Anda di halaman 1dari 27

Laboratorium Mekanika Tanah

Program Studi Teknik Sipil


Universitas Bakrie

Nama : 1. Afif Mumtaz (1202004029)


2. Alfarel Deriza (1202004012)
3. An Nisa Wulandari (1202004010)
4. Fadilah Rahmat (1202004026)
5. Furqan Hafiqi (1202004030)
6. Putri Tunggadewi (1202004003)
Kelompok : 5 (Lima)
Modul :1
Judul Praktikum : Index Properties & Spesific Gravity
Tanggal Praktikum : 19 November 2021
Asisten Laboratorium : Khalisa Mumtasyfana
Tanggal Accept : 30 November 2021

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 1


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

MODUL 1
INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY
I. KADAR AIR
I. PENDAHULUAN
A. STANDAR ACUAN
ASTMD 2345 “Standard Test Method For – One DimensionalIndex
Properties of Soil”
SNI 03-2812-19292 “Metode Pengujian Index Properties”

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Untuk melakukan pengujian kadar air
2. Untuk menentukan kadar air suatu sampel tanah

C. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan adalah sebagai berikut:
1. Alat
b) Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram
c) Oven
d) Cawan
e) Pencapit
f) Spatula
2. Bahan
Sampel tanah lolos saringan No. 40 ASTM

D. DASAR TEORI
Tanah didefinisikan sebagai material yang tediri dari butiran
mineral-mineral padat yang tidak tersementasi satu sama lainnya serta
terletak di atas batuan dasar. Ikatan antara butiran relatif lemah
disebabkan karena adanya ruang (rongga) di antara partikel-partikel
butiran tanah. Ruang tersebut dapat berisi air, udara ataupun keduanya.

Apabila tanah sudah benar-benar kering maka tidak akan ada air
sama sekali dalam porinya. Keadaan semacam ini jarang ditemukan
pada tanah yang masih dalam keadaan asli lapangan. Air hanya dapat

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 2


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

dihilangkan sama sekali dari tanah apabila dilakukan dengan tindakan


khusus untuk maksud tersebut, misalnya dengan memanaskan di dalam
oven. Penyelidikan tanah yang memadai merupakan suatu pekerjaan
pendahuluan yang sangat penting pada perencanaan sebuah proyek.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengujian kadar air pada tanah. Kadar
air adalah perbandingan antara berat air dalam contoh tanah dengan
berat butir.

Tanah berguna sebagai bahan bangunan dan pendukung pondasi


bangunan. Segumpal tanah dapat terdiri dari dua atau tiga bagian. Pada
kondisi kering, tanah terdiri dari dua bagian, yakni butir-butir tanah dan
pori-pori udara. Pada kondisi jenuh air, tanah terdiri dari dua bagian
yakni butir-butir tanah dan air pori. Pada kondisi tidak jenuh air
(natural), tanah terdiri dari tiga bagian, yakni butir-butir tanah, pori-pori
udara dan air pori.

Hubungan-hubungan berat dan volume yang biasa digunakan


dalam mekanika tanah adalah kadar air, porositas, angka pori, berat
volume, berat jenis, derajat kejenuhan dan lain-lain.

Kadar air didefinisikan sebagai perbandingan antara berat air


(Ww) dengan berat butiran (Ws) dalam tanah tersebut dan dinyatakan
dalam persen. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan
sejumlah tanah basah yang dikeringkan dalam oven dengan suhu 100oC
– 110oC untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan
merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut.
Perhitungan kadar air dilakukan dengan memasukkan data-data dari
berat contoh tanah basah dan tanah kering.

kadar air (w) didefinisikan sebagai berat air (Ww) dalam


spesimen tanah dibagi dengan berat partikel padat (Ws) dalam spesimen
tanah yang dinyatakan dalam persentase.

