Kekuatan beton rata rata pada mix design ini di targetkan kekuatan yang hendak di capai adalah
beton dengan kekuatan 30 mpa
Penentuan nilai w/c : dari grafik yang ada dan penggunaan agregat yang ada. Dihasilkan kadar
air semen bebas adalah 0,48.
Jenis semen : pada campuran beton kuat tekan ini di gunakan semen originaly portland semen
Jenis agregat :
Agregat kasar : batu kerikil
Agregat halus : pasir alami
Penentuan nilai slump : ditetapkan nilai slump 75-150 mm
Ukuran agregat maksimum : di tetapkan sebesar 20 mm
Penentuan kadar air bebas :
Data :
Slump rencana : 75 – 150 mm
Ukuran aggregat maksimal : 20 mm
Agregat kasar adalah pecah dan agregat halus adalah alami :
Slump 0 – 10 10 – 30 30 – 60 60 – 100
Ukuran Tipe agregat
agregat
maks.
10 Tak pecah 150 180 205 225
Pecah 180 205 230 250
20 Tak pecah 135 160 160 195
Pecah 170 190 190 225
30 Tak pecah 115 140 160 175
Pecah 155 175 190 205
Dari proporsi campuran yang di hasilkan, dapat di tabelkan sehingga beton dengan berat jenis di bawah
1900 kg/m3 dapat di kontrol :
Dalam perencanaan beton ringan ini di rencanakan dengan mereduksi semen dengan fly ash sebesar
50% dan abu sekam sebesar 20 %, mensubtitusi agrekat kasar dengan batu apung 75% dan styrofoam
8%.
semen
semen yang di butuhkan sebagai berikut :
fly ash = 325 x 50 % = 162,5 kg/m3
abu sekam = 325 x 20 % = 65 kg/m3
semen = 325 – 162,5 – 65 = 97,5 kg/m3
agregat kasar
batu apung = 568,74 x 75 % = 426,55
styrofoam = 568,74 x 8 % = 45,499
kerikil = 568,74 – 426,55 – 45,499 = 96,691
volume silinder :
v = ∏ x r2 x t
= 0,0053 m3
Masalah yang diangkat oleh penulis pada penelitian ini adalah penentuan rancangan campuran yang
tepat dan penggunaan bahan yang minimum semen untuk membuat beton ringan, berupa 1 benda uji
berbentuk silinder dengan menggunakan abu sekam dan fly ash sebagai pengganti semen, sedangkan
agregat kasar berupa batu apung dan Styrofoam , agar mencapai f’c yang disyaratkan pada umur 28 hari
sebesar 30 MPa.
Beton ringan berserat pada penelitian ini menggunakan material penyusun yang ramah lingkungan dan
mudah ditemukan khususnya di Provinsi Bali. Beton ringan berserat pada penelitian ini menggunakan
serat alami, yaitu Serat Bagu yang dapat ditemukan dengan mudah di daerah Sukawati, Gianyar. Serat
bagu yang ditambahkan berukuran memiliki diameter berkisar antara 0,2-0,3 mm dengan panjang serat
± 20 mm. Selain itu, untuk mendapatkan beton ringan maka agregat kasar yang digunakan berupa batu
apung. Batu apung pada penelitian ini terlebih dahulu dilapisi dengan cairan epoksi untuk mencegah
penyerapan air oleh batu apung, sehingga kuat tekan meningkat.