Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

Volume 6, No 1, Februari 2017


Tersedia Online: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpensil

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO VISUAL UNTUK


MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN

Anggi Aris Rinaldi1, Daryati2, Riyan Arthur3


1
Alumni PTB FT UNJ, anggiarisrinaldi.nr12@gmail.com
2
Dosen PTB FT UNJ, daryati_sr@unj.ac.id
3
Dosen PTB FT UNJ, arthur@unj.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran media pembelajaran berbasis audio
visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran konstruksi bangunan pada
siswa kelas X TGB di SMK Negeri 56 Jakarta. Penelitian berlangsung dari November 2016
sampai dengan Januari 2017.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan bentuk
penelitian nonequivalent control group design, yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu populasi
yang telah dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok kelas eksperimen diberikan perlakuan media
audio visual sedangkan untuk kelas kontrol diberi perlakuan media konvensional, selain itu
media pembelajaran yang dibuat divalidasi terlebih dahulu oleh beberapa ahli untuk
mendapatkan kelayakan uji coba. Selanjutnya uji coba dilakukan pada peserta didik kelas X
bidang keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 56 Jakarta yang berjumlah 56
siswa. Analisis data menggunakan uji-t dua pihak sample independen melalui program aplikasi
SPSS 23.
Hasil penelitian ini adalah: Berdasarkan nilai hasil belajar yang diperoleh, pada kelas
eksperimen rata-rata nilai pre-test sebesar 55,79 dan terjadi peningkatan yang signifikan di hasil
post-test dimana pada kelas eskperimen mendapatkan nilai rata-rata sebesar 89,54. Sedangkan
untuk kelas kontrol rata-rata nilai pre-test yang diperoleh sebesar 62,39 dan pada saat post-test
memperoleh nilai rata-rata sebesar 82,61. Kelas eksperimen memperoleh selisih rerata hasil
belajar (pre-test & post-test) ilmu bahan bangunan sebesar 33,75 dan peningkatan yang terjadi
sekitar 16,88%. Sedangkan pada kelas kontrol, selisih rerata hasil belajar (pre-test & post-test)
ilmu bahan bangunan sebesar 20,22 dan peningkatan yang terjadi sebesar 10,11%. Maka hal
tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan media audio visual turut berperan dalam
peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen. Maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh positif terhadap penggunaan media audio visual dalam meningkatkan hasil
belajar dalam mata pelajaran konstruksi bangunan pada siswa kelas X TGB di SMK Negeri 56
Jakarta.
Kata kunci: Media Pembelajaran, Media Berbasis Audio Visual, Konstruksi Bangunan

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil


p-ISSN: 2301-8437
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

USE OF AUDIO-VISUAL MEDIA BASED LEARNING FOR BUILDING


CONSTRUCTION SUBJECTS

Anggi Aris Rinaldi1, Daryati2, Riyan Arthur3


1
Alumni of PTB FT UNJ, anggiarisrinaldi.nr12@gmail.com
2
Lecturer of PTB FT UNJ, daryati_sr@unj.ac.id
3
Lecturer of PTB FT UNJ, arthur@unj.ac.id
Abstract
This study aim to determine the role of audio visual media based learning to improve student learning
outcomes in building construction subjects in class X TGB in SMK Negeri 56 Jakarta. Research lasted from
November 2016 until January 2017.
This research using experimental methods to form nonequivalent control group design study, the research
carried out in a population that has been divided into two groups. Group 1 called experiment class will be
treatment by the audio visual media and group 2 called control class will be treatment by the conventional
media, in addition to the media that were made are validated in advance by some expert to get feasibility trial.
Further trials conducted on student of class X TGB at SMK Negeri 56 Jakarta totaling 56 student. The
data analysis using t-test two parties independent sample through an application program SPSS 23.
The result of this research are: Based on the study result obtained, the experiment class average pre-test
score of 55,79 and get a significant increase in post-test result in which class experiment get the average value of
89,54. And for the control class average pre-test score of 62,39 and get a increase in the post-test average value
of 82,61. the experiment class gained a mean difference of learning outcomes (pre-test and post-test) the building
material subject amounted to 33,75 and the improvement that occured around 16,88%. While in the control
class the mean difference in learning outcomes (pre-test and post-test) the building material subject amounted to
20,22 and the improvement that occured at 10,11%. Then it indicates that the use of audio visual media play
role in improving student learning outcomes in the experiment class. It can be concluded that there is a positive
effect on the use of audio visual media in improving learning outcomes in bulding construction subject in class X
TGB SMK Negeri 56 Jakarta.
Keywords: Media Learning, Audio Visual Media Based Learning, Building Construction Subjects

