Anda di halaman 1dari 36

SI-2131 Mekanika Fluida dan

Hidraulika
Aliran pada Saluran Tertutup 1
(30 September 2021)

Minggu 6

Dr. Dhemi Harlan


1. Pengantar
• Kebanyakan permasalahan2 aliran rekayasa praktis melibatkan kondisi2
aliran steady. Jaringan pipa yang membawa cairan dibawah kondisi head
konstan menggambarkan aliran steady. Aliran ini dapat berupa seragam
atau tidak seragam.

• Prinsip energi diterapkan untuk solusi permasalahan aliran pipa tertutup


praktis dalam cabang yang berbeda dari penerapan rekayasa. Aliran fluida
nyata/real lebih kompleks/rumit dibandingkan suatu fluida ideal. Gaya
geser antara partikel-partikel fluida dan dinding pembatas dan antara
partikel2 fluida itu sendiri dihasilkan dari viskositas fluida. Hasil
eksperimen dan metode semi empirik harus digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan aliran.

• Terdapat dua tipe aliran steady fluida nyata yang harus dipahami dan
ditinjau, yaitu aliran laminar dan aliran turbulent. Hukum-hukum yang
berbeda membentuk dua tipe aliran tersebut.
2. Persamaan Kontinuitas
• Persamaan kontinuitas merupakan hasil dari prinsip konservasi massa.
Untuk aliran steady, massa fluida yang melewati semua bagian dalam
suatu aliran fluida per satuan waktu adalah sama.

• Suatu tabung aliran mewakili bagian dasar dari fluida yang mengalir yang
dibatasi oleh sekelompok garis aliran yang mengurung aliran. Luas
potongan melintang tabung aliran cukup kecil, kecepatan titik tengah
setiap potongan melintang dianggap sebagai kecepatan rata-rata untuk
bagian secara keseluruhan. Tabung aliran digunakan untuk menurunkan
persamaan kontinuitas pada aliran incompressible satu dimensi steady.

• Tinjau aliran melalui tabung aliran seperti pada Gambar 2.1 dimana
bagian 1 dan 2 adalah normal terhadap garis-garis aliran yang menyusun
tabung. Untuk nilai kerapatan massa ρ1 dan kecepatan normal V1 , massa
per satuan waktu yang melalui bagian satu adalah ρ1 V1 dA1 , karena V1
dA1 adalah volume per satuan waktu. Dengan cara yang sama, massa
yang melewati bagian 2 adalah ρ2 V2 dA2 . Karena untuk aliran steady
massa tidak berubah terhadap waktu, dan karena tidak ada aliran yang
dapatt melalui batas tabung aliran, massa mengalir melalui tabung aliran
adalah konstan. Selanjutnya
2

Gambar 2.1 – Aliran melalui streamtube


• Selanjutnya

1V1dA1   2V2 dA2 (2.1)


• Kerapatan massa ρ1 dan ρ2 adalah konstan sepanjang tiap penampang
melintang dA, dan kecepatan V1 dan V2 mewakili kecepatan tabung aliran
pada bagian 1 dan 2. Selanjutnya iintegrasikan

1V1  dA1   2V2  dA2


A1 A2

maka

1V1 A1   2V2 A2atau


 V A  V A
1 1 1 2 2 2 (2.2)
• Untuk fluida tidak mampu mampat (dan untuk beberapa kasus2 mampu
mampat), kerapatan massa adalah konstan atau ρ1 = ρ2 , sehingga

Q  V1 A1  V2 A2  kons tan (2.3)

• Jadi debit adalah konstan sepanjang sekumpulan tabung aliran. Dalam


banyak kasus aliran fluida, kecepatan rata-rata pada suatu bagian
penampang dapat digunakan dalam persamaan kontinuitas (2.2) dan
(2.3)
3. Persamaan Energi
• Dalam arah aliran, prinsip energi diringkas dengan persamaan umum

energi pd bag 1 + energi tambahan – kehilangan energi – energi yang


diambil = energi pada bag 2

• Persamaan untuk aliran steady tidak mampu mampat dimana perubahan


energi internal dapat diabaikan, menjadi

 p1 V12   p2 V22 
   z1   H A  H L  H E     z2 
  2g    2g  (3.1)

Persamaan (3.1) disebut persamaan Bernoulli.

