Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BETON

MIX DESIGN BETON


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teknologi Dan Praktikum Beton
Semester Gasal

Disusun Oleh
Kelompok 8 :
AMIRUDIN KHOIRUR ROHMAN 17 050 534 010
SALDI SYAHRUL GUNAWAN 17 050 534 016
M. YOGA PUJO ARIFIN 17 050 534 019
MUHAMMAD AFRIZAL LAZUARDI 17 050 534 037
ADITYA IRMA SETYA PUTRI 17 050 534 039

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A. Tujuan

Untuk menemukan banyaknya perbandingan material beton guna mendapatkan mutu beton
sesuai dengan pemerintaan perencana.

B. Landasan teori
Mix design dapat diartikan sebagai proses merancang dan memilih bahan yang cocok
danmenentukan proporsi relatif dengan tujuan memproduksi beton dengan kekuatan tertentu, daya
tahan tertentu dengan biaya paling ekonomis.

C. Alat-alat yang digunakan


a) Neraca sedang
b) Wadah tempat mengaduk beton
c) Gelas ukur
d) Sekop
e) Silinder ∅ 10 cm
f) Batang baja

D. Bahan yang digunakan


a) Kerikil
b) Pasir
c) Portland cement
d) Air

E. Prosedur Percobaan
a) Siapkan bahan-bahan yang telah tercantum diatas.
b) Campurkan bahan-bahan tersebut kedalam wadah pengadukan.
c) Aduk campuran tersebut hingga tercampur merata.
d) Kemudian siapkan tiga silinder berukuran ∅ 10 cm yang telah dilumuri oli bagian
dalamnya.
e) Setalah campuran tercampur merata, masukanlah campuran beton tersebut kedalam
silinder satu per satu. Sambal mengisi silinder rojoklah campuran beton hingga benar-
benar padat tanpa rongga.
f) Setelah semua silinder terisi penuh, simpanlah silinder tersebut ditempat teduh hingga
beton mengeras selama 24 jam.
g) Diamkan silinder beton selama 7 hari dan ambil satu silinder untuk diuji kuat tekannya.
h) Setelah itu, tunggu silinder beton selama 28 hari kemudian uji kuat tekannya.

F. Ketentuan dari perencana

a) Mutu beton K 175 pada umur 28 hari dengan cacat maksimum 5%


b) Semen yang digunakan semen Gresik S 550 / type 1
c) Ukuran diameter maksimum kerikil = 40 mm
d) Tinggi slump yang di syaratkan = 75 - 150 mm
e) Standart Deviasi ditetapkan = 58 kg/cm2
f) Pasir termasuk dalam zone = zona 2
g) Dari analisa ayakan campuran pasir dengan kerikil adalah :

G. Hasil test agregat

Sifat agregat Pasir Kerikil


Berat jenis SSD 2,818489 7,8125

Berat per volume 1,7 1,4

Penyerapan 2,81285231 7,75

Kadar air - -

H. Percobaan Mix Design beton metode DOE

No. Uraian Tabel/grafik Nilai


2
1. Kuat tekan karakteristik Ditetapkan 175 kg/cm pada 28 hari, cacat 5%
2. Standart deviasi Ditetapkan 58 kg/cm2
3. Nilai tambah - 1,64x58 = 13,12 kg/cm2
4. Kekuatan hendak dicapai - 175x13,12 = 188,12 kg/cm2
5. Jenis semen Ditetapkan Semen normal S550
6. Jenis agregat halus Alami/buatan Alami
7. Jenis agregat kasar Alami/buatan Buatan (batu pecah)
8. Faktor air semen bebas Tabel 5.2/G.5.2 32 dan 45
9. Faktor air semen maksimal PBI 71 0,60
PBI tabel 4.3. nilai
slump untuk
10. Slump Slump 3,7 cm
berbagai
pekerjaan

