MODUL 1
INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY
I. KADAR AIR
I. PENDAHULUAN
A. STANDAR ACUAN
ASTMD 2345 “Standard Test Method For – One DimensionalIndex
Properties of Soil”
SNI 03-2812-19292 “Metode Pengujian Index Properties”
D. DASAR TEORI
Tanah didefinisikan sebagai material yang tediri dari butiran
mineral-mineral padat yang tidak tersementasi satu sama lainnya serta
terletak di atas batuan dasar. Ikatan antara butiran relatif lemah
disebabkan karena adanya ruang (rongga) di antara partikel-partikel
butiran tanah. Ruang tersebut dapat berisi air, udara ataupun keduanya.
Apabila tanah sudah benar-benar kering maka tidak akan ada air
sama sekali dalam porinya. Keadaan semacam ini jarang ditemukan
pada tanah yang masih dalam keadaan asli lapangan. Air hanya dapat
W= x 100%
E. LANGKAH KERJA
Persiapan
a. Menyiapkan tanah yang akan diuji kadar airnya.
b. Kemudian menyiapkan timbangan yang akan digunakan untuk
menimbang wadah yang berisi tanah basa (tanah yang belum
dikeringkan dalam oven), dan menimbang wadah yang berisi
tanah kering (tanah yang sudah dikeringkan dalam oven).
c. Menyiapkan sendok untuk memindahkan tanah dari wadah
kewadah yang lainnya.
d. Menyiapkan sarung tangan yang digunakan untuk melapis tangan
ketika mengeluarkan dan memasukkan wadah yang berisi tanah
pada oven.
e. Menyiapkan alat penjepit sendok untuk menjepit wadah ketika
ingin dikeluarkan dari dalam oven.
Jalanya Praktikum
a. Melihat ukuran wadah (yang tertulis dibawah wadah)
b. Menimbang wadah-wadah tersebut pada timbangan (catat hasil
pembacaan dari timbangan).
c. Setelah menimbang wadah , wadah diisi dengan tanah yang sudah
disediakan.
d. Kemudian menimbang wadah yang sudah berisikan tanah tersebut
dan mencatat hasil pembacaan dari timbangannya.
e. Setelah menimbang masukan wadah yang berisi tanah tersebut
kedalam oven untuk mengeringkan selama 12-24 jam.
f. Mengulangi dari langkah 3-5 untuk mencatat berat tanah yang
akan diuji kadar airnya.
II. ISI
A. DATA PENGAMATAN
Tabel 1.1 Data Pengamatan
Sample
Data Water Content Simbol Satuan
1 2 3
Cup Weight W3 11 11 11 gram
Cup + Wet Soil Weight W1 35 30 40 gram
Cup + Dry Soil Weight W2 29 24 32 gram
B. PENGOLAHAN DATA
Tabel 1.2 Pengolahan Data
Sample
Data Water Content Simbol Satuan
1 2 3
Cup Weight W3 11 11 11 gram
Cup + Wet Soil Weight W1 35 30 40 gram
Cup + dry Soil Weight W2 29 24 32 gram
Berat Tanah Kering W2 - W3 18 13 21 gram
Berat Air W1 – W2 6 6 8 gram
Kadar air Wc 33,33 46,15 38,10 %
Kadar Air Rata Rata 39,19
C. PERHITUNGAN
Berat Tanah Kering
Sample 1 : Berat tanah kering = W2 – W3
= 29 - 11
= 18 gr
Berat Air
Sample 1 : Berat air = W1 – W2
= 35 - 29
= 6 gr
Kadar Air
Sample 1 : Kadar air = Berat Air/Berat tanah kering* 100
= 6/18*100
= 33,33 %
Rata Rata Kadar Air
= Sample (1+2+3)/3
= (33,33 + 46,15 + 38,10)/3 = 39,19
D. ANALISIS
1. ANALISIS PRAKTIKUM
Praktikum Index Properties Water Content ini bertujuan untuk
melakukan pengujian kadar air dan untuk menentukan kadar air
suatu sampel tanah. Praktikum ini didasarkan ASTMD 2345
“Standard Test Method For – One DimensionalIndex Properties of
Soil”.
Sebelum melakukan praktikum kita perlu untuk menimbang
wadah/cawan yang digunakan. Kemudian, timbang wadah dengan
tanah sebelum dioven. Setelah dioven selama 12 -24 jam, timbang
kembali berat kering beserta wadahnya. Setelah didapat data
praktikum, dapat diperoleh berat tanah kering, berat air dan kadar air
melalui perhitungan.
