Anda di halaman 1dari 14

COVER

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pratik Keterampilan Kayu. Praktik Keterampilan Kayu ini merupakan salah satu
matakuliah yang wajib ditempuh pada semester ini.

Dengan selesainya Laporan Praktik Keterampilan Kayu ini, tidak lepas dari bantuan banyak
pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Hasan Dani, M. T.


2. Bapak Choirul Umam Mujaddi, S.Pd., M.Pd.
3. Bapak Tohir S.T.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun
teknik penyajiannya. Oleh karena itu dengan hati terbuka penulis menerima saran yang
membangun dari para pembaca. Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis berharap
Laporan Praktik Keterampilan Kayu ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Surabaya, 30 November 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................iii
BAB I ALAT-ALAT PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU .................................................. 1
A. ALAT MANUAL ........................................................................................................ 1
B. ALAT LISTRIK .......................................................................................................... 5
BAB II BAHAN-BAHAN PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU ......................................... 7
BAB III PERAWATAN ALAT ................................................................................................. 8
A. MATA KETAM .......................................................................................................... 8
B. MATA PAHAT ........................................................................................................... 8
C. MATA GERGAJI ........................................................................................................ 9
BAB IV PROSEDUR KERJA ................................................................................................. 10
A. K3............................................................................................................................... 10
B. PERSIAPAN ALAT & BAHAN ............................................................................... 10
C. PEMBUATAN SAMBUNGAN DENGAN PENA TEGAK .................................... 10
D. GAMBAR KERJA .................................................................................................... 11
E. DOKUMENTASI KERJA ......................................................................................... 11

iii
BAB I
ALAT-ALAT PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU
A. ALAT MANUAL
1. Gergaji Tangan Pemotong
Digunakan untuk memotong kayu dan arah menggergaji adalah tegak lurus
terhadap arah urat kayu, dan posisi sudut 45o dari permukaan kayu.

Gambar 1. Gergaji Pemotong

2. Gergaji Tangan Pembelah


Digunakan untuk memotong kayu berukuran kecil dan halus, harus menggunakan
gigi gergaji yang tajam.

Gambar 2. Gergaji Pembelah

3. Ketam Tangan
Digunakan untuk menghaluskan serta meratakan permukaan kayu. Ketam terdiri
dari rumah ketam dan mata ketam. Rumh ketam terbuat dari kayu, lubang mata ketam
bersudut 45o terhadap bidang dasar rumah ketam. Ukuran mata ketam yaitu ¼ sampai
dengan ½ cm.

Gambar 3. Ketam Tangan

LAPORAN PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU 1


Langkah-langkah menyetel ketam :
a) Sediakanlah dan aturlah mata ketam dengan lidahnya (pematah tatal) sehingga
pemotong bebas dari sentuhan lidah ketam.
b) Setel lidah ketam terhadap sisi pemotong mata ketam kira-kira 0,8 mm – 1,6 mm
untuk ketam kasar atau 0,4 mm – 0,8 mm untuk ketam halus, dan baut mur
kencangkan sedikit agar lidah ketam tetap kedudukanya.
c) Taruhlah mata ketam tadi pada alur bangku kerja yang telah tersedia, sehingga
mata ketam mempunyai kedudukan berapat ke pinggir sudut alur dan teguh (tetap
stabil). Ambilah obeng tangan dan kencangkan skrup mur itu hingga cukup
kencang.
d) Pegang rumah ketam itu dengan tangan kiri dan masukkan mata ketam berikut
bajinya, dengan tangan kanan sehingga tepat pada kedudukannya.
e) Tekan mata ketam berikut baji dengan ibu jari kiri pada lubang ketam, dan dilihat
apakah mata ketamnya sudah cukup keluar.
f) Jika belum cukup keluar, pukullah ujung ketam sedikit demi sedikit dengan palu
setelah itu pukullah baji untuk mengunci pada rumah ketam.
g) Bila terlampaui banyak keluar ujung belakang dari dop besi rumah-rumah ketam
kita pukul dengan palu, agar mata ketamnya naik ke atas.
h) Dengan jalan demikian dapatlah keluar baji dan mata ketamnya dari rumah-rumah
ketam.
i) Buatlah percobaan mengetam pada kayu yang tidak dipakai (kayu bekas) apakah
hasil penyetelannya dan hasilnya cukup baik (tidak terlalu kasar) apabila masih
belum sempurna aturlah seperti langkah-langkah di atas.

