Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha


Esa. Yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya pada kami,
sehinggah makalah tentang uji geser triaksial ini dapat di selesaikan
dengan baik.
Upaya maksimal telah saya lakukan untuk menyelesaikan tugas
makalah ini dengan harapan dapat mencapai hasil sebaik mungkin. Saya
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih kurang dari harapan
mengingat kemampuan yang dimiliki terbatas.
Sehingga,

kritik

dan

saran

kami

harapkan

untuk

kemajuan

pengetahuan serta kemampuan kami untuk kedepannya. Laporan ini juga


tidak akan berhasil tanpa berbagai pihak yang telah rela membantu
pembuatannya. Maka saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu.
Akhirnya, saya berharap laporan ini dapat memberikan manfaat
dan sumbangan pemikiran bagi saya khususnya dan para pembaca pada
umumnya.

Daftar Isi
Kata Pengantar ...i
Daftar Isi ii
Bab 1 Pendahuluan1
1.1 Latar Belakang.1
1.2 Tujuan..1
Bab 2 Pembahasan.2
Bab 3 Penutup8
3.1 Kesimpulan..8
Daftar Pustaka ..iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batuan mempunyai perilaku yang berbeda-beda pada saat menerima beban. Perilaku
ini dapat ditentukan dengan pengujian di laboratorium yaitu dengan pengujian kuat tekan.
Mekanika batuan adalah salah cabang disiplin ilmu geomekanika. Mekanika batuan
merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat mekanik batuan dan massa batuan. Hal ini
menyebabkan mekanika batuan memiliki peran yang dominan dalam operasi penambangan,
seperti pekerjaan penerowongan, pemboran, penggalian, peledakan dan pekerjaan lainnya.
Uji geser triaksial adalah uji yang paling dapat diandalkan untuk menentukan
parameter tegangan geser. Uji ini telah digunakan secara luas untuk keperluan pengujian
biasa ataupun untuk keperluan riset. Bentuk alat tes triaxial yang konvensional dan prosedur
tes standar dijelaskan secara detail oleh Bishop dan Henkel (1962) dalam buku mereka.
Keuntungannya adalah bahwa kondisi pengaliran dapat dikontrol, tekanan air pori dapat
diukur, bila diperlukan tekanan tanah jenuh dengan permeabilitas rendah dapat dibuat
terkonsolidasi, bahwa tanah yang kurang jenuh dapat menjadi tanah jenuh 100%.
1.2 Tujuan
- Memahami pengertian dan defenisi uji triaksial
- Memahami perbedaan tegangan utama dan tegangan deviator
- Mengetahui tipe standar dalam uji geser triaksial

1.3

BAB II
PEMBAHASAN
Pada Pengujian geser triaksial, dilakukan dengan alat konvensional dalam kondisi
contoh tanah atau batuan yang tidak terkonsolidasi dan air pori tidak teralir (unconsolidated

undrained).
Uji Triaxial UU adalah uji kompresi triaxial dimana tidak diperkenankan perubahan kadar air
dalam contoh tanah. Sampel tidak dikonsolidasikan dan air pori tidak teralir saat pemberian

tegangan geser.
Bidang bidang tegangan utama adalah 3 bidang yang saling tegak lurus dimana bekerja

tegangan tegangan normal dan tanpa tegangan geser.


Tegangan tegangan utama 1, 3 adalah tegangan normal yang bekerja pada bidang bidang

tegangan utama.
Tegangan deviator adalah selisih antara tegangan utama terbesar (1) dan tegangan utama

terkecil (3).
Lingkaran Mohr adalah representasi secara grafis kondisi tegangan tegangan pada suatu

bidang dinyatakan dalam tegangan normal dan tegangan geser.


Garis keruntuhan adalah garis atau kurva yang menyinggung lingkaran lingkaran Mohr pada
kondisi keruntuhan pada sampel yang memiliki tegangan tegangan keliling yang berbeda.

Mempunyai persamaan f = c + tan


Bidang keruntuhan adalah bidang dimana kuat geser maksimum dari tanah telah termobilisasi
saat keruntuhan. Secara teoritis pada uji triaxial, bidang tersebut menyudut (45 + /2)

terhadap bidang horizontal.


Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb adalah kuat geser tanah yang diperoleh dari uji triaxial,

dinyatakan dalam persamaan


f = c + tan
Kohesi, c adalah kuat geser tanah bila tidak diberikan tegangan keliling.
Dalam uji geser triaksial ada tiga tipe standar yang biasa nya dilakukan yaitu:
1. Consolidated drained test (CD test)
Consolidated drained test atau uji air-teralirkan terkonsolidasi biasanya
dilakukan dengan cara benda uji diletakan dari segala arah dengan tegangan penyekap
dengan cara memberikan tekanan pada cairan dalam silinder. Setelah penyekap
dilaukan, tegangan airporidalam benda uji naik. Kenaikan airpori dapat dinyatakan
dalam bentuk para meter tak berdimensi.
Untuk tanah-tanah yang jenuh air, parameter teganganporisama dengan nol
.apabila pada hubungan dengan pipa aliran (drainage) tetap terbuka, akan terjadi

disipasi akibat kelebihan tegangan airpori, dan kemudian terjadi konsolidasi . lama
kelamaan uc mengecil menjadi nol. Pada tanah yang jenuh air perubahan volume dari
benda uji yang terjadi selama proses konsolidasi dapat ditentukan dari besarnya
volume airporiyang mengalir keluar. Beban tengangan deviator, pada benda uji
ditambahkandengan lambat sekali (kecepatan penambahan beban sangat kecil).
Selama pengujian ini pipa aliran dibiarkan terbuka dengan demikian penambahan
beban tegangan deviator yang sangat perlahan-lahan tersebut memungkinkan
terjadinya dispasi penuh dari tegangan airporisehingga dapat diciptakan selama
pengujian.
Sebuah contoh yang umi\um dari variasi tegangan deviator terhadap
pertambahan regangan pada tanah pasir renggang dan pada tanah lempung yang
terkonsolidasi normal menunjukan hal yang serupa untuk tanah pasir padat dan tanah
lempung terkonsolidasi lebih.
Pengujian yang sama pada sample tanahdapat dilakukan beberapa kali dengan
tekanan penyekap yang berbeda-beda.bila harga tegangan-tegangan utama besar dan
kecil pada setiap uji tersebut dapat diketahui, maka kita dapat menggambar lingkaranlingkaran mohrnya sekaligus didapat pula garis keruntuhannya (failure envelope).
Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb
Pengetahuan tentang kekuatan geser diperlukan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang berhubungan dengan stabilitasmassatanah. Bila suatu titik
pada sembarang bidang dari suatumassatanah memiliki tegangan geser yang sama
dengan kekuatan gesernya, maka keruntuhan akan terjadi pada titik tersebut.
Kekuatan geser tanah pada bidang tersebut pada titik yang sama, sebagai
parameter kuat geser, yang berturut-turut didefinisikan sebagai kohesi (cohesion
intercept atau apparent cohesion) dan sudut tahanan geser (angle of shearing
resitance).
Berdasarkan konsep dasar Terzaghi, tegangan geser pada suatu tanah hanya
dapat ditahan oleh tegangan partikel-partikel padatnya. Kekuatan geser tanah dapat
juga dinyatakan sebagai fungsi dari tegangan normal efektif Dengan demikian
keruntuhan

akan

terjadi pada

titik

yang mengalami keadaan

kritis

yang

disebabkan oleh kombinasi antara tegangan geser dan tegangan normal efektif.
Selain itu, kekuatan geser juga dapat dinyatakan dalam tegangan utama pada keadaan
runtuh dititik yang ditinjau. Garis yang dihasilkan oleh persamaan pada keadaan
runtuh merupakan garis singgung terhadap lingkaran Mohr yang menunjukkan