• Penerapan teorema Bernoulli mengikuti prosedur sebagai berikut:


(1) Gambarkan suatu sketsa sistem, pilih dan namai semua potongan
melintang dari aliran yang ditinjau.
(2) Terapkan persamaan Bernoulli dalam arah aliran. Pilih suatu bidang
datum untuk masing-masing persamaan yang ditulis. Titik rendah adalah
yang dipilih dimana tanda minus dihindari dan kesalahan angka dikurangi.
(3) Evaluasi energi di hilir pada bagian 1. Energi adalah dalam satuan ft-lb/lb
(atau N.m/N), yang mana berkurang menjadi feet atau meter dari fluida.
Untuk tinggi (head) tekanan cairan dapat dinyatakan dalam satuan ukuran
atau absolut, tetapi basis yang sama harus digunakan untuk head tekanan
di bagian 2.

(4) Tambahkan, dalam feet (atau meter) dari fluida, setiap energi yang
disumbangkan oleh peralatan mekanikal, seperti pompa.

(5) Kurangi, dalam feet (atau meter) dari fluida, setiap kehilangan energi
selama mengalir.

(6) Kurangi, dalam feet (atau meter) dari fluida, setiap energi yang diambil
oleh peralatan mekanikal, seperti turbin.

(7) Samakan penjumlahan energi ini terhadap penjumlahan tinggi tekan,


head kecepatan, head elevasi pada bagian 2.

(8) Jika dua head kecepatan tidak diketahui, hubungkan satu sama lain
dengan pemahaman persamaan kontinuitas.
• Garis Energi (Energy Line)
• Garis energi adalah perwakilan grafis dari energi pada masing-masing
bagian. Terhadap suatu datum yang dipilih, energi total (sebagai suatu
nilai linier dalam feet atau meter dari fluida) dapat diplotkan pada masing-
masing bagian yang mewakili, dan garis yang ditentukan juga adalah
suatu alat yang bernilai dalam banyak permasalahan aliran. Garis energi
akan miring (turun) dalam arah aliran kecuali dimana energi ditambahkan
oleh alat mekanikal.

• Garis Kemiringan Hidrolika (Hydraulic Grade Line)


• Garis kemiringan hidrolika terletak dibawah garis energi dengan jumlah
sama dengan head kecepatan pada setiap bagian. Dua garis sejajar untuk
semua bagian dari area penampang melintang yang sama. Ordinat antara
pusat aliran dan garis kemiringan hidrolika adalah head tekanan setiap
bagain.

• Tenaga (Power)
• Tenaga dihitung dengan mengalikan jumlah (pounds or newton) dari fluida
mengalir per detik ( Q ) dengan energi H dalam ft-lb/lb (atau m.N/N).
Memberikan persamaan

Tenaga P  QH ( N / m3  m3 / det ik  N  m / N  N  m / det atau watts)


Gambar 3.1 – Garis energi (energy line) dan garis
kemiringan hidrolika (hydraulic grade line)
4. Kehilangan Energi
• Kehilangan akibat Gesekan (friction)
• Faktor gesekan f dapat diturunkan secara matematika untuk aliran
laminar, tetapi tidak ada hubungan matematik yang simpel untuk variasi f
dengan bilangan Reynold yang tersedia untuk aliran turbulen.

• Lebih jauh, Nikuradse dkk mendapatkan bahwa kekasaran relatif dari


suatu pipa (rasio ukuran kekasaran permukaan  terhadap diameter
dalam pipa) mempengaruhi nilai f juga.

