Anda di halaman 1dari 82

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan Percobaan
Percobaan saluran tertutup ini mempunyai maksud agar para mahasiswa dapat
mengetahui secara praktis di lapangan tentang saluran tertutup, seperti teori yang
diperoleh di mata kuliah Hidrolika.
Adapun beberapa tujuan dari pratikum ini adalah :
1. Untuk mengukur dan mengetahui cara mengukur debit air yang melewati pintu ukur
Thomson.
2. Dapat menghitung kecepatan air dalam pipa serta kehilangan tinggi tekan sehingga
dapat menggambarkan kemiringan garis energi (energy gradient) dan kemiringan
garis hidrolik (hidraulic gradient) baik pada pipa datar atau pada pipa miring.
3. Dapat menentukan jenis aliran dengan melihat bilangan Reynold ( Re )
4. Menghitung besarnya faktor gesekan f dengan memakai rumus Darcy Weisbach
serta koefisien Cheezy (C). Sehingga dapat diketahui besarnya penyimpangan debit
aliran antara alat ukur Thomson dengan perhitungan malalui rumus Cheezy.
5. Dapat menentukan tebal lapisan air sehingga kita dapat mengetahui juga jenis
saluran.
6. Dapat membandingkan sifat hidrolik berdasarkan hasil percobaan pada butir 1
sampai dengan butir 5 antara saluran tertutup datar dan miring pada keadaan
keluaran (Outlet) bebas, tidak bebas, dan tenggelam (submerged).
1.2

Landasan Teori
1.2.1

Aliran Dalam Pipa


Gerakan air didalam pipa sering sekali terjadi aliran tunak (steady flow),
yaitu suatu aliran dimana suatu titik tertentu besarnya tekanan dan kecepatan
tidak berubah dengan waktu.
Berdasarkan cara bergeraknya, aliran lunak dibedakan menjadi :
1. Aliran Laminer.
Aliran laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi
lapisan-lapisan yang membentuk garis-garis alir dan tidak berpotongan satu
sama lain. Alirannya relatief mempunyai kecepatan rendah dan fluidanya
bergerak sejajar (laminae) & mempunyai batasan-batasan yang berisi aliran
fluida.
1|

2. Aliran Turbulen.
Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak
secara acak dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling
interaksi. Akibat dari hal tersebut garis alir antar partikel fluidanya saling
berpotongan.

Gambar 1.2.1
Penentuan jenis aliran, pada saluran tertutup dapat menggunakan bilangan
Reynold ( Re ), dimana :
a. Bila Re < 2000 , maka alirannya disebut laminer.
b. Bila Re > 4000 , maka alirannya disebut turbulen.
Jika Re antara 2000 dan 4000, aliran sukar diketahui atau dipastikan
karena dalam keadaan tersebut merupakan fase peralihan atau transisi. Jadi
kemungkinan adalah laminar atau turbulen, tetapi pada batas ini dapat dianggap
turbulen untuk maksud perhitungan.
Angka Reynold ( Re ) dapat dicari dengan rumus :
Re = V D / = ( V . D ) /
Dengan :

Re

Bilangan Reynold

Q /A

Diameter pipa ( m )

Rapat massa fluida (kg/m3)

Kekentalan (Viskositas) dinamik (kg/m/dt)

f ( T ) = Kekentalan kinematis ( m2 / dt )

= Kecepatan rata-rata ( m/dt )

Untuk air perubahan kekentalan kinematik terhadap temperature dapat


diperkirakan dengan persamaan berikut ini :
= [ 1,14 0,031 ( T - 15 ) + 0,00068 ( T - 15 )2 ] 10-6
2|

Variasi kecepatan aliran dalam pipa pada bagian inlet dan pada bagian
sepanjang pipa dapat dijelaskan dengan gambar berikut :

Gambar 1.2.2
Pola aliran (flow pattern) pada bagian inlet

Gambar 1.2.3
Konsep aliran tekan dalam pipa
1.2.2

Kehilangan Tinggi Tekanan (loss of head)


Pada zat cair biasa (yang mempunyai kekentalan), sewaktu mengalir
dalam pipa terjadi gesekan antara zat cair itu sendiri dengan dinding pipa.
Sehingga terjadi kehilangan tinggi energi (loss of energy). Kehilangan ini, tidak
hanya disebabkan oleh keadaan diatas, tetapi juga oleh perlengkapan pipa seperti
lengkung, katup dan sebagainya.
Kehilangan tinggi tekan diklasifikasikan menjadi :
1. Kehilangan tinggi tekan besar ( Major Losses )
Kehilangan ini terutama disebabkan gesekan

dan turbulensi

cairan.

Besarnya kehilangan tinggi tekan ini dapat dihitung dengan menggunakan


rumus :
a. Hagen Poisuile
Khusus dipakai untuk menghitung jenis aliran laminar :
hf = ( 32 . . L . V ) / ( g . D2 )
3|

Dengan :
hf

= Kehilangan tinggi tekan ( m )

= Panjang pipa ( m )

= Kecepatan aliran ( m/dt )

= Kekentalan kinematis ( m2/dt )

= Percepatan gravitasi ( m/dt2 )

= Diameter ( m )

b. Darcy Weisbach
Rumus ini dapat dipakai untuk semua jenis aliran.
hL

= f ( L . V2 ) / ( D . 2g )

Dengan :
hL

= Kehilangan tinggi tekan ( m )

= Panjang pipa ( m )

= Kecepatan aliran ( m/dt )

= Koefisien gesekan Darcy

= Percepatan gravitasi ( m/dt2 )

= Diameter ( m )

2. Kehilangan Tinggi Tekan Kecil (minor losses)


Kehilangan ini disebabkan oleh penambahan penampang antara lain
oleh lubang masuk, penyempitan tiba-tiba, pembelokan, lubang keluar, dan
sebagainya.

Dalam

pipa

panjang

(mempunyai

panjang

1000

kali

diameternya), kehilangan tinggi tekan karena gesekan adalah hal yang paling
berpengaruh sehingga kehilangan tinggi tekan kecil dapat diabaikan karena
kecil sekali. Akan tetapi dalam pipa pendek (mempunyai panjang kurang dari
1000 kali diameternya), kehilangan tinggi tekan kecil harus ikut
diperhatikan.
Persamaan dasar untuk menghitung kehilangan tinggi tekan kecil adalah :
hL = K ( v2 / 2g )
Dengan :
hL

= Kehilangan tinggi tekan kecil ( m )

= Koefisien

= Kecepatan aliran (m/dt)

= Percepatan gravitasi ( m/dt2


4|

Dengan persamaan di atas, maka kehilangan tinggi tekan untuk


berbagai keadaan dapat diketahui dengan menentukan nilai K :

Tabel 1.2.4

Gambar 1.2.5
Koefisien kehilangan tinggi tekan K pipa tertentu.

5|

Gambar 1.2.6
Koefisien kehilangan tinggi tekan K untuk pipa belokan halus.

Gambar 1.2.7
Koefisien kehilangan tinggi tekan K
untuk pipa dengan pembesaran bentuk kerucut
1.2.3

Kemiringan Garis Hidrolik (Hydraulic Gradient) dan Kemiringan Garis


Energi (Energy Gradient)
Kemiringan garis energi adalah garis yang menghubungkan berbagai
titik yang ordinat vertikalnya menyatakan jumlah energi potensial dan energi
kinetik dan diukur dari pusat pipa.
6|

Rumus :
E = Z + ( P / ) + ( V2 / 2g )
Dengan :
E

= Energi total (m)

= Energi potensial dengan datum (m)

V2/2g

= Energi kinetik persatuan berat (energi kecepatan) (m)

P/

= Tinggi tekan pisometris (energi tekanan) (m)

= g (N/m3)

= Rapat massa fluida (kg/m3)

= Percepatan gravitasi bumi (m/dt2)


Kemiringan garis hidrolik adalah garis yang menghubungkan berbagai

titik yang ordinat vertikalnya menyatakan tekanan tinggi air, diukur dari garis
pusat pipa energi potensial (P/). Sedangkan kemiringan garis enersi adalah garis
yang menghubungkan berbagai titik

yang ordinat vertikalnya menyatakan

jumlah tinggi

kecepatan air, diukur dari garis pusat

tekanan

dan tinggi

pipa.
(P/ +V2/2g)

datum

Gambar 1.2.8
Tabel kemiringan garis energi
1.3

Batasan Masalah
Pada pratikum ini hanya dibatasi pada Hidrolika Saluran Tertutup, maksudnya
pengaliran air melalui pipa yang terdiri atas dua macam pipa, yaitu pipa miring dan pipa
datar. Dari dua percobaan tersebut kita akan menentukan garis tinggi Hidrolik, garis
energi, kemiringan tinggi tekan, kemiringan hidrolik, koefisien Cheezy dan Darcy,
kecepatan, debit aliran, jenis saluran, dan jenis aliran yang terdapat dalam pipa tersebut.

7|

1.4

Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat kami sampaikan dalam laporan ini, antara lain
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menghitung tinggi garis energi (energi gradient line, EGL) dan
tinggi garis Hidrolik (hydraulic gradient line, HGL) ?
2. Bagaiamana cara menghitung tinggi tekan, kemiringan hidrolik, koefisien Cheezy
dan Darcy, kecepatan dan debit aliran, jenis saluran serta jenis aliran yang terdapat
dalam pipa tersebut ?
3. Bagaimana cara mengukur debit aliran yang lewat melalui alat ukur Thomson ?

8|

BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
2.1

Macam Percobaan
1.Pipa Datar
2.Pipa Miring

2.2

Peralatan
1.Pipa saluran
2.Mistar dan roll meter
3.Pengukur debit Thomson
4.Jangka sorong dan thermometer
5.Manometer
6.Meteran taraf ( point gauge )
7.Penyipat datar ( water pass ) atau theodolit

Tandon
Manometer

Inlet

Outlet

Gambar 2.2.1

9|

Gambar 2.2.2

Gambar 2.2.3

Gambar 2.2.4

10 |

Gambar 2.2.5

Gambar 2.2.6

11 |

Gambar 2.2.7
2.3

Pelaksanaan Percobaan
Cara pelaksanaan untuk percobaan pipa datar maupun miring adalah sama.

Gambar 2.3.1
Penentuan indeks meteran

12 |

2.3.1

Menentukan Indeks Meteran Taraf Terhadap Mercu Thomson


a. Penyipat datar (waterpass) atau theodolit dipasang kira-kira berjarak 5 meter
dari mercu Thomson lalu diarahkan pada meteran taraf sehingga terbaca b,
sedangkan pada keadaan ini nonius meteran taraf terbaca c. Pekerjaan ini
dilakukan tiga kali dengan kedudukan meteran taraf diturunkan dinaikkan
supaya terdapat harga indeks meteran taraf yang teliti.
b. Tabung meteran taraf dikeluarkan dari cincin, kemudian ujungnya diletakkan
pada ujung segitiga dari alat pengukur Thomson dan dilakukan pembacaan
lagi dengan alat waterpass. Dalam keadaan ini pada tabung meteran taraf
terbaca.
Pembacaan ini dilakukan tiga kali
Indeks = a + ( c b )

2.3.2

Mengukur Diameter Pipa


Diamater pipa diukur dengan jangka sorong, baik diameter luar maupun
diameter dalam dari pipa guna mengetahui tebal pipa, sedangkan jarak antara
masing-masing tabung pipa diukur dengan roll meter.

2.3.3

Cara Mengalirkan Air


Percobaan ini dilakukan dengan suatu sistem pipa dari suatu resevoir
satu ke resevoir yang lain. Air dialirkan ke dalam bak tampungan bagian hulu
(resevoir satu) dengan pompa listrik sampai muka air di resevoir satu berada
pada kedudukan yang tepat diatas jarum meteran taraf. Dalam keadaan ini dapat
diukur tinggi muka air dari dasar kolam ( D ). Dari pengukuran D ini akan dapat
dihitung nilai h (tinggi muka air pada alat ukur Thomson).
Dengan : h = D Indeks Point Gauge
Jika h terhitung, maka debit Thomson dapat dicari dengan rumus :

Q = k . h5/2
13 |

Dengan :
Q

= Debit pada alat ukur ( m3/dt )

= Tinggi air ( m )

= Koefisien debit ( m0,5/dt )


= 1,3533 + ( 0,004/h ) + 0,167 ( 8,4 + 12/D ) x ( h/B 0,09)2

= Tinggi dari dasar saluran ke titik terendah dari mercu ( m )

= Lebar saluran bagian hulu ( m )


Air disalurkan dari resevoir 1 (hulu pemasukan) ke resevoir 2 (hulu

pengeluaran) melalui pipa datar maupun pipa miring, dimana dalam proses ini
akan terdapat aliran bebas, tidak bebas, dan tenggelam.
a. Aliran bebas dapat terjadi apabila muka air yang melalui pipa keluaran itu
dapat mengalir ke pipa resevoir 2 dengan bebas tanpa adanya halangan dari
muka air.
b. Aliran tidak bebas terjadi apabila muka air pada resevoir 2 berada pada
kedudukan tepat diatas diameter pipa keluaran, sehingga air yang mengalir
diatas pipa keluaran itu tidak bebas mengalir karena adanya halangan dari
muka air di resevoir 2. Akibatnya air didalam pipa akan terdesak menuju
resevoir 1, hal ini akan menyebabkan tinggi air pada resevoir 1 naik.
c. Aliran tenggelam terjadi apabila muka air pada resevoir 2 berada kedudukan
jauh diatas pipa keluaran, sehingga air yang mengalir pada pipa keluaran itu
terhalang oleh muka air pada resevoir 2. Akibatnya aliran air dalam pipa
akan terdesak menuju resevoir 1. Hal ini akan menyebabkan tinggi air pada
resevoir 1 naik lebih tinggi
2.3.4

Pembacaan Muka Air Manometer


Pembacaan dilakukan pada saat air tidak mengalir. Pada saat air
mengalir, pembacaan dilakukan pada saat keadaan debit sudah mencapai pada
kondisi konstan (tetap), juga dibaca meteran taraf pada alat ukur Thomson serta
suhu air.

2.3.5

Pembacaan Tinggi Muka Air Hulu (pemasukan) dan Hilir (pengeluaran)


Pembacaan dilakukan setelah keadaan air stabil. Pembacaan ini
dimaksudkan untuk menentukan pambacaan aliran, apakah bebas (free flow),
tidak bebas, atau tenggelam (submerged) dibagian hilir.
14 |

Percobaan diatas bertujuan untuk mengukur nilai D (tinggi muka air


didasar saluran ke titik terendah mercu), B (lebar resevoir hulu), jarak antar pipa
manometer, tinggi muka air hulu pemasukan dan hilir keluaran, tinggi air di pipa
manometer. Dari data terukur ini dapat dihitung :

h (tinggi air pada alat ukur Thomson)

k (koefisien debit)

Kemiringan garis hidrolik (Hydraulik Gradient)

Kemiringan garis energi (Energy Gradient)

Kehilangan tinggi tekan (head loss)

Jenis Aliran

Kontrol debit

Jenis saluran

Q (debit pada alat ukur Thomson)

15 |

BAB III
DATA HASIL PERCOBAAN
3.1

PIPA DATAR
3.1.1

Percobaan I : Keadaan Keluaran (outlet) adalah Bebas (free flow).