4. Pahat
Alat untuk memotong serat kayu. Dikarenakan pekerjaan pemotongan yang
bermacam-macam, maka mempunyai berbagai bentuk sesuai dengan pekerjannya.
Antara lain :
a) Pahat Tusuk
b) Pahat Lubang
c) Pahat Lubang Tipis
d) Pahat Lubang Berpunggung
e) Pahat Lubang Besar
f) Pahat Engsel

Gambar 4. Pahat

LAPORAN PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU 2


Cara Penggunaannya :
a) Kayu pekerjaan dijepit pada ragun atau ebaiknya kayu diduduki dekat ke sisi
bangku kerja sehinga kayu yan akan dilubangi mendapat tumpuan yang baik.
b) Tangkai pahat dipegang dengan tanan kiri dalam posisi tegak lurus bidang tepat
pada batas daris lukisan lubang, sedang tangan kanan mengayun palu kayu tepat
pada puncak tangkai.
c) Pada bagian sisi lebar garis lubang dapat diselesaikan dengan memakai pahat
tusuk yaitu memotong serat-serat kayu dalam posisi tegak lurus bidang.
d) Untuk kayu yang keras atau urat-urat kayu yang bolak-balik dapatlah dilakukan
dengan jalan dibor terlebih dahulu bagian-bagian yang akan dilubangi kemudian
baru dapat diselesaikan dengan menggunakan pahat lubang tipis.

5. Siku Besi
Digunakan untuk menarik garis lukisan pada permukaan kayu terhadap bidang
lain.Selain itu juga untuk melihat acuan suatu permukaan kayu agar membentuk ˪ 90o

Gambar 5. Siku Besi

6. Meteran
Digunakan untuk mengukur panjang kayu yang akan digunakan.

Gambar 6. Meteran
7. Pensil
Digunakan untuk menulis atau menandai garis lukis yang akan dipotong.

Gambar 7. Pensil/potlot
Cara meruncingkan potlot ialah seperti bentuk pahat, sehingga menggaris dalam
satu kali menarik jadi tidak diputarkan potlotnya pda waktu menarik garis.

LAPORAN PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU 3


8. Palu
Alat pemukul yang sangat diperlukan dalam pekerjaan kayu. Palu dapat
digolongkan berdasarkan bahan yang digunakannya, yaitu :
a) Palu Kayu
b) Palu Besi
c) Palu Karet/Plastik

Gambar 8. Palu Kayu

9. Perusut
Digunakan untuk tanda berupa goresan pada permukaan kayu agar sama lebar
sisi-sisinya. Seluruh bagian dari perusut dibuat dari kayu kecuali penggoresannya
terbuat dari kawat baja yang keras dan runcing. Tongkat berbentuk kayu persegi
panjang yang dijepit pada lubang yang terdapat pada rumah-rumah (blok phone)
dengan menggunakan baji

Gambar 9. Perusut

Cara Pemakaiannya :
a) Memegang tongkat perusut dengan penjepit oleh telunjuk dan jari tengah, sambil
blok plane/ rumah-rumah perusut ditekan rapat terhadap bidang permukaan kayu
yang diberi tanda paring.
b) Tariklah perusut dari ujung muka ke belakang dengan menekan penggores dalam
tekanan yang merata.

10. Kikir
Digunakan untuk mengikir benda-benda yang sulit diketam maupun dipahat pada
permukaan kayu.

Gambar 10. Kikir

LAPORAN PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU 4


B. ALAT LISTRIK
1. Gergaji Bundar Berlengan (Radial Arm Saw)
Mesin gergaji yang daun gergajinya dapat digerakkan di atas meja sepanjang
lengan. Lengan dipasang pada tiang (column) yang dapat berputar 180o dan naik
turun. Mesin ini banyak gunanya baik di sekolah, perusahaan maupun industri.

Gambar 11. Gergaji Bundar Berlengan


Cara menggunakannya :
a) Siapkan kayu pekerjaan yang akan dipotong.
b) Pasang daun gergaji pemotong atau daun gergaji kombinasi.
c) Periksa kedudukan lengan terhadap pengantar dan daun gergaji terhadap meja,
apakah sesuai dengan pemotongan yang dibutuhkan.
d) Atur tudung pengaman berada 3 mm dari permukaan kayu pekerjaan.
e) Daun gergaji berada di belakang pengantar dan joke terkuci pada lengan
kemudian jalankan motor.
f) Simpan/letakkan kayu pekerjaan, dimana sisi tebal yang lurus merapat pada
pengantar, dan sisi lebar yang rata merapat pada meja.
g) Pegang penarik daun gergaji, buka kunci joke.
h) Menarik daun gergaji dengan gerakan merata dan teratur.
i) Bila pemotongan selesai, kembalikan daun gergaji pada posisi semula dan
kuncikan joke.