W= x 100%

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 3


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Istilah-istilah yang digunakan untuk hubungan berat :


 Kadar air (moisture content = w), dalam peresn
 Berat volume (unit weight = g)

E. LANGKAH KERJA
 Persiapan
a. Menyiapkan tanah yang akan diuji kadar airnya.
b. Kemudian menyiapkan timbangan yang akan digunakan untuk
menimbang wadah yang berisi tanah basa (tanah yang belum
dikeringkan dalam oven), dan menimbang wadah yang berisi
tanah kering (tanah yang sudah dikeringkan dalam oven).
c. Menyiapkan sendok untuk memindahkan tanah dari wadah
kewadah yang lainnya.
d. Menyiapkan sarung tangan yang digunakan untuk melapis tangan
ketika mengeluarkan dan memasukkan wadah yang berisi tanah
pada oven.
e. Menyiapkan alat penjepit sendok untuk menjepit wadah ketika
ingin dikeluarkan dari dalam oven.
 Jalanya Praktikum
a. Melihat ukuran wadah (yang tertulis dibawah wadah)
b. Menimbang wadah-wadah tersebut pada timbangan (catat hasil
pembacaan dari timbangan).
c. Setelah menimbang wadah , wadah diisi dengan tanah yang sudah
disediakan.
d. Kemudian menimbang wadah yang sudah berisikan tanah tersebut
dan mencatat hasil pembacaan dari timbangannya.
e. Setelah menimbang masukan wadah yang berisi tanah tersebut
kedalam oven untuk mengeringkan selama 12-24 jam.
f. Mengulangi dari langkah 3-5 untuk mencatat berat tanah yang
akan diuji kadar airnya.

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 4


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

g. Setelah 12-24 jam mengeluarkan wadah dari dalam oven,


kemudian menimbang lagi dan catat hasil pembacaan dari
timbangan tersebut.
h. Setelah itu melakukan perhitungan data yang didapat dari hasil
percobaan tersebut.

II. ISI
A. DATA PENGAMATAN
Tabel 1.1 Data Pengamatan
Sample
Data Water Content Simbol Satuan
1 2 3
Cup Weight W3 11 11 11 gram
Cup + Wet Soil Weight W1 35 30 40 gram
Cup + Dry Soil Weight W2 29 24 32 gram

B. PENGOLAHAN DATA
Tabel 1.2 Pengolahan Data
Sample
Data Water Content Simbol Satuan
1 2 3
Cup Weight W3 11 11 11 gram
Cup + Wet Soil Weight W1 35 30 40 gram
Cup + dry Soil Weight W2 29 24 32 gram
Berat Tanah Kering W2 - W3 18 13 21 gram
Berat Air W1 – W2 6 6 8 gram
Kadar air Wc 33,33 46,15 38,10 %
Kadar Air Rata Rata 39,19

C. PERHITUNGAN
 Berat Tanah Kering
 Sample 1 : Berat tanah kering = W2 – W3
= 29 - 11
= 18 gr
 Berat Air
 Sample 1 : Berat air = W1 – W2
= 35 - 29
= 6 gr

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 5


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

 Kadar Air
 Sample 1 : Kadar air = Berat Air/Berat tanah kering* 100
= 6/18*100
= 33,33 %
 Rata Rata Kadar Air
= Sample (1+2+3)/3
= (33,33 + 46,15 + 38,10)/3 = 39,19

D. ANALISIS
1. ANALISIS PRAKTIKUM
Praktikum Index Properties Water Content ini bertujuan untuk
melakukan pengujian kadar air dan untuk menentukan kadar air
suatu sampel tanah. Praktikum ini didasarkan ASTMD 2345
“Standard Test Method For – One DimensionalIndex Properties of
Soil”.
Sebelum melakukan praktikum kita perlu untuk menimbang
wadah/cawan yang digunakan. Kemudian, timbang wadah dengan
tanah sebelum dioven. Setelah dioven selama 12 -24 jam, timbang
kembali berat kering beserta wadahnya. Setelah didapat data
praktikum, dapat diperoleh berat tanah kering, berat air dan kadar air
melalui perhitungan.

