Anda di halaman 1dari 69

METFLU - UBH

ZUHERNA MIZWAR
zmizwar@yahoo.com
081388629937
Tugas kamis 29-10-2015
Hitunglah debit dari saluran dengan tampang lintang
berikut ini bila n = 0,022 dan I 1;5000.

1,5 BP m 1,5 bp m 1 1,5 bpm


1,5
3,4 bp m 3,4 bp m 3,4 bp m
Penyelesaian
a) Luas tampang A = b h
Keliling basah P = b + 2h
Jari-jari hidraulik R = A/P

b) Luas tampang A = [B+(B+2mh)]0,5h

Keliling basah : P = B + 2h

Jari-jari hidraulis : R = A/P


ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA
 Pressure Drop
 Aliran Fluida
 Persamaan Kontinuitas
 Persamaan Bernoulli
 Karakteristik Aliran Di Dalam Saluran/Pipa
 Karakteristik Aliran Melalui Sambungan-
Sambungan
1 Pendahuluan

 Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk


memindahkan fluida, baik cair, gas, maupun campuran cair dan gas dari
suatu tempat ke tempat yang lain
 Sistem perpipaan yang lengkap terdiri atas :
 Pipa
 Sambungan-Sambungan (fitting)
 Peralatan pipa (pompa)
 dll
2 Pressure Drop
 Terjadi akibat aliran fluida mengalami gesekan dengan
permukaan saluran
 Dapat juga terjadi ketika aliran melewati sambungan
pipa,belokan,katup, difusor, dan sebagainya
 Besar Pressure Drop bergantung pada :
* Kecepatan aliran
* Kekasaran permukaan
* Panjang pipa
* Diameter pipa
3 Aliran Fluida
Jenis Aliran Fluida :
Steady atau tidak steady
Laminar atau Turbulen
Satu, dua, atau tiga dimensi

 Steady jika kecepatan aliran tidak merupakan fungsi waktu


( dv/dt = 0)
 Aliran laminer atau turbulen tergantung dari bilangan Reynolds
 Aliran satu dimensi terjadi jika arah dan besar kecepatan di
semua titik sama
 Aliran dua dimensi terjadi jika fluida mengalir pada sebuah
bidang (sejajar suatu bidang) dan pola garis aliran sama untuk
semua bidang
• Garis arus adalah kurva imajinasi yang
digambar mengikuti pergerakan fluida untuk
menunjukan arah pergerakan aliran fluida
tersebut
• Vektor kecepatan pada setiap titik kurva :
• Tidak memiliki arah normal
• Tidak akan ada aliran yang berpindah dari suatu garis arus ke
garis arus lain

Gambar garis arus dan vektor


kecepatan
4 Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas diperoleh dari hukum
kekekalan massa yaitu:

1  m
m 2

1 A1V1   2 A2V2
Diman  Massa jenis
a fluida
A Luas penampang
Fluida incompressibel 1   2 V
aliran
Kecepatan aliran

A1V1  A2V2
Catatan : Bidang A dan V harus tegak lurus satu sama lainnya
Contoh 1.
Jika kecepatan aliran alir pada pipa berdiameter 12 cm adalah
0,5 m/s, berapa kecepatan aliran tersebut jika pipa dikecilkan
menjadi 3 cm?

2 2
A1V1 d 2
 d1   12 
V2   V1    V1    0,5  8 m
1

A2 d 2 s
2  d2  3
4.5 Persamaan Bernoulli
Merupakan salah satu bentuk penerapan hukum kekekalan
energi
Prinsipnya adalah energi pada dua titik yang dianalisis
haruslah sama
Untuk aliran steady dan fluida incompressibel (perubahan
energi dalam diabaikan) persamaan yang diperoleh adalah :

 p1 V12   p2 V22 
   Z1   H L     Z 2 
 g 2 g   g 2 g 

Dimana: Z = ketinggian
HL= head loss dari titik 1 ke titik 2
Contoh 2
Gambar di bawah menunjukkan aliran air dari titik A ke titik B dengan debit
aliran sebesar 0,4 m3/s dan head tekanan pada titik A = 7 m. Jika
diasumsikan tidak ada losses antara titik A dan titik B, tentukan head
tekanan di titik B
Penyelesaian:

 p A V A2   p B VB2 
   Z A   H L     Z B 
 g 2 g   g 2 g 
VA  Q  0,4  5,66 m
AA ( .0,3 / 4)
2
s