1. Tinggi muka air
Dihulu pemasukan

h1 = 29,4 cm
h2 = 37,3 cm

Dihulu keluaran

h1 = -11 cm
h2 = -11 cm
= 25 oC

2. Suhu

3. Menentukan tinggi muka air Thomson :


Indeks Point
Gauge

Pembacaan Muka Air

Keterangan

1. 1,8 cm
A = 10 cm

B = 80 cm

2. 1,4 cm
rata-rata b =

1,8 + 1,4
= 1,6cm
2

D = 92 cm

Tinggi Muka Air a-b = c

4. Diameter Pipa
Diameter luar

Diameter dalam

Jarak

12

(cm )
7,52

(cm)
7,24

( cm )
63,2

2-3

7,52

7,24

99

3-4

7,52

7,24

99

45

5,86

5,56

46,1

56

5,86

5,56

89

67

5,86

5,56

89

Manometer

5. Pembacaan muka air pada manometer


16 |

Keadaan

Debi

Air

t
I
II
0
0

Mengalir
Tidak
mengalir

3.1.2

1
27,3
34,8
0
0

2
27
34
0
0

Nomor Tabung
3
4
5
25,5 24,8 15,2
32,1 30,9 18,5
0
0
0
0
0
0

6
10,7
12,7
0
0

7
6,2
6,6
0
0

Percobaan II : Keadaan Keluaran (outlet) adalah Tidak Bebas.

1.

Tinggi muka air

Dihulu pemasukan

h1 = 34,3 cm
h2 = 38,1 cm

Dihulu keluaran

h1 = 6,5 cm
h2 = 6,2 cm

2.

Suhu

3.

Pembacaan muka air pada manometer

Keadaan

Debi

Air

t
I
II
0
0

Mengalir
Tidak
mengalir

3.1.3

1
32,7
35,9
0
0

2
32
35,5
0
0

= 25C

Nomor Tabung
3
4
5
30,3 29,2 18,7
33,7 32,4 20,6
0
0
0
0
0
0

6
13,7
15
0
0

7
8,8
9,5
0
0

Percobaan III : Keadaan Keluaran(outlet) adalah Tenggelam (submerged).


1. Tinggi muka air
Dihulu pemasukan

h1 = 44,9 cm
h2 = 49,7 cm

Dihulu keluaran

h1 = 19 cm
h2 = 19,7 cm

2.

Suhu

= 25 oC

3. Pembacaan muka air pada manometer


Keadaan Air

Debit

Nomor Tabung
17 |

Mengalir
Tidak
mengalir

3.2

1
43,9

2
43,5

II

47

46,5

0
0

0
0

0
0

3
41,5
45,
8

4
40,8

5
30,8

6
26,3

7
21,6

44,9

33,3

28,2

22,9

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

PIPA MIRING
3.2.1

Percobaan I : Keadaan Keluaran (outlet) adalah Bebas (free flow).


1.

Tinggi muka air

Dihulu pemasukan

h1 =

15,7 cm

h2 =

23,7 cm

Dihulu keluaran

h1 = -9,5
h2 = -8

cm
cm

= 25 oC

2. Suhu

3. Menentukan tinggi muka air Thomson


Indeks Point Gauge

Pembacaan Muka Air


1. 1,4 cm
2. 1 cm

B = 80 cm

rata-rata :

a = 10 cm

b=
Tinggi Muka Air

Keterangan

D = 92 cm

1,4 + 1
= 1,2cm
2
ab=c

4. Diameter Pipa
Manometer

Diameter Luar

Diameter Dalam

Jarak

(cm )

(cm)

( cm )
18 |

12

7,54

7,24

60

2-3

7,54

7,24

99

3-4

7,54

7,24

99

45

5,86

48,9

56

5,86

5,56

88,5

67

5,86

5,56

88,5

5. Pembacaan muka air pada manometer


Keadaan Air
Mengalir
Tidak mengalir
3.2.2

1
11,3
17,6
0
0

2
13
19,4
0
0

Nomor Tabung
3
4
5
14,2 11,6
7
20,3 17,3 10,4
0
0
0
0
0
0

6
4
6
0
0

7
3
3,5
0
0

Percobaan II : Keadaan Keluaran (outlet) adalah Tidak Bebas.


1. Tinggi muka air
Dihulu pemasukan

h1 = 18,2 cm
h2 = 27,4 cm

Dihulu keluaran

h1 = 8,2 cm
h2 = 7,7 cm
Suhu = 25 oC

2.

3. Pembacaan muka air pada manometer


Keadaan Air
Mengalir
Tidak mengalir

3.2.3

1
14,5
21,3
0
0

2
16
23,2
0
0

Nomor Tabung
3
4
5
17
14,5 10,7
23,8 20,5 13,2
0
0
0
0
0
0

6
6,7
8,6
0
0

7
5,6
5,8
0
0

Percobaan III : Keadaan Keluaran (outlet) adalah Tenggelam (submerged).


1. Tinggi muka air
Dihulu pemasukan

h1 = 31,2 cm
h2 = 38,1 cm

Dihulu keluaran

h1 = 22

cm

h2 = 21,7 cm
2. Suhu

= 25 oC
19 |

3. Pembacaan muka air pada manometer


Keadaan Air
Mengalir
Tidak mengalir

1
29
33,5
0
0

2
29,9
35
0
0

Nomor Tabung
3
4
5
31,3 28,2 24,1
35,5 32,5 26,5
0
0
0
0
0
0

6
21,3
22,6
0
0

7
19,4
20,3
0
0

20 |

BAB IV
PROSEDUR PENGOLAHAN DATA
4.1

Menghitung Debit Pada Alat Ukur Thomson

Gambar 4.1.1 alat ukur Thomson


Rumus yang digunakan :

Q = k . h5/2
Dengan :
Q = Debit air pada alat ukur Thomson ( m3/dt )
h

= Tinggi air ( m )

= Koefisien debit ( m0,5/dt )


= 1,3533 + ( 0,004/h ) + 0,167 ( 8,4 + 12/D ) x ( h/B 0,09 )2

D = Tinggi dari dasar saluran ke titik terendah dari mercu ( m )


B = Lebar alat ukur Thomson bagian hulu (m)
4.2

Menentukan

Kemiringan

Garis

Hidrolik

(Hydraulic Gradient) dan

Kemiringan Garis Energi (Energy Gradient)


Elevasi garis hidrolik ditentukan dengan mengurangi tinggi air pada tabung
saat air mengalir dengan pada saat air tidak mengalir. Sedangkan elevasi garis energi
ditentukan dengan menambah elevasi garis hidrolik dengan V2 / 2g, dimana V = Q / A,
Q debit air pada Thomson dan A adalah luas penampang dari pipa (A = . .d2)
4.3

Menghitung Kehilangan Tinggi Tekan ( Head Loss )


Kehilangan tinggi tekan dihitung berdasarkan data pengamatan setiap tabung
manometer dengan cara mengurangi elevasi garis tabung 1 dengan tabung 2 diperoleh
Hf1. Elevasi garis energi tabung 2 dikurangi dengan tabung 3 diperoleh Hf 2. Demikian
seterusnya, sehingga diperoleh Hf total didapat dengan jalan menjumlahkan Hf1, Hf2,
Hf3, Hf4, Hf5, Hf6.
21 |

4.4 Menentukan Jenis Aliran


Didasarkan atas bilangan Reynold ( Re ) :

Re

= (V.D)/

Dengan :
Re = Bilangan Reynold
Re < 2000, Jenis aliran laminer.
Re > 4000, Jenis aliran turbulen
V = Kecepatan rata-rata ( m/dt )
D = Diameter pipa ( m )

= Kekentalan kinematis (m2/dt)


Tabel 4.4.1
Tabel Hubungan Kekentalan Kinematis dan Temperatur

4.5

Temperatur t ( oC )

= x 10-6 m2/dt

1,794

10

20

25

30

35

1,519 1,310 1,010 0,897 0,657 0,657

100
0,00

Kontrol Debit
Dihitung besarnya debit berdasarkan rumus Cheezy, dengan jalan menghitung
besar faktor gesekan berdasarkan rumus Darcy Weisbach :

f = hf . D / L . 2g / V2
Dengan :
f

= Faktor gesekan

L = Panjang pipa ( m )
hf = Kehilangan tinggi tekan ( m )
D = Diameter dalam pipa ( m )
V = Kecepatan rata-rata ( m/dt )
g

= Percepatan gravitasi ( m/dt2 )


Kemudian harga koefisien Cheezy :

C = { (8 . g ) / f }0,5

22 |

Dengan :
C = Koefisien Cheezy (m1/2/dt)
f

= Faktor gesekan

= Percepatan gravitasi ( m/dt2 )


Dari perhitungan debit air dengan menggunakan rumus Cheezy, kemudian

dihitung kesalahan relatifnya terhadap pengukuran debit menggunakan alat ukur


Thomson.
4.6

Menentukan Jenis Saluran


Berdasarkan kriteria :
/K < 1/6

= Saluran hidrolik kasar

1/6 < /K < 4

= Saluran hidrolik transisi

/K > 4

= Saluran hidrolik halus

Rumus :

= 12 / ( g . S . R )0,5
Dengan :

= Tebal lapisan air Prandtl ( m )

= Kekentalan kinematis ( m2/dt )

= Percepatan gravitasi bumi ( m/dt2 )

S = Kemiringan garis energi


R = Jari-jari hidrolik ( m )
Harga K ditentukan berdasarkan rumus Calebrok :
K = R x ( 12 / 10c/18 C / Re )
Dengan :
K

= Koefisien Calebrok

= Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

Re

= Bilangan Reynold

= Jari-jari hidrolik ( m )

23 |

BAB V
PENGOLAHAN DATA
5.1

PIPA DATAR
5.1.1

DEBIT I
a. Menghitung debit air pada alat ukur Thomson

Rumus :

Q = k . h5/2
Dengan :
Q = Debit air pada alat ukur Thomson ( m3/dt )
h

= Tinggi air ( m )

= Koefisien debit ( m0,5/dt )


= 1,3533 + ( 0,004/h ) + 0,167 ( 8,4 + 12/D ) x ( h/B 0,09 )2

D = Tinggi dari dasar saluran ke titik terendah dari mercu ( m )


B = Lebar alat ukur Thomson bagian hulu (m)
Diketahui

B = 80 cm

= 0,8 m

D = 92 cm

= 0,92 m

= 10 cm

= 0,10 m

= 1,8 cm

= 0,018 m

= ab

= 0,082 m

Maka :
k

= 1,3533 +

2
12 h

0,004
x 0,09
+ 0,0167 8,4 +
h
D B

0,004
= 1,3533 +
+ 0,0167
0,082

8,4 + 12 x 0,082 0,09

0,92
0,8

= 1,40262613 m0,5/dt

24 |

Sehingga di dapat

Q = k . h5/2
= 1,40262613 . ( 0,082 )5/2
= 0,002701 m3/dt
b. Menentukan Kemiringan Garis Hidrolik (Hydraulic Gradient) dan
Kemiringan Garis Energi (Energy Gradient)
Elevasi garis hidrolik ditentukan dengan mengurangi tinggi air
pada tabung saat air mengalir dengan pada saat air tidak mengalir.
Sedangkan elevasi garis energi ditentukan dengan menambah elevasi garis
hidrolik dengan V2 / 2g, Dimana :
V=Q/A
Q = Debit air pada Thomson
A = Luas penampang dari pipa ( A = . . D2 )
D = Diameter pipa dalam
Rumus elevasi garis hidrolik

Hg

= H1 H0

Eg

= Hg + ( V2 / 2g )

Contoh : Hg=H1 H0
=0,273-0
=0,273 m
Rumus elevasi garis energi
Contoh : Eg=Hg + ( V2 / 2g )
=0,273 + (0,6555152 / 2. 9,81)
=0,295 m
Dengan :
Hg = Hydrolics Heads / Tinggi Tekanan Hidrolik ( m )
H1 = Tinggi air pada manometer pada saat air mengalir ( m )
H0 = Tinggi air pada manometer saat tidak mengalir ( m )
Eg = Energi Heads / Tinggi Tekanan Energi ( m )
V = Kecepatan aliran ( m/det )
g

= Percepatan gravitasi ( m / det2 )

Diketahui :
Diameter dalam pipa I

= 7,52 ( 2 . 0,15 ) = 7,22 cm = 0,0722 m

Diameter dalam pipa II

= 5,86 ( 2 . 0,15 ) = 5,56 cm = 0,0556 m

25 |

Menentukan kecepatan aliran :

Pipa I = Untuk manometer 1 4

V1

= 0,002701 /{ 1/4 . 3,14 . ( 0,0722 )2 }


= 0,002701 /0,0041
= 0,659152 m/dt

Pipa II

= Untuk manometer 5 7

V2

= 0,002701 / { 1/4 . 3,14 . ( 0,0556 )2 }


= 0,002701 / 0,00243
= 1,1115 m/dt

Contoh Perhitungan :
H1 = 0,273 m (berdasarkan data)
H0 = 0 m
Hg = 0,273 - 0 = 0,273 m
V2/2g = 0,6555152 / 2. 9,81= 0,022 m
Eg = 0,273 + 0,022 = 0,295 m
Tabel 5.1.1
Kemiringan Garis Hidrolik Dan Kemiringan Garis Energi Debit I
Percobaan

(m)
H1
H0
Hg
V2/2g
Eg

1
0,273
0,000
0,273
0,022
0,295

2
0,270
0,000
0,270
0,022
0,292

3
0,255
0,000
0,255
0,022
0,277

4
0,248
0,000
0,248
0,022
0,270

5
0,152
0,000
0,152
0,057
0,209

6
0,107
0,000
0,107
0,057
0,164

7
0,062
0,000
0,062
0,057
0,119

I
Outlet
Tak Bebas

H1
H0
Hg
V2/2g
Eg

0,327
0,000
0,327
0,022
0,349

0,320
0,000
0,320
0,022
0,342

0,303
0,000
0,303
0,022
0,325

0,292
0,000
0,292
0,022
0,314

0,187
0,000
0,187
0,057
0,244

0,137
0,000
0,137
0,057
0,194

0,088
0,000
0,088
0,057
0,145

I
Outlet
Tenggelam

H1
H0
Hg
V2/2g
Eg

0,439
0,000
0,439
0,022
0,461

0,435
0,000
0,435
0,022
0,457

0,415
0,000
0,415
0,022
0,437

0,408
0,000
0,408
0,022
0,430

0,308
0,000
0,308
0,057
0,365

0,263
0,000
0,263
0,057
0,320

0,216
0,000
0,216
0,057
0,273

I
Outlet
Bebas

(Sumber : Hasil Perhitungan)


26 |

C. Menghitung Kehilangan Tinggi Tekan ( Head Loss )


Kehilangan tinggi tekan dihitung berdasarkan data pengamatan
setiap tabung manometer, dengan cara mengurangi elevasi garis energi
tabung sebelumnya dengan tabung sesudahnya. Rumus :
hfn

= En En+1

Dengan :
En

= Tinggi garis energi tabung ke n ( m )

En+1 = Tinggi garis energi tabung ke n + 1 ( m )


Keterangan :
Percobaan I

Outlet bebas

Percobaan II

Outlet tidak bebas

Percobaan III

Outlet tenggelam

Contoh Perhitungan :
Eg1 = 0,295 m
Eg2 = 0,292 m
Hf = 0,295 0,292 = 0,003 m
Tabel 5.1.3
Kehilangan Tinggi Tekan. Debit I
NO.

