PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan Percobaan
Percobaan saluran tertutup ini mempunyai maksud agar para mahasiswa dapat
mengetahui secara praktis di lapangan tentang saluran tertutup, seperti teori yang
diperoleh di mata kuliah Hidrolika.
Adapun beberapa tujuan dari pratikum ini adalah :
1. Untuk mengukur dan mengetahui cara mengukur debit air yang melewati pintu ukur
Thomson.
2. Dapat menghitung kecepatan air dalam pipa serta kehilangan tinggi tekan sehingga
dapat menggambarkan kemiringan garis energi (energy gradient) dan kemiringan
garis hidrolik (hidraulic gradient) baik pada pipa datar atau pada pipa miring.
3. Dapat menentukan jenis aliran dengan melihat bilangan Reynold ( Re )
4. Menghitung besarnya faktor gesekan f dengan memakai rumus Darcy Weisbach
serta koefisien Cheezy (C). Sehingga dapat diketahui besarnya penyimpangan debit
aliran antara alat ukur Thomson dengan perhitungan malalui rumus Cheezy.
5. Dapat menentukan tebal lapisan air sehingga kita dapat mengetahui juga jenis
saluran.
6. Dapat membandingkan sifat hidrolik berdasarkan hasil percobaan pada butir 1
sampai dengan butir 5 antara saluran tertutup datar dan miring pada keadaan
keluaran (Outlet) bebas, tidak bebas, dan tenggelam (submerged).
1.2
Landasan Teori
1.2.1
2. Aliran Turbulen.
Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak
secara acak dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling
interaksi. Akibat dari hal tersebut garis alir antar partikel fluidanya saling
berpotongan.
Gambar 1.2.1
Penentuan jenis aliran, pada saluran tertutup dapat menggunakan bilangan
Reynold ( Re ), dimana :
a. Bila Re < 2000 , maka alirannya disebut laminer.
b. Bila Re > 4000 , maka alirannya disebut turbulen.
Jika Re antara 2000 dan 4000, aliran sukar diketahui atau dipastikan
karena dalam keadaan tersebut merupakan fase peralihan atau transisi. Jadi
kemungkinan adalah laminar atau turbulen, tetapi pada batas ini dapat dianggap
turbulen untuk maksud perhitungan.
Angka Reynold ( Re ) dapat dicari dengan rumus :
Re = V D / = ( V . D ) /
Dengan :
Re
Bilangan Reynold
Q /A
Diameter pipa ( m )
f ( T ) = Kekentalan kinematis ( m2 / dt )
Variasi kecepatan aliran dalam pipa pada bagian inlet dan pada bagian
sepanjang pipa dapat dijelaskan dengan gambar berikut :
Gambar 1.2.2
Pola aliran (flow pattern) pada bagian inlet
Gambar 1.2.3
Konsep aliran tekan dalam pipa
1.2.2
dan turbulensi
cairan.
Dengan :
hf
= Panjang pipa ( m )
= Diameter ( m )
b. Darcy Weisbach
Rumus ini dapat dipakai untuk semua jenis aliran.
hL
= f ( L . V2 ) / ( D . 2g )
Dengan :
hL
= Panjang pipa ( m )
= Diameter ( m )
Dalam
pipa
panjang
(mempunyai
panjang
1000
kali
diameternya), kehilangan tinggi tekan karena gesekan adalah hal yang paling
berpengaruh sehingga kehilangan tinggi tekan kecil dapat diabaikan karena
kecil sekali. Akan tetapi dalam pipa pendek (mempunyai panjang kurang dari
1000 kali diameternya), kehilangan tinggi tekan kecil harus ikut
diperhatikan.
Persamaan dasar untuk menghitung kehilangan tinggi tekan kecil adalah :
hL = K ( v2 / 2g )
Dengan :
hL
= Koefisien
Tabel 1.2.4
Gambar 1.2.5
Koefisien kehilangan tinggi tekan K pipa tertentu.
5|
Gambar 1.2.6
Koefisien kehilangan tinggi tekan K untuk pipa belokan halus.
Gambar 1.2.7
Koefisien kehilangan tinggi tekan K
untuk pipa dengan pembesaran bentuk kerucut
1.2.3
Rumus :
E = Z + ( P / ) + ( V2 / 2g )
Dengan :
E
V2/2g
P/
= g (N/m3)
titik yang ordinat vertikalnya menyatakan tekanan tinggi air, diukur dari garis
pusat pipa energi potensial (P/). Sedangkan kemiringan garis enersi adalah garis
yang menghubungkan berbagai titik
jumlah tinggi
tekanan
dan tinggi
pipa.
(P/ +V2/2g)
datum
Gambar 1.2.8
Tabel kemiringan garis energi
1.3
Batasan Masalah
Pada pratikum ini hanya dibatasi pada Hidrolika Saluran Tertutup, maksudnya
pengaliran air melalui pipa yang terdiri atas dua macam pipa, yaitu pipa miring dan pipa
datar. Dari dua percobaan tersebut kita akan menentukan garis tinggi Hidrolik, garis
energi, kemiringan tinggi tekan, kemiringan hidrolik, koefisien Cheezy dan Darcy,
kecepatan, debit aliran, jenis saluran, dan jenis aliran yang terdapat dalam pipa tersebut.
7|
1.4
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat kami sampaikan dalam laporan ini, antara lain
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menghitung tinggi garis energi (energi gradient line, EGL) dan
tinggi garis Hidrolik (hydraulic gradient line, HGL) ?
2. Bagaiamana cara menghitung tinggi tekan, kemiringan hidrolik, koefisien Cheezy
dan Darcy, kecepatan dan debit aliran, jenis saluran serta jenis aliran yang terdapat
dalam pipa tersebut ?
3. Bagaimana cara mengukur debit aliran yang lewat melalui alat ukur Thomson ?
8|
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
2.1
Macam Percobaan
1.Pipa Datar
2.Pipa Miring
2.2
Peralatan
1.Pipa saluran
2.Mistar dan roll meter
3.Pengukur debit Thomson
4.Jangka sorong dan thermometer
5.Manometer
6.Meteran taraf ( point gauge )
7.Penyipat datar ( water pass ) atau theodolit
Tandon
Manometer
Inlet
Outlet
Gambar 2.2.1
9|
Gambar 2.2.2
Gambar 2.2.3
Gambar 2.2.4
10 |
Gambar 2.2.5
Gambar 2.2.6
11 |
Gambar 2.2.7
2.3
Pelaksanaan Percobaan
Cara pelaksanaan untuk percobaan pipa datar maupun miring adalah sama.
Gambar 2.3.1
Penentuan indeks meteran
12 |
2.3.1
2.3.2
2.3.3
Q = k . h5/2
13 |
Dengan :
Q
= Tinggi air ( m )
pengeluaran) melalui pipa datar maupun pipa miring, dimana dalam proses ini
akan terdapat aliran bebas, tidak bebas, dan tenggelam.
a. Aliran bebas dapat terjadi apabila muka air yang melalui pipa keluaran itu
dapat mengalir ke pipa resevoir 2 dengan bebas tanpa adanya halangan dari
muka air.
b. Aliran tidak bebas terjadi apabila muka air pada resevoir 2 berada pada
kedudukan tepat diatas diameter pipa keluaran, sehingga air yang mengalir
diatas pipa keluaran itu tidak bebas mengalir karena adanya halangan dari
muka air di resevoir 2. Akibatnya air didalam pipa akan terdesak menuju
resevoir 1, hal ini akan menyebabkan tinggi air pada resevoir 1 naik.
c. Aliran tenggelam terjadi apabila muka air pada resevoir 2 berada kedudukan
jauh diatas pipa keluaran, sehingga air yang mengalir pada pipa keluaran itu
terhalang oleh muka air pada resevoir 2. Akibatnya aliran air dalam pipa
akan terdesak menuju resevoir 1. Hal ini akan menyebabkan tinggi air pada
resevoir 1 naik lebih tinggi
2.3.4
2.3.5
k (koefisien debit)
Jenis Aliran
Kontrol debit
Jenis saluran
15 |
BAB III
DATA HASIL PERCOBAAN
3.1
PIPA DATAR
3.1.1
h1 = 29,4 cm
h2 = 37,3 cm
Dihulu keluaran
h1 = -11 cm
h2 = -11 cm
= 25 oC
2. Suhu
Keterangan
1. 1,8 cm
A = 10 cm
B = 80 cm
2. 1,4 cm
rata-rata b =
1,8 + 1,4
= 1,6cm
2
D = 92 cm
4. Diameter Pipa
Diameter luar
Diameter dalam
Jarak
12
(cm )
7,52
(cm)
7,24
( cm )
63,2
2-3
7,52
7,24
99
3-4
7,52
7,24
99
45
5,86
5,56
46,1
56
5,86
5,56
89
67
5,86
5,56
89
Manometer
Keadaan
Debi
Air
t
I
II
0
0
Mengalir
Tidak
mengalir
3.1.2
1
27,3
34,8
0
0
2
27
34
0
0
Nomor Tabung
3
4
5
25,5 24,8 15,2
32,1 30,9 18,5
0
0
0
0
0
0
6
10,7
12,7
0
0
7
6,2
6,6
0
0
1.
Dihulu pemasukan
h1 = 34,3 cm
h2 = 38,1 cm
Dihulu keluaran
h1 = 6,5 cm
h2 = 6,2 cm
2.
Suhu
3.
Keadaan
Debi
Air
t
I
II
0
0
Mengalir
Tidak
mengalir
3.1.3
1
32,7
35,9
0
0
2
32
35,5
0
0
= 25C
Nomor Tabung
3
4
5
30,3 29,2 18,7
33,7 32,4 20,6
0
0
0
0
0
0
6
13,7
15
0
0
7
8,8
9,5
0
0
h1 = 44,9 cm
h2 = 49,7 cm
Dihulu keluaran
h1 = 19 cm
h2 = 19,7 cm
2.
Suhu
= 25 oC
Debit
Nomor Tabung
17 |
Mengalir
Tidak
mengalir
3.2
1
43,9
2
43,5
II
47
46,5
0
0
0
0
0
0
3
41,5
45,
8
4
40,8
5
30,8
6
26,3
7
21,6
44,9
33,3
28,2
22,9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PIPA MIRING
3.2.1
Dihulu pemasukan
h1 =
15,7 cm
h2 =
23,7 cm
Dihulu keluaran
h1 = -9,5
h2 = -8
cm
cm
= 25 oC
2. Suhu
B = 80 cm
rata-rata :
a = 10 cm
b=
Tinggi Muka Air
Keterangan
D = 92 cm
1,4 + 1
= 1,2cm
2
ab=c
4. Diameter Pipa
Manometer
Diameter Luar
Diameter Dalam
Jarak
(cm )
(cm)
( cm )
18 |
12
7,54
7,24
60
2-3
7,54
7,24
99
3-4
7,54
7,24
99
45
5,86
48,9
56
5,86
5,56
88,5
67
5,86
5,56
88,5
1
11,3
17,6
0
0
2
13
19,4
0
0
Nomor Tabung
3
4
5
14,2 11,6
7
20,3 17,3 10,4
0
0
0
0
0
0
6
4
6
0
0
7
3
3,5
0
0
h1 = 18,2 cm
h2 = 27,4 cm
Dihulu keluaran
h1 = 8,2 cm
h2 = 7,7 cm
Suhu = 25 oC
2.
