 Perhitungan Batas Plastis

Nomor Cawan 4 5 6

Berat Cawan (gram) 4,2 4,1 3,9

Berat Cawan + Tanah Basah (gram) 8,8 9,4 10,2

Berat Cawan + Tanah Kering (gram) 8,2 8,2 9,1

Water content (%) 15,00 29,7 21,15

Rata-rata water content (%) 21,81


Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 48
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.7 Klasifikasi Tanah


3.7.1 Maksud dan Tujuan
Dengan mencari nilai indeks plastis dan indeks cair sehingga dapat digunakan
untuk mengetahui klasifikasi tanah yang kita uji.

3.7.2 Teori dan Persamaan yang Digunakan


Indeks Plastis (Plasticity Index) adalah bilangan yang menunjukkan nilai kadar air
pada saat air dalam keadaan kondisi plastis, yaitu selisih antara batas cair dan
batas plastisnya.

PI = LL - PL

dimana :
PI = indeks plastis
LL = batas cair
PL = batas plastis
Indeks Cair (Liquistic Index) adalah bilangan yang menyatakan perbandingan
dalam prosentase antara kadar air tanah dikurangi kadar plastis , dengan indeks
plastis.

 - PL
LI =
PI
dimana :
LI = Indeks plastis
 = kadar air
PL = batas plastis
LL = batas cair
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 49
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.7.3 Data dan Perhitungan


 Analisis Data dan Perhitungan
Perhitungan Indeks Plastis (Plasticity Index)

PI = LL-PL

Dimana: PI = Indeks Plastis


LL = Batas Cair
PL = Batas Plastis
Sehingga untuk sampel tanah di atas :
LL= 41,49 %
PL= 21,81 %
PI = LL – PL = 41,49 % - 21,81 %
PI = 19,68 %

Perhitungan Indeks Cair (Liquidity Index)


 - PL
L
PI

dimana,
LI = Indeks Cair
 = kadar air (%)
PL = Batas Plastis
PI = Indeks Plastis
Sehingga untuk sampel tanah di atas :
 = 32,39 %
PL = 21,81 %
PI = 19,68 %
 - PL 32,39  21,81
Maka , LI =   0,54% %
PI 19,68
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 50
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

Jika dimasukkan dalam Tabel Klasifikasi Tanah (ASTM D 2487 –GGT), maka:

Grafik Cassagrande

60
Indeks Plasitisitas (%)

50
CH
40
CL
30
MH atau OH
20

10
CL-ML ML atau OL
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Batas Cair (%)

Grafik 3.3 Klasifikasi Tanah

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pertemuan antara batas cair dan indeks
plastisitas terletak di atas batas high placity, sehingga dapat disimpulkan tanah
termasuk dalam low placity.

3.8 Kesimpulan
3.8.1 Pengujian Kadar Air Tanah/Water Content
Dari hasil perhitungan diperoleh harga kadar air (  ) rata-rata sebesar 32,39%.

3.8.2 Pengujian Berat Jenis Tanah/Specific Gravity (Gs)


Dari hasil pengujian diambil harga berat jenis tanah (Gs) sebesar 2,64. Karena
berat jenis tanah (Gs) biasanya berkisar antara 2,4 – 2,8.

3.8.3 Pengujian Berat Isi Tanah/Bulk Density (γb)


Dari hasil pengujian di atas diperoleh nilai berat volume basah (  b ) adalah 1,61
gr/cm3 = 16,1 kN/m3
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 51
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.8.4 Perhitungan Hubungan Berat dengan Volume


a. Kadar air tanah / water content (  ) = 32,39%
b. Berat jenis air tanah / specific gravity (Gs) = 2,64
c. Berat volume basah / bulk density ( γb ) = 1,61 gr/cm3

d. Berat isi kering / dry density ( γ d ) = 1,22 gr/cm3

e. Berat isi butir ( γ s ) = 2,64 gr/cm3


f. Porositas (n) = 0,62
g. Angka Pori (e) = 1,63
h. Berat isi tanah jenuh (  sat ) = 1,62 gr/cm3

i. Berat isi tanah efektif ( γ eff ) ) = 0,62 gr/cm3

j. Derajat Kejenuhan (Sr) = 51,83 %

3.8.5 Analisis Butiran


Berdasarkan data pada Tabel 3.10, sampel tanah yang lolos saringan 200 (0.075
mm) kurang dari 50%. Maka, sampel tanah menurut ASTM termasuk tanah
berbutir kasar, karena kandungan sand= 52,83 %.

3.8.6 Pengujian Batas Atterberg


Kesimpulan Liquid Limit Test:
Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh  L = 41,49 %. Sehingga
didapatkan LL tanah sampel sebesar 41,49 %. Karena LL < 50%, maka tanah
termasuk “Plastisitas rendah / low plasticity.

Kesimpulan Plastic Limit Test:


Berdasarkan hasil pengujian dan perhitungan maka dapat diketahui bahwa nilai
kadar air tanah sampel sebesar 21,81 %, sehingga nilai batas plastis/ plastic limit
(PL ) sebesar 21,81 %.
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2016 52
BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok V

3.8.7 Klasifikasi Tanah


Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :
LL= 41,49 %
PL= 21,81 %
PI = 19,68 %
LI = 0,54 %
Menurut Tabel Klasifikasi Tanah (ASTM D 2487 – GGT) diperoleh klasifikasi
tanah adalah SC (Pasir Berlempung).

Anda mungkin juga menyukai