keadaan tegangan dengan nilai positif untuk tegangan tekan. Kondisi terkonsolidasi
lebih pada benda uji akan terjadi bila suatu sapel tanah lempung yang pada mulanya
dikonsolidasi dengan tekanan penyekap yang sama besardan kemudian dibolehkan
mengembang dengan menurunkan tegangan penyekap menjadisama besar. Garis
keruntuhan yang dihasilkan dari uji triaksial kondisi air air teralirkan pada sample
tanah lempung terkonsolidasi lebih akan membentuk cabang dan mempunyai sudut
yang lebih kecil dan memotong sumbu vertical pada suatu harga sebesar harga kohesi
dari tanah tersebut.
Pelaksanaan uji geser triaksial dengan metode air teralilirkan terkonsolidasi
padsa tanah lempung biasanya memerlukan beberapa hari untuk setiap benda uji. Hal
ini disebabkan karena kecepatan penambahan tegangan deviator lambat sekali agar
dapat menghasilkan kondisi air teralirkan sepenuhnya dari dalam benda uji. Inilah
sebabnya mengapa uji triaksial cara CD tidak umum dilakukan (uji CU dan UU lebih
disukai).
2. Consolidated undrained test (CU test)
Uji CU merupakan uji triaksial yang paling umum dipakai. Dimana pada uji
ini sample tanah yang jenuh air mula-mula dikonsolidasi dengan tekanan penyekap
yang sama dari segala penjuru dalam bejana yang berisikan fluida. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya pengaliran air dari sample tanah keluar. Sesudah tegangan
airporiakibat pemberian tekanan penyekap telah seluruhnya terdipasi, tegangan
deviator pada sample tanah kemudian ditambah sampai menyebabkan keruntuhan
pada sample tanah tersebut.
Selama fase ini berlangsung, hubungan draenase (pengaliran air) dari dan ke
dalam sample tanah harus dibuat tertutup (drainase ini terbuka pada fase konsolidasi).
Karena tidak mungkin terjadi pengaliran air, maka pada saat pembebanan ini akan
terjadi kenaikan teganganpori. Selama uji berlangsung diadakan pengukuran terus
menerus.
Pada tanah pasir lepas (renggang) dan tanah lempung terkonsolidasi normal,
tegangan airporiakan membesar dengan bertambahnya regangan tadi sedangkan untuk
tanah pasir padat dan lempung terkonsolidasi libih, tegangan airporiakan membesar
dengan bertambahnya regangan sampai suatu batas tertentu. Kemudian setyelah itu
tegangan airporimenjadi negative (relative terhadap tekanan atmosfer). Hal ini
dikarernakan tanahnya yang mengembang.
Pada uji ini berbeda dengan uji air mengalir-terkonsolidsasi, harga tegangan
total dan tegangan efektif padda uji air termampatkan-terkonsolidasi tidak sama. Pada

uji ini harga tegangan airporipada saat terjadi keruntuhan langsung daspat diukur.
Pada uji ini juga dapat dilakukan padas sample tanah yang berbeda, dengan tegangan
penyekap dibuat berbeda-beda untuk menentukan parameter kekuatan geser tanah
tersebut.
3. Unconsolidated Undrainned test (UU test)
Pengujian Triaksial UU adalah suatu cara untuk pengujian kuat geser tanah.
Pengujian Triaksial tipe UU tersebut untuk mendapatkan nilai kohesi (c) dan E
tersebut yaitu dengan lingkaran Mohr dan regresi linier. Pada pengujian Triaksial tipe
UU Unconsolidation-Undrained) benda uji mula-mula dibebani dengan penerapan
tegangan sel kemudian dibebani dengan beban normal, melalui penerapan
tegangan deviator sampai mencapai keruntuhan.
Pada penerapan tegangan deviator selama penggeserannya tidak diijinkan air
keluar dari benda ujinya dan selama pengujian katup drainasi ditutup. Karena pada
pengujian air tidak diijinkan mengalir keluar, beban normal tidak ditransfer ke butiran
tanahnya. Keadaan tanpa drainasi ini menyebabkan adanya tekanan kelebihan
tekanan poridengan tidak ada tahanan geser hasil perlawanan dari butiran tanahnya

Keruntuhan tanah merupakan akibat gerak relatif antara butir-butir tanah tersebut,
bukan karena hancurnya butir-butir tersebut. Dengan demikian, kekuatan geser c (Shear
Failure) tanah dapat dianggap terdiri dari dua komponen, yaitu :
1.

Bagian yang bersifat kohesi dan tergantung pada macam tanah dan kepadatannya.

2.

Bagian yang mempunyai sifat gesekan (Frictional) yang sebanding dengan tegangan efektif
yang bekerja pada bidang gesernya.
Oleh karena itu, kekuatan geser tanah dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
S = c + ( - u ) tan
dimana :
S

= Kekuatan geser tanah (shear strength)

= tegangan total pada bidang geser

= tegangan air pori (pore water pressure)

= kohesi efektif tanah

= sudut geser dalam efektif

Percobaan kekuatan geser dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

Pemberian tegangan normal.