PERCOBAAN I

TABUNG
1

Eg
0,295

0,292

0,277

0,270

0,209

0,164

0,119
JUMLAH

hf
0,00
3
0,01
5
0,00
7
0,06
1
0,04
5
0,04
5
0,17
6

PERCOBAAN
II
Eg
hf
0,349
0,00
0,342
7
0,01
0,325
7
0,01
0,314
1
0,07
0,244
0
0,05
0,194
0
0,04
0,145
9
0,20
JUMLAH
4

PERCOBAAN
III
Eg
hf
0,461
0,457

0,004

0,437

0,020

0,430

0,007

0,365

0,065

0,320

0,045

0,273

0,047

JUMLAH

0,188

27 |

(Sumber : Hasil Perhitungan)

D. Menentukan Jenis Aliran


Didasarkan atas bilangan Reynold ( Re )
Re = ( V . D ) /
Dimana :
Re

= Bilangan Reynold

= Kecepatan rata-rata ( m/dt )

= Kekentalan kinematis (m2/dt)

= Diameter pipa ( m )
Tabel 5.1.4
Hubungan Kekentalan Kinematis dan Temperatur

Temperatur t (oC )

= x 10-6 m2/dt

1,794

5
1,51

10
1,31

20
1,01

25
0,89

30
0,65

35
0,65

100
0,00

Karena temperatur telah didapatkan dari data, maka kita tidak


menghitung kekentalan kinematis dengan cara interpolasi. Suhu yang
didapatkan sebesar 25oC dengan kekentalan kinematis sebesar 0,897 mm2/dt
Kriteria :
1.Re < 2320

= Aliran Laminer

2.2320 < Re < 4000

= Aliran Transisi

3.Re > 4000

= Aliran Turbulen

28 |

Tabel 5.1.5
Perhitungan Jenis Aliran Debit I
Percobaan Pipa

T
C

(1-2)

25

(2-3)

25

(3-4)

25

(4-5)

25

(5-6)

25

(6-7)

25

(1-2)

25

(2-3)

25

(3-4)

25

(4-5)

25

(5-6)

25

(6-7)

25

(1-2)

25

(2-3)

25

(3-4)

25

(4-5)

25

(5-6)

25

(6-7)

25

II

III

(m2/dt))

V(m/dt)

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

0,65915178
5
0,65915178
5
0,65915178
5

D(m)
0,0722
0,0722
0,0722

1,11150199

0,0556

1,11150199

0,0556

1,11150199

0,0556

0,65915178
5
0,65915178
5
0,65915178
5

0,0722
0,0722
0,0722

1,11150199

0,0556

1,11150199

0,0556

1,11150199

0,0556

0,65915178
5
0,65915178
5
0,65915178
5

0,0722
0,0722
0,0722

1,11150199

0,0556

1,11150199

0,0556

1,11150199

0,0556

Re
53055,4
7
53055,4
7
53055,4
7
68895,7
8
68895,7
8
68895,7
8
53055,4
7
53055,4
7
53055,4
7
68895,7
8
68895,7
8
68895,7
8
53055,4
7
53055,4
7
53055,4
7
68895,7
8
68895,7
8
68895,7
8

Jenis
aliran
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen

E. Kontrol Debit

29 |

Dihitung besarnya debit berdasarkan rumus Cheezy, dengan jalan


menghitung besar faktor gesekan berdasarkan rumus Darcy Weisbach :
f = hf . (D/L) . (2g/V2)
Dengan :
hf =

Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan ( m )

D = Diameter dalam pipa ( m )


V = Kecepatan rata rata ( m/dt )
g

= Percepatan grafitasi ( m/dt2 )

L = Panjang pipa (m)

Kemudian harga koefisien Cheezy :


C = { (8 . g ) /f }0,5
Dengan :
f

= Faktor gesekan

C = Koefisien Cheezy (m1/2/dt)


Sehingga besarnya debit :
Q = A V = A C ( R S )0,5
Dengan :
A = Luas penampang pipa ( m2 )
R = jari-jari hidrolik ( m )
= A/P
S = Kemiringan garis energi
= hf / L
L = Panjang pipa ( m )
hf = Kehilangan tinggi tekan ( m )
V = Kecepatan rata rata (m/dt)
Contoh Perhitungan :
Hf = 0,003 m
30 |

D = 0,0722 m
L = 0,63 m
V = 0,6592 m/dt
f = 0,003. (0,0722/0,63). (2.9,81/0,65922)
= 0,0155

Tabel 5.1.6
Penentuan Koefisien Gesek Debit I
Percobaa
n

Pipa

Hf(m
)

(1-2)

0,003

(2-3)

0,015

(3-4)

0,007

(4-5)

0,061

(5-6)

0,045

(6-7)

0,045

(1-2)

0,007

(2-3)

0,017

(3-4)

0,011

(4-5)

0,070

(5-6)

0,050

(6-7)

0,049

(1-2)

0,004

II

III

D(m)
0,0722
0,0722
0,0722
0,0556
0,0556
0,0556

0,0722
0,0722
0,0722
0,0556
0,0556
0,0556
0,0722

L(m)

V(m/dt)

0,63

0,6592

0,99

0,6592

0,99

0,6592

0,46

1,1115

0,89

1,1115

0,89

1,1115

0,63

0,6592

0,99

0,6592

0,99

0,6592

0,46

1,1115

0,89

1,1115

0,89

1,1115

0,63

0,6592

2g
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62

V2
0,434
0,434
0,434
1,235
1,235
1,235

0,434
0,434
0,434
1,235
1,235
1,235
0,434

2g/V2

D/L

45,15
7
45,15
7
45,15
7
15,88
1
15,88
1
15,88
1

0,114
2
0,072
9
0,072
9
0,120
6
0,062
5
0,062
5

45,15
7
45,15
7
45,15
7
15,88
1
15,88
1
15,88
1

0,114
6
0,072
9
0,072
9
0,120
9
0,062
5
0,062
5

45,15

0,114

f
0,0155
0,0494
0,0231
0,1178
0,0446
0,0446

0,0362
0,0560
0,0362
0,1353
0,0496
0,0486
0,0207

31 |

(2-3)

0,020

(3-4)

0,007

(4-5)

0,065

(5-6)

0,045

(6-7)

0,047

0,0722
0,0722
0,0556
0,0556
0,0556

0,99

0,6592

0,99

0,6592

0,46

1,1115

0,89

1,1115

0,89

1,1115

0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0

0,434
0,434
1,235
1,235
1,235

7
45,15
7
45,15
7
15,88
1
15,88
1
15,88
1

6
0,072
9
0,072
9
0,120
9
0,062
5
0,062
5

0,0659
0,0231
0,1257
0,0446
0,0466

Contoh Perhitungan :
8g = 8. 9,81 = 78,48 m/dt2
f = 0,0155
C = (78,48/0,0155)0,5
= 71,2106 (m1/2/dt)
Tabel 5.1.7
Penentuan Koefisien Cheezy Debit I
Aliran bebas

Pipa

8g
78,48

f
0,0155

C
71,2106

(1-2)
(2-3)

78,48

0,0494

39,8583

(3-4)

78,48

0,0231

58,3466

(4-5)

78,48

0,1178

25,8130

(5-6)

78,48

0,0446

41,9268

(6-7)

78,48

0,0446

41,9268

Aliran tak bebas

II

Pipa

8g

(1-2)

78,48

0,0362

C
46,5445

(2-3)

78,48

0,0560

37,4404

(3-4)

78,48

0,0362

46,5445

(4-5)

78,48

0,1353

24,0828

(5-6)

78,48

0,0496

39,7752

(6-7)

78,48

0,0486

40,1791

Aliran tenggelam

III

Pipa

8g

(1-2)

78,48

f
0,0207

C
61,5725

(2-3)

78,48

0,0659

34,5183

(3-4)

78,48

0,0231

58,3466

(4-5)

78,48

0,1257

24,9852

(5-6)

78,48

0,0446

41,9268

(6-7)

78,48

0,0466

41,0250

32 |

Tabel 5.1.8
Penentuan Debit Rumus Cheezy Debit I (0.002701 m3/dt)
Percobaan

Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)

I
(4-5)
(5-6)
(6-7)

(1-2)
(2-3)
(3-4)
II
(4-5)
(5-6)
(6-7)

(1-2)
(2-3)
(3-4)
III
(4-5)
(5-6)
(6-7)

(m )
0,00
4
0,00
4
0,00
4
0,00
2
0,00
2
0,00
2

(m)
0,22670
8
0,22670
8
0,22670
8
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4

(A/P)
0,01806
6
0,01806
6
0,01806
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3

0,00
4
0,00
4
0,00
4
0,00
2
0,00
2
0,00
2

0,22670
8
0,22670
8
0,22670
8
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4

0,00
4
0,00
4
0,00
4
0,00
2
0,00
2
0,00
2

0,22670
8
0,22670
8
0,22670
8
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4

Hf

71,21
1
39,85
8
58,34
7
25,81
3
41,92
7
41,92
7

(m)
0,00
3
0,01
5
0,00
7
0,06
1
0,04
5
0,04
5

(m)
0,63
2
0,99
0
0,99
0
0,46
1
0,89
0
0,89
0

0,01806
6
0,01806
6
0,01806
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3

46,54
4
37,44
0
46,54
4
24,08
3
39,77
5
40,17
9

0,00
7
0,01
7
0,01
1
0,07
0
0,05
0
0,04
9

0,01806
6
0,01806
6
0,01806
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3

61,57
3
34,51
8
58,34
7
24,98
5
41,92
7
41,02
5

0,00
4
0,02
0
0,00
7
0,06
5
0,04
5
0,04
7

S=hf/L

V Chezy

0,0047
5
0,0151
5
0,0070
7
0,1333
9
0,0505
6
0,0505
6

0,65945
2
0,65945
2
0,65945
2
1,11200
8
1,11200
8
1,11200
8

0,63
0
0,99
0
0,99
0
0,46
0
0,89
0
0,89
0

0,0111
1
0,0171
7
0,0111
1
0,1532
5
0,0561
8
0,0550
6

0,65945
2
0,65945
2
0,65945
2
1,11200
8
1,11200
8
1,11200
8

0,63
0
0,99
0
0,99
0
0,46
0
0,89
0
0,89
0

0,0063
5
0,0202
0
0,0070
7
0,1423
8
0,0505
6
0,0528
1

0,65945
2
0,65945
2
0,65945
2
1,11200
8
1,11200
8
1,11200
8

Q Chezy
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701

0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701

0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701

Keterangan Tabel :
1. Data percobaan
2.

= Luas penampang pipa (m2)

3.

= Keliling pipa dalam (m)

4.

= Jari-jari Hidrolik (m)

5.

= Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

6.

hf

= Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan (m)

7.

= Panjang pipa (m)

8.

= Kemiringan garis energi

= A/P

33 |

9.

V cheezy = C . ( R . S )0,5

10.

Q cheezy = V cheezy . A

Jari-jari hidrolik :
Rumus :
R = A/P
R

= (0,25 d2) / ( d)
= 0,25 d
Tabel 5.1.9
Jari-jari Hidrolik Debit I (0.002701 m3/dt)
No
Pipa

d (m)

(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,072
2
0,072
2
0,072
2
0,055
6
0,055
6
0,055
6

A = 0.25
d2 (m)2
0,004095
8
0,004095
8
0,004095
8
0,002428
9
0,002428
9
0,002428
9

P=d
(m)
0,2269
1
0,2269
1
0,2269
1
0,1747
4
0,1747
4
0,1747
4

R = A/P
0,01805
0,01805
0,01805
0,01390
0,01390
0,01390

Perhitungan Kesalahan Relatif


Debit dan kecepatan dari perhitungan dengan perhitungan rumus
Cheezy kemudian dibandingkan dengan debit dan kecepatan yang didapat
dari pengukuran tingkat muka air pada alat ukur Thompson.
Rumus :

KR(%) =

XCheezy XPipa
XCheezy

X 100%

Dengan : X untuk Q ataupun V


Tabel 5.1.10
Perhitungan Kesalahan Relatif Debit I (0.002701 m3/dt)
Percobaa
n

Pipa

(1-2)

Q pipa
(m3/dt)
0,00270

Q
chezzy
(m3/dt)
0,00270

KR

V pipa

(%)
0,0004546

(m/dt)
0,65915

V
Chezzy
(m/dt)
0,65945

KR
(%)
0,0454649

34 |

(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

(1-2)
(2-3)
(3-4)
II
(4-5)
(5-6)
(6-7)

(1-2)
(2-3)
(3-4)
III
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0

1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1

0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0

0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1

0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0

0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1

0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546

0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546

0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546

2
0,65915
2
0,65915
2
1,11150
2
1,11150
2
1,11150
2

2
0,65945
2
0,65945
2
1,11200
8
1,11200
8
1,11200
8

0,65915
2
0,65915
2
0,65915
2
1,11150
2
1,11150
2
1,11150
2

0,65945
2
0,65945
2
0,65945
2
1,11200
8
1,11200
8
1,11200
8

0,65915
2
0,65915
2
0,65915
2
1,11150
2
1,11150
2
1,11150
2

0,65945
2
0,65945
2
0,65945
2
1,11200
8
1,11200
8
1,11200
8

0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649

0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649

0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649

Menentukan Jenis Saluran :


