Anda di halaman 1dari 33

METODE PERHITUNGAN ALIRAN DAN PROFIL

ALIRAN (BACKWATER)
PERHITUNGAN DEBIT BANJIR (Aliran Seragam)

UMUM
Secara teoritis dalam perhitungan Aliran Seragam :
Sf = Sw = So, dimana :
Sf = Kemiringan Energi
Sw = Kemiringan Muka Air
So = Kemiringan Dasar Saluran
• Pada sungai (saluran alamiah), karena kondisi saluran yang
tidak teratur, maka : Sf ≠ Sw ≠ So
Namun secara praktis dapat diasumsikan sbb :
Bila perubahan kecepatan pada bagian sungai yang lurus tidak
terlalu besar, maka :
• Sf = Sw = So 1
Bila perubahan/perbedaan tersebut cukup nyata, maka :
• Sf ≠ Sw ≠ So dan Sf = H/L
Dimana H = perbedaan tinggi tekanan / energi
L = panjang bagisan sakuran yang lurus
Berhubung tinggi tekanan mencakup tinggi kece-patan yang
tidak diketahui, maka diperlukan penye-lesaian secara
pendekatan.

2
APLIKASI RUMUS ALIRAN SERAGAM

• Pada taraf banjir ; kecepatan aliran berubah-ubah dengan


cepat, aliran sangat bervariasi dan tidak tunak (Unsteady
Flow), sehingga Rumus Aliran Seragam tidak dapat dipakai.
• Rumus Aliran Seragam hanya dapat dipakai bila perubahan
taraf air banjir dan debitnya relatif berlangsung secara
lamban laun.

3
METODE PERHITUNGAN DEBIT BANJIR

1 Metode Kemiringan luas (Slope Area Method)

2. Metode Penyempitan Bukaan (Contracted Opening


Method)
- prinsip : energi ditetapkan langsung ke penyempitan
bukaan di sungai
- berhubung sifat aliran berubah tiba-tiba, metode ini
tidak dibahas di sini.
Data-data yang diperlukan :
• Data tinggi muka air (di sungai dana anak sungai)
• Lokasi ada bagian sungai yang relatif lurus (tidak 4
berbelok-belok)
. METODE KEMIRINGAN LUAS (SLOPE AREA
METHOD)

Langkah perhitungan :
• Penentuan Kemiringan Energi pada bagian
saluran yang lurus atau Perhitungan
Kehilangan Energi akibat gesekan :
• Data-data :
- Pengukuran Luas Penampang Melintang Rata-
rata
- Pengukuran Panjang Bagian yang Lurus
- Penaksiran Koefisien Kekasaran (angka “N”)
- Perhitungan debet dengan rumus aliran
seragam : Rumus Manning 5
K  K uK d

Tata cara perhitungan :


1. Dari nilai A,R, dan n yang telah diketahui, hitung
hantaran Ku dan Kd berturut-turut di penampang
bagian hulu dan hilir dari bagian saluran yang lurus.
2. Hitung hantaran rata-rata K sebagai akar dari Ku dan Kd,
atau
(1)

K  K uK d

6
F
S 
L

3. Anggap tinggi kecepatan = 0, kemiringan energi sama dengan


terjunan F dari permukaan air di bagian saluran yang lurus
dibagi dengan panjang L bagian yang lurus, atau
(2)

F
S 
L

7
• Dengan demikian, debitnya dapat dihitung dengan
persamaan 3 atau

QK S
4. Anggap debit sama dengan perkiraan awal, hitung tinggi
kecepatan di penampang hulu dan hilir, atau
dan . Dengan demikian, kemiri-ngan energi sama dengan