Pendahuluan

Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya


teknologi informasi dan komunikasi banyak
Perkembangan teknologi pendidikan menawarkan berbagai kemudahan-
tidak dapat dilepaskan dengan kemudahan dalam pembelajaran, yang
perkembangan teknologi pada umumnya. memungkinkan terjadinya pergeseran
Berbagai perangkat pendidikan dan sarana orientasi pembelajaran dari proses penyajian
pendidikan yang modern turut mendukung berbagai pengetahuan menjadi proses
optimalisasi proses pembelajaran, baik di bimbingan dalam melakukan eksplorasi
tingkat sekolah maupun dalam kehidupan individual terhadap ilmu pengetahuan. Di
sehari-hari. samping itu juga sangat dimungkinkan
perubahan paradigma dari filosofi
pembelajaran berpusat kepada guru (teachers

2 − Volume 6, Nomor 1, Februari 2017


Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

centered) menjadi pembelajaran berpusat Selama ini pembelajaran mata


kepada siswa (student centered). pelajaran ilmu konstruksi bangunan
Dalam proses pembelajaran, menggunakan media pembelajaran yang
pengembangan materi atau bahan ajar dapat sederhana yang membuat siswa menjadi
melalui berbagai cara, salah satunya adalah kurang termotivasi dan merasakan
pengembangan bahan ajar dengan kejenuhan ketika proses pembelajaran
optimalisasi media. Media yang digunakan dilakukan. Untuk itu perlu adanya
untuk memperlancar komunikasi dalam perubahan di dalam penggunaan media
proses pembelajaran sering diistilahkan guna meningkatkan hasil belajar.
media pembelajaran. Salah satu media yang Salah satu materi mata pelajaran
digunakan dalam pembelajaran dan diyakini konstruksi bangunan adalah batu bata,
dapat lebih menggairahkan animo siswa pengoptimalan media audio visual untuk
dalam proses pembelajaran di kelas adalah materi pelajaran batu bata tentu selain
media Audio Visual. meningkatkan animo siswa ketika proses
Media audio visual merupakan salah pembelajaran di kelas juga diyakini akan
satu saran alternatif dalam mengoptimalkan meningkatkan hasil belajar siswa terhadap
proses pembelajaran, dikarenakan beberapa materi pelajaran batu bata ini. Pada mata
aspek antara lain mudah dikemas dalam pelajaran konstruksi bangunan di SMK
proses pembelajaran, lebih menarik untuk negeri 56 Jakarta kompetensi dasar yang
pembelajaran, dan dapat diedit setiap saat. digunakan untuk 2 semester adalah 12 KD,
Terkait dengan media pembelajaran tetapi peneliti hanya mengambil 1 KD
yang akan digunakan dengan materi yang mengenai batu bata. Penentuan KD yang
akan diajarkan guru, salah satu mata akan di teliti berdasarkan hasil observasi
pelajaran di SMK untuk program keahlian pendahuluan yang dilakukan.
gambar bangunan adalah Konstruksi Berdasarkan uraian di atas, maka
Bangunan yang merupakan mata pelajaran penulis tertarik untuk melakukan penelitian
kejuruan yang wajib diajarkan kepada siswa. yang berjudul: “Penggunaan Media
Mata pelajaran Konstruksi Bangunan berisi Pembelajaran Berbasis Audio Visual Untuk
tentang bagaimana mendata, mendesain, Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan”.
melaksanakan dan memelihara suatu
bangunan. Intinya adalah mencari tahu Tujuan Penelitian
bagaimana cara membangun dengan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
mudah, kuat, murah, kualitas bagus dan
1. Untuk mengetahui pengaruh media
tahan lama.
pembelajaran berbasis audio visual
Hasil observasi pendahuluan yang
terhadap hasil belajar siswa kelas X
dilakukan penulis di SMKN 56 Jakarta pada
TGB 1 dan 2 SMK negeri 56 Jakarta
bulan Agustus 2016 menunjukkan bahwa
materi Batu Bata.
nilai hasil belajar pada kelas X TGB tahun
2. Media pembelajaran berbasis audio
ajaran 2016/2017 pada sub materi batu bata
visual dapat membantu peserta didik
menunjukan dari 56 siswa terdapat 42 siswa
dalam memahami materi pembelajaran
yang telah memenuhi kriteria ketuntasan
batu bata dalam mata pelajaran
minimal (KKM), sedangkan 14 siswa
konstruksi bangunan.
lainnya belum memenuhi KKM. Bagi guru
mata pelajaran hal ini dirasa kurang
memuaskan mengingat guru menginginkan Manfaat Penelitian
seluruh siswa memenuhi KKM yang di Manfaat penelitian ini dapat
tetapkan. Kriteria Ketuntasan Minimum dibedakan menjadi dua yaitu Manfaat secara
(KKM) yang ditetapkan disekolah adalah teoritis dan Manfaat praktis:
75.

Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual ... − 3


Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

a. Manfaat Teoretis 2. Instrumen penilaian berupa soal pilihan


Manfaat teoretis dalam penelitian ganda dengan materi soal batu bata.
ini yaitu sebagai suatu karya ilmiah, hasil 3. Instrumen penilaian hanya mengukur
dari penelitian ini nantinya diharapkan kemampuan ranah kognitif siswa pada
bisa memberikan kontribusi pada materi batu bata.
pendidik, peserta didik dan masyarakat 4. KD yang akan dibahas dalam penelitian
pada umumnya serta diharapkan bisa ini berkaitan dengan materi Batu Bata.
memberikan konstribusi yang baik pula
bagi perkembangan ilmu pengetahuan Metode Penelitian
khususnya mengenai penggunaan media
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
audio visual dalam mata pelajaran
dan pengembangan (Research and
konstruksi bangunan kelas X Teknik
Development). Menurut Sugiyono (2011)
Gambar Bangunan SMK Negeri 56
“penelitian dan pengembangan adalah
Jakarta.
metode penelitian yang digunakan untuk
b. Manfaat Praktis
menghasilkan produk tertentu, dan menguji
Manfaat praktis yang dapat
keefektifan produk tersebut”.
diambil dari penelitian ini, yaitu:
Metode yang digunakan dalam
1. Dapat mempermudah pemahaman
penelitian ini adalah metode eksperimen.
siswa mengenai materi mata
Pada metode ini, pengajar memberikan
pelajaran konstruksi bangunan.
perlakuan pembelajaran secara langsung
2. Dapat membantu siswa untuk
kepada sampel penelitian yaitu dengan
memvisualisasikan hal-hal yang
memberikan pembelajaran menggunakan
sekiranya masih abstrak dalam
media audio visual pada kelas eksperimen
materi mata pelajaran ilmu bahan
dan pembelajaran tanpa menggunakan
bangunan.
media audio visual (konvensional) pada
3. Sebagai pelengkap media presentasi
kelas kontrol.
pembelajaran konstruksi bangunan.
4. Diharapkan dapat digunakan sebagai Tabel 1. Desain Eksperimen
acuan pengembangan media audio
visual dalam mata pelajaran ilmu Kelompok Pre-test Perilaku Post-test
bahan bangunan guna meminimalisir Eksperimen Y1 X1 Y2
kejenuhan dan kebosanan serta Kontrol Y1 X2 Y2
menjauhkan kesan monoton dalam Keterangan:
proses pembelajaran konvensional Eksperimen : Kelompok Kelas
di dalam kelas yang mengakibatkan Eksperimen (kelas yang
motivasi belajar siswa menjadi menggunakan media audio
berkurang untuk memahami materi visual)
yang disajikan oleh guru. Kontrol : Kelompok kelas Kontrol
(kelas yang menggunakan
Pembatasan Masalah media konvensional)
Berdasarkan identifikasi masalah, X1 : Pembelajaran dengan media
didapati masalah yang ada sangatlah luas dan audio visual
beragam sehingga agar penelitian lebih X2 : Pembelajaran dengan media
terfokus dan tidak meluas dari pembahasan konvensional
yang dimaksud, peneliti membatasinya pada Y1 : Nilai pre-test
ruang lingkup penelitian yaitu: Y2 : Nilai post-test
1. Penggunaan media pembelajaran
berbasis audio visual untuk mata Pembahasan Penelitian
pelajaran konstruksi bangunan pada Tujuan penelitian ini adalah untuk
materi batu bata di SMKN 56 Jakarta. mengetahui peran media audio visual dalam
4 − Volume 6, Nomor 1, Februari 2017
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata sebanyak 15 soal. Kompetensi dasar yang
pelajaran konstruksi bangunan. Subjek diuji pada tes adalah KD 3.2 Menerapkan
penelitian ini berjumlah 56 siswa yang spesifikasi dan karakteristik batu bata,
dibagi menjadi dua kelompok yaitu beton, keramik, dan genting untuk
kelompok kelas eskperimen (28 siswa) dan konstruksi bangunan dan KD 4.2 mengelola
kelompok kelas kontrol (28 siswa). Sebelum spesifikasi dan karakteristik batu bata,