Berdasarkan kriteria :
/K <1/6

= Saluran Hidrolik Kasar

1/6 < /K < 4

= Saluran Hidrolik Transisi

/K >4

= Saluran Hidrolik Halus

Rumus Prandtl von Karman :


=

12
( g. S . R )0,5

35 |

Dengan :

Tebal lapisan Prandtl (m)

Kekentalan kinematis (m2/dt)

Kemiringan garis energi

Jari-jari hidrolik (m)

Percepatan gravitasi (m2/dt)

Harga k ditentukan berdasarkan rumus Calebrock :


K = R [( 12 / 10c/18 ) ( C / Re )]
Dengan :
K

Koefisien Calebrock

Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

Re

Bilangan Reynold (tak berdimensi)

Jari-jari hidrolik (m)


Tabel 5.1.11

Perhitungan Kriteria Saluran. Debit I (0.00271 m3/dt)


Percobaan

(Hf/L)

(A/P)

(m2/dt)

(m)

0,00474
7
0,01515
2
0,00707
1
0,13339
1
0,05056
2
0,05056
2

0,01805
0
0,01805
0
0,01805
0
0,01390
0
0,01390
0
0,01390
0

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

0,01111
1
0,01717
2
0,01111
1
0,15324
6
0,05618
0
0,05505
6

0,01805
0
0,01805
0
0,01805
0
0,01390
0
0,01390
0
0,01390
0

0,00634
9
0,02020

0,01805
0
0,01805

Re

/K

0,00037
1
0,00020
8
0,00030
4
0,00008
0
0,00013
0
0,00013
0

53055,47
3
53055,47
3
53055,47
3
68895,77
6
68895,77
6
68895,77
6

71,210
6
39,858
3
58,346
6
25,813
0
41,926
8
41,926
8

0,00000
0
0,00130
9
0,00010
4
0,00613
4
0,00077
3
0,00077
3

1400,472924

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

0,00024
3
0,00019
5
0,00024
3
0,00007
4
0,00012
3
0,00012
4

53055,47
3
53055,47
3
53055,47
3
68895,77
6
68895,77
6
68895,77
6

46,544
5
37,440
4
46,544
5
24,082
8
39,775
2
40,179
1

0,00054
6
0,00178
9
0,00054
6
0,00765
6
0,00102
1
0,00096
9

0,00000089
7
0,00000089

0,00032
1
0,00018

53055,47
3
53055,47

61,572
5
34,518

0,00006
1
0,00260

I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,158797
2,914778
0,013011
0,167694
0,167694

II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,4442
0,109128
0,444198
0,009726
0,120443
0,128180

III
(1-2)
(2-3)

5,2396
0,0691

36 |

(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

2
0,00707
1
0,14237
7
0,05056
2
0,05280
9

0
0,01805
0
0,01390
0
0,01390
0
0,01390
0

7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

0
0,00030
4
0,00007
7
0,00013
0
0,00012
7

3
53055,47
3
68895,77
6
68895,77
6
68895,77
6

3
58,346
6
24,985
2
41,926
8
41,025
0

6
0,00010
4
0,00682
0
0,00077
3
0,00086
9

2,914778
0,011327
0,167694
0,146005

Keterangan Tabel :
1. Data percobaan

5.

= Tebal lapisan Prandtl (m)

2.

6. C

7. K

= Koefisien Calebrock

8. Re

= Bilangan Reynold

S = Kemiringan garis energi

3. R = Jari-jari Hidrolik
4.

= A/P

= Kekentalan kinematis (m2/dt)

Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

Tabel 5.1.12
Jenis Saluran Debit I (0.002701 m3/dt)
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

I
kasar
transisi
halus
kasar
transisi
transisi

II
transisi
transisi
transisi
kasar
transisi
transisi

III
Halus
Kasar
Halus
Kasar
Transisi
Transisi

5.1.2 DEBIT II
A. Menghitung debit air pada alat ukur Thomson

Rumus :
Q = k . h5/2
Dengan :
Q

= Debit air pada alat ukur Thomson ( m3/dt )

= Tinggi air ( m )

= Koefisien debit ( m0,5/dt )


= 1,3533 + ( 0,004/h ) + 0,167 ( 8,4 + 12/D ) x ( h/B 0,09 )2
37 |

= Tinggi dari dasar saluran ke titik terendah dari mercu ( m )

= Lebar alat ukur Thomson bagian hulu (m)

Diketahui

= 80 cm

= 0,8

= 92 cm

= 0,92

= 10 cm

= 0,10

= 1,4 cm

= 0,014 m

= ab

= 0,086 m

Maka :
k = 1,3533 +

= 1,3533 +

2
12 h

0,004
x 0,09
+ 0,0167 8,4 +
h
D B

0,004
12
2
+ 0,0167 8,4 +
x (0,086 / 0,8 0,09)
0,086
0
,
92

= 1,39992 m0,5/dt
Sehingga di dapat

Q = k . h5/2
= 1,39992 . ( 0,086 )5/2
= 0,00304 m3/dt
B. Menentukan Kemiringan Garis Hidrolik (Hydraulic Gradient) dan
Kemiringan Garis Energi (Energy Gradient)
Elevasi garis hidrolik ditentukan dengan mengurangi tinggi air pada
tabung saat air mengalir dengan pada saat air tidak mengalir. Sedangkan
elevasi garis energi ditentukan dengan menambah elevasi garis hidrolik
dengan V2 / 2g,
Dimana :
V=Q/A
Q = Debit air pada Thomson (m3/dt)
A = Luas penampang dari pipa ( A = . . D2 )
D = Dimeter pipa dalam (m)
38 |

Rumus elevasi garis hidrolik : Hd = H1 H0


Rumus elevasi garis energi : Eg = Hd + ( V2 / 2g )

Dengan :
Hg = Hydrolics Heads / Tekanan Hidrolik ( m )
H1 = Tinggi air pada manometer pada saat air mengalir ( m )
H0 = Tinggi air pada manometer saat tidak mengalir ( m )
Eg = Energi Heads / Tekanan Energi ( m )
V = Kecepatan aliran ( m/det )
= Percepatan gravitasi ( m / det2 )

Diketahui :
Diameter dalam pipa I

= 7,52 ( 2 . 0,15 )

= 7,22 cm

Diameter dalam pipa II

= 5,86 ( 2 . 0,15 )

= 5,56 cm

Menentukan kecepatan aliran :


Pipa I
V1

= Untuk manometer 1 4
= 0,00304 /{ 1 / 4 . 3,14 . ( 0,0722 )2 }
= 0,00304 / 0,0041
= 0,7413 m/dt

Pipa II
V2

= Untuk manometer 5 7
= 0,00304 / { 1 / 4 . 3,14 . ( 0,0556 )2 }
= 0,00304 / 0,00243
= 1,2501 m/dt

Contoh Perhitungan :
H1 = 0,348 m
H0 = 0
Hg = 0,348 - 0 = 0,348 m
V2/2g = 0,74132 / (2 x 9,81) = 0,028 m
Eg = 0,348 + 0,028 = 0,376 m

39 |

Tabel 5.1.13
Kemiringan Garis Hidrolik Dan Kemiringan Garis Energi Debit II
Percobaan

(m)
H1
H0
Hg
V2/2g
Eg

1
0,348
0,000
0,348
0,028
0,376

2
0,340
0,000
0,340
0,028
0,368

3
0,321
0,000
0,321
0,028
0,349

4
0,309
0,000
0,309
0,028
0,337

5
0,185
0,000
0,185
0,064
0,249

6
0,127
0,000
0,127
0,064
0,191

7
0,066
0,000
0,066
0,064
0,130

I
Outlet
Tak Bebas

H1
H0
Hg
V2/2g
Eg

0,359
0,000
0,359
0,028
0,387

0,355
0,000
0,355
0,028
0,383

0,337
0,000
0,337
0,028
0,365

0,324
0,000
0,324
0,028
0,352

0,206
0,000
0,206
0,064
0,270

0,150
0,000
0,150
0,064
0,214

0,095
0,000
0,095
0,064
0,159

I
Outlet
Tenggelam

H1
H0
Hg
V2/2g
Eg

0,470
0,000
0,470
0,028
0,498

0,465
0,000
0,465
0,028
0,493

0,458
0,000
0,458
0,028
0,486

0,449
0,000
0,449
0,028
0,477

0,333
0,000
0,333
0,064
0,397

0,282
0,000
0,282
0,064
0,346

0,229
0,000
0,229
0,064
0,293

I
Outlet
Bebas

C. Menghitung Kehilangan Tinggi Tekan (Head loss)


Kehilangan tinggi tekan dihitung berdasarkan data pengamatan
setiap tabung manometer, dengan cara mengurangi elevasi garis energi
tabung sebelumnya dengan tabung sesudahnya. Rumus :

hfn = En En+1
Dengan :
En

= Tinggi garis energi tabung ke n ( m )

En+1

= Tinggi garis energi tabung ke n + 1 ( m )

Keterangan :
Percobaan I

Outlet bebas

Percobaan II

Outlet tidak bebas


40 |

Percobaan III

Outlet tenggelam

Contoh Perhitungan :
Eg1 = 0,376 m
Eg2 =0,368 m
Hf = 0,376 0,368 = 0,008 m

Tabel 5.1.15
Kehilangan Tinggi Tekan Debit II
NO.
TABUNG
1
2
3
4
5
6
7

PERCOBAAN I
Eg
hf
0,376
0,368
0,008
0,349
0,019
0,337
0,012
0,249
0,088
0,191
0,058
0,130
0,061
JUMLAH
0,246

PERCOBAAN II
Eg
Hf
0,387
0,383
0,004
0,365
0,018
0,352
0,013
0,270
0,082
0,214
0,056
0,159
0,055
JUMLAH 0,228

PERCOBAAN III
Eg
hf
0,498
0,493
0,005
0,486
0,007
0,477
0,009
0,397
0,080
0,346
0,051
0,293
0,053
JUMLAH 0,205

D. Menentukan Jenis Aliran


Didasarkan atas bilangan Reynold ( Re )
Re = ( V . D ) /
Dimana :
Re

= Bilangan Reynold

= Kecepatan rata-rata ( m/dt )

= Kekentalan kinematis (m2/dt)

= Diameter pipa ( m )
Tabel 5.1.16
Hubungan Kekentalan Kinematis dan Temperatur

Temperatur t ( oC

10

20

25

30

35

100
41 |

)
= x 10-6

1,794

1,51

1,31

1,01

0,89

0,65

0,65

m2/dt

0,00

Karena temperatur telah didapatkan dari data, maka kita tidak


menghitung kekentalan kinematis dengan cara interpolasi. Suhu yang
didapatkan sebesar 25oC dengan kekentalan kinematis sebesar 0,897 mm2/dt
Kriteria :
1. Re < 2320

Aliran Laminer

2. 2320 < Re < 4000

Aliran Transisi

3. Re > 4000

Aliran Turbulen

Contoh Perhitungan :
v = 0,000000897 m2/dt
V = 0,74133 m/dt
D = 0,0722 m
Re = (0,74133*0,0722)/0,000000897 = 59669,8
Tabel 5.1.17
Perhitungan Jenis Aliran Debit II
Percobaan

Pipa

T C

(1-2)

25

(2-3)

25

(3-4)

25

(4-5)

25

(5-6)

25

(6-7)

25

(1-2)

25

(2-3)

25

(3-4)

25

(4-5)

25

(5-6)

25

(6-7)

25

II

(m2/dt))

V(m/dt)

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089

0,74132
7
0,74132
7
0,74132
7
1,25007
1,25007
1,25007
0,74132
7
0,74132
7
0,74132
7
1,25007
1
1,25007
1
1,25007

D(m)

Re

Jenis
aliran

0,0722

59669,8

Turbulen

0,0722

59669,8

Turbulen

0,0722

59669,8

Turbulen

0,0556
0,0556
0,0556

77484,8
9
77484,8
9
77484,8
9

Turbulen
Turbulen
Turbulen

0,0722

59669,8

Turbulen

0,0722

59669,8

Turbulen

0,0722

59669,8

Turbulen

0,0556
0,0556
0,0556

77484,8
9
77484,8
9
77484,8

Turbulen
Turbulen
Turbulen
42 |

(1-2)

25

(2-3)

25

(3-4)

25

(4-5)

25

(5-6)

25

(6-7)

25

III

7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

1
0,74132
7
0,74132
7
0,74132
7
1,25007
1
1,25007
1
1,25007
1

9
0,0722

59669,8

Turbulen

0,0722

59669,8

Turbulen

0,0722

59669,8

Turbulen

0,0556
0,0556
0,0556

77484,8
9
77484,8
9
77484,8
9

Turbulen
Turbulen
Turbulen

(sumber : hasil perhitungan)

E. Kontrol Debit
Dihitung besarnya debit berdasarkan rumus Cheezy, dengan jalan
menghitung besar faktor gesekan berdasarkan rumus Darcy Weisbach :
f = hf . (D / L) . (2g/V2 )
Dengan :
hf

= Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan ( m )

= Diameter dalam pipa ( m )

= Kecepatan rata rata ( m/dt )

= Percepatan grafitasi ( m/dt2 )

= Panjang pipa (m)


Kemudian harga koefisien Cheezy :
C = { (8 . g ) /f }0,5

Dengan :
f

= Faktor gesekan

= Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

Sehingga besarnya debit :


43 |

Q = A V = A C ( R S )0,5
Dengan :
A

= Luas penampang pipa ( m2 )

= Jari-jari hidrolik ( m )
= A/P

= Kemiringan garis energi


= hf / L

= Panjang pipa ( m )

hf

= Kehilangan tinggi tekan ( m )

= Kecepatan rata rata ( m/dt )

Contoh perhitungan :
Hf = 0,008 m
D = 0,0722 m
L = 0,63 m
v = 0,7413 m/dt
2g/v2 = (2 x 9,81) / 0,74132 = 35,701 m
f = 0,008 x 35,701 x (0,0722/0,63) = 0,0326
Tabel 5.1.18
Penentuan Koefisien Gesek Debit II
D(m)

L(m)

V(m/dt)

2g

V2

2g/V2

D/L

0,008
0,019
0,012
0,088
0,058
0,061

0,0722
0,0722
0,0722
0,0556
0,0556
0,0556

0,63
0,99
0,99
0,46
0,89
0,89

0,7413
0,7413
0,7413
1,2501
1,2501
1,2501

19,620
19,620
19,620
19,620
19,620
19,620

0,550
0,550
0,550
1,563
1,563
1,563

35,701
35,701
35,701
12,555
12,555
12,555

0,1142
0,0729
0,0729
0,1206
0,0625
0,0625

0,0326
0,0495
0,0312
0,1337
0,0455
0,0478

0,004
0,018
0,013
0,082

0,0722
0,0722
0,0722
0,0556

0,65
0,99
0,99
0,36

0,7413
0,7413
0,7413
1,2501

19,620
19,620
19,620
19,620

0,550
0,550
0,550
1,563

35,701
35,701
35,701
12,555

0,1111
0,0729
0,0729
0,1544

0,0159
0,0469
0,0338
0,1596

Percobaan Hf(m)
I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)