Pemberian tegangan geser sampai terjadi failure dimana saat itu tercapai tegangan geser
maksimum.
Type test kekuatan geser :

1.

2.

Kran terbuka sehingga air dapat mengalir :


Consolidated drained test : pada tahap 1 dan 2 air boleh mengalir
Kran tertutup sehingga air tidak dapat mengalir :
Unconsolidated undrained test : pada tahap 1 dan 2 air tidak mengalir
Consolidated undrained test : pada tahap 1 air boleh mengalir tapi pada tahap 2 air tidak
boleh mengalir
Pada percobaan triaxial, pengukuran kekuatan geser dilakukan dengan memberikan tekanan
vertikal pada sampel. Dari proving ring dapat diketahui tekanan vertikal maksimum, yaitu
pada waktu terjadi failure.
Bila M = pembacaan pada proving ring yang maksimum, maka :
Gaya vertikal = K x M
dimana :
K = kalibrasi alat proving ring = 0,1334 kg
Tegangan vertikal =

K xM
A

dimana :
A = luas sampel pada saat pembacaan M tercapai tegangan vertikal
3 = tegangan sel

K xM
A

1 - 3 =

+ 3
K xM
A

maka
dimana :
1 - 3 = tegangan deviator
Untuk mengukur harga

c dan digunakan lingkaran Mohr yaitu cara grafis untuk

menentukan tegangan-tegangan yang bekerja pada suatu badan. Dengan menggunakan kedua

sampel didapat dua buah lingkaran Mohr. Garis singgung dari kedua lingkaran ini adalah
garis kekuatan geser yang bersangkutan.

BAB III
PENUTUP

3.1.

Kesimpulan
-

Uji Triaxial UU adalah uji kompresi triaxial dimana tidak diperkenankan


perubahan kadar air dalam contoh tanah. Sampel tidak dikonsolidasikan dan air

pori tidak teralir saat pemberian tegangan geser.


Tegangan tegangan utama 1, 3 adalah tegangan normal yang bekerja pada
bidang bidang tegangan utama. Bidang bidang tegangan utama adalah 3 bidang
yang saling tegak lurus dimana bekerja tegangan tegangan normal dan tanpa
tegangan geser. Sedangkan Tegangan deviator adalah selisih antara tegangan

utama terbesar (1) dan tegangan utama terkecil (3).


Dalam uji geser triaksial ada tiga tipe standar yang biasa nya dilakukan yaitu:
1. Consolidated drained test (CD test)
Consolidated drained test atau uji air-teralirkan terkonsolidasi biasanya
dilakukan dengan cara benda uji diletakan dari segala arah dengan tegangan
penyekap dengan cara memberikan tekanan pada cairan dalam silinder
2. Consolidated undrained test (CU test)
Uji CU merupakan uji triaksial yang paling umum dipakai. Dimana pada uji
ini sample tanah yang jenuh air mula-mula dikonsolidasi dengan tekanan
penyekap yang sama dari segala penjuru dalam bejana yang berisikan fluida
3. Unconsolidated Undrainned test (UU test)
Pengujian Triaksial UU adalah suatu cara untuk pengujian kuat geser tanah.
Pengujian Triaksial tipe UU tersebut untuk mendapatkan nilai kohesi (c)
dan E tersebut yaitu dengan lingkaran Mohr dan regresi linier

Daftar Pustaka
-Rai, Made Astawa, dkk. 2012. Mekanika Batuan. Institut Teknologi Bandung: Bandung

-Tim Asisten dan Dosen. 2016. Modul Praktikum Mekanika Batuan. Laboratorium Mineral dan
Batubara. Universitas Mulawarman.: Samarinda.
- Anonim A. 2015. Uji Triaksial. http://dokumen.tips/documents/makalah-uji-triaxial.html. Diakses
pada 16 April 2016 pukul 20.00 di Samarinda
-Joetomo. 2013. Uji Triaksial, Kilasan Umum. https://james-oetomo.com/2013/07/26/uji-triaksialgeser-kilasan-umum/comment-page-1/. Diakses pada 18 April 2016 pukul 20.00 di
Samarinda.

Anda mungkin juga menyukai