(a) Untuk aliran laminar menggunakan hubungan persamaan dari Hagen-


Poiseuille dan formula Darcy-Weisbach. Untuk persamaan Hagen Poiseuille
diberikan

32LV
lost head  (4.1)
gd 2
dimana:
 = viskositas kinematik
L = panjang
V = kecepatan
d = diameter
• Sementara persamaan Darcy-Weisbach memberikan

 L  V 
2
lost head  f   
 d  2 g  (4.2)

sehingga persamaan (4.1) dapat diatur kembali mengikuti persamaan


(4.2) menjadi

  L  V 2 
64  L  V 2 
lost head  64          (4.3)
Vd  d  2 g  Re  d  2 g 
• Jadi nilai f dari aliran laminar pada semua pipa untuk semua fluida adalah
64
f  (4.4)
Re
dimana Re mempunyai nilai maksimum praktis sebesar 2000 untuk aliran
laminar.
(b) Untuk aliran turbulen, para engineer berusaha keras untuk mengevaluasi f
dari hasil eksperimen mereka sendiri dan dari ekperimen2 lainnya.
(1) Untuk aliran turbulen dalam pipa licin dan kasar, hukum tahanan
umum dapat diturunkan dari

 
f  8 0 / V 2  8V*2 / V 2 (4.4)
(2) Untuk pipa licin, Blasius menyarankan, untuk bilangan Reynolds
antara 3000 dan 100.000

f  0,316 / Re0, 25
(4.5)
Untuk nilai Re sampai dengan 3.000.000, persamaan von Karman
dimodifikasi oleh Prandtl sebagai

1/ 
f  2 log Re 
f  0,8
(4.6)
(3) Untuk pipa kasar

1/ f  2 log r0 /   1,74


(4.7)
(4) Untuk semua pipa, kebanyakan engineer meninjau keandalan
persamaan Colebrook, yaitu
  2,51 
1/ f  2 log    (4.8)
 3,7d Re f 
• Untuk kemudahan disediakan diagram yang memberikan hubungan antara
faktor gesekan f, bilangan Reynolds Re, dan kekasaran relatif  / d .
Diagram pertama adalah diagram Moody (American Society of Mechanical
Engineers) yang selalu digunakan jika debit Q diketahui, sementara
diagram kedua oleh S. P. Johnson dan Hunter Rouse digunakan jika debit
yang dievaluasi.

• Perlu dicatat bahwa untuk pipa licin dimana  / d sangat kecil, suku
pertama dalam kurung dari persamaan (4.8) dapat diabaikan, sehingga
persamaan (4.8) sama dengan persamaan (4.6). Dengan cara yang
sama, untuk bilangan Reynolds Re sangat besar, suku kedua dalam
kurung pada persamaan (4.8) dapat diabaikan. Dalam kasus seperti ini
pengaruh viskositas dapat diabaikan, dan f bergantung pada kekasaran
relatif pipa. Hal ini dapat ditunjukkan secara grafis dalam Diagram A-1
dimana kurva menjadi horizontal pada bilangan Reynolds tinggi.

• Sebelum formula atau diagram dapat digunakan, engineer harus


mengestimasi kekasaran relatif pipa  / d .
Gambar 4.1 – Diagram Moody
(American Society of Mechanical Engineers)
Gambar 4.2 – Diagram faktor gesekan
(oleh S.P. Johnson dan Hunter Rouse)
• Minor Head Losses (Kehilangan Head Minor)
• Kehilangan head lainnya secara umum dikategorikan sebagai kehilangan
head minor. Ini merupakan hasil perubahan signifikan dalam pola aliran.
Jadi kehilangan head minor ini terjadi dalam kontraksi pipa dan
pembesaran (tiba-tiba dan perlahan), katup, pemasangan, pelurusan, dll.
dan masuk ke atau keluar dari pipa. Dalam beberapa kasus kehilangan
minor bisa cukup penting.

• Kehilangan masuk (entrance loss) terjadi jika suatu cairan memasuki


suatu pipa dari tangki yang besar atau reservoir. Jumlah kehilangan head
secara signifikan tergantung pada bentuk masukan (entrance). Jika suatu
masukan melingkar dengan baik (well rounded), kehilangan masukan
akan sangat kecil. Kehilangan keluaran (exit losses) terjadi jika suatu
cairan keluar suatu pipa dan memasuki tangki yang besar atau reservoir.