44 |

(5-6)
(6-7)
III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,056
0,055

0,0556
0,0556

0,90
0,89

1,2501
1,2501

19,620
19,620

1,563
1,563

12,555
12,555

0,0621
0,0625

0,0437
0,0431

0,005
0,007
0,009
0,080
0,051
0,053

0,0722
0,0722
0,0722
0,0556
0,0556
0,0556

0,65
0,99
0,99
0,36
0,90
0,89

0,7413
0,7413
0,7413
1,2501
1,2501
1,2501

19,620
19,620
19,620
19,620
19,620
19,620

0,550
0,550
0,550
1,563
1,563
1,563

35,701
35,701
35,701
12,555
12,555
12,555

0,1111
0,0729
0,0729
0,1544
0,0621
0,0625

0,0198
0,0182
0,0234
0,1557
0,0398
0,0416

Contoh Perhitungan :
8g = 8. 9,81 = 78,48
f = 0,0326
C = (78,48/0,0326)^0,5 = 49,0439 (m1/2/dt)

Tabel 5.1.19
Penentuan Koefisien Cheezy Debit II
Percobaan
I

II

III

Pipa
(1-2)
(2-3)
Pipa
(3-4)
(1-2)
(4-5)
(2-3)
(5-6)
(3-4)
(6-7)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

Aliran bebas
8g
F
C
78,48 0,0326 49,0439
Aliran tak bebas
78,48 0,0495 39,8302
8g
f
C
78,48 0,0312 50,1185
78,48 0,0159 70,3393
78,48 0,1337 24,2274
78,48 0,0469 40,9216
78,48 0,0455 41,5344
78,48 0,0338 48,1523
78,48 0,0478 40,5002
78,48 0,1596 22,1763
78,48 0,0437 42,3882
78,48 0,0431 42,6522
Aliran tenggelam
8g
f
C
0,0198
62,9134
78,48
78,48 0,0182 65,6205
78,48 0,0234 57,8719
78,48 0,1557 22,4507
78,48 0,0398 44,4175
78,48 0,0416 43,4495

45 |

Tabel 1.5.20
Penentuan Debit Rumus Cheezy Debit II (0.00304 m3/dt)
Percobaa
n

(m )

(m)

(A/P)

0,004095
8
0,004095
8
0,004095
8
0,002428
9
0,002428
9
0,002428
9

0,22670
8
0,22670
8
0,22670
8
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4

0,01806
6
0,01806
6
0,01806
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3

0,004095
8
0,004095
8
0,004095
8
0,002428
9
0,002428
9
0,002428
9

0,22670
8
0,22670
8
0,22670
8
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4

0,004095
8

0,22670
8

hf

(m)

(m)

(hf/L)

49,04
4
39,83
0
50,11
9
24,22
7
41,53
4
40,50
0

0,00
8
0,01
9
0,01
2
0,08
8
0,05
8
0,06
1

0,63
2
0,99
0
0,99
0
0,46
1
0,89
0
0,89
0

0,0126
6
0,0191
9
0,0121
2
0,1915
3
0,0651
7
0,0685
4

0,74166
4
0,74166
4
0,74166
4
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0

0,01806
6
0,01806
6
0,01806
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3

70,33
9
40,92
2
48,15
2
22,17
6
42,38
8
42,65
2

0,00
4
0,01
8
0,01
3
0,08
2
0,05
6
0,05
5

0,65
0
0,99
0
0,99
0
0,36
0
0,89
5
0,89
0

0,0061
5
0,0181
8
0,0131
3
0,2286
0
0,0625
7
0,0618
0

0,74166
4
0,74166
4
0,74166
4
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0

0,01806
6

62,91
3

0,00
5

0,65
0

0,0076
9

0,74166
4

V Chezy

Q Chezy

I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038

II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038

III
(1-2)

0,003038

46 |

(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,004095
8
0,004095
8
0,002428
9
0,002428
9
0,002428
9

0,22670
8
0,22670
8
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4

0,01806
6
0,01806
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3

65,62
1
57,87
2
22,45
1
44,41
7
43,44
9

0,00
7
0,00
9
0,08
0
0,05
1
0,05
3

0,99
0
0,99
0
0,36
0
0,89
5
0,89
0

0,0070
7
0,0090
9
0,2230
5
0,0569
8
0,0595
5

0,74166
4
0,74166
4
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0

0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038

Keterangan Tabel :
1. Data percobaan
2. A

= Luas penampang pipa (m2)

3. P

= Keliling pipa dalam (m)

4. R

= Jari-jari Hidrolik (m)

5. C

= Koefisien Cheezy

6. hf

= Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan (m)

7. L

= Panjang pipa(m)

8. S

= Kemiringan garis energi

9. V cheezy

= C . ( R . S )0,5

10. Q cheezy

= V cheezy . A

= A/P

(m1/2/dt)

Jari-jari hidrolik
R = A/P
R = A/P
= (0,25 d2) / ( d)
= 0,25 d
Tabel 5.1.21
Jari-jari Hidrolik Debit II (0.00304 m3/dt)
No
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)

d
(m)
0,07
2
0,07
2
0,07
2

A = 0.25
d2 (m)2
0,004095
8
0,004095
8
0,004095
8

P=d
(m)
0,226914
3
0,226914
3
0,226914
3

R = A/P
0,01805
0,01805
0,01805
47 |

0,05
6
0,05
6
0,05
6

(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,002428
9
0,002428
9
0,002428
9

0,174742
9
0,174742
9
0,174742
9

0,0139
0,0139
0,0139

Perhitungan Kesalahan Relatif


Debit dan kecepatan dari perhitungan dengan perhitungan rumus Cheezy kemudian
dibandingkan dengan debit dan kecepatan yang didapat dari pengukuran tingkat muka air
pada alat ukur Thompson.
Rumus :
KR(%) =

XCheezy XPipa
XCheezy

X 100%

Di mana : X untuk Q ataupun V

Tabel 5.1.22
Perhitungan Kesalahan Relatif Debit II (0.003127 m3/dt)
Percobaa
n
I

Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

Q pipa
(m3/dt)
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270

Q
chezzy
(m3/dt)
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303

KR

V pipa

(%)
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253

(m/dt)
0,65915
2
0,65915
2
0,65915
2
1,11150
2
1,11150
2
1,11150

V
Chezzy
(m/dt)
0,74166
4
0,74166
4
0,74166
4
1,25064
0
1,25064
0
1,25064

KR
(%)
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531

48 |

(1-2)
(2-3)
(3-4)
II
(4-5)
(5-6)
(6-7)

(1-2)
(2-3)
(3-4)
III
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0

0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8

0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1

0,65915
2
0,65915
2
0,65915
2
1,11150
2
1,11150
2
1,11150
2

0,74166
4
0,74166
4
0,74166
4
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0

0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0

0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8

0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1

0,65915
2
0,65915
2
0,65915
2
1,11150
2
1,11150
2
1,11150
2

0,74166
4
0,74166
4
0,74166
4
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0

0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531

0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531

Menentukan Jenis Saluran


Berdasarkan kriteria :
/K < 1/6

= Saluran Hidrolik Kasar

1/6 < /K < 4

= Saluran Hidrolik Transisi

/K > 4

= Saluran Hidrolik Halus

Rumus Prandtl von Karman :


=

12
( g. S . R )0,5

Dengan :

Tebal lapisan Prandtl (m)

Kekentalan kinematis (m2/dt)

Kemiringan garis energi

Jari-jari hidrolik (m)

Percepatan gravitasi (m/dt2)

Harga k ditentukan berdasarkan rumus Calebrock


K = R [( 12 / 10c/18 ) ( C / Re )]
49 |

Dengan :
K

Koefisien Calebrock

Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

Re

Bilangan Reynold (tidak berdimensi)

Jari-jari hidrolik (m)


Tabel 5.1.23
Perhitungan Kriteria Saluran Debit II

Percobaa
n

S
(Hf/L)

R
(A/P)

(m2/dt)

(m)

Re

0,01265
8
0,01919
2
0,01212
1
0,19153
2
0,06516
9
0,06853
9

0,01805
0
0,01805
0
0,01805
0
0,01390
0
0,01390
0
0,01390
0

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

0,00022
7
0,00018
5
0,00023
2
0,00006
7
0,00011
4
0,00011
1

59669,80
4
59669,80
4
59669,80
4
77484,89
0
77484,89
0
77484,89
0

49,043
9
39,830
2
50,118
5
24,227
4
41,534
4
40,500
2

0,00039
3
0,00131
5
0,00034
1
0,00751
6
0,00081
4
0,00093
1

0,00615
4
0,01818
2
0,01313
1
0,22860
1
0,06257
0
0,06179
8

0,01805
0
0,01805
0
0,01805
0
0,01390
0
0,01390
0
0,01390
0

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

0,00032
6
0,00019
0
0,00022
3
0,00006
1
0,00011
7
0,00011
7

59669,80
4
59669,80
4
59669,80
4
77484,89
0
77484,89
0
77484,89
0

70,339
3
40,921
6
48,152
3
22,176
3
42,388
2
42,652
2

0,00000
6
0,00114
2
0,00044
3
0,00977
2
0,00072
9
0,00070
5

0,00769
2
0,00707
1
0,00909
1
0,22304
5
0,05698
3
0,05955
1

0,01805
0
0,01805
0
0,01805
0
0,01390
0
0,01390
0
0,01390
0

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

0,00029
2
0,00030
4
0,00026
8
0,00006
2
0,00012
2
0,00011
9

59669,80
4
59669,80
4
59669,80
4
77484,89
0
77484,89
0
77484,89
0

62,913
4
65,620
5
57,871
9
22,450
7
44,417
5
43,449
5

0,00005
0
0,00002
9
0,00011
4
0,00943
5
0,00056
0
0,00063
5

/K

I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,577815
0,140421
0,681928
0,008862
0,140230
0,119634

II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

59,1878
0,166161
0,503807
0,006239
0,159830
0,166419

III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

5,8068
10,4409
2,343353
0,006542
0,217937
0,187995

50 |

Keterangan Tabel :
1. Data percobaan
2. S

= Kemiringan garis energi

3. R

= Jari-jari Hidrolik (m)

4.

= Kekentalan kinematis (m2/dt)

5.

= Tebal lapisan Prandtl (m)

6. C

= Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

7. K

= Koefisien Calebrock

8. Re

= Bilangan Reynold

=A / P

Tabel 5.1.24
Jenis Saluran Debit II
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

5.2

I
transisi
kasar
transisi
kasar
kasar
kasar

II
halus
kasar
transisi
kasar
kasar
kasar

III
Halus
Halus
Transisi
Kasar
Transisi
Transisi

PIPA MIRING
5.2.1

DEBIT I
A. Menghitung debit air pada alat ukur Thompson

Rumus :
Q = k . h5/2

51 |

Dimana :
Q

= Debit air pada alat ukur Thomson ( m3/dt )

= Tinggi air ( m )

= Koefisien debit ( m0,5/dt )


= 1,3533 + ( 0,004/h ) + 0,167 ( 8,4 + 12/D ) x ( h/B 0,09 )2

= Tinggi dari dasar saluran ke titik terendah dari mercu ( m )

= Lebar alat ukur Thomson bagian hulu (m)

Diketahui

= 80 cm

= 0,8 m

= 92 cm

= 0,92 m

= 10cm

= 0,10 m

= 1,4cm

= 0,014 m

= ab

= 0,086 m

Maka :
k

2
12 h

0,004

x 0,09
= 1,3533 +
+ 0,0167 8,4 +
h
D B

0,004
12
= 1,3533 +
+ 0,0167 8,4 +
x
0,086
0,92

0,086

0,09

0,8

= 1,399918574 m0,5/dt
Sehingga di dapat
Q

= k . h5/2
= 1,399918574 ( 0,086)5/2
= 0,00303633 m3/dt

B. Menentukan Kemiringan Garis Hidrolik (Hydraulic Gradient)

dan

Kemiringan Garis Energi (Energy Gradient )


Elevasi garis hidrolik ditentukan dengan mengurangi tinggi air pada
tabung saat air mengalir dengan pada saat air tidak mengalir. Sedangkan
elevasi garis energi ditentukan dengan menambah elevasi garis hidrolik
dengan V2 / 2g, Dengan :
V=Q/A

52 |

= Debit air pada Thomson (m3/dt)

= Luas penampang dari pipa (m2) ( A = . . D2 )

= Dimeter pipa dalam (m)

Rumus elevasi garis hidrolik : Hg = H1 H0


Rumus elevasi garis energi : Eg = Hg + ( V2 / 2g )
Dengan :
Hg

Hydrolics Heads / Tekanan Hidrolik ( m )

H1

Tinggi air pada manometer pada saat air mengalir ( m )

H0

Tinggi air pada manometer saat tidak mengalir ( m )

Eg

Energi Heads / Tekanan Energi ( m )

Kecepatan aliran ( m/det )

Percepatan gravitasi ( m/det2 )

Diketahui :
Diameter dalam pipa I

= 7,54 - (2 x 0,15 ) = 7,24 cm

Diameter dalam pipa II

= 5,86 (2 x 0,15 ) = 5,56 cm

Menentukan kecepatan aliran


Pipa I

= Untuk manometer 1 4
= 0,00303633/{ 1 / 4 . 3,14 . ( 0,0724 )2 }

V1

= 0,00303633 / 0,004118526
= 0,737236998 m/dt

Pipa II = Untuk manometer 5 7


= 0,00303633 / { 1 / 4 . 3,14 . ( 0,0556 )2 }

V2

= 0,00303633 / 0,002428926
= 1,2501 m/dt
Contoh Perhitungan :
H1 = 0,113 m
H0 = 0
Hg = 0,113 - 0 = 0,113 m
V2/2g = 0,737269982 / (2 x 9,81) = 0,038 m
Eg