VA  Q  0,4  1,42 m
AB 2
( .0,6 / 4) s
maka :
 5,66 2   p B 1,42 2 
 7   0   0     5 
 2g   g 2g 
pB
g  3,5m
4.6 Karakteristik Aliran Di Dalam
Saluran/Pipa

Aliran di dalam suatu saluran selalu disertai dengan friksi


Aliran yang terlalu cepat akan menimbulkan pressure drop
yang tinggi sedangkan aliran yang terlalu lambat pressure
drop-nya akan rendah akan tetapi tidak efisien
Kecepatan aliran perlu dibatasi dengan memperhatikan :
* Besarnya daya yang dibutuhkan
* Masalah erosi pada dinding pipa
* Masalah pembentukan deposit/endapan
* Tingkat kebisingan yang terjadi
Harga-harga kecepatan aliran air yang dianjurkan
untuk berbagai pemakaian

Service Daerah kecepatan (fps)

Keluaran pompa 8-12


Pipa isap pompa 4-7
Saluran pembuangan 4-7
Header 4-15
Riser 3-10
Service umum 5-10
Air minum 3-7
Kecepatan maksimum aliran fluida dalam pipa

Jenis fluida Kecepatan maksimum


[ft/s]
Uap untuk proses 120  150
Slurry 5  10
Uap air 100  130
Air 6  10
Fluida cair 100/1/2
Penggunaan Material Pipa dan Sambungan
yang Dianjurkan
Kerugian yang terdapat di dalam aliran fluida
 Kerugian tekanan (Pressure Drop) atau
 Kerugian head ( Head Loss)

Faktor yang mempengaruhi kerugian di dalam aliran


fluida:
Kecepatan aliran
Luas penampang saluran
Faktor friksi
Viskositas
Densitas fluida
Persamaan matematis kerugian tekanan di dalam saluran
sirkuler
Dimana :
l V2

P  f    P = kerugian
d  2  tekanan

Hubungan antara head dan tekanan : d = diameter pipa


V = kecepatan aliran
P   .g.h f = faktor friksi
l = panjang pipa
Kerugian head (head loss) :
g = grafitasi
2
 l  V  h = head
h  f   
 d  2 g 

Catatan: harga f untuk pipa-pipa tertentu dapat dicari dengan


menggunakan diagram Moody dengan terlebih dahulu menghitung
bilangan Reynolds
Kerugian head dengan menggunakan konstanta K sebagai
pengganti faktor friksi

V 2 
h  K  
 2g 

Kerugian tekanan dengan menggunakan konstanta K sebagai


pengganti faktor friksi

V 2 
p  K  
 2 

Catatan : Kerugian aliran akan semakin besar jika kecepatan aliran


semakin
cepat dan saluran semakin panjang
Grafik Moody
Grafik Kerugian Head untuk Sistem Pipa Tertutup
Grafik Kerugian Head untuk Sistem Pipa Terbuka
Nomogram 1. Liquid Pressure Drop for Viscous Flow
4.7 Karakteristik Aliran Melalui
Sambungan-Sambungan
Bentuk-bentuk sambungan pada sistem perpipaan:
Sambungan lurus
Sambungan belok
Sambungan cabang
Sambungan dengan perubahan ukuran saluran

Cara-cara penyambungan pada sistem pemipaan:


Ulir
Press
Flens
Lem
Las
Persamaan matematis kerugian akibat sambungan (kerugian
minor) dalam sistem pemipaan:

V 2 
hm  K  
 2g 
atau
V 2 
pm  K  
 2 

Keterangan: K = Koefisien hambatan minor


Resistance Coefficients for Open Valves, Ebow, and Tees
Resistance Coefficients for Expansion and Constractions
Contoh Jenis Sambungan dan Panjang Ekivalennya
Contoh Jenis Sambungan dan Panjang Ekivalennya (Lanjutan)
Special Fitting Losses In Equivalent Feet of Pipe
Representative Equivalent Length in Pipe Diameters (L/D)
4.8 Beberapa Contoh Perhitungan
Karakteristik Aliran Sistem Di Dalam
Sistem Pemipaan
Contoh 1.
Suatu sistem pemipaan terdiri dari komponen seperti gambar.
Air mengalir dengan kecepatan sebesar 9,7 fps dan diameter
6 inch. Pipa tersebut adalah pipa baru dengan panjang 1200
ft. Katup gerbang berada pada posisi terbuka penuh.
Tentukan kerugian tekanan dari titik 1 hingga titik 3.
Penyelesaian:
Kerugian aliran dari titik 1s.d 3 adalah jumlah dari kerugian-kerugian aliran pada
pengecilan penampang di titik 1, kerugian friksi sepanjang pipa 1 s.d 2 dan
kerugian pada katup. Dari grafik resistance coefficient for expantion and
constraction diperoleh harga K= 0,42 untuk titik 1, sehingga kerugiannya:

 V 2  0,42.(9,7) 2
h  K     1,46 ft Aliran yang terjadi adalah turbulen. Jika
 2g  64,4 kekasaran pipa 0,0017 maka dengan
mengunakan diagram Moody diperoleh f =
VD 0,023
Re 

ft 2
  1.05 x10 5
s
Re  462000
PIPA
• Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya
berpenampang lingkaran dan digunakan untuk
mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh.
• Apabila zat cair di dalam pipa tidak penuh maka
aliran termasuk jenis aliran saluran terbuka.
KEHILANGAN TENAGA
• Fluida yang mengalir melalui pipa dapat berupa zat cair
atau gas. Sedangkan jenis aliran yang terjadi dapat
laminer atau turbulen. Aliran zat cair riil yang melalui pipa
selalu disertai kehilangan tenaga searah dengan aliran
Angka Reynolds
Angka Reynolds mempunyai
bentuk:
VD
Re 

Dengan:
V : kecepatan aliran
D : diameter pipa
v : kekentalan kinematik
• Besarnya angka Reynolds dapat menunjukkan jenis
aliran.

Re < 2000 → aliran laminer


2000 < Re < 4000 → aliran
transisi
Re > 4000 → aliran turbulen
Soal
• Air mengalir melalui pipa berdiameter 150 mm dan
kecepatan 5,5 m/d. Kekentalan kinematik air adalah 1,3 x
10-6 m2/d. Selidiki tipe aliran!
Pipa Seragam Horisontal
• Persamaan Bernoulli untuk titik 1 dan 2 pada gambar di atas adalah sebagai berikut :

2 2
p1 V1 p2 V2
z1    z2    hf
dengan  2g  2g
z : elevasi (tinggi tempat);

p
: tinggi tekanan;

2
V
: tinggi kecepatan.
2g
Bila pipa terletak horisontal, tampang lintang seragam dan tampang aliran
penuh maka z1 = z2 dan v1 = v2 sehingga :

p
dengan hf adalah kehilangan tenaga. hf 

• Pada kondisi lain, dimana tampang lintang tidak
seragam dan ada perbedaan tinggi tempat (pipa
tidak terpasang horisontal) maka persamaan
Bernoulli untuk titik 1 dan 2 pada gambar di bawah
adalah sebagai berikut :

2 2
p1 V1 p 2 V2
z1    z2    hf
 2g  2g
Pipa dengan tampang tidak seragam dan posisi
tidak horisontal
Kehilangan tenaga pada aliran laminer
• Pada aliran laminer, kehilangan tenaga terutama
disebabkan oleh adanya kekentalan fluida dan
tidak dipengaruhi oleh bidang batas atau
kekasaran dinding, seperti ditunjukkan oleh
persamaan Poiseuille sebagai berikut :

