Anda di halaman 1dari 27

ENEV

603004

Semester Gasal 2022/2023

23.09.2022
mampu menganalisa (C4) perilaku aliran air dan keseimbangan debit air pada saluran terbuka
dan saluran tertutup untuk bangunan teknik lingkungan

2.2.8. menghitung 2.2.9. menghitung 2.2.10. menghitung


kehilangan energi dalam energy grade line (EGL) imbangan air (mass
sistem perpipaan dalam sistem perpipaan balance) dalam jaringan
sederhana (C1) (C1) perpipaan (C1)

2.2.6. mengidentifikasi perbedaan jenis dan 2.2.7. mengidentifikasi perbedaan sistem


fungsi bangunan air dan alat ukur aliran (C1) perpipaan (C1)

2.2.3. menghitung energi 2.2.4. menerapkan 2.2.5. menghitung


spesifik suatu aliran saluran persamaan momentum panjang loncat hidrolis
terbuka (C2) (C3) (C1)

2.2.2 menerapkan persamaan dasar untuk


menghitung aliran air di saluran terbuka (C3)

2.2.1 mengidentifikasi
perbedaan tipe dan karakteristik
kompetensi dasar antara saluran terbuka dan
akhir
saluran tertutup (C1)
materi Quiz-
2/ UAS

materi Quiz-
1/ UTS

Bagan alir kompetensi mata kuliah hidrolika teknik lingkungan


Definisi Energi
Konsep Energi
Energi di sembarang posisi sepanjang saluran
adalah jumlah dari:
 tinggi energi aliran (flow energy head): y
 tinggi energi potensial (potential energy head): z
 tinggi energi kinetik (kinetic energy head): v2/2g

jumlah tersebut menentukan Energy Grade Line


(EGL) dan disebut sebagai “energi total” H:
V2
H = y+z+
2g
Garis energi: garis yang menyatakan ketinggian dari jumlah
tinggi aliran
• kemiringan garis energi = gradien energi (energy gradient) = sf
• kemiringan muka air = sw
• kemiringan dasar saluran = s0
Untuk aliran seragam (uniform flow), sf = sw = s0 (dasar
saluran sejajar muka air dan sejajar kemiringan garis energi)
Jumlah tinggi energi pada penampang 1 di hulu akan
sama dengan jumlah tinggi energi pada penampang 2
di hilir, hal ini dinyatakan dengan:
𝑉12 𝑉22
𝑧1 + 𝑦1 + 𝛼1 = 𝑧2 + 𝑦2 + 𝛼2 + ℎ𝐿
2𝑔 2𝑔

Jika a1= a2 = 1 dan hL = 0, maka persamaan di atas


menjadi:
V12 V22
z1 + y1 + = z 2 + y2 + = const
2g 2g …Persamaan Bernoulli

Z1 – z2 = S0L, maka

Sehingga keseimbangan energi: 𝐻1 = 𝐻2 + ℎ𝐿


Energi Spesifik
 Energi spesifik, E
Indikator untuk menganalisa situasi aliran yang
kompleks; mengamati perubahan perilaku permukaan
bebas akibat perubahan dasar saluran.

Energi spesifik dalam suatu penampang saluran


dinyatakan sebagai energi air pada setiap penampang
saluran, dan diperhitungkan terhadap dasar saluran.

Untuk saluran dengan kemiringan dasar kecil dan a =1,


energi spesifik (E) adalah jumlah tinggi energi aliran y
dan tinggi energi kinetik v2/2g :

V2
E = y+
2g
V2 Q2
E = y+ Karena Q = VA maka E = y+
2g 2gA2

Bila kedalaman aliran digambarkan terhadap energi


spesifik untuk suatu penampang saluran dan debit
tertentu, diperoleh lengkung energi spesifik.
Pada suatu energi spesifik (Es) yang sama, ada 2
kemungkinan kedalaman, yaitu kedalaman y1 yang
disebut kedalaman peralihan (alternate depth) dari/ke
kedalaman y2.

