Anda di halaman 1dari 27

10/11/2020

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
Mata Kuliah : HIDROLIKA TERAPAN
Kode : TKS 4009 / 3 sks
Dosen : Alwafi Pujiraharjo
Program Studi : Teknik Sipil (S1)

TOPIK:

Energi, Energi Spesifik, dan Penerapannya

Garis Energi
Vi 2
1. Energi pada setiap tampang: H i  zi  yi 
2g
A  Air mengalir dari lokasi yang
mempunyai energi tinggi ke
V12 energi rendah.
2g B hf
V2 2  Garis yang menghubungkan ttk A
2g dan B disebut garis energi.
y1
V1
Q  Kemiringan garis energi (energi
V2
H1 y2 grade line, Sf) digunakan untuk
S0 menghitung V rerata.
q
H2
1
z1  Untuk aliran seragam, Sf = S0
dx 2 z2 hf z1  z 2

datum dx dx
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
2

1
10/11/2020

Energi Spesifik
Adalah energi yang dihitung dari dasar saluran (z = 0), sehingga:
V2
y Es  y 
2g
q2 y2
Es  y 
2 gy 2  Kurva Es jika digambar berupa kurva
dengan:
y2  asimtot datar Es  y = 0
 asimtot miring Es Es = y

 Untuk setiap nilai Es terdapat dua pasang


ykr y1 dan y2  disebut conjugate depth atau
y1
y1 alternate depth
q =450
Es kr Es1 Es2 Es  Es minimum disebut Es kritis  y = ykritis

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
3

Energi Spesifik
Q
1. Kecepatan rerata aliran: V
A

V2 Q2
2. Energi spesifik: Es  y  y
2g 2 gA2

3. Untuk saluran dengan penampang segiempat: A=By

V2 Q2 q2 q = debit per satuan


Es  y  y  y lebar = Q/B
2g 2 gB 2 y 2 2 gy 2

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
4

2
10/11/2020

Aliran Kritis, Sub-kritis, dan Super-kritis


1. Berdasarkan Gravitational-Effect, aliran dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Kritis, Sub-kritis, dan Super-kritis.
2. Kriteria aliran tsb didasarkan pada nilai Bilangan Froude yg dihitung
dengan:
V  kecepatan rata-rata aliran (m/s)
V
Fr  g  percepatan gravitasi (m/s 2 )
gD
D  kedalaman hidrolik rata-rata (m)

3. Aliran kritis:
 Fr = 1
 Energi spesifik minimum

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
5

Aliran Kritis, Sub-kritis, dan Super-kritis


4. Aliran Sub-kritis:
 Fr < 1
 Kecepatan aliran kecil
 Kedalaman aliran besar

5. Aliran Super kritis:


 Fr > 1
 Kecepatan aliran besar
 Kedalaman aliran kecil (rendah)

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
6

3
10/11/2020

Energi Spesifik Minimum


 Energi spesifik adalah fungsi kedalaman aliran Q2
Es  y 
2 gA2

 Sehingga energi spesifik akan minimum jika turunan terhadap


kedalaman adalah nol
dEs Q2 d
0 1 ( A2 )  0
dy 2 g dy
2 Q 2 dA
Q dA 1 3 0
1  2 A3 0 gA dy
2 g dy
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
7

Q2 B Q2 B
Energi Spesifik Minimum 1 0 1
gA3 gA3

Q 2 dA Q 2 A3
1 3 0  1
gA dy g B

B Q2 B Q2 A
1  
dy gA3 gA 2
B
y
A dA =B.dy
dA V2 V2
B D  1
dy g gD
D = A/B, disebut kedalaman hidraulis rerata
A = luas tampang basah V
B = lebar muka air  1  Fr  1 2
Fr = bilangan Froude gD
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
8

4
10/11/2020

Energi Spesifik Minimum


 Dari persamaan 2 diperoleh:

Q2 A V2 D
  
gA2 B 2g 2

Vkr 2 Dkr
Eskr  ykr  Eskr  ykr  3
2g 2

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
9

Kedalaman Kritis untuk Saluran Segiempat


Untuk seluran segiempat A = B.y sehingga persamaan 1 menjadi:

Q 2 A3 Q 2 B 3 ykr 3 Q2 q2
   ykr  3 3 4
g B g B gB 2 g

Q2 A V 2 ykr
  
gA2 B 2g 2

Energi spesifik minimum:


Vkr 2 ykr
Eskr  ykr  Eskr  ykr   1,5 ykr 5
2g 2
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
10