32VL
hf 
gD 2
• dengan
ν : kekentalan kinematik
V : kecepatan aliran;
L : panjang pipa;
g : percepatan gravitasi;
D : diameter pipa.
Kehilangan tenaga pada aliran turbulen
• Pada aliran turbulen melalui pipa, kehilangan
tenaga berhubungan dengan tegangan akibat
tahanan gesek dari dinding pipa. Pada tahun 1850
Darcy dan Weisbach mengemukakan sebuah
persamaan yang dikenal sebagai persamaan
Darcy-Weisbach untuk kehilangan tenaga dalam
pipa.
L V2
hf  f
D 2g
• dengan f : koefisien gesekan Darcy-Weisbach
Koefisien gesek
• Pada persamaan di atas, f adalah koefisien gesekan Darcy-
Weisbach yang tidak berdimensi. Koefisien f merupakan fungsi
dari angka Reynolds dan kekasaran pipa. Untuk aliran laminer
koefisien gesekan hanya dipengaruhi oleh angka Reynolds dan
mempunyai bentuk :
64
f 
Re
• Harga f tersebut diperoleh dari persamaan Poiseuille yang ditulis
dalam bentuk persamaan Darcy-Weisbach. Pada aliran turbulen,
pipa dapat bersifat hidraulis halus atau hidraulis kasar. Untuk pipa
halus, Blasius mengemukakan rumus gesekan f dalam bentuk :

0,316
f  0 , 25
Re
• Rumus tersebut berlaku untuk 4000<Re<105
• Dalam praktek, pipa yang digunakan kebanyakan tidak
halus tetapi mempunyai kekasaran dinding. Tahanan
pada pipa kasar lebih besar daripada pipa halus.

• Untuk pipa kasar nilai f tidak hanya tergantung pada


angka Reynolds tetapi juga pada sifat dinding pipa
yaitu kekasaran k/D atau :

f   Re, k / D 
• Pada tahun 1944, Moody mengemukakan suatu grafik
yang memberi gambaran f tergantung angka Reynolds
(Re) dan kekasaran relatif (k/D ). Grafik tersebut
dikenal sebagai grafik Moody (Gambar di bawah).
Grafik Moody
Beberapa nilai kekasaran pipa (k) dapat dilihat pada
tabel di bawah.
Jenis pipa (baru) Nilai k (mm)

 Kaca 0,0015
 Besi dilapis aspal 0,06 – 0,24
 Besi tuang 0,18 – 0,90
 Plester semen 0,27 – 1,20
 Beton 0,30 – 3,00
 Baja 0,03 – 0,09
 Baja dikeling 0,90 – 9,00
 Pasangan batu 6
• Grafik Moody juga dapat dinyatakan
dengan persamaan yang dikemukakan oleh
Swamee dan Jain (1976) yang mempunyai
bentuk :
0,25
f  2
  k 5,74 
log  0,9 
  3,7 D Re 

• Persamaan di atas berlaku untuk rentang


5∙103 < Re < 106 dan 10-6 < k/D < 10-2
Soal
1. Hitung kehilangan tenaga karena gesekan di dalam
pipa sepanjang 1500 m dan diameter 20 cm, apabila
air mengalir dengan kecepatan 2 m/d. Koefisien
gesekan f = 0,02.

2. Air mengalir melalui pipa berdiameter 15 cm dengan


debit aliran 20 liter/detik. Apabila panjang pipa 2 km,
hitung kehilangan tenaga di sepanjang pipa jika
koefisien gesekan Darcy-Weisbach f = 0,015.
Penyelesaian
Soal 1
Kehilangan tenaga

L V2 1500 22
hf  f  0,02    30,58 m
D 2g 0,2 2  9,81

Soal 2
Kecepatan aliran

Q 0,02
V  2
 1,13 m/d
A 0,25    0,15
Kehilangan tenaga

L V2 2000 1,132
hf  f  0,015    13,07 m
D 2g 0,15 2  9,81
Soal
• Air mengalir di dalam pipa berdiameter 75 mm
dan pada angka Reynolds 80.000. Jika tinggi
kekasaran k = 0,15 mm, berapakah koefisien
kekasaran pipa tersebut? Tentukan dengan
Grafik Moody dan Rumus Swamee-Jain.
Bandingkan hasilnya.
Penyelesaian
Diketahui