Ukuran maksimal agregat Ditetapkan 40 mm


11.
12. Kadar air bebas Tabel 5.5 205 kg/m3
13. Kadar semen 11:7/11:8 205:10,6 = 342 kg/m3
PBI tabel 4.2
Jumlah semen
14. Kadar semen minimal minimum dan 275 kg/m3
nilai fas
maksimum.
PBI 71 tabel 4.2
jumlah semen
15. FAS yang disesuaikan minimum dan -
nilai fas
maksimum
Praktikum 7:
percobaan
16. Susunan butiran halus Sesuai butiran zone 2
Analisa ayakan
pasir
17. Presentase bahan <4,8 mm Zone 40 %
18. Berat jenis SSD Pasir+kerikil Grafik 5.6 2,90745
19. Berat jenis beton Grafik 5.5 2205 kg/m3
20. Kadar agregat gabungan 19-12-11 1658 kg/m3
21. Kadar agregat halus - 40% x 1658 = 663,2 kg/m3
22. Kadar agregat kasar - 60% x 1658 + 991,8 kg/m3
Semen Air Pasir Kerikil
banyaknya bahan
( kg ) ( kg atau l ) ( kg ) ( kg )
Tiap 1 m3 asli 342 205 663,2 994,8
Tiap 1 m3 adukan 1 0,5 1.94 2.9

I. PERHITUNGAN
a. Perhitungan kebutuhan bahan untuk campuran beton
Kebutuhan bahan untuk 1 m3 campuran beton dari mix design :
Portland cement = 342 kg
Pasir = 663,2 kg
Kerikil = 994,8 kg
Air = 205 liter
Volume Cetakan :
3 silinder dengan ukuran =
Diameter = 10 cm ; Tinggi = 20 cm
= 3 x 3,14 x 10 x 20
= 1,884 cm3
= 0,001884 m3
b. Kebutuhan bahan untuk keadaan asli uji, tiap 1 m3 adalah :
Portland cement = 342 kg x 0,001884 cm3 = 0,64 kg/cm3
Pasir = 663,2 kg x 0,001884 cm3 = 1,25 kg/cm3
Kerikil = 994,8 kg x 0,001884 cm3 = 1,87 kg/cm3
Air = 205 liter x 0,001884 cm3 = 0,39 liter/cm3
c. Kebutuhan bahan untuk keadaan asli uji, penambahan 10 % adalah :
Portland cement = 0,64 cm3 + (0,64 cm3 x 10%) = 0,704 kg/cm3
Pasir = 1,25 cm3+ (1,25 cm3x 10%) = 1,38 kg/cm3
Kerikil = 1,87 cm3+ (1,87 cm3x 10%) = 2,06 kg/cm3
Air = 0,39 cm3+ (0,39 cm3x 10%) = 1,067 kg/cm3
d. Jadi Kebutuhan bahan untuk keadaan asli uji adalah :
Portland cement = 1,76 kg/cm3
Pasir = 3,43 kg/cm3
Kerikil = 5,16 kg/cm3
Air = 1,067 liter/cm3
J. HASIL

Benda uji Diameter Tinggi Luas Alas ( π x r x r )

Benda uji 1 Silinder 100 mm 200 mm 7.850 mm2


(7 hari)

Benda Uji 2 & 3 100 mm 200 mm 7.850 mm2


Silinder (28 hari)

Benda Uji P hancur (N) Luas Alas Fc’= hancur (N) : Luas Alas
Benda Uji 1 52.000 N 7.850 mm2 6,62 Mpa
Benda Uji 2 61.000 N 7.850 mm2 7,77 Mpa
10,255 Mpa
Benda Uji 3 100.000 N 7.850 mm2 12,74 Mpa
Konversi Fc’ ke mutu beton K-175 (dibagi dengan 0,083):

𝑘𝑔⁄
Benda Uji 1 = 6,62 Mpa : 0,083 = 79,76 𝑐𝑚2

𝑘𝑔⁄
Benda Uji 2 & 3 = 7,77 Mpa + 12,74 : 0,083 =123,55 𝑐𝑚2

KUAT TEKAN PADA BETON SETELAH 28 HARI


140

120

100
Satuan (Kg/cm2)

80

60

40

20

0
0 5 10 15 20 25 30

Hari ke-

K. Kesimpulan

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan kami untuk membuat silinder
beton dengan K-175 pada 28 hari sudah tercapai. Namun, untuk mencapai nilai tambah beton
yang kami targetkan mencapai 248,4 kg/cm2 belum tercapai karena pada 28 hari mutu beton
pailing tinggi hanya mecapai 222,53 kg/cm2. Akan tetapi jenis campuran beton tersebut masih
dalam kategori baik menurut standart deviasi yang dimuat pada SNI 03.2847 pasal 7.3.1. Hal
itu, mungkin dikarenakan kesalahan dalam pengadukan campuran beton, dikarenakan
pengadukan beton masih dilakukan dengan cara manual, jeda setelah pengadukan hingga
dimasukkan kedalam silinder terlalu lama sehingga ada indikasi pengeringan lebih cepat, selain
itu pengambillan benda uji beton pada saat hari ke 28 terlambat, dan pada saat akan diuji kuat
tekan benda uji belum kering 100%.