melakukan uji coba lapangan terlebih dulu beton, keramik, dan genting untuk
peneliti melakukan evaluasi terhadap konstruksi bangunan. Berdasarkan nilai
beberapa ahli untuk mengetahui kelayakan hasil belajar yang diperoleh, maka kelas
media yang akan diujicobakan. Pada tahap eksperimen memperoleh selisih rerata hasil
evaluasi dilakukan penilaian media yang belajar (pre-test & post-test) konstruksi
dibuat oleh beberapa ahli diantaranya 2 bangunan sebesar 33,75 dan peningkatan
orang ahli materi yaitu Ibu Dr. Gina yang terjadi sekitar 16,88%. Sedangkan pada
Bachtiar, MT (Dosen Jurusan Teknik Sipil kelas kontrol, selisih rerata hasil belajar (pre-
UNJ) dan Bapak Drs. Sudarmanto (Guru test & post-test) konstruksi bangunan sebesar
SMK Negeri 56 Jakarta) serta 1 orang ahli 20,22 dan peningkatan yang terjadi sebesar
media yaitu Bapak Cecep Kustandi, M.pd 10,11%. Maka dapat disimpulkan bahwa
(Dosen Teknologi Pendidikan UNJ). rerata hasil belajar konstruksi bangunan
Penilaian dari ahli tersebut bertujuan untuk kelas eksperimen mengalami peningkatan
mengetahui kelayakan media yang telah lebih baik dibandingkan dengan kelas
dibuat, penilaian oleh para ahli diperoleh kontrol. Hal tersebut sesuai dengan manfaat
sebagai berikut: (1) Validasi oleh ahli materi media oleh, Dale dalam Azhar Arsyad
1 menyatakan baik dengan presentase 71%; (2010) dikatakan bahwa: (1) Media
(2) Validasi oleh ahli materi II menyatakan pembelajaran dapat memperjelas pesan dan
baik dengan presentase 78%; (3) Validasi informasi sehingga mamperlancar dan
oleh ahli media menyatakan sangat baik meningkatkan proses belajar dan hasil
dengan presentase 86%. Sehingga dapat belajar; (2) Meningkatkan dan mengarahkan
disimpulkan bahwa media audio visual ilmu perhatian anak sehingga menimbulkan
bahan bangunan dari segi materi dan media motivasi belajar; (3) Mengatasi keterbatasan
layak dan baik untuk digunakan dalam indera, ruang dan waktu, (4) Memberikan
proses pembelajaran. kesamaan pengalaman dan memungkinkan
Setelah dilakukan penilaian kualitas terjadinya interaksi langsung (Arsyad, 2014).
media, selanjutnya dilakukan uji coba Hasil kajian ini juga ditunjang oleh
lapangan. Adapun sekolah yang menjadi penelitian dari Sapto Haryoko (2009),
tempat penelitian peneliti adalah SMK Efektifitas Pemanfaatan Media Audio
Negeri 56 Jakarta, uji coba dilakukan pada Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi
kelas X (TGB 1&2). Peserta didik pada Model Pembelajaran. Desain penelitian
kelas eksperimen yang menggunakan media yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
berbasis audio visual dengan metode the pre-test – post-test – control group design.
ceramah dan penugasan lebih memberikan Hasil penelitian menunjukan bahwa kelas
respon positif berupa keaktifan bertanya, teknik jaringan komputer yang diajarkan
dan lebih aktif dalam menjawab evaluasi menggunakan media audio visual lebih
soal pada media. Hal ini tidak diikuti peserta tinggi skornya jika dibandingkan dengan
didik pada kelas kontrol yeng menggunakan kelas kontrol (kelas teknik jaringan
media power point dengan metode ceramah, komputer dengan media konvensional).
yakni cenderung kurang memperhatikan Perbedaan penelitian Sapto haryoko dengan
penjelasan pada media penelitian ini diantaranya jenis mata
Setelah dilakukan uji coba, selanjutnya pelajaran yang diteliti berbeda dan objek
dilakukan pengukuran pada hasil belajar penelitian nya pun berbeda, desain
peserta didik melalui tes pilihan ganda penelitian yang digunakan dalam penelitian
Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual ... − 5
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