3.2.3
1
14,5
21,3
0
0
2
16
23,2
0
0
Nomor Tabung
3
4
5
17
14,5 10,7
23,8 20,5 13,2
0
0
0
0
0
0
6
6,7
8,6
0
0
7
5,6
5,8
0
0
h1 = 31,2 cm
h2 = 38,1 cm
Dihulu keluaran
h1 = 22
cm
h2 = 21,7 cm
2. Suhu
= 25 oC
19 |
1
29
33,5
0
0
2
29,9
35
0
0
Nomor Tabung
3
4
5
31,3 28,2 24,1
35,5 32,5 26,5
0
0
0
0
0
0
6
21,3
22,6
0
0
7
19,4
20,3
0
0
20 |
BAB IV
PROSEDUR PENGOLAHAN DATA
4.1
Q = k . h5/2
Dengan :
Q = Debit air pada alat ukur Thomson ( m3/dt )
h
= Tinggi air ( m )
Menentukan
Kemiringan
Garis
Hidrolik
Re
= (V.D)/
Dengan :
Re = Bilangan Reynold
Re < 2000, Jenis aliran laminer.
Re > 4000, Jenis aliran turbulen
V = Kecepatan rata-rata ( m/dt )
D = Diameter pipa ( m )
4.5
Temperatur t ( oC )
= x 10-6 m2/dt
1,794
10
20
25
30
35
100
0,00
Kontrol Debit
Dihitung besarnya debit berdasarkan rumus Cheezy, dengan jalan menghitung
besar faktor gesekan berdasarkan rumus Darcy Weisbach :
f = hf . D / L . 2g / V2
Dengan :
f
= Faktor gesekan
L = Panjang pipa ( m )
hf = Kehilangan tinggi tekan ( m )
D = Diameter dalam pipa ( m )
V = Kecepatan rata-rata ( m/dt )
g
C = { (8 . g ) / f }0,5
22 |
Dengan :
C = Koefisien Cheezy (m1/2/dt)
f
= Faktor gesekan
/K > 4
Rumus :
= 12 / ( g . S . R )0,5
Dengan :
= Koefisien Calebrok
Re
= Bilangan Reynold
= Jari-jari hidrolik ( m )
23 |
BAB V
PENGOLAHAN DATA
5.1
PIPA DATAR
5.1.1
DEBIT I
a. Menghitung debit air pada alat ukur Thomson
Rumus :
Q = k . h5/2
Dengan :
Q = Debit air pada alat ukur Thomson ( m3/dt )
h
= Tinggi air ( m )
B = 80 cm
= 0,8 m
D = 92 cm
= 0,92 m
= 10 cm
= 0,10 m
= 1,8 cm
= 0,018 m
= ab
= 0,082 m
Maka :
k
= 1,3533 +
2
12 h
0,004
x 0,09
+ 0,0167 8,4 +
h
D B
0,004
= 1,3533 +
+ 0,0167
0,082
0,92
0,8
= 1,40262613 m0,5/dt
24 |
Sehingga di dapat
Q = k . h5/2
= 1,40262613 . ( 0,082 )5/2
= 0,002701 m3/dt
b. Menentukan Kemiringan Garis Hidrolik (Hydraulic Gradient) dan
Kemiringan Garis Energi (Energy Gradient)
Elevasi garis hidrolik ditentukan dengan mengurangi tinggi air
pada tabung saat air mengalir dengan pada saat air tidak mengalir.
Sedangkan elevasi garis energi ditentukan dengan menambah elevasi garis
hidrolik dengan V2 / 2g, Dimana :
V=Q/A
Q = Debit air pada Thomson
A = Luas penampang dari pipa ( A = . . D2 )
D = Diameter pipa dalam
Rumus elevasi garis hidrolik
Hg
= H1 H0
Eg
= Hg + ( V2 / 2g )
Contoh : Hg=H1 H0
=0,273-0
=0,273 m
Rumus elevasi garis energi
Contoh : Eg=Hg + ( V2 / 2g )
=0,273 + (0,6555152 / 2. 9,81)
=0,295 m
Dengan :
Hg = Hydrolics Heads / Tinggi Tekanan Hidrolik ( m )
H1 = Tinggi air pada manometer pada saat air mengalir ( m )
H0 = Tinggi air pada manometer saat tidak mengalir ( m )
Eg = Energi Heads / Tinggi Tekanan Energi ( m )
V = Kecepatan aliran ( m/det )
g
Diketahui :
Diameter dalam pipa I
25 |
V1
Pipa II
= Untuk manometer 5 7
V2
Contoh Perhitungan :
H1 = 0,273 m (berdasarkan data)
H0 = 0 m
Hg = 0,273 - 0 = 0,273 m
V2/2g = 0,6555152 / 2. 9,81= 0,022 m
Eg = 0,273 + 0,022 = 0,295 m
Tabel 5.1.1
Kemiringan Garis Hidrolik Dan Kemiringan Garis Energi Debit I
Percobaan
(m)
H1
H0
Hg
V2/2g
Eg
1
0,273
0,000
0,273
0,022
0,295
2
0,270
0,000
0,270
0,022
0,292
3
0,255
0,000
0,255
0,022
0,277
4
0,248
0,000
0,248
0,022
0,270
5
0,152
0,000
0,152
0,057
0,209
6
0,107
0,000
0,107
0,057
0,164
7
0,062
0,000
0,062
0,057
0,119
I
Outlet
Tak Bebas
H1
H0
Hg
V2/2g
Eg
0,327
0,000
0,327
0,022
0,349
0,320
0,000
0,320
0,022
0,342
0,303
0,000
0,303
0,022
0,325
0,292
0,000
0,292
0,022
0,314
0,187
0,000
0,187
0,057
0,244
0,137
0,000
0,137
0,057
0,194
0,088
0,000
0,088
0,057
0,145
I
Outlet
Tenggelam
H1
H0
Hg
V2/2g
Eg
0,439
0,000
0,439
0,022
0,461
0,435
0,000
0,435
0,022
0,457
0,415
0,000
0,415
0,022
0,437
0,408
0,000
0,408
0,022
0,430
0,308
0,000
0,308
0,057
0,365
0,263
0,000
0,263
0,057
0,320
0,216
0,000
0,216
0,057
0,273
I
Outlet
Bebas
= En En+1
Dengan :
En
Outlet bebas
Percobaan II
Percobaan III
Outlet tenggelam
Contoh Perhitungan :
Eg1 = 0,295 m
Eg2 = 0,292 m
Hf = 0,295 0,292 = 0,003 m
Tabel 5.1.3
Kehilangan Tinggi Tekan. Debit I
NO.
PERCOBAAN I
TABUNG
1
Eg
0,295
0,292
0,277
0,270
0,209
0,164
0,119
JUMLAH
hf
0,00
3
0,01
5
0,00
7
0,06
1
0,04
5
0,04
5
0,17
6
PERCOBAAN
II
Eg
hf
0,349
0,00
0,342
7
0,01
0,325
7
0,01
0,314
1
0,07
0,244
0
0,05
0,194
0
0,04
0,145
9
0,20
JUMLAH
4
PERCOBAAN
III
Eg
hf
0,461
0,457
0,004
0,437
0,020
0,430
0,007
0,365
0,065
0,320
0,045
0,273
0,047
JUMLAH
0,188
27 |
= Bilangan Reynold
= Diameter pipa ( m )
Tabel 5.1.4
Hubungan Kekentalan Kinematis dan Temperatur
Temperatur t (oC )
= x 10-6 m2/dt
1,794
5
1,51
10
1,31
20
1,01
25
0,89
30
0,65
35
0,65
100
0,00
= Aliran Laminer
= Aliran Transisi
= Aliran Turbulen
28 |
Tabel 5.1.5
Perhitungan Jenis Aliran Debit I
Percobaan Pipa
T
C
(1-2)
25
(2-3)
25
(3-4)
25
(4-5)
25
(5-6)
25
(6-7)
25
(1-2)
25
(2-3)
25
(3-4)
25
(4-5)
25
(5-6)
25
(6-7)
25
(1-2)
25
(2-3)
25
(3-4)
25
(4-5)
25
(5-6)
25
(6-7)
25
II
III
(m2/dt))
V(m/dt)
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,65915178
5
0,65915178
5
0,65915178
5
D(m)
0,0722
0,0722
0,0722
1,11150199
0,0556
1,11150199
0,0556
1,11150199
0,0556
0,65915178
5
0,65915178
5
0,65915178
5
0,0722
0,0722
0,0722
1,11150199
0,0556
1,11150199
0,0556
1,11150199
0,0556
0,65915178
5
0,65915178
5
0,65915178
5
0,0722
0,0722
0,0722
1,11150199
0,0556
1,11150199
0,0556
1,11150199
0,0556
Re
53055,4
7
53055,4
7
53055,4
7
68895,7
8
68895,7
8
68895,7
8
53055,4
7
53055,4
7
53055,4
7
68895,7
8
68895,7
8
68895,7
8
53055,4
7
53055,4
7
53055,4
7
68895,7
8
68895,7
8
68895,7
8
Jenis
aliran
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
E. Kontrol Debit
29 |
= Faktor gesekan
D = 0,0722 m
L = 0,63 m
V = 0,6592 m/dt
f = 0,003. (0,0722/0,63). (2.9,81/0,65922)
= 0,0155
Tabel 5.1.6
Penentuan Koefisien Gesek Debit I
Percobaa
n
Pipa
Hf(m
)
(1-2)
0,003
(2-3)
0,015
(3-4)
0,007
(4-5)
0,061
(5-6)
0,045
(6-7)
0,045
(1-2)
0,007
(2-3)
0,017
(3-4)
0,011
(4-5)
0,070
(5-6)
0,050
(6-7)
0,049
(1-2)
0,004
II
III
D(m)
0,0722
0,0722
0,0722
0,0556
0,0556
0,0556
0,0722
0,0722
0,0722
0,0556
0,0556
0,0556
0,0722
L(m)
V(m/dt)
0,63
0,6592
0,99
0,6592
0,99
0,6592
0,46
1,1115
0,89
1,1115
0,89
1,1115
0,63
0,6592
0,99
0,6592
0,99
0,6592
0,46
1,1115
0,89
1,1115
0,89
1,1115
0,63
0,6592
2g
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
V2
0,434
0,434
0,434
1,235
1,235
1,235
0,434
0,434
0,434
1,235
1,235
1,235
0,434
2g/V2
D/L
45,15
7
45,15
7
45,15
7
15,88
1
15,88
1
15,88
1
