Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KELOMPOK

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 2

Disusun Oleh :
Kelompok 1

1. Chandra Aditya Mukhtar (1705 053 4 007)


2. Fahd Akbar Mauladewa (1705 053 4 014)
3. Muhammad Tri Handoko (1705 053 4 024)
4. Ainun Tyas Mahmudah (1705 053 4 031)
5. Dini Novreamerti N. (1705 053 4 032)
6. Aditya Irma Setya Putri (1705 053 4 039)

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji saya haturkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan mata kuliah mekanika tanah ini dengan
tepat waktu dan insya Allah telah maksimal.
Tidak lupa, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
terselesaikannya laporan ini.
Mata kuiah Mekanika Tanah diberikan bertujuan agar mahasiswa mampu menganalisa
tanah, jenis tanah, dan dapat melakukan perhitungan. Laporan ini adalah syarat penyelesaian akhir
mata kuliah mekanika tanah.
Dengan rendah hati, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
namun semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua terutama kami sebagai penyusun.
Akhir kata kami ucapkan, kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan,
sebagai refrensi dan perbaikan dalam pembuatan laporan – laporan selanjutnya. Terima kasih.

Surabaya, 4 Desember 2017

Kelompok 3

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I – TEST KEPADATAN LABORATORIUM : PROCTOR & CBR TEST .......... 1
A. Proctor Test ....................................................................................................................... 2
B. Pertanyaan dan Penyelesaian .......................................................................................... 4
C. Tabel ................................................................................................................................. 11
D. CBR (California Bearing Rasio) Test .......................................................................... 13
E. Perhitungan...................................................................................................................... 16
F. Tabel ................................................................................................................................. 18
BAB II – TEST KEPADATAN LAPANGAN : SANDCONE TEST............................ 20
A. Sandcone Test ................................................................................................................. 21
B. Pertanyaan dan Penyelesaian ........................................................................................ 23
C. Tabel ................................................................................................................................. 25
BAB III – TEST KUAT TEKAN BEBAS : UNCONFINED TEST .............................. 26
A. Test Kuat Tekan Bebas .................................................................................................. 27
B. Pertanyaan dan Penyelesaian ........................................................................................ 28
C. Tabel ................................................................................................................................. 34
BAB IV – TEST KUAT GESER LANGSUNG : DIRECT SHEAR TEST ................... 35
A. Test Kuat Geser Langsung ............................................................................................ 36
B. Pertanyaan dan Penyelesaian ........................................................................................ 39
C. Tabel ................................................................................................................................. 40
BAB V – TEST KONSOLIDASI : CONSOLIDATIAON TEST .................................. 42
A. Test Konsolidasi ............................................................................................................. 43
B. Pertanyaan dan Penyelesaian ........................................................................................ 45
C. Tabel ................................................................................................................................. 46
BAB VI – TEST SONDIR : CONE PENETRATION TEST ......................................... 52
A. Test Sondir ...................................................................................................................... 53
B. Pertanyaan dan Penyelesaian ........................................................................................ 54
C. Tabel ................................................................................................................................. 70

BAB VII – LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM ............................................................. 73


BAB VIII – PENUTUP ................................................................................................... 81

ii
PROCTOR & CBR TEST

1
BAB I
TEST KEPADATAN LABORATORIUM

A. STANDART PROCTOR TEST


1. TUJUAN :
1. Untuk meningkatkan kekuatan tanah,sehingga daya dukung tanah pondasi diatasnya.
2. Untuk mengurangi terjadinya penurunan pada tanah.
3. Dapat meningkatkan kemantapan lereng timbunan.