2. ANALISIS HASIL
Dari praktikum dan perhitungan yang dilakukan didapatkan
hasil berat tanah kering dari Cup+Dry soil weight – cup weight , dari
sampel 1,2 dan 3 didapatkan hasil berturut turut 29gram, 24 gram
dan 32 gram. Kemudian, berat air diperoleh dari perhitungan
Cup+Wet soil weight - Cup+dry soil weight. Perhitungan terakhir,
Kadar air dari sampel 1,2 dan 3 yang mana rata rata kadar air ketiga
sampel adalah 39,19 %.
3. ANALISIS KESALAHAN
Dari praktikum yang dilakukan ditemukan beberapa kesalahan
yang mempengaruhi hasil percobaan antara lain.
a. Kurang cermat dalam hal waktu ketika mengeringkan tanah
dengan oven.
b. Suhu oven tidak stabil 100°C karena ada beberapa sampel tanah
yang belum ditimbang terlebih dahulu.
c. Kurang cermat dalam menimbang, sehingga didapatkan
perbedaan hasil yang signifikan.
d. Kesalahan dan ketidak telitian dalam dalam perhitungan.
E. KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat ditarik beberapa kesimpulan
diantaranya..
a. Langkah kerja harus dilakukan dengan benar agar tidak terjadi
kesalahan.
b. Kadar air merupakan perbandingan antara berat air dan berat tanah
kering yang dinyatakan dalam persen.
c. Nilai Kadar Air dari ketiga sampel yang didapat adalah sampel
1(33,33), sampel 2(46,15), dan sampel 3(38,10) sehingga dapat
disimpulkan ketiga sampel tanah mangandung kadar air.
d. Nilai rata- rata kadar air adalah 39,19 sehingga ketiga sampel dapat
dikatakan memiliki kadar air yang hampir sama.
III. PENUTUP
A. REFERENSI
Ayu Siti A. “Laporan Praktikum Kadar Air Mekanika Tanah.”
Academia.edu,2016,www.academia.edu/25218560/Laporan_Prakti
kum_Kadar_Air_Mekanika_Tanah. Diakses 27 September. 2021.
(476) ASTM D 2216 Water Content - University of Arkansas at
Fayetteville - YouTube. Diakses tangga 27 September 2021 pukul
16.38.
Modul Praktikum. Mata kuliah “Praktikum Mekanika Tanah”
B. LAMPIRAN
D. DASAR TEORI
Berat volume adalah menunjukkan perbandingan antara berat
tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah.
Bulk density = berat tanah kering / volume tanah. BD merupakan
petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah, makin tinggi bulk
density yang berarti makin sulit meneruskan air akar tanaman. Pada
umumnya BD berkisaran dari 1,1 – 1,6 gr/cc.
E. LANGKAH KERJA
Persiapan
a. Mengambil sampel tanah yang akan digunakan terlebih dahulu
b. Menyiapkan alat dan bahan praktikum
Prosedur Kerja
a. Pertama meletakkan selotip disekitar cetakan silinder.
b. Lalu masukkan petrolleum jelly ke dalam cetakan
c. Menyaring beberapa sampel tanah liat.
d. Memasukkan air 500 ml ke dalam gelas ukur.
II. ISI
A. DATA PENGAMATAN
Tabel 2.1 Data Pengamatan
B. PENGOLAHAN DATA
Tabel 2.2 Pengolahan Data
D. ANALISIS PERCOBAAN
1. ANALISIS PRAKTIKUM
Praktikum ini dilakukan untuk mencari berat volume tanah.
Hal yang dipersiapkan praktikan sebelumnya adalah mengambil
sampel tanah dan menyiapkan alat. Dari sampel tanah yang
digunakan perlu dipehatikan berat ring, diameter ring dan tinggi ring.
Sampel pertama (berat ring 75 gram, diameter ring 3,5 cm, dan
tinggi ring 7cm.
Kemudian langkah selanjunya, mencampurkan protelium jelly
pada ring, dan memasukan sampel tanah kedalam ring minimal 4
lapisan. Setelah itu melepaskan sampel dari ring dan lapisi dengan
lilin sebelum dioven. Timbang berat sampel sebelum dan sesudah
dioven. Setelah didapatkan data lanjutkan dengan melakukan
perhitungan.
2. ANALISIS HASIL
Dari praktikum dan perhitungan yang dilakukan didapatkan
nilai berat volume tanah kering dari Dry Soil Weight dibagi Volume
ring sebesar 0,134 gr/cm³. Dan berat volume tanah basah diperoleh
0,639 gr/cm³ .