 dVd 2 / 2 g  uVu 2 / 2 g

8
hf
S
L

Dengan demikian, kemiri-ngan energi sama


dengan

hf
S
L

h f  F  k ( uVu / 2 g -  d Vd / 2 g )
2 2

9
dengan k merupakan suatu faktor tertentu. Bila
bagian saluran yang lurus ini menyempit (Vu =
Vd), k = 1,0 . Bila melebar (Vu = Vd), k = 0,5.
Penurunan nilai k sebesar 500% akibat
pelebaran ini memang dimaksudkan untuk
penyesuaian tinggi kecepatan akibat pelebaran
aliran. Debitnya kemudian dihitung dengan
persamaan 1 memakai kemiringan yang telah
dikoreksi dengan persamaan 4. Ini merupakan
perkiraan kedua dari debit tersebut 10
5. Ulangi langkah 4 utnuk perkiraan ke 3 dan ke 4
dan seterusnya sampai debit yang ditaksir
sama dengan debit yang dihitung.
6. Rata-ratakan debit yang dihitung dari beberapa
anak sungai, anggap setara atau sesuai dengan
keadaan sekelilingnya.
Contoh
• Hitung debit banjir melalui bagian sungai
sepanjang 500 kaki yang luas basah, hantaran
dan koefisien energi di penampang hulu dan
hilir telah diketahui. Penurunan muka air =
0,50 kaki. 11
PERHITUNGAN PROFIL ALI-RAN AKIBAT ALIRAN BALIK (BACK
WATER) DENGAN METO-DE TAHAPAN (Step method)

1.Umum
• Aliran balik terjadi apabila aliran menagalami
hambatan akibat adanya bangunan atau
rintangan pada saluran tersebut, misal :
bendung, bendungan, jembatan, dll.
• Pengaruh kenaikan muka air pada bagian hulu
bangunan tersebut perlu dianalisis dengan
sasaran utama menentukan bentuk profil aliran
(aliran berubah lambat-laun / Gradually Varied
12
Flow)
2.Metode Perhitungan
• Metode Integrasi Grafis (Graphical – Integration
Method)
mengintegrasikan persamaan dinamis aliran
berubah lamban laun secara grafis
• Metode Integrasi Langsung (Direct Integration
Method)
integrasi langsung terhadap persamaan diffe-
rensial aliran berubah lambat laun
• Metode Pentahapan (Step Method)
• Metode Tahapan Langsung (Direct Step Method) 13
• Metode Tahapan Standar (Standard Step Method)
• Metode Tahapan Langsung (Direct Step
Method)
• Metode tahapan dinyatakan dengan membagi saluran
menjadi bagian-bagian saluran yang pendek.
Kemudian menghitung secara bertahap dari satu ujung
ke ujung saluran lainnya.
• Metode sederhana yang dapat digunakan untuk
saluran prismatic dengan kemiringan dasar saluran
tetap/konstan.
• Untuk aliran subkritis perhitungan dimuali dari bagian
hilir(pada bendung) dan untuk aliran superkritis
dimulai dari bagian hulu 14
1 2

v
2 he
1 1
2g h f  S f x
2
v
2 2
2g
y1

y2
z'1 Sox
x z'2

z1 z2

Gambar 11.1. Bagian Saluran Untuk Menurunkan Metode


Tahapan

15
Langkah perhitungan
-Persamaan tinggi tekanan total pada penam-pang lebar
2 2
v v
Sox  y 1   1 1  y 2   2 2  Sfx .......... .......... .......... ..(1)
2g 2g
-Cari x E2 - E1 E
x  
So - St So - Sf

………………………………(2)
dengan E = energi spesifik 1   2   E  y 
V2
2g

Rumus Manning untuk Sf n2  V2


Sf  4/3
.......... .......... .......... ...(4)
R

16
Dimana
•y = kedalaman air (m)
•V = Kecepatan aliran Rata-rata (m/d)
• = koefisien energi
•So = Kemiringan dasar saluran
•Sf = Kemiringan gesek

17
• Saluran trapezium dengan b=20 kaki, s0 = 0,0016 dan n =
0,025 koefisien energi  = 1,10 mengalirkan debit Q=400 kaki
kubik perdetik. Hitunglah profil air balik(backwater profile)
yang terbentuk oleh bendung yang menahan air sampai
kedalaman 5 kaki tepat sebelum bendung. Ujung hulu profil
dianggap pada kedalaman 1 % lebih besar dari kedalaman
normal.