2. PERALATAN YANG DIPERLUKAN:


1. Sirtu 2,5 kg
2. Satu set alat standart proctor test (cetakan dan penumbuk)
3. Timbangan dengan ketelitian 4,5 gram
4. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
5. Lengser besar
6. Jack (untuk mengeluarkan contoh tanah dari cetakan)
7. Penggaris besi dengan pinggiran lurus
8. Ayakan no 4
9. Cawan
10. Oven
11. Botol plastik
12. Seperangkat alat untuk menentukan Gs

3. URUTAN PELAKSANAAN TEST :


1. Mengambil tanah yang sudah diangin-anginkan sebanyak 2,5 kg. pecahkan semua
gumpalan tanah
2. Tanah yang sudah disiapkan pada langkah no 1 tersebut diayak dengan mengunakan
ayakan no 4. Mengumpulan semua tanah yang lolos ayakan no 4 didalam lengser yang
besar.
3. Menambahkan air pada tanah didalam lengser tersebut dan campur hingga merata untuk
membuat kadar air dari tanah tersebut kira-kira 5%
4. Menentukan berat cetakan + plat dasar (=W1)
5. Memasang silinder perpanjangan pada bagian atas dari cetakan

2
6. Tanah yang sudah disiapkan pada langkah no 3 tersebut lalu di bagi menjadi 3 bagian.
Memasukan masing-masing bagian tanah kedalam cetakan didalam 3 lapis yang kira-kira
sama tebalnya.Tiap-tiap lapis harus dipadatkan secara merata dengan menggunakan
standart proctor hammer sebanyak 25 kali. Adapun cara melakukan penumbukan untuk
tiap-tiap lapisan dapat dilihat pada gambar 4.2.
Catatan : Tanah lepas yang ditaruh didalam cetakan untuk lapisan ketiga (paling atas) harus
sedemikian tinggi sehingga apabila dipadatkan, bagian atas dari permukaan tanah tersebut
masih lebih tinggi dari pada cetakan.
7. Meletakan silinder perpanjangan yang disambung pada bagian atas cetakan. Silinder
perpanjangan tersebut harus dilepas secara berhati-hati supaya tidak merusak tanah yang
sudah dipadatkan didalam silinder tersebut.
8. Dengan menggunakan penggaris besi, potong kelebihan tanah diatas cetakan secara
perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit hingga permukaan tanah yang dipadatkan sama
tinggi dengan permukaan cetakan tersebut.
9. Menimbang berat cetakan + tanah yang sudah dipadatkan + plat dasar (yang sudah
disiapkan pada langkah no 8) = W2
10. Melepaskan plat dasar dari cetakan, kemudian mengeluarkan tanah yang sudah
dipadatkan dari dalam cetakan dengan menggunakan jack.
11. Mengambil sedikit contoh tanah yang sudah dilepaskan dari cetakan (pada langkah no
10), dan meletakan di cawan untuk ditentukan kadar airnya (sebelum dimasukan dalam
oven berat dari tanah basah ditentukan terlebih dahulu).
12. Memecahkan gumpalan-gumpalan tanah yang sudah dikeluarkan dari cetakan (langkah
no 10), dengan tangan dan campur tanah tersebut dengan tanah lembab yang tersisa
didalam lengser. Menambahkan air dan campur hingga merata agar supaya kadar air dari
campuran tersebut naik kira-kira 2%.
13. Mengulangi urutan pelaksanaan no 5 sampai no 12. dalam pelaksanaan test ini, harga dari
berat volume tanah kering (d) mula-mula akan naik dan kemudian akan turun.

3
1 Garis luar cetakan tanah
5 8
9 Tampak dari pemadatan oleh alat penumbuk
3 4
7 2 6 (tahap urutan dari pukulan dari alat penumbuk)

Lapisan pertama

15 21
16 22
14 20
17 10 25 23
13 11 19 24
12 18

Lapisan kedua Lapisan ketiga

Gambar 4.2 Cara melakukan penumbukan

Teruskan test tersebut sampai didapat paling sedikit dua kali pembacaan harga dari (d)
yang makin mengecil
14. Pada hari berikutnya, menimbang tanah yang sudah dikeringkan pada no 11 untuk
mengetahui berat tanah kering yang bersangkutan, dan kemudian tentukan kadar airnya.
15. Selanjutnya dari contoh tanah tersebut tentukan harga Gs nya

