Contoh permasalahan tentang zat cair dlm kesetimbangan relatif ini adalah :
Tangki berisi zat cair yg mengalami percepatan atau perlambatan dan zat cair dlm
suatu selinder yg mengalami rotasi terhadap sumbu vertikal.
Zat Cair Dalam Tangki Mengalami Percepatan :
Percepatan arah horizontal
Gambar (a) tangki dlm keadaan diam, permukaan zat cair dlm tangki horizontal.
Gambar (b) tangki bergerak ke kanan dan setelah mengalami percepatan maka
permukaan zat cair berubah menjadi miring dengan sudut kemiringan terhadap
horizontal () dan sudut kemiringan bidang terhadap horizontal ().
Lihat gambar, partikel A pd permukaan zat cair.
Gaya-gaya yg bekerja pada partikel zat cair
adalah :
tg = ax /g
Contoh 1 :
Tangki dengan ukuran :
Panjang 4m
Lebar 1m
Tinggi 3m
Kedlman air 2m
Bergerak dengan
percepatan horizontal 4
m/d2 dlm arah panjang
tangki.
Cari kemiringan permukaan air, dan gaya tekan pada sisi muka dan belakang tangki.
Solusi :
Permukaan zat cair miring dg sudut () terhadap horizontal.
ax
tg
g ay
2,598
tg
9,81 1,500
0,2287 = 12056’
Contoh 5 :
Tangki segiempat panjang 4 m lebar 1 m dan
tinggi 3 m diisi air sedalam 2 m bergerak dengan
percepatan horizontal dalam arah memanjangnya.
Berapa percepatan maksimum agar air tidak
tumpah. Hitung pula distribusi tekanan dan gaya
tekan pada depan dan belakang tangki.
Solusi :
Gunakan satuan MKS
Agar air tidak tumpah, maka muka air ax = 0,5 * 9,81 = 4,905 m/d2
pada ujung kiri harus berada pada titik A.
Jadi percepatan max agar air tdk tumpah
Volume sebelum dan sesudah bergerak
adalah : 4,905 m/dt2.
“sama”, sehingga muka air melalui titik
tengah F. Kemiringan muka air
Tekanan dan gaya tekan pada sisi depan
maksimum :
dan belakang :
BE 2
tg 0,5
AB 4
Tangki mengalami percepatan (ax) :
ax
tg 0,5
g
Zat Cair di Dalam Silinder Berotasi
Jika tangki silinder berisi zat cair diputar
(rotasi) terhadap sumbu vertikal dg kec
konstan, maka zat cair tsb akan
mengalami gaya sentrifugal dg arah
meninggalkan sumbu vertikal. Karena
perputaran tsb permukaan zat cair
horizontal menjadi paraboloida.
Gambar disamping menunjukan tangki
silinder berisi zat cair yg berotasi dengan
kec sudut () konstan. Permukaan zat
cair pd sumbu verikal turun sampai ttk
terendah dan pada bagian dinding
silinder naik sampai ttk teratas.
Semakin besar kec rotasi, penurunan dan
kenaikan zat cair tsb semakin besar.
Dipandang suatu partikel A di permukaan zat cair pada jarak (jari-jari) r dari sumbu rotasi
(lihat gambar) Silinder tsb berputar dengan kec sudut (radial/detik). Kec sudut dpt jg
dinyatakan dlm kec rotasi N rpm (rotasi per menit). Hubungan antara N dan diberikan
oleh bentuk :
Gaya – gaya yang bekerja pada partikel A adalah :
1. Berat partikel W yg bekerja vertikal ke bawah
2. Gaya sentrifugal F yg bekerja dlm arah ke luar
(menjauhi sumbu) :
Lihat Gambar :
Permukaan zat cair sebelum rotasi AA’
Setelah rotasi turun sampai ttk C (BB’)
Zat cair naik pd dinding silinder sampai DD’. Volume paraboloida tsb = vol bag selinder
setinggi h (volume ABB’ A’)
Tinggi parabola “yp”
Jarak antara AA’ dan BB’ adalah “h”
Volume paraboloida (DBB’ D’ CD) :
Volume Vs’ = vol paraboloida DBB’D’CD,
sehingga dgn menyamakan kedua prs.
diperole :
Volume silinder yg ditempati paraboloida
(DBB’ D’)
Contoh 6 :
Silinder berdiamater 20 cm berisi air sampai pada kedalaman 50 cm. Apabila silinder
diputar terhadap sumbunya dengan kec 300 rpm (rotasi per menir), hitung kedalaman
parabola (jarak antara muka air tertinggi pada dinding dan muka air terendah pada
sumbu silinder)
Solusi :
Hubungan antara kec putar dan kec sudut diberikan oleh bentuk berikut :
Contoh 7 :
Tangki berbentuk silinder dg diameter 0,20 m dan tinggi 0,4 m
berisi ari sampai penuh. Apabila tangki berotasi terhadap sumbu
vertikal dengan kec 500 rpm hitung volume air yang tumpah.
Solusi :
Kecepatan sudut :
Kedalaman parabola :