0,114
2
0,072
9
0,072
9
0,120
6
0,062
5
0,062
5
45,15
7
45,15
7
45,15
7
15,88
1
15,88
1
15,88
1
0,114
6
0,072
9
0,072
9
0,120
9
0,062
5
0,062
5
45,15
0,114
f
0,0155
0,0494
0,0231
0,1178
0,0446
0,0446
0,0362
0,0560
0,0362
0,1353
0,0496
0,0486
0,0207
31 |
(2-3)
0,020
(3-4)
0,007
(4-5)
0,065
(5-6)
0,045
(6-7)
0,047
0,0722
0,0722
0,0556
0,0556
0,0556
0,99
0,6592
0,99
0,6592
0,46
1,1115
0,89
1,1115
0,89
1,1115
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
19,62
0
0,434
0,434
1,235
1,235
1,235
7
45,15
7
45,15
7
15,88
1
15,88
1
15,88
1
6
0,072
9
0,072
9
0,120
9
0,062
5
0,062
5
0,0659
0,0231
0,1257
0,0446
0,0466
Contoh Perhitungan :
8g = 8. 9,81 = 78,48 m/dt2
f = 0,0155
C = (78,48/0,0155)0,5
= 71,2106 (m1/2/dt)
Tabel 5.1.7
Penentuan Koefisien Cheezy Debit I
Aliran bebas
Pipa
8g
78,48
f
0,0155
C
71,2106
(1-2)
(2-3)
78,48
0,0494
39,8583
(3-4)
78,48
0,0231
58,3466
(4-5)
78,48
0,1178
25,8130
(5-6)
78,48
0,0446
41,9268
(6-7)
78,48
0,0446
41,9268
II
Pipa
8g
(1-2)
78,48
0,0362
C
46,5445
(2-3)
78,48
0,0560
37,4404
(3-4)
78,48
0,0362
46,5445
(4-5)
78,48
0,1353
24,0828
(5-6)
78,48
0,0496
39,7752
(6-7)
78,48
0,0486
40,1791
Aliran tenggelam
III
Pipa
8g
(1-2)
78,48
f
0,0207
C
61,5725
(2-3)
78,48
0,0659
34,5183
(3-4)
78,48
0,0231
58,3466
(4-5)
78,48
0,1257
24,9852
(5-6)
78,48
0,0446
41,9268
(6-7)
78,48
0,0466
41,0250
32 |
Tabel 5.1.8
Penentuan Debit Rumus Cheezy Debit I (0.002701 m3/dt)
Percobaan
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
I
(4-5)
(5-6)
(6-7)
(1-2)
(2-3)
(3-4)
II
(4-5)
(5-6)
(6-7)
(1-2)
(2-3)
(3-4)
III
(4-5)
(5-6)
(6-7)
(m )
0,00
4
0,00
4
0,00
4
0,00
2
0,00
2
0,00
2
(m)
0,22670
8
0,22670
8
0,22670
8
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4
(A/P)
0,01806
6
0,01806
6
0,01806
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3
0,00
4
0,00
4
0,00
4
0,00
2
0,00
2
0,00
2
0,22670
8
0,22670
8
0,22670
8
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4
0,00
4
0,00
4
0,00
4
0,00
2
0,00
2
0,00
2
0,22670
8
0,22670
8
0,22670
8
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4
Hf
71,21
1
39,85
8
58,34
7
25,81
3
41,92
7
41,92
7
(m)
0,00
3
0,01
5
0,00
7
0,06
1
0,04
5
0,04
5
(m)
0,63
2
0,99
0
0,99
0
0,46
1
0,89
0
0,89
0
0,01806
6
0,01806
6
0,01806
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3
46,54
4
37,44
0
46,54
4
24,08
3
39,77
5
40,17
9
0,00
7
0,01
7
0,01
1
0,07
0
0,05
0
0,04
9
0,01806
6
0,01806
6
0,01806
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3
61,57
3
34,51
8
58,34
7
24,98
5
41,92
7
41,02
5
0,00
4
0,02
0
0,00
7
0,06
5
0,04
5
0,04
7
S=hf/L
V Chezy
0,0047
5
0,0151
5
0,0070
7
0,1333
9
0,0505
6
0,0505
6
0,65945
2
0,65945
2
0,65945
2
1,11200
8
1,11200
8
1,11200
8
0,63
0
0,99
0
0,99
0
0,46
0
0,89
0
0,89
0
0,0111
1
0,0171
7
0,0111
1
0,1532
5
0,0561
8
0,0550
6
0,65945
2
0,65945
2
0,65945
2
1,11200
8
1,11200
8
1,11200
8
0,63
0
0,99
0
0,99
0
0,46
0
0,89
0
0,89
0
0,0063
5
0,0202
0
0,0070
7
0,1423
8
0,0505
6
0,0528
1
0,65945
2
0,65945
2
0,65945
2
1,11200
8
1,11200
8
1,11200
8
Q Chezy
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
0,002701
Keterangan Tabel :
1. Data percobaan
2.
3.
4.
5.
6.
hf
7.
8.
= A/P
33 |
9.
V cheezy = C . ( R . S )0,5
10.
Q cheezy = V cheezy . A
Jari-jari hidrolik :
Rumus :
R = A/P
R
= (0,25 d2) / ( d)
= 0,25 d
Tabel 5.1.9
Jari-jari Hidrolik Debit I (0.002701 m3/dt)
No
Pipa
d (m)
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,072
2
0,072
2
0,072
2
0,055
6
0,055
6
0,055
6
A = 0.25
d2 (m)2
0,004095
8
0,004095
8
0,004095
8
0,002428
9
0,002428
9
0,002428
9
P=d
(m)
0,2269
1
0,2269
1
0,2269
1
0,1747
4
0,1747
4
0,1747
4
R = A/P
0,01805
0,01805
0,01805
0,01390
0,01390
0,01390
KR(%) =
XCheezy XPipa
XCheezy
X 100%
Pipa
(1-2)
Q pipa
(m3/dt)
0,00270
Q
chezzy
(m3/dt)
0,00270
KR
V pipa
(%)
0,0004546
(m/dt)
0,65915
V
Chezzy
(m/dt)
0,65945
KR
(%)
0,0454649
34 |
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
(1-2)
(2-3)
(3-4)
II
(4-5)
(5-6)
(6-7)
(1-2)
(2-3)
(3-4)
III
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,00270
1
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
0,0004546
2
0,65915
2
0,65915
2
1,11150
2
1,11150
2
1,11150
2
2
0,65945
2
0,65945
2
1,11200
8
1,11200
8
1,11200
8
0,65915
2
0,65915
2
0,65915
2
1,11150
2
1,11150
2
1,11150
2
0,65945
2
0,65945
2
0,65945
2
1,11200
8
1,11200
8
1,11200
8
0,65915
2
0,65915
2
0,65915
2
1,11150
2
1,11150
2
1,11150
2
0,65945
2
0,65945
2
0,65945
2
1,11200
8
1,11200
8
1,11200
8
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
0,0454649
/K >4
12
( g. S . R )0,5
35 |
Dengan :
Koefisien Calebrock
Re
(Hf/L)
(A/P)
(m2/dt)
(m)
0,00474
7
0,01515
2
0,00707
1
0,13339
1
0,05056
2
0,05056
2
0,01805
0
0,01805
0
0,01805
0
0,01390
0
0,01390
0
0,01390
0
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,01111
1
0,01717
2
0,01111
1
0,15324
6
0,05618
0
0,05505
6
0,01805
0
0,01805
0
0,01805
0
0,01390
0
0,01390
0
0,01390
0
0,00634
9
0,02020
0,01805
0
0,01805
Re
/K
0,00037
1
0,00020
8
0,00030
4
0,00008
0
0,00013
0
0,00013
0
53055,47
3
53055,47
3
53055,47
3
68895,77
6
68895,77
6
68895,77
6
71,210
6
39,858
3
58,346
6
25,813
0
41,926
8
41,926
8
0,00000
0
0,00130
9
0,00010
4
0,00613
4
0,00077
3
0,00077
3
1400,472924
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00024
3
0,00019
5
0,00024
3
0,00007
4
0,00012
3
0,00012
4
53055,47
3
53055,47
3
53055,47
3
68895,77
6
68895,77
6
68895,77
6
46,544
5
37,440
4
46,544
5
24,082
8
39,775
2
40,179
1
0,00054
6
0,00178
9
0,00054
6
0,00765
6
0,00102
1
0,00096
9
0,00000089
7
0,00000089
0,00032
1
0,00018
53055,47
3
53055,47
61,572
5
34,518
0,00006
1
0,00260
I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,158797
2,914778
0,013011
0,167694
0,167694
II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,4442
0,109128
0,444198
0,009726
0,120443
0,128180
III
(1-2)
(2-3)
5,2396
0,0691
36 |
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
2
0,00707
1
0,14237
7
0,05056
2
0,05280
9
0
0,01805
0
0,01390
0
0,01390
0
0,01390
0
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0
0,00030
4
0,00007
7
0,00013
0
0,00012
7
3
53055,47
3
68895,77
6
68895,77
6
68895,77
6
3
58,346
6
24,985
2
41,926
8
41,025
0
6
0,00010
4
0,00682
0
0,00077
3
0,00086
9
2,914778
0,011327
0,167694
0,146005
Keterangan Tabel :
1. Data percobaan
5.
2.
6. C
7. K
= Koefisien Calebrock
8. Re
= Bilangan Reynold
3. R = Jari-jari Hidrolik
4.