B. PERTANYAAN DAN PENYELESAIAN


1. PERTANYAAN PROCTOR TEST
1. Apa dan bagaimana perbedaan antara :
a. Standart proktor test.
b. Modified proktor test.
2. Jenis test yang manakah yang saudara lakukan di laboratorium? Kenapa saudara
melakukan jenis test tersebut?
3. Gambarkan grafik antara berat volume kering ( d ) dengan kadar air( Wc ) dari percobaan
yang saudara lakukan di laboratorium.
4. Dari grafik yang saudara gambar tersebut, tentukan harga-harga :
 d ( berat volume kering )

4
 Wopt ( kadar air optimum)
5. Apakah yang dimaksud dengan kepadatan relative ( R ) 95 %? Dan tentukan besarnya
harga-harga dari d; Wc dry-side dan Wc wed-side.
6. Apakah yang dimaksud dengan memadatkan pada kadar air dry-side dan wed-side.
7. Apakah kegunaan dari hasil test tersebut diatas dalam praktek dilapangan.

2. PENYELESAIAN
1. Standart proctor test :
- volume dalam cetakan(bagian bawah cetakan) adlah 1001,89 cm3
- berat palu penumbuk 2,5 kg
- Penumbuk dapat diangkat dan di jatuhkan dari ketinggian 30,48 cm
- Pada percobaan pemadatan, untuk setiap kali percobaan tanah selalu dibagi dalam 3
lapisan dengan jumlah tumbukan 25 kali untuk setiap lapisan.
Modified proctor test :
- volume cetakan yang sama dengan proctor standart.
- berat palu penumbuk 4,54 kg (10 lb)
- Penumbuk dapat diangkat dan di jatuhkan dari ketinggian 45,72 cm
- Pada percobaan pemadatan, untuk setiap kali percobaan tanah selalu dibagi dalam
5lapisan dengan jumlah tumbukan 25 kali untuk setiap lapisan.
2. Jenis tes yang saya lakikan adalah standart proctor test,karena standart proctor test pengerjaannya
lebih mudah dibandingkan modified proctor test.
3. ~terlampir~
4. d max = 1.760 gr/cm3
wcopt = 14.65 %
Gs = 2.76
5. Relative 95% adalah rasio perbandingan anatara berat volume kering ( d ) di lapangan
dan berrat volume kering ( d max ). Hal ini berarti bahwa presentase kepadatan tanah yang
harus dicapai di lapangan yaitu sebesar 95%, sehingga bias dikatakan bahwa kepadatan
tanahnya sangat baik sebagai daya dukung tanah. Presentase tersebut digunakan sebagai
control di lapangan.\
# Perhitungan di lampiran
6. Wc dry side = memadatkan tanah pada sisi kering optimum,menghasilkan kuat geser
tanah hasil pemadatan lebih tinggi.

5
Wc wed side = memadatkan tanah pada sisi basah optimum ,menghasilkan tanah hasil
pemadatan lebih rendah.
7. Kegunaaan standart procotor test.
 Untuk meningkatkan kekuatan tanah,sehingga daya dukung tanah pondasi
diatasnya.
 Untuk mengurangi terjadinya penurunan pada tanah.
 Dapat meningkatkan kemantapan lereng timbunan.
 Perhitungan
 Berat tanah basah (wt ) Berat tanah basah (wt)= berat mold dan tanah basah (wmtb) – berat mold (wm)