• Kehilangan kontraksi tiba-tiba terjadi jika terdapat pengurangan tiba-tiba


dalam ukuran pipa dan kehilangan ekspansi tiba-tiba terjadi jika terdapat
penambahan tiba-tiba dalam ukuran pipa. Dengan cara yang sama
kehilangan ekspansi perlahan-lahan terjadi jika terdapat penambahan
perlahan2 dalam ukuran pipa dan kehilangan kontraksi perlahan2 terjadi
jika terdapat pengurangan perlahan2 dalam ukuran pipa
• Kehilangan minor biasanya dievaluasi dengan metode empirik. Kehilngan
biasanya dinyatakan dalam bentuk head kecepatan. Dalam bentuk
persamaan.

V 2 
head loss ( ft atau m)  K  
(4.9)
 2g 
Tabel 4.1 – Kehilangan head minor
Tabel 4.2 – Kontraksi dan Expansi
5. Persamaan Empirik untuk Aliran Air
• Beberapa formula empirik dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan aliran air dalam pipa tertutup. Dua formula yang akan
dijelaskan adalah formula Hazen-Williams dan formula Manning.

• Formula Hazen-Williams diberikan sebagai

V  0,8492CR0,63S 0,54 (satuan SI ) (5.1a)


atau

V  1,318CR0,63S 0,54 (satuan English) (5.1b)


dimana:
V = kecepatan dalam m/det (ft/sec)
R = jari-jari hidrolika dalam m (ft)
C = koefisien kekasaran Hazen-Williams
S = kemiringan garis energi (kehilangan head per
satuan panjang pipa)
Nilai tipikal kekasaran Hazen-Williams diberikan pada Tabel 4.3 dibawah
Tabel 4.3 – Nilai koefisien Hazen-Williams
• Formula Manning diberikan sebagai
1 2 / 3 1/ 2
V R S ( satuan SI ) (4.2a)
n
atau
1,486 2 / 3 1/ 2
V R S ( satuan English) (4.2b)
n
• dimana:
V = kecepatan dalam m/det (ft/sec)
R = jari-jari hidrolika dalam m (ft)
n = koefisien kekasaran Manning
S = kemiringan gari kemiringan energi (kehilangan head per
satuan panjang pipa)

• Kedua formula Hazen-Williams dan Manning dapat digunakan untuk


menganalisis aliran pada pipa tertutup. Formula Hazen-Williams biasa
digunakan untuk mendesain sistem suplai air di US. Formula Manning
umumnya kurang sering di aliran pipa tertutup dan lebih sering dalam
aliran saluran terbuka. Berlaku untuk temperatur normal dan bilangan
Reynolds tinggi (turbulen)
• Contoh 1
• Tentukan kecepatan kritis untuk (a) gasoline pada temperatur 200 C
mengalir melalui pipa dengan diameter 20 mm (b) air pada temeratur 200
C mengalir dalam pipa dg diameter 20 mm.

• Solusi
(a) Untuk aliran laminar, nilai maksimum dari bilangan Reynolds adalah 2000.
Dari tabel. viskositas kinematik pada temperatur 200 C gasoline adalah
6,48 x 10-7 m2/det.

Vc d Vc 20 / 1000
Re  2000 


6,48107  
Vc  0,0648 m / det
(b) Dari tabel, viskositas kinematik pada temeratur 200 C air adalah 1,02 x
10-6 m2/det
Vc 20 / 1000
2000  Vc  0,102 m / det

1,02 106  
Tabel 4.4 – Specific Gravity dan Viskositas Kinematik
• Contoh 2
• Minyak dengan viskositas absolut 0,101 N.det/m2 dan specific gravity
0,850 mengalir melalui pipa cast iron (d=300 mm, L=3000 m) pada
besaran 0,0444 m3/det. Berapa kehilangan head dalam pipa?