3. ANALISIS KESALAHAN
Dari praktikum yang dilakukan ditemukan beberapa kesalahan
yang mempengaruhi hasil percobaan antara lain.
a. Kurang cermat dalam hal waktu ketika mengeringkan tanah
dengan oven.
b. Suhu oven tidak stabil 100°C karena ada beberapa sampel tanah
yang belum ditimbang terlebih dahulu.
c. Kurang cermat dalam menimbang, sehingga didapatkan
perbedaan hasil yang signifikan.
d. Kesalahan dan ketidak telitian dalam dalam perhitungan.
E. KESIMPULAN
Beedasarkan praaktikum yang dilakukan dapat diambil kesimpulan.
a. Kerapatan partikel merupakan berat partikel persatuan volume
tanah beserta porinya.
b. Nilai rata rata volume berat tanah kering dan volume tanah kering
berturut turut 0,134 gr/cm³ dan 0,639 gr/cm³ dapat disimpulkan
berat volume tanah basah lebih tinggi disbanding tanah kering.
III. PENUTUP
A. REFERENSI
“Laporan PENENTUAN BERAT VOLUME TANAH.” Blogspot.com,
2011, llmu-tanah.blogspot.com/2011/12/laporan-penentuan-
berat-volume-tanah.html. Diakses 29 September 2021. Pukul
18.30
https://www.youtube.com/watch?v=Rt1qD7Ldhng. Diakses tanggal 27
September 2021.
https://www.youtube.com/watch?v=1wT3vpGtOdQ&t=25s. Diakses
tanggal 27 September 2021
Modul Praktikum. Mata kuliah “Praktikum Mekanika Tanah”
B. LAMPIRAN
Gs =
Dimana:
Gs = Specific Gravity
𝛾s =
Dimana:
Ws = Berat tanah
Vs = Volume tanah
𝛾w
Dimana:
W𝑤 = Berat air
𝑉𝑤 = Volume air
Gs =
Gs = α
Dimana:
𝑤𝑠 = berat tanah
𝑤𝑤 = berat air
Tipe Tanah Gs
Pasir 2.65 – 2.67
Pasir Kelanauan 2.67 – 2.70
Lempung anorganik 2.70 – 2.80
Tanah dengan Mika dan besi 2.75 – 3.00
Tanah organik 1.0+ - 2.60
D. LANGKAH KERJA
Persiapan
1. Menyiapkan Pycnometer yang telah dibersihkan dan dikeringkan;
2. Untuk bahan uji menggunakan sampel tanah sebanyak 500 gram
yang lolos uji saringan no.40 dan sudah dikeringkan dalam oven
pada temperatur 110°C ± 5oC selama ± 24 jam.
Jalannya Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan saat praktikum;
2. Menimbang pycnometer terlebih dahulu untuk menentukan dan
mencatat massa dari dua pycnometer kosong tersebut;
3. Lalu mengisi setiap pycnometer dengan air suling sebanyak 500
ml dan menimbang beratnya kemudian mencatat hasil pembacaan
timbangannya;
4. Mengecek suhu air suling dalam pycnometer tersebut dan
mencatat hasilnya;
5. Air yang didalam pycnometer tersebut dibuang kemudian
pycnometer dibersihkan dan dikeringkan kembali;
6. Memasukkan sampel tanah sebanyak 100 gram ke dalam
pycnometer secara hati-hati (diusahakan tidak ada yang menempel
pada dinding leher pycnometer karena akan mengurangi volume);
7. Mengisi kembali dengan air suling hingga mencapai ± ¾ bagian
volume;
8. Udara yang terdapat dalam tanah pada pycnometer dihilangkan
dengan cara dididihkan ± 15 menit;
9. Pycnometer disimpan selama ± 18 jam agar suhu air sama dengan
suhu air awal kemudian pycnometer berisi air suling dan tanah
tersebut ditimbang kembali dan mencatat hasil dari pembacaan
tersebut.