10

5
10/11/2020

Kedalaman Kritis untuk Saluran Trapesium


Pada energi spesifik minimum: =( + )

=1 B

Untuk Saluran Trapesium:


1 ykr
m
=1
( + ) b

( + ) Q  b  mykr  ykr
=   b  mykr  ykr
+2 g b  2mykr

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
11

11

Hubungan aliran Kritis, Sub-


q3>q2
kritis, dan Super-kritis
q2>q1

q1
y
q2
Es  y 
2 gy 2
y2
y2 ykr

ykr
ykr y1
y1
q =450
Es kr Es1 Es2 Es
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
12

12

6
10/11/2020

Kemiringan Dasar Kritis


Data kemiringan dasar kritis diperlukan untuk merencanakan
saluran apabila dengan debit aliran tertentu diinginkan terjadi
aliran sub-kritis atau super-kritis.
 Jika diketahui saluran dengan kemiringan dasar S0
 Kecepatan aliran bisa dihitung dengan rumus Chezy: =
 Jika kecepatan aliran adalah kritis, maka:

= =
 Jika digunakan Rumus Manning:

= /
= =
/ /

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
13

13

Contoh
Saluran prismatis dengan penampang melintang berbentuk segiempat
mempunyai lebar 5 m, koefisien kekasaran Manning 0.04 dan kemiringan
dasar saluran 0.0004.
Jika saluran tersebut mengalirkan debit sebesar 10 m3/detik:
A. Hitunglah kedalaman aliran yang terjadi
B. Hitunglah kedalaman kritisnya
C. Tentukan jenis alirannya
D. Hitunglah Energi Spesifiknya
E. Hitunglah energi spesifik kritisnya
F. Gambarkan diagram energi spesifiknya

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
14

14

7
10/11/2020

Penyelesaian
Data : b5m S0  0.0004
n  0.04 Q  10 m3 / detik

A. Keadalaman aliran normal dihitung dengan rumus Manning:


2/3
nQ 0.04  10  b y 
 AR 2/3   b y 
S0 0.0004  b  2y 
2/3
 5 y 
 20  5  y   
 5  2y 
dengan cara coba-coba diperoleh y = 3,19 m
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
15

15

B. Kedalaman aliran kritis dihitung dengan:

Q2 102
ykr  3  3  0, 74 m
gb 2 9,81 52

C. Karena kedalaman aliran lebih besar dari kedalaman kritis maka jenis
alirannya adalah sub-kritis

D. Energi Spesifik
Q2 102
Es  y   3.19   3.21 m
2 gb 2 y 2 2  9.81 52  3.192
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
16

16

8
10/11/2020

E. Energi Spesifik Minimum Esmin  1.5 ykr  1.5  0.74  1.11m


F. Gambar diagram Energi Spesifik:
4

3.5
Es = 3,21 m
3
yn = 3,19 m
kedalaman aliran, yn (m)

2.5

1.5

1 Esmin = 1,11 m
ykr = 0,74 m
0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Energi Spesifik, Es (m)

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
17

17

Penerapan Konsep
Energi Spesifik

18

18

9
10/11/2020

Aliran Transisi
1. Konsep energi spesifik sangat penting dalam analisis aliran
transisi.
2. Aliran transisi penampang (perubahan penampang)
 Pelebaran/penyempitan penampang saluran
 Kenaikan/penurunan dasar saluran

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
19

19

Pelebaran Saluran dengan elevasi dasar konstan


Tampak atas

Q Bhulu Bhilir

Tampak samping EGL


Es hilir
Es hulu

yhulu = ? yhilir = ?

 Dasar saluran tetap sehingga Eshulu = Eshilir


 Jika kedalaman aliran di hulu dan pelebaran saluran diketahui, berapa
kedalaman aliran di hilir?
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
20

20

10
10/11/2020

Pelebaran saluran
Q
Pelebaran dg Es konstan
qhu 
Bhu
Q
qhi 
h Bhi
q2 y2hilir  Jika Saluran mengalami
Es  y 
2 gy 2
y2hulu pelebaran, maka qhu > ke qhi :
 Untuk aliran super-kritis
muka akan turun,
ykr
y1hulu sedangkan
ykr
 Untuk aliran sub-kritis
y1hilir
q =450 muka air akan naik
Es
Es kr Es
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
21

21

Pelebaran saluran dengan elevasi dasar konstan (Es =konst)


Tampak atas

Q Bhulu Bhilir

Tampak samping EGL


Es hilir
Es hulu

Q yhulu Sub-kritis yhilir

Tampak samping EGL


Es hilir
Es hulu

Q yhulu
Super-kritis yhilir

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
22

22

11
10/11/2020

Penyempitan Saluran dengan elevasi dasar konstan


Tampak atas

Q Bhulu Bhilir

Tampak samping EGL

Es hilir
Es hulu

yhulu = ? yhilir = ?