2. Mesin Ketam Listrik


Ketam ini digunakan untuk pekerjaan mengetam rata dan lurus permukaan kayu
dan mengetam rata lurus, siku-siku sisi tebal kayu.

Gambar 12. Ketam Listrik

Cara menggunakannya :

a) siapkan kayu pekerjaan.


b) Periksa kayu pekerjaan tidak terdapat benda-benda keras atau mata kayu yang
mungkin lepas sewaktu di ketam.

LAPORAN PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU 5


c) Periksa meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau.
d) Aturlah pemakanan pisau antara 0,8 mm sampai dengan 1,6 mm, yaitu meja
muka lebih rendah dari meja belakang.
e) Aturlah tudung pengamanan hanya ada kebebasan 5 mm dari kayu yang akan
diketam.
f) Periksa baut pengantar dan tudung pengaman, pengunci meja apakah sudah
terkunci baik.
g) Jalankan mesin, mulai mengetam dengan tekanan tangan kiRi menekan kayu
terhadap meja awal pengetaman, tangan kanan hanya mendorong
h) setelah kayu lewat mata ketam kira-kira 20 cm, pidahkan tekanan pada meja
belakang, sedangkan tangan kanan tetap mendorong ke muka dengan
menggunakan blok pendorong.

3. Mesin Bor
Mesin bor tekan ini termasuk perlengkapan bengker kayu yang penting, sehinga
dalam beberapa konstruksi membutuhkan pekerjaan pada mesin ini. Gunanya adalah
membuat lubang bulat dan lubang persegi dengan perlengkapan khusus.

Gambar 12. Ketam Listrik


Cara menggunakannya :
a) Siapkan dan lukislah kayu pekerjaan yang akan dibor persegi.
b) Pasang rangka pemegang pahat pada tempatnya.
c) Pasangkan pahat pada rangka bersama mata bor dengan diberi kebebasan bagian
bawah rangka, pahatnya 0,8 mm dan kencankan sedikit agar tidak jatuh.
d) Masukkan mata bor yang sesuai dengan pahatnya.
e) Buka sekrup pemegang pahat dan naikkan pahatnya hinga rapat pada rangka
pemeganganya.
f) Perhatikan lubang pembuang kotoran, boleh disetel sebelah kiri atau sebelah
kanan orang yang sedang bekerja.
g) Jalankan mesin dahulukan pemotongan dada-dada lubang baik dada sebelah kiri
atau kanan.
h) Kerjakan pembuatan lubang hingga selesai. Matikan mesin

LAPORAN PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU 6


BAB II
BAHAN-BAHAN PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU
Kayu merupakan salah satu meterial kontruksi yang paling banyak terdapat di alam dan
peryama di gunakan dalam sejarah umat manusia. Kayu sampai saat ini masih banyak di
gunakan sebagai bahan kontruksi bangunan untuk rumah tinggal, grdung jembatan, bantalan
kereta api dan lain-lain. Kayu di pilih segabai bahan kontruksi selain karena alasan mudah di
dapat, harga nya relatif murah dan memiliki niali estetika yang tinggi. (frick, 1981) juga
menyatakan bahwa material kayu akan selalu di butuhkan manusia karena sifat utama yang
dimiliki kayu yaitu merupakan kekayaan alan (natural recources) yang tidak akan
pernahmiliki sifat-sift spesifik yang tidak dimiliki oleh bahan lain.
Selain keuntungan kayu yang telah di sebutkan di atas kayu juga mempunyai kekuatan
yang tinggi (tekan sejajar atau tegak lurus serat) dan berat yang rendah di banding kontruksi
yang lain nya, mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap pengaruh kimia(chemical attak),
dan bersifat isolator. Namun demikian kayu kayu juga memiliki kekurangan antara lain sifat
kurang homogen dengan adanya cacat kayu, mata kayu, beberapa bersifat kurang awet
memuai dan menyusut dengan perubahan kelembaban meski tetap elastis dan yang terutama
adalah kayu yang mudah terbakar. Tidak semua jenis kayu dapat di jadikan bahan kontruksi.
Penilaian terhadap kayu di bedakan atas kelas kuat dan kelas awet nya.
Ditinaju dari perencanaan mekanika, kontruksi kayu memiliki perbedaan dengan
kontruksi lain, seperti pada beton betulang atau abaj. Pada kontruksi kayu aka di temukan
kondisi sambunagn yang mungkin rigit seperti pada beton betulang atau pada kontruksi baja.
pada kontruksi kayu terdapat batasan deformasi atau displacement pasa sambungan nya di
mana batasan displacement sambungan yang di izinkan adalah sampai dengan 1,5 mm (felix,
1992). Untuk alat sambung sendiri ada beberapa macam yaitu alat sambung perekat (epoxy),
pasak, paku dan baut. Efektifitas masing-masing alat sambung berbeda-beda tegantung dari
kkarakteristik masing-masing sambungan di mana keefektifitasab lat sambung perekat dapat
mencapai 100%, pasak 60%, paku 50%, dan baut 30% (felix, 1992)