= A/P
Tabel 5.1.12
Jenis Saluran Debit I (0.002701 m3/dt)
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
I
kasar
transisi
halus
kasar
transisi
transisi
II
transisi
transisi
transisi
kasar
transisi
transisi
III
Halus
Kasar
Halus
Kasar
Transisi
Transisi
5.1.2 DEBIT II
A. Menghitung debit air pada alat ukur Thomson
Rumus :
Q = k . h5/2
Dengan :
Q
= Tinggi air ( m )
Diketahui
= 80 cm
= 0,8
= 92 cm
= 0,92
= 10 cm
= 0,10
= 1,4 cm
= 0,014 m
= ab
= 0,086 m
Maka :
k = 1,3533 +
= 1,3533 +
2
12 h
0,004
x 0,09
+ 0,0167 8,4 +
h
D B
0,004
12
2
+ 0,0167 8,4 +
x (0,086 / 0,8 0,09)
0,086
0
,
92
= 1,39992 m0,5/dt
Sehingga di dapat
Q = k . h5/2
= 1,39992 . ( 0,086 )5/2
= 0,00304 m3/dt
B. Menentukan Kemiringan Garis Hidrolik (Hydraulic Gradient) dan
Kemiringan Garis Energi (Energy Gradient)
Elevasi garis hidrolik ditentukan dengan mengurangi tinggi air pada
tabung saat air mengalir dengan pada saat air tidak mengalir. Sedangkan
elevasi garis energi ditentukan dengan menambah elevasi garis hidrolik
dengan V2 / 2g,
Dimana :
V=Q/A
Q = Debit air pada Thomson (m3/dt)
A = Luas penampang dari pipa ( A = . . D2 )
D = Dimeter pipa dalam (m)
38 |
Dengan :
Hg = Hydrolics Heads / Tekanan Hidrolik ( m )
H1 = Tinggi air pada manometer pada saat air mengalir ( m )
H0 = Tinggi air pada manometer saat tidak mengalir ( m )
Eg = Energi Heads / Tekanan Energi ( m )
V = Kecepatan aliran ( m/det )
= Percepatan gravitasi ( m / det2 )
Diketahui :
Diameter dalam pipa I
= 7,52 ( 2 . 0,15 )
= 7,22 cm
= 5,86 ( 2 . 0,15 )
= 5,56 cm
= Untuk manometer 1 4
= 0,00304 /{ 1 / 4 . 3,14 . ( 0,0722 )2 }
= 0,00304 / 0,0041
= 0,7413 m/dt
Pipa II
V2
= Untuk manometer 5 7
= 0,00304 / { 1 / 4 . 3,14 . ( 0,0556 )2 }
= 0,00304 / 0,00243
= 1,2501 m/dt
Contoh Perhitungan :
H1 = 0,348 m
H0 = 0
Hg = 0,348 - 0 = 0,348 m
V2/2g = 0,74132 / (2 x 9,81) = 0,028 m
Eg = 0,348 + 0,028 = 0,376 m
39 |
Tabel 5.1.13
Kemiringan Garis Hidrolik Dan Kemiringan Garis Energi Debit II
Percobaan
(m)
H1
H0
Hg
V2/2g
Eg
1
0,348
0,000
0,348
0,028
0,376
2
0,340
0,000
0,340
0,028
0,368
3
0,321
0,000
0,321
0,028
0,349
4
0,309
0,000
0,309
0,028
0,337
5
0,185
0,000
0,185
0,064
0,249
6
0,127
0,000
0,127
0,064
0,191
7
0,066
0,000
0,066
0,064
0,130
I
Outlet
Tak Bebas
H1
H0
Hg
V2/2g
Eg
0,359
0,000
0,359
0,028
0,387
0,355
0,000
0,355
0,028
0,383
0,337
0,000
0,337
0,028
0,365
0,324
0,000
0,324
0,028
0,352
0,206
0,000
0,206
0,064
0,270
0,150
0,000
0,150
0,064
0,214
0,095
0,000
0,095
0,064
0,159
I
Outlet
Tenggelam
H1
H0
Hg
V2/2g
Eg
0,470
0,000
0,470
0,028
0,498
0,465
0,000
0,465
0,028
0,493
0,458
0,000
0,458
0,028
0,486
0,449
0,000
0,449
0,028
0,477
0,333
0,000
0,333
0,064
0,397
0,282
0,000
0,282
0,064
0,346
0,229
0,000
0,229
0,064
0,293
I
Outlet
Bebas
hfn = En En+1
Dengan :
En
En+1
Keterangan :
Percobaan I
Outlet bebas
Percobaan II
Percobaan III
Outlet tenggelam
Contoh Perhitungan :
Eg1 = 0,376 m
Eg2 =0,368 m
Hf = 0,376 0,368 = 0,008 m
Tabel 5.1.15
Kehilangan Tinggi Tekan Debit II
NO.
TABUNG
1
2
3
4
5
6
7
PERCOBAAN I
Eg
hf
0,376
0,368
0,008
0,349
0,019
0,337
0,012
0,249
0,088
0,191
0,058
0,130
0,061
JUMLAH
0,246
PERCOBAAN II
Eg
Hf
0,387
0,383
0,004
0,365
0,018
0,352
0,013
0,270
0,082
0,214
0,056
0,159
0,055
JUMLAH 0,228
PERCOBAAN III
Eg
hf
0,498
0,493
0,005
0,486
0,007
0,477
0,009
0,397
0,080
0,346
0,051
0,293
0,053
JUMLAH 0,205
= Bilangan Reynold
= Diameter pipa ( m )
Tabel 5.1.16
Hubungan Kekentalan Kinematis dan Temperatur
Temperatur t ( oC
10
20
25
30
35
100
41 |
)
= x 10-6
1,794
1,51
1,31
1,01
0,89
0,65
0,65
m2/dt
0,00
Aliran Laminer
Aliran Transisi
3. Re > 4000
Aliran Turbulen
Contoh Perhitungan :
v = 0,000000897 m2/dt
V = 0,74133 m/dt
D = 0,0722 m
Re = (0,74133*0,0722)/0,000000897 = 59669,8
Tabel 5.1.17
Perhitungan Jenis Aliran Debit II
Percobaan
Pipa
T C
(1-2)
25
(2-3)
25
(3-4)
25
(4-5)
25
(5-6)
25
(6-7)
25
(1-2)
25
(2-3)
25
(3-4)
25
(4-5)
25
(5-6)
25
(6-7)
25
II
(m2/dt))
V(m/dt)
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
0,74132
7
0,74132
7
0,74132
7
1,25007
1,25007
1,25007
0,74132
7
0,74132
7
0,74132
7
1,25007
1
1,25007
1
1,25007
D(m)
Re
Jenis
aliran
0,0722
59669,8
Turbulen
0,0722
59669,8
Turbulen
0,0722
59669,8
Turbulen
0,0556
0,0556
0,0556
77484,8
9
77484,8
9
77484,8
9
Turbulen
Turbulen
Turbulen
0,0722
59669,8
Turbulen
0,0722
59669,8
Turbulen
0,0722
59669,8
Turbulen
0,0556
0,0556
0,0556
77484,8
9
77484,8
9
77484,8
Turbulen
Turbulen
Turbulen
42 |
(1-2)
25
(2-3)
25
(3-4)
25
(4-5)
25
(5-6)
25
(6-7)
25
III
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
1
0,74132
7
0,74132
7
0,74132
7
1,25007
1
1,25007
1
1,25007
1
9
0,0722
59669,8
Turbulen
0,0722
59669,8
Turbulen
0,0722
59669,8
Turbulen
0,0556
0,0556
0,0556
77484,8
9
77484,8
9
77484,8
9
Turbulen
Turbulen
Turbulen
E. Kontrol Debit
Dihitung besarnya debit berdasarkan rumus Cheezy, dengan jalan
menghitung besar faktor gesekan berdasarkan rumus Darcy Weisbach :
f = hf . (D / L) . (2g/V2 )
Dengan :
hf
Dengan :
f
= Faktor gesekan
Q = A V = A C ( R S )0,5
Dengan :
A
= Jari-jari hidrolik ( m )
= A/P
= Panjang pipa ( m )
hf
Contoh perhitungan :
Hf = 0,008 m
D = 0,0722 m
L = 0,63 m
v = 0,7413 m/dt
2g/v2 = (2 x 9,81) / 0,74132 = 35,701 m
f = 0,008 x 35,701 x (0,0722/0,63) = 0,0326
Tabel 5.1.18
Penentuan Koefisien Gesek Debit II
D(m)
L(m)
V(m/dt)
2g
V2
2g/V2
D/L
0,008
0,019
0,012
0,088
0,058
0,061
0,0722
0,0722
0,0722
0,0556
0,0556
0,0556
0,63
0,99
0,99
0,46
0,89
0,89
0,7413
0,7413
0,7413
1,2501
1,2501
1,2501
19,620
19,620
19,620
19,620
19,620
19,620
0,550
0,550
0,550
1,563
1,563
1,563
35,701
35,701
35,701
12,555
12,555
12,555
0,1142
0,0729
0,0729
0,1206
0,0625
0,0625
0,0326
0,0495
0,0312
0,1337
0,0455
0,0478
0,004
0,018
0,013
0,082
0,0722
0,0722
0,0722
0,0556
0,65
0,99
0,99
0,36
0,7413
0,7413
0,7413
1,2501
19,620
19,620
19,620
19,620
0,550
0,550
0,550
1,563
35,701
35,701
35,701
12,555
0,1111
0,0729
0,0729
0,1544
0,0159
0,0469
0,0338
0,1596
Percobaan Hf(m)
I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
44 |
(5-6)
(6-7)
III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,056
0,055
0,0556
0,0556
0,90
0,89
1,2501
1,2501
19,620
19,620
1,563
1,563
12,555
12,555
0,0621
0,0625
0,0437
0,0431
0,005
0,007
0,009
0,080
0,051
0,053
0,0722
0,0722
0,0722
0,0556
0,0556
0,0556
0,65
0,99
0,99
0,36
0,90
0,89
0,7413
0,7413
0,7413
1,2501
1,2501
1,2501
19,620
19,620
19,620
19,620
19,620
19,620
0,550
0,550
0,550
1,563
1,563
1,563
35,701
35,701
35,701
12,555
12,555
12,555
0,1111
0,0729
0,0729
0,1544
0,0621
0,0625
0,0198
0,0182
0,0234
0,1557
0,0398
0,0416
Contoh Perhitungan :
8g = 8. 9,81 = 78,48
f = 0,0326
C = (78,48/0,0326)^0,5 = 49,0439 (m1/2/dt)
Tabel 5.1.19
Penentuan Koefisien Cheezy Debit II
Percobaan
I
II
III
Pipa
(1-2)
(2-3)
Pipa
(3-4)
(1-2)
(4-5)
(2-3)
(5-6)
(3-4)
(6-7)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
Aliran bebas
8g
F
C
78,48 0,0326 49,0439
Aliran tak bebas
78,48 0,0495 39,8302
8g
f
C
78,48 0,0312 50,1185
78,48 0,0159 70,3393
78,48 0,1337 24,2274
78,48 0,0469 40,9216
78,48 0,0455 41,5344
78,48 0,0338 48,1523
78,48 0,0478 40,5002
78,48 0,1596 22,1763
78,48 0,0437 42,3882
78,48 0,0431 42,6522
Aliran tenggelam
8g
f
C
0,0198
62,9134
78,48
78,48 0,0182 65,6205
78,48 0,0234 57,8719
78,48 0,1557 22,4507
78,48 0,0398 44,4175
78,48 0,0416 43,4495
45 |
Tabel 1.5.20
Penentuan Debit Rumus Cheezy Debit II (0.00304 m3/dt)
Percobaa
n
(m )
(m)
(A/P)
0,004095
8
0,004095
8
0,004095
8
0,002428
9
0,002428
9
0,002428
9
0,22670
8
0,22670
8
0,22670
8
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4
0,01806
6
0,01806
6
0,01806
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3
0,004095
8
0,004095
8
0,004095
8
0,002428
9
0,002428
9
0,002428
9
0,22670
8
0,22670
8
0,22670
8
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4
0,004095
8
0,22670
8
hf
(m)
(m)
(hf/L)
49,04
4
39,83
0
50,11
9
24,22
7
41,53
4
40,50
0
0,00
8
0,01
9
0,01
2
0,08