 Dasar saluran tetap sehingga Eshulu = Eshilir


 Jika kedalaman aliran di hulu dan pelebaran saluran diketahui, berapa
kedalaman aliran di hilir?
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
23

23

Penyempitan saluran
Penyempitan dg Es konstan Q
Q qhi 
qhu  Bhi
y Bhu
q2 y2hulu
Es  y   Jika Saluran mengalami
2 gy 2
y2hilir penyempitan, maka qhu < qhi :
 Untuk aliran super-kritis
ykr muka akan naik,
y1hilir sedangkan
ykr
y1hulu  Untuk aliran sub-kritis
q =450
Es muka air akan turun
Es kr Es
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
24

24

12
10/11/2020

Penyempitan saluran dgn elevasi dasar konstan (Es =konst)


Tampak atas

Q Bhulu Bhilir

Tampak samping EGL

Es hilir
Es hulu

Q yhulu Sub-kritis yhilir

Tampak samping EGL

Es hilir
Es hulu

yhulu
Q Super-kritis yhilir

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
25

25

Q Q
qhi  qkr 
Penyempitan Kritis Bhi Bkr

 Jika terjadi penyempitan dg Es Q


konstan (q bertambah dari qhu qhu  y2
ke qhi maka: h Bhu
 Pada aliran super-kritis q2 y2
muka air akan naik, Es  y 
2 gy 2
sedangkan y2
 Pada aliran sub-kritis ykr
muka air akanturun ykr
 Pada saat kritis, maka ykr
penyempitan menjadi
maksimum. Jika disempitkan ykr
lagi maka muka air hulu akan
naik untuk menambah Es.
q =450 hulu
Es kr Es Es baru
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
26

26

13
10/11/2020

Contoh Soal 1: Pelebaran saluran


Saluran berpenampang segiempat dengan lebar 2.5m kemiringan dasar
0.04 dan kekasaran Manning 0.02 mengalirkan debit sebesar 25 m3/detik.
Pada suatu lokasi, lebar saluran berubah menjadi 3 m.
a. Hitung kedalaman aliran dan energi spesifik sebelum mengalami
perubahan lebar
b. Tentukan jenis aliran sebelum mengalami perubahan lebar
c. Hitung kedalaman aliran setelah mengalami perubahan lebar
d. Tentukan jenis aliran setelah perubahan lebar
e. Gambarkan diagram energi spesifik sebelum dan setelah mengalami
perubahan lebar
f. Gambarkan sketsa profil alirannya

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
27

27

Jawaban Soal 1
a. Kedalaman normal aliran dihitung dengan Rumus Manning:
2/3
1  2.5 y 
25  2.5 y     0.04
0.02  2.5  2 y 
2/3 2/3
 2.5 y   2.5 y  Dengan cara coba-coba
25  25 y    1  y   diperoleh y = 1.34 m
 2.5  2 y   2.5  2 y 

Q 25
• Debit per satuan lebar: q    10 m3 / det/ m
B 2.5
2
q2 10 
• Energi Spesifik: Es  y  2
 1.34   4.18 m
2 gy 2  9.81 1.342
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
28

28

14
10/11/2020

b. Kedalaman aliran kritis dihitung dengan:

2
Karena kedalaman normal lebih
ycr  3
q2
 3
 25 2.5   2.17 m
kecil dari kedalaman kritis, maka
g 9.81 jenis aliran adalah super kritis

c. Setelah mengalami pelebaran, debit persatuan lebar menjadi:


q  25 / 3  8.3333 m3 / detik / m
Apabila dasar saluran q2
Es  y 
konstan, maka energi spesifik 2 gy 2
tidak mengalami perubahan 8.33332
sehingga kedalaman aliran  4.18  y  Dengan cara
2  9.81 y 2
setelah mengalami pelebaran coba-coba
69.44 diperoleh
dihitung dengan persamaan  4.18  y 
19.62 y 2 y = 1.066 m
energi spesifik:
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
29

29

d. Kedalaman aliran kritis setelah mengalami pelebaran dihitung dengan:


Karena kedalaman normal lebih
q 2 3 8.33332 kecil dari kedalaman kritis, maka
ycr  3   1.92 m
g 9.81 jenis aliran adalah super kritis

e. Diagram energi spesifik Sebelum dan setelah mengalami perubahan


lebar digambar dengan persamaan:

102
Eshulu  y  dan Eskr  1.5 ykr  1.5  2.17  3.25m
2 gy 2

8.33332
Eshilir  y  dan Eskr  1.5 ykr  1.5 1.92  2.88m
2 gy 2

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
30

30

15
10/11/2020

e. Diagram energi spesifik Sebelum dan setelah mengalami perubahan


lebar
5
Kedalaman aliran, y (m) Sebelum pelebaran:
4.5 Es = 4.18 m
102 yn = 1.34 m
Es  y 
4 2 gy 2
Esmin = 3.25 m
3.5
8.33332 ycr = 2.17 m
Es  y 
3 2 gy 2
2.5

Setelah pelebaran:
2
Es = 4.18 m
1.5
yn = 1.066 m
1
Esmin = 2.88 m
0.5 ycr = 1.92 m

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6
Energi spesifik, Es (m)

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
31

31

f. Gambar sketsa profil aliran

2.5 m 3m

Denah (tampak atas) saluran

EGL

y = 1.34 m ycr = 2.17 m ycr = 1.92 m Es = 4.18 m

y = 1.066 m

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
32

32

16
10/11/2020

Contoh Soal 2: Penyempitan saluran


Saluran berpenampang segiempat dengan lebar 2.5 m kemiringan dasar
0.04 dan kekasaran Manning 0.02 mengalirkan debit sebesar 25 m3/detik.
Pada suatu lokasi, lebar saluran berubah menjadi 2 m.
a. Hitung kedalaman aliran setelah mengalami perubahan lebar
b. Tentukan jenis aliran setelah mengalami perubahan lebar
c. Gambarkan diagram energi spesifik sebelum dan setelah mengalami
perubahan lebar
d. Gambarkan sketsa profil alirannya

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
33

33

Jawaban Soal 2
a. Setelah mengalami penyempitan, debit per satuan lebar menjadi:
q = 12.5 m3/s/m
Energi spesifik konstan, sehingga kedalaman aliran dihitung dengan:
q2
Es  y 
2 gy 2
12.52 Dengan cara coba-coba diperoleh
 4.18  y 
2  9.81 y 2 y = 1.848 m
156.25
 4.18  y 
19.62 y 2

b. Kedalaman aliran kritis;


Karena kedalaman aliran lebih kecil
q 2 3 12.52 dari kedalaman kritis maka jenis
ykr  3   2.516 m
g 9.81 alirannya adalah super-kritis
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
34

34

17
10/11/2020

c. Energi spesifik digambar dengan persamaan:


 Sebelum penyempitan: 6

Kedalaman aliran, y (m)


5.5
102
Es  y  5
2 gy 2 4.5

3.5

 Sesudah penyempitan: 3
12.52
2.5 Es  y 
2 gy 2
12.52 2
102
Es  y  y  1.848 m Es  y 
2 gy 2
2 gy 2 1.5
y  1.34 m
1

0.5 Es  4.18 m

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6
Energi spesifik, Es (m)

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
35

35

d. Gambar sketsa profil aliran

2.5 m 2m

Denah (tampak atas) saluran

EGL

y = 1.34 m ycr = 2.17 m ycr = 2.516 m

Es = 4.18 m
y = 1.838 m

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
36

36

18
10/11/2020

Kenaikan / Penurunan Dasar Saluran setinggi z


Saluran dengan penampang yang sama, apabila terjadi
kenaikan/penurunan dasar saluran maka:
 Jika terjadi kenaikan dasar saluran artinya energi spesifik berkurang
 Jika terjadi penurunan dasar saluran maka energi spesifik bertambah

EGL
EGL
Eshulu
Eshulu Eshilir Eshilir
z
z

Kenaikan dasar  Eshulu > Eshilir Penurunan dasar  Eshulu < Eshilir

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
37

37

Penurunan Dasar Saluran


Tampak atas

Q Bhulu Bhilir

EGL
Es hulu

Tampak
Es hilir

yhulu = ? samping
yhilir = ?
z = penurunan

Jika terjadi penurunan dasar saluran sebesar z sedangkan lebar sungai


konstan, maka energi spesifik bertambah sebesar z
Eshilir  Eshulu  z
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
38