= Hg+ V2/2g + z
=0,113 + 0,038 + 0,15= 0,333 m
53 |

Nilai Z untuk tiap manometer


Manometer

1
2
3
4
5
6
7

0.15
0.13
0.099
0.069
0.055
0.028
0
Tabel 5.2.1

Kemiringan Garis Hidrolik Dan Kemiringan Garis Energi Debit I


Percobaan

Manometer

H1

0,113

0,130

H0

0,000

0,000

Outlet

Hg

0,263

0,260

Bebas

V2/2g

0,038

0,038

Eg

0,301

0,298

H1

0,145

0,160

H0

0,000

0,000

Outlet

Hg

0,295

0,290

Tak Bebas

V2/2g

0,038

0,038

Eg

0,333

0,328

H1

0,290

0,299

H0

0,000

0,000

Outlet

Hg

0,440

0,429

Tenggelam

V2/2g

0,038

0,038

Eg

0,478

0,467

3
0,14
2
0,00
0
0,24
1
0,03
8
0,27
9

4
0,11
6
0,00
0
0,18
5
0,03
8
0,22
3

5
0,07
0
0,00
0
0,12
5
0,06
4
0,18
9

6
0,04
0
0,00
0
0,06
8
0,06
4
0,13
2

0,17
0
0,00
0
0,26
9
0,03
8
0,30
7

0,14
5
0,00
0
0,21
4
0,03
8
0,25
2

0,10
7
0,00
0
0,16
2
0,06
4
0,22
6

0,06
7
0,00
0
0,09
5
0,06
4
0,15
9

0,31
3
0,00
0
0,41
2
0,03
8
0,45
0

0,28
2
0,00
0
0,35
1
0,03
8
0,38
9

0,24
1
0,00
0
0,29
6
0,06
4
0,36
0

0,21
3
0,00
0
0,24
1
0,06
4
0,30
5

7
0,030
0,000
0,030
0,064
0,094

0,056
0,000
0,056
0,064
0,120

0,194
0,000
0,194
0,064
0,258

54 |

C. Menghitung Kehilangan Tinggi Tekan ( Head Loss )


Kehilangan tinggi tekan dihitung berdasarkan data pengamatan setiap
tabung manometer, dengan cara mengurangi elevasi garis energi tabung
sebelumnya dengan tabung sesudahnya.
Rumus :
hfn

= En En+1

Dengan :
En

Tinggi garis energi tabung ke n ( m )

En+1

Tinggi garis energi tabung ke n + 1 ( m )

Keterangan :
Percobaan I

Outlet bebas

Percobaan II

Outlet tidak bebas

Percobaan III

Outlet tenggelam
Tabel 5.2.3

Kehilangan Tinggi Tekan Debit I


NO.
TABUNG
1
2
3
4
5
6
7

Percobaan I
Eg
hf
0,301
0,00
0,298
3
0,01
0,279
9
0,05
0,223
6
0,03
0,189
4
0,05
0,132
7
0,03
0,094
8
0,20
JUMLAH
7

Percobaan II
Eg
hf
0,333
0,00
0,328
5
0,02
0,307
1
0,05
0,252
5
0,02
0,226
6
0,06
0,159
7
0,03
0,120
9
0,21
JUMLAH
3

Percobaan III
Eg
hf
0,478
0,467

0,011

0,450

0,017

0,389

0,061

0,360

0,029

0,305

0,055

0,258

0,047

JUMLAH 0,220

D. Menentukan Jenis Aliran


Didasarkan atas bilangan Reynold ( Re )
Re = ( v . D ) /

55 |

Dimana :
Re

= Bilangan Reynold

= Kecepatan rata-rata ( m/dt )

= Diameter pipa ( m )

= Kekentalan kinematis (m2/dt)


Tabel 5.2.4
Hubungan Kekentalan Kinematis dan Temperatur

Temperatur t ( oC
)
= x 10-6
m2/dt

0
1,794

10

20

25

30

35

1,51

1,31

1,01

0,89

0,65

0,65

100

0,00
9
0
0
7
7
7
Karena temperatur telah didapatkan dari data, maka kita tidak

menghitung kekentalan kinematis dengan cara interpolasi. Suhu yang


didapatkan sebesar 25oC dengan kekentalan kinematis sebesar 0,897 m2/dt
Kriteria :
1. Re < 2320

= Aliran Laminer

2. 2320 < Re < 4000

= Aliran Transisi

3. Re > 4000

= Aliran Turbulen
Tabel 5.2.5

Perhitungan Jenis Aliran Debit I


Percobaan

Pipa

T
C

(1-2)

25

(2-3)

25

(3-4)

25

(4-5)

25

(5-6)

25

(6-7)

25

(1-2)

25

(2-3)

25

(3-4)

25

(4-5)

25

II

(m2/dt))

V(m/dt)

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089

0,7372
4
0,7372
4
0,7372
4
1,2500
7
1,2500
7
1,2500
7
0,7372
4
0,7372
4
0,7372
4
1,2500

D(m)
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556

Re
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889

Jenis
aliran
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
56 |

(5-6)

25

(6-7)

25

(1-2)

25

(2-3)

25

(3-4)

25

(4-5)

25

(5-6)

25

(6-7)

25

III

7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

7
1,2500
7
1,2500
7
0,7372
4
0,7372
4
0,7372
4
1,2500
7
1,2500
7
1,2500
7

0,0556
0,0556
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556

8
77484,889
8
77484,889
8
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8

Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen

E. Kontrol Debit
Dihitung besarnya debit berdasarkan rumus Cheezy, dengan jalan
menghitung besar faktor gesekan berdasarkan rumus Darcy Weisbach :
f = hf . D / L . 2g / V2

Dengan :
hf

Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan ( m )

Diameter dalam pipa ( m )

Kecepatan rata rata ( m/dt )

Percepatan grafitasi ( m/dt2 )

Panjang pipa (m)

Kemudian harga koefisien Cheezy :


C = { (8 . g ) /f }0,5

Dengan :
f

= Faktor gesekan
57 |

= Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

Sehingga besarnya debit :


Q = A V = A C ( R S )0,5

Dengan :
A

= Luas penampang pipa ( m2 )

= Jari-jari hidrolik ( m )
= A/P

= Kemiringan garis energi


= hf / L

= Panjang pipa ( m )

hf

= Kehilangan tinggi tekan ( m )

= Kecepatan rata rata (m/dt)

Contoh perhitungan :
Hf = 0,003 m
D = 0,0724 m
L = 0,60 m
v = 0,7372 m/dt
v2/2g = 0,73722 / (2 x 9,81) = 0,028 m
2g/v2 = (2 x 9,81) / 0,73722 = 36,098 m
f = 0,003 x 36.098x (0,0724/0,60) = 0,013
Tabel 5.2.6
Penentuan Koefisien Gesek Debit I
Percobaan

Pipa

Hf(m
)

(1-2)

0,003

(2-3)

0,019

(3-4)

0,056

(4-5)

0,034

(5-6)

0,057

(6-7)

0,038

D(m)
0,072
4
0,072
4
0,072
4
0,055
6
0,055
6
0,055
6

L(m)

V(m/dt)

V2/2g
(m)

0,60

0,7372

0,028

0,99

0,7372

0,028

0,99

0,7372

0,028

0,49

1,2501

0,080

0,89

1,2501

0,080

0,89

1,2501

0,080

2g/V2

D/L

36,09
8
36,09
8
36,09
8
12,55
5
12,55
5
12,55
5

0,12
1
0,07
3
0,07
3
0,11
4
0,06
3
0,06
3

f
0,013
0,050
0,148
0,048
0,045
0,030

58 |

(1-2)

0,005

(2-3)

0,021

(3-4)

0,055

(4-5)

0,026

(5-6)

0,067

(6-7)

0,039

(1-2)

0,011

(2-3)

0,017

(3-4)

0,061

(4-5)

0,029

(5-6)

0,055

(6-7)

0,047

II

III

0,072
4
0,072
4
0,072
4
0,055
6
0,055
6
0,055
6

0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48
9
0,88
5
0,88
5

0,072
4
0,072
4
0,072
4
0,055
6
0,055
6
0,055
6

0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48
9
0,88
5
0,88
5

0,7372

0,028

0,7372

0,028

0,7372

0,028

1,2501

0,080

1,2501

0,080

1,2501

0,080

0,7372

0,028

0,7372

0,028

0,7372

0,028

1,2501

0,080

1,2501

0,080

1,2501

0,080

36,09
8
36,09
8
36,09
8
12,55
5
12,55
5
12,55
5

0,12
1
0,07
3
0,07
3
0,11
4
0,06
3
0,06
3

36,09
8
36,09
8
36,09
8
12,55
5
12,55
5
12,55
5

0,12
1
0,07
3
0,07
3
0,11
4
0,06
3
0,06
3

0,022
0,055
0,145
0,037
0,053
0,031
0,048
0,045
0,161
0,041
0,043
0,037

Contoh Perhitungan :
8g = 8. 9,81 = 78,48(m/dt2)
f = 0,013
C = (78,48/0,013)^0,5 = 77,497 (m1/2/dt)
Tabel 5.2.7
Penentuan Koefisien Cheezy Debit I
Percobaan

Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

II
Pipa

Aliran bebas
8g
f
78,48 0,013
78,48 0,050
78,48 0,148
78,48 0,048
78,48 0,045
78,48 0,030

Aliran tak bebas


8g
f

C
77,497
39,556
23,040
40,293
41,779
51,169

59 |

(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

III

78,48 0,022 60,029


78,48 0,055 37,625
78,48 0,145 23,249
78,48 0,037 46,106
78,48 0,053 38,536
78,48 0,031 50,509
Aliran tenggelam
8g
f
C
78,48 0,048 40,471
78,48 0,045 41,818
78,48 0,161 22,076
78,48 0,041 43,644
78,48 0,043 42,532
78,48 0,037 46,010

Tabel 5.2.8
Penentuan Debit Rumus Cheezy Debit I (0.002701 m3/dt)
Percobaa
n

(m )

(m)

(A/P)

0,004
1
0,004
1
0,004
1
0,002
4
0,002
4
0,002
4

0,22733
6
0,22733
6
0,22733
6
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4

0,01811
6
0,01811
6
0,01811
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3

0,004
1
0,004
1
0,004
1
0,002
4
0,002
4
0,002
4

0,22733
6
0,22733
6
0,22733
6
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4

0,004
1
0,004
1
0,004
1
0,002

0,22733
6
0,22733
6
0,22733
6
0,17458

hf

(m)

(m)

77,49
7
39,55
6
23,04
0
40,29
3
41,77
9
51,16
9

0,00
3
0,01
9
0,05
6
0,03
4
0,05
7
0,03
8

0,01811
6
0,01811
6
0,01811
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3

60,02
9
37,62
5
23,24
9
46,10
6
38,53
6
50,50
9

0,01811
6
0,01811
6
0,01811
6
0,01391

40,47
1
41,81
8
22,07
6
43,64

S = hf/L

V Chezy

0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48
9
0,88
5
0,88
5

0,00500
0
0,01919
2
0,05656
6
0,06924
7
0,06440
7
0,04293
8

0,73757
2
0,73757
2
0,73757
2
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0

0,00
5
0,02
1
0,05
5
0,02
6
0,06
7
0,03
9

0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48
9
0,88
5
0,88
5

0,00833
3
0,02121
2
0,05555
6
0,05288
7
0,07570
6
0,04406
8

0,73757
2
0,73757
2
0,73757
2
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0

0,01
1
0,01
7
0,06
1
0,02

0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48

0,01833
3
0,01717
2
0,06161
6
0,05902

0,73757
2
0,73757
2
0,73757
2
1,25064

Q Chezy

I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038

II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038

III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)

0,003038
0,003038
0,003038
0,003038

60 |

(5-6)
(6-7)

4
0,002
4
0,002
4

4
0,17458
4
0,17458
4

3
0,01391
3
0,01391
3

4
42,53
2
46,01
0

9
0,05
5
0,04
7

9
0,88
5
0,88
5

2
0,06214
7
0,05310
7

0
1,25064
0
1,25064
0

0,003038
0,003038

Keterangan Tabel :
1. Data percobaan
2. A

= Luas penampang pipa (m2)

3. P

= Keliling pipa dalam (m)

4. R

= Jari-jari Hidrolik (m)

5. C

= Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

6. hf

= Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan (m)

7. L

= Panjang pipa (m)

8. S

= Kemiringan garis energi

=A / P

9. V cheezy = C . ( R . S )0,5
10. Q cheezy = V cheezy . A
Jari-jari hidrolik
Rumus :
R = A/P
R

= A/P
= (0,25 d2) / ( d)
= 0,25 d
Tabel 5.2.9
Jari-jari Hidrolik Debit I (0.002701 m3/dt)
No Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)

d (m)
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556

A = 0.25
d2 (m)2
0,004118
5
0,004118
5
0,004118
5
0,002428
9
0,002428
9

P=d
(m)

R = A/P

0,227543

0,0181

0,227543

0,0181

0,227543

0,0181

0,174743

0,0139

0,174743

0,0139
61 |

(6-7)

0,0556

0,002428
9 0,174743

0,0139

Perhitungan Kesalahan Relatif


Debit dan kecepatan dari perhitungan dengan perhitungan rumus Chezy
kemudian dibandingkan dengan debit dan kecepatan yang didapat dari
pengukuran tingkat muka air pada alat ukur Thompson.