1. Wt=wmtb1-wm1=5010 gr – 3325 gr = 1685 gr


2. Wt=wmtb2-wm2=5101 gr – 3325gr = 1776 gr
3. Wt=wmtb3-wm3=5170 gr – 3325 gr = 1845 gr
4. Wt=wmtb4-wm4=5235 gr – 3325 gr = 1910 gr
5. Wt=wmtb5-wm5=5280 gr – 3325 gr = 1955 gr
6. Wt=wmtb1-wm1=5250 gr – 3325 gr = 1925 gr
 Perhitungan volume mold
V= ¼  d2 t = ¼ x 3,14 x 101,8 x 116,1 = 944,490 cm3
 Berat volume tanah (t)
(𝑤𝑡1) (1685 𝑔𝑟)
1. t = = = 1,784 gr/cm3
(𝑣𝑠1) (944,49 𝑐𝑚3)
(𝑤𝑡2) (1776𝑔𝑟)
2. t = = = 1,886 gr/cm3
(𝑣𝑠2) (944,49 𝑐𝑚3)
(𝑤𝑡3) (1845𝑔𝑟)
3. t = = = 1,953 gr/cm3
(𝑣𝑠3) (944,49 𝑐𝑚3)
(𝑤𝑡4) (1910𝑔𝑟)
4. t = = = 2,022 gr/cm3
(𝑣𝑠4) (944,49 𝑐𝑚3)
(𝑤𝑡5) (1955𝑔𝑟)
5. t = = = 2,070 gr/cm3
(𝑣𝑠5) (944,49 𝑐𝑚3)
(𝑤𝑡6) (1925𝑔𝑟)
6. t = = = 2,038 gr/cm3
(𝑣𝑠6) (944,49 𝑐𝑚3)

6
 Kadar air (Wc)
(𝑊2−𝑊3) (59,09𝑔𝑟−58,1𝑔𝑟)
1. Wc1.= x100 %= x100 %= 6,081%
(𝑊3−𝑊1) (578,1𝑔𝑟−43,3𝑔𝑟 )
(60,8 𝑔𝑟+53,6 𝑔𝑟) (56,69 𝑔𝑟+52,4 𝑔𝑟)
(𝑊2−𝑊3) 2 2
2. Wc2= x100 % = (56,69 𝑔𝑟+52,4 𝑔𝑟) - (45,09 𝑔𝑟+41,3 𝑔𝑟) x 100 %= 8,856 %
(𝑊3−𝑊1)
2 2
(67,7 𝑔𝑟+59,4 𝑔𝑟) (65,3 𝑔𝑟+57,5 𝑔𝑟)
(𝑊2−𝑊3) 2 2
3.Wc3= x100 % = (65,3 𝑔𝑟+57,5 𝑔𝑟) - (45,09 𝑔𝑟+41,3 𝑔𝑟) x 100 %= 11,784 %
(𝑊3−𝑊1)
2 2
(𝑊2−𝑊3) (60,0𝑔𝑟−61,3𝑔𝑟) (57,3𝑔𝑟−59,5𝑔𝑟)
4.Wc4=
(𝑊3−𝑊1)
x100 %=
(57,3𝑔𝑟−59,5𝑔𝑟 )
− (38,7𝑔𝑟−47,3𝑔𝑟 )
x100 %=14,610%
(𝑊2−𝑊3) (74,7𝑔𝑟−60.9𝑔𝑟) (70,8𝑔𝑟−57,5𝑔𝑟 )
5.Wc5=
(𝑊3−𝑊1)
x100 % =
(70,8𝑔𝑟−57,5𝑔𝑟 )
− (49,89𝑔𝑟−38,9𝑔𝑟 )
x100% = 18,433 %
(𝑊2−𝑊3) (77,4𝑔𝑟−68,9𝑔𝑟) (72,2𝑔𝑟−65𝑔𝑟 )
5.Wc6=
(𝑊3−𝑊1)
x100 % =
(72,2𝑔𝑟−65𝑔𝑟 )
− (46,4 𝑔𝑟−45,4𝑔𝑟 )
x100% = 20,044 %

 Berat volume kering (d)

(𝑡1) (1,784 𝑔𝑟/𝑐𝑚3)


1. d1 = = = 0,252 gr/cm3
(1+𝑤𝑐1) (1+6,081 %)
(𝑡2) (1,880𝑔𝑟/𝑐𝑚3)
2. d2= = = 1,727 gr/cm3
(1+𝑤𝑐2) (1+8,856 %)
(𝑡3) (1,953𝑔𝑟/𝑐𝑚3)
3. d3 = = = 1,747 gr/cm3
(1+𝑤𝑐3) (1+11,781 %)
(𝑡4) (2,022 𝑔𝑟/𝑐𝑚3)
4. d4 = = = 1,7642 gr/cm3
(1+𝑤𝑐4) (1+14,610%)
(𝑡5) (2,070 𝑔𝑟/𝑐𝑚3)
5. d5 = = = 1,748 gr/cm3
(1+𝑤𝑐5) (1+18,433 %)
(𝑡6) (2,038 𝑔𝑟/𝑐𝑚3)
6. d6= = = 1,698 gr/cm3
(1+𝑤𝑐6) (1+20.044 %)