L. Lampiran

A. Langkah Kerja.

NO GAMBAR KETERANGAN

1. Mencampurkan semua bahan


hingga rata.

Memasukkan hasil campuran ke


2.
dalam tabung silinder.
Dikeringkan selama 24 jam dan
direndam selama 7 hari hingga 28
3. hari.

Menguji kuat tekan beton pada


4.
minggu ke-7 denan beda uji
pertama.

Menguji kuat tekan beton pada


minggu ke-28 dengan benda uji
5.
kedua.
Menguji kuat tekan beton pada
6.
minggu ke-8 dengan benda uji
ketiga

Hasil dari uji kuat tekan beton.


7
Tabel 4.1. Mutu pelaksanaan diukur dengan standart deviasi.

Isi pekerjaan Standart deviasi s ( kg/cm2)

Sebutan Jumlah beton Baik sekali Baik Dapat diterima


( m3 )

Kecil <1000 45<s<55 55<s<65 65<s<85

Sedang 1000-3000 35<s<45 45<s<55 55<s<75

Besar >3000 25<s<35 35<s<45 45<s<65

Tabel 4.2.Jumlah semen minimum dan nilai fas maksimum.

Uraian Kegunaan Jumlah semen Nilai factor air semen


minimum per m3 maksimum
beton ( kg )

Beton didalam ruangan


bangunan :

a.Keadaan keliling non korosif


275 0,60
b.Keadaan keliling korosif
325 0,52
disebabkab oleh kondensasi atau
uap-uap korosif

Beton diluar ruang bangunan :

a.Tidak terlindung dari hujan dan 325 0,60


terik matahari langsung.

b.Terlindung dari hujan dan terik


275 0,60
matahari

Beton yang masuk kedalam


tanah :

a.Mengalami keadaan basah dan


kering berganti-ganti
325 0,55
b.Mendapat pengaruh sulfat alkali
dari tanah atau air tanah
375 0,52
Beton yang kontinyu
berhubungan dengan air :

a.Air tawar

b.Air laut 275 0,57

375 0,52

Tabel 4.3. Nilai slump untuk berbagai-bagi pekerjaan beton

Uraian Slump ( cm )

Minimum Maksimum

Dinding, pelat pondasi dan pondasi telapak 5,0 12,5


bertulang

Pondasi telapak tidak bertulang, kaison dan


2,5 9,0
konstruksi dibawah tanah

Pelat , balok, kolom dan dinding 7,5 15,0

Pengerasan jalan 5,0 7,5

Pembetonan massal 2,5 7,5

Tabel 5.2.Perkiraan Kekuatan Tekan (N/mm2) dengan factor air semen 0,50 dan jenis semen dan
agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia.
Jenis Semen Jenis Agregat Kasar Kekuatan Tekan N/mm2

3 7 28 91

Portland Cement S 550 Alami(Koral=Uncrused) 20 28 40 46

Batu Pecah (Crused) 23 32 45 53

Portland Cement S475 Alami(Koral=Uncrused) 13 19 31 42

Batu Pecah (Crused)

Tabel 5.5.Perkiraan kadar air bebas(Kg/m3) yang dibutuhkan untuk beberapa tingkat
kemudahan pengerjaan adukan beton.

Ukuran Jenis Agregat Slump (mm)


besar butir
0 - 10 10-30 30-60 60-180
agregat
maksimum

10 mm Alami 150 180 205 225

Batu pecah 180 205 230 250

20 mm Alami 135 160 180 190

Batu Pecah 170 190 210 225

40 mm Alami 115 140 160 175

Batu Pecah 155 175 190 205


Grafik.5.2.
Grafik 5.6
Grafik.5.6

Anda mungkin juga menyukai