Energi spesifik akan mencapai minimum pada titik C,


dimana pada titik tersebut kedua kedalaman seolah-
olah menyatu dan dikenal sebagai kedalaman kritis
(critical depth) yc.

❑Penampang persegi empat


Debit spesifik q didefinisikan sebagai total debit (Q)
dibagi dengan lebar saluran (b); Q
q= =V  y
b
Sehingga bentuk lain dari energi spesifik (Es) :
q2
E = y+
2gy 2

Derivatif E terhadap y sama dengan nol :


dE q2
= 1− 3 = 0
dy gy
karena q = vy maka kondisi minimum E:
V2
1− = 1 − Fr2 = 0
gy sehingga Fr = 1 untuk energi
13
minimum
q2

Maka: y =   = yc
 g 
Kombinasi dari:
13
 q2  q2
y =   = yc E = y+
 g  2gy 2

Ec = 32 yc

Apabila y > yc maka kecepatan aliran lambat,


dan Fr <1 → aliran sub-kritis

Apabila y < yc maka kecepatan aliran cepat,


dan Fr >1 → aliran super-kritis
Kurva energi spesifik pada saluran terbuka
Variasi energi spesifik dan debit spesifik dengan kedalaman:
(a) E terhadap y untuk q konstan; (b) q terhadap y untuk E konstan
Bentuk lain dari persamaan energi spesifik adalah dengan menentukan
variasi q sebagai fungsi y dan E konstan:

q = 2 gy 2 (E − y )
◼ Latihan-1
suatu saluran persegi empat dengan lebar 4m
mempunyai kedalaman 2,5m pada laju aliran
(debit) 12 m3/det. Gambarkan diagram energi
spesifik untuk kondisi aliran yang terjadi dan
tentukan apakah aliran berupa sub-kritis atau
super-kritis ?
 Pemakaian persamaan energi spesifik
Suatu transisi adalah sebuah ruas saluran yang relatif
pendek dimana kedalaman dan kecepatan berubah,
membentuk aliran tidak seragam (nonuniform),
berubah secara cepat (rapidly varied).

Mekanisme perubahan aliran biasanya pergantian dari


satu atau lebih parameter geometri saluran.

Pada wilayah tersebut, persamaan energi spesifik dapat


digunakan secara efektif untuk menganalisa aliran
transisi atau membantu dalam desain suatu saluran
transisi
❑ Penyempitan saluran
Bayangkan suatu saluran segi empat yang dasarnya
dinaikkan setinggi h pada ruas yang pendek.
Perubahan kedalaman dalam ruas transisi dapat
dianalisa menggunakan persamaan energi spesifik.
• Sebagai pendekatan pertama, kehilangan energi di
ruas transisi bisa diabaikan.
• Asumsikan energi spesifik di hulu ruas transisi
adalah diketahui.
• Serupa dengan tinggi total h = E+z, maka berlaku
E1 = E2+h
• Kedalaman y2 di akhir ruas transisi dapat
divisualisasi dengan memeriksa diagram E-y
Penyempitan saluran: (a) dasar saluran dinaikkan; (b) diagram energi spesifik

• Jika aliran di titik 1 sub-kritis, y1 berada di sisi atas.


• Besarnya h dipilih relatif kecil sehingga y2 > yc, maka aliran
di titik 2 masih sub-kritis.
Bila h bertambah akan tercapai kondisi energi minimum; aliran
tersedak (choking condition, atau choked flow)
Dalam ruas transisi dapat berupa penyempitan lebar saluran.
Contoh Soal
suatu saluran persegi
empat dengan lebar 3 m
membawa air pada
kedalaman y1 = 1,55m
dan kecepatan v1 = 1,83
m/det. Aliran masuk ke
ruas transisi seperti pada
gambar, dimana elevasi
dasar dinaikkan 0,20 m.
Tentukan kedalaman dan
kecepatan di ruas
transisi, dan berapa nilai
h untuk terjadinya
choking.
Penyelesaian
o Hitung debit spesifik (debit satuan): q = V1 y1
o Froude number di titik 1: V1
Fr =
gy1