2. ANALISIS HASIL
Dari praktikum dan perhitungan yang dilakukan didapatkan
hasil berat tanah kering dari Cup+Dry soil weight – cup weight , dari
sampel 1,2 dan 3 didapatkan hasil berturut turut 29gram, 24 gram
dan 32 gram. Kemudian, berat air diperoleh dari perhitungan
Cup+Wet soil weight - Cup+dry soil weight. Perhitungan terakhir,
Kadar air dari sampel 1,2 dan 3 yang mana rata rata kadar air ketiga
sampel adalah 39,19 %.

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 6


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

3. ANALISIS KESALAHAN
Dari praktikum yang dilakukan ditemukan beberapa kesalahan
yang mempengaruhi hasil percobaan antara lain.
a. Kurang cermat dalam hal waktu ketika mengeringkan tanah
dengan oven.
b. Suhu oven tidak stabil 100°C karena ada beberapa sampel tanah
yang belum ditimbang terlebih dahulu.
c. Kurang cermat dalam menimbang, sehingga didapatkan
perbedaan hasil yang signifikan.
d. Kesalahan dan ketidak telitian dalam dalam perhitungan.

E. KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat ditarik beberapa kesimpulan
diantaranya..
a. Langkah kerja harus dilakukan dengan benar agar tidak terjadi
kesalahan.
b. Kadar air merupakan perbandingan antara berat air dan berat tanah
kering yang dinyatakan dalam persen.
c. Nilai Kadar Air dari ketiga sampel yang didapat adalah sampel
1(33,33), sampel 2(46,15), dan sampel 3(38,10) sehingga dapat
disimpulkan ketiga sampel tanah mangandung kadar air.
d. Nilai rata- rata kadar air adalah 39,19 sehingga ketiga sampel dapat
dikatakan memiliki kadar air yang hampir sama.

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 7


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

III. PENUTUP
A. REFERENSI
Ayu Siti A. “Laporan Praktikum Kadar Air Mekanika Tanah.”
Academia.edu,2016,www.academia.edu/25218560/Laporan_Prakti
kum_Kadar_Air_Mekanika_Tanah. Diakses 27 September. 2021.
(476) ASTM D 2216 Water Content - University of Arkansas at
Fayetteville - YouTube. Diakses tangga 27 September 2021 pukul
16.38.
Modul Praktikum. Mata kuliah “Praktikum Mekanika Tanah”

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 8


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

B. LAMPIRAN

Gambar 1.1 Menimbang Tanah Basah dan Cup


Sumber : Praktikan

Gambar 1.2 Menimbang Tanah Kering dan Cup


Sumber : Praktikan

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 9


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

II. BERAT VOLUME


I. PENDAHULUAN
A. STANDAR ACUAN
ASTMD 2345 “Standard Test Method For – One Dimensional Index
Properties of Soil”
SNI 03-2812-19292 “Metode Pengujian Index Properties”

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Mendapatkan nilai berat volume tanah dari suatu sampel tanah

C. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan adalah sebagai berikut:
1. Alat
a) Cetakan Silinder
b) Solatip
c) Oven
d) Gelas ukur
e) Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram
f) Penumbuk Tanah
g) Piknometer
2. Bahan
a) Sampel tanah lolos saringan No. 40 ASTM
b) Petrolleum jelly
c) Air Suling

D. DASAR TEORI
Berat volume adalah menunjukkan perbandingan antara berat
tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah.
Bulk density = berat tanah kering / volume tanah. BD merupakan
petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah, makin tinggi bulk
density yang berarti makin sulit meneruskan air akar tanaman. Pada
umumnya BD berkisaran dari 1,1 – 1,6 gr/cc.

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 10


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Faktor yang memengaruhi berat isi (BI) adalah :

1. Struktur tanah karena tanah yang mempunyai struktur yang mantap


(lempeng) mempunyai (BI) yang lebih tinggi daripada tanah yang
mempunyai struktur yang kurang mantap (rendah).
2. Pengolahan tanah, jika suatu tanah sering diolah tanah tersebut
memiliki berat isi yang tinggi daripada tanah yang dibiarkan saja
dan didalam pengolahan tanah yang baik akan menghasilkan tanah
yang baik pula.
3. Bahan organik, jika didalam tanah tersebut banyak ditemukan
bahan organik tanah tersebut memiliki (BI) lebih banyak
dibandingkan tanah yang tidak terdapat bahan organik. Jika bahan
organik sebanding lurus dengan bobot isi.
4. Agregasi tanah merupakan proses pembentukan agregat-agregat
itu, tanah menjadi berpori-pori, sehingga tanah menjadi gembur,
dapat menyimpan dan mengalirkan udara dan air. Agregat tanah
memiliki ukuran yang lebih besar daripada pertikel-pertikel tanah.