18
Q=400 kkd n=0,025 So=0,0016 =1,10 yc=2,22kaki yn=3,36kaki

y A R R4/3 V V 2 /2g E E Sf Sf So - Sf x x

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
5,00 150,00 3,54 5,40 2,667 0,1217 5,1217 0,0000 0,000370 0,0000000 0,000000 000 000
4,80 142,08 3,43 5,17 2,819 0,1356 4,9356 0,1861 0,000433 0,0000402 0,001198 155 155
4,60 134,32 3,31 4,94 2,979 0,1517 4,7517 0,1839 0,000507 0,0000470 0,001130 163 318
4,40 126,72 3,19 4,70 3,156 0,1706 4,5706 0,1811 0,000598 0,0000553 0,001047 173 491
4,20 119,28 3,08 4,70 3,354 0,1925 4,3925 0,1781 0,000705 0,0000652 0,000948 188 679
4,00 112,00 2,96 4,25 3,572 0,2184 4,2184 0,1741 0,000850 0,0000778 0,000822 212 891
3,80 104,88 2,84 4,02 3,814 0,2490 4,0490 0,1694 0,001020 0,0000935 0,000665 255 1.146
3,70 101,38 2,77 3,88 3,948 0,2664 3,9664 0,0826 0,001132 0,0001076 0,000524 158 1.304
3,60 97,92 2,71 3,78 4,085 0,2856 3,8856 0,0202 0,001244 0,0001188 0,000412 196 1.500
3,55 96,21 2,68 3,72 4,158 0,2958 3,8458 0,0398 0,001310 0,0001277 0,000323 123 1.623
3,50 94,50 2,65 3,66 4,233 0,3067 3,8067 0,0391 0,001382 0,0001346 0,000254 154 1.777
3,47 93,48 2,63 3,63 4,278 0,3131 3,7831 0,0236 0,001427 0,0001405 0,000195 121 1.898
3,44 92,45 2,61 3,59 4,326 0,3202 3,7602 0,0229 0,001471 0,0001449 0,000151 152 2.050
3,42 91,80 2,60 3,57 4,357 0,3246 3,7446 0,0156 0,001500 0,0001486 0,000114 137 2.187
3,40 91,12 2,59 3,55 4,388 0,3292 3,7292 0,0154 0,001535 0,0001518 0,000082 188 2.375

19
Contoh (2)
• Hitung profile aliran pada contoh(1) berdasarkan metode
tahapan standar. Anggap bahwa pos-pos pengamat di
sepanjang saluran telah tetap sesuai dengan penyelesaian
contoh(1).
• Tinggi lokasi bendung adalah +600m di atas permukaan air
laut

