PRAKTIKUM : 1
UJI KADAR AIR DALAM TANAH
SNI 1965-2008 Cara Uji Penentuan Kadar Air untuk Tanah dan Batuan di
Laboratorium
1.1. PENDAHULUAN
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari butiran mineral-
mineral padat yang tidak tersementasi satu sama lainnya serta terletak di atas
batuan dasar. Ikatan antar butiran relatif lemah disebabkan karena adanya
ruang (rongga) diantara partikel-partikel butiran tanah. Ruang tersebut dapat
berisi air, udara ataupun keduanya.
Apabila tanah sudah benar-benar kering maka tidak akan ada air sama
sekali dalam porinya. Keadaan semacam ini jarang ditemukan pada tanah yang
masih dalam keadaan asli lapangan. Air hanya dapat dihilangkan sama sekali
dari tanah apabila dilakukan dengan tindakan khusus untuk maksud tersebut,
misalnya dengan memanaskan di dalam oven. Penyelidikan tanah yang
memadai merupakan suatu pekerjaan pendahuluan yang sangat penting pada
perencanaan sebuah proyek. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengujian kadar
air pada tanah.
Kadar air adalah perbandingan antara berat air dalam contoh tanah
dengan berat butir. Hubungan-hubungan berat dan volume yang biasa
digunakan dalam mekanika tanah adalah kadar air, porositas, angka pori, berat
volume, berat jenis, derajat kejenuhan dan lain-lain.
Kadar air didefinisikan sebagai perbandingan antar berat air (Ww)
dengan berat butiran (Ws) dalam tanah tersebut dan dinyatakan dalam persen.
𝑾𝑾
𝑾= ⁄𝑾 𝑿𝟏𝟎𝟎%
𝑺
Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah
yang dikeringkan dalam oven dengan suhu 100 C - 110 C untuk waktu
tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang
terkandung dalam tanah tersebut.
1.4. PERALATAN
2. Timbangan digital
3. Oven
4. Desicator
A. Benda Uji
Contoh tanah (basah) yang akan diperiksa , dengan massa (berat)
minimum tergantung pada ukuran terbesar pada butir tanah.
B. Pelaksanaan
1. Ambil 3 cawan lalu beri nomor pada masing-masing cawan.
2. Kemudian timbang cawan dalam keadaan kosong, lalu catat hasil
masing-masing berat cawan.
3. Masukkan benda uji yang akan diperiksa (tanah 30 gram) kedalam
cawan masing-masing 30 gram.
4. Timbang cawan yang berisi benda uji tersebut. Catat hasilnya.
5. Masukkan kedalam oven yang suhunya telah diatur 110 oC selama 24
jam sehingga beratnya konstan.
6. Setelah dikeringkan dalam oven selama 24 jam, kemudian keluarkan
lalu dinginkan beberapa saat.
7. Setelah dingin, timbang kembali cawan yang telah berisi tanah kering
tersebut. Catat hasilnya.
CATATAN:
1. Berat benda uji dan neraca yang dipakai harus disesuaikan dengan
butiran tanah maksimum agar didapatkan hasil yang teliti.
Ukuran Butir Berat Benda Uji Ketelitian
3 1000 gram 1 gram
4
#10 100 gram 0,1 gram
1.6. PERAWATAN
1. Bersihkan cawan kedap air segera setelah percobaan selesai.
2. Jemur silica gel yang berada dalam desicator secara berkala untuk
menghilangkan air yang diserapnya.
KELOMPOK 9
1. RIDHO AKBAR (5111418012) TANDA TANGAN
2. ISABELLA AGNES E. (5111418061) ASISTEN DOSEN
3. TEGUH APRILIYANTO (5111418066)
4. WAHYU ARIF SETIAJI (5111418068)
5. MULYA KARTIKO N. (5111418075)
6. MUHAMMAD ARIO PUTRO (5111418076) ( )
7. ALIMATUL HUSNA (5111418077)
8. MUHAMMAD NAUVAL I. (5111418088)
9. SEKAR AYU RAMADHANTI (5111418091)
= 35,2 - 32,99
= 2,21 gram
= 7,95%
𝒘𝒘
Kadar air sampel 2 (w) = 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝒘𝒔
𝟐,𝟐𝟐
= 𝟐𝟕,𝟕𝟖 𝒙𝟏𝟎𝟎%
= 7,99%
𝒘𝒘
Kadar air sampel 3 (w) = 𝒙𝟏𝟎𝟎%
𝒘𝒔
𝟐,𝟐𝟖
= 𝟐𝟕,𝟕𝟐 𝒙𝟏𝟎𝟎%
= 8,23%
𝒘𝟏+𝒘𝟐+𝒘𝟑
Kadar air rata-rata (w) = 𝟑
𝟕,𝟗𝟓+𝟕,𝟗𝟗+𝟖,𝟐𝟑
= 𝟑
= 𝟖, 𝟎𝟔%
1.10. DOKUMENTASI
Sampel tanah