• Solusi
Q 0,0444
V   0,628 m / det
A 1 / 4 300 / 1000 2

Vd Vd 0,628300 / 10000,850 9,79 1000


Re     1582
 g 0,1019,81
 L  V   3000  0,6282 
2
lost head  f     f   
 d  2 g   0,300  2  9,81 

dimana Re = 1582 < 2000  laminar , maka f  64 / Re  0,0405


 3000  0,6282 
lost head  0,0405    8,14 m
 0,300  2  9,81 
• Contoh 3
• Gasoline (bensin) dialiri dari suatu pipa pada titik 2 di elevasi 66,66 m.
Titik 1, berlokasi 965,5 m sepanjang pipa dari titik 2, adalah di elevasi
82,65 m, dan tekanan disana adalah 2,50 kPa. Jika kekasaran pipa adalah
0,500 mm, berapa diameter pipa yang diperlukan untuk mengaliri gasoline
pada besaran 0,10 m3/det ?
Diberikan   7,05 kN / m3 , 3 ,
  2,92 10 4
N .s / m
  719 kg / m3
• Solusi
• Tinjau persamaan Bernoulli pada titik 1 dan titik 2

 p1 V12   p2 V22 
   z1      z2   H L
  2g    2g 
untuk


Lost head  H L  f L / d  V 2 / 2 g 
 
 f 965,5 / d  V 2 / 2  9,81  49,21 fV 2 / d
 
Q  AV  0,10  d 2 / 4 V  V  0,1273/ d 2
maka

 
2
H L  49,21 f 0,1273 / d 2 / d  0,7975 f / d 5
substitusi pers diatas ke dalam persamaan Bernoulli, persamaan menjadi

 2,5 V12   0 V22  0,7975 f


   
 82,65     66,66  
 7,05 2 g   7,05 2 g  d5
Asumsikan nilai f=0,02 dan substitusi kedalam persamaan Bernoulli.
Catatan bahwa V1 = V2 , maka suku head kecepatan dianggap nol.

 2,5  0,79750,02 
  82,65   66,66  
 7,05  d5

 d  0,250 m

sekarang periksa jika asumsi nilai f = 0,02 adalah benar


V  0,1273/ d 2  0,1273/ 0,2502  2,037 m / det
Vd 719 0,250 2,037
Re    1, 25  106

 2,92 104
 / d  0,00050 / 0,250  0,0020

Dari diagram Moody, didapat f = 0,0235. Terbukti, nilai f yang


diasumsikan 0,020 tidak yang benar. Asumsikan nilai f = 0,0235 dan
ulangi perhitungan

0,355  82,65  66,66  0,797505 ,0235


d
substitusi pers diatas ke dalam persamaan Bernoulli, persamaan menjadi
d  0,258 m
Periksa kembali, jika nilai f yang diasumsikan adalah benar.
Diagram Moody
(American Society of Mechanical Engineers)
V  0,1273/ d 2  0,1273/ 0,2582  1,912 m / det
Vd 719 0,2581,912
Re    1, 21 106

 2,92 104
 / d  0,00050 / 0,258  0,00194

Dari diagram Moody, didapat f = 0,0235. Nilai f sesuai dengan asumsi


nilai f terakhir; jadi nilai d yang benar, diameter pipa yang diperlukan,
diambil 0,258 m atau 258 mm.

• Contoh 4
• Pipa baja (komersial) mempunyai panjang 2000 m dengan diameter 200
mm mengalirkan air pada 200C antara dua reservoir, seperti pada Gambar
bawah. Perbedaan tinggi muka air antara reservoir dijaga pada 50 m.
Tentukan debit yang melalui pipa. Abaikan kehilangan minor.
Gambar 5.1 – Pipa menghubungkan dua reservoir
• Solusi
• Tinjau datum pada tinggi muka air reservoir kedua. Terapkan persamaan
energi pada titik 1 dan 2

 p1 V12   p2 V22 
   z1      z2   H L
  2g    2g 
0  0  50  0  0  0  H L
H L  50 m
Untuk pipa komersial,  2 104 ft atau 4,6 102 mm , jadi

 / d  4,6 102 / 200  2,3 104


Dari diagram Moody, didapat f = 0,014

Untuk coba pertama, asumsi bahwa f = 0,014.

fL V 2  2000  V 2 
HL   50  0,014   V  2,65 m / det
d 2g  0,2  2  9,81  
• Pada suhu 200 C,   1,02 106 m2 / det
Vd 2,65  0,2
Re    5, 2  105

 1,02 106
Untuk pipa komersial, Re  5,2 10 dan
5
 / d  2,3 104 , ,
dari diagram Moody nilai f adalah 0,016.