8
0,05
8
0,06
1
0,63
2
0,99
0
0,99
0
0,46
1
0,89
0
0,89
0
0,0126
6
0,0191
9
0,0121
2
0,1915
3
0,0651
7
0,0685
4
0,74166
4
0,74166
4
0,74166
4
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0
0,01806
6
0,01806
6
0,01806
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3
70,33
9
40,92
2
48,15
2
22,17
6
42,38
8
42,65
2
0,00
4
0,01
8
0,01
3
0,08
2
0,05
6
0,05
5
0,65
0
0,99
0
0,99
0
0,36
0
0,89
5
0,89
0
0,0061
5
0,0181
8
0,0131
3
0,2286
0
0,0625
7
0,0618
0
0,74166
4
0,74166
4
0,74166
4
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0
0,01806
6
62,91
3
0,00
5
0,65
0
0,0076
9
0,74166
4
V Chezy
Q Chezy
I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
III
(1-2)
0,003038
46 |
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,004095
8
0,004095
8
0,002428
9
0,002428
9
0,002428
9
0,22670
8
0,22670
8
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4
0,01806
6
0,01806
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3
65,62
1
57,87
2
22,45
1
44,41
7
43,44
9
0,00
7
0,00
9
0,08
0
0,05
1
0,05
3
0,99
0
0,99
0
0,36
0
0,89
5
0,89
0
0,0070
7
0,0090
9
0,2230
5
0,0569
8
0,0595
5
0,74166
4
0,74166
4
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
Keterangan Tabel :
1. Data percobaan
2. A
3. P
4. R
5. C
= Koefisien Cheezy
6. hf
7. L
= Panjang pipa(m)
8. S
9. V cheezy
= C . ( R . S )0,5
10. Q cheezy
= V cheezy . A
= A/P
(m1/2/dt)
Jari-jari hidrolik
R = A/P
R = A/P
= (0,25 d2) / ( d)
= 0,25 d
Tabel 5.1.21
Jari-jari Hidrolik Debit II (0.00304 m3/dt)
No
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
d
(m)
0,07
2
0,07
2
0,07
2
A = 0.25
d2 (m)2
0,004095
8
0,004095
8
0,004095
8
P=d
(m)
0,226914
3
0,226914
3
0,226914
3
R = A/P
0,01805
0,01805
0,01805
47 |
0,05
6
0,05
6
0,05
6
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,002428
9
0,002428
9
0,002428
9
0,174742
9
0,174742
9
0,174742
9
0,0139
0,0139
0,0139
XCheezy XPipa
XCheezy
X 100%
Tabel 5.1.22
Perhitungan Kesalahan Relatif Debit II (0.003127 m3/dt)
Percobaa
n
I
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
Q pipa
(m3/dt)
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
Q
chezzy
(m3/dt)
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
KR
V pipa
(%)
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
(m/dt)
0,65915
2
0,65915
2
0,65915
2
1,11150
2
1,11150
2
1,11150
V
Chezzy
(m/dt)
0,74166
4
0,74166
4
0,74166
4
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
KR
(%)
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
48 |
(1-2)
(2-3)
(3-4)
II
(4-5)
(5-6)
(6-7)
(1-2)
(2-3)
(3-4)
III
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,65915
2
0,65915
2
0,65915
2
1,11150
2
1,11150
2
1,11150
2
0,74166
4
0,74166
4
0,74166
4
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00270
0
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,111253
1
0,65915
2
0,65915
2
0,65915
2
1,11150
2
1,11150
2
1,11150
2
0,74166
4
0,74166
4
0,74166
4
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
0,1112531
/K > 4
12
( g. S . R )0,5
Dengan :
Dengan :
K
Koefisien Calebrock
Re
Percobaa
n
S
(Hf/L)
R
(A/P)
(m2/dt)
(m)
Re
0,01265
8
0,01919
2
0,01212
1
0,19153
2
0,06516
9
0,06853
9
0,01805
0
0,01805
0
0,01805
0
0,01390
0
0,01390
0
0,01390
0
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00022
7
0,00018
5
0,00023
2
0,00006
7
0,00011
4
0,00011
1
59669,80
4
59669,80
4
59669,80
4
77484,89
0
77484,89
0
77484,89
0
49,043
9
39,830
2
50,118
5
24,227
4
41,534
4
40,500
2
0,00039
3
0,00131
5
0,00034
1
0,00751
6
0,00081
4
0,00093
1
0,00615
4
0,01818
2
0,01313
1
0,22860
1
0,06257
0
0,06179
8
0,01805
0
0,01805
0
0,01805
0
0,01390
0
0,01390
0
0,01390
0
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00032
6
0,00019
0
0,00022
3
0,00006
1
0,00011
7
0,00011
7
59669,80
4
59669,80
4
59669,80
4
77484,89
0
77484,89
0
77484,89
0
70,339
3
40,921
6
48,152
3
22,176
3
42,388
2
42,652
2
0,00000
6
0,00114
2
0,00044
3
0,00977
2
0,00072
9
0,00070
5
0,00769
2
0,00707
1
0,00909
1
0,22304
5
0,05698
3
0,05955
1
0,01805
0
0,01805
0
0,01805
0
0,01390
0
0,01390
0
0,01390
0
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00029
2
0,00030
4
0,00026
8
0,00006
2
0,00012
2
0,00011
9
59669,80
4
59669,80
4
59669,80
4
77484,89
0
77484,89
0
77484,89
0
62,913
4
65,620
5
57,871
9
22,450
7
44,417
5
43,449
5
0,00005
0
0,00002
9
0,00011
4
0,00943
5
0,00056
0
0,00063
5
/K
I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,577815
0,140421
0,681928
0,008862
0,140230
0,119634
II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
59,1878
0,166161
0,503807
0,006239
0,159830
0,166419
III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
5,8068
10,4409
2,343353
0,006542
0,217937
0,187995
50 |
Keterangan Tabel :
1. Data percobaan
2. S
3. R
4.
5.
6. C
7. K
= Koefisien Calebrock
8. Re
= Bilangan Reynold
=A / P
Tabel 5.1.24
Jenis Saluran Debit II
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
5.2
I
transisi
kasar
transisi
kasar
kasar
kasar
II
halus
kasar
transisi
kasar
kasar
kasar
III
Halus
Halus
Transisi
Kasar
Transisi
Transisi
PIPA MIRING
5.2.1
DEBIT I
A. Menghitung debit air pada alat ukur Thompson
Rumus :
Q = k . h5/2
51 |
Dimana :
Q
= Tinggi air ( m )
Diketahui
= 80 cm
= 0,8 m
= 92 cm
= 0,92 m
= 10cm
= 0,10 m
= 1,4cm
= 0,014 m
= ab
= 0,086 m
Maka :
k
2
12 h
0,004
x 0,09
= 1,3533 +
+ 0,0167 8,4 +
h
D B
0,004
12
= 1,3533 +
+ 0,0167 8,4 +
x
0,086
0,92
0,086
0,09
0,8
= 1,399918574 m0,5/dt
Sehingga di dapat
Q
= k . h5/2
= 1,399918574 ( 0,086)5/2
= 0,00303633 m3/dt
dan
52 |
H1
H0
Eg
Diketahui :
Diameter dalam pipa I
= Untuk manometer 1 4
= 0,00303633/{ 1 / 4 . 3,14 . ( 0,0724 )2 }
V1
= 0,00303633 / 0,004118526
= 0,737236998 m/dt
V2
= 0,00303633 / 0,002428926
= 1,2501 m/dt
Contoh Perhitungan :
H1 = 0,113 m
H0 = 0
Hg = 0,113 - 0 = 0,113 m
V2/2g = 0,737269982 / (2 x 9,81) = 0,038 m
Eg
= Hg+ V2/2g + z
=0,113 + 0,038 + 0,15= 0,333 m
53 |
1
2
3
4
5
6
7
0.15
0.13
0.099
0.069
0.055
0.028
0
Tabel 5.2.1
Manometer
H1
0,113
0,130
H0
0,000
0,000
Outlet
Hg
0,263
0,260
Bebas
V2/2g
0,038
0,038
Eg
0,301
0,298
H1
0,145
0,160
H0
0,000
0,000
Outlet
Hg
0,295
0,290
Tak Bebas
V2/2g
0,038
0,038
Eg
0,333
0,328
H1
0,290
0,299
H0
0,000
0,000
Outlet
Hg
0,440
0,429
Tenggelam
V2/2g
0,038
0,038
Eg
0,478
0,467
3
0,14
2
0,00
0
0,24
1
0,03
8
0,27
9
4
0,11
6
0,00
0
0,18
5
0,03
8
0,22
3
5
0,07
0
0,00
0
0,12
5
0,06
4
0,18
9
6
0,04
0
0,00
0
0,06
8
0,06
4
0,13
2
0,17
0
0,00
0
0,26
9
0,03
8
0,30
7
0,14
5
0,00
0
0,21
4
0,03
8
0,25
2
0,10
7
0,00
0
0,16
2
0,06
4
0,22
6
0,06
7
0,00
0
0,09
5
0,06
4
0,15
9
0,31
3
0,00
0
0,41
2
0,03
8
0,45
0
0,28
2
0,00
0
0,35
1
0,03
8
0,38
9
0,24
1
0,00
0
0,29
6
0,06
4
0,36
0
0,21
3
0,00
0
0,24
1
0,06
4
0,30
5
7
0,030
0,000
0,030
0,064
0,094
0,056
0,000
0,056
0,064
0,120
0,194
0,000
0,194
0,064
0,258
54 |
= En En+1
Dengan :
En
En+1
Keterangan :
Percobaan I
Outlet bebas
Percobaan II
Percobaan III
Outlet tenggelam
Tabel 5.2.3
Percobaan I
Eg
hf
0,301
0,00
0,298
3
0,01
0,279
9
0,05
0,223
6
0,03
0,189
4
0,05
0,132
7
0,03
0,094
8
0,20
JUMLAH
7
Percobaan II
Eg
hf
0,333
0,00
0,328
5
0,02
0,307
1
0,05
0,252
5
0,02
0,226
6
0,06
0,159
7
0,03
0,120
9
0,21
JUMLAH
3
Percobaan III
Eg
hf
0,478
0,467
0,011
0,450
0,017
0,389
0,061
0,360
0,029
0,305
0,055
0,258
0,047
JUMLAH 0,220
55 |
Dimana :
Re
= Bilangan Reynold
= Diameter pipa ( m )
Temperatur t ( oC
)
= x 10-6
m2/dt
0
1,794
10
20
25
30
35
1,51
1,31
1,01
0,89
0,65
0,65
100
0,00
9
0
0
7
7
7
Karena temperatur telah didapatkan dari data, maka kita tidak
= Aliran Laminer
= Aliran Transisi
3. Re > 4000
= Aliran Turbulen
Tabel 5.2.5
Pipa
T
C
(1-2)
25
(2-3)
25
(3-4)
25
(4-5)
25
(5-6)
25
(6-7)
25
(1-2)
25
(2-3)
25
(3-4)
25
(4-5)
25
II
(m2/dt))
V(m/dt)
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
0,7372
4
0,7372
4
0,7372
4
1,2500
7
1,2500
7
1,2500
7
0,7372
4
0,7372
4
0,7372
4
1,2500
D(m)
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