LAPORAN PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU 7


BAB III
PERAWATAN ALAT
A. MATA KETAM
Mata Ketam merupakan ornamen yang sangat penting dalam praktik keterampilan kayu.
Baik dan tidaknya hasil praktik kayu tergantung dari mata ketam yang digunakan. Cara
memelihara mata ketam yaitu dengan membersihkan dan mengasah setelah pemakaian.

1. Mengasah mata ketam dengan gerinda


a) Pegang mata ketam dengan disandarkan pada sandaran gerinda.
b) Mulai dari sudut digeserkan ke tengah hingga ke sudut satu lagi berulang kali
digeserkan ke kiri ke kanan dalam keadaan gerinda miringnya.
c) Selalu diperiksa bahwa sudut bevel mata ketam dalam posisi 25o – 30o
miringnya.
d) Untuk mata ketam kasar letaknya agak dilengkungkan sedang ketam halus
cukup sudutnya di tumpulkan dan matanya lurus atau rata
e) Pula mata ketam apakah telah siku terhadap sisinya.
f) Bila beram (serbuk baja yang belum lepas) telah membalik terhadap bidang
mulailah di gosok pada batu asah
g) Pada gerinda mesin terdapat alat pegangan mata ketam dan dapat diatur sesuai
dengan posisinya
h) Perhatikan jangan sampai mata ketam terbakar.

2. Mengasah mata ketam dengan batu asah


a) Pegang mata ketam yang akan diasah dengan keempat jari, tangan kiri berada
di atas sedangkan ibu jari berada di bawah.
b) Mata ketam didorong dan ditarik ke muka dan ke belakang dengan tidak
berubah posisi sudut bevel dari mata ketam.
c) Menggosokkan mata ketam merata pada seluruh bidang batu asah, agar batu
asah terhindar dari cekung sebelah.
d) Setiap menggosok mata ketam harus diberi minyak pelumas dan penekanan
tidak terlalu keras.
e) Periksalah hasil penggosokan mata ketam dengan diraba apakah sudah halus
dan tajam.

B. MATA PAHAT
1. Cara perawatan mata pahat
a) Penyimpanan alat sesuai dengan macam dan bentuknya, baik di kamar alat
ataupun pada bak bangku kerja.
b) Pahat yang tidak dipakai harus diberi oil /diolesi agar tidak berkarat.
c) Untuk mata pahat yang tidak siku harus diasah dan dibentuk pada gerenda.
d) Mengasah mata pahat pada gerinda harus dijaga jangan sampai hangus
terbakar karena panasnya, karena itu harus diberi air.
e) Bila mata pahat pada sisi runcingnya sudah terasa bram membalik, asahlah
pada batu gosoklah hingga terasa tajam.
f) Menajamkan pahat kayu dapat dilakukan dengan jalan dikikir.
LAPORAN PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU 8
C. MATA GERGAJI
Setiap akan menggunakan gergaji, pastikan mata gergaji dalam keadaan tajam. Hal
tersebut sangat berpengaruh pada hasil pemotongan pada kayu. Perawatan mata gergaji
meliputi :

1. Meratakan gigi gergaji


a) Tempatkan gergaji pada besi penjepit dengan posisi memegang tangkai di
sebelah kanan
b) Gunakan kikir segi empat rata dan diletakkan diatas gigi sepanjang gergaji
c) Mulai mengikir dari awal hingga akhir sampai gigi rusak dengan gigi yang lain

2. Menyamakan bentuk gigi gergaji


a) Letakkan miringnya kikir sehingga masuk dalam ruangan gigi gergaji.
b) Mengikir melintang dan tegak lurus pada daun gergaji.
c) Mengikir ruangan gigi berikutnya hingga sama rata dengan ruangan gigi yang
lain.
d) Mengikir hingga mencapai sisi teratas (sama tinggi).
e) Semua ruangan gigi dikikir sampai sama dalamnya dan menghasilkan bentuk
gigi yang sama pula.