20
TABEL 10-6. PERHITUNGAN PROFIL ALIRAN DENGAN METODE TANPA STANDAR

Q  400 kkd n  0,0 25 S0  0,0016 α  1,1 he  0 yc  2,22kaki yn  3,36kaki

Stasiun
 y  ν αν 2 /2g  R R 13 Sf Sf χ hf he 
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
0+00 605,000 5,00 150,00 2,667 0,1217 605,122 3,54 5,40 0,000370 ………….. …. ………. …….. 605,122
1+55 605,048 4,80 142,08 2,819 0,1356 605,184 3,43 5,17 0,000433 0,000402 155 0,062 0 605,184
3+18 605,109 4,60 134,32 2,979 0,1517 605,261 3,31 4,92 0,000507 0,000470 163 0,077 0 605,261
4+91 605,186 4,40 126,72 3,156 0,1706 605,357 3,19 4,70 0,000598 0,000553 173 0,096 0 605,357
6+79 605,286 4,20 119,28 3,354 0,1925 605,479 3,08 4,50 0,000705 0,000652 188 0,122 0 605,479
8+91 605,426 4,00 112,00 3,572 0,2184 605,644 2,96 4,25 0,000850 0,000778 212 0,165 0 605,644
11+46 605,633 3,80 104,88 3,814 0,2490 605,882 2,84 4,02 0,001020 0,000935 255 0,238 0 605,882
13+04 605,786 3,70 101,38 3,948 0,2664 606,052 2,77 3,88 0,001132 0,001076 158 0,170 0 606,052
15+00 605,999 3,60 97,92 4,085 0,2856 606,285 2,71 3,78 0,001244 0,001188 196 0,233 0 606,285
16+23 605,146 3,55 96,21 4,158 0,2958 606,442 2,68 3,72 0,001310 0,001277 123 0,157 0 606,442
17+77 605,343 3,50 94,50 4,233 0,3067 606,650 2,65 3,66 0,001382 0,001346 154 0,208 0 606,650
18+98 605,507 3,47 93,48 4,278 0,3131 606,820 2,63 3,63 0,001427 0,001405 121 0,170 0 606,820
20+50 605,720 3,44 92,45 4,326 0,3202 607,040 2,61 3,59 0,001471 0,001449 152 0,220 0 607,040
21+87 605,919 3,42 91,80 4,357 0,3246 607,244 2,60 3,57 0,001500 0,001486 137 0,204 0 607,244
23+75 605,201 3,40 91,12 4,388 0,3292 607,530 2,59 3,55 0,001535 0,001518 188 0,286 0 607,530
21
PERENCANAAN
SALURAN TERBUKA
UNTUK ALIRAN SERAGAM

SALURAN TAHAN EROSI


1. Ketentuan
2. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam
Perencanaan Saluran Tahan Erosi
3 Bahan-bahan Lapisan Penguat
4 Kecepatan Minimum yang Diizinkan
5 Kemiringan Dasar Saluran
6 Kemiringan Dinding Tebing Saluran
7 Jagaan (Freeboard)
8 Penampang Hidrolis Terbaik 22
9 Menentukan Dimensi Penampang
SALURAN-SALURAN TAHAN EROSI

KETENTUAN
• Saluran tahan erosi ialah saluran yang mampu
menahan erosi dengan memuaskan. Dalam
kategori saluran tersebut di atas termasuk :
• Saluran2 yang dinding2 dan dasarnya diberi
lapisan
• Saluran2 yang dibuat sebagai galian di atas
tanah dasar yang kuat seperti tanah cadas.
• Tujuan :
• mencegah erosi
• mengontrol kehilangan air akibat rembesan 23
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM
PERENCANAAN SALURAN TAHAN EROSI
• Macam material yang membentuk tubuh
saluran untuk menentukan koefisien
kekasarannya.
• Kecepatan aliran minimum yang diizinkan agar
tidak terjadi pengendapan apabila air
mengandung lumpur (silt) dan sisa-sisa
kotoran.
• Kemiringan dasar dan dinding saluran.
• Jagaan (freeboard)
• Penampang yang paling efisien, baik hidrolis
maupun empiris 24
• Dimensi saluran dihitung dengan menggunakan rumus-rumus
untuk perhitungan aliran seragam (beraturan) dengan
mempertimbangkan.
• Efisiensi
• Kepraktisan
• Ekonomis

25
BAHAN-BAHAN LAPISAN
• Lapisan bisa dibuat dari :
Beton, pas.batu, baja, besi cor, kayu, kaca, plastik, aspal, dll.
• Pemilihan bahan terutama tergantung pada :
-Tersedianya serta harga bahan
-Cara konstruksi saluran
-Tujuan penggunaan saluran tersebut.

26
KECEPATAN MINIMUM YANG DIIZINKAN
• Kecepatan minimum yang diizinkan adalah
kecepatan terkecil yang tidak menimbulkan
pengendapan dan tidak merangsang tumbuhnya
tanaman aquatic serta lumut.
• V = 0,60 – 0,90 m/det : aman, apabila prosentase
lumpur dalam air cukup kecil
• V = 0,75 m/det ; bisa mencegah tumbuhnya
tumbuhan yang dapat memperkecil daya angkut
27
saluran
KEMIRINGAN DASAR SALURAN
• Kemiringan dasar sakuran pada umumnya dipe-ngaruhi
oleh topografi serta tinggi energi yang diperlukan untuk
menyebabkan adanya pengaliran.