Re
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
Jenis
aliran
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
56 |
(5-6)
25
(6-7)
25
(1-2)
25
(2-3)
25
(3-4)
25
(4-5)
25
(5-6)
25
(6-7)
25
III
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
7
1,2500
7
1,2500
7
0,7372
4
0,7372
4
0,7372
4
1,2500
7
1,2500
7
1,2500
7
0,0556
0,0556
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556
8
77484,889
8
77484,889
8
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
E. Kontrol Debit
Dihitung besarnya debit berdasarkan rumus Cheezy, dengan jalan
menghitung besar faktor gesekan berdasarkan rumus Darcy Weisbach :
f = hf . D / L . 2g / V2
Dengan :
hf
Dengan :
f
= Faktor gesekan
57 |
Dengan :
A
= Jari-jari hidrolik ( m )
= A/P
= Panjang pipa ( m )
hf
Contoh perhitungan :
Hf = 0,003 m
D = 0,0724 m
L = 0,60 m
v = 0,7372 m/dt
v2/2g = 0,73722 / (2 x 9,81) = 0,028 m
2g/v2 = (2 x 9,81) / 0,73722 = 36,098 m
f = 0,003 x 36.098x (0,0724/0,60) = 0,013
Tabel 5.2.6
Penentuan Koefisien Gesek Debit I
Percobaan
Pipa
Hf(m
)
(1-2)
0,003
(2-3)
0,019
(3-4)
0,056
(4-5)
0,034
(5-6)
0,057
(6-7)
0,038
D(m)
0,072
4
0,072
4
0,072
4
0,055
6
0,055
6
0,055
6
L(m)
V(m/dt)
V2/2g
(m)
0,60
0,7372
0,028
0,99
0,7372
0,028
0,99
0,7372
0,028
0,49
1,2501
0,080
0,89
1,2501
0,080
0,89
1,2501
0,080
2g/V2
D/L
36,09
8
36,09
8
36,09
8
12,55
5
12,55
5
12,55
5
0,12
1
0,07
3
0,07
3
0,11
4
0,06
3
0,06
3
f
0,013
0,050
0,148
0,048
0,045
0,030
58 |
(1-2)
0,005
(2-3)
0,021
(3-4)
0,055
(4-5)
0,026
(5-6)
0,067
(6-7)
0,039
(1-2)
0,011
(2-3)
0,017
(3-4)
0,061
(4-5)
0,029
(5-6)
0,055
(6-7)
0,047
II
III
0,072
4
0,072
4
0,072
4
0,055
6
0,055
6
0,055
6
0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48
9
0,88
5
0,88
5
0,072
4
0,072
4
0,072
4
0,055
6
0,055
6
0,055
6
0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48
9
0,88
5
0,88
5
0,7372
0,028
0,7372
0,028
0,7372
0,028
1,2501
0,080
1,2501
0,080
1,2501
0,080
0,7372
0,028
0,7372
0,028
0,7372
0,028
1,2501
0,080
1,2501
0,080
1,2501
0,080
36,09
8
36,09
8
36,09
8
12,55
5
12,55
5
12,55
5
0,12
1
0,07
3
0,07
3
0,11
4
0,06
3
0,06
3
36,09
8
36,09
8
36,09
8
12,55
5
12,55
5
12,55
5
0,12
1
0,07
3
0,07
3
0,11
4
0,06
3
0,06
3
0,022
0,055
0,145
0,037
0,053
0,031
0,048
0,045
0,161
0,041
0,043
0,037
Contoh Perhitungan :
8g = 8. 9,81 = 78,48(m/dt2)
f = 0,013
C = (78,48/0,013)^0,5 = 77,497 (m1/2/dt)
Tabel 5.2.7
Penentuan Koefisien Cheezy Debit I
Percobaan
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
II
Pipa
Aliran bebas
8g
f
78,48 0,013
78,48 0,050
78,48 0,148
78,48 0,048
78,48 0,045
78,48 0,030
C
77,497
39,556
23,040
40,293
41,779
51,169
59 |
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
III
Tabel 5.2.8
Penentuan Debit Rumus Cheezy Debit I (0.002701 m3/dt)
Percobaa
n
(m )
(m)
(A/P)
0,004
1
0,004
1
0,004
1
0,002
4
0,002
4
0,002
4
0,22733
6
0,22733
6
0,22733
6
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4
0,01811
6
0,01811
6
0,01811
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3
0,004
1
0,004
1
0,004
1
0,002
4
0,002
4
0,002
4
0,22733
6
0,22733
6
0,22733
6
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4
0,004
1
0,004
1
0,004
1
0,002
0,22733
6
0,22733
6
0,22733
6
0,17458
hf
(m)
(m)
77,49
7
39,55
6
23,04
0
40,29
3
41,77
9
51,16
9
0,00
3
0,01
9
0,05
6
0,03
4
0,05
7
0,03
8
0,01811
6
0,01811
6
0,01811
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3
60,02
9
37,62
5
23,24
9
46,10
6
38,53
6
50,50
9
0,01811
6
0,01811
6
0,01811
6
0,01391
40,47
1
41,81
8
22,07
6
43,64
S = hf/L
V Chezy
0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48
9
0,88
5
0,88
5
0,00500
0
0,01919
2
0,05656
6
0,06924
7
0,06440
7
0,04293
8
0,73757
2
0,73757
2
0,73757
2
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0
0,00
5
0,02
1
0,05
5
0,02
6
0,06
7
0,03
9
0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48
9
0,88
5
0,88
5
0,00833
3
0,02121
2
0,05555
6
0,05288
7
0,07570
6
0,04406
8
0,73757
2
0,73757
2
0,73757
2
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0
0,01
1
0,01
7
0,06
1
0,02
0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48
0,01833
3
0,01717
2
0,06161
6
0,05902
0,73757
2
0,73757
2
0,73757
2
1,25064
Q Chezy
I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
0,003038
0,003038
0,003038
0,003038
60 |
(5-6)
(6-7)
4
0,002
4
0,002
4
4
0,17458
4
0,17458
4
3
0,01391
3
0,01391
3
4
42,53
2
46,01
0
9
0,05
5
0,04
7
9
0,88
5
0,88
5
2
0,06214
7
0,05310
7
0
1,25064
0
1,25064
0
0,003038
0,003038
Keterangan Tabel :
1. Data percobaan
2. A
3. P
4. R
5. C
6. hf
7. L
8. S
=A / P
9. V cheezy = C . ( R . S )0,5
10. Q cheezy = V cheezy . A
Jari-jari hidrolik
Rumus :
R = A/P
R
= A/P
= (0,25 d2) / ( d)
= 0,25 d
Tabel 5.2.9
Jari-jari Hidrolik Debit I (0.002701 m3/dt)
No Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
d (m)
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
A = 0.25
d2 (m)2
0,004118
5
0,004118
5
0,004118
5
0,002428
9
0,002428
9
P=d
(m)
R = A/P
0,227543
0,0181
0,227543
0,0181
0,227543
0,0181
0,174743
0,0139
0,174743
0,0139
61 |
(6-7)
0,0556
0,002428
9 0,174743
0,0139
Rumus :
KR(%) =
XCheezy XPipa
XCheezy
X 100%
Pipa
Q pipa
Q chezzy
KR
V pipa
(m3/dt
)
(m3/dt)
(%)
(m/dt)
V
Chezzy
(m/dt)
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,73723
7
0,73723
7
0,73723
7
1,25007
1
1,25007
1
1,25007
1
0,73757
2
0,73757
2
0,73757
2
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,73723
7
0,73723
7
0,73723
7
1,25007
1
1,25007
1
0,73757
2
0,73757
2
0,73757
2
1,25064
0
1,25064
0
(1-2)
0,003
(2-3)
0,003
(3-4)
0,003
(4-5)
0,003
(5-6)
0,003
(6-7)
0,003
(1-2)
0,003
(2-3)
0,003
(3-4)
0,003
(4-5)
0,003
(5-6)
0,003
II
KR
(%)
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
62 |
(6-7)
0,003
(1-2)
0,003
(2-3)
0,003
(3-4)
0,003
(4-5)
0,003
(5-6)
0,003
(6-7)
0,003
III
0,00303
8
0,04546
5
1,25007
1
1,25064
0
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,00303
8
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,04546
5
0,73723
7
0,73723
7
0,73723
7
1,25007
1
1,25007
1
1,25007
1
0,73757
2
0,73757
2
0,73757
2
1,25064
0
1,25064
0
1,25064
0
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
/K > 4
12
( g. S . R )0,5
Dengan :
= Koefisien Calebrock
Re
= Bilangan Reynold
63 |
Percobaa
n
S
(Hf/L)
R
(A/P)
(m2/dt)
(m)
0,00500
0
0,01919
2
0,05656
6
0,06924
7
0,06440
7
0,04293
8
0,018116
5
0,018116
5
0,018116
5
0,013912
6
0,013912
6
0,013912
6
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00833
3
0,02121
2
0,05555
6
0,05288
7
0,07570
6
0,04406
8
0,018116
5
0,018116
5
0,018116
5
0,013912
6
0,013912
6
0,013912
6
0,01833
3
0,01717
2
0,06161
6
0,05902
2
0,06214
7
0,05310
7
0,018116
5
0,018116
5
0,018116
5
0,013912
6
0,013912
6
0,013912
6
Re
/K
0,00036
1
0,00018
4
0,00010
7
0,00011
1
0,00011
5
0,00014
1
59504,9706
2
59504,9706
2
59504,9706
2
77,49
7
39,55
6
23,04
0
40,29
3
41,77
9
51,16
9
0,000013
28,1394
0,001367
0,1348
0,011401
0,0094
0,000957
0,1157
0,000790
0,1454
0,000231
0,6097
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00028
0
0,00017
5
0,00010
8
0,00012
7
0,00010
6
0,00013
9
59504,9706
2
59504,9706
2
59504,9706
2
0,000082
3,4001
0,001755
0,0999
0,011101
0,0098
0,000450
0,2815
0,001200
0,0882
0,000252
0,5510
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00018
9
0,00019
5
0,00010
3
0,00012
0
0,00011
7
0,00012
6
59504,9706
2
59504,9706
2
59504,9706
2
0,001215
0,1552
0,001020
0,1910
0,012900
0,0080
0,000620
0,1934
0,000716
0,1632
0,000456
0,2774
I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
77484,8898
77484,8898
77484,8898
II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
77484,8898
77484,8898
77484,8898
60,02
9
37,62
5
23,24
9
46,10
6
38,53
6
50,50
9
III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
77484,8898
77484,8898
77484,8898
40,47
1
41,81
8
22,07
6
43,64
4
42,53
2
46,01
0
Keterangan Tabel :
1.
Data percobaan
5.
2.
3.
7.
4.