Rumus :
KR(%) =

XCheezy XPipa
XCheezy

X 100%

Dengan : X untuk Q ataupun V


Tabel 5.2.10
Perhitungan Kesalahan Relatif Debit I (0.002701 m3/dt)
Percobaan

Pipa

Q pipa

Q chezzy

KR

V pipa

(m3/dt
)

(m3/dt)

(%)

(m/dt)

V
Chezzy
(m/dt)

0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8

0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5

0,73723
7
0,73723
7
0,73723
7
1,25007
1
1,25007
1
1,25007
1

0,73757
2
0,73757
2
0,73757
2
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0

0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8

0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5

0,73723
7
0,73723
7
0,73723
7
1,25007
1
1,25007
1

0,73757
2
0,73757
2
0,73757
2
1,25064
0
1,25064
0

(1-2)

0,003

(2-3)

0,003

(3-4)

0,003

(4-5)

0,003

(5-6)

0,003

(6-7)

0,003

(1-2)

0,003

(2-3)

0,003

(3-4)

0,003

(4-5)

0,003

(5-6)

0,003

II

KR
(%)
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
62 |

(6-7)

0,003

(1-2)

0,003

(2-3)

0,003

(3-4)

0,003

(4-5)

0,003

(5-6)

0,003

(6-7)

0,003

III

0,00303
8

0,04546
5

1,25007
1

1,25064
0

0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8

0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5

0,73723
7
0,73723
7
0,73723
7
1,25007
1
1,25007
1
1,25007
1

0,73757
2
0,73757
2
0,73757
2
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0

0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881

Menentukan Jenis Saluran :


Berdasarkan kriteria :
/K < 1/6

= Saluran Hidrolik Kasar

1/6 < /K < 4

= Saluran Hidrolik Transisi

/K > 4

= Saluran Hidrolik Halus

Rumus Prandtl von Karman :


=

12
( g. S . R )0,5

Dengan :

= Tebal lapisan Prandtl (m)

= Kekentalan kinematis (m2/dt)

= Kemiringan garis energi

= Jari-jari hidrolik (m)

= Percepatan gravitasi (m/dt2)

Harga k ditentukan berdasarkan rumus Calebrock


K = R [( 12 / 10c/18 ) ( C / Re )]
Dengan :
K

= Koefisien Calebrock

= Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

Re

= Bilangan Reynold
63 |

= Jari-jari hidrolik (m)


Tabel 5.1.11
Perhitungan Kriteria Saluran Debit I (0.002701 m3/dt)

Percobaa
n

S
(Hf/L)

R
(A/P)

(m2/dt)

(m)

0,00500
0
0,01919
2
0,05656
6
0,06924
7
0,06440
7
0,04293
8

0,018116
5
0,018116
5
0,018116
5
0,013912
6
0,013912
6
0,013912
6

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

0,00833
3
0,02121
2
0,05555
6
0,05288
7
0,07570
6
0,04406
8

0,018116
5
0,018116
5
0,018116
5
0,013912
6
0,013912
6
0,013912
6

0,01833
3
0,01717
2
0,06161
6
0,05902
2
0,06214
7
0,05310
7

0,018116
5
0,018116
5
0,018116
5
0,013912
6
0,013912
6
0,013912
6

Re

/K

0,00036
1
0,00018
4
0,00010
7
0,00011
1
0,00011
5
0,00014
1

59504,9706
2
59504,9706
2
59504,9706
2

77,49
7
39,55
6
23,04
0
40,29
3
41,77
9
51,16
9

0,000013

28,1394

0,001367

0,1348

0,011401

0,0094

0,000957

0,1157

0,000790

0,1454

0,000231

0,6097

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

0,00028
0
0,00017
5
0,00010
8
0,00012
7
0,00010
6
0,00013
9

59504,9706
2
59504,9706
2
59504,9706
2

0,000082

3,4001

0,001755

0,0999

0,011101

0,0098

0,000450

0,2815

0,001200

0,0882

0,000252

0,5510

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

0,00018
9
0,00019
5
0,00010
3
0,00012
0
0,00011
7
0,00012
6

59504,9706
2
59504,9706
2
59504,9706
2

0,001215

0,1552

0,001020

0,1910

0,012900

0,0080

0,000620

0,1934

0,000716

0,1632

0,000456

0,2774

I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

77484,8898
77484,8898
77484,8898

II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

77484,8898
77484,8898
77484,8898

60,02
9
37,62
5
23,24
9
46,10
6
38,53
6
50,50
9

III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

77484,8898
77484,8898
77484,8898

40,47
1
41,81
8
22,07
6
43,64
4
42,53
2
46,01
0

Keterangan Tabel :
1.

Data percobaan

5.

= tebal lapisan Prandtl (m)

2.

S = Kemiringan garis energi

6. C = Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

3.

R = Jari-jari Hidrolik (m) =A / P

7.

4.

= Kekentalan kinematis (m2/dt)

8. Re = Bilangan Reynold

K = Koefisien Calebrock

64 |

Tabel 5.1.12
Jenis Saluran Debit I (0.002580 m3/dt)
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

5.2.2

I
kasar
kasar
kasar
kasar
kasar
transisi

II
transisi
kasar
kasar
kasar
kasar
transisi

III
transisi
kasar
kasar
kasar
transisi
transisi

DEBIT II
A. Menghitung debit air pada alat ukur Thompson

Rumus :
Q = k . h5/2
Dimana :
Q

= Debit air pada alat ukur Thomson ( m3/dt )

= Tinggi air ( m )

= Koefisien debit ( m0,5/dt )


= 1,3533 + ( 0,004/h ) + 0,167 ( 8,4 + 12/D ) x ( h/B 0,09 )2

= Tinggi dari dasar saluran ke titik terendah dari mercu ( m )

= Lebar alat ukur Thomson bagian hulu (m)

Diketahui

= 80 cm

= 0,8 m

= 92 cm

= 0,92 m

= 10 cm

= 0,10 m

= 1 cm

= 0,01 cm

= ab

= 0.09 m

Maka :
65 |

1,3533 +

= 1,3533 +

2
12 h

0,004
x 0,09
+ 0,0167 8,4 +
h
D B

0,004
12
2
+ 0,0167 8,4 +
x (0.09 / 0,8 0.09)
0,09
0
,
92

= 1,397921 m0,5/dt
Sehingga di dapat
Q

= k . h5/2
= 1,397921 ( 0,09)5/2
= 0,003397 m3/dt

B. Menentukan Kemiringan Garis Hidrolik ( Hydraulic Gradient ) dan


Kemiringan Garis Energi ( Energy Gradient )
Elevasi garis hidrolik ditentukan dengan mengurangi tinggi air pada
tabung saat air mengalir dengan pada saat air tidak mengalir. Sedangkan
elevasi garis energi ditentukan dengan menambah elevasi garis hidrolik
dengan V2 / 2g, Dimana :
V=Q/A
Q

= Debit air pada Thomson (m3/dt)

= Luas penampang dari pipa (m2) ( A = . . D2 )

= Dimeter pipa dalam (m)

Rumus elevasi garis hidrolik

: Hd

= H1 H0

Rumus elevasi garis energi

: Eg

= Hd + ( V2 / 2g )

Dengan :
Hd

= Hydrolics Heads / Tekanan Hidrolik ( m )

H1

= Tinggi air pada manometer pada saat air mengalir ( m )

H0

= Tinggi air pada manometer saat tidak mengalir ( m )

Eg

= Energi Heads / Tekanan Energi ( m )

= Kecepatan aliran ( m/det )

= Percepatan gravitasi ( m/det2 )

Diketahui :
Diameter dalam pipa I

= 7,54 - (2 x 0,15 )

=7,24 cm

Diameter dalam pipa II

= 5,86 (2 x 0,15 )

5,56 cm

Menentukan kecepatan aliran


66 |

Pipa I

= Untuk manometer 1 4
= 0,003397 /{ 1 / 4 . 3,14 . ( 0,0724 )2 }

V1

= 0,003397 / 0,004119
= 0,824797 m/dt
Pipa II = Untuk manometer 5 7

= 0,003397 / { 1 / 4 . 3,14 . ( 0,0556 )2 }

V2

= 0,003397 / 0,002429
= 1,3985 m/dt
Contoh Perhitungan :
H1 = 0,176 m
H0 = 0
Hg = 0,176- 0 = 0,176 m
V2/2g = 0,8247972 / (2 x 9,81) = 0,035 m
= Hg + V2/2g + z

Eg

=0,176 + 0,035 +0,15 = 0,361 m


Nilai Z untuk tiap manometer

Manometer

1
2
3
4
5
6
7

0.15
0.13
0.099
0.069
0.055
0.028
0

Tabel 5.2.13
Kemiringan Garis Hidrolik Dan Kemiringan Garis Energi Debit II
Percobaan
H1

1
0,176

2
0,194

3
0,203

4
0,173

5
0,104

6
0,060

7
0,035

H0

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Outlet

Hg

0,326

0,324

0,302

0,242

0,159

0,088

0,035

Bebas

V2/2g
Eg

0,035
0,361

0,035
0,359

0,035
0,337

0,035
0,277

0,100
0,259

0,100
0,188

0,100
0,135
67 |

H1

0,213

0,232

0,238

0,205

0,132

0,086

0,058

H0

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Outlet

Hg

0,363

0,362

0,337

0,274

0,187

0,114

0,058

Tak Bebas

V2/2g
Eg

0,035
0,398

0,035
0,397

0,035
0,372

0,035
0,309

0,100
0,287

0,100
0,214

0,100
0,158

H1

0,335

0,350

0,355

0,325

0,265

0,226

0,203

H0

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Outlet

Hg

0,485

0,480

0,454

0,394

0,320

0,254

0,203

0,035
0,520

0,035
0,515

0,035
0,489

0,035
0,429

0,100
0,420

0,100
0,354

0,100
0,303

Tenggelam

V /2g
Eg

C. Menghitung Kehilangan Tinggi Tekan ( Head Loss )


Kehilangan tinggi tekan dihitung berdasarkan data pengamatan setiap
tabung manometer, dengan cara mengurangi elevasi garis energi tabung
sebelumnya dengan tabung sesudahnya.
Rumus :

hfn

= En En+1

Dengan :
En

= Tinggi garis energi tabung ke n ( m )

En+1 = Tinggi garis energi tabung ke n + 1 ( m )


Keterangan :
Percobaan I

: Outlet bebas

Percobaan II

: Outlet tidak bebas

Percobaan III

: Outlet tenggelam

Tabel 5.2.15
Kehilangan Tinggi Tekan Debit II
NO.
TABUNG
1
2
3

PERCOBAAN I
Eg
Hf
0,361
0,00
0,359
2
0,337
0,02

PERCOBAAN II
Eg
hf
0,398
0,00
0,397
1
0,372
0,02

PERCOBAAN III
Eg
hf
0,520
0,515

0,005

0,489

0,026
68 |

0,277

0,259

0,188

0,135
JUMLAH

2
0,06
0
0,01
8
0,07
1
0,05
3
0,22
6

5
0,06
3
0,02
2
0,07
3
0,05
6
0,24
0

0,309
0,287
0,214
0,158
JUMLAH

0,429

0,060

0,420

0,009

0,354

0,066

0,303

0,051

JUMLAH 0,217

D. Menentukan Jenis Aliran


Didasarkan atas bilangan Reynold ( Re )
Re = ( v . D ) /
Re

= Bilangan Reynold

= Kecepatan rata-rata ( m/dt )

= Diameter pipa ( m )

= Kekentalan kinematis (m2/dt)


Tabel 5.2.16
Hubungan Kekentalan Kinematis dan Temperatur

Temperatur t ( oC )
= x 10-6

0
1,79

5
1,51

10
1,31

(m2/dt)

20
1,010

25
0,89

30
0,65

35
0,65

100
0,00

Karena temperatur telah didapatkan dari data, maka kita tidak


menghitung kekentalan kinematis dengan cara interpolasi. Suhu yang
didapatkan sebesar 25oC dengan kekentalan kinematis sebesar 0,897
m2/dt
Kriteria :
1.

Re < 2320 = Aliran Laminer

2.

2320 < Re < 4000 = Aliran Transisi

3.

Re > 4000 = Aliran Turbulen

Tabel 5.2.17
Perhitungan Jenis Aliran Debit II
Percobaan

Pipa

(m2/dt))

V(m/dt)

D(m)

Re

Jenis
69 |

C
(1-2)

25

(2-3)

25

(3-4)

25

(4-5)

25

(5-6)

25

(6-7)

25

(1-2)

25

(2-3)

25

(3-4)

25

(4-5)

25

(5-6)

25

(6-7)

25

(1-2)

25

(2-3)

25

(3-4)

25

(4-5)

25

(5-6)

25

(6-7)

25

II

III

aliran
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

0,7372
4
0,7372
4
0,7372
4
1,2500
7
1,2500
7
1,2500
7
0,7372
4
0,7372
4
0,7372
4
1,2500
7
1,2500
7
1,2500
7
0,7372
4
0,7372
4
0,7372
4
1,2500
7
1,2500
7
1,2500
7

0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556

59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8

Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen

E. Kontrol Debit
Dihitung besarnya debit berdasarkan rumus Cheezy, dengan jalan
menghitung besar faktor gesekan berdasarkan rumus Darcy Weisbach :
f = hf . D/L . 2g/V2)
hf

= Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan (m)

= Diameter dalam pipa (m)

= Kecepatan rata rata (m/dt)


70 |

= Percepatan grafitasi (m/dt2)

= Panjang pipa (m)

Kemudian harga koefisien Cheezy :


C = { (8 . g ) /f }0,5

= Faktor gesekan

= Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

Sehingga besarnya debit :


Q = A V = A C ( R S )0,5
A

= Luas penampang pipa (m2)

= Jari-jari hidrolik (m)


= A/P

= Kemiringan garis energi


= hf / L

= Panjang pipa (m)

hf

= Kehilangan tinggi tekan (m)

= Kecepatan rata rata (m/dt)


Tabel 5.2.18
Penentuan koefisien Gesek Debit II

Percobaan

Hf
(m)

D (m)

L
(m)

0,0724

0,60

0,0724

0,99

0,0724

0,99

0,0556

0,49

0,0556

0,89

0,0556

0,89

V
(m/dt)

V2/2g
(m)

2g/V2

0,035

28,841

0,035

28,841

0,035

28,841

0,100

10,031

0,100

10,031

0,100

10,031

D/L

I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,00
2
0,02
2
0,06
0
0,01
8
0,07
1
0,05
3

0,824
8
0,824
8
0,824
8
1,398
5
1,398
5
1,398
5

0,12
1
0,07
3
0,07
3
0,11
4
0,06
3
0,06
3

0,007
0,046
0,127
0,021
0,045
0,033
71 |

II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,00
1
0,02
5
0,06
3
0,02
2
0,07
3
0,05
6

0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556

0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48
9
0,88
5
0,88
5

0,824
8
0,824
8
0,824
8
1,398
5
1,398
5
1,398
5

0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48
9
0,88
5
0,88
5

0,824
8
0,824
8
0,824
8
1,398
5
1,398
5
1,398
5

0,035

28,841

0,035

28,841

0,035

28,841

0,100

10,031

0,100

10,031

0,100

10,031

0,035

28,841

0,035

28,841

0,035

28,841

0,100

10,031

0,100

10,031

0,100

10,031

0,12
1
0,07
3
0,07
3
0,11
4
0,06
3
0,06
3

0,003
0,053
0,133
0,025
0,046
0,035

III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,00
5
0,02
6
0,06
0
0,00
9
0,06
6
0,05
1

0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556

0,12
1
0,07
3
0,07
3
0,11
4
0,06
3
0,06
3

0,017
0,055
0,127
0,010
0,042
0,032

Tabel 5.2.19
Penentuan Koefisien Cheezy Debit II
Aliran bebas
Percobaan
8g
f
I
78,4 0,00
(1-2)
8
7
78,4 0,04
(2-3)
8
6
78,4 0,12
(3-4)
8
7
78,4 0,02
(4-5)
8
1
78,4 0,04
(5-6)
8
5
78,4 0,03
(6-7)
8
3
Aliran tak bebas
Percobaan
8g
f
II

C
106,186
41,126
24,903
61,856
41,880
48,473
C
72 |

78,4 0,00
8
3
78,4 0,05
(2-3)
8
3
78,4 0,13
(3-4)
8
3
78,4 0,02
(4-5)
8
5
78,4 0,04
(5-6)
8
6
78,4 0,03
(6-7)
8
5
Aliran tenggelam
Percobaan
8g
f
III
78,4 0,01
(1-2)
8
7
78,4 0,05
(2-3)
8
5
78,4 0,12
(3-4)
8
7
78,4 0,01
(4-5)
8
0
78,4 0,04
(5-6)
8
2
78,4 0,03
(6-7)
8
2
(1-2)