KEMIRINGAN DINDING TEBING SALURAN


• Kemiringan dinding tebing saluran tergantung pada
macamnya material yang membentuk tubuh saluran.
Lain2 faktor yang perlu dipertim-bangkan dalam
menentukan kemirungan terse-but adalah cara
konstruksi, kehilangan2 yang diakibatkan oleh rembesan,
geometri saluran, perubahan iklim dan lain sebagainya.
• Lihat tabel A-1, A-2 dan A-3. 28
JAGAAN (FREEBOARD)

• Yang dimaksudkan dengan jagaan dari suatu saluran adalah


jarak vertikal dari puncak tanggul sampai permukaan air pada
kondisi peren-canaan. Jarak tersebut harus sedemikian rupa,
hingga dapat mencegah peluapan air akibat gelombang serta
fluktuasi permukaan air.
• Jagaan tersebut direncanakan antara kurang dari 5% sampai
30% lebih dari dalamnya aliran. Untuk saluran tanpa lapisan
(unlined channel), jagaan pada umumnya dipengaruhi oleh
pertimbangan-pertimbangan mengenai besarnya serta lokasi
dari saluran penambahan-penam-bahan air akibat hujan,
fluktuasi permukaan air tanah,gerakan angin, karakteristik
tanah, gradien rembesan, persyaratan mengenai jalan serta
bahan-bahan atau material setempat.

29
MENENTUKAN DIMENSI PENAMPANG
Tabel A-1. Tabel kemiringan dinding saluran yang cocok
untuk bermacam-macam material.

material Kemiringan tebing


saluran
Cadas Hampir vertikal
Tanah lumpur dan gambut ¼:1
Lempung keras atau tanah dengan ½ : 1 sampai 1 : 1
lapisan penguat dari beton
Tanah dengan lapisan batu, atau tanah 1 : 1
untuk saluran yang besar
Lempung atau tanah untuk serokan- 1 ½ : 1
serokan kecil
Tanah berpasir lepas 2:1
Lumpur berpasir atau lempung poreus 3:1

30
Tabel A-2. Tabel kemiringan dinding saluran yang kena air (bagian
dalam) tanpa lapisan (menurut Etcheverry dan Harding).

Keadaan Kemiringan tebing


saluran
Digali dalam cadas ¼:1
Digali dalam cadas terbelah ½:1
Digali dalam batu kerikil yang melekat tanah ¾ : 1
lempung
Digali dalam lempung berkerikil yang liat 1:1
Digali atau ditimbun pada lumpur atau lumpur 1 ½ : 1
berkerikil
Digali atau ditimbun pada lumpurberpasir lepas 2:1
Digali atau ditimbun tanah yang sangat 3 : 1
berpasir
31
Tabel A-3. Tabel kemiringan tebing saluran yang tidak kena air
(bagian luar) - (menurut Etcheverry dan Harding).

Keadaan tebing Kemiringan


Timbunan cadas dan batu kerikil 1¼:1
Timbunan loam atau loam berkerikil 1½:1
Timbunan loam berpasir atau tanah berpasir 2:1

32
Tabel A-4 .*) Penampang-penampang hidrolis terbaik.

Penampang Luas Keliling Jari-jari Permuka dalam Penampan


Ax Basah hidrolis an lebar hidrolis g Faktor
K(b) R(H) B(at) Y(H) f

Trapesium y2 √ 2 2y √ 2 ½y ¾y√3 ¾y 3/2 .y5/2


setengah hexagon
Empat persegi pan- 2 y2 4y ½y 2y y 2 y5/2
jang, setengah
bujur sangkar
Segitiga, setengah y2 2y √ 2 ¼y√2 2y ½y ½ .2. y5/2
bujur sangkar
Setengah lingkaran  y2 y ½y 2y  y2  y5/2
2 4 4
Parabola T = 2 y √ 4/3 y2 8/3 y√2 ½y 2y√2 2/3 y 8/9 √ 3. y5/2
2 √2

33

Anda mungkin juga menyukai