• Hitung kembali V untuk f yang dikoreksi = 0,016

fL V 2  2000  V 2 
HL   50  0,016  
d 2g  0,2  2  9,81   V  2,48 m / det

Vd 2,48  0,2
Revisi Re    4,9  105

 1,02 106

Untuk Re = 4,9 x 105dan  / d  2,3 104


, dari diagram Moody, f =
0,016. Karena nilai f sama dengan asumsi, tidak perlu dikoreksi lagi.
• Jadi

V  2,48 m / det

Q  AV  0,22 2,48  0,078 m3 / det
4
Tugas 3
Soal 1.
Direncanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro-hidro
(PLTMH), yakni dengan mengalirkan air dari Reservoir A ke turbin B.
Reservoir A Pipa dari A ke B terdiri dari beberapa segmen sbb:
• Pipa1 (dari titik 1 ke 2) memiliki panjang 500 m dan
Z = +ZA diameter 0.9m, Pipa 2 (dari titik 2 ke 3) memiliki panjang
Tikungan 300m dan diameter 0.7m, serta Pipa3 (dari titik 3 ke 4)
Ekspansi/Kontraksi memiliki panjang 1000m dan diameter 0.9m.
1 • Elevasi muka air di reservoir adalah sbb: ZA=+(40+XY)
Turbin m (XY = 2 angka NIM terakhir), ZB=+10m.
2 • Pipa terbuat dari besi galvanis. Koefisien kehilangan
energi minor ekspansi dan kontraksi dapat dilihat dari
grafik
• Tikungan diasumsikan memiliki sudut 45o dengan radius
3 panjang.
• Koefisien kehilangan energi pada turbin = 1.0.
Pertanyaan:
a) Hitunglah debit yang mengalir dari A ke B.
Turbin B b) Hitunglah daya listrik yang dibangkitkan jika efisiensi
Z = +ZB turbin = 0.8.
c) Gambarkan sketsa Energy Grade Line dan Hydraulic
4 Grade Line pada sketsa sistem tenaga mikro-hidro
tersebut
Soal 2. Soal 3.
2. Reservoir A direncanakan untuk diisi oleh air yang
diambil dari sumur dangkal menggunakan pompa
submersible. Diketahui kedalaman pompa adalah -
L4a,D4 9.0m dari muka tanah, dengan muka air di sumur saat
a
pemompaan berada 2.0m di atas pompa. Air dipompa
melalui sistem pipa dengan panjang L1=10m, L2=5m,
L3=10m, dan L4a=5m, dengan D1=D2=D3=D4a=5cm,
hingga mencapai katup di atas reservoir pada elevasi
+10.0m. Jika debit yang direncanakan adalah sebesar
5+0.1MN l/s (MN = 2 angka terakhir NIM), faktor
gesekan pipa = 0.03, dan efisiensi pompa = 0.65,
berapakah daya pompa yang dibutuhkan?
L4b
D4b
3. Dalam kondisi penuh, air di reservoir A direncanakan
Reservoir B untuk dialirkan ke pengguna air di titik B dan C.
Panjang pipa L4b=100m, L5=20m, L6=100m, L7=50,
L8=5m, L9=80m, L10=2m, dan L11=30m. Adapun
D4b=D5=D6=D7=0.1m, dan D8=D9=D10=D11=5cm,
dengan koefisien gesekan pipa = 0.03, (minor loss
diabaikan). Elevasi katup di reservoir B = +5.0m, dan
Reservoir C
di reservoir C = +2.0m. Jika elevasi muka air di
reservoir A = elevasi katup A, berapakah debit yang
mengalir di reservoir B dan C?

Anda mungkin juga menyukai