Anda di halaman 1dari 3

1.

Consolidated drained test (CD test) Consolidated drained test atau uji air-teralirkan terkonsolidasi biasanya dilakukan dengan cara benda uji diletakan dari segala arah dengan tegangan penyekap dengan cara memberikan tekanan pada cairan dalam silinder. Setelah penyekap dilaukan, tegangan airporidalam benda uji naik. Kenaikan airporidapat dinyatakan dalam bentuk para meter tak berdimensi.

Untuk tanah-tanah yang jenuh air, parameter teganganporisama dengan nol .apabila pada hubungan dengan pipa aliran (drainage) tetap terbuka, akan terjadi disipasi akibat kelebihan tegangan airpori, dan kemudian terjadi konsolidasi . lama kelamaan uc mengecil menjadi nol. Pada tanah yang jenuh air perubahan volume dari benda uji yang terjadi selama proses konsolidasi dapat ditentukan dari besarnya volume airporiyang mengalir keluar. Beban tengangan deviator, pada benda uji ditambahkandengan lambat sekali (kecepatan penambahan beban sangat kecil). Selama pengujian ini pipa aliran dibiarkan terbuka dengan demikian penambahan beban tegangan deviator yang sangat perlahan-lahan tersebut memungkinkan terjadinya dispasi penuh dari tegangan airporisehingga dapat diciptakan selama pengujian.

Sebuah contoh yang umi\um dari variasi tegangan deviator terhadap pertambahan regangan pada tanah pasir renggang dan pada tanah lempung yang terkonsolidasi normal menunjukan hal yang serupa untuk tanah pasir padat dan tanah lempung terkonsolidasi lebih.

Pengujian yang sama pada sample tanahdapat dilakukan beberapa kali dengan tekanan penyekap yang berbedabeda.bila harga tegangan-tegangan utama besar dan kecil pada setiap uji tersebut dapat diketahui, maka kita dapat menggambar lingkaran-lingkaran mohrnya sekaligus didapat pula garis keruntuhannya (failure envelope).

Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb Pengetahuan tentang kekuatan geser diperlukan untuk menyelesaikan

masalah-masalah yang berhubungan dengan stabilitasmassatanah. Bila suatu titik

pada sembarang bidang dari suatumassatanah memiliki tegangan geser yang sama dengan kekuatan gesernya, maka keruntuhan akan terjadi pada titik tersebut.

Kekuatan geser tanah pada bidang tersebut pada titik yang sama, sebagai parameter kuat geser, yang berturutturut didefinisikan sebagai kohesi (cohesion intercept atau apparent cohesion) dan sudut tahanan geser (angle of shearing resitance).

Berdasarkan konsep dasar Terzaghi, tegangan geser pada suatu tanah hanya dapat ditahan oleh tegangan partikelpartikel padatnya. Kekuatan geser tanah dapat juga dinyatakan sebagai fungsi dari tegangan normal efektif

Dengan demikian keruntuhan akan terjadi pada titik yang mengalami

keadaan kritis yang disebabkan oleh kombinasi antara tegangan geser dan

tegangan normal efektif.

Selain itu, kekuatan geser juga dapat dinyatakan dalam tegangan utama pada keadaan runtuh dititik yang ditinjau.

Garis yang dihasilkan oleh persamaan pada keadaan runtuh merupakan garis singgungterhadap lingkaran Mohr yang menunjukkan keadaan tegangan dengan nilai positif untuk tegangan tekan.

Kondisi terkonsolidasi lebih pada benda uji akan terjadi bila suatu sapel tanah lempung yang pada mulanya dikonsolidasi dengan tekanan penyekap yang sama besardan kemudian dibolehkan mengembang dengan menurunkan tegangan penyekap menjadisama besar. Garis keruntuhan yang dihasilkan dari uji triaksial kondisi air air teralirkan pada sample tanah lempung terkonsolidasi lebih akan membentuk cabang dan mempunyai sudut yang lebih kecil dan memotong sumbu vertical pada suatu harga sebesar harga kohesi dari tanah tersebut.

Pelaksanaan uji geser triaksial dengan metode air teralilirkan terkonsolidasi padsa tanah lempung biasanya memerlukan beberapa hari untuk setiap benda uji. Hal ini disebabkan karena kecepatan penambahan tegangan deviator lambat sekali agar dapat menghasilkan kondisi air teralirkan sepenuhnya dari dalam benda uji. Inilah sebabnya mengapa uji triaksial cara CD tidak umum dilakukan (uji CU dan UU lebih disukai).

2.

Consolidated undrained test (CU test) Uji CU merupakan uji triaksial yang paling umum dipakai.

Dimana pada uji ini sample tanah yang jenuh air mula-mula dikonsolidasi dengan tekanan penyekap yang sama dari segala penjuru dalam bejana yang berisikan fluida. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pengaliran air dari sample tanah keluar. Sesudah tegangan airporiakibat pemberian tekanan penyekap telah seluruhnya terdipasi, tegangan deviator pada sample tanah kemudian ditambah sampai menyebabkan keruntuhan pada sample tanah tersebut.

Selama fase ini berlangsung, hubungan draenase (pengaliran air) dari dan ke dalam sample tanah harus dibuat tertutup (drainase ini terbuka pada fase konsolidasi). Karena tidak mungkin terjadi pengaliran air, maka pada saat pembebanan ini akan terjadi kenaikan teganganpori. Selama uji berlangsung diadakan pengukuran terus menerus.

Pada tanah pasir lepas (renggang) dan tanah lempung terkonsolidasi normal, tegangan airporiakan membesar dengan bertambahnya regangan tadi sedangkan untuk tanah pasir padat dan lempung terkonsolidasi libih, tegangan airporiakan membesar dengan bertambahnya regangan sampai suatu batas tertentu. Kemudian setyelah itu tegangan airporimenjadi negative (relative terhadap tekanan atmosfer). Hal ini dikarernakan tanahnya yang mengembang.

Pada uji ini berbeda dengan uji air mengalir-terkonsolidsasi, harga tegangan total dan tegangan efektif padda uji air termampatkan-terkonsolidasi tidak sama. Pada uji ini harga tegangan airporipada saat terjadi keruntuhan langsung daspat diukur.

Pada uji ini juga dapat dilakukan padas sample tanah yang berbeda, dengan tegangan penyekap dibuat berbedabeda untuk menentukan parameter kekuatan geser tanah tersebut.

3.

Unconsolidated Undrainned test (UU test) Pengujian Triaksial UU adalah suatu cara untuk pengujian kuat geser tanah.

Pengujian Triaksial tipe UU tersebut untuk mendapatkan nilai kohesi (c) dan E tersebut yaitu dengan lingkaran Mohr dan regresi linier.

Pada pengujian Triaksial tipe UU Unconsolidation-Undrained) benda uji

mula-mula dibebani dengan penerapan tegangan sel kemudian dibebani

dengan beban normal, melalui penerapan tegangan deviator

sampai

mencapai keruntuhan.

Pada penerapan tegangan deviator selama penggeserannya tidak diijinkan air

keluar dari benda ujinya dan selama pengujian katup drainasi ditutup. Karena

pada pengujian air tidak diijinkan mengalir keluar, beban normal tidak ditransfer

ke butiran tanahnya. Keadaan tanpa drainasi ini menyebabkan adanya tekanan

kelebihan tekanan poridengan tidak ada tahanan geser hasil perlawanan dari

butiran tanahnya.

Anda mungkin juga menyukai