 Karena Fr < 1, maka aliran di titik 1 adalah sub-kritis


o Hitung Energi Spesifik di titik 1: V
2
E1 = y1 + 1
2g
o Hitung Energi Spesifik di titik 2: E2 = E1 − h
13
 q2  3 yc
o Hitung yc dan Ec: yc =   Ec =
 g  2

 Karena E2 > Ec, maka kedalaman di titik 2 (y2) dapat dihitung


dengan trial and error dari persamaan:
q2
E2 = y 2 + 2
2gy2
q
o Hitung kecepatan di titik 2: V2 =
y2

 Diperoleh kedalaman dan kecepatan di titik 2;


y2 = 1,26 m dan v2 = 2,25 m/det
o Cek froude number di titik 2: V2
Fr =
gy2

 Karena Fr < 1, maka aliran di titik 2 adalah sub-kritis,


sehingga perlu memodifikasi geometri untuk mengubah
aliran menjadi super-kritis
o Nilai h untuk aliran kritis di titik 2 ditentukan dengan setting
E2 = Ec sehingga:
h = E1 − Ec

 Ketinggian h agar terjadi choking (aliran superkritis) = 0,31 m


❑ Saluran masuk dengan aliran kritis
Bayangkan suatu aliran memasuki saluran dari sebuah
danau atau waduk melalui mercu bundar pendek.

Fr1  0 yc
y1
z2
Datum
j k
Aliran keluar dari waduk dengan aliran kritis pada saluran masuk
(inlet channel)

Jika S0 curam, aliran akan mengalir secara bebas menuju


saluran dan terjadi aliran super-kritis di hilir wilayah saluran
masuk
Aliran di hulu mercu ambang dapat diasumsikan sebagai
sub-kritis.
Fr1  0 yc
y1
z2
Datum
j k

 Karena regime aliran di mercu ambang mengalami


perubahan dari subkritis menjadi superkritis, maka aliran
di mercu ambang pasti kritis.

Untuk menentukan debit yang mengalir, diasumsikan terjadi


aliran berubah cepat (rvf) melalui mercu ambang bersamaan
dengan kondisi aliran kritis.
Contoh soal
Air mengalir secara bebas dari suatu waduk
menuju saluran trapesium dengan lebar dasar
saluran b = 5m dan parameter sisi kelerengan m1
= m2 = 2. Elevasi permukaan air di waduk adalah
2,3 m di atas puncak ambang masuk.
Dengan mengabaikan kehilangan pada transisi
dan kecepatan hulu aliran masuk waduk,
tentukan kedalaman kritis pada transisi dan debit
menuju saluran?
Solusi
Total energi di titik 1 hanyalah y1 (karena V1 = 0), sehingga:
Y1 = E2 + z2 E =y +
A (lihat Potter; Eq. 10.4.12 & 10.4.14)
2 c
2B
Karena kondisi kritis terjadi di lokasi 2, maka

A
eliminasi E2 menjadi: y1 − z2 = yc +
2B
byc + 12 (m1 + m2 ) yc2
= yc +
2b + (m1 + m2 ) yc 

5 yc + 12 (2 + 2) yc2
2,3 = yc +
yc = 1,7 m 25 + (2 + 2) yc 
Diperoleh:
gA3 9,8114,33
A = 14,28 m2, B = 11,8 m Q= = = 49,3 m3 / det
B 11,8
• Latihan #2
Sebuah saluran segiempat dengan lebar 4 m mengalir debit
sebesar 10 m3/det pada kedalaman y1 = 2,5 m. Bila dasar
saluran dinaikkan sebesar 0,2 m dan diasumsikan tidak ada
kehilangan energi pada transisi, tentukan kedalaman aliran
sebelah hilir dari transisi. Apakah muka air naik atau turun?.

Anda mungkin juga menyukai