3. Menguak dan memekarkan gigi gergaji


a) Letakkan gergaji pada penjepit gergaji dengan posisi pemegangan di sebelah
kanan.
b) Mengatur gegeb kuak sesuai dengan bukan gigi gergaji yang diperlukan.
c) Lebih praktis bila menggunakan penguak gergaji dari plat baja.
Letakkan gegeb penekan tetapi pada dalam pusat gigi-gigi.
d) Tekan pegangan gegeb penguak dengan tekanan yang sama.
e) Bila menggunakan plat baja penguak, tekanlah tangkainya ke bawah dengan
tekanan yang sama pada tiap-tiap gigi.
f) Dengan melewati satu lagi, mekarkan gigi berikutnya.
g) Ulangi langkah 4 dan 5 hingga sampai pegangan gergaji.
h) Buka gergaji dirinya dan putar sehingga pegangan gergaji berada disebelah kiri
dan jepitlah kembali.
i) Dimulai dengan melewati gigi yang telah dimemarkan mulailah dengan gigi
yang lain dengan cara yang sama.

LAPORAN PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU 9


BAB IV
PROSEDUR KERJA
A. K3
K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) merupakan yang harus diperhatikan dalam
pekerjaan. K3 yang diperhatikan pada saat bekerja adalah sebagai berikut:

1. Berdo’a sebelum praktik


2. Memakai baju praktik
3. Memakai sepatu safety, masker dan sarung tangan.
4. Menggunakan alat-alat sesuai fungsinya.
5. Tidak bergurau pada saat praktik
6. Membersihkan bengkel kerja setelah praktik

B. PERSIAPAN ALAT & BAHAN


1. Peralatan yang dibutuhkan :
a) Mistar/meteran
b) Gergaji pemotong tangan
c) Gergaji pembelah tangan
d) Ketam tangan manual
e) Ketam listrik
f) Siku besi
g) Pensil
h) Perusut
i) Palu kayu
j) Pahat kayu
k) Batu asah
l) Alat kikir

2. Bahan
a) Balok kayu kamper ukuran 5/7 dengan panjang 60 cm

C. PEMBUATAN SAMBUNGAN DENGAN PENA TEGAK


1. Siapkan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Asah mata ketam dengan batu asah hingga tajam.
3. JJika peralatan dan bahan sudah siap, maka ketamlah kayu pada muka I dan II
menggunakan ketam tangan manual.
4. Pastikan muka II tegak lurus dengan muka I
5. Setelah muka I dan II sudah siap, maka dilanjutkan mengetam pada muka III dan IV
menggunakan ketam listrik yang ada di bengkel kerja.
6. Pastikan muka III tegak lurus terhadap muka II, dan uka IV tegak lurus juga terhadap
muka III
7. Setelah kayu sudah siap dan sudah terketam dengan baik, selanjutnya yaitu melukis
garis sambungan dengan pena tegak yang ada pada gambar kerja
8. Setelah terlukis garis sambungan dengan pena tegak, potong kayu sesuai garis lukis
tersebut secara hati-hati.

LAPORAN PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU 10


9. Setelah kayu terpotong dan sudah terbentuk sesuai gambar kerja, ratakan permukaan
kayu yang terpotong tersebut.
10. Jika sudah halus, maka pasangkan kedua sambungan. Sambungan harus rapat, rata dan
halus.
11. Setelah selesai, periksakan pekerjaan pada dosen maupun teknisi bengkel kerja kayu.
12. Jika sudah benar, kumpulkan hasil praktik untuk dievaluasi.

D. GAMBAR KERJA

Gambar 12. Sambungan dengan Pena Tegak

E. DOKUMENTASI KERJA

LAPORAN PRAKTIK KETERAMPILAN KAYU 11

Anda mungkin juga menyukai