Prinsip percobaan yang utama adalah menghitung harga berat


volume dari suatu sampel tanah yang telah diukur beratnya untuk
volume tertentu. Sample tanah yang akan diuji harus yang undisturbed,
karena yang akan dicari berat volume tanah keadaan asli. Yang
dimaksud dengan berat volume adalah perbandingan antara berat tanah
seluruhnya dengan volume tanah seluruhnya.

E. LANGKAH KERJA
 Persiapan
a. Mengambil sampel tanah yang akan digunakan terlebih dahulu
b. Menyiapkan alat dan bahan praktikum
 Prosedur Kerja
a. Pertama meletakkan selotip disekitar cetakan silinder.
b. Lalu masukkan petrolleum jelly ke dalam cetakan
c. Menyaring beberapa sampel tanah liat.
d. Memasukkan air 500 ml ke dalam gelas ukur.

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 11


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

e. Mencampurkan air suling kedalam sampel tanah dan aduk sampai


bagus untuk dipadatkan.
f. Memasukkan sampel kedalam cetakkan dan ditumbuk (minimal 4
lapisan) sampai penuh.
g. meletakkan petrolleum jelly dibagian atas dan bawah sampel.
h. melepaskan cetakan dengan hati-hati dan pastikan itu dipadatkan
dengan benar (jika sampel rusak maka harus mengulangi dari awal
kembali).
i. Melapisi sampel dengan lilin yang sudah dilelehkan.
j. Memasukkan sampel kedalam piknometer lalu beri air sampai
penuh.
k. Kemudian mencatat berapa banyak yang tersisa di dalam air.
l. mengeluarkan air dengan cepat lalu keringkan dan timbang sampel.
m. Lalu oven sampai kering (semalaman) dan timbang kembali.

II. ISI
A. DATA PENGAMATAN
Tabel 2.1 Data Pengamatan

Data Berat Volume Sample Satuan


Ring + Wet Soil Weight W2 118 gram
Ring + Dry Soil Weight W3 84 gram
Ring Weight W1 75 gram
Ring diameter d 3,5 cm
Ring Height t 7 cm

B. PENGOLAHAN DATA
Tabel 2.2 Pengolahan Data

Data Berat Volume Sample Sample


Ring weight W1 75 gram
Ring Diameter d 3,5 Cm
Ring Height t 7 Cm
Volume ring V 67,313 Cm³
Ring + Wet soil Weight W2 118 gram
Ring + Dry Soil Weight W3 84 gram
Wet Soil Weight W4 43 gram

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 12


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Dry Soil Weight W5 9 gram


Berat Volume Tanah Kering γk 0,134 gram/cm³
Berat volume Tanah Basah γb 0,639 gram/cm³
Berat Air W 34 gram
Kadar Air Wc 3,78 %
C. PERHITUNGAN
 Volume Ring
Sample : V = 1/4*3,14*d*d*t
= 1/4*3,14*3,5*3,5*7
= 67,313 cm³
 Wet Soil Weight
Sample : W4 = W2 – W1
= 118 – 75
= 43 gr
 Dry Soil Weight
Sample : W5 = W3 – W1
= 84 – 75
= 9 gr
 Berat volume Tanah kering
Sample : γk = W5/V
= 9/67,313
= 0,134 gr/cm³
 Berat Volume Tanah Basah
Sample : γb = W4/V
= 43/67,313
= 0,639 gr/cm³
 Berat air
Sample : W = W4 – W5
= 43 – 9
= 34 gr
 Kadar Air
Sample : Wc = W/W5*100
= 34/9*100%
= 3,78 %

D. ANALISIS PERCOBAAN
1. ANALISIS PRAKTIKUM
Praktikum ini dilakukan untuk mencari berat volume tanah.
Hal yang dipersiapkan praktikan sebelumnya adalah mengambil
sampel tanah dan menyiapkan alat. Dari sampel tanah yang

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 13


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

digunakan perlu dipehatikan berat ring, diameter ring dan tinggi ring.
Sampel pertama (berat ring 75 gram, diameter ring 3,5 cm, dan
tinggi ring 7cm.
Kemudian langkah selanjunya, mencampurkan protelium jelly
pada ring, dan memasukan sampel tanah kedalam ring minimal 4
lapisan. Setelah itu melepaskan sampel dari ring dan lapisi dengan
lilin sebelum dioven. Timbang berat sampel sebelum dan sesudah
dioven. Setelah didapatkan data lanjutkan dengan melakukan
perhitungan.

2. ANALISIS HASIL
Dari praktikum dan perhitungan yang dilakukan didapatkan
nilai berat volume tanah kering dari Dry Soil Weight dibagi Volume
ring sebesar 0,134 gr/cm³. Dan berat volume tanah basah diperoleh
0,639 gr/cm³ .

3. ANALISIS KESALAHAN
Dari praktikum yang dilakukan ditemukan beberapa kesalahan
yang mempengaruhi hasil percobaan antara lain.
a. Kurang cermat dalam hal waktu ketika mengeringkan tanah
dengan oven.
b. Suhu oven tidak stabil 100°C karena ada beberapa sampel tanah
yang belum ditimbang terlebih dahulu.
c. Kurang cermat dalam menimbang, sehingga didapatkan
perbedaan hasil yang signifikan.
d. Kesalahan dan ketidak telitian dalam dalam perhitungan.

E. KESIMPULAN
Beedasarkan praaktikum yang dilakukan dapat diambil kesimpulan.
a. Kerapatan partikel merupakan berat partikel persatuan volume
tanah beserta porinya.

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 14


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

b. Nilai rata rata volume berat tanah kering dan volume tanah kering
berturut turut 0,134 gr/cm³ dan 0,639 gr/cm³ dapat disimpulkan
berat volume tanah basah lebih tinggi disbanding tanah kering.

III. PENUTUP
A. REFERENSI
“Laporan PENENTUAN BERAT VOLUME TANAH.” Blogspot.com,
2011, llmu-tanah.blogspot.com/2011/12/laporan-penentuan-
berat-volume-tanah.html. Diakses 29 September 2021. Pukul
18.30
https://www.youtube.com/watch?v=Rt1qD7Ldhng. Diakses tanggal 27
September 2021.
https://www.youtube.com/watch?v=1wT3vpGtOdQ&t=25s. Diakses
tanggal 27 September 2021
Modul Praktikum. Mata kuliah “Praktikum Mekanika Tanah”

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 15


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

B. LAMPIRAN

Gambar 1.3 Mengukur Diameter dan Tinggi Ring


Sumber : Praktikan

Gambar 1.4 Menimbang Berat Tanah Basah dan Tanah Kering


Sumber : Praktikan

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 16


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

III. SPESIFIC GRAFITY


I. PENDAHULUAN
A. MAKSUD DAN TUJUAN\
Mendapatkan nilai specific gravity dari butiran tanah, yaitu
perbandingan antara berat isi tanah dan berat isi air pada 40°C.
Specific gravity pada tanah dapat digunakan untuk menghitung
hubungan pada fase tanah, seperti angka pori (void ratio), derajat
kejenuhan (degree of saturation), serta densitas dari tanah.
B. ALAT DAN BAHAN
 Alat
a. Pycnometer dengan volume 500 ml;
b. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram;
c. Oven;
d. Kompor listrik;
e. Thermometer;
f. Can;
g. Alat penyemprot.
 Bahan
a. Sampel tanah lolos saringan no.4 sebanyak 500 gram, kering oven;
b. Air suling.
C. DASAR TEORI
Specific gravity adalah perbandingan antara berat butir tanah
dengan volume tanah padat atau berat air yang dengan isi sama dengan
isi tanah padat tersebut pada suhu tertentu. Harga berat spesifik dari
butiran tanah (bagian padat) sering dibutuhkan dalam bermacam-
macam keperluan perhitungan mekanika tanah, harga-harga tersebut
dapat ditentukan secara akurat dengan menguji di laboratorium, harga
berat jenis tanah berkisaran antara 2,6-2,9.
Specific gravity pada tanah didefinisikan sebagai berat jenis tanah
dibandingkan dengan berat jenis air suling pada suhu 4°C, dengan
persamaan sebagai berikut;

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 17


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Gs =

Dimana:

Gs = Specific Gravity

𝛾𝑠 = Berat jenis tanah

𝛾𝑤 = Berat jenis air

Untuk tanah, berat jenisnya merupakan perbandingan antara berat


tanah dengan volume tanah:

𝛾s =

Dimana:

Ws = Berat tanah

Vs = Volume tanah

Untuk air, berat jenisnya didefinisikan sebagai berikut :

𝛾w

Dimana:

W𝑤 = Berat air

𝑉𝑤 = Volume air

Dalam percobaan, volume tanah (Vs) selalu harus diusahakan sama


dengan volume air (Vw), sehingga Vw = Vs dan persamaannya menjadi
sebagai berikut:

Gs =

Percobaan specific gravity ini dilakukan pada kondisi suhu T°C,


sehingga nilai tersebut harus dikoreksi dengan faktor koreksi α,
sehingga rumus tersebut menjadi:

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 18


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Gs = α

Dimana:

𝑤𝑠 = berat tanah

𝑤𝑤 = berat air

𝛼 = faktor koreksi suhu

Berikut merupakan faktor koreksi suhu (𝛼) yang digunakan


berdasarkan acuan standar SNI 1964:2008.

Tabel 1.C.1 Faktor koreksi suhu

Hubungan Kerapatan Faktor Koreksi


No. Temperatur (°C)
Relatif Air Suhu (α)
1 18 0,9986244 1.0004
2 19 0,9984347 1.0002
3 20 0,9982343 1.0000
4 21 0,9980233 0.9998
5 22 0,9978019 0.9996
6 23 0,9975702 0.9993
7 24 0,9973286 0.9991
8 25 0,9970770 0.9989
9 26 0,9968156 0.9986
10 27 0,9965451 0.9983
11 28 0,9962652 0.9980
12 29 0.9959761 0.9977
13 30 0,9956780 0.9974

Sumber : Modul Praktikum Specific Gravity

Nilai Gs pada umumnya yang dapat digunakan untuk mengetahui


apakah hasil percobaan benar atau tidak adalah sebagai berikut:
Tabel 1.C.2 Nilai Gs beberapa jenis tanah

Tipe Tanah Gs
Pasir 2.65 – 2.67
Pasir Kelanauan 2.67 – 2.70
Lempung anorganik 2.70 – 2.80
Tanah dengan Mika dan besi 2.75 – 3.00
Tanah organik 1.0+ - 2.60

Sumber : Modul Praktikum Specific Gravity

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 19


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

D. LANGKAH KERJA
 Persiapan
1. Menyiapkan Pycnometer yang telah dibersihkan dan dikeringkan;
2. Untuk bahan uji menggunakan sampel tanah sebanyak 500 gram
yang lolos uji saringan no.40 dan sudah dikeringkan dalam oven
pada temperatur 110°C ± 5oC selama ± 24 jam.
 Jalannya Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan saat praktikum;
2. Menimbang pycnometer terlebih dahulu untuk menentukan dan
mencatat massa dari dua pycnometer kosong tersebut;
3. Lalu mengisi setiap pycnometer dengan air suling sebanyak 500
ml dan menimbang beratnya kemudian mencatat hasil pembacaan
timbangannya;
4. Mengecek suhu air suling dalam pycnometer tersebut dan
mencatat hasilnya;
5. Air yang didalam pycnometer tersebut dibuang kemudian
pycnometer dibersihkan dan dikeringkan kembali;
6. Memasukkan sampel tanah sebanyak 100 gram ke dalam
pycnometer secara hati-hati (diusahakan tidak ada yang menempel
pada dinding leher pycnometer karena akan mengurangi volume);
7. Mengisi kembali dengan air suling hingga mencapai ± ¾ bagian
volume;
8. Udara yang terdapat dalam tanah pada pycnometer dihilangkan
dengan cara dididihkan ± 15 menit;
9. Pycnometer disimpan selama ± 18 jam agar suhu air sama dengan
suhu air awal kemudian pycnometer berisi air suling dan tanah
tersebut ditimbang kembali dan mencatat hasil dari pembacaan
tersebut.

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 20


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

II. ISI
A. DATA PENGAMATAN

Tabel 2.A.1. Data Specific Gravity

Sample
Data Specific Gravity Lambang Satuan
1 2 3
Picnometer Weight Wb 26 26 27 gram
Picnometer + Dry Soil Weight Wbs 37,9 37,9 37,9 gram
Picnometer + Water Weight Wbw 59 59 59 gram
Picnometer + Water + Dry Soil Weight Wbws 69 70 70 gram
Temperature T 22 22 22 °C
Sumber : Modul Praktikum Specific Gravity

B. PENGOLAHAN DATA
Tabel 2.B.1. Pengolahan Data Specific Gravity

Sample
Data Specific Gravity Lambang Satuan
1 2 3
Picnometer Weight Wb 26 26 26 gram
Picnometer + Dry Soil Weight Wbs 37,9 37,9 37,9 gram
Picnometer + Water Weight Wbw 59 59 59 gram
Picnometer + Water + Dry Soil Weight Wbws 69 70 70 gram
Temperature T 22 22 22 °C
Faktor Koreksi Suhu α Α 0.9996 0.9996 0.9996 -
Berat Tanah Ws 11,9 11,9 11,9 gram
Berat Air Ww 1,9 0,9 0,9 gram
Berat Jenis Gs 6,26 13,1 13,1 -

Sumber : Modul Praktikum Specific Gravity

C. PERHITUNGAN
 Berat Tanah (Ws)
Sample A : Ws = Wbs – Wb
= 37,9 – 26
= 11.9 gr
 Berat Air (Ww)
Sample A: Ww = Ws + Wbw – Wbws
= 11.9 + 59 – 69 = 1,9 gr

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 21


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

 Specific Gravity (Gs)


Sample A : Gs = α

= 0.9996

= 6.26

D. ANALISIS
1. ANALISIS PRAKTIKUM
Praktikum specific gravity ini bertujuan untuk menentukan nilai
specific gravity dari butiran tanah (Gs). Nilai Gs ini dapat menjadi
data perhitungan yakni dalam penentuan jenis tanah untuk pekerjaan
mekanika tanah yang berhubungan dengan pemadatan tanah seperti
pembuatan pondasi jalan dan rel kereta api, pemadatan tanah pada
building site, pemadatan dasar retaining wall dengan daya rembesan
dan kekuatan tertentu, dll. Rentang nilai Gs menggambarkan jenis
tanah berdasarkan kandungan berat isi air yang dimiliki sampel tanah.
Praktikum ini didasarkan pada ASTM D 854, AASHTO T 100, dan
SNI 1946:2008.
Dalam praktikum ini, sampel tanah yang dipersiapkan adalah tanah
yang telah lolos saringan no. 4 ASTM sebanyak 100 gram kering oven
untuk 3 sampel. Setiap sampel diuji dengan menggunakan pycnometer
yang telah bersih dan kering berukuran 500 ml. Dengan pycnometer
ini, kita dapat mengetahui berat air yang dikandung butiran tanah pada
suhu tertentu (standar suhu adalah 40°C dimana nilai Gs langsung
didapat dari perbandingan berat tanah dengan berat air), sehingga nilai
Gs diperoleh dari perbandingan berat tanah dan berat air dikalikan
faktor koreksi suhu pada praktikum volume tanah dan air pada
praktikum ini dibuat sama.
Pertama kali, pycnometer diisi dengan air suling sebanyak 500 ml
dan ditimbang beratnya (Wbw). Satu per tiga bagian air dalam
pycnometer dibuang dan ditimbang beratnya. Pycnometer berisi air
tadi digunakan untuk mengetahui berat air yang dikandung oleh

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 22


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

sampel tanah. Kemudian, dari berat pycnometer ditambahkan dengan


air tadi, ditambahkan sampel tanah hingga berat bertambah 100 gram
dengan hati-hati agar tanak tidak menempel pada dinding pycnometer
karena dapat mengurangi berat tanah. Suhu dalam sistem pycnometer
diukur dengan thermometer dan kandungan udara dalam pycnometer
berisi air dan tanah dihilangkan dengan pemanasan hingga udara
keluar dan pycnometer dibiarkan agar suhunya sama seperti suhu
awal. Saat suhu telah didapatkan sama, pycnometer ditimbang (Wbws)
dimana batas air terletak pada batas air 500 ml. Akhirnya, nilai Gs
dapat ditentukan melalui pengolahan data.

2. ANALISIS HASIL
Dari data pengamatan berupa berat tanah, berat pycnometer dengan
air 500 ml dan berat pycnometer berisi tanah + air yang telah
didinginkan, berat air yang dikandung butiran tanah dapat diketahui
dengan menggunakan rumus Ww = Ws + Wbw – Wbws. Kemudian,
perbandingan berat tanah dengan berat air dikalikan dengan faktor
koreksi suhu kita dapatkan nilai Gs.
Pada praktikum kali ini, didapatkan nilai Gs pertama sebesar 6,26,
sampel kedua 13,1, dan sampel ke tiga 13,1. Dengan demikian,
specific gravity dari ke tiga sampel tersebut termasuk tipe tanah yang
mengandung mika dan besi dikarenakan memiliki nilai Gs yang
berkisar 6,25 – 13,25.

E. KESIMPULAN
Dari praktikum specific gravity yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
a. Specific gravity menyatakan perbandingan antara berat tanah dengan
berat air pada suhu 22°C;
b. Untuk mendapatkan nilai specific gravity, diperlukannya mencari nilai
berat tanah dan berat air dengan beberapa cara, seperti menimbang
atau mencari massa dari keadaan tanah basah, tanah kering (sudah

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 23


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

dioven), tanah beserta picnometernya, dll. Sehingga dari data tersebut


kita dapat menemukan berat tanah dan berat air;
c. Nilai specific gravity dari ke tiga sample yang didapatkan ialah sample
A (6,26), sample B (13,1), dan sample C (13,1) sehingga dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa, tanahnya mengandung mika dan
besi.

III. PENUTUP
A. REFERENSI
Marbun, Albert Wilson, 2013, Specific Gravity
“https://id.scribd.com/doc/166254498/Laporan-Mektan-Specific-
Gravity-docx” Diakses pada Senin, 27 September 2021 (10.13 WIB)
Arkansas, Universitas, 2015, Specific Gravity Test (ASTM D 854)
“https://www.youtube.com/watch?v=_PqKWiUlbYg” Diakses pada
Selasa, 28 September 2021 (12.30 WIB)
Spectral, 2014, Pengujian Berat Jenis Tanah
“http://spectraldensity.blogspot.com/2014/01/pengujian-berat-jenis-
tanah.html” Diakses pada Selasa, 28 September 2021 (17.40 WIB)
Modul Praktikum Mekanika Tanah Modul 2 Teori Specific Gravity
Universitas Bakrie

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 24


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

B. LAMPIRAN

Gambar 3.B.1. Menimbang Pycnometer + water + tanah

Gambar 3.B.2. mendinginkan sample setelah dipanaskan

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 25


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

NAMA : FURQAN HAFIQI

NIM : 1202004030

No Asistensi Tanggal Paraf


1 Asis perhitungan excel 29/11/2021
2 Asis Modul 1 revisi 1 29/11/2021
3 Asis modul 1 revisi 2 30/11/2021
4 ACC 30/11/2021

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 26


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

MODUL 1 – INDEX PROPERTIES & SPESIFIC GRAVITY Page 27

Anda mungkin juga menyukai