ini hanya menggunakan pre-test – post-test media yang digunakan adalah media
design. Namun hasil penelitian antara presentasi yang menggunakan konten
penelitian Sapto haryoko dengan penelitian animasi (audio visual) berbeda dengan
ini secara garis besar sama. media yang dibuat dalam penelitian ini
Widha Nur Agastya (2009), berupa video animasi. Desain penelitian
Pengembangan Media Audio Visual Materi yang digunakan adalah eksperimen dimana
Pokok Senyawa Hidrokarbon Bagi Siswa terdapat kelas eksperimen dan kontrol.
SMA Kelas X Semester 2 Berdasarkan
Standar Isi. Penilaian pengembangan media Keterbatasan Penelitian
audio visual dilakukan oleh 6 guru kimia
Walaupun penelitian ini telah
SMA/MA. Instrument penilaian berupa
dilakukan secara optimal untuk mengetahui
data kualitatif kemudian ditabulasi menjadi
hasil pencapaian akhir penelitian yang
data kuantitatif. Hasil penelitian
diharapkan, namun demikian penulis
menunjukan media audio visual yang
menyadari dalam penelitian ini ada suatu
dikembangkan mempunyai kualitas yang
keterbatasan yang sulit dihindari, adapun
baik (B) menurut penilaian 6 orang guru
keterbatasan dari penelitian ini antara lain:
kimia dengan skor 95,83 dari skor maksimal
1. Penelitian ini hanya mengambil 1 dari 12
120 dan presentase keidealan 79,83%.
KD saja, sehingga dibutuhkan penelitian
Dengan demikian layak digunakan sebagai
berkelanjutan untuk dapat benar-benar
alat bantu media pembelajaran audio visual.
mengetahui dampak penggunaan media
Perbedaan penelitian Widha dengan
pembelajaran berbasis audio visual yang
penelitian ini terdapat pada jenis media yang
akan diteliti.
dikembangkan, Widha mengembangkan
2. Pada saat melakukan validasi terhadap
media untuk mata pelajaran kimia
ahli media maupun materi peneliti tidak
sedangkan media yang dikembangkan dalam
mengsinkronisasikan media yang di
penelitian ini untuk mata pelajaran ilmu
validasi dengan soal evaluasinya sehingga
bahan bangunan, penelitian yang dilakukan
antara media dan soal evaluasinya kurang
oleh Widha secara garis besar dilakukan
sinkron.
hanya untuk mengetahui kelayakan
3. Diperlukan kemampuan tambahan bagi
medianya saja dan tidak di uji cobakan
guru untuk menyampaikan materi
kepada siswa. Sedangkan penelitian ini
dengan media audio visual ini sehingga
selain mengetahui kelayakan media yang
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
dibuat dan divalidasi oleh beberapa ahli,
juga di uji cobakan kepada siswa.
Muhammad Adib Kurniawan (2013), Kesimpulan
Penggunaan Media Presentasi Pembelajaran Hasil dari penelitian ini menunjukan
Berbasis Visualisasi Tiga Dimensi Terhadap bahwa penggunaan media pembelajaran
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran berbasis audio visual pada mata pelajaran
Konstruksi Bangunan Gedung. Metode konstruksi bangunan sub materi batu bata
penelitian yang digunakan adalah penelitian memberikan pengaruh terhadap hasil
eksperimen dimana subjek pada penelitian belajar. Hal ini dibuktikan pada proses
ini adalah siswa kelas XI TGB 1 (kelas pembelajaran di kelas. Hal tersebut
ekperimen) dan kelas XI TGB 2 (kelas didukung dengan perolehan selisih rerata
kontrol). Berdasarkan hasil penelitian hasil belajar (pre-test & post-test) pada kelas
diambil kesimpulan bahwa pembelajaran eksperimen sebesar 33,75 dan peningkatan
dengan menggunakan media presentasi yang terjadi sekitar 16,88%. Sedangkan pada
pembelajaran berbasis visualisasi tiga kelas kontrol, selisih rerata hasil belajar (pre-
dimensi dapat meningkatkan hasil belajar test & post-test) sebesar 20,22 dan
siswa serta dapat meningkatkan presentase peningkatan yang terjadi sekitar 10,11%.
ketuntasan belajar. Pada penelitian Adib Hal tersebut mengindikasikan bahwa