150,170
38,579
24,303
55,946
41,303
47,157
C
67,158
37,830
24,903
87,518
43,438
49,414

Tabel 5.2.20
Penentuan Debit Rumus Cheezy Debit II (0.003127 m3/dt)
Percobaa
n

(m2)

(m)

(A/P)

hf

(m)

(m)

S=hf/L

V Chezy

Q Chezy

73 |

(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,004
1
0,004
1
0,004
1
0,002
4
0,002
4
0,002
4

0,22733
6
0,22733
6
0,22733
6
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4

0,01811
6
0,01811
6
0,01811
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3

106,18
6

0,002

0,600

41,126

0,022

0,990

24,903

0,060

0,990

61,856

0,018

0,489

41,880

0,071

0,885

48,473

0,053

0,885

0,004
1
0,004
1
0,004
1
0,002
4
0,002
4
0,002
4

0,22733
6
0,22733
6
0,22733
6
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4

0,01811
6
0,01811
6
0,01811
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3

150,17
0

0,001

0,600

38,579

0,025

0,990

24,303

0,063

0,990

55,946

0,022

0,489

41,303

0,073

0,885

47,157

0,056

0,885

0,004
1
0,004
1
0,004
1
0,002
4
0,002
4
0,002
4

0,22733
6
0,22733
6
0,22733
6
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4

0,01811
6
0,01811
6
0,01811
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3

67,158

0,005

0,600

37,830

0,026

0,990

24,903

0,060

0,990

87,518

0,009

0,489

43,438

0,066

0,885

49,414

0,051

0,885

0,00333
3
0,02222
2
0,06060
6
0,03677
6
0,08022
6
0,05988
7

0,82517
2
0,82517
2
0,82517
2
1,39917
6
1,39917
6
1,39917
6

0,00166
7
0,02525
3
0,06363
6
0,04495
6
0,08248
6
0,06327
7

0,82517
2
0,82517
2
0,82517
2
1,39917
6
1,39917
6
1,39917
6

0,00833
3
0,02626
3
0,06060
6
0,01837
1
0,07457
6
0,05762
7

0,82517
2
0,82517
2
0,82517
2
1,39917
6
1,39917
6
1,39917
6

0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398

II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398

III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398

Jari-jari hidrolik
Rumus :

R = A/P

R = A/P
= (0,25 d2) / ( d)
= 0,25 d
Tabel 5.2.21
Jari-jari Hidrolik Debit II (0.003127 m3/dt)
No Pipa
(1-2)
(2-3)

d (m)
0,0724
0,0724

A = 0.25
P=d
d2 (m)2
(m)
0,004118
5 0,227543
0,004118
5 0,227543

R = A/P
0,0181
0,0181
74 |

(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

0,0724
0,0556
0,0556
0,0556

0,004118
5
0,002428
9
0,002428
9
0,002428
9

0,227543

0,0181

0,174743

0,0139

0,174743

0,0139

0,174743

0,0139

Perhitungan Kesalahan Relatif


Debit dan kecepatan dari perhitungan dengan perhitungan rumus Cheezy kemudian
dibandingkan dengan debit dan kecepatan yang didapat dari pengukuran tingkat muka
air pada alat ukur Thompson.
Rumus :

KR(%) =

XCheezy XPipa
XCheezy

X 100%

Dengan : X untuk Q ataupun V


Tabel 5.2.22
Perhitungan Kesalahan Relatif Debit II(0.003127 m3/dt)
Percobaan

Q pipa
(m3/dt
)

Q chezy
(m3/dt)

KR
(%)

V pipa
(m/dt)

V Chezy
(m/dt)

0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8

10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9

0,82479
7
0,82479
7
0,82479
7
1,39854
0
1,39854
0
1,39854
0

0,82517
2
0,82517
2
0,82517
2
1,39917
6
1,39917
6
1,39917
6

0,00339

10,65660

0,82479

0,82517

KR
(%)

I
(1-2)

0,003

(2-3)

0,003

(3-4)

0,003

(4-5)

0,003

(5-6)

0,003

(6-7)

0,003

II
(1-2)

0,003

0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881

0,045464881
75 |

(2-3)

0,003

(3-4)

0,003

(4-5)

0,003

(5-6)

0,003

(6-7)

0,003

8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8

9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9

7
0,82479
7
0,82479
7
1,39854
0
1,39854
0
1,39854
0

2
0,82517
2
0,82517
2
1,39917
6
1,39917
6
1,39917
6

0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8

10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9

0,82479
7
0,82479
7
0,82479
7
1,39854
0
1,39854
0
1,39854
0

0,82517
2
0,82517
2
0,82517
2
1,39917
6
1,39917
6
1,39917
6

0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881

III
(1-2)

0,003

(2-3)

0,003

(3-4)

0,003

(4-5)

0,003

(5-6)

0,003

(6-7)

0,003

0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881

Menentukan Jenis Saluran :


Berdasarkan kriteria :
/K < 1/6

= Saluran Hidrolik Kasar

1/6 < /K < 4

= Saluran Hidrolik Transisi

/K > 4

= Saluran Hidrolik Halus

Rumus Prandtl von Karman :


=

12
( g. S . R )0,5

= Tebal lapisan Prandtl (m)

= Kekentalan kinematis (m2/dt)

= Kemiringan garis energi

= Jari-jari hidrolik (m)

= Percepatan gravitasi (m/dt2)

Harga k ditentukan berdasarkan rumus Calebrock


76 |

K = R [( 12 / 10c/18 ) ( C / Re )]
Dengan :
K

= Koefisien Calebrock

= Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

Re

= Bilangan Reynold

= Jari-jari hidrolik (m)

Tabel 5.2.23
Perhitungan Kriteria Saluran Debit II (0.003127 m3/dt)
Percobaan
1

(Hf/L)

(A/P)

(m2/dt)

(m)

0,00333
3
0,02222
2
0,06060
6
0,03677
6
0,08022
6
0,05988
7

0,018116
5
0,018116
5
0,018116
5
0,013912
6
0,013912
6
0,013912
6

0,00166
7
0,02525
3
0,06363
6
0,04495
6
0,08248

0,018116
5
0,018116
5
0,018116
5
0,013912
6
0,013912

Re

/K

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

0,00044
2
0,00017
1
0,00010
4
0,00015
2
0,00010
3
0,00011
9

59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8

106,18
6

-0,000032

-13,7966

41,126

0,001116

0,1535

24,903

0,008982

0,0115

61,856

0,000050

3,0383

41,880

0,000779

0,1320

48,473

0,000330

0,3609

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089

0,00062
5
0,00016
1
0,00010
1
0,00013
7
0,00010

59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889

150,17
0

-0,000046

-13,6799

38,579

0,001551

0,1036

24,303

0,009700

0,0104

55,946

0,000120

1,1441

41,303

0,000840

0,1208

I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)

77 |

(6-7)

6
0,06327
7

6
0,013912
6

7
0,00000089
7

1
0,00011
6

8
77484,889
8

0,00833
3
0,02626
3
0,06060
6
0,01837
1
0,07457
6
0,05762
7

0,018116
5
0,018116
5
0,018116
5
0,013912
6
0,013912
6
0,013912
6

0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7

0,00028
0
0,00015
8
0,00010
4
0,00021
5
0,00010
7
0,00012
1

59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8

47,157

0,000392

0,2953

67,158

0,000020

14,0263

37,830

0,001709

0,0922

24,903

0,008982

0,0115

87,518

-0,000013

-16,0173

43,438

0,000637

0,1675

49,414

0,000291

0,4167

III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

Keterangan Tabel :
1.

Data percobaan

5.

= Tebal lapisan Prandtl (m)

2. S = Kemiringan garis energi

6. C

= Koefisien Cheezy (m1/2/dt)

3. R = Jari-jari Hidrolik (m) = A / P

7.

= Koefisien Calebrock

4.

= Kekentalan kinematis (m2/dt)

8. Re

= Bilangan Reynold

Tabel 5.2.24
Jenis Saluran Debit II (0.003127 m3/dt)
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)

I
kasar
kasar
kasar
transisi
kasar
transisi

II
kasar
kasar
kasar
transisi
kasar
transisi

III
halus
kasar
kasar
kasar
transisi
Transisi

Pembahasan
Dari teori yang ada, nilai faktor gesekan (f) pada pipa tertutup dengan bahan/jenis sama
seharusnya diperoleh nilai yang sama pula. Namun dari hasil percobaan kami, didapat nilai
faktor gesekan (f) yang berbeda. Hal ini dikarenakan kesalahan dalam pembacaan manometer,
sehingga nilai hf tidak begitu tepat.
Nilai faktor gesekan (f) yang berbeda juga mempengaruhi nilai koefisien Cheezy (C)
karena Nilai koefisien Cheezy didapat dari rumus {(8xg)/f}0,5. Akibat nilai koefisien Cheezy
yang berbeda mengakibatkan pula nilai kekasaran pipa (K) yang berbeda. Selain faktor
kesalahan praktikum, perbedaan nilai kekasaran pipa bisa disebabkan oleh kondisi pipa yang
sudah berkarat atau berlumut.

78 |

Pada gambar garis energi, pada pipa yang sama seharusnya diperoleh gambar garis
energi dan garis hidrolis pada satu garis lurus. Tetapi dalam percobaan kami, pada pipa miring
didapat garis energi dan garis hidrolis tidak satu garis lurus. Hal ini dikarenakan kesalahan
dalam pembacaan manometer.
Perbandingan garis energi pipa datar pada debit sama dan kondisi hilir berbeda
Pada pipa datar dengan debit sama, nilai energi pada ketiga outlet didapat, Nilai energi
outlet bebas < nilai energi outlet tidak bebas < nilai energi outlet tenggelam. Hal ini
dikarenakan pada outlet tenggelam ketinggian garis hidrolis lebih besar dari outlet yang lain.
Semakin kecil diameter pipa mengakibatkan kecepatan aliran semakin besar sehingga
semakin tinggi pula kecepatan.
Perbandingan garis energi pipa datar pada hilir sama dan debit berbeda
Pada pipa datar dengan hilir sama tetapi debit berbeda didapat nilai garis energi
sebanding dengan nilai debit, semakin besar debit maka semakin tinggi pula nilai garis energi
dan garis hidrolisnya.

Perbandingan garis energi pipa miring pada debit sama dan kondisi hilir berbeda
Pada pipa miring dengan debit sama, nilai energi pada ketiga outlet didapat, Nilai energi
outlet bebas < nilai energi outlet tidak bebas < nilai energi outlet tenggelam. Hal ini
dikarenakan pada outlet tenggelam ketinggian garis hidrolis lebih besar dari outlet yang lain.
Semakin kecil diameter pipa mengakibatkan kecepatan aliran semakin besar sehingga
semakin tinggi pula kecepatan.
Perbandingan garis energi pipa miring pada hilir sama dan debit berbeda

79 |

Pada pipa miring dengan hilir sama tetapi debit berbeda didapat nilai garis energi
sebanding dengan nilai debit, semakin besar debit maka semakin tinggi pula nilai garis energi
dan garis hidrolisnya.
Perbandingan garis energi pada debit dan kondisi hilir sama tetapi kondisi pipa
berbeda ( datar dan miring)
Pada debit dan kondisi hilir yang sama, pada pipa miring diperoleh nilai garis energi
lebih rendah daripada pipa datar. Hal ini dikarenakan energi yang dibutuhkan air untuk
melalui pipa datar lebih tinggi darpada energi yang dibutuhkan untuk melalui pipa miring.

80 |

BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1

Umum
Dari praktikum hidrolika saluran tertutup ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengaliran air dari satu reservoir ke reservoir yang lain untuk mengukur
debit air akan diproses melewati pipa miring dan datar dimana akan terdapat
aliran bebas, tidak bebas dan tenggelam.
2. Pada aliran bebas, garis energi dan garis hidrolik berimpit pada ujung
pusat pipa
3. Pada aliran tidak bebas, garis energi dan garis hidrolik berimpit pada
ujung atas pipa sehingga memberikan tekanan kepada reservoir 1
4. Pada aliran tenggelam, garis energi dan garis hidrolik berimpit pada batas
tenggelamnya air di hilir aliran sehingga memberikan tekanan lebih besar
lagi kepada reservoir 1 dimana tinggi muka airnya akan menaik.
5. Semakin besar diameter pipa maka semakin besar pula debit yang lewat
dan kecepatan aliran pada penampang tersebut akan semakin kecil.
6. Semakin besar elevasi hidrolik, semakin besar pula faktor gesekan yang
terjadi yang akan berpengaruh pada besarnya debit Cheezy.
7. Perhitungan debit aliran antara alat ukur Thomson dengan perhitungan
melalui rumus Cheezy memberikan hasil yang tidak jauh berbeda tetapi tetap
memperlihatkan adanya penyimpangan debit air.
8. Suhu berpengaruh terhadap kekentalan kinematis suatu zat cair.
9. Kekentalan kinematis, kecepatan dan diameter pipa akan berpengaruh
pada bilangan Reynold.
10. Bilangan Reynold ini akan menentukan jenis aliran, apakah laminer
transisi ataupun turbulen.
11. Tebal Prandtl dan Koefisien Calebrock akan mempengaruhi jenis
saluran.
12. Semakin teliti pengukuran dan perhitungan maka semakin kecil
kesalahan yang terjadi.

6.1.2

Kesalahan Dalam Praktikum


Dalam hal ini ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan,
sehingga hasil yang diperoleh kurang sesuai dengan teori hidrolika yang ada.
Kesalahan ini disebabakan oleh beberapa faktor :
81 |

1. Faktor alat.
2. Kesalahan kalibrasi alat, pembagian skala yang kurang tepat atau
kesalhan pada posisi manometer.
3. Faktor manusia : kesalahan disebabkan karena kesalahan pengamatan,
misal pembacaan skala yang kurang tepat.
4. Kondisi percobaan tidak sama dengan kondisi alat sewaktu dikalibrasi.
5. Teknik pengukuran yang kurang sempurna.
6. Faktor lain yang bersifat kebetulan misalnya : faktor penaksiran alat,
kondisi percobaan yang tidak stabil, pengaruh lingkungan yang mengganggu
obyek.
6.2

Saran

Praktikum hidrolika ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Akan tetapi adanya benturan
dengan jadwal kuliah menjadikan praktikum ini tidak efektif. Kami mengharapkan
untuk masa yang akan datang pelaksanaan praktikum hidrolika saluran tertutup ini
dilaksanakan lebih awal pada waktu perkuliahan mata kuliah tersebut dengan jadwal
yang lebih terprogram.

82 |

Anda mungkin juga menyukai