38

19
10/11/2020

Penurunan Dasar Saluran Setinggi z


y
1. Energi spesifik bertambah q2 y2
Es  y 
2 gy 2
2. Permukaan aliran:
 Pada aliran superkritik muka air turun
y2
 Pada aliran sub-kritis muka air naik

ykr y1 y1
q =450
Eskr Eshu Eshi Es
z

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
39

39

Penurunan Dasar Saluran


Tampak atas

Q Bhulu Bhilir

Tampak samping EGL


Es hulu

Es hilir

Q yhulu yhilir
Sub-kritis

Tampak samping EGL


Es hulu

Es hilir

Q yhulu
Super-kritis yhilir

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
40

40

20
10/11/2020

Kenaikan Dasar Saluran


Tampak atas

Q Bhulu Bhilir

EGL

Es hilir
Es hulu

Tampak
samping hhilir = ?
hhulu = ?

z = kenaikan

Jika terjadi penurunan dasar saluran sebesar z sedangkan lebar sungai


konstan, maka energi spesifik bertambah sebesar z
Eshilir  Eshulu  z
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
41

41

Kenaikan Dasar Saluran Setinggi z


y
1. Energi spesifik berkurang q2 y2
Es  y 
2 gy 2
2. Permukaan aliran:
 Pada aliran superkritik muka air naik
y2
 Pada aliran sub-kritis muka air turun

ykr y1 y1
q =450
Eskr Eshi Eshu Es
z

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
42

42

21
10/11/2020

Kenaikan Dasar Saluran Setinggi z


Tampak atas

Q Bhulu Bhilir

Tampak samping EGL

Es hilir
Es hulu

Q yhulu Sub-kritis yhilir

Tampak samping EGL

Es hilir
Es hulu

yhilir
yhulu
Q

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
43

43

Kenaikan dasar kritis


1. Jika terjadi kenaikan dasar y
(penurunan energi spesifik) y2 y2
q2
dari hulu ke hilir, maka: Es  y 
2 gy 2
 Pada aliran super-kritis, muka
air akan di hilir naik
y2
 Pada aliran sub-kritis, muka air
akan di hilir turun
2. Jika dasar saluran dinaikkan
lagi, maka pada suatu ketika ykr y1 y1
muka air di hulu akan naik. q =450 y1
Kondisi ini terjadi jika Es
kenaikan dasar melebihi Eskr Eshi Eshu
kenaikan dasar kritis Eshu lu baru

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
44

44

22
10/11/2020

Kenaikan Dasar Kritis


 Kenaikan dasar kritis terjadi jika Es = Eskr = 1.5ykr
 Sehingga  zkr = Es - Eskr
 Jika z  zkr maka pada bagian hilir tonjolan akan terjadi aliran kritis
 Jika kenaikan melebihi kenaikan kritis maka muka air di sebelah hulu
tonjolan akan mengalami kenaikan.
 Prinsip ini digunakan untuk desain alat ukur ambang lebar

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
45

45

Kenaikan dasar dengan z < zkritis


EGL

Q Es1 y1 ykr y2 Es2 y3 = y1 ES3 = Es1


ykr z < zkr

Kenaikan dasar dengan z > zkritis


EGLhulu baru

Es2 = Eskr
EGL = EGLlama
y2 = ykr
Es1 baru y1 baru
Q ES3 =
z > zkr y3 = y1 lama Es1 lama
ykr

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
46

46

23
10/11/2020

Contoh Soal 3: Penurunan dasar saluran


Saluran berpenampang segiempat dengan lebar 2.5 m kemiringan dasar 0.04
dan kekasaran Manning 0.02 mengalirkan debit sebesar 25 m3/detik. Pada
suatu lokasi dasar saluran mengalami penurunan sebesar 0.5 m,
a. Hitung kedalaman aliran dan energi spesifik sebelum mengalami
penurunan dasar
b. Tentukan jenis aliran sebelum mengalami penurunan dasar
c. Hitung kedalaman aliran setelah mengalami penurunan dasar
d. Tentukan jenis aliran setelah penurunan dasar
e. Gambarkan diagram energi spesifik sebelum dan setelah mengalami
penurunan dasar
f. Gambarkan sketsa profil alirannya

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
47

47

Jawaban Soal 3
a. Kedalaman normal aliran dihitung dengan Rumus Manning:
2/3
1  2.5 y 
25  2.5 y     0.04
0.02  2.5  2 y 
2/3 2/3
 2.5 y   2.5 y  Dengan cara coba-coba
25  25 y    1  y  
 2.5  2 y  diperoleh y = 1.34 m
 2.5  2 y 