6 − Volume 6, Nomor 1, Februari 2017


Jurnal Pendidikan Teknik Sipil

penggunaan media audio visual turut Saran


berperan dalam peningkatan hasil belajar Berdasarkan hasil penelitian ini maka
siswa pada kelas eksperimen. Maka dapat peneliti mengajukan beberapa saran
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh diantaranya:
penggunaan media audio visual kompetensi 1. Guru juga perlu diberikan pelatihan
dasar batu bata untuk mata pelajaran pembuatan media pembelajaran
konstruksi bangunan terhadap hasil belajar berbasis teknologi agar memperluas
pada siswa kelas X TGB SMKN 56 Jakarta. wawasan.
2. Guru harus sering-sering meng-update
Implikasi pengetahuan tentang pengembangan
Berdasarkan hasil penelitian maka media pembelajaran.
tindak lanjut yang dapat diberikan 3. Guru perlu mempelajari kebutuhan
diantaranya: media pembelajaran pada setiap mata
1. Media pembelajaran berbasis audio pelajaran yang diampu.
visual yang dibuat akan lebih optimal jika 4. Guru harus bisa untuk memanfaatkan
guru sebagai pendidik meningkatkan teknologi terkini guna mengembangkan
inovasi yang terbaru sehingga kegiatan media pembelajaran.
pembelajaran menjadi bervariasi.
2. Media pembelajaran berbasis audio Daftar Pustaka
visual ini akan lebih bermanfaat jika
Arsyad, A. 2014. Media Pembelajaran Ed.rev.
digunakan oleh peserta didik dengan
Jakarta: Rajawali Pers.
dibimbing oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan, sehingga akan dapat Azhar, Arsyad. (2010). Media Pembelajaran.
mempermudah dalam memahami materi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
dan meningkatkan hasil belajar peserta Muhammad Adib kurniawan. (2013).
didik. Penggunaan Media Presentasi Pembelajaran
3. Pengembangan media audio visual ini Berbasis Visualisasi Tiga Dimensi
membutuhkan keterampilan serta waktu Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
yang lebih, agar media yang dihasilkan Pelajaran Konstruksi Bangunan Gedung.
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri
Pada proses pelaksanaannya media audio Semarang
visual ini akan lebih optimal digunakan
jika sarana komputer di sekolah dapat Sapto Haryoko. (2009). Efektifitas
digunakan pada mata pelajaran ilmu Pemanfaatan Media Audio Visual
bahan bangunan, agar peserta didik Sebagai Alternatif Optimalisasi Model
dapat mengakses media secara individu. Pembelajaran. Makassar: Universitas
Negeri Makassar.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Widha Nur Agastya. (2009). Pengembangan
Media Audio Visual Materi Pokok
Senyawa Hidrokarbon Bagi Siswa
SMA/MA Kelas X Semester 2
Berdasarkan Standar Isi. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga.

Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual ... − 7

Anda mungkin juga menyukai