8. Re = Bilangan Reynold
K = Koefisien Calebrock
64 |
Tabel 5.1.12
Jenis Saluran Debit I (0.002580 m3/dt)
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
5.2.2
I
kasar
kasar
kasar
kasar
kasar
transisi
II
transisi
kasar
kasar
kasar
kasar
transisi
III
transisi
kasar
kasar
kasar
transisi
transisi
DEBIT II
A. Menghitung debit air pada alat ukur Thompson
Rumus :
Q = k . h5/2
Dimana :
Q
= Tinggi air ( m )
Diketahui
= 80 cm
= 0,8 m
= 92 cm
= 0,92 m
= 10 cm
= 0,10 m
= 1 cm
= 0,01 cm
= ab
= 0.09 m
Maka :
65 |
1,3533 +
= 1,3533 +
2
12 h
0,004
x 0,09
+ 0,0167 8,4 +
h
D B
0,004
12
2
+ 0,0167 8,4 +
x (0.09 / 0,8 0.09)
0,09
0
,
92
= 1,397921 m0,5/dt
Sehingga di dapat
Q
= k . h5/2
= 1,397921 ( 0,09)5/2
= 0,003397 m3/dt
: Hd
= H1 H0
: Eg
= Hd + ( V2 / 2g )
Dengan :
Hd
H1
H0
Eg
Diketahui :
Diameter dalam pipa I
= 7,54 - (2 x 0,15 )
=7,24 cm
= 5,86 (2 x 0,15 )
5,56 cm
Pipa I
= Untuk manometer 1 4
= 0,003397 /{ 1 / 4 . 3,14 . ( 0,0724 )2 }
V1
= 0,003397 / 0,004119
= 0,824797 m/dt
Pipa II = Untuk manometer 5 7
V2
= 0,003397 / 0,002429
= 1,3985 m/dt
Contoh Perhitungan :
H1 = 0,176 m
H0 = 0
Hg = 0,176- 0 = 0,176 m
V2/2g = 0,8247972 / (2 x 9,81) = 0,035 m
= Hg + V2/2g + z
Eg
Manometer
1
2
3
4
5
6
7
0.15
0.13
0.099
0.069
0.055
0.028
0
Tabel 5.2.13
Kemiringan Garis Hidrolik Dan Kemiringan Garis Energi Debit II
Percobaan
H1
1
0,176
2
0,194
3
0,203
4
0,173
5
0,104
6
0,060
7
0,035
H0
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Outlet
Hg
0,326
0,324
0,302
0,242
0,159
0,088
0,035
Bebas
V2/2g
Eg
0,035
0,361
0,035
0,359
0,035
0,337
0,035
0,277
0,100
0,259
0,100
0,188
0,100
0,135
67 |
H1
0,213
0,232
0,238
0,205
0,132
0,086
0,058
H0
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Outlet
Hg
0,363
0,362
0,337
0,274
0,187
0,114
0,058
Tak Bebas
V2/2g
Eg
0,035
0,398
0,035
0,397
0,035
0,372
0,035
0,309
0,100
0,287
0,100
0,214
0,100
0,158
H1
0,335
0,350
0,355
0,325
0,265
0,226
0,203
H0
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Outlet
Hg
0,485
0,480
0,454
0,394
0,320
0,254
0,203
0,035
0,520
0,035
0,515
0,035
0,489
0,035
0,429
0,100
0,420
0,100
0,354
0,100
0,303
Tenggelam
V /2g
Eg
hfn
= En En+1
Dengan :
En
: Outlet bebas
Percobaan II
Percobaan III
: Outlet tenggelam
Tabel 5.2.15
Kehilangan Tinggi Tekan Debit II
NO.
TABUNG
1
2
3
PERCOBAAN I
Eg
Hf
0,361
0,00
0,359
2
0,337
0,02
PERCOBAAN II
Eg
hf
0,398
0,00
0,397
1
0,372
0,02
PERCOBAAN III
Eg
hf
0,520
0,515
0,005
0,489
0,026
68 |
0,277
0,259
0,188
0,135
JUMLAH
2
0,06
0
0,01
8
0,07
1
0,05
3
0,22
6
5
0,06
3
0,02
2
0,07
3
0,05
6
0,24
0
0,309
0,287
0,214
0,158
JUMLAH
0,429
0,060
0,420
0,009
0,354
0,066
0,303
0,051
JUMLAH 0,217
= Bilangan Reynold
= Diameter pipa ( m )
Temperatur t ( oC )
= x 10-6
0
1,79
5
1,51
10
1,31
(m2/dt)
20
1,010
25
0,89
30
0,65
35
0,65
100
0,00
2.
3.
Tabel 5.2.17
Perhitungan Jenis Aliran Debit II
Percobaan
Pipa
(m2/dt))
V(m/dt)
D(m)
Re
Jenis
69 |
C
(1-2)
25
(2-3)
25
(3-4)
25
(4-5)
25
(5-6)
25
(6-7)
25
(1-2)
25
(2-3)
25
(3-4)
25
(4-5)
25
(5-6)
25
(6-7)
25
(1-2)
25
(2-3)
25
(3-4)
25
(4-5)
25
(5-6)
25
(6-7)
25
II
III
aliran
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,7372
4
0,7372
4
0,7372
4
1,2500
7
1,2500
7
1,2500
7
0,7372
4
0,7372
4
0,7372
4
1,2500
7
1,2500
7
1,2500
7
0,7372
4
0,7372
4
0,7372
4
1,2500
7
1,2500
7
1,2500
7
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
Turbulen
E. Kontrol Debit
Dihitung besarnya debit berdasarkan rumus Cheezy, dengan jalan
menghitung besar faktor gesekan berdasarkan rumus Darcy Weisbach :
f = hf . D/L . 2g/V2)
hf
= Faktor gesekan
hf
Percobaan
Hf
(m)
D (m)
L
(m)
0,0724
0,60
0,0724
0,99
0,0724
0,99
0,0556
0,49
0,0556
0,89
0,0556
0,89
V
(m/dt)
V2/2g
(m)
2g/V2
0,035
28,841
0,035
28,841
0,035
28,841
0,100
10,031
0,100
10,031
0,100
10,031
D/L
I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,00
2
0,02
2
0,06
0
0,01
8
0,07
1
0,05
3
0,824
8
0,824
8
0,824
8
1,398
5
1,398
5
1,398
5
0,12
1
0,07
3
0,07
3
0,11
4
0,06
3
0,06
3
0,007
0,046
0,127
0,021
0,045
0,033
71 |
II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,00
1
0,02
5
0,06
3
0,02
2
0,07
3
0,05
6
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556
0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48
9
0,88
5
0,88
5
0,824
8
0,824
8
0,824
8
1,398
5
1,398
5
1,398
5
0,60
0
0,99
0
0,99
0
0,48
9
0,88
5
0,88
5
0,824
8
0,824
8
0,824
8
1,398
5
1,398
5
1,398
5
0,035
28,841
0,035
28,841
0,035
28,841
0,100
10,031
0,100
10,031
0,100
10,031
0,035
28,841
0,035
28,841
0,035
28,841
0,100
10,031
0,100
10,031
0,100
10,031
0,12
1
0,07
3
0,07
3
0,11
4
0,06
3
0,06
3
0,003
0,053
0,133
0,025
0,046
0,035
III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,00
5
0,02
6
0,06
0
0,00
9
0,06
6
0,05
1
0,0724
0,0724
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556
0,12
1
0,07
3
0,07
3
0,11
4
0,06
3
0,06
3
0,017
0,055
0,127
0,010
0,042
0,032
Tabel 5.2.19
Penentuan Koefisien Cheezy Debit II
Aliran bebas
Percobaan
8g
f
I
78,4 0,00
(1-2)
8
7
78,4 0,04
(2-3)
8
6
78,4 0,12
(3-4)
8
7
78,4 0,02
(4-5)
8
1
78,4 0,04
(5-6)
8
5
78,4 0,03
(6-7)
8
3
Aliran tak bebas
Percobaan
8g
f
II
C
106,186
41,126
24,903
61,856
41,880
48,473
C
72 |
78,4 0,00
8
3
78,4 0,05
(2-3)
8
3
78,4 0,13
(3-4)
8
3
78,4 0,02
(4-5)
8
5
78,4 0,04
(5-6)
8
6
78,4 0,03
(6-7)
8
5
Aliran tenggelam
Percobaan
8g
f
III
78,4 0,01
(1-2)
8
7
78,4 0,05
(2-3)
8
5
78,4 0,12
(3-4)
8
7
78,4 0,01
(4-5)
8
0
78,4 0,04
(5-6)
8
2
78,4 0,03
(6-7)
8
2
(1-2)
150,170
38,579
24,303
55,946
41,303
47,157
C
67,158
37,830
24,903
87,518
43,438
49,414
Tabel 5.2.20
Penentuan Debit Rumus Cheezy Debit II (0.003127 m3/dt)
Percobaa
n
(m2)
(m)
(A/P)
hf
(m)
(m)
S=hf/L
V Chezy
Q Chezy
73 |
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,004
1
0,004
1
0,004
1
0,002
4
0,002
4
0,002
4
0,22733
6
0,22733
6
0,22733
6
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4
0,01811
6
0,01811
6
0,01811
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3
106,18
6
0,002
0,600
41,126
0,022
0,990
24,903
0,060
0,990
61,856
0,018
0,489
41,880
0,071
0,885
48,473
0,053
0,885
0,004
1
0,004
1
0,004
1
0,002
4
0,002
4
0,002
4
0,22733
6
0,22733
6
0,22733
6
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4
0,01811
6
0,01811
6
0,01811
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3
150,17
0
0,001
0,600
38,579
0,025
0,990
24,303
0,063
0,990
55,946
0,022
0,489
41,303
0,073
0,885
47,157
0,056
0,885
0,004
1
0,004
1
0,004
1
0,002
4
0,002
4
0,002
4
0,22733
6
0,22733
6
0,22733
6
0,17458
4
0,17458
4
0,17458
4
0,01811
6
0,01811
6
0,01811
6
0,01391
3
0,01391
3
0,01391
3
67,158
0,005
0,600
37,830
0,026
0,990
24,903
0,060
0,990
87,518
0,009
0,489
43,438
0,066
0,885
49,414
0,051
0,885
0,00333
3
0,02222
2
0,06060
6
0,03677
6
0,08022
6
0,05988
7
0,82517
2
0,82517
2
0,82517
2
1,39917
6
1,39917
6
1,39917
6
0,00166
7
0,02525
3
0,06363
6
0,04495
6
0,08248
6
0,06327
7
0,82517
2
0,82517
2
0,82517
2
1,39917
6
1,39917
6
1,39917
6
0,00833
3
0,02626
3
0,06060
6
0,01837
1
0,07457
6
0,05762
7
0,82517
2
0,82517
2
0,82517
2
1,39917
6
1,39917
6
1,39917
6
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
0,003398
Jari-jari hidrolik
Rumus :
R = A/P
R = A/P
= (0,25 d2) / ( d)
= 0,25 d
Tabel 5.2.21
Jari-jari Hidrolik Debit II (0.003127 m3/dt)
No Pipa
(1-2)
(2-3)
d (m)
0,0724
0,0724
A = 0.25
P=d
d2 (m)2
(m)
0,004118
5 0,227543
0,004118
5 0,227543
R = A/P
0,0181
0,0181
74 |
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
0,0724
0,0556
0,0556
0,0556
0,004118
5
0,002428
9
0,002428
9
0,002428
9
0,227543
0,0181
0,174743
0,0139
0,174743
0,0139
0,174743
0,0139
KR(%) =
XCheezy XPipa
XCheezy
X 100%
Q pipa
(m3/dt
)
Q chezy
(m3/dt)
KR
(%)
V pipa
(m/dt)
V Chezy
(m/dt)
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
0,82479
7
0,82479
7
0,82479
7
1,39854
0
1,39854
0
1,39854
0
0,82517
2
0,82517
2
0,82517
2
1,39917
6
1,39917
6
1,39917
6
0,00339
10,65660
0,82479
0,82517
KR
(%)
I
(1-2)
0,003
(2-3)
0,003
(3-4)
0,003
(4-5)
0,003
(5-6)
0,003
(6-7)
0,003
II
(1-2)
0,003
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
75 |
(2-3)
0,003
(3-4)
0,003
(4-5)
0,003
(5-6)
0,003
(6-7)
0,003
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
7
0,82479
7
0,82479
7
1,39854
0
1,39854
0
1,39854
0
2
0,82517
2
0,82517
2
1,39917
6
1,39917
6
1,39917
6
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
0,00339
8
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
10,65660
9
0,82479
7
0,82479
7
0,82479
7
1,39854
0
1,39854
0
1,39854
0
0,82517
2
0,82517
2
0,82517
2
1,39917
6
1,39917
6
1,39917
6
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
III
(1-2)
0,003
(2-3)
0,003
(3-4)
0,003
(4-5)
0,003
(5-6)
0,003
(6-7)
0,003
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
0,045464881
/K > 4
12
( g. S . R )0,5
K = R [( 12 / 10c/18 ) ( C / Re )]
Dengan :
K
= Koefisien Calebrock
Re
= Bilangan Reynold
Tabel 5.2.23
Perhitungan Kriteria Saluran Debit II (0.003127 m3/dt)
Percobaan
1
(Hf/L)
(A/P)
(m2/dt)
(m)
0,00333
3
0,02222
2
0,06060
6
0,03677
6
0,08022
6
0,05988
7
0,018116
5
0,018116
5
0,018116
5
0,013912
6
0,013912
6
0,013912
6
0,00166
7
0,02525
3
0,06363
6
0,04495
6
0,08248
0,018116
5
0,018116
5
0,018116
5
0,013912
6
0,013912
Re
/K
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00044
2
0,00017
1
0,00010
4
0,00015
2
0,00010
3
0,00011
9
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8
106,18
6
-0,000032
-13,7966
41,126
0,001116
0,1535
24,903
0,008982
0,0115
61,856
0,000050
3,0383
41,880
0,000779
0,1320
48,473
0,000330
0,3609
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
0,00062
5
0,00016
1
0,00010
1
0,00013
7
0,00010
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
150,17
0
-0,000046
-13,6799
38,579
0,001551
0,1036
24,303
0,009700
0,0104
55,946
0,000120
1,1441
41,303
0,000840
0,1208
I
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
II
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
77 |
(6-7)
6
0,06327
7
6
0,013912
6
7
0,00000089
7
1
0,00011
6
8
77484,889
8
0,00833
3
0,02626
3
0,06060
6
0,01837
1
0,07457
6
0,05762
7
0,018116
5
0,018116
5
0,018116
5
0,013912
6
0,013912
6
0,013912
6
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00000089
7
0,00028
0
0,00015
8
0,00010
4
0,00021
5
0,00010
7
0,00012
1
59504,970
6
59504,970
6
59504,970
6
77484,889
8
77484,889
8
77484,889
8
47,157
0,000392
0,2953
67,158
0,000020
14,0263
37,830
0,001709
0,0922
24,903
0,008982
0,0115
87,518
-0,000013
-16,0173
43,438
0,000637
0,1675
49,414
0,000291
0,4167
III
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
Keterangan Tabel :
1.
Data percobaan
5.
6. C
7.
= Koefisien Calebrock
4.
8. Re
= Bilangan Reynold
Tabel 5.2.24
Jenis Saluran Debit II (0.003127 m3/dt)
Pipa
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-5)
(5-6)
(6-7)
I
kasar
kasar
kasar
transisi
kasar
transisi
II
kasar
kasar
kasar
transisi
kasar
transisi
III
halus
kasar
kasar
kasar
transisi
Transisi
Pembahasan
Dari teori yang ada, nilai faktor gesekan (f) pada pipa tertutup dengan bahan/jenis sama
seharusnya diperoleh nilai yang sama pula. Namun dari hasil percobaan kami, didapat nilai
faktor gesekan (f) yang berbeda. Hal ini dikarenakan kesalahan dalam pembacaan manometer,
sehingga nilai hf tidak begitu tepat.
Nilai faktor gesekan (f) yang berbeda juga mempengaruhi nilai koefisien Cheezy (C)
karena Nilai koefisien Cheezy didapat dari rumus {(8xg)/f}0,5. Akibat nilai koefisien Cheezy
yang berbeda mengakibatkan pula nilai kekasaran pipa (K) yang berbeda. Selain faktor
kesalahan praktikum, perbedaan nilai kekasaran pipa bisa disebabkan oleh kondisi pipa yang
sudah berkarat atau berlumut.
78 |
Pada gambar garis energi, pada pipa yang sama seharusnya diperoleh gambar garis
energi dan garis hidrolis pada satu garis lurus. Tetapi dalam percobaan kami, pada pipa miring
didapat garis energi dan garis hidrolis tidak satu garis lurus. Hal ini dikarenakan kesalahan
dalam pembacaan manometer.
Perbandingan garis energi pipa datar pada debit sama dan kondisi hilir berbeda
Pada pipa datar dengan debit sama, nilai energi pada ketiga outlet didapat, Nilai energi
outlet bebas < nilai energi outlet tidak bebas < nilai energi outlet tenggelam. Hal ini
dikarenakan pada outlet tenggelam ketinggian garis hidrolis lebih besar dari outlet yang lain.
Semakin kecil diameter pipa mengakibatkan kecepatan aliran semakin besar sehingga
semakin tinggi pula kecepatan.
Perbandingan garis energi pipa datar pada hilir sama dan debit berbeda
Pada pipa datar dengan hilir sama tetapi debit berbeda didapat nilai garis energi
sebanding dengan nilai debit, semakin besar debit maka semakin tinggi pula nilai garis energi
dan garis hidrolisnya.
Perbandingan garis energi pipa miring pada debit sama dan kondisi hilir berbeda
Pada pipa miring dengan debit sama, nilai energi pada ketiga outlet didapat, Nilai energi
outlet bebas < nilai energi outlet tidak bebas < nilai energi outlet tenggelam. Hal ini
dikarenakan pada outlet tenggelam ketinggian garis hidrolis lebih besar dari outlet yang lain.
Semakin kecil diameter pipa mengakibatkan kecepatan aliran semakin besar sehingga
semakin tinggi pula kecepatan.
Perbandingan garis energi pipa miring pada hilir sama dan debit berbeda
79 |
Pada pipa miring dengan hilir sama tetapi debit berbeda didapat nilai garis energi
sebanding dengan nilai debit, semakin besar debit maka semakin tinggi pula nilai garis energi
dan garis hidrolisnya.
Perbandingan garis energi pada debit dan kondisi hilir sama tetapi kondisi pipa
berbeda ( datar dan miring)
Pada debit dan kondisi hilir yang sama, pada pipa miring diperoleh nilai garis energi
lebih rendah daripada pipa datar. Hal ini dikarenakan energi yang dibutuhkan air untuk
melalui pipa datar lebih tinggi darpada energi yang dibutuhkan untuk melalui pipa miring.
80 |
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.1
Umum
Dari praktikum hidrolika saluran tertutup ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengaliran air dari satu reservoir ke reservoir yang lain untuk mengukur
debit air akan diproses melewati pipa miring dan datar dimana akan terdapat
aliran bebas, tidak bebas dan tenggelam.
2. Pada aliran bebas, garis energi dan garis hidrolik berimpit pada ujung
pusat pipa
3. Pada aliran tidak bebas, garis energi dan garis hidrolik berimpit pada
ujung atas pipa sehingga memberikan tekanan kepada reservoir 1
4. Pada aliran tenggelam, garis energi dan garis hidrolik berimpit pada batas
tenggelamnya air di hilir aliran sehingga memberikan tekanan lebih besar
lagi kepada reservoir 1 dimana tinggi muka airnya akan menaik.
5. Semakin besar diameter pipa maka semakin besar pula debit yang lewat
dan kecepatan aliran pada penampang tersebut akan semakin kecil.
6. Semakin besar elevasi hidrolik, semakin besar pula faktor gesekan yang
terjadi yang akan berpengaruh pada besarnya debit Cheezy.
7. Perhitungan debit aliran antara alat ukur Thomson dengan perhitungan
melalui rumus Cheezy memberikan hasil yang tidak jauh berbeda tetapi tetap
memperlihatkan adanya penyimpangan debit air.
8. Suhu berpengaruh terhadap kekentalan kinematis suatu zat cair.
9. Kekentalan kinematis, kecepatan dan diameter pipa akan berpengaruh
pada bilangan Reynold.
10. Bilangan Reynold ini akan menentukan jenis aliran, apakah laminer
transisi ataupun turbulen.
11. Tebal Prandtl dan Koefisien Calebrock akan mempengaruhi jenis
saluran.
12. Semakin teliti pengukuran dan perhitungan maka semakin kecil
kesalahan yang terjadi.
6.1.2
1. Faktor alat.
2. Kesalahan kalibrasi alat, pembagian skala yang kurang tepat atau
kesalhan pada posisi manometer.
3. Faktor manusia : kesalahan disebabkan karena kesalahan pengamatan,
misal pembacaan skala yang kurang tepat.
4. Kondisi percobaan tidak sama dengan kondisi alat sewaktu dikalibrasi.
5. Teknik pengukuran yang kurang sempurna.
6. Faktor lain yang bersifat kebetulan misalnya : faktor penaksiran alat,
kondisi percobaan yang tidak stabil, pengaruh lingkungan yang mengganggu
obyek.
6.2
Saran
Praktikum hidrolika ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Akan tetapi adanya benturan
dengan jadwal kuliah menjadikan praktikum ini tidak efektif. Kami mengharapkan
untuk masa yang akan datang pelaksanaan praktikum hidrolika saluran tertutup ini
dilaksanakan lebih awal pada waktu perkuliahan mata kuliah tersebut dengan jadwal
yang lebih terprogram.
82 |