Q 25
• Debit per satuan lebar: q    10 m3 / det/ m
B 2.5
2
q2 10 
• Energi Spesifik: Es  y  2
 1.34   4.18 m
2 gy 2  9.81 1.342
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
48

48

24
10/11/2020

b. Kedalaman aliran kritis dihitung dengan:


2 Karena kedalaman normal lebih kecil
ycr 
q2

3 3
 25 2.5   2.17 m dari kedalaman kritis, maka jenis aliran
g 9.81 adalah super kritis

c. Setelah mengalami penurunan dasar sebesar z = 0.5 m, energi spesifik


akan bertambah menjadi:
Eshilir  Eshulu  z  4.18  0.5  4.68m
Kedalaman aliran normal setelah penurunan dasar dihitung dengan:
q2
Es  y 
2 gy 2
Dengan cara coba-coba diperoleh
102 y = 1.212 m
 4.68  y 
2  9.81 y 2
100
 4.68  y 
19.62 y 2
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
49

49

d. Setelah mengalami penurunan 6.5


dasar, kedalaman aliran masih
y (m)

6
lebih kecil dari kedalaman kritis,
maka jenis alirannya adalah 5.5 q = 10 m3/det/m
super-kritis. 5 Eshu = 4.18 m
4.5

e. Energi spesifik digambar 102


4
Es  y 
dengan persamaan: 2 gy 2
3.5

2
10 3
Eshi = 4.68 m
Es  y 
2 gy 2
2.5

• Energi spesifik sebelum 1.5

penurunan dasar = 4.18 m 1


ycr = 2.17 m
0.5
• Energi spesifik setelah Esmin = 3.25 m
penurunan dasar = 4.68 m 0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5
Es (m)

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
50

50

25
10/11/2020

f. Gambar sketsa profil aliran.

EGL

Es = 4.18 m

Q y = 1.34 m
ycr = 2.17 m
Es = 4.68 m

ycr = 2.17 m
∆z = 0.5 m y = 1.212 m

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
51

51

Contoh Soal 4: Kenaikan dasar saluran


Saluran berpenampang segiempat dengan lebar 2.5 m kemiringan dasar 0.04
dan kekasaran Manning 0.02 mengalirkan debit sebesar 25 m3/detik. Pada
suatu lokasi dasar saluran mengalami kenaikan sebesar 0.5 m.
a. Hitung kedalaman aliran setelah mengalami kenaikan dasar
b. Tentukan jenis aliran setelah kenaikan dasar
c. Gambarkan diagram energi spesifik sebelum dan setelah mengalami
kenaikan dasar
d. Gambarkan sketsa profil alirannya
e. Berapa kenaikan dasar maksimum (kenaikan dasar kritis) supaya tidak
terjadi kenaikan muka air di hulu?

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
52

52

26
10/11/2020

Jawaban Soal 4
a. Setelah mengalami kenaikan dasar setinggi z = 0.5m, energi spesifik berkurang
sebesar z dari Es = 4.12 m menjadi Es = 3.62 m, kedalaman aliran dihitung:

q2
Es  y 
2 gy 2
102
 3.62  y  Dengan cara coba-coba
2  9.81 y 2
diperoleh y = 1.581 m
100
 3.62  y 
19.62 y 2

b. Kedalaman kritis saluran konstan sebesar 2.17 m, karena kedalaman normal lebih
kecil dari kedalaman kritis maka jenis aliran adalah super-kritis.

Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
53

53

c. Diagram energi spesifik sebelum dan sesudah mengalami kenaikan


dasar digambar dengan persamaan yang sama:
102
Es  y 
2 gy 2 6

6 5.5 Es = 4.12 m
5.5 Es = 4.12 m 5 Es = 3.62 m
5 4.5
Es = 3.62 m
4
KEdalaman aliran, y (m)

4.5

4 3.5
KEdalaman aliran, y (m)

3.5 3
Es = 3.62 m

3 2.5
Es = 4.12 m

2.5 2

2 1.5

1.5 1
y = 1.581 m ycr = 2.17 m
1 ycr = 2.17 m0.5
0.5 y = 1.34 m 0
0 1 2 3 4 5 6
0 Energi Spesifik, Es (m)
0 1 2 3 4 5 6
Energi Spesifik, Es (m)
Universitas Brawijaya
“Building Up Noble Future”
54

54

27

Anda mungkin juga menyukai