 Menentukan dzav

(Gs x w ) (2,76 𝑥 1𝑔𝑟/𝑐𝑚3)


dzav 1 = = = 1,844 gr/cm3
(1+𝑤𝑐 𝑥 𝐺𝑠) (1+18% 𝑥 2,76)
(Gs x w ) (2,76 𝑥 1𝑔𝑟/𝑐𝑚3)
dzav 2 = = = 1,778 gr/cm3
(1+𝑤𝑐 𝑥 𝐺𝑠) (1+20% 𝑥 2,76)

7
(Gs x w ) (2,76 𝑥 1𝑔𝑟/𝑐𝑚3)
dzav 3 = = = 1,688 gr/cm3
(1+𝑤𝑐 𝑥 𝐺𝑠) (1+23% 𝑥 2,76)
(Gs x w ) (2,76 𝑥 1𝑔𝑟/𝑐𝑚3)
dzav 4 = = = 1,633 gr/cm3
(1+𝑤𝑐 𝑥 𝐺𝑠) (1+25% 𝑥 2,76)
(Gs x w ) (2,76 𝑥 1𝑔𝑟/𝑐𝑚3)
dzav 5 = = = 1,581 gr/cm3
(1+𝑤𝑐 𝑥 𝐺𝑠) (1+27% 𝑥 2,76)
(Gs x w ) (2,76 𝑥 1𝑔𝑟/𝑐𝑚3)
dzav 6 = = = 1,510 gr/cm3
(1+𝑤𝑐 𝑥 𝐺𝑠) (1+30% 𝑥 2,76)

8
C. TABEL

Test No 1 2 3 4 5 6
No
36 39 40 42 44 46
Cawan
Berat Cawan,
gr 43.300 42.450 43.150 43.000 44.350 45.900
W1
Berat Cawan + Tanah Basah, W2 gr 59.000 57.200 63.550 60.650 67.800 73.150
Berat Cawan + Tanah Kering,
gr 58.100 56.000 61.400 58.400 64.150 68.600
W3

3325.0 3325.0 3325.0 3325.0 3325.0 3325.0


Berat mold, W4 gr
00 00 00 00 00 00
Berat mold + tanah 5010.0 5101.0 5170.0 5235.0 5280.0 5250.0
gr
basah, W5 00 00 00 00 00 00
Berat tanah basah, W5- 1685.0 1776.0 1845.0 1910.0 1955.0 1925.0
gr
W4 00 00 00 00 00 00
944.49 944.49 944.49 944.49 944.49 944.49
Volume mold, V cm3
0 0 0 0 0 0
Berat volume tanah, =(W5- gr/c
1.784 1.880 1.953 2.022 2.070 2.038
W4)/V m3
Kadar air, W=(W2-W3)/(W3-
% 6.081 8.856 11.781 14.610 18.434 20.044
W1)x100%
gr/c
Berat volume kering, d=/(1+W) 1.682 1.727 1.748 1.764 1.748 1.698
m3
W, untuk menentukan
% 18.000 20.000 23.000 25.000 27.000 30.000
ZAV
gr/c
Zero Air Void, ZAV=(Gsxw)/(1+WxGs) 1.844 1.778 1.688 1.633 1.581 1.510
m3

GRAFIK STANDART PROCTOR TEST


2.10
Berat Volume Kering, d (gr/cm3)

dMA ZAV
1.90
X

1.70
Wo
pt

1.50
5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0
Kadar Air, W (%)

Berat volume kering maksimum, dry max : 1.760 gr/cm3


Kadar air optimum, Wopt : 14.65 %
Spesific gravity, Gs : 2.760 gr/cc

9
10

Anda mungkin juga menyukai