II. ISI
A. DATA PENGAMATAN
Sample
Data Specific Gravity Lambang Satuan
1 2 3
Picnometer Weight Wb 26 26 27 gram
Picnometer + Dry Soil Weight Wbs 37,9 37,9 37,9 gram
Picnometer + Water Weight Wbw 59 59 59 gram
Picnometer + Water + Dry Soil Weight Wbws 69 70 70 gram
Temperature T 22 22 22 °C
Sumber : Modul Praktikum Specific Gravity
B. PENGOLAHAN DATA
Tabel 2.B.1. Pengolahan Data Specific Gravity
Sample
Data Specific Gravity Lambang Satuan
1 2 3
Picnometer Weight Wb 26 26 26 gram
Picnometer + Dry Soil Weight Wbs 37,9 37,9 37,9 gram
Picnometer + Water Weight Wbw 59 59 59 gram
Picnometer + Water + Dry Soil Weight Wbws 69 70 70 gram
Temperature T 22 22 22 °C
Faktor Koreksi Suhu α Α 0.9996 0.9996 0.9996 -
Berat Tanah Ws 11,9 11,9 11,9 gram
Berat Air Ww 1,9 0,9 0,9 gram
Berat Jenis Gs 6,26 13,1 13,1 -
C. PERHITUNGAN
Berat Tanah (Ws)
Sample A : Ws = Wbs – Wb
= 37,9 – 26
= 11.9 gr
Berat Air (Ww)
Sample A: Ww = Ws + Wbw – Wbws
= 11.9 + 59 – 69 = 1,9 gr
= 0.9996
= 6.26
D. ANALISIS
1. ANALISIS PRAKTIKUM
Praktikum specific gravity ini bertujuan untuk menentukan nilai
specific gravity dari butiran tanah (Gs). Nilai Gs ini dapat menjadi
data perhitungan yakni dalam penentuan jenis tanah untuk pekerjaan
mekanika tanah yang berhubungan dengan pemadatan tanah seperti
pembuatan pondasi jalan dan rel kereta api, pemadatan tanah pada
building site, pemadatan dasar retaining wall dengan daya rembesan
dan kekuatan tertentu, dll. Rentang nilai Gs menggambarkan jenis
tanah berdasarkan kandungan berat isi air yang dimiliki sampel tanah.
Praktikum ini didasarkan pada ASTM D 854, AASHTO T 100, dan
SNI 1946:2008.
Dalam praktikum ini, sampel tanah yang dipersiapkan adalah tanah
yang telah lolos saringan no. 4 ASTM sebanyak 100 gram kering oven
untuk 3 sampel. Setiap sampel diuji dengan menggunakan pycnometer
yang telah bersih dan kering berukuran 500 ml. Dengan pycnometer
ini, kita dapat mengetahui berat air yang dikandung butiran tanah pada
suhu tertentu (standar suhu adalah 40°C dimana nilai Gs langsung
didapat dari perbandingan berat tanah dengan berat air), sehingga nilai
Gs diperoleh dari perbandingan berat tanah dan berat air dikalikan
faktor koreksi suhu pada praktikum volume tanah dan air pada
praktikum ini dibuat sama.
Pertama kali, pycnometer diisi dengan air suling sebanyak 500 ml
dan ditimbang beratnya (Wbw). Satu per tiga bagian air dalam
pycnometer dibuang dan ditimbang beratnya. Pycnometer berisi air
tadi digunakan untuk mengetahui berat air yang dikandung oleh
2. ANALISIS HASIL
Dari data pengamatan berupa berat tanah, berat pycnometer dengan
air 500 ml dan berat pycnometer berisi tanah + air yang telah
didinginkan, berat air yang dikandung butiran tanah dapat diketahui
dengan menggunakan rumus Ww = Ws + Wbw – Wbws. Kemudian,
perbandingan berat tanah dengan berat air dikalikan dengan faktor
koreksi suhu kita dapatkan nilai Gs.
Pada praktikum kali ini, didapatkan nilai Gs pertama sebesar 6,26,
sampel kedua 13,1, dan sampel ke tiga 13,1. Dengan demikian,
specific gravity dari ke tiga sampel tersebut termasuk tipe tanah yang
mengandung mika dan besi dikarenakan memiliki nilai Gs yang
berkisar 6,25 – 13,25.
E. KESIMPULAN
Dari praktikum specific gravity yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
a. Specific gravity menyatakan perbandingan antara berat tanah dengan
berat air pada suhu 22°C;
b. Untuk mendapatkan nilai specific gravity, diperlukannya mencari nilai
berat tanah dan berat air dengan beberapa cara, seperti menimbang
atau mencari massa dari keadaan tanah basah, tanah kering (sudah
III. PENUTUP
A. REFERENSI
Marbun, Albert Wilson, 2013, Specific Gravity
“https://id.scribd.com/doc/166254498/Laporan-Mektan-Specific-
Gravity-docx” Diakses pada Senin, 27 September 2021 (10.13 WIB)
Arkansas, Universitas, 2015, Specific Gravity Test (ASTM D 854)
“https://www.youtube.com/watch?v=_PqKWiUlbYg” Diakses pada
Selasa, 28 September 2021 (12.30 WIB)
Spectral, 2014, Pengujian Berat Jenis Tanah
“http://spectraldensity.blogspot.com/2014/01/pengujian-berat-jenis-
tanah.html” Diakses pada Selasa, 28 September 2021 (17.40 WIB)
Modul Praktikum Mekanika Tanah Modul 2 Teori Specific Gravity
Universitas Bakrie
B. LAMPIRAN
NIM : 1202004030