Re = 80.000
Dengan menggunakan grafik
Moody untuk nilai Re dan k/D
dan tersebut akan didapat nilai f =
0,0256
k 0,15
  0,002
D 75
Dengan rumus

0,25
f  2
  k 5,74 
log  0,9 
  3,7 D Re 

0,25
f  2
 0,0257
  0,15 5,74 
log  3,7  75  800000,9 
  
Air mengalir melalui pipa berdiameter 30 cm. Kehilangan
tenaga tiap 1000 m adalah 5 m. Tinggi kekasaran pipa k =
0,15 mm. Kekentalan kinematik air u = 0,98.10-6 m2/d.
Hitung debit aliran!
Rumus-rumus Empiris untuk Kecepatan Aliran dalam Pipa
• Kecepatan V dan debit aliran Q merupakan faktor
yang penting dalam studi hidraulika. Dalam hitungan
praktis, rumus yang banyak digunakan adalah
persamaan kontinuitas, Q=A.V, dengan A adalah
tampang aliran. Apabila kecepatan dan tampang aliran
diketahui, maka debit aliran dapat dihitung. Demikian
pula jika kecepatan dan debit aliran diketahui maka
dapat dihitung luas tampang aliran yang diperlukan
untuk melewatkan debit tersebut.
• Rumus -rumus empiris kecepatan aliran dikembangkan
untuk memudahkan hitungan. Dalam rumus-rumus ini I
adalah kemiringan garis tenaga (I = h/L). Untuk pipa
halus, rumus Blasius dapat digunakan untuk nilai angka
Reynolds 4000< Re<105, yang dapat ditunjukkan dalam
bentuk :

0 , 25
   V2
I  0,316 
 VD  2 gD
• Untuk pipa di daerah transisi berlaku rumus Hazen-
• William yang berbentuk:
0 , 54 0 , 63
V  0,354C H I D
• Nilai CH tergantung pada kekasaran yang dipengaruhi
• oleh jenis dan bahan pipa.
• Untuk pipa di daerah turbulen rumus Manning dapat
• digunakan. Rumus Manning biasa dipakai pada
• pengaliran di saluran terbuka, yang mempunyai bentuk :
2 1
1 3 2
V  R I
n
• dengan R adalah jari-jari hidraulis (R=D/4 untuk pipa
• lingkaran) dan n adalah koefisien kekasaran Manning
• yang berbeda-beda untuk tiap bahan pipa.
• Rumus Chezy dan Strickler juga sering
digunakan. Bentuk rumus Chezy adalah :

V  C RI
• Sedangkan rumus Strickler mempunyai
bentuk :
2 1
V  ks R I3 2

• Dengan ks adalah koefisien kekasaran


Strickler (ks=1/n).
Koefisien Hazen-William
Koefisien Manning
Soal
1. Dengan rumus Hazen-William tentukan
kecepatan aliran yang terjadi jika aliran
melewati pipa berdiameter 30 cm dan
kemiringan garis tenaga 0,002. Koefisien
Hazen-William = 100.
2. Dengan rumus Manning tentukan kecepatan
aliran yang terjadi jika aliran melewati pipa
besi berdiameter 30 cm dan kemiringan garis
tenaga 0,001. Tentukan nilai koefisien Manning
dari tabel.
Penyelesaian
Soal 1

V  0,354C H I 0,54 D 0, 63
V  0,354  100  0,0020,54  0,30, 63  0,578 m/d

Soal 2
A 14 D 2 D 0,3
R     0,075 m
P D 4 4
2 2
1 3 12 1 1
V R I   0,75 3  0,0012  0,375 m/d
n 0,015

Anda mungkin juga menyukai