Anda di halaman 1dari 15

Laboratorium Mekanika Tanah

Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik


Universsitas Indonesia

NAMA PRAKTIKAN : Afif Al-Ayyubi 1162004027


Aldy Achmad Fadillah 1162004002
Indry Sagita B 1162004008
Nola Wahdini Fazrin 1162004023
KELOMPOK : BA-5

TANGGAL PRAKTIKUM : 13 November 2017

JUDUL PRAKTIKUM : Specific Gravity

ASISTEN : Dithamara Badzlin

PARAF DAN NILAI :

I. PENDAHULUAN

A. Standar Acuan & Referensi


Standard Test Methods for Specific Gravity of Soil
ASTM D 854 "Standard
Solids by Water Pycnometer"
Pycnometer
AASHTO T 100 "Specific Gravity of Soils"
SNI 1964:2008 "Cara Uji Berat Jenis Tanah"

B. Maksud dan Tujuan Percobaan


Mendapatkan nilai specific gravity dari butiran tanah, yaitu
perbandingan berat isi tanah dan berat isi air suling pada suhu
20°C.
Specific gravity pada tanah dapat digunakan untuk menghitung
hubungan pada fase tanah, seperti angka
an void ratio
pori (void ratio), derajat
kejenuhan (degree
( of saturation),
), serta densitas dari tanah.

Specific Gravity 1
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

C. Alat dan Bahan


a. Alat
- Piknometer dengan volume 500 ml
- Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
- Oven
- Kompor Listrik
- Can
- Alat Penyemprot
b. Bahan
- Sampel tanah lolos saringan
gan No. 4 ASTM sebanyak 100
gram
- Air suling

D. Teori dan Rumus yang Digunakan


Specific gravity pada tanah didefinisikan sebagai berat jenis
tanahdibandingkan dengan berat jenis air suling pada suhu 4°C,
dengan persamaan sebagai berikut:
(2.1)

Dimana:
Gs = specific gravity
γs = berat jenis tanah
γw = berat jenis air

Untuk tanah, berat jenisnya merupakan perbandingan


antara berat tanah dengan volume tanah:
(2.2)

Dimana:
ws = berat tanah
Vs = volume tanah

Specific Gravity 2
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

Untuk air, berat jenisnya didefinisikan sebagai berikut:

(2.3)

Dimana:
ww = berat air
Vs = volume air

Dalam percobaan, volume tanah (Vs) selalu harus diusahakan sama


dengan volume air (Vw), sehingga Vw = Vs dan persamaan 2.1.
menjadi sebagaiberikut:

(2.4)

Percobaan specific gravity ini dilakukan pada kondisi suhu T°C,


sehingga nilai tersebut harus dikoreksi dengan faktor koreksi α,
sehingga rumus 2.4 tersebut menjadi:

(2.5)

Dimana:
ws =berat tanah
ww = berat air
α = faktor koreksi suhu T°C yang berhubungan denga
dengan
temperature ruangan pada saat percobaan

Tabel 2.1 berikut merupakan faktor koreksi suhu ((α) yang


digunakan berdasarkan acuan standar SNI 1964:2008.

Specific Gravity 3
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

n kerapatan relatif air dan faktor koreksi suhu


Tabel 2.1Hubungan
2.1
Sumber: SNI 1964:2008

Nilai Gs pada umumnya yang dapat digunakan untuk mengetahui


apakah hasilpercobaan benar atau tidak adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Nilai Gs beberapa jenis tanah


Sumber: Bowles (2001)

Teori Tambahan
Nilai berat suatu tanah digunakan secara luas. Ini
diperlukan untuk konversi prosentase air dalam berat ke kandungan
air volume untuk menghitung porositas jika berat jenis partikelnya
diketahui dan untuk memperkirakan berat dari volume tanah yang
sangat besar.Nilai berat suatu tanah berbeda-beda
beda tergantung

Specific Gravity 4
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

kondisi struktur tanahnya, terutama dikaitkan dengan pemadatan.


Oleh karena itu, berat isi sering digunakan sebagai ukuran struktur
tanah.
Berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan
kerapatan dari partikel secara keseluruhan. Hal ini m
menunjukkan
sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total
volume dan tidak termasuk ruang pori diantara partikel (termasuk
berat air dan udara). Besarnya berat jenis partikel bahan organik
umumnya berkisar antara 1,3 sampai 1,5 gram persentimeter
persentimeter kubik.

II. PRAKTIKUM
A. Persiapan Praktikum
1. Menyiapkan piknometer yang telah dibersihkan dan
dikeringkan.
2. Menggunakan bahan uji sampel tanah sebanyak 100 gram lolos
saringan No. 4 ASTM yang sudah dikeringkan dalam oven
selama ±24 jam.

B. Jalannya Praktikum
1. Mengisi piknometer dengan air suling sebanyak 500 ml dan
menimbang beratnya sehingga mendapatkan berat air dan berat
piknometer (Wbw).
2. Mencatat suhu air dalam piknometer dengan menggunakan
termometer.
3. Mengembalikan air dalam piknometer ke dalam w
wadah
awalnya, sehingga isi air menjadi 2/3 bagian volume
piknometernya.
4. Memasukan sampel tanah sebanyak 100 gram ke dalam
piknometer secara hati-hati
hati hati (diusahakan tidak ada butiran yang
menempel pada dinding leher piknometer karena akan
mengurangi volume tanah).
ta

Specific Gravity 5
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

5. Mendiamkan piknometer berisi tanah yang sudah terendam air


suling selama 24 jam atau lebih.
6. Memanaskan piknometer untuk menghilangkan udara yang
terperangkap dalam tanah dengan cara mendidihkan selama ±
10 menit (gunakan kompor listrik).
7. Mendiamkan piknometer selama ± 15 jam agar suhu air akhir
diharapkan sama dengan suhu awal. Kemudian menambahkan
air hingga mencapai 500 ml/hingga batas yang ter
tertera pada
piknometer.
8. Menimbang kembali piknometer berisi air dan tanah tersebut
sehingga di dapatkan berat piknometer + berat air + berat tanah
(Wbws).

Specific Gravity 6
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

III. PENGOLAHAN DATA


A. Data Hasil Praktikum

Tabel 2.3Data hasil praktikum shift 2


No Percobaan Data Kelompok
BA-5 BA-6 BA-7 BA-8
1 Wbw (piknometer + air)(gr) 669,88 664,10 661,07 659,45
2 Wbws (piknometer + air + 733,28 727,86 725,09 722,46
tanah)(gr)
3 Ws (tanah kering)(gr) 100 100 100 100
4 Temperatur (oC) 30 30 30 30
5 Nilai Koreksi Suhu 0,9974 0,9974 0,9974 0,9974

B. Perhitungan
- Sampel 1
Ww = Ws + Wbw – Wbws
= 100 + 669,88 – 733,28
= 36,6 gr

Gs1 = ×

= (0,9974) x ,

= 2,73
- Sampel 2
Ww = Ws + Wbw – Wbws
= 100 + 664,10– 727,86
= 36,24 gr

Specific Gravity 7
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

Gs2 = ×

= (0,9974) x ,

= 2,75

- Sampel 3
Ww = Ws + Wbw – Wbws
= 100 + 661,07– 725,09
= 35,98 gr

Gs3 = ×

= (0,9974) x ,

= 2,77

- Sampel 4
Ww = Ws + Wbw – Wbws
= 100 + 659,45– 722,46
= 36,99 gr

Gs4 = ×

= (0,9974) x
,
= 2,69
 Nilai Specific Gravity Rata-rata

Ʃ , , , ,
Gs = = = 2,73

Specific Gravity 8
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

 Kesalahan Relatif

Sampel 1

| | , ,
X1 = = = 0%
,

Sampel 2

| | . ,
X2 = = = 0,73%
%
,

Sampel 3

| | . ,
X3 = = = 1,46%
,

Sampel 4

| | . .
X4 = = = 1,46%
.

 Kesalahan Relatifrata - rata



X = = 0,9125%

IV. ANALISIS
A. Analisis Percobaan
Praktikum specific gravity ini bertujuan untuk menentukan
nilai specific gravity dari butiran tanah (Gs). Rentang nilai Gs
menggambarkan jenis tanah berdasarkan kandungan berat isi air
yang dimiliki sampel tanah. Praktikum ini didasarkan pada ASTM
D 854--58.
Dalam praktikum ini, sampel tanah yang dipersiapkan
adalah tanah yang telah lolos
lolos saringan no. 4 ASTM sebanyak

Specific Gravity 9
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

masing masing 100 gram kering oven untuk 4 sampel. Setiap


masing-masing
sampel diuji dengan menggunakan piknometer yang telah bersih
dan kering berukuran 500 ml. Dengan piknometer ini kita dapat
mengetahui berat air yang dikandung butiran
butiran tanah pada suhu
tertentu (standar suhu adalah 20°C
0°C dimana nilai Gs langsung
didapat dari perbandingan berat tanah dengan berat air), sehingga
nilai Gs diperoleh dari perbandingan berat tanah dengan berat air
dikalikan faktor koreksi suhu pada praktikum. Volume tanah dan
air pada praktikum ini dibuat sama.
Dalam praktikum ini, hal pertama yang dilakukan adalah
menyiapkan piknometer sebanyak 1 buah untuk tiap kelompok.
Jadi terdapat 4 sampel tanah yang akan diuji. Setelah itu, masukkan
air suling ke dalam piknometer sebanyak 500 ml, krena kadungan
air kran tidak murni H₂O,
H₂O, dikhawatirkan terdapat senyawa senyawa
lain atau mineral atau logam logam yang dapat mempengaruhi
sampel percobaan,
percobaan lalu ditimbang beratnnya sehingga didapatkan
berat air dan berat piknometer(Wbw). Kemudian mengukur
temperaturair didalam piknometer tersebut menggunakan
termometer untuk menyamakan suhu pada akhir percobaan nanti
nanti,
lalumen
lalumencatatnya. Selanjutnya membuang
buang air tersebut hingga air
yang terisi pada piknometer adalah 2/3 bagiann dari volumenya, hal
ini dilakukan agar menghindari air yang dapat tumpah pada saat
dilakukan pemanasan.
pemanasan. Lalu menyiapkan sampel tanah yang lolos
saringan no. 4 ASTM sebanyak 100 gram untuk tiap piknometer.
Memasukan tanah yang telah di siapkan tadi ke dal
dalam piknometer
dengan hati – hati mengunakan kertas, hal ini bertujuan agar tidak
terdapat butiran yang menempel pada dinding leher piknometer
karena akan mengurangi volume tanah. Namun pada saat
memasukan pasir ke dalam piknometer terdapat beberapa butiran
halus yang terbang sehingga volume tanah berubah. Karena tanah
masih menempel pada dinding leher piknometer maka ditambahkan

Specific Gravity 10
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

air untuk mencuci leher piknometer menggunakan alat penyemprot


penyemprot.
Setelah itu sampel didiamkan selama ± 24 jam, hal ini bertujuan
agar
ar sampel homogen.
ho
Setelah didiamkan selama ± 24 jam
jam, memanaskan
piknometer tersebut dan di digoyang – goyangkan untuk
menghilangkan gelembung udara yang terperangkap di dalam
sampel tanah hingga habis selama ± 10 menit. H
Hal ini dilakukan
karena tanah memiliki butiran yang lebih kecil dari agregat kasar
atau halus, sehingga gelembung tidak dapat dihilangkan hanya
dengan menggoyang goyangkan
menggoyang-goyangkan piknometer tersebut.Lalu
piknometer tersebut didiamkan selama beberapa menit hingga
piknometer tidak terlalu panas, danmenambahkan
danmenambahkan air ke dalamnya
hingga mencapai batas yangtertera piknometer.. Maka sampel
didiamkan kembali hingga temperaturnya turun dan kembali ke
suhu pada awal percobaan tadi hingga ± 15 jam.
Setelah suhu kembali seperti suhu awal.. Lalu timbang
kembali piknometer berisi tanah dan air dan catat hasilnya
hasilnya, maka di
dapatkan berat piknometer, berat air, dan berat tanah (Wbws).
Setelah itu piknometer dibersihkan, dan menghitung Specific
gravityy.

B. Analisa Hasil
Percobaan dilakukan sebanyak empat sampel. Dari
percobaan didapatkan data berupa berat tanah kering 100 gr sama
pada keempat sampelnya,
sampelnya, berat piknometer dengan air (500ml)
pada sampel 1 Wbw1 669,88 gr, sampel 2 Wbw2 664,10 gr,
sampel 3 Wbw3 661,07 gr, dan sampel 4 Wbw4 659,45 gr dan
berat piknometer berisi tanah + air pada sampel 1 Wbws1 733,28
gr, sampel 2 Wbws2 727,86 gr,
gr sampel 3 Wbws3 725,09 gr
gr,
sampel 4 Wbws4 722,46 gr,
gr berat air yang dikandung butiran tanah

Specific Gravity 11
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

didapatkan hasil pada sampel 1 Ww1 36,6 gr, sampel 2 Ww2 36,24
gr, sampel 3 Ww3 35,98 gr,
gr sampel 4 Ww4 36,99 gr.
Dari data di atas praktikan dapat menentukan Gs
Gs. Pada
rumus 2.4 untuk mencari Gs terdapat nilai , yaitu nilai faktor
koreksi suhu yang di dapatkan bedasarkan SNI 1964:2008 tabel
2.1.
Berdasarkan
erdasarkan temperatur suhu yang kita dapatkan pada saat awal
percobaan dan akhir percobaan pada keempat sampel adalah 30
30°C, maka
nilai faktor koreksi suhu yang didapatkan adalah 0,9974.
Kemudian, perbandingan berat tanah dengan berat air
dikalikan dengan faktor koreksi suhu, maka didapatkan nilai Gs.
Nilai Gs yang di dapatkan dari
dari sampel pertama sebesar 2,
2,73,
sampel kedua 2,75
2, , sampel ketiga 2,77,
77, dan sampel keempat 2,69
2,69.
Lalu didapatkan Gs rata - rata = 2,73.. Dengan kesalahan relatif
kesalahan relatif rata
r – rata yang didapatkan sebesar 0,9125%, ini
berarti percobaan yang dilakukan baik hampir tepat sesuai teori.
Berdasarkan nilai Gs yang didapatkan diatas praktikan
dapat mengetahui tipe tanah yang digunakam.
digunakam Tipe tanah yang di
gunakan dalam percobaan ini merupakan tanah lempung
anorganik.

C. Analisa Kesalahan
Sumber kesalahan yang mungkin mempengaruhi hasil percobaan
adalah :
a. Dalam memasukkan dan mengeluarkan tanah, terdapat tanah
yang tumpah.
tumpah
b. Saat memasukan tanah ke dalam piknometer partikel tanah
yang terlalu halus terbang, sehingga berat tanah berkurang.
c. Pencampuran sampel tanah yang kurang homogen
(kemungkinan udara terperangkap) dalam piknometer sehingga
berat udara ikut dalam pengukuran 100 gram berat tanah yang
ditam
ditambahkan.

Specific Gravity 12
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

d. Pengukuran berat sampel tanah yang kurang tepat dimana saat


penambahan pada piknometer berisi air terdapat kelebihan
(melebihi batas +0,10 gram).
e. Pengukuran temperatur yang kurang tepat sehingga suhu akhir
tidak sama dengan suhu awal.
f. Pengukuran berat
berat piknometer berisi air dan tanah dengan batas
air yang melebihi / kurang dari batas air 500 ml.
g. Saat pemanasan untuk menghilangkan kandungan udara, air
mendidih keluar bersama tanah karena bentuk leher
piknometer yang menyempit sehingga air mudah keluar saat
dipanaskan.

V. APLIKASI DATA SPECIFIC GRAVITY

Nilai Gs ini dapat digunakan menjadi data perhitungan yakni


dalam penentuan jenis tanah untuk pekerjaan mekanika tanah yang
berhubungan dengan pemadatan tanah seperti pembuatan pondasi
jalan dan rel kereta api, pemadatan tanah pada building site,
pemadatan dasar retaining wall dengan daya rembesan dan kekuatan
tertentu, dll.
dll

VI. KESIMPULAN
1. Berat isi spesifik (Gs) pada praktikum ini menyatakan
perbandingan berat isi tanah dan berat isi air pada suhu sistem
piknometer yang terukur 30°C.
2. Nilai Specific gravity rata - rata yang didapatkan sebesar 2,
2,73 ,
sehingga tanah ini merupakan tanah lempung anorgani
organik.
3. Kesalahan Relatif rata - rata Specific gravity yang didapatkan
sebesar 0,9125%.

Specific Gravity 13
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

VII. REFERENSI
Laboratorium Mekanika Tanah, Departemen Teknik Sipil – Fakultas
Teknik Universitas Indonesia. Buku Panduan Praktikum
Mekanika Tanah.

Budhu, Muni. 2007. Soil Mechanics and Foundation 2nd ed. New
Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Craig, R.F. 1991. Mekanika Tanah ed. 4, terj. Budi Susilo S. Jakarta:
Penerbit Erlangga

Badan Standarisasi Nasional. “Hubungan


“ kerapatan relatif air dan
faktor koreksi suhu”, SNI 1964:2008.

Specific Gravity 14
Laboratorium Mekanika Tanah
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universsitas Indonesia

VIII. LAMPIRAN

Piknometer berisi air 2/3 volumenya Piknometer dimasukan tanah 100 gr

Menambahkan air 500 ml/hingga Piknometer didihkan untuk


batas yang tertera
ter pada piknometer menghilangkan udara

Specific Gravity